• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penggunaan Gaya Bahasa Sarkasme Netizen di Media Sosial Facebook

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Penggunaan Gaya Bahasa Sarkasme Netizen di Media Sosial Facebook "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Pendidikan Tambusai 14438

Analisis Penggunaan Gaya Bahasa Sarkasme Netizen di Media Sosial Facebook

Dian Paramita1, M. Rasya Aldiano2, Khofifah Indah Sari Siregar3 , Hasan Sazali4, Maulana Andinata5

1,2,3,4 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Jalan

5 Universitas Sumatera Utara

Email: [email protected]1, [email protected]2,

[email protected]3, [email protected]4, [email protected]5

Abstrak

Adapun dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan makna penggunaan bahasa sarkasme para pengguna Facebook agar lebih bijak dalam menggunakan bahasa di media sosial. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dan teorinya adalah teori sosiolinguistik. Pengumpulan data menggunakan teknik catat, simak dan menggunakan pendekatan secara metodologis. Hasil dari penelitian ini adalah penggunaan gaya bahasa sarkasme oleh netizen di media sosial Facebook ditemukan berbagai macam bentuk. Diantaranya, bentuk penyampaian pendapat, penolakan, bentuk larangan, penyampaian informasi, penegasan, perintah, pertanyaan, dan pernyataan persamaan. Adapun jenis dari perubahan makna-makna yang menyimpang diantaranya 1) pengkasaran makna, 2) penyempitan makna, 3) perluasan makna

Kata Kunci : Gaya Bahasa Sarkasme, Makna, Bentuk, Media Sosial Abstract

This research was conducted with the aim of describing the form and meaning of the use of sarcasm language by Facebook users to be wiser in using language on social media. This research uses descriptive qualitative research and the theory is sociolinguistic theory.

Collecting data using note-taking techniques, listening and using a methodological approach.

The results of this study are the use of sarcasm language styles by netizens on social media Facebook found various forms of sarcasm. Among them, the form of expression of opinion, rejection, form of prohibition, delivery of information, affirmations, orders, questions, statements of equality and statements of greeting. The types of changes in meanings that deviate include 1) coarsening of meaning, 2) narrowing of meaning, 3) expansion of meaning.

Keywords : Sarcasm Language Style, Meaning, Form, Social Media PENDAHULUAN

Secara umum, bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, juga merupakan sistem arbitrase dalam berkomunikasi. Masyarakat menyebutkan suatu unsur melalui kesepakatan bersama dan Hubungan di antara mereka yang membentuk unit hierarkis. Jika penggunaan bahasa diatur dengan baik, baik tertulis maupun lisan, maka akan menjadi koherensi yang padu. Inilah yang harus dilakukan seseorang ketika akan berkomunikasi mengingat persepsi atau pemahaman setiap orang berbeda-beda dalam berkomunikasi. (Dardjowidodo, 2003:16).

Salah satu fungsi bahasa yang lain adalah mempengaruhi tingkah laku atau perilaku orang lain. Dengan menggunakan bahasa yang diucapkan oleh pengguna semoga Dapat mempengaruhi perilaku lawan bicara, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat.

Komunikasi suara tertulis merupakan salah satu hal unik di zaman modern ini. Dikatakan demikian karena komunikasi tertulis telah menjadi komunikasi yang kompleks bekat adanya media sosial, yang merebak di masyarakat. Dengan menggunakan media sosial

(2)

Jurnal Pendidikan Tambusai 14439 berkomunikasi dan berbagi informasi dengan banyak orang tanpa bertemu tatap muka (face to face) menjadi mudah. Selain itu, netizen dapat menggunakan simbol atau Emoji dalam pesan untuk mengekspresikan diri.

