• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penerapan Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital) pada Dua Rumah Sakit di Indonesia.

Melisa Aida

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis Penerapan Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital) pada Dua Rumah Sakit di Indonesia. "

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Safiera Amelia, Jaslis Ilyas

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398 Vol. 8, No. 9, September 2023

Analisis Penerapan Rumah Sakit Ramah Lingkungan

(Green Hospital) pada Dua Rumah

Sakit di Indonesia.

(2)

Kelompok G

Melisa Aida (230404008)

Juan Octo Viansen Girsang (230404014)

Muhammad Bayuaji (230404020)

Amelia Falerina Br Sihombing (230404029)

GleniaEvelyn Girsang (230404057)

(3)

Analisis Penerapan Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital) pada Dua Rumah Sakit di Indonesia.

http://dx.doi.org/10.36418/syntax-literate.v6i6

(4)

Pendahuluan

• Rumah sakit ramah lingkungan (Green Hospital).

• Penerapan Green Building pada rumah sakit.

Green Building Council Indonesia (GBCI).

• RSUD Embung Fatimah Batam dan RS PON Prof. Dr. dr.

Mahar Mardjono.

(5)

Rumusan Masalah

Apa kriteria utama sertifikasi rumah sakit hijau menurut Green Building Council Indonesia (GBCI)?

Sejauh mana implementasi rumah sakit hijau telah dilakukan di dua rumah sakit di Indonesia berdasarkan pedoman Green Building Council Indonesia (GBCI)?

Bagaimana tingkat pemenuhan rumah sakit terhadap kriteria-kriteria Greenship versi 1.1, terutama dalam kategori Efisiensi dan Konservasi Energi, Konservasi Air, dan Kesehatan dan Kenyamanan Udara Dalam Ruangan?

Apa saja bidang yang perlu ditingkatkan kinerjanya oleh rumah sakit agar dapat memenuhi persyaratan sertifikasi rumah sakit ramah lingkungan?

(6)

Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan

metodenarrative review.

Penentuan topik. Penelusuran literatur.

Seleksi literatur.

Analisis lanjut dengan membandingkan persentase pencapaian

kedua rumah sakit

(7)

Hasil dan Pembahasan

(8)

Hasil dan Pembahasan

(9)

Hasil dan Pembahasan

(10)

Energi Efficiency and Conservation (EEC)Efisiensi dan Konservasi Energi

• Pada sub kategori System Energi Performance, RS PON Prof. Dr. dr.

Mahar Mardjono sudah mulai berproses mengganti lampu non LED dengan LED mulai tahun 2018 secara bertahap, sementara pada RSUD Embung Fatimah Batam hampir keseluruhan menggunakan lampu TLD.

• Pada sub Energi Monitoring & Control, RS PON Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono lebih unggul dibandingkan RSUD Embung Fatimah Batam karena sudah melakukan pencatatan rutin bulanan hasil pantau koleksi data pada kWh meter. Namun kedua rumah sakit belum memiliki teknologi informasi untuk memberikan informasi penggunakan energi pada periode tertentu.

(11)

Energi Efficiency and Conservation (EEC)Efisiensi dan Konservasi Energi

• Kedua rumah sakit tersebut telah memenuhi kriteria prasyarat pada sub kategori Minimum Building Performances berupa data Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik yang lebih rendah dari IKE listrik standar ( 250 kWh/m2 per tahun), sebesar 113 kWh/m2 untuk Rumah Sakit PON Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono dan sebesar 20,35 kWh/m2 untuk RSUD Embung Fatimah Batam.

• Pada sub kategori Testing, Recommisioning or Retrocommisioning untuk peralatan MVAC (Mechanical Ventilation and Air Conditioning, RS PON Prof. Dr. dr Mahar Mardjono sudah melakukan komisioning ulang atau retrocommisioning sesuai tolak ukur, sementara RSUD Embung Fatimah Batam belum melakukannya

(12)

Energi Efficiency and Conservation (EEC)Efisiensi dan Konservasi Energi

• Pada sub kategori Operation and Maintenance, RS PON Prof. Dr. dr.

Mahar Mardjono lebih unggul karena memiliki SPO terkait pemeliharaan Air Handling Unit dan pemeliharaan Chiller secara berkala.

• Untuk meningkatkan capaian pada kategori ini, kedua rumah sakit juga perlu berfokus pada on site renewable energi (energi terbarukan dalam tapak gedung) dan less energi emission (emisi energi rendah).

(13)

Water Conservation Konservasi air

• Persyaratan pertama berupa surat pernyataan atau komitmen manajemen puncak mengenai SOP menitoring, target penghematan dan action plan terkait konservasi air telah dipenuhi rumah sakit.

Komitmen tersebut telah tertera pada Pedoman Instalasi Kesehatan Lingkungan dan K3 di RS PON Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono dan pada SPO Manajemen Air Bersih di RSUD Embung Fatimah Batam.

• Persyaratan kedua berupa konservasi air belum terpenuhi di RSUD Embung Fatimah Batam karena belum terpasang di setiap lantai, sedangkan di RS PON Prod. Dr. dr. Mahar Mardjono telah memasangnya di seluruh toilet, westafel, dan tempat wudhu di tiap lantainya.

(14)

Water Conservation Konservasi air

• Pada sub kategori Water Monitoring Control sudah dilakukan dengan baik di kedua rumah sakit, namun RS PON Prof. Dr. dr. Mahar

Madjono memiliki aplikasi IoT untuk melihat ketersediaan air bersih, solar, dan lampu.

• Pada sub kategori Fresh Water Efficiency belum dilakukan di kedua rumah sakit, karena kedua rumah sakit memiliki rata-rata jumlah

konsumsi air per bulan yang masih melebihi estimasi konsumsi air bersih jika dihitung berdasarkan jumlah tempat tidur

(15)

Water Conservation Konservasi air

• Pada sub kategori Portable Water, atau air minum juga masih belum ada sistem filtrasi yang dapat menghasilkan air minum sesuai

persyaratan Permenkes No.492 tahun 2010.

• Pada sub kategori Recycled Water, RSUD Embung Fatimah Batam memiliki pasokan air gedung berseumber dari ATB Batam. Dimana pasokan dari tanah olahan tersebut digunakan untuk flushing WC.

• Pada sub kategori Water Tap Efficiency, RS PON Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono mendapatkan nilai bonus karena hampir lebih dari 80%

keran yang terpasang menggunakan keran auto stop dan untuk ruang ICU sudah menggunakan sensor air.

(16)

Indoor Health And Comfort – Kualitas udara dan kenyamanan udara dalam ruang

• Pada sub kategori No Smoking Campaign kedua rumah sakit telah memenuhi dua prasyarat untuk meminimalisasi aktivitas merokok dalam gedung.

• Pada sub kategori Outdoor Air Introduction kedua rumah sakit tidak mendapatkan nilai karena hampir seluruh ruangan tertutup dan

menggunakan AC.

• Pada sub kategori CO2 and CO Monitoring kedua rumah sakit belum melaksanakannya karena belum terdapat sensor gas CO2.

(17)

• Pada sub kategori Physical, Chemical and Biological Pollutants kedua rumah sakit telah melakukan pengukuran kualitas udara dengan hasil yang memenuhi baku mutu (tidak tercemar) dan terdapat jadwal perawatan berkala untuk pembersihan filter, coilpendingin, dan alat bantu VAC (Ventilation and Air Conditioning) setiap 3 bulan sekali

• Pada sub kategori Thermal Comfort, RS PON Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono sudah memenuhi persyaratan, sementara di RSUD Embung Fatimah Batam belum sesuai dengan hasil menunjukkan suhu ruangan 30°C dan kelembaban relatif 68%. Guna memenuhi kenyamanan termal ruangan, maka kondisi yang memenuhi adalah pada suhu 24°C- 27°C dan kelembaban relatif 60% ± 5%.

(18)

• Pada sub kategori Visual Comfort kedua rumah sakit belum memenuhi persyaratan karena berdasarkan pengambilan sampel di beberapa ruangan masih terdapat nilai berada di atas maupun di bawah standar yang ditetapkan.

• Pada sub kategori Acoustic Level kedua rumah sakit telah melakukan pengukuran tingkat bunyi, namun hanya di RS PON Prof. Dr. dr.

Mahar Mardjono yang telah memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Pada titik sampel pengukuran yang dilakukan di RSUD Embung Fatimah Batam menunjukkan mayoritas tingkat bunyi masih berada di atas baku mutu

(19)

• Pada sub kategori Building User Survey, RSUD Embung Fatimah Batam lebih unggul karena telah mengadakan survey kenyamanan bagi pengguna gedung kepada 100 responden (31,8%) dari total pengguna tetap gedung rumah sakit. Hasil survey menunjukkan bahwa 74,3% pengguna gedung merasa nyaman.

(20)

Kesimpulan

RS PON Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono dan RSUD Embung Fatimah Batam sudah menerapkan enam kategori greenship berdasarkan pedoman GBCI walaupun belum menyeluruh pada semua kriteria di dalam sub kategori tersebut. Penerapan kategori Energy Efficiency and Conservation di RS PON Prof.

Dr. dr. Mahar Mardjono (62,5%) secara keseluruhan sudah

lebih baik dibandingkan RSUD Embung Fatimah Batam

(31,3%).

(21)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

sebuah entitas atau perusahaan yang menghasilkan limbah seperti pada

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Akuntansi ikut berperan dalam upaya pelestarian lingkungan, yakni melalui pengungkapan secara sukarela kedalam laporan keuangan terkait biaya lingkungan. Pengelolaan

(3) Adapun informan kunci pada penelitian ini adalah Direktur Rumah sakit, Kepala Bagian Kuangan RSUD Salewangang Maros dengan kriteria dalam hal ini dapat

Oleh sebab itu penulis sangat tertarik untuk meneliti permasalahan pengolahan limbah medis di Indonesia, karena permasalahan pengolahan limbah medis di Indonesia terbilang cukup