• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Lahirnya UUPA dan Kebijakan Landreform

N/A
N/A
Kesya Kamila Ramadani

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Lahirnya UUPA dan Kebijakan Landreform "

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Lahirnya UUPA dan Kebijakan

Landreform

AURA INDAH SEPTIANINGRUM

(21303774)

(2)

Sejarah singkat mengenai sistem hukum tanah di Indonesia sebelum adanya UUPA

01.

Kebijakan landreform di Indonesia sebagai implementasi dari UUPA 03.

Terbentuknya UUPA 02.

Hubungan antara UUPA dan kebijakan

landreform di Indonesia 04.

Table of Contents

(3)

sejarah singkat mengenai sistem hukum tanah di Indonesia sebelum adanya UUPA

01

di mana sistem hukum tanah masih

mengandalkan peraturan-peraturan kolonial dan terfragmentasi

(4)

Sejarah (1)

Pada masa kolonial, sistem hukum tanah di Indonesia masih mengandalkan peraturan-peraturan kolonial yang dibuat oleh Belanda, seperti Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) dan agrarische wet (aturan tanah). Sistem hukum tanah ini lebih memprioritaskan kepentingan penguasa kolonial dan kaum elite tanah, sehingga masyarakat kecil dan masyarakat adat seringkali merasa tidak mendapatkan perlindungan yang cukup atas hak-hak tanah mereka.

Setelah Indonesia merdeka, sistem hukum tanah masih terfragmentasi dan tidak terkoordinasi dengan baik antara berbagai lembaga dan peraturan hukum yang berlaku di Indonesia. Hal ini mengakibatkan banyaknya konflik agraria dan tumpang tindihnya klaim atas tanah antara pihak-pihak yang berkepentingan.

(5)

Sejarah (2)

Pada tahun 1960-an hingga 1970-an, pemerintah Indonesia mengeluarkan beberapa peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengaturan tanah, seperti Undang-Undang Pokok Agraria (UU No. 5 Tahun 1960) dan Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1960 tentang Penyempurnaan UU No.

5 Tahun 1960. Namun, peraturan-peraturan ini masih terbatas dan belum mampu memberikan perlindungan yang cukup bagi hak-hak masyarakat atas tanah.

Kondisi ini memicu tuntutan masyarakat untuk adanya sistem hukum tanah yang lebih adil dan mempertimbangkan hak-hak masyarakat adat serta perlindungan lingkungan hidup.

Akhirnya, setelah melalui proses yang panjang dan melibatkan banyak pemangku kepentingan, UUPA berhasil disahkan pada tahun 2019 dan memberikan landasan hukum yang lebih jelas dan komprehensif untuk pengaturan tanah di Indonesia.

(6)

Undang-

Undang Pokok Agraria (UUPA)

02

(7)

UUPA (1)

Meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan tanah yang

berkelanjutan, dengan mempertimbangkan aspek

lingkungan hidup dan keberlanjutan ekonomi.

Memberikan kepastian hukum atas hak atas tanah bagi semua pihak,

termasuk masyarakat adat dan petani kecil

Mendorong adanya keadilan sosial dalam penguasaan,

penggunaan, dan pemanfaatan tanah.

Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) merupakan upaya pemerintah untuk memperbaiki sistem hukum tanah yang ada di Indonesia, dengan fokus pada tiga hal

utama:

(8)

UUPA (2)

UUPA mengakui dan memberikan perlindungan atas hak atas tanah masyarakat adat, hak-hak petani, dan hak-hak perempuan dalam penguasaan dan pemanfaatan tanah. Selain itu, UUPA juga menjamin adanya prinsip keadilan sosial dalam penguasaan dan pemanfaatan tanah, dengan memberikan prioritas pada penggunaan tanah untuk kepentingan publik dan kesejahteraan rakyat banyak.

UUPA juga menekankan pentingnya pengelolaan tanah yang berkelanjutan dan mempertimbangkan aspek lingkungan hidup, sehingga pemanfaatan tanah tidak merusak lingkungan dan tetap berkelanjutan dalam jangka panjang. Hal ini juga diharapkan akan mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.

Dengan demikian, UUPA merupakan salah satu upaya untuk menciptakan sistem hukum tanah yang lebih adil, berkelanjutan, dan memperhatikan hak-hak masyarakat adat dan keberlanjutan lingkungan hidup di Indonesia.

(9)

UUPA (3)

UUPA memberikan

perlindungan yang kuat atas hak-hak masyarakat atas

tanah. UUPA juga

memberikan perlindungan atas hak waris, hak guna usaha, dan hak sewa atas tanah.

UUPA mengakui dan melindungi hak-hak masyarakat adat atas tanah dan sumber daya alam yang terkait dengan tradisi dan kebudayaan mereka.

Hak-hak masyarakat

atas tanah Perlindungan terhadap hak-hak masyarakat

adat

Isi UUPA mencakup berbagai hal, seperti pengaturan hak-hak atas tanah, penyelenggaraan pertanahan, pengadaan tanah, pengelolaan tanah, dan perlindungan atas hak-hak masyarakat. Beberapa hal yang

diatur dalam UUPA antara lain adalah:

UUPA juga memberikan pengaturan tentang perlindungan lingkungan hidup terkait dengan penggunaan tanah. Hal ini meliputi pengaturan tentang konservasi tanah, pengelolaan hutan, dan perlindungan

Hak-hak lingkungan hidup

(10)

03. Kebijakan landreform di

Indonesia sebagai

implementasi dari

UUPA

(11)

Implementasi (1)

kebijakan landform di Indonesia sebagai implementasi dari UUPA dalam pengelolaan lahan secara lebih konkrit. Kebijakan landform mencakup berbagai aspek seperti tata ruang kota, pengelolaan kawasan hutan, dan pengembangan kawasan industri.

Sebagai sebuah negara dengan luas wilayah yang

besar dan keanekaragaman sumber daya alam,

Indonesia memiliki tantangan dalam mengelola lahan

dan sumber daya alam yang ada dengan cara yang

berkelanjutan. Untuk mengatasi tantangan ini,

pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai

kebijakan landform yang diharapkan dapat mengatur

pengelolaan lahan secara lebih konkrit.

(12)

Implementasi (2)

Kebijakan landform di Indonesia mencakup pengaturan tata ruang kota yang berkelanjutan. Hal ini meliputi pengaturan tentang penggunaan lahan, pengaturan kawasan konservasi, dan pengaturan tentang penggunaan lahan untuk kepentingan publik.

Tata ruang kota:

Kebijakan landreform juga mencakup pengelolaan kawasan hutan yang berkelanjutan. Hal ini meliputi pengaturan tentang konservasi hutan, pengaturan tentang hak-hak masyarakat atas hutan, dan pengaturan tentang pengelolaan hutan secara lestari.

Pengelolaan kawasan hutan

Kebijakan landform juga mencakup pengaturan pengembangan kawasan industri yang berkelanjutan. Hal ini meliputi pengaturan tentang penggunaan lahan untuk kepentingan industri, pengaturan tentang dampak lingkungan industri, dan pengaturan tentang

pengelolaan limbah.

Pengelolaan kawasan hutan

(13)

4. Hubungan antara UUPA dan kebijakan landreform di

Indonesia

(14)

Hubungan (1)

hubungan antara UUPA dan kebijakan landreform di Indonesia. UUPA memberikan landasan hukum yang jelas untuk pemanfaatan tanah yang adil dan berkelanjutan, sedangkan kebijakan landreform di Indonesia merupakan implementasi dari UUPA dalam pengelolaan lahan secara lebih konkrit.

Sebagai sebuah undang-undang dasar yang mengatur mengenai pemanfaatan tanah di Indonesia, UUPA memberikan landasan hukum yang jelas untuk pengaturan hak-hak masyarakat atas tanah dan pengelolaan tanah secara berkelanjutan. UUPA juga mengatur mengenai pengaturan tentang hak-hak masyarakat adat, hak-hak lingkungan hidup, dan pengaturan mengenai kepemilikan tanah di Indonesia.

(15)

Hubungan (2)

Sementara itu, kebijakan landreform di Indonesia merupakan implementasi dari UUPA dalam pengelolaan lahan secara lebih konkrit. Kebijakan landreform mengatur pengelolaan lahan di Indonesia dengan mengacu pada prinsip-prinsip UUPA yang telah diatur dalam undang-undang tersebut. Hal ini meliputi pengaturan tata ruang kota, pengelolaan kawasan hutan, dan pengembangan kawasan industri.

Dengan adanya hubungan antara UUPA dan kebijakan landreform di Indonesia, diharapkan pengelolaan lahan di Indonesia dapat dilakukan secara lebih baik dan berkelanjutan. Implementasi UUPA melalui kebijakan landreform dapat membantu mengurangi konflik, menjamin pengelolaan lahan yang berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, kebijakan landreform di Indonesia dapat menjadi contoh yang baik untuk pengelolaan lahan yang berkelanjutan di negara-negara lain.

(16)

KESIMPULAN (1)

Kesimpulan mengenai pentingnya hubungan antara UUPA dan kebijakan landreform di Indonesia dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia, serta pentingnya kerja sama dan sinergi antara berbagai pemangku kepentingan untuk menyelesaikan tantangan dan masalah yang dihadapi beserta referensi

UUPA merupakan undang-undang penting yang mengatur hak atas tanah dan memberikan landasan hukum yang jelas untuk pengelolaan lahan yang berkelanjutan di Indonesia.

Kebijakan landreform merupakan implementasi dari UUPA dalam

pengelolaan lahan secara lebih konkrit dan mencakup banyak aspek seperti tata

ruang kota, pengelolaan kawasan hutan, dan pengembangan kawasan industri.

(17)

KESIMPULAN (2)

Meskipun ada tantangan dan masalah dalam implementasi UUPA dan kebijakan landreform di Indonesia, seperti konflik antara pemilik tanah, perusahaan, dan masyarakat adat, serta kekurangan sumber daya manusia dan dana untuk pelaksanaan kebijakan, ada banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut.

Salah satu cara untuk mengatasi tantangan dan masalah adalah dengan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan lahan, penguatan sistem kelembagaan untuk pengawasan dan pengendalian, serta peningkatan alokasi dana untuk pelaksanaan kebijakan.

Kerja sama dan sinergi antara berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, juga sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia. Dalam hal ini, dapat diperkuat dengan memperkuat kemitraan antara pemangku kepentingan dan membangun koordinasi yang lebih efektif dalam pengambilan keputusan.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Pokok Agraria No.5 tahun 1960

The State of Indonesia’s Forest 2020: Forest Status and Trends

Indonesia’s National Action Plan on Business and Human Rights 2020-2024

United Nations Development Programme. (2019). Human Development Report

2019: Beyond income, beyond averages, beyond today: Inequalities in human

development in the 21st century. New York, NY: United Nations Development

Programme

(19)

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Thanks

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memperbaiki implementasi kebijakan penyediaan dan pemanfaatan bioetanol pada program DME di Desa Cibunar perlu dilakukan peningkatan penerimaan teknologi melalui transfer

Kuesioner ini digunakan sebagai bahan SKRIPSI dengan judul “Analisis Kebijakan Pengelolaan dan Pemanfaatan Air Tanah di Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi” yang dilakukan

Implementasi Kebijakan Konversi Minyak Tanah Ke LPG ( Liquifield Petroleum Gas ) Di Kelurahan Tegal Besar Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember adalah benar-benar

Kegunaan secara praktik; dari hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan tentang pemanfaatan implementasi kebijakan menyangkut

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami implementasi kebijakan Anggaran Berbasis Kinerja di Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan HAM. Pendekatan dan teknik

Pengaruh implementasi kebijakan pembangunan rusunami dan bendung, pembuatan lubang resapan biopori serta pengembalian fungsi hutan terhadap perilaku : (a) pemanfaatan lahan DAS

Skripsi yang berjudul Analisis Implementasi Kebijakan Konversi Minyak Tanah Ke LPG (Liquifield Petroleum Gas) di Kelurahan Tegalbesar Kecamatan Kaliwates

Namun, di Indonesia tidak adanya perlindungan hukum yang jelas pada siswa hamil untuk dapat melanjutkan pendidikannya, dan banyaknya laporan tentang kebijakan