• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH

DASAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Rini Endah Sugiharti, Nurlinda Mutiara Sari Universitas Islam 45 Bekasi

rini.endah@unismabekasi.ac.id, nurlindamutiarasari04@gmail.com

ABSTRAK

Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan meningkatkan kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan, serta mengembangkan apresiasi terhadap kesastraan Indonesia. Mata pelajaran ini mencakup komponen keterampilan berbahasa, seperti mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan berbicara siswa sekolah dasar seringkali rendah, karena pembelajaran cenderung berpusat pada siswa, membuat beberapa siswa tidak aktif, cemas atau malu saat berbicara di depan kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Talking Stick Bahasa Indonesia pada siswa sekolah dasar. Metode penelitian ini adalah Systematic literature Review (SLR). Dari Sampel analisis 9 jurnal yang telah diterbitkan pada rentang sepuluh tahun terakhir yaitu tahun 2012-202, hasil yang diharapkan bagi siswa ialah: 1) Siswa dapat berinteraksi dengan teman-teman kelompok melalui diskusi. 2) Siswa dapat meningkatkan cara berfikir kritis, kreatif. 3) siswa dapat belajar dengan aktif dan menyenangkan. 4) Siswa memiliki kemampuan sikap berani bertanya dan mengeluarkan pendapat. 5) Siswa dapat menumbuhkan rasa percaya diri.

Kata Kunci : Model pembelajaran Talking Stick, Meningkatkan Keterampilan Berbicara pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Sekolah Dasar.

ABSTRACT

Indonesian language learning aims to improve students' communication skills in Indonesian, both orally and in writing, as well as develop an appreciation of Indonesian literature. This subject covers components of language skills, such as listening, speaking, reading, and writing. Elementary school students' speaking skills are often low, because learning tends to be student-centered, making some students inactive, anxious or embarrassed when speaking in front of the class. This study aims to determine the application of the Indonesian Talking Stick learning model to elementary school students. This research method is Systematic Literature Review (SLR). From the sample analysis of 9 journals that have been published in the last ten years, namely 2012-2020, the expected results for students are: 1) Students can interact with group mates through discussions. 2) Students can improve critical, creative thinking. 3) students can learn actively and fun. 4) Students have the ability to dare to ask questions and express opinions from the results of their discussions with groups and individuals. 5) Students can grow self-confidence.

Keyword : The Talking Stick learning model, Improving Speaking Skills in Indonesian

(2)

I. PENDAHULUAN

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen keterampilan berbahasa dan kemampuan bersaudara yang meliputi aspek-aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan berbicara secara formal memerlukan latihan dan pengarahan yang intensif. Kebutuhan akan komunikasi yang efektif merupakan suatu yang esensial untuk mencapai keberhasilan setiap individu maupun kelompok. Berbicara adalah keterampilan memproduksi arus sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan, perasaan, dan keinginan pada orang lain.

Bukian,(Lusia, 2019) dalam jurnalnya menyatakan bahwa berbicara adalah proses penyampaian gagasan secara lisan. Berbicara merupakan ungkapan pikiran dan perasaan seseorang dalam bentuk bunyi-bunyi bahasa.

Kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Pendengar menerima pesan atau informasi melalui rangkaian nada, tekanan, dan penjelasan.

Kurangnya dalam keterampilan berbicara siswa disebabkan karenasuasana pembelajaran masih terpusat pada guru dan menyebabkan siswa kurang aktif dalam kegiatan

pembelajaran, model pembelajaran yang digunakan guru pada saat pembelajaran.

Bahasa Indonesia hanya menggunakan metode biasa dengan ceramah tidak menarik siswa, bisa membuat siswa bosan, kurangnya kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar yang menarik siswa untuk lebih aktif dan ingin berbicara serta mengungkapkan pendapat kebanyakan siswa hanya diam dan tidak merespon, model pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak menuntut peserta didik turut serta aktif didalam pembelajaran, dan siswa kurang diberi pembelajaran berbicara dengan jalan praktik dan banyak latihan, masalah tersebut membuat siswa merasa takut salah dan kurang percaya diri dalam berbicara serta mengungkapkan peindapatnya dan maju di depan kelas.

Sehingga masih banyak siswa yang gugup, kaku, tidak jelas dalam berbicara dan tidak lancar ketika berbicara, kurangnya penguasaan kosakata yang dimiliki oleh siswa.

Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas adalah dengan guru menggunakan model pembelajaran Talking Stick. Model pembelajaran Talking Stick adalah metode pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat. Tongkat dijadikan sebagai jatah atau giliran untuk berpendapat atau menjawab pertanyaan dari guru setelah peserta didik mempelajari materi pelajaran, Dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick siswa akan lebih diasah kemampuan berpikirnya. Pembelajaran tersebut mendorong siswa sejak dari Sekolah Dasar untuk lebih aktif di kelas.

Model pembelajaran Talking Stick juga dapat menumbuhkan suasana kelas yang

(3)

aktif dan tidak bosan dengan materi- materi yang disampaikan oleh guru di kelas. Dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick.

Proses kegiatan belajar mengajar akan dirancang dengan cara yang efektif Karena dalam pembelajaran ini di mulai dari proses kemampuan berfikir mengungkapan sebuah perasaan yang ingin di sampaikan dengan lawan pembicara dengan baik, jelas dan benar (Dermawan et al., 2022).

Berdasarkan kesimpulan di atas, model pembelajaran Talking Stick dapat digunakan sebagai pengganti dan juga penyelesaian pada menyelesaikan permasalahan keterampilan berbicara siswa. Maka dari itu penulis terdorong untuk melakukan penelitian Systematic Literature Review (SLR) dengan menggunakan Model Talking stick dengan judul “Analisis model Pembelajaran Talking Stick Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Sekolah Dasa padamata pelajaran Bahasa indonesia”.

II. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Systematic Literature Review (SLR),

Metode penelitian yang

mengidentifikasikasi, menilai, dan serta merangkum hasil-hasil penelitian pada suatu topik peneliti serupa. (SLR) Systeimatic Literature Review merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk pada metodologi penelitian atau riset tertentu dan pengembangan yang dilakukan untuk mengumpulkan serta mengevaluasi penelitian yang terkait pada fokus topik tertentu. Jenis penelitian ini termasuk tinjauan pustaka tersier dengan langkah- langkah yang didokumentasikan secara

sistematis (Kitchenham, (Yosefi, 2023).

Adapun kriteria inklusi sampel dari studi literature atau artikel penelitian ini diantara lain sebagai berikut:

1. Artikel atau jurnal penelitian dipublikasi pada tahun 2012 sampai dengan 2022 (10 tahun terakhir)

2. Studi penelitian membahas mengenai gambaran model pembelajaran Talking Stick terhadap keterampilan berbicara.

3. Jurnal di Askes atau terindeks dari data base Google scholar.

4. Subjek Siswa Sekolah Dasar.

Adapun alat yang digunakan untuk melakukan penelitian berupa alat Adapun alat yang digunakan untuk melakukan penelitian berupa alat elektronik seperti laptop, handphone dan buku. Alat dan bahan penelitian tersebut digunakan untuk mencari bahan penelitian, yaitu artikel atau jurnal yang terkait dengan judul penelitian. Penelusuran jurnal yang diulas dalam penelitian ini diperoleh dari Google Scholar. Dengan kata kunci yang digunakan adalah

“Analisis model pembelajaran Talking Stick dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa sekolah dasar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Waktu publikasi jurnal atau artikel yang dapat diambil yaitu terbit pada tahun 2012 sampai dengan 2022. Artikel atau jurnal yang sesuai dengan kriteria dapat diambil untuk selanjutnya kemudian di analisis.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil analisis terhadap 9 artikel jurnal yang disajikan pada tabel diatas,

(4)

peneliti mengunakan 5 artikel jurnal dengan mengunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subjek siswa kelas I, V, dan IV. Dan 3 artikel jurnal metode Eksperimen dengan populasi siswa kelas III, V dan IV. Dan 1 artikel jurnal yang mengunakan Penelitian Kualitatif dengan subjek siswa kelas II. Dari 9 artikel jurnal yang dianalisis oleh penulis dapat diketahui bahwa metode pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa sekolah dasar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode penelitian Tindakan kelas (PTK), metode penelitian eksperimen dan penelitian Kualitatif. Dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh masing-masing penelitian terdapat kenaikan pada setiap siklusnya dan lebih menekankan penelitian kepada permasalahan yang ada di kelas tersebut dengan adanya 4 tahap yang meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Eksperimen penelitian ini lebih menekan dengan uji coba pada kelas. Yang biasanya ada dua kelas yang diujikan sebagai perbandingan hasil penelitian yaitu pada kelas kontrol dan kelas ekspeirimen Penelitian kualitatif fokus pada masalah yang terjadi di dalam kelas yang sedang diteliti. Selain hasil penelitian ditambahkan fakta bahwa metode pembelajaran Talking Stick untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa sekolah dasar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Metode pembelajaran Talking Stick menjadikan siswa menjadi aktif dalam pembelajara berlangsung dan percaya diri berani berbicara.

Kelas Tinggi Dan Rendah

Berdasarkan hasil analisis terhadap 9 artikel yang menerapkan model pembelajaran Talking Stick untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa sekolah dasar kelas atas dan bawah, ditemukan perbedaan dalam penerapan pada kelas bawah dan kelas atas. Perbedaan-perbedaan tersebut menunjukan bahwa model pembelajaran Talking Stick dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks khusus, memberikan fleksibilitas dalam implementasinya untuk mencapai hasil yang optimal dalam pengembangan keterampilan berbicara siswa sekolah dasar.

Penelitian sebelumnya lebih banyak memfokuskan penerapan model Talking Stick pada kelas tinggi dari pada kelas rendah, namun keduanya berhasil mencapai hasil yang memuaskan. Hal ini terbukti dengan peningkatan keterampilan berbicara pada siswa sekolah dasar setelah menerapkan model pembelajaran Talking Stick. Oleh karena itu, model pembelajaran Talking Stick dapat diterapkan baik di kelas rendah maupun di kelas tinggi, karena dapat digunakan untuk semua tingkat peserta didik.

Berdasarkan Wilayah Penelitian No Tahun

Terbit

Jumlah Peneliti

Wilayah

1. (2016) 1 Bantein 2. (2019) 3 Sumatra Barat,

Bali dan Jawab Barat 3. (2020) 1 Nusa Tenggara

Timur

3. (2021) 1 Papua

(5)

4. (2022) 3 Jawa Barat, Sulawesi Selatan

dan Sumatra Utara

Adapun pengkatagorian artikel jurnal berdasarkan wilayah penelitian tersebut, yang tersajikan dalam bentuk tabel di bawah ini:

Dalam 9 jurnal yang sudah dianalisis ternyata terdapat 8 provinsi di Indonesia Banten, Sumatra Barat, Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Timur, Papua, Sulawesi Selatan, Sumatra Utara, Cirebon telah menggunakan model pembelajaran Talking Stick pada mata pelajarani Bahasa Indonesia.

Dari 9 jurnal yang telah di kumpulkan teirdapat 8 provinsi pada jurnal tersebut. Dari provinsi - provisi tersebut Jawa Barat memiliki jumlah penelitian jurnal yang menggunakan model pembelajaran Talking Stick.

Sedangkan provinsi- provinsi lain hanya memiliki 1 jurnal penelitian yang menggunakan pembelajaran model Talking Stick. Dilihat dari data tersebut Jawa Barat menjadi provinsi paling banyak yang menggunakan model pembelajaran Talking Stick hal tersebut di karenakani banyaknya penelitian di Jawa Barat khususnya di perkotaan yang membuat tinggkat penelitian di Jawa Barat banyak. Berdasarkan Tahun Terbit Arikel Jurnal

Berdasarkan analisis grafik, terlihat bahwa penelitian menggunakan model pembelajaran Talking Stick dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa sekolah dasar mengalami naik turunya selama rentang waktu 2016 hingga 2022. Pada tahun 2016, terdapat satu jurnal yang membahas model pembelajaran Talking Stick. Namun, pada tahun 2017-2018, tidak ada jurnal yang menggunakan model pembelajaran ini, karena pada tahun tersebut tidak ada yang menggunakan model pembelajaran tersebut dalam penelitian-penelitian yang dilakukan. Pada tahun 2019, terjadi peningkatan dengan adanya tiga jurnal yang mengangkat model pembelajaran Talking Stick. Hal ini bisa disebabkan oleh minat peneliti yang meningkat terhadap penggunaan model pembelajaran tersebut. Namun, dari analisis jurnal pada tahun 2020-2022, terlihat naik turunya peningkatan dan penurunan jumlah jurnal yang membahas model pembelajaran Talking Stick.

Berbantuan Media Dan Tidak Berbantuan Media

Media pembelajaran Talking Stick berbantuan media Audio Visual, media tersebut hanya sebagai perantara guru dalam menjelaskan atau menyampaikan materi ke siswa. Media merupakan benda untuk membantu dalam pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga dapat merangsang siswa untuk lebih mudah dalam menemukan ide – idenya dalam berbicara. Namun, pada penelitian model Talking Stick dengan berbantuan media audio Visual.

Kemudian adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan model Talking Stick dengan mengunakan media Audio Visual

(6)

1). Guru mengajak siswa untuk melihat rekaman audio visual tentang kegiatan senam 2). Selesai melihat rekaman audio visual siswa diminta membuka buku. 3).

Siswa memperhatikan guru membaca teks di buku siswa. (Mengamati) 4).

Selesai membaca, Siswa diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan teks tersebut. 5). Siswa diminta untuk menceritakan kembali apa yang telah dibacakan guru dengan menggunakan bahasa mereka sendiri dengan mengimplementasikan metode pembelajaran Talking Stick.

(Mengekplorasi) Berlatih Penjumlahan bersama Keluarga.

Berdasarkan pemaparan di atas mengenai penggunaan model Talking Stick menggunakan media dan yang tidak menggunakan berbantuan media.

Penulis menyimpulkan Analisis yang didapat adalah bahwa penggunaan model Talking Stick dengan bantuan media lebih baik dalam menunjang pembelajaran keterampilan berbicara karena membuat siswa lebih aktif dan Selain itu, pembelajaran ini dapat di sesuaikan dalam yang ingin di sampaikan atau di ungkapan jenis berbicara dan melatih untuk siswa sekolah dasar dalam menuangkan kedalam pikiran siswa.

Sedangkan untuk menggunakan model Talking Stick yang tidak menggunakan media, dalam meningkatkan keterampilan berbicara dan dapat mempengaruh terhadap peningkatan berbicara siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Oleh karena itu baik menggunakan media maupun tidak menggunakan media sama-sama membuat aktivitas belajar siswa tampak dari keantusiasan siswa dalam merespon pembelajaran. Siswa mulai aktif

(mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan).

Berdasarkan Indikator Keterampilan Berbicara

Dalam penelitian keterampilan berbicara terdapat berbagai yang harus diperhatikan, kelancaran dalam berbicara ketepatan memilih kata struktur kalimat pola atau unsur intonasi membaca dan ekspresi, adapun kategorian artikel jurnal berdasarkan indikator keterampilan berbicara, Menurut Nur Miftahul Jannah’Widya karmila Sari Achmad, Muh Faisal (2022) pada kelas rendah indikatornya yaitu : 1. Kelancaran Berbicara, 2. Ketepatan memilih kata (diksi), 3. Struktur kalimat, 4. Intonasi membaca kalimat dan ekspresi.

IV.KESIMPULAN

Dari 9 artikel jurnal, peneliti menganalisis dari beberapa aspek, yakni dalam penelitian ini, peneliti menganalisis sembilan artikel di tinjau berbagai aspek. Pertama, ditinjau dari rentang tahun penelitian yakni mulai tahun 2013 - 2022. Kedua, di tinjau dari wilayah penelitian artikel jurnal yaitu, Serang (Banten), Solok (Sumatera Barat), Majalengka (Jawa Barat), Karangasem (Bali), Flores (Nusa Tenggara Timur), Merauke (Papua), Deli Serdang (Sumatera Utara), Makassar (Sulawesi Selatan), dan Cirebon (Jawa Barat). Ketiga, ditinjau dari meitodei peineilitian teirdiri dari yakni, Peneilitian Tindakan Kelas (PTK), Eksperimen dan Penelitian Kualitatif. Keempat,ditinjau dari penerapan di Sekolah Dasar, terbagi menjadi dua yaitu kelas rendah dan kelas tinggi. Artikel jurnal yang mencakup kelas rendah terdiri dari empat artikel yang mencakup kelas I,

(7)

II, dan III, sedangkan artikel jurnal yang mencakup kelas tinggi terdiri dari lima artikel yang mencakup kelas IV dan V. Kelima, ditinjau dari materi pembelajaran yang diajarkan di kelas rendah dan tinggi. Kenam, ditinjau dari indikator keterampilan berbicara siswa Sekolah Dasar. Ketujuh, ditinjau dari penggunaan media dalam penerapan model peimbelajaran Talking stick dalam penerapan model pembelajaran Talking Stick adalah memberikan media yang menarik untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

Guru juga dapat mengevaluasi sejauh mana pemahaman siswa terhadap keterampilan berbicara.

Dengan itu direkomendasikan untuk guru dalam menggunakan penggunaan

media seperti media flash Card dapat

membantu siswa dalam

menggembangkan keterampilan berbicara serta menciptakan pembelajaran yang aktif pentingnya penggunaan media dalam pembelajaran ini juga terlihat, meskipun sebelumnya lebih sedikit peneliti yang menggunakan media dibandingkan yang tidak menggunakan media. Secara keseluruhan, model pembelajaran

"Talking Stick" dapat menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada tingkat Sekolah dasar.

DAFTAR REFERENSI

Amirudin & Kurniasih, L. Y. (2022). Efektifitas Model Pembelajaran Talking Stick dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.EduBase : Journal of Basic Education.

Volume 3 No. 1. 1-10

Al-Rifqi, I. (2022). Pengaruh Model Time Token Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V Sd Negeri 16 Indralaya Utara. Jurnal Guru Kita PGSD, 6(2), 13.

https://doi.org/10.24114/jgk.v6i2.32076

Armayanti, N. K. A. (2019). Implementasi Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual Berbantuan Metode Pembelajaran Talking Stick Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Berbicara Pada Siswa Kelas 1 Semester 1 SD Negeri 5 Tianyar Tahun Pelajaran 2018/2019. Jurnal Santiaji Pendidikan. Vol. 9 No. 2.

224-234. https://ejournal.unmas.ac.id/index.php/jsp/article/view/2121

Dermawan, D. D., Maulana, P., & Hartono Ikhsan, M. (2022). Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Media Flanelgraf pada Siswa Sekolah Dasar.

Wiyata Dharma: Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, 8(2), 229–239.

https://doi.org/10.30738/wd.v8i2.3726

Hamdani, N. F. & Rambe, R. N. (2022). Pengaruh Model Pembelajaran Talking Stick dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa. Vol. 9 No. 1. 33-

(8)

41. http://antologi.upi.edu/file/bahasa.

Jannah, N. M. Dkk. (2022). Evaluasi Penerapan Model Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Gowa.

PINISI JOURNAL OF EDUCATION. Vol. 2 No. 5.

154-164

https://ojs.unm.ac.id/PJE/article/viewFile/36854/17185

Lusia, W. (2019). Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas 1 SDN 13 Koto Baru Kecamatan Kubung Melalui Model Talking Stick Berbasis Saintifik. Jurnal Aufklarung, 2(2),70–83.

https://disdikpora.solokkab.go.id/asset/files/WENDA_LUSIA.pdf

Molan, A. S. Dkk. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Kooratif Tipe Talking Stick Terhadap Keterampilan Berbicara di Kelas V Sekolah Dasar. Prima Magistra:

Jurnal Ilmiah Kependidikan. Vol. 1 No. 2. 176-183.

https://doi.org/10.37478/jpm.v1i2.625

Nurjaman, D. (2019). Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Melalui Model Coperative Learning Type Talking Stick Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.

2(1), 23–33. https://jurnal.unma.ac.id/indeix.php/jee/article/view/1268 Permana, E.P. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Boneka Kaus Kaki Untuk

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas II Sekolah Dasar. Profesi Pendidikan Dasar. Vol. 2 No. 2. 133-140.

https://journals.ums.ac.id/index.php/ppd/article/view/1648

Rahmawati, D. Dkk. (n.d). Peningkatan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini Melalui Metode Berbicara. FKIP Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro.No.1.

http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/PAUD/article/view/14466

Shoimin, A. (2014). Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:A- Ruzz, media.

Supriyono, S. (n.d). Pengaruh Model Pembelajaran Time Token (TT) Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V Sekolah Dasar. Ejournal.Unesa.Ac.Id, 34, 1777–1786.

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal- penelitianpgsd/article/view/48935%0A

Sutikno, S. (2014). Metode dan Model-Model Pembelajaran. Lombok : Hostica.

Wulansari, R. Dkk. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Peundeuy 2 Kelas V). Kalimaya.

Vol. 4 No. 2. http://antologi.upi.eidu/filei/bahasa_,_Rahmawati.pdf

(9)

Yopo, K. dkk. (2021). Improving Speaking Skills and Curiosity Characters Through The Talking Stick Learning Model. Vol. 10 No. 5. 1271- 1278 https://doi.org/10.33578/jpfkip.v10i5.8340

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul ”Keefektifan Penggunaan Metode Talking Stick dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Peserta

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada

Penelitian kuantitatif ini untuk menjawab masalah pokok, bagaimana permasalahan metode talking stick dalam hubungannya dengan pembelajaran keterampilan berbicara peserta

Dari 4 keterampilan tersebut, keterampilan berbicara (Sprechen) dianggap sebagai keterampilan berbahasa yang sangat penting dalam belajar bahasa Jerman. Namun seringkali

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap model pembelajaran Talking Stick pada mata pelajaran Administrasi Umum kelas X MP 1 di SMKN 1 Boyolangu

Jurnal Pendidikan Tambusai 6916 Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa dengan Menggunakan Pendekatan Komunikatif pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I SDN 06 Tanjung

1 Tahun 2024 Meningkatkan Efektivitas Model Pembelajaran Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Wa Ode Erlinda1, Nur Inayah Safariyah1*, Wa Ode