• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pembebanan Struktur Kuda-Kuda

N/A
N/A
Tama Praha Nugroho

Academic year: 2025

Membagikan "Analisis Pembebanan Struktur Kuda-Kuda"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PEMBEBANAN STRUKTUR KUDA-KUDA

4.1 Luasan Yang Membebani Titik Buhul Kuda-Kuda

Analisis pembebanan kuda-kuda dilakukan dengan analisis sistem truss 2D (SAP 2000),untuk memperoleh besar tegangan tekan/tarik pada batang kuda-kuda sebagai perencanaan profil. batang dan sambungan antar batang itu sendiri. Selain itu juga akan diperoleh besar reaksi-reaksi tumpuan pada masing-masing tumpuan kuda kuda, yang akan diteruskan pada kolom atau balok di bawahnya. Cara perhitungan pembebanan itu dengan membagi atap menjadi luasan - luasan yang bebannya akan didukung oleh satu titik buhul di bawahnya.

4.2 Perhitungan Pembebanan Rangka kuda-kuda Baja Data Konstruksi;

- Jarak antar kuda-kuda = 4 m

- Bentang kuda-kuda = 19,8 m

- Sudut kemiringan (α) = 25o

- Beban Hidup = 100 kg

- Kuat leleh (Fy) = 250 mpa

- Penutup atap genteng metal = 15 kg/m2 - Gording Profil (Light Channel 250.50.50.4,5) = 11,8 kg/m - Penggantung langit-langit = 7,0 kg/m2 - Langit-langit dari eternit = 11,0 kg/m2

4.3 Perhitungan Pembebanan 4.3.1 Beban mati

a. Berat Titik Buhul Atas

- Beban Atap = 15 kg/m2 x 4,00 x 2,6 = 156 kg

- Beban Gording = 11,8 kg/m x 4,00 = 47.2 kg +

(2)

- Tiap 1 titik buhul menerima gaya Pm1 = 203.2 kg

- Beban Skor Angin (10% x Pm1) = 20.3 kg + Pm1 total = 223.5 kg

1/2Pm1 = 111.75 kg b. Berat Titik Buhul Bawah

- Beban Plafond;

Berat penggantung langit-langit = 7 kg/m2 x 4,00 x 1,00

= 28 kg

Beban langit-langit dari eternity = 11 kg/m2 x 4,00 x 1,00

= 44 kg

Beban Skor Angin = 7.2 kg +

Tiap 1 titik buhul menerima gaya = 79.2 kg

½.Pm2 = 39.6 kg

4.3.2 Beban hidup

Beban yang dibebani oleh = 100 kg  Ph2 = 100 kg Orang minimum sebesar = ½.Ph2 = 50 kg 4.3.3 Beban angin

- Beban angin tekan (Wt);

Koefisien angin tekan (C1) = ( 0.02.α - 0.4)

= 0.1 Berat beban angin (q) = 40 kg/m2 Beban angin tekan (Wt) = C1. q. A

= 0.1 x 40 ( 4 x 2.6)

= 41.6

Wt sin (α) = 17.58 kg

Wt cos (α) = 37.70 kg

(3)

- Beban angin Hisap (Wh);

Koefisien angin tekan (C2) = -0.4 Berat beban angin (q) = 40 kg/m2 Beban angin tekan (Wh) = C1. q. A

= -0.4 x 40 (4 x 2.6)

= 166.4

Wh sin (α) = 70.32 kg

Wh cos (α) = 150.80 kg

- Beban angin reduksi titik buhul bagian puncak;

Wr sin (α) = 87.9 kg

Wr cos (α) = 188.5 kg

4.3.4 Beban Sendiri (Berat Sendiri Profil)

Jenis profil = Light Channel 250.50.50.4,5 Luas penampang (A) = 2 . (b . tf) + (h – 2 ⋅ tf) ⋅ tw

= 0.0015345 m2 Berat jenis baja (γ) = 7850 kg/m3

Ws = A ⋅ γ

= 0.0015345 x 7850

= 12.045 kg/m

Wtotal = Ws ⋅ L

= 12.045 x 19.8

= 238.507 kg

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan dan bentuk penutupnya, maka konstruksi kuda-kuda satu sama lain akan berbeda, tetapi setiap susunan rangka batang harus merupakan

Tabel Data Proyek, Tabel Faktor, Tabel Batang Tekan, Tabel Batang Tarik, Tabel Tahanan Lateral dan Tabel Jumlah Sambungan ... User Interface Form

Batang atang yang ditentukan oleh gaya tarik, namun dapat berubah menjadi tekan yang tidak dominan pada kondisi pembedaan yang lain, tidak perlu memenuhi batas kelangsingan

Setelah data-data profil baja dan beberapa peraturan sudah terkumpulkan, selanjutnya merencanakan gording dan rangka atap kuda-kuda dengan menentukan beban pertitik

(1/500 L) hal ini menyebabkan kuda-kuda atap struktur dengan tumpuan sendi-sendi tersebut tidak memenuhi syarat defleksi ijin, sehingga tidak dapat dilaksanakan maka

Batang yang menahan tegangan tekan, nilai panjang tekuk harus diambil antar 2 (dua) titik/tumpuan.. Pada konstruksi rangka batang tekan sebagai panjang tekuk harus diambil

4.2 Analisis Kapasitas Batang Tarik dan Batang Tekan Kapasitas penampang baik batang tarik maupun batang tekan hasil analisis struktur jembatan rangka batang canai dingin pejalan kaki

Penentuan simpangan tumpu, gaya batang, dan reaksi tumpuan pada struktur rangka batang menggunakan metode kekakuan