PENDAHULUAN
Perumusan Masalah
Pembatasan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sistematika Penulisan
Bab ini merangkum berbagai teori tentang permasalahan yang diteliti dan dijadikan landasan berpikir untuk memecahkan permasalahan. Bab ini membahas mengenai gambaran umum objek penelitian, hasil penelitian mengenai pengaruh lending to deposit, net interest margin dan fee based income ratio terhadap profitabilitas, konsistensi dengan landasan teori, argumentasi penelitian dan perbandingan dengan hasil penelitian sebelumnya.
LANDASAN TEORI
Asset dan Liability Management
Ruang Lingkup Asset dan Liability Management
Pengertian Likuiditas
- Sumber Kebutuhan Likuiditas
 - Indikator Likuiditas
 - Risiko Likuiditas
 - Kebutuhan Likuiditas Bank
 - Mengamankan Posisi Likuiditas Jangka Pendek
 - Monitoring atas Posisi Likuiditas Jangka Panjang
 
Rasio pinjaman terhadap simpanan menggambarkan perbandingan antara besarnya pinjaman yang diberikan dan jumlah dana masyarakat yang dihimpun. Loan to Deposit Ratio Non-extended digunakan untuk Bank Umum dan extended digunakan oleh Bank Perkreditan Rakyat.
Hubungan Likuiditas dan Profitabilitas
Bank melakukan seleksi yang lebih ketat dalam mencari sumber pembiayaan dan hanya mengutamakan pencarian dana dengan biaya pembiayaan yang lebih rendah. Dalam jangka panjang, pada umumnya membiayai asetnya dengan sumber pendanaan jangka pendek (yang berarti rencana pembiayaan lebih agresif) atau sebaliknya dengan menggunakan sumber pendanaan jangka panjang (yang berarti lebih konservatif). Jika indeks likuiditas menunjukkan angka indeks < 1, hal ini menunjukkan rencana pembiayaan aset yang lebih agresif, dibandingkan jika angka indeks menunjukkan nilai > 1, yang menunjukkan rencana pembiayaan yang lebih konservatif.
Manajemen Likuiditas
Manajemen Gap
Posisi gap yang positif akan terjadi jika aset yang sensitif terhadap suku bunga > liabilitas yang sensitif terhadap suku bunga atau rasio gap > 1, artinya jumlah dana yang dikerahkan sensitif terhadap bunga. Kesenjangan positif terjadi jika suku bunga bank cenderung naik, maka pendapatan bunga bersih bank cenderung meningkat. Kesenjangan negatif terjadi jika suku bunga bank cenderung naik, maka pendapatan bunga bersih bank cenderung turun.
Pos ini berada pada sisi aset dan liabilitas, jika tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan penurunan pendapatan bunga bersih. Aset yang sensitif terhadap harga menghadapi liabilitas yang sensitif terhadap suku bunga, dalam hal ini yang dimaksud dengan sensitif adalah bagian dari aset atau liabilitas yang sensitif terhadap perubahan suku bunga. Berdasarkan ketentuan Peraturan BI No.11/2009, salah satu proksi risiko pasar adalah tingkat suku bunga, sehingga rasio pasar dapat diukur dengan selisih antara tingkat pembiayaan dan tingkat pinjaman, yaitu.
Pergerakan tersebut dapat menimbulkan kerugian, dalam hal ini pergerakan suku bunga dan nilai tukar.
Jasa Pelayanan Bank
Ha1 : Tidak terdapat pengaruh positif signifikan antara Loan to Deposit Ratio terhadap Return On Asset. Ha3 : Tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan antara Fee-Based Income Ratio terhadap Return on Assets. Berdasarkan hasil uji statistik t menunjukkan bahwa Loan to Deposit Ratio, Net Interest Margin dan Fee Based Income Ratio secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Return On Asset.
Rasio fee based income pada perbankan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap return on assets. Loan to Deposit Ratio mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Return On Asset pada perbankan Indonesia periode 2007-2010. Net interest margin mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap return on assets pada perbankan Indonesia periode 2007-2010.
Rasio fee based income mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap return on assets pada perbankan Indonesia periode 2007-2010.
Rasio Profitabilitas
- Return On Assets
 
Pengaruh Antar Variabel
- Pengaruh Loan to Deposit Ratio dengan Return On Assets
 - Pengaruh Net Interest Margin dengan Return On Assets
 - Pengaruh Fee Based Income Ratio dengan Return On Assets
 
Menurut Nur dan Prasetiono (2009), faktor yang menentukan tingkat kesehatan suatu bank adalah loan to deposit ratio. Dari segi penilaian kesehatan, bank yang sehat adalah bank yang mempunyai rasio pinjaman terhadap simpanan yang tinggi. Dengan bertambahnya laba maka return on assets akan meningkat karena laba merupakan salah satu komponen pembentuk return on assets.
Dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi net interest margin suatu perusahaan maka semakin tinggi pula return on assets perusahaan yang berarti kinerja keuangannya semakin baik atau meningkat. Begitu pula sebaliknya, jika net interest margin menurun maka return on assets juga menurun, dengan kata lain kinerja perusahaan menurun. Dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi fee based income maka semakin tinggi pula return on assets yang berarti kinerja keuangan semakin membaik atau meningkat.
Begitu pula sebaliknya, jika fee based income semakin kecil maka return on assets juga akan semakin kecil, dengan kata lain kinerja perusahaan akan menurun.
Penelitian Terdahulu
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dana Pihak Ketiga, BOPO, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio dan Return On Asset. Dalam penelitiannya Tri dan Yuana (2010) menganalisis pengaruh capital adequacy ratio, net interest margin dan loan to deposit ratio terhadap return on assets pada perusahaan perbankan. Variabel yang digunakan adalah Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin dan Loan to Deposit Ratio terhadap Return On Asset dengan menggunakan metode persamaan regresi linear berganda.
Berdasarkan uraian sebelumnya, kerangka pemikiran mengenai dampak loan to deposit ratio, net interest margin dan fee based income rasio terhadap return on assets dapat dilihat pada gambar berikut. Dalam hal ini, variabel terikatnya adalah imbal hasil atas aset, dan variabel bebasnya adalah rasio pinjaman terhadap simpanan, margin bunga bersih, dan rasio pendapatan berbasis biaya. Artinya semakin tinggi rasio pinjaman terhadap simpanan, semakin tinggi pula pengembalian aset yang dihasilkan.
Artinya semakin tinggi rasio fee based income yang dicapai suatu bank dapat meningkatkan return on aset bank tersebut.
Kerangka Berfikir
Hipotesis
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka kerangka dalam penelitian ini menggunakan variabel dependen dan variabel independen yang hampir sama dengan penelitian sebelumnya yaitu Return On Assets sebagai variabel dependen, sedangkan Loan to Deposit Ratio, Net Interest Margin dan Fee Based Income Ratio sebagai variabel independen. Penelitian dilakukan untuk menguji pengaruh Loan to Deposit Ratio, Net Interest Margin, dan Fee Based Income Ratio terhadap Return On Asset Bank Umum Konvensional kecuali Bank Pembangunan Daerah, Bank Campuran dan Bank Asing di Indonesia Periode 2007-2010. .
METODOLOGI PENELITIAN
- Populasi dan Sampel
 - Populasi
 - Teknik Pengambilan Sampel
 - Teknik Pengumpulan Data
 - Variabel
 - Teknik Pengolahan Data
 - Model Analisis
 - Uji Normalitas
 - Uji Heteroskedastisitas
 - Estimasi Regresi Data Panel
 - Statistik Deskriptif
 - Teknik Pengujian Hipotesis
 - Uji Statistik
 
Data dalam survei ini meliputi: return on aset, rasio pinjaman terhadap simpanan, margin bunga bersih, pendapatan non-bunga, dan pendapatan operasional. 1.973185 > 1.645 untuk loan-to-deposit rasio dengan probabilitas 0.0504 < 0.05 yang berarti loan-to-deposit rasio signifikan secara parsial terhadap return on assets dengan kata lain H0 diterima. Ternyata rasio antara pinjaman dan simpanan pada bank yang tujuan utamanya adalah untuk mengetahui kondisi sehat dalam kinerja usahanya berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas aset.
Hasil uji t terhadap loan to deposit ratio pada penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Ni Ketut (2007) yang menyatakan bahwa variabel loan to deposit ratio mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap aset. variabel kembalian. Hasil uji t Net Interest Margin pada penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Nur dan Prasetiono (2009) yang menyatakan bahwa variabel Net Interest Margin mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap variabel return on assets. Hasil uji t rasio fee based income pada penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri (2010) yang menyatakan bahwa variabel fee based income mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap variabel return. aktiva.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar net interest margin suatu bank maka semakin besar pula return on assets pada perusahaan perbankan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Hasil dan Analisis Hasil Penelitian
- Analisis Statistik Deskriptif
 - Data Outlier
 - Uji Normalitas
 - Uji Heteroskedastisitas
 
Menurut Gujarati (2012), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji nilai varians faktor kesalahan atau gangguan dan mempunyai varians yang sama. Karena nilai X2 hitung (nilai R-squared) < X2 tabel, maka untuk unweighted dan Weighted disimpulkan bahwa hasil pengujian lolos uji heteroskedastisitas.
Penentuan Model Data Panel
- Uji Chow
 - Uji Hausman
 
Uji Chow digunakan untuk memilih model yang akan digunakan dalam model regresi antara Common Effect atau Fixed Effect. Selanjutnya dilakukan uji Chow untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan adalah Common Effect atau Fixed Effect. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: H0: menggunakan model Common Effect Ha: menggunakan model Fixed Effect.
Uji Hausman digunakan untuk memilih model yang akan digunakan dalam model regresi antara Fixed Effect atau Random Effect. Selanjutnya dilakukan uji Hausman untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan adalah Fixed Effect atau Random Effect. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: H0: menggunakan model Random Effect Ha: menggunakan model Fixed Effect.
Analisis dan Pembahasan Uji Hipotesis
- Koefisien Determinasi (R 2 )
 - Uji-t
 
Hal ini terlihat dengan membandingkan hasil t-statistik dengan t-tabel dimana nilai t-statistik lebih besar dari t-tabel dengan nilai 6.171027 > 1.645 untuk Net Interest Margin dengan probabilitas 0.0000 < 0.05 berarti secara parsial Net Interest Margin Bunga Margin pengembalian aset yang signifikan, dengan kata lain H0 diterima. Hal ini terlihat dari perbandingan hasil t-statistik dengan t-tabel, dimana nilai t-statistik lebih besar dari t-tabel dengan nilai 4.102605 > 1.645 untuk fee based income ratio dengan probabilitas 0.0001 < 0,05 yang berarti secara parsial rasio fee based income berpengaruh signifikan terhadap return on assets, dengan kata lain H0 diterima.
Kesesuaian dengan Teori
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aset produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Tujuan dari layanan tersebut tidak hanya untuk meningkatkan pangsa pasar Bank, namun juga untuk meningkatkan pendapatan Bank dalam bentuk komisi.
Implikasi Manajerial
Perbandingan dengan Hasil Penelitian Sebelumnya
- Pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap Return On Assets
 - Pengaruh Net Interest Margin terhadap Return On Assets
 - Pengaruh Fee Based Income Ratio terhadap Return On Assets
 
Margin bunga bersih merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan suatu bank dalam memperoleh pendapatan operasional dari dana yang ditempatkan dalam bentuk pinjaman. Rasio Net Interest Margin menunjukkan seberapa besar bunga bersih yang diperoleh bank. Bunga merupakan hasil kegiatan utama bank yaitu sebagai pihak yang menghimpun dana dari pihak-pihak yang membutuhkan. Karena kegiatan usaha utamanya, rasio margin bunga bersih menjadi faktor penting bagi kelangsungan hidup bank.
Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi net interest margin perusahaan maka semakin tinggi pula return on assets perusahaan yang berarti kinerja keuangan semakin membaik atau meningkat. Tingkatkan net interest margin Anda dengan menggali potensi berbagai sumber dana murah dari bunga, misalnya: giro atau tabungan rewards. Analisis pengaruh rasio kecukupan modal, kredit macet, BOPO, net interest margin dan rasio antara pinjaman dan simpanan terhadap perubahan laba.
Analisis Pengaruh Fee Based Income Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero).
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Mengelola dan memanfaatkan sumber dana yang dihimpun seefektif mungkin pada berbagai fasilitas perkreditan, dengan pendapatan yang tinggi, sehingga tidak terdapat dana menganggur yang signifikan. Analisis pengaruh dana pihak ketiga, BOPO, CAR dan LDR terhadap kinerja keuangan pada sektor perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2008. 19/12/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing.
3/30/DPNP Tanggal 14 Desember 2001 Tentang Laporan Publikasi Keuangan Bank Umum Triwulanan dan Bulanan serta Laporan Tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan bank umum di Indonesia (studi kasus bank umum dengan total aset kurang dari 1 triliun).