Ada banyak metode komunikasi, salah satunya sistem komunikasi yang banyak digunakan sekarang adalah Facebook. Facebook adalah salah satu situs kencan paling populer Sebelumnya digunakan untuk percakapan antara mahasiswa Harvard Sekarang telah menjadi situs persahabatan di seluruh dunia. karena fungsinya Mulai umpan berita, posting, obrolan, tambahkan teman, buat grup, dan lainnya Komunitas internasional, termasuk Indonesia, telah mendaftar di situs tersebut Facebook (Ichsan, 2009). Facebook telah ada sejak didirikan pada tahun 2004 dan menjadi sarana komunikasi terfavorit bagi semua orang di dunia, termasuk Indonesia.

Pemakaian jejaring sosial Facebook untuk mendukung komunikasi manusia Di satu sisi memiliki efek positif, tetapi di sisi lain juga memiliki dampak negatif (Maulidi, 2015). Dampak positif yang muncul dapat dilihat, Facebook memudahkan manusia untuk berkomunikasi.

Namun, dampak negatifnya juga bisa dirasakan, aspek yang paling terlihat adalah melihat Bahasa di mana pengguna berinteraksi dengan media. Penggunaan bahasa tidak lagi memperhatikan aturan penggunaan bahasa yang baik dan benar. Lebih buruk lagi, pengguna terkadang tidak memperhatikan dengan seksama Isi setiap pernyataan (baca: status atau komentar), apakah yang disampaikan dapat diterima pembaca atau tidak (Maulidi, 2018).

Penggunaan konten dalam hal ini penggunaan bahasa yang sopan pun diabaikan.

Melihat penggunaan bahasa sarkastik di jejaring sosial Dalam konteks ini, banyak peneliti tertarik untuk mempelajari penggunaan bahasa sarkasme. Salah satunya penelitian oleh Attazky et al (2020) berjudul Irony Dalam unggahan dan komentar di grup facebook PT OY Indonesia dan pengaruhnya Tentang belajar bahasa Indonesia di sekolah menengah.

penelitian penggunaan bahasa sarkasme oleh Inderasari dkk (2019) berjudul bahasa sarkasme netizen pada komentar akun Instagram "Lambe Turah". Selanjutnya Ahmad Maulidi (2018) melakukan penelitian berjudul, Bahasa Tidak Sopan di sosial media Facebook. Ketiga penelitian terdahulu ini mencoba mengkaji bentuk-bentuk sarkasme yang digunakan dan pelanggaran kesopanan di media sosial.

Sarkasme termasuk jenis gaya bahasa yang bermakna celaan dan bisa menjadi ejekan (Anshari & Al, 2018). Handono (2018) menuturkan jika bahasa sarkasme mengandung hinaan yang kasar karena bermakna merendahkan atau mengejek. Komentar netizen menggunakan bahasa sarkasme di media sosial facebook menjadi penyebab munculnya pelanggaran etika kesantunan berbahasa seperti bijaksana, murah hati, penerimaan, rendah hati, dan rasa simpati (Indrasari dkk, 2019) sarkasme biasanya dipakai untuk menyerang dan menjatuhkan pihak lawan. Gaya bahasa ini dapat menyakiti hati pembaca, sehingga sarkasme dikategorikan bahasa kurang santun.

Banyaknya bukti buliying dari netizen atau pengguna media sosial. Salah satu dari kasus buliying yang terjadi saat ini adalah kasus dari salah satu penyanyi religi di tanah air mendapat gosip yang kurang mengenakan ditelinga netizen maka mereka akan berbondong-bondong untuk menyerang akun-akun yang berkaitan dengan kasus tersebut dengan menggunakan perkataan sumpah serapah kepada si korban, tak memandang mereka siapa atau dampak dari perbuatan mereka, karena netizen hanya mencari kepuasan hasrat mereka bahkan hanya untuk mencari ketenaran semata. Dalam kolom komentar tersebut banyak sekali ditemukan pelanggar prinsip kesantunan dalam berbahasa. Adapun kesimpulan dari penjelasan latar belakang, maka peneliti memiliki ketertatikan mengenai penggunaan gaya bahasa sarkasme Netizen di media sosial instagram. Melihat fenomena-fenomena yang sering kita lihat bagaimana bebasanya pengguna media sosial dalam menggunakan bahasa tanpa ada batasan, sehingga banyak ditemukan berbagai macam bentuk tuturan. baik tuturan yang negatif ataupun yang posisitif. Dan salah satu bentuk tuturan yang paling banyak ditemukan adalah tuturan yang bersifat sarkasme.

