• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis pengaruh perceived quality dan brand

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis pengaruh perceived quality dan brand"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS PENGARUH PERCEIVED QUALITY DAN BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PRODUK INDOMIE (STUDI PADA PENGUNJUNG CARREFOUR

LEBAK BULUS JAKARTA SELATAN)

Patrasia Meidinda Putri 20102111004

ABSTRACT

The main objectives of this research were to identify attributes influence consumer buying decision of Indomie in Carrefour Lebak Bulus, South Jakarta. The variables included in this research are perceived quality and brand image as independent variables and consumer buying decision as the dependent variable.

The method used in this research is quantitative method that will describe the influence of two variables, perceived quality and brand image towards the consumer buying decision of Indomie. The research was conducted on customers who are in Carrefour, using self-administered questionnaires sent to a sample of 100 respondents.

Analysis method for this research: validity and reliability, the classic assumption test, multiple regression analysis, hypothesis testing by t test and F test, and analysis of determination coefficient.

Results of this research by t test shows there are significant positive partial relation between perceived quality and brand image with consumer buying decision and results by F test then shows there are significant positive simultan relation between perceived quality and brand image with consumer buying decision.

Keyword : perceived quality, brand image, consumer buying decision

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia dalam memenuhi kebutuhan akan rasa lapar dalam tubuhnya. Sekarang ini, makin banyak variasi produk makanan yang hadir dipasaran, salah satunya adalah produk makanan dalam bentuk mie instan yang menjadikan posisi mie instan sebagai pelengkap kebutuhan pangan masyarakat.

Salah satunya dari sekian banyak merek mie instan yang hadir di tengah masyarakat yaitu Indomie. Posisi kuat yang dimiliki produk Indomie menuntut produsen untuk bersaing dalam menciptakan dan mempertahankan keberadaan konsumen, salah satunya yaitu melalui persaingan merek. Hal tersebut terkait dengan bagaimana sebuah merek dapat menghasilkan produk yang berkualitas sehingga dapat melahirkan perceived quality atau persepsi kualitas yang baik di mata konsumen.

Keberadaan merek juga akan dihubungkan dengan citra khusus yang dapat memberikan asosiasi tertentu di benak konsumen. Membangun brand image yang

(2)

2

positif dapat dicapai dengan program marketing yang kuat terhadap produk tersebut, yang unik dan memiliki kelebihan yang ditonjolkan, yang membedakannya dengan produk lain sehingga dapat menciptakan brand image yang kuat bagi konsumen.

Indomie dipilih dalam penelitian ini karena upaya-upaya yang telah dilakukan Indomie dianggap potensial dalam meningkatkan keputusan pembelian konsumen pada produk makanan mie instan dan mampu menjadi contoh dalam pelaksanaan kedua variabel yaitu perceived quality dan brand image yang akan diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai topik yang berjudul “Analisis Pengaruh Perceived Quality dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk Indomie (Studi Pada Pengunjung Carrefour Lebak Bulus, Jakarta Selatan)”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:

1. Apakah perceived quality berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen produk Indomie ?

2. Apakah brand image berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen produk Indomie ?

3. Apakah perceived quality dan brand image secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen produk Indomie ?

1.3 Pembatasan Masalah

Penulis hanya membahas mengenai pengaruh analisis pengaruh perceived quality dan brand image terhadap keputusan pembelian konsumen pada pengunjung Carrefour Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Periode penyebaran kuesioner yaitu bulan September tahun 2012.

II. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Perceived Quality (Persepsi Kualitas)

Aaker (2008) mendefinisikan perceived quality sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan maksud yang diharapkan.

(3)

3 2.2 Pengertian Brand Image (Citra Merek)

Kotler dan Keller (2009) menyatakan citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen seperti yang tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam ingatan konsumen. Citra merek dibuat agar merek tersebut menjadi kuat dan dapat bertahan lama di benak konsumen. Brand image atau citra merek mengacu pada skema memori akan sebuah merek, yang berisikan interpretasi konsumen atas atribut, kelebihan, penggunaan, situasi, para pengguna, dan karakteristik pemasar dan/atau karakteristik pembuat dari produk/merek tersebut.

2.3 Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh perilaku konsumen.

Perusahaan harus mengenali perilaku konsumen untuk mengetahui apa yg dibutuhkan oleh konsumen, sehingga perusahaan diharapkan dapat selalu memenuhi kebutuhan konsumen yang akan berpengaruh pada terjadinya keputusan pembelian. Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen adalah suatu keputusan dimana seseorang memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada (Schiffman, dan Kanuk, 2010).

2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Mohammad Doostar, et al., 2012

Analysis of the Impact of Brand Assets on the Buying Decisions of Final Consumers Brand of Iran's Milk Industry Company (Pegah)

Perceived quality dan brand image effect on The Purchase Decision Making of Milk Product from Pegah

2. Mohammad Doostar, et al., 2012

Impact of Brand Equity on Purchase Decision of Final Consumer Focusing on Dairy Products of Brand Pegah

Perceived quality dan brand image effects on purchase decision of Pegah’s Dairy Product

3. Hossein vazifehdust, 2012

Cause related marketing campaigns and consumer purchase intentions: The mediating role of cultural values and perceptual brand equity

Perceived quality and brand image of a brand has a positive relation with the consumer buying decision.

4. Nigam, et., al 2011 Impact of Brand Equity on Customer Purchase Decisions: An Empirical Investigation with Special Reference to Hatchback Car Owners in Central Haryana

Perceived quality and brand image influencing customer purchase decision

Sumber : Data diolah peneliti

(4)

4 2.5 Rerangka Pemikiran

2.6 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori, dan rerangka pemikiran sebagaimana telah diuraikan tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Perceived Quality terhadap keputusan pembelian konsumen

Ha1 : Perceived quality memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen produk Indomie

Brand Image terhadap keputusan pembelian konsumen

Ha2 : Brand image memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen produk Indomie

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan desain penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena- fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia (Malhotra, 2010). Pengumpulan data untuk setiap sampel dari populasi dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner sebanyak satu kali dalam satu periode dengan satu sampel (single cross-sectional design). Penelitian ini

Keputusan Pembelian Brand Image (Citra

merek) Perceived Quality (persepsi kualitas)

(5)

5

menggunakan tingkat kepercayaan 95% atau nilai alpha / significance level sebesar 0,05 (Malhotra, 2010).

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif yang akan menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen produk Indomie pada pengunjung Carrefour Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Data yang telah terkumpul diolah menggunakan program statistik SPSS 16. Data dihimpun melalui survey dimana responden ditanya mengenai berbagai pertanyaan mengenai perilaku, maksud, pengetahuan, motivasi, serta karakteristik demografis derta gaya hidup mereka (Malhotra, 2010).

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung Carrefour Lebak Bulus. Populasi pada penelitian ini diketahui karena dapat terlihat secara fisik dimana orang-orang yang merupakan konsumen yang berada di Carrefour merupakan populasinya serta dapat diketahui jumlahnya. Menurut Malhotra (2010) sampel adalah suatu himpunan bagian dari populasi. Sample dalam penelitian ini yaitu konsumen sudah mengkonsumsi produk Indomie kemasan lebih dari 3 bulan.

3.2.1 Sampel

Besarnya jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan rumus Slovin yaitu penentuan ukuran sampel untuk populasi yang diketahui (Wiyono, 2011)

Keterangan :

n = number of samples (jumlah sampel)

N = Total population (jumlah seluruh anggota populasi) e = error tolerance

Maka, n (jumlah sampel) = 130/(1+130.0,05)² = 98,11 (dibulatkan menjadi 100 sampel). Minimal sampel yang akan dilibatkan sebanyak 100 sampel.

n = N/(1 + Ne²)

(6)

6 3.2.2 Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non-probability sampling. Sampel dalam penelitian ini dipilih melalui teknik convenience sampling, karena responden yang dipilih berada di tempat dan waktu saat penelitian dilakukan.

Convenience sampling adalah sebuah teknik sampling nonprobabilitas yang berupaya memperoleh sampel elemen yang mudah dengan melihat siapa saja responden yang sedang berada pada waktu dan tempat yang sama ketika penelitian dilakukan yaitu bertempat di Carrefour Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

3.3 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel penelitian adalah sebagai berikut :

1. Variabel independen dalam penelitian ini adalah perceived quality dan brand image 2. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian konsumen

Indomie pada pengunjung Carrefour Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Tabel 1 Definisi Operasional 1) Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel Deskriptif Indikator Pertanyaan

Peceived Quality

(x1)

Perceived quality dapat diartikan bahwa konsumen

akan menggunakan

pengalaman dan

pengetahuan mereka untuk mengevaluasi keseluruhan keuntungan produk, fungsi produk, ketahanan produk, tekhnologi serta kehandalan ketika konsumen membeli suatu produk (Doostar, 2012)

1. Overall quality (kualitas keseluruhan) 2. Reliability

(kehandalan) 3. Benefit produk

1. Indomie mempunyai beberapa varian rasa yang sesuai dengan selera saya 2. Saya mempercayai

kehigienisan produk mie instan Indomie

3. Indomie adalah merek mie instan yang terjamin kehalalannya

Brand Image (x2)

Brand image adalah persepsi, keyakinan dan asosiasi terkait merek yang ada dalam ingatan konsumen (Doostar, 2012)

1. 1. Persepsi konsumen terhadap suatu merek

2.

3. 2. Keyakinan

konsumen terhadap suatu merek 4.

5. 3. Asosiasi yang tercipta di benak konsumen akan sebuah merek

1. Indomie merupakan market leader produk makanan mie instan

2. Merek Indomie adalah merek mie instan yang dikenal luas di dalam negeri maupun mancanegara

3. Iklan mie instan Indomie cenderung menonjolkan keanekaragaman budaya nusantara

Sumber : Data diolah peneliti

(7)

7

Tabel 1 Definisi Operasional 2) Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Sumber : Data diolah peneliti

3.4 Uji Instrumen 3.4.1 Uji Validitas

Pengukuran validitas dilakukan dengan melakukan analisa faktor pada hasil pretest, untuk melihat nilai Kaiser Meyer-Olkin (KMO), Measures of Sampling Adequacy (MSA), Bartlett’s Test of Sphericity, Anti Image Matrices, dan Factor Loading of Component Matrix (Malhotra, 2010)

3.4.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi suatu alat ukur, apakah alat ukut tersebut dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang (Priyatno, 2008).

3.5 Uji Asumsi Klasik 3.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak (Priyatno, 2008). Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan metode dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal (Ghozali, 2011).

Variabel Deskriptif Indikator Pertanyaan

Keputusan pembelian

(Y)

Keputusan pembelian adalah suatu keputusan dimana seseorang memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada (Schiffman, dan Kanuk, 2010).

1.Kemantapan membeli

2. Pertimbangan dalam membeli 3. Kesesuaian

atribut dengan keinginan dan kebutuhan.

1. Indomie menjadi pilihan pertama mie instan untuk saya

2. Rasanya yang sesuai dengan selera dan kemudahan memperoleh menjadi alasan saya memilih dan

mengkonsumsi Indomie 3. Saya memilih merek mie

instan Indomie karena sesuai dengan kebutuhan dan keinginan saya

(8)

8 3.5.2 Uji Multikolinearitas

Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Ukuran yang dipakai untuk menunjukkan tidak adanya multikolinearitas bila nilai VIF ≤ 5 (Priyatno, 2008).

3.5.3 Uji Heterokedasitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas (Priyatno, 2008). Pada penelitian ini menggunakan uji park yaitu meregresikan nilai residual (Lnei2) dengan masing-masing variabel dependen (Lnpq dan Lnbi). Kriteria pengujian yaitu :

- Apabila nilai Sig <0.05, maka terdapat adanya gejala heteroskedastisitas - Apabila nilai Sig >0.05, maka tidak terdapat adanya gejala heteroskedastisitas

3.5.4 Analisis Regresi Berganda

Analisis dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui atau mengukur pengaruh hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu antara perceived quality dan brand image terhadap variabel terikatnya yaitu keputusan pembelian konsumen Indomie pada pengunjung Carrefour Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Bentuk persamaannya adalah sebagai berikut :

Keterangan :

Y :keputusan pembelian a : konstanta b1, b2 : koefisien regresi Pq : perceived quality Bi : brand image e : standard error

Y = a + b1Pq + b2Bi+ e

(9)

9 3.6 Uji Hipotesis

3.6.1 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dengan formula hipotesis :

Ho: Variabel independen tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variable dependen.

Ha: Variabel independen memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Menguji hipotesis digunakan uji t, jika nilai t hitung yang diperoleh lebih besar dibandingkan nilai t tabel, artinya ho tidak dapat ditolak. Sebaliknya apabila nilai t hitung yang diperoleh lebih kecil dibandingkan nilai t tabel berarti ho ditolak.

Perhitungan nilai t tabel pada hipotesis itu sendiri dihitung pada confidence level 95%

atau α (alpha) sebesar 0,05 (Ghozali, 2011). Dimana kriteria pengujiannya yaitu : - Jika probabilitasnya (nilai sig) > 0.05 atau jika -t tabel £ t hitung £ t tabel, maka Ho

tidak dapat ditolak

- Jika probabilitasnya (nilai sig) < 0.05 atau jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t

tabel, maka Ho ditolak.

3.6.2 Uji Simultan (Uji f)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1,X2) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y) atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variable dependen atau tidak (Priyatno, 2008).

Kriteria pengujian, yaitu :

- Ho tidak dapat ditolak, bila F hitung £F tabel atau p>0.05 - Ho ditolak, bila F hitung > F tabel atau p<0.05

3.6.3 Koefisien Determinasi (R Square)

Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh perceived quality dan brand image terhadap keputusan pembelian produk Indomie pada konsumen Carrefour, Lebak Bulus Jakarta Selatan.

(10)

10 IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Hasil Data Penelitian 4.1 Uji Validitas Bebas Keseluruhan

Variabel KMO Indikator Factor Loading Kesimpulan Perceived

Quality (X1)

0,626

Pq1 Pq2 Pq3

0,678 0,813 0,800

Valid Valid Valid

Brand Image (X2)

0,652

Bi1 Bi2 Bi3

0,764 0,754 0,766

Valid Valid Valid

4.2 Uji Validitas Variabel Terikat Keseluruhan

Variabel KMO Indikator Factor Loading Kesimpulan Keputusan

pembelian (Y)

0,699

Kp1 Kp2 Kp3

0,825 0,822 0,838

Valid Valid Valid

4.3 Uji Reliabilitas Variabel Keseluruhan Variabel Bebas Jumlah Item

Pernyataan

Cronbach’s Alpha Kesimpulan

Perceived Quality 3 0,628 Cukup Reliabel

Brand Image 3 0,625 Cukup Reliabel

Keputusan Pembelian 3 0,754 Reliabel

4.4 Uji Normalitas

(11)

11 4.5 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.382 .389 3.551 .001

tpq .308 .090 .309 3.416 .001 .802 1.246

tbi .380 .087 .397 4.389 .000 .802 1.246

a. Dependent Variable: tkp

Sumber : Data kuesioner diolah

4.6 Uji Heteroskedastisitas

Tabel a : Hasil uji heteroskedastisitas Lnei2 dengan Lnpq Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .598 2.422 .247 .806

Lnpq -2.703 1.730 -.156 -1.562 .121

a. Dependent Variable: lnei2

Tabel b : Hasil uji heteroskedastisitas Lnei2 dengan Lnbi

Sumber : Data kuesioner diolah Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -7.318 2.428 -3.014 .003

Lnbi 2.893 1.684 .171 1.718 .089

a. Dependent Variable: lnei2

(12)

12 4.7 Analisis Regresi Linear Berganda

Tujuan dari peneliti melakukan analisis regresi linier berganda adalah untuk mengetahui adanya pengaruh perceived quality dan brand image sebagai variabel bebas terhadap keputusan pembelian konsumen sebagai variabel terikatnya.

4.8 Koefisien Determinasi

Sumber : Data kuesioner diolah

4.9 Uji t

Sumber : Data kuesioner diolah

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .602a .362 .349 .452

a. Predictors: (Constant), tbi, tpq b. Dependent Variable: tkp

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.382 .389 3.551 .001

tpq .308 .090 .309 3.416 .001

tbi .380 .087 .397 4.389 .000

a. Dependent Variable: tkp

(13)

13 4.10 Uji F

Sumber : Data kuesioner diolah

4.11 Model Persamaan Penelitian

4.12 Implikasi Manajerial

Beberapa implikasi hasil penelitian yang dapat diberikan kepada pihak PT.

Indofood sebagai produsen produk Indomie yaitu sebagai berikut :

1. Variabel perceived quality (persepsi kualitas) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Indomie merupakan mie instan yang diproses secara higienis dengan standar internasional dan didukung dengan teknologi berkualitas tinggi. Selain itu, Indomie juga bersertifikasi halal oleh Majelis Ulama Indonesia. Sertifikasi ini membuktikan bahwa Indomie telah memenuhi persyaratan sebagai bahan pangan dengan standar internasional. Pihak manajemen diharapkan dapat selalu memberikan persepsi kualitas produk yang baik, yaitu dari penciptaan produk yang sesuai dengan selera masyarakat serta menghasilkan produk yang higienis dan halal.

2. Variabel brand image (citra merek) mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Citra merek merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Representasi yang diberikan

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 11.265 2 5.632 27.574 .000a

Residual 19.814 97 .204

Total 31.079 99

a. Predictors: (Constant), tbi, tpq b. Dependent Variable: tkp

Keputusan Pembelian = b0 + b1Pq + b2Bi + e

Keputusan Pembelian = 1,382 + 0,308Perceived Quality + 0,380Brand Image+ e

(14)

14

konsumen menjadi tugas PT. Indofood untuk dapat terus dibangun dan dipertahankan sehingga dapat terbentuk dalam pencitraan yang positif dan selanjutnya diharapkan dapat mempengaruhi konsumen untuk selalu menggunakan produk mie instan Indomie. Sepanjang tahun 2011, Indofood terus melanjutkan program tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility) yang mempunyai misi yakni “memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan", yang kemudian dituangkan ke dalam lima pilar CSR yaitu pembangunan sumber daya manusia (membuka kesempatan bagi masyarakat untuk mengikuti pendidikan formal maupun non–formal) , partisipasi aktif dalam kegiatan komunitas (rehabilitasi rumah tinggal), Peningkatan Nilai Ekonomi (meningkatkan dan mendorong pengembangan ekonomi yang berkelanjutan yang ditujukan bagi keluarga petani, peternak, pengusaha UKM dan masyarakat sekitar), menjaga kelestarian lingkungan (fasilitas pengolahan limbah), dan solidaritas kemanusiaan (program bantuan bagi masyarakat yang tertimpa musibah bencana alam). Kegiatan tanggung jawab sosial tersebut telah dilakukan di Indofood, namun kegiatan kemanusiaan tersebut sebaiknya selalu dilakukan karena sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat dikemukakan beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Variabel perceived quality (persepsi kualitas) berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.

2. Variabel brand image (citra merek) berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.

3. Variabel perceived quality (persepsi kualitas) dan brand image (citra merek) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.

(15)

15 5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

a) Bagi Akademisi

1) Kepada para peneliti, dapat menggunakan variabel independen diluar perceived quality dan brand image misalnya tujuh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini dapat menunjukkan seberapa seberapa besar variabel-variabel tersebut dapat mempengaruhi variabel keputusan pembelian konsumen pada suatu produk dan sekaligus melengkapi penelitian yang telah ada sebelumnya.

2) Mengingat penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu produk makanan kategori mie instan merek Indomie, maka penelitian selanjutnya dapat mengambil objek penelitian menggunakan produk lain agar dapat melengkapi penelitian ini.

b) Bagi Praktisi

1) Pada dimensi perceived quality (persepsi kualitas), pihak PT Indofood dapat meningkatkan kreatifitas dalam menghasilkan varian rasa baru yang sesuai dengan selera masyarakat Indonesia. Penciptaan produk yang higienis dan halal juga akan membuat persepsi kualitas yang diberikan konsumen menjadi positif atau baik. Selain itu, produsen juga dapat menciptakan terobosan baru misalnya menciptakan mie instan dengan kadar MSG yang lebih sedikit dan menonjolkan tag line “mie sehat” sehingga konsumen merasa aman untuk mengkonsumsi nya bahkan secara berulang-ulang.

2) Pada dimensi brand image (citra merek), PT Indofood dapat membangun atau meningkatkan citra merek dari aspek secara psikologis dimana pihak manajemen dapat mengkomunikasikan bahwa Indomie selalu menjadi produk yang hadir dan peduli terhadap lingkungan masyarakat. Hal itu dapat ditunjukkan dengan meningkatkan pengadaan corporate social responsibility atau tanggung jawab sosialseperti yang sudah dilakukan oleh pihak Indofood yaitu : membuka kesempatan bagi masyarakat untuk mengikuti pendidikan formal maupun non–formal, rehabilitasi rumah tinggal, program kemitraan guna meningkatkan dan mendorong pengembangan ekonomi yang berkelanjutan, program kemitraan ditujukan bagi keluarga petani, peternak, pengusaha UKM

(16)

16

dan masyarakat sekitar, fasilitas pengolahan limbah, program bantuan bagi masyarakat yang tertimpa musibah bencana alam. Kegiatan tersebut sangat baik apabila dilakukan setiap tahunnya karena akan sangat memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat.

(17)

17

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, A. David. 2008. Managing Brand Equity :Capitalizing on the Value of a Brand Name. New York:Free Press

Daryanto. 2011. Sari Kuliah Manajemen Pemasaran.Bandung : PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera

Doostar, Mohammad, Esmaeil Akhlagh and Maryam Kazemi Iman Abadi.2012.

Analysis of the Impact of Brand Assets on the Buying Decisions of Final Consumers Brand of Iran's Milk Industry Company (Pegah). Journal of Basic and Applied Scientific Research, Vol : 2(9)8824-8832

Doostar, Mohammad, Maryam Kazemi Iman Abadi and Reza Kazemi Iman Abadi.2012.Impact of Brand Equity on Purchase Decision of Final Consumer Focusing on Dairy Products of Pegah. Journal of Basic and Applied Scientific Research, Vol : 2(10)10137-10144

Ghozali, Imam. 2009. Analisis Multivariate Lanjutan Program SPSS. Semarang: BP Universitas Diponegoro.

Hartimbul Ginting, F. Nembah.2011.Manajemen Pemasaran.Bandung : CV Yrama Widya

Hawkins, Delbert. I, David L. Mothersbaugh and Roger J. Best.2008.Consumer Behaviour : Building Marketing Strategy. United Kingdom : McGraw Hill Higher Education

Kartajaya, Hermawan.2010. Hermawan Kartajaya On Branding. Jakarta : Gramedia Pustaka

Keller, Kevin L.2008.Strategic Brand Management : Building, Measuring and Managing Brand Equity 3th edition. London : Pearson Prentice Hall/ Pearson Education Internasional

Kotler, Philip and Gary Amstrong.2010.Principles Of Marketing 13th edition. United States. Prentice Hall

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller.2009.Marketing Management 13 th edition.New Jersey.Pearson Prentice Hall

Malhotra, N.K. 2010. Marketing Research An Applied Orientation, 4th edition. New Jersey :Pearson Education, Inc.

Mubarak, Husni.2007. Analisis Loyalitas Konsumen Terhadap Indomie. Jurnal Manajemen Pemasaran. Institut Pertanian Bogor (IPB)

(18)

18

Nigam, Ashutosh and Rajiv Kaushik.2011. Impact of Brand Equity on Customer Purchase Decisions: An Empirical Investigation with Special Reference to Hatchback Car Owners in Central Haryana.IJCEM International Journal of Computational Engineering & Management, Vol : (12) 2230-7893

Peter, Paul, J. and Jerry C. Olson.2008.Consumer Behavior and Marketing Strategy 8 th Edition. Bouston : McGraw-Hill/Irwin

Priyatno, Duwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Cetakan Pertama. Yogjakarta: Mediakom Sadat, Andi, M.2009. Brand Belief : Strategi Membangun Merek Berbasis

Keyakinan.Jakarta : Salemba Empat

Schiffman, Leon G. And Leslie L. Kanuk. 2010. Consumer Behavior 10th edition.

New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Sekaran, Uma and Roger Bougie. 2011. Research Methods For Business : A Skill Building Approach 5th edition. United Kingdom:John Wiley & Sons

Sunyoto, Danang. 2012. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: CAPS.

Sunyoto, Danang.2012. Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen.Yogyakarta : CAPS

Tjiptono, Fandi.2008.Strategi Pemasaran. Yogyakarta : ANDI

Umar, Husein.2010.Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen.Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Vazifehdust, Hossein, Hashem nikoomaram, and Hassan Saberi.2012. Cause related marketing campaigns and consumer purchase intentions: The mediating role of cultural values and perceptual brand equity.Life Science Journal, Vol : 9(4) : 2017-2025

Wang, Xuehua and Zhilin Yang.2010.The Effect of Brand Credibility on Consumers’

Brand Purchase Intention in Emerging Economies: The Moderating Role of Brand Awareness and Brand Image. Journal of Global Marketing, Vol : 23: 3, 177 - 188 Wiyono, Gendro.2011.Merancang Penelitian Bisnis dengan Analisis SPSS 17.0 &

Smart PLS 2.0. Yogyakarta : STIM YKPM

(19)

19 Website :

CSR Indofood.29 September 2013.<www.indofood.com>

Indomie Event.8 Oktober 2013.<www.indomie.com>

Indomie History.11 September 2013.<http://id.wikipedia.org/wiki/Indomie>

Pristine, Shally.Indomie Kuasai 70 Persen Pasar Mie Instan.Republika.co.id,13 Oktober2010.<http://www.republika.co.id/berita/breakingnews/ekonomi/10/10/13/1 39700-indomie-kuasai-70-persen-pasar-mie-instan>

Top Brand Award Indomie.10 September 2013.<www.topbrand-award.com>

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan (1) Menganalisis proses pengambilan keputusan konsumen dalam mengkonsumsi mie instan merek Indomie, (2) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi

Dapat disimpulkan bahwa mayoritas konsumen susu formula baik konsumen yang membeli susu SGM, Bebelac, Dancow maupun merek selain itu mengambil keputusan dalam membeli

Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Keputusan Pembeliaan Produk Mie Instan Merek Indomie(Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muria Kudus Yang Berstatus

Penelitian ini bertujuan (1) Menganalisis proses pengambilan keputusan konsumen dalam mengkonsumsi mie instan merek Indomie, (2) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi

Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Irma Zanitha Anggraini (2007) mengenai Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus Pada Konsumen

“Pengaruh Lebelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Indomie Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

PENGARUH BRAND IMAGE DAN BRAND EQUITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION SERTA DAMPAKNYA PADA CUSTOMER0. LOYALTY MIE INSTAN

Analisis Pengaruh Brand Awareness dan Brand image terhadap Brand Equity dan Dampaknya pada Minat Beli Konsumen Studi Kasus Product Placement Mie Instan indomie di dalam Film 5 cm..