Oleh:
FITRIKA KUMALA DEWI
WIDI ALIFFA IZZARA (23138044)
ANALISIS KORELASI
DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
APAKAH ITU KORELASI
DAN
REGRESI?
Defenisi
Menurut Jonathan Sarwono (2011:57), korelasi merupakan teknik analisis yang di dalamnya termasuk teknik pengukuran asosiasi atau hubungan (measures of association). Pengukuran asosiasi merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik bivariat, yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel.
Sukardi(2009:166) berpendapat bahwa penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan ada atau tidaknya hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih
Rumus
Hubungan (korelasi) terjadi antara kejadian satu dengan kejadian lainnya.
Kejadian tersebut dapat dinyatakan dengan perubahan nilai variable.
Misal, jika X = variable harga, maka naik turunnya harga dapat dinyatakan dengan perubahan nilai X. apabila Y = variable hasil penjualan, maka naik turun nya hasil penjualan dapat dinyatakan dengan perubahan dilai y. dengan demikian hubungan antara dua kejadian dapat dinyatakan sebagai hubungan dua variable.
Kisaran nilai korelasi yaitu -1 sampai 1. -1 artinya negatif sempurna dan 1 dikatakan positif sempurna
X Y
contoh
Hubungan X dan Y : positif Hubungan X dan Y : negative
Diagram Pencar
Defenition
Regresi merupakan suatu alat ukur yang juga digunakan untuk
mengukur ada atau tidaknya korelasi antar variabelnya. Istilah
regresi itu sendiri berarti ramalan atau taksiran. Rumus yang
digunakan untuk menentukan nilai regresi yaitu:
Contoh soal
Tabulasi hasil penelitian variabel kualitas layanan dengan volume penjualan sabun cuci diperoleh data sebagai berikut. Tentukan analisis korelasi dan regresinya!
Penyelesaian:
a. Analisis korelasi
Contoh soal
Tabulasi hasil penelitian variabel kualitas layanan dengan volume penjualan sabun cuci diperoleh data sebagai berikut. Tentukan analisis korelasi dan regresinya!
Penyelesaian:
a. Analisis regresi
Kesimpulan
a. Korelasi. Nilai koefisien korelasi diperoleh sebesar 0,091, artinya ada hubungan positif variabel X dan Y dengan kategori rendah. Dengan demikian berarti kualitas layanan memiliki hubungan rendah terhadap kenaikan rata-rata penjualan. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,008. Hal ini menunjukkan kemampuan variabel kualitas layanan dalam mempengaruhi variabel rata-rata penjualan barang sebesar 0,8%, sedangkan sisanya sebesar 99,2% dipengaruhi oleh faktor lain.
b. Regresi. Nilai konstanta (a) = 149,114 menunjukkan besarnya variabel rata-rata penjualan barang yang tidak dipengaruhi oleh kualitas layanan atau dapat diartikan pada saat nilai kualitas layanan sebesar 0, maka rata-rata penjualan sebesar 149.114. Koefisien regresi sebesar 0,215, berarti kualitas layanan mempunyai hubungan positif atau searah dengan rata-rata penjualan, karena koefisien regresi bernilai positif. Setiap peningkatan 1 satuan kualitas layanan maka akan berpengaruh terhadap peningkatan rata-rata penjualan sebesar 0,215 satuan.