(3)

Jurnal Pendidikan Tambusai 14440 METODE PENELITIAN

Pendekatan yang sering disebut sebagai pendekatan humanistik, karena di dalamnya cara pandang, cara hidup, selera, ataupun ungkapan emosi dan keyakinan dari warga masyarakat yang akan diteliti sesuai dengan masalah yang diteliti, termasuk data yang dikumpulkan (Parsudi Suparlan, 53 : 1997)

Atas dasar fokus penelitian yang ada, jadi metode pengumpulan datanya menggunakan teknik simak dan teknik catat sebagai berikut :

1. Teknik simak/menyimak

Teknik simak digunakan dalam penyediaan data dengan cara melakukan penyimakan di kolom komentar akun facebook yang mengandung bahasa sarkasme.

2. Teknik catat

Teknik ini dilakukan setelah teknik menyimak, yaitu melakukan pencatatan data yang diperlukan seperti komentar netizen pada bagian kolom komentar yang berkaitan dengan penelitian

Sementara teknik analisis data dilakukan dengan dua prosedur, yaitu proses analisis selama proses mengumpulkan data dan analisis setelah proses pengumpulan data. Proses analisis data dilakukan dengan memerhatikan pemakai bahasa sarkasme netizen di media sosial facebook.

Lokasi Penelitian adalah tempat yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian dan juga merupakan salah satu jenis sumber data yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. Pemilihan lokasi atau site selection menurut peneliti berkenaan dengan penentuan unit, bagian, kelompok, dan tempat dimana orang-orang terlibat di dalam kegiatan atau peristiwa yang akan diteliti. Penelitian ini dilakukan secara online yaitu dengan menyimak komentar netizen Facebook dalam suatu postingan pada satu akun. penelitian memakan waktu kurang lebih dua minggu. Subyek yang diambil dari penelitian ini 53 komentar netizen Facebook pada akun yang bernama Hujatan Otomotif Indonesia Official yang berkaitan dengan penggunaan Bahasa sarkasme sesuai dengan judul dan juga tujuan penelitian yang akan diteliti.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Suatu majas yang dimaksudkan menyindir atau menyinggung seseorang atau suatu disebut Sarkasme. Sarkasme dapat berupa penghinaan yang mengekspresikan rasa kesal dan marah dengan menggunakan kata-kata kasar. Majas ini dapat melukai perasaan seseorang. Dalam bahasa Indonesia, arti sarkasme berbeda dari kepercayaan banyak orang bahwa sarkasme berarti penyindiran yang menggunakan kata yang terbalik dari maksudnya, seperti ironi (Setiawan, 2012). Kehidupan manusia yang semakin maju telah menjadikan penggunaan gaya bahasa sarkasme tidak serta merta bertujuan untuk menghina saja.

Sarkasme telah diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menyebabkan sarkasme telah berkembang menjadi suatu budaya yang melekat pada kehidupan manusia. Sebagai suatu budaya, sarkasme tidak hanya melahirkan kelebihan saja, melainkan kekurangan pula.

Di samping kelebihan gaya bahasa sarkasme yang berestetika, banyak orang berpendapat bahwa secara etika, sarkasme adalah hal yang paling harus dihindari dalam berkomunikasi.

Ketika seorang manusia berkomunikasi dengan manusia lainnya dengan gaya bahasa sarkasme, akan ada yang menjadi subjek pelaku dan menjadi objek penderita. Di satu sisi, subjek pelaku akan merasakan nilai estetika dan kepuasan dari penggunaan sarkasme. Di sisi lain, objek penderita akan menilai betapa rendahnya nilai etika penggunaan sarkasme (Dwikatama, 2015).

Pada penelitian ini, ditemukan banyak sekali penggunaan Bahasa sarkasme dari para netizen Facebook pada akun Hujatan Otomotif Indonesia Official. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan membaca kolom komentar pada media sosial Facebook, diketahui bahwa bahasa yang digunakan netizen mengandung makna sarkasme dan bentuk komentarnya pun sangat bervariasi. Data yang telah peneliti kumpulkan pun terbagi dalam beberapa bentuk penyampaian dan termasuk dalam kategori fungsi penggunaan gaya bahasa sarkasme.

(4)

Jurnal Pendidikan Tambusai 14441 Selain itu, ragam bahasa yang dituliskan oleh netizen pada kolom komentar di media sosial facebook mempunyai beberapa bentuk. Bentuk bahasa yang paling banyak digunakan berjumlah 31 dari 53 bentuk yang diperoleh. Hal ini didasari dari penggunaan bahasa di kolom komentar oleh netizen yang memeberikan pendapatnya cenderung menggunakan bahasa kasar. Hal ini terbukti oleh komentar netizen dengan nama akun @Tomm Menolak Maksiat:

"mungkin dia belum perna ragat motor soalnya motornya smesh". Dilihat dari bahasa nya

“mungkin dia belum perna ragat motor” mengandung makna bahwa ia mengungkapkan pendapatnya lalu diikuti dengan kata “soalnya motornya smesh” yang mengandung makna ejekan sehingga kurang enak didengar selain itu juga terdapat komentar pendapat dari akun

@Jhonson oleng: "ini orang baru keluar gua co". Dia mengeluarkan pendapatnya bahwa orang tersebut mungkin baru keluar dari dalam goa.

Komentar yang sama juga dilontarkan oleh netizen dengan nama akun @Oki Adv: "TS belajar aja dulu yg bener biar pinter otaknya jd bisa buat mikir mknya kalo mkan jngn pake mecin doang ya lu peaa". Kalimat yang tulis oleh netizen pada kolom komentar tersebut merupakan fungsi kalimat perintah yang berarti netizen menyuruh TS untuk belajar yang benar dan makan jangan pakai micin. Namun dibalik itu, kata katanya terlalu sarkas dan tidak memeiliki kesopanan dalam penyampaiannya sehingga bisa menimbulkan rasa sakit hati kepada sipemilik akun yang dikomentari netizen tersebut.

Bentuk berikutnya yang acapkali disampaikan oleh netizen yaitu bentuk penyampaian pertanyaan dengan jumlah 6 data. Satu diantaranya adalah komentar atas nama akun @Jefry Dwi: "lah itu emang motor buat race bukan buat harian...di foto aja ada tulisan BACA!! Masak ga bisa baca". Komentar ini mengandung arti bahwa dia menanyakan keepada netizen lain apa tidak bisa membaca, padahl di postingan tersebut jelas tertulis tulisan baca yang menerangkan bahwa motor itu untuk race bukan harian. Namun dibalik itu, terkadang netizen menuliskan pertanyaan semacam itu tidak semua nya mengharapkan jawaban. Terkadang ada yang ingin memberitahukan netizen lain apa maksud dari postingan tersebut.

Bentuk selanjutnya yang di sampaikan oleh netizen pada kolom komentar tersebut yaitu bentuk penyampaian larangan yaitu diantaranya dari akun @Ip Miftahul Hidayah: "Srius bg mending lu hapus postingan dripada terus nanggung malu". Akun atas nama IP Miftahul Hidayah tersebut memberikan komentar yang mengandung makna bahwa tidak usah memposting dari pada malu terus sehingga menanggung malu. Kalimat di atas masih tergolong bahasa yang enak di dengar karena dia bertujuan memperingati dengan bahasa yang baik.

Lalu berikutnya ada bentuk kalimat penyampaian informasi. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Informasi artinya penerangan, pemberathauan kabar atau berita tentang sesuatu atau keseluruhan makna. Salah satu contoh kalimat informasi tersebut yaitu komentar netizen pada media sosial facebook @Muhammad Ikhsan Sholahuddin: "tolol itukan motor untuk balap akowkwok". Kata-kata tolol mengandung bahasa sarkasme. Hal tersebut jelas melanggar etika berbahasa serta sopan santun. Selain itu ada komentar dari

@Aldii Saputraa: "abang nya gk tau sleep engine yak? dah jelas ditulis spek 200Cc bg ya pasti buat even balap liar bg biasanya lebih dari 22Jt kemaren liat juga mio sporty spek 150Cc lebih dari 22Jt". Kalimat tersebut menginformasikan kepada netizen lain yang mengomentari postingan TS bahwa 200Cc untuk even balap liar menghabiskan biaya 22Jt dan mio spek 150Cc lebih dari 222Jt.

Bentuk kalimat penegasan yang telah peneliti temukan berjumlah 2 data. Satu diantaranya yaitu komentar dari @Dika Anggara Putra: "200Cc bro itu". Dia menegaskan bahwa motor tersebut memilik jumlah kekuatan 200Cc. Maknanya bahwa kereta tersebut sudah pasti 200Cc dia yakin karena melihat dari postingan dan ciri-ciri yang ada pada motor tersebut.

Yang terakhir yaitu bentuk komentar pernyataan persamaan. Dalam Kamus Besar Bhasa Indonesia (KBBI) Persamaan adalah perihal mempersamakan atau serupa (tinggi, tingkatnya, keadaannya, halnya, dsb). Bentuk pernyataan persamaan terdapat 3 data dari hasil anlisis pada kolom komentar di facebook. Salah satunya yaitu dari akun @Mns Shiva:

"spek ke koyo mantanmu nyakitin". Komnentar tersebut memberitakan kepada netizen lain

(5)

Jurnal Pendidikan Tambusai 14442 bahwa spek motor nya seperti mantan yang nyakitin. Beliau menggunakan bahasa indonesia yg digabung dengan bahasa daerah “ke” yang berarti “nya”, dan “koyo” yang artinya “seperti”.

Bahasa nya tergolong sopan bahkan terdengar seperti candaan.

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan, dapat disimpulkan bahwa bentuk dari penggunaan bahasa sarkasme yang paling banyak ditemukan adalah bentuk penyampaian pendapat berjumlah 31 dari 53 data yang ada. Lalu ada bentuk penyampaian perintah berjumlah 4 keseluruhan dari 53 data. Selanjutnya yaitu bentuk penyampaian kalimat pertanyaan berjumlah 6 data dari total 53 data. Berikut yaitu bentuk penyampaian larangan terdiri atas 1 data dari total 53 data, bentuk penyampaian informasi terdiri atas 3 data dari total 53 data, bentuk penyampaian penegasan berjumlah sebanyak 2 data dari 53 data, dan terakhir bentuk penyampaian persamaan berjumlah 3 data dari total 53 data.

Tabel 1. Rekapitulasi Data Fungsi

Penggunaan Gaya Bahasa Sarkasme

Komentar Netizen

Bentuk Penyampaian Pendapat

Kunchoro :"TS nya Terbullii

Rendy Asura: "Hobi kami mahal slebew ngentot"

Abdi Ubur: "goblok kok dirabuk, cuci kaki mentil lek bobok"

Gweh Fjr: "Wkwk niat ngehujat tapi terbully"

Bang Ron: " blok blok"

Jhonson oleng: "ini orang baru keluar gua co"

Solihin: " ga tau dia"

Rizqi: " ikannya banyak asik wkwkwk"

Bayu: "biasa beli motor hadiahnya helm ya begitu"

Den Ahoy: "jika anda merasa diri anda bodoh, lihatlah yg buat postingan ini bilang bhwa mtor buat balap bkl

ditilang polisi"

Zasin zasin: " icikiwir udh nyampe 20 an kurang lebih"

Sheza Sheza Sheza: "nyimak komenan yg baper lebih asyik pemirsah🤣🤣"

Irfan Prasetia: "hujat otomotif asal hujat ga pake otak dulu, otaknya digunain dikit, ni otomotif tu emang buat

race only ga buat daily use, jadinya wajar kalo digituin, kalo buat daily use mah ga bakal brni, yang ada mesinnya

yang kalah"

Afann: "Niat kehujat tapi kebully😳"

Tomm Menolak Maksiat: "mungkin dia belum perna ragat motor soalnya motornya smesh"

Bang Sad: "motor kek sepedah.... kurang bahan.. menang kagak malu²in iya"

Brian Budal Pacaran: "yo nek mesin e wes oversize gedi, langkah 70 menduwur, pelg rcb ori, busi brt ori, rantai tdr,

gas spontan daytona ori, ban federal, genah larang mas"

Alief: "Ya elah lu mau ngehujat eh tp malah di hujat kids"

(6)

Jurnal Pendidikan Tambusai 14443 Rivan Anggara:"Yg posting pasti motornya nmax bekas :v"

Adelia Della:"YHAHAHAHAHA TS KENA BULI"

Jon:"Baru punya motr nmx bebas"

~~ ~~: "rival crf karena top speed nya hanya selisih sedikit🗿"

M Fajri: "lah kan buat balap, kalau buat lu kaum mendang mending ya gak usah"

David Angga: "Dimana mmbaca komentar lebih menyenangkan dripada meperdulikan postingan"

Prio: "minimal otak dipake lah masa iya kreta model race lu samain sama supra bapakmu"

Ekkaia: "T O L O L"

Rivaldi Yusuf: " buat balap ok lah, buat harian mending icikiwir"

Aldi Januardi: "kalau tolol jan di embat sendiri anj** yg lain ga kebagian 😂🤣"

Aldi Ramadhan: "ngakak dikira tu motor buat harian, sana sini jalan jalan buat kepasar, buat touring wkwkwk bet

ancritt"

Ilham nurdin: "ngakak guw ngent**"

Aditya Tribagus: "Rofi renn ngene ki to, nek pak'e karo ibuk'e malam pertama nek nggawe kebanteren...

kok ra iso bedakne"

Bentuk Penyampaian Perintah

Oki Adv: "TS belajar aja dulu yg bener biar pinter otaknya jd bisa buat mikir mknya kalo mkan jngn pake mecin doang

ya lu peaa"

Dimas Virgi Putrawan: "mending rakit bangku warteg"

Adi Fahri Fadillah: "seenggaknya kalo ga ngerti apa apa ya jgan diposting lah, yakali motor gituan dipake buat harian"

Apie Ruet: "makanya jadi orang kaya biar gk nyinyir liat barang mahal🤣"

Bentuk Penyampaian Pertanyaan

E'gl Sptdi: "siapa juga yg mau bawa buat harian bambang"

Hnr X Ultraman Jr.: "lah yang mau bawa harian siapa"

Dakam: "Di kira supra"

Jefry Dwi: "lah itu emang motor buat race bukan buat harian...di foto aja ada tulisan BACA!! Masak ga bisa baca"

E R Aditya: "trondol memamg norak tapi liat dulu lah ini motor buat kompetisi bukan buat sunmori dibilang kenceng

kagak tapi lu mampu kagak nyamain akselerasi sama hitungan waktu start sampe finish dia"

Irsyad: "baru keluar dari goa mana bang ?"

Bentuk Penyampaian Larangan

Ip Miftahul Hidayah: "Srius bg mending lu hapus postingan dripