• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PARAMETER PEMILIHAN LAHAN PERLADANGAN SUKU DAYAK BUNSU

N/A
N/A
Donny Dhonanto

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PARAMETER PEMILIHAN LAHAN PERLADANGAN SUKU DAYAK BUNSU"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

Masyarakat suku Dayak Bunsu di Dusun Air Durian melakukan kegiatan pertanian dengan menggunakan sistem perladangan berpindah. Alasan dilakukannya penelitian adalah untuk mengetahui parameter pemilihan lahan garapan suku Dayak Bunsu untuk studi kasus di Dusun Air Durian. Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah “menemukan parameter-parameter yang mempengaruhi pemilihan lahan dan menemukan kriteria lahan subur bagi suku Dayak Bunsu”.

Penelitian ini berlokasi di pemukiman masyarakat suku Dayak Bunsu di Dusun Air Durian, Desa Air Upas, Kecamatan Air Upas, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Gambar 1. 1   Kerangka Pikir Penelitian
Gambar 1. 1 Kerangka Pikir Penelitian

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Alasan Pengambilan Studi

Fokus dan Pertanyaan Penelitian

  • Fokus Penelitian
  • Pertanyaan Penelitian

Tujuan, Sasaran dan Manfaat Penelitian

  • Tujuan Penelitian
  • Sasaran Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Keaslian Penelitian

  • Analisa Fokus Penelitian

Ruang Lingkup

  • Ruang Lingkup Materi
  • Ruang Lingkup Wilayah

Kerangka Pikir

Metodologi Penelitian

  • Pendekatan Penelitian
  • Tahapan Persiapan
  • Tahapan Penelitian
  • Tahapan Analisis Data

Sistematika Pembahasan

KAJIAN TEORI

Perladangan

  • Istilah Perladangan

Perladangan Berpindah

  • Definisi Perladangan Berpindah
  • Siklus Perladangan Berpindah
  • Dampak Perladangan Berpindah
  • Sistem Kepemilikan Lahan

Kesuburan tanah

  • Definisi Kesuburan Tanah
  • Faktor Yang Mempengaruhi Kesuburan Tanah
  • Indikator Kesuburan Tanah

Karakteristik Masyarakat Petani

  • Definisi Masyarakat Petani
  • Bentuk Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Petani
  • Bentuk Solidaritas Sosial dalam Masyarakat Petani
  • Bentuk Kepercayaan (Trust) dalam Masyarakat Petani
  • Sistem Gotong Royong dalam Masyarakat Petani

Ekoregion

  • Definisi Ekoregion
  • Klasifikasi Ekoregion

Sintesis Literatur Analisis Parameter Pemilihan Ladang Perladangan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI

Karakteristik Wilayah

  • Batas Administrasi Wilayah

Batas administratif penelitian terletak di 2 kecamatan yaitu Kecamatan Air Upas dan Kecamatan Manismata Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Dusun Air Durian merupakan tempat tinggal suku Dayak Bunsu, dengan luas pemukiman 21 hektar, terdiri dari 4 RT dan berpenduduk 383 jiwa. Batas Utara : Kecamatan Marau dan Kecamatan Jelai Hulu Batas Timur : Kabupaten Kota Waringin Raya (KALTENG) Batas Barat : Kecamatan Singkup.

Batas Utara : Desa Sari Bekayas Batas Timur : Desa Gajah Batas Barat : Desa Air Upas Batas Selatan : Desa Air Durian Jaya. Masyarakat suku Dayak Bunsu tidak jauh berbeda dengan masyarakat suku Dayak lainnya yang masih melakukan pertanian, walaupun hanya sebagian kecil warganya yang masih mempraktikkannya. Lahan pertanian suku Dayak Bunsu tersebar di beberapa wilayah yaitu di Desa Air Upas, 1 lokasi di Desa Sukaria, 1 lokasi di Desa Silat, 1 lokasi di Desa Lembah Mukti dan 2 lokasi di Desa Manismata.

Kondisi Fisik Wilayah

  • Jenis Tanah

ANALISIS PARAMETER PEMILIHAN LAHAN

Analisis Parameter Fisik

  • Warna Tanah
  • Tekstur Tanah
  • Kelembapan Tanah
  • Vegetasi Yang Diatasnya
  • Bahan Organik

Bahan organik yang dikeluarkan tanaman akibat proses pembakaran memang dapat mendorong pertumbuhan tanaman, namun hasilnya tentu tidak sama dengan bila ditanam di tanah subur. Tanah ini mempunyai kandungan bahan organik kurang dari 20% dan kesuburan tanah rendah. Tanah ini banyak dipilih oleh masyarakat Dayak Bunsu untuk kegiatan pertanian karena warna tanahnya yang gelap menurut suku Dayak.

Jenis tanah latosol mempunyai struktur tanah liat dan pori-pori dalam tanahnya kecil, sehingga daya tampung airnya cukup baik.Tanah dengan tekstur lempung kurang baik untuk tanaman yang berakar serabut seperti padi, tanah ini sangat cocok untuk tanaman semusim. . Perkembangan tanaman terhambat oleh tekstur tanah yang liat, sehingga sangat menghambat penyebaran akar untuk menyerap unsur hara di dalam tanah. Tanaman ini membutuhkan lebih banyak unsur hara di dalam tanah, dan dengan struktur tanah yang gembur, akar tanaman dapat bergerak bebas mencari unsur hara yang diperlukan.

Kondisi tanah yang digunakan untuk area pertanian memerlukan kadar air yang cukup dan suhu tanah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Kemampuan tanah inceptisol dalam menahan air sangat buruk karena pori-pori tanah tinggi/besar, sehingga tanah inceptisol tidak mempunyai ketahanan terhadap erosi. Dilihat dari kandungan bahan organik tanah dari jenis-jenis tanah di lapangan, maka tanah inceptisol merupakan tanah yang lebih banyak mengandung bahan organik dibandingkan tanah latosol karena ekosistem tanahnya merupakan tanah hutan dengan kepadatan vegetasi sedang hingga tinggi.

Parameter Kekeluargaan

  • Status Lahan
  • Status keluarga

Parameter Geomorfologi Lahan

  • Kelerengan
  • Sungai

Parameter Metafisik

  • Tanah Larangan

Hasil Temuan Studi

Kemiringan  Kemiringan tidak terlalu mempengaruhi pertanian suku Dayak Bunsu, mereka dapat bertani di daerah pedesaan yang topografinya datar sampai curam dan berlereng. Sungai  Di dataran rendah, masyarakat Dayak Bunsu lebih menyukai daerah sempadan sungai dengan jarak 1 meter hingga 3 km dari tepian sungai. Tanah Terlarang  Terdapat beberapa tempat yang disakralkan oleh masyarakat Dayak Bunsu, diantaranya adalah pohon-pohon yang berukuran besar dan sudah berdiri sejak lama, tanah terlarang mempunyai sejarah yang menyedihkan dan merupakan wujud penghormatan mereka terhadap roh pohon, roh sungai dan roh penjaga lainnya.

Faktor geomorfologi merupakan salah satu yang pengaruhnya terlihat hingga saat ini, akibat budidaya sebagian besar suku Dayak Bunsu. Masyarakat Dayak Bunsu yang tinggal di Desa Air Upas dan mengelola lahan hutan harus memperhatikan hak-haknya dalam perencanaan. Konsep penataan ruang dan pengelolaan lahan pada masyarakat Dayak Kenyah Kalimantan Timur. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan. 10-24.

Mengganti judul menjadi "Analisis Parameter Pemilihan Lahan Budidaya Suku Dayak Bunsu di Dusun Air Durian. Pertanyaan: Baiklah pak, saya sedang mengerjakan tugas akhir/disertasi, saya mengambil judul tentang budidaya suku Dayak khususnya Suku Dayak Bunsu Pertanyaan : Bagi masyarakat Dayak di Kecamatan Air Upas Pak, ada air Upas, ada air durian, ada cat dasar dan masih banyak lagi.

KESIMPULAN

Kesimpulan

Faktor fisik merupakan indikator pertama yang diperhatikan petani ketika memilih lahan. Faktor fisik dapat mencakup warna tanah, tekstur, kelembaban, vegetasi, dan bahan organik. Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya mengenai faktor fisik, dapat kita simpulkan bahwa jenis tanah yang dipilih petani untuk bercocok tanam adalah tanah Inceptisol. Faktor keluarga merupakan faktor yang dapat memicu tumbuhnya blok perumahan baru, faktor keluarga berupa status tanah dan status keluarga.

Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya, faktor keluarga dapat mempengaruhi pola tersebut karena perpindahan lahan pada suatu wilayah disebabkan oleh satu keluarga dan akan diikuti oleh keluarga lainnya sehingga membentuk blok pemukiman baru. Faktor ini tidak terlalu berperan dalam pemilihan lahan, karena di kawasan Dusun Air Durian sendiri tidak terlalu banyak kawasan yang dianggap keramat, hanya di kawasan pemakaman tua dekat dusun dan terdapat pohon durian besar yang ditebang. dahulu digunakan untuk menimbun atau menimbun mayat akibat wabah penyakit.

Rekomendasi

1 Peta Orientasi Wilayah Penelitian

Penentuan fokus dilakukan berdasarkan permasalahan terkait Budidaya Tradisional Suku Dayak Bunsu yang tidak terlihat dan tertutup oleh hutan lebat dan kekuasaan. Prosedur dalam Penelitian Analisis parameter pemilihan lahan budidaya suku Dayak Bunsu di Dusun Air Durian mempunyai beberapa tahapan, menurut Danim tahapan penelitian terdiri dari 6 tahap yaitu seleksi dan penentuan penelitian. fokus, pengumpulan bahan yang relevan, penentuan strategi dan pengembangan instrumen, pengumpulan data, interpretasi data, pelaporan hasil penelitian. Analisis penelitian parameter pemilihan lahan budidaya suku Dayak Bunsu di Dusun Air Durian dimulai dari sudut pandang yang unik, oleh karena itu perlu ditetapkan fokus untuk membatasi ruang lingkup pembahasan.

Analisis parameter pemilihan lahan budidaya suku Dayak Bunsu berkaitan dengan sulitnya mengenali pola dasar sistem budidaya akibat perubahan yang disebabkan oleh faktor eksternal dan internal. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai parameter pemilihan lahan budidaya suku Dayak Bunsu di Dusun Air Durian untuk mengetahui pola budidaya dan perubahannya. Tinjauan pustaka yang digunakan berupa kajian literatur dan teori yang dijadikan sebagai landasan atau pendukung dalam menyusun kajian analisis parameter pemilihan lahan budidaya suku Dayak Bunsu di Dusun Air Durian.

Instrumen pertanyaan berupa beberapa pertanyaan yang dapat menjawab tujuan penelitian untuk mencari parameter pemilihan lahan budidaya suku Dayak Bunsu. Petani suku Dayak Bunsu yang tinggal di Dusun Air Durian, Desa Air Upas, Kecamatan Air Durian, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Data-data yang telah disajikan selanjutnya berguna untuk menunjang penyusunan laporan tugas akhir tentang analisis pemilihan lahan pertanian Masyarakat Suku Dayak Bunsu di Dusun Air.

Mereka hanya bisa mengetahui kepemilikan tanah dengan bantuan tanda-tanda alam, seperti yang disebutkan, karena beberapa suku Dayak di Kalimantan mengadakan perkumpulan atau perkumpulan setelah menyeleksi tanah bersama beberapa kepala keluarga lain dan tokoh adat untuk mengetahui apakah tanah tersebut bagus dan cocok dijadikan sebagai tempat tinggal. lokasi untuk panen berikutnya. . Penjelasan di atas menguraikan teori-teori kepustakaan yang akan dijadikan landasan penelitian perubahan pola tanam masyarakat suku Dayak Air Durian.

1 Administrasi Lokasi Penelitian

2 Peta Tematik Dsn. Air Durian

3 Peta Jenis Tanah Cakupan Lahan

Curah hujan rata-rata di wilayah lapangan adalah 201-300 mm/tahun, termasuk kisaran menengah.

4 Peta Curah Hujan Lokasi Ladang

Sedangkan kondisi topografi wilayah yang dicakup oleh lokasi lapangan seperti terlihat pada tabel berikut.

5 Peta Topografi Lokasi Ladang

Kondisi fisik lingkungan desa yang meliputi wilayah pertanian dapat digambarkan pada penggunaan lahan di lokasi penelitian.

6 Peta Tutupan Lahan Lokasi Penelitian

Jumlah penduduk Dusun Air Durian Desa Air Upas berjumlah 383 jiwa, termasuk 131 kepala keluarga. Masyarakat Dusun Air Durian sebagian besar bekerja sebagai buruh di pabrik kelapa sawit yang terletak tidak jauh dari desanya, namun sebagian besar pekerjanya adalah generasi muda atau anak-anaknya. Remaja yang baru tamat SMA biasanya bekerja sebagai buruh di perkebunan kelapa sawit, ada yang menjadi satpam, buruh pabrik atau pemanen di perkebunan kelapa sawit, sedangkan perempuan yang bekerja di perkebunan kelapa sawit biasanya sebagai buruh. , memunguti dedaunan yang lepas, membersihkan rumput atau bisa juga bekerja di kantor sebagai administrator.

Lembaga adat yang terdapat pada masyarakat suku Dayak Bunsu sangat sistematis karena terdapat struktur organisasi yang jelas yaitu dipimpin oleh seorang tokoh adat yang meliputi satu kecamatan. Di setiap blok pemukiman di wilayah Kecamatan Air Upas, termasuk Dusun Air Durian, dipimpin oleh seorang tumenggung (pemimpin adat yang wilayahnya relatif kecil). Bahkan lebih sedikit lagi, terdapat pemangku adat, yaitu pengurus dewan adat yang mengelola lingkup RW atau Kadus.

Peraturan adat dalam institusi adat Dayak Bunsu tidak begitu mengikat masyarakat lain, hanya timbul syak wasangka apabila ada warganegara yang melakukan kesilapan. Sekatan biasa yang dikenakan padanya bergantung pada seberapa maut kesalahan itu dilakukan oleh orang itu, mis. terdapat warganegara yang secara tidak sengaja memukul haiwan peliharaan orang lain, kemudian mereka akan didenda untuk mendapatkan pampasan mengikut harga haiwan yang dilanggar. Dalam ladang itu sendiri, tidak ada peraturan adat atau peruntukan adat yang terlalu mengikat petani dalam membersihkan tanah.

7 Peta Sebaran Jumlah Pemeluk Agama di Lokasi Penelitian

Melihat kondisi tersebut, tidak heran jika masyarakat Dayak Bunsu Dusun Air Durian berkerabat dengan suku Dayak desa Silat, Sukaria, Manismata, dan Air Durian Jaya. Kondisi lapangan masyarakat Dayak Bunsu tidak pernah jauh dari sungai, baik sungai besar maupun sungai kecil. Perawatan tanaman pada perladangan berpindah suku Dayak Bunsu dilakukan dengan cara mencabut rerumputan liar dan tunas tanaman yang mulai tumbuh dari tunggul pohon yang ditebang.

Selepas proses menumbuk padi, suku Dayak Bunsu akan menikmati hasil ladang mereka dengan makan bersama. Selepas itu, petani akan mencari lokasi ladang baru untuk aktiviti pertanian mereka, pilihan ladang adalah berdasarkan kesuburan tanah dan kehidupan sosial dan budaya suku Dayak Bunsu. Waktu penanaman dilakukan setiap 2 tahun sekali di tempat tanah yang sama, pertanian dilakukan hanya sebagai kegiatan sampingan suku Dayak Bunsu.

Masyarakat Dayak Bunsu menggarap tanah latosol dengan cara meningkatkan kandungan bahan organik yang diperoleh melalui proses pembakaran tanaman penebangan. Lahan gambut jarang dipilih oleh suku Dayak Bunsu sebagai tempat bercocok tanam karena lokasinya yang tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan bercocok tanam. Lahan ini juga jarang menjadi pilihan kedua bagi masyarakat Dayak Bunsu karena tanaman yang ditanam di lahan latosol tidak sebaik lahan inceptisol (kuntet), atau tanamannya tidak berkembang dengan baik.

Tanah dengan tekstur gembur ini sering dipilih masyarakat Dayak Bunsu untuk melakukan aktivitas pertanian. Suku Dayak Bunsu yang berladang di tanah inceptisol menyiasati kekurangan air yang dibutuhkan tanaman. Petani terkadang menyiram tanamannya dengan air yang diambil dari sungai atau sumber air terdekat.

Tabel 4. 1   Hasil Temuan Studi
Tabel 4. 1 Hasil Temuan Studi

Gambar

Gambar 1. 1   Kerangka Pikir Penelitian
Tabel Siklus Perladangan Berpindah
Gambar 2. 5   Segitiga Tekstur Tanah  2.3.2.2 Kesuburan Kimia
Tabel 4. 1   Hasil Temuan Studi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat melengkapi data ilmiah mengenai suku-suku yang ada di Kalimantan Timur khususnya data mengenai masyarakat Dayak Benuaq yang

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat melengkapi data ilmiah mengenai suku-suku yang ada di Kalimantan Timur khususnya data mengenai masyarakat Dayak Benuaq yang

Faktor utamanya adalah bahasa, karena 7DOLPDD¶ menggunakan bahasa sastra dalam (Bahasa Kayaan asli) yang hampir sebagian besar masyarakat Suku Dayak Kayaan Medalaam tidak

Pada beberapa sub suku dayak, perempuan dengan tato yang lebih sedikit dianggap memiliki derajat yang lebih rendah dari perempuan dengan tato lebih

Hal tersebut menjadi menarik karena GPIB bukanlah gereja lokal dan tidak memiliki hubungan apa-apa.. dengan suku Dayak, terkhususnya Dayak

Sebagian besar suku Dayak Ngaju sekarang masih melaksanakan ketentuan- ketentuan adat seperti yang berlaku dalam surat perjanjian perkawinan tersebut, baik yang

Petinggi adat dan masyarakat adat Suku Dayak Iban mengelola tembawang dalam organisasi dalam kondisi baik namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga

Pentingnya mengetahui nilai dari kearifan lokal suatu daerah dalam hal ini bagaimana aktivitas perladangan yang dilakukan oleh kelompok masyarakat Suku Anak Dalam