• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kontrastif Fonem Bahasa Arab dan Sunda serta Implikasinya dalam Pengajaran Bahasa Arab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis Kontrastif Fonem Bahasa Arab dan Sunda serta Implikasinya dalam Pengajaran Bahasa Arab"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

Analisis Kontras Fonem Arab dan Sunda serta Implikasinya dalam Pengajaran Bahasa Arab. Setiap bahasa mempunyai fonem yang berbeda satu sama lain, seperti halnya antara bahasa Arab dan Sunda. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fonem bahasa Arab dan Sunda, menganalisis persamaan dan perbedaannya serta mengetahui implikasinya dalam pengajaran bahasa Arab.

Konsonan

Vokal

Maddah

Artikel dalam sistem penulisan arab dilambangkan dengan huruf yaitu: لا. tetapi dalam sistem transliterasi itu adalah sebuah artikel. Kata sandang yang diikuti huruf syamsiah ditransliterasi menurut bunyinya, yaitu huruf /l/ diganti dengan huruf yang sama dengan huruf setelah kata sandang. Artikel yang diikuti huruf qamariah ditransliterasi menurut kaidah yang diberikan sebelumnya dan menurut bunyinya.

Hamzah

Sama ada diikuti dengan syamsiah atau qamariah, perkataan sandang ditulis berasingan daripada perkataan yang mengikuti dan disambungkan dengan tanda sempang. Jika nama peribadi didahului oleh kata nama, huruf besar kekal sebagai huruf pertama nama peribadi, bukan huruf awal kata nama. Contoh: ٌل وُسَر ّلْإ ٌدّمَحُم اَمَو - Wa mā Muḥammadun illā rasūl Penggunaan huruf besar bagi Allah hanya terpakai jika tulisan Arab begitu lengkap dan jika tulisan itu digabungkan dengan perkataan atau perbuatan yang lain, maka ia digugurkan. huruf besar tidak digunakan.

BAB III PERBANDINGAN FONEM BAHASA ARAB DAN BAHASA SUNDA SERTA IMPLIKASINYA DALAM

Latar Belakang Masalah

Bahasa Arab sebagai bahasa internasional banyak dipelajari di berbagai negara, termasuk Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Di Indonesia bahasa Arab sudah tidak asing lagi dalam kehidupan umat Islam, karena motif keagamaan menjadi alasan paling mendasar untuk mempelajarinya, namun belajar bahasa Arab di negara non-Arab tentu tidak semudah yang dibayangkan, banyak keluhan dan permasalahan yang akan dihadapi oleh siswa. . , terkait dengan masalah linguistik dan non-linguistik. Di negara-negara non-Arab, pembelajaran bahasa Arab seringkali menghadapi berbagai macam kendala, termasuk di Indonesia.

Bahasa Sunda merupakan bahasa dengan jumlah penutur terbanyak kedua di Indonesia, tentunya banyak diantara mereka yang mempelajari bahasa Arab karena bahasa Arab merupakan sarana untuk memahami ajaran umat Islam yang merupakan agama mayoritas yang dianut oleh penduduk Indonesia. Dalam proses pembelajaran bahasa Arab, siswa sering melakukan kesalahan dalam berbagai bidang, termasuk fonologi. Setiap bahasa mempunyai jumlah fonem yang berbeda-beda, termasuk bahasa Arab dan Sunda.

Perbedaan fonem kedua bahasa tersebut jelas menjadi permasalahan dalam pembelajaran bahasa Arab baik bagi siswa maupun guru bahasa Arab di Jawa Barat. Karena siswa sudah terbiasa dengan bahasa Sunda dalam percakapan sehari-hari di rumah, maka mereka akan melakukan kesalahan berbahasa ketika berhadapan dengan bahasa Arab. Siswa kadang-kadang melafalkan bunyi-bunyi bahasa Arab seperti yang diucapkan dalam bahasa ibu mereka, bukan mengucapkannya dalam bahasa Arab yang benar, misalnya ketika mereka mengucapkan /ف/ yang kadang-kadang berubah menjadi /p/.

Selain itu, fonologi juga dapat membantu siswa memahami bahasa Arab lisan dan meningkatkan keterampilan berbahasa seperti mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Pembatasan dan Rumusan Masalah

Mengingat di Indonesia banyak sekali pelajar bahasa Arab yang bahasa ibunya adalah bahasa Sunda, dan gangguan yang ditimbulkannya dalam mempelajari bahasa Arab sehingga menyebabkan kesalahan berbahasa, maka hal ini mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang perbandingan fonem bahasa Arab dan Sunda dalam bahasa Arab. rangka mengumpulkan aspek persamaan dan perbedaan guna mengetahui spesifikasi pengucapan serta mampu mengantisipasi permasalahan yang mungkin dihadapi siswa dan kemudian mencari cara terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut. Apa implikasi analisis kontrastif fonem bahasa Arab dan Sunda terhadap pengajaran bahasa Arab?

Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian

Kajian Pustaka

Ketiga: “Sistem Fonemik dalam Bahasa Sunda”, penelitian yang dilakukan oleh Suster Marlia Rachman, S.Pd, M.Hum. Dalam hasil penelitiannya ia menyebutkan jenis-jenis fonem dalam bahasa Sunda, sebaran dan urutan vokal dan konsonan dalam bahasa Sunda. Keempat, “Pembelajaran Fonetik Bahasa Arab untuk Anak Paruh Baya (Studi Kasus Pembelajaran Bahasa Arab di TKA-TPA Masjid At-Tawhid Demangan Kidul Yogyakarta)” yang disusun oleh Miladiyah Rahmawati, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, ia tuangkan dalam disertasinya dari beberapa kendala yang dialami siswa TKA-TPA Masjid At-Tauhid dalam pembelajaran bahasa Arab, antara lain kesulitan fonologi dan tulisan yang berbeda antara bahasa Arab dan bahasa Indonesia, serta masalah pengondisian kelas.

Suster Miladiyah Rahmawati juga mengusulkan beberapa solusi untuk mengatasi kendala tersebut, yaitu dengan menggunakan analisis kontrastif antara bahasa Arab dan Indonesia, pembelajaran sambil bermain, bernyanyi dan bertepuk tangan.7. Kelima, “ماعلا تاوصلأا ملع ءوض يف ةيبرعلا تاكرحلا” yang disusun oleh Faqihul Anam, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 7 Miladiyah Rahmawati, “Pengajaran Fonetik Bahasa Arab pada Anak TK Madya (Studi Kasus Pembelajaran Bahasa Arab di TKA-TPA Masjid At-Tauhid Demangan Kidul Yogyakarta)”, Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru, 2009 .

Dari penelitian yang dilakukan oleh para peneliti diatas, penekanan pembahasannya berbeda dengan apa yang akan penulis teliti. Dalam penelitian ini penulis lebih fokus pada perbandingan fonem vokal dan konsonan bahasa Arab dan Sunda, yang kemudian menganalisis persamaan dan perbedaan fonem kedua bahasa tersebut serta implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Arab.

Landasan Teoritik a. Fonem

Analisis kontras atau anacon adalah kegiatan membandingkan struktur bahasa pertama (L1) dan bahasa kedua (L2) untuk mengidentifikasi perbedaan kedua bahasa tersebut.25. Sejak akhir Perang Dunia II hingga pertengahan tahun 1960-an, analisis kontrastif mendominasi dunia pengajaran bahasa kedua (L2) atau bahasa asing. Analisis kontrastif kala itu disambut dengan harapan besar sebagai obat mujarab yang mampu mengatasi berbagai permasalahan pengajaran B2.26.

Landasan psikologis analisis kontrastif adalah teori transferensi, yang diuraikan dan dirumuskan dalam teori psikologi stimulus. Menurut teori pembelajaran psikologi behavioris, kesalahan berbahasa muncul karena transfer negatif. Transfer negatif disini maksudnya penggunaan sistem B1 di B2, sedangkan sistem berbeda di B2.27. Berdasarkan identifikasi persamaan dan perbedaan B1 dan B2, maka dibuat perkiraan kesulitan belajar yang akan dihadapi siswa ketika mempelajari B2.

Dilihat dari langkah-langkah kerjanya, analisis kontrastif mempunyai dua aspek, yaitu aspek linguistik dan aspek psikologis. Hipotesis bentuk kuat menyatakan bahwa kesalahan pada L2 yang diteliti kemungkinan besar timbul dari identifikasi perbedaan L1 dan L2. Bahan ajar dapat ditentukan secara akurat dengan membandingkan kedua bahasa kemudian direduksi menjadi bagian-bagian yang sama, sehingga siswa harus mempelajari sejumlah perbedaan yang disusun menurut analisis kontrastif.32.

33 Henry Guntur Tarigan, Teaching Remedies.., hal.19. mana yang paling terpengaruh tergantung pada tingkat penguasaan bahasa bilingual. Dulay sebagaimana dikutip oleh Henry Guntur Tarigan mengatakan bahwa yang dimaksud dengan transfer adalah suatu proses yang menggambarkan penggunaan perilaku yang telah dipelajari secara otomatis, spontan dalam upaya menghasilkan respon baru. Ketiga sumber yang sering digunakan dalam hipotesis analisis kontrastif pada akhirnya mengacu pada hal yang sama, yaitu kesalahan bahasa kedua yang disebabkan oleh perbedaan antara B1 dan B2.

Metode Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan yaitu dalam keseluruhan proses penelitian dari awal sampai akhir, peneliti menggunakan segala macam sumber kepustakaan yang relevan dengan masalah yang diteliti.39. Menurut sumber aslinya, data dalam penelitian ini adalah data kepustakaan yaitu data yang diperoleh dari sumber tertulis seperti buku, majalah dan lain sebagainya.40. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber primer, yaitu sumber asli yang memuat informasi atau data tersebut.41 Data primer tersebut adalah data yang berkaitan langsung dengan objek penelitian yang dilakukan.42.

42Andi Prastowo, Pengertian Metode Penelitian, Tinjauan Teoritis dan Praktis, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2011), hal. Data sekunder merupakan data yang menunjang proyek penelitian serta menunjang dan melengkapi data primer 43 Data sekunder dalam skripsi ini adalah seluruh literatur yang dapat dijadikan sumber data yang membahas objek kajian skripsi ini, khususnya literatur yang berkaitan dengan fonem bahasa Arab dan Sunda. . Analisis data adalah kegiatan memilah, menyortir, mengelompokkan dan mengkategorikan data sehingga dapat ditemukan hipotesis kerja dan dirumuskan berdasarkan data yang telah dikumpulkan.44.

Penelitian ini menggunakan metode analisis data deskriptif, yaitu upaya mengumpulkan dan menyusun data kemudian menganalisis dan menafsirkannya.45 Penulis menggunakan metode ini untuk memperoleh gambaran tentang fonem-fonem dalam bahasa Arab dan Sunda. Metode analisis kontrastif ini meliputi beberapa langkah, yaitu pertama membandingkan fonem bahasa Arab dan Sunda, langkah kedua mengidentifikasi persamaan dan perbedaan kedua fonem tersebut serta memperkirakan kesulitan belajar dan kesalahan berbahasa yang akan dihadapi siswa dalam pembelajaran bahasa Arab, langkah ketiga, yaitu untuk mengatur atau menyusun materi pembelajaran dan pada akhirnya menentukan bagaimana materi pembelajaran hendaknya disajikan.46.

Sistematika Pembahasan

Bab ketiga berisi perbandingan fonem bahasa Arab dan Sunda serta implikasinya terhadap pengajaran bahasa Arab. Bab keempat adalah kesimpulan, berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan jawaban atas permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, usulan dan kesimpulan.

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam proses pengajaran bahasa Arab, guru merekomendasikan cara mengatasi gangguan dari siswa.

Saran

Saat mengajar bahasa Arab, guru menyarankan cara untuk menghindari campur tangan siswa. G.

Kata Penutup

Kami berharap semoga skripsi ini dapat memberikan banyak manfaat bagi penulis pada khususnya, bagi para pengajar bahasa Arab, dan bagi para pembaca pada umumnya. Al-‘Ani, Salman Hasan, At-tasykīl Aṣ-ṣautī fil-lugah Al-‘Arabiyyah, (Jeddah: An Nādī Al Adabī Aṡṡaqāfī, 1983). Mu'in, Abdul, Analisis Kontrasif Bahasa Arab dan Indonesia, (Jakarta: Pustaka Al Husna Baru, 2004).

Muslich, Masnur, Fonologi Indonesia, Survei Deskriptif Tata Suara Indonesia, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009). Panitia Kamus Lembaga Sastra Sunda, Kamus Umum Bahasa Sunda, (Bandung: CV Geger Sunten, 2007). Prastowo, Andi, Pengertian Metode Penelitian, Tinjauan Teoritis dan Praktis, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2011).

Salbi, Ahmad, Ta'līm Al-Lugah Al-'Arabiyyah Ligairil 'Arab, (Kairo: Maktabah An Nahḍoh Al Miṣriyah, 1980). Kamus Sunda-Indonesia, (Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994).

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kontrastif dengan mengumpulkan data-data yang relevan mengenai gitaigo yang menunjukkan perasaan

bahasa Sunda (bubuahan), sayuran istilah dalam bahasa Inggris (vegetables) dalam bahasa sunda (angeun), daging istilah dalam bahasa Inggris (meat) dalam bahasa Sunda (lauk),

Dengan bagan yang disusun seperti diatas memang dapat dibuktikan dengan nyata bahwa antara fonem bahasa Indonesia dengan pinyin bahasa Mandarin sama sekali

Dengan analisis kontrastif antara bahasa Arab dan bahasa Indonesia seperti yang disajikan penulis, memungkinkan guru dapat memprediksi kesalahan yang dilakukan peserta

Linguistic Educational: Metode Pembelajaran Bahasa, Analisis Kontrastif antara Bahasa, Analisis Kesalahan

perbedaan antara tenses kedua bahasa tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi penutur bahasa Inggris dalam mempelajari bahasa Arab. Karena

Analisis kontrastif adalah perbandingan struktur antara dua bahasa, B1 dan B2, yang akan dipelajari oleh para siswa menghasilkan indentifikasi perbedaan kedua bahasa

Perbedaan antara keduanya yang signifikan adalah bahwa pembentukan verba dalam bahasa Arab selalu berkaitan dengan waktu, kuantitas, dan jenis kelamin, sedangkan pembentukan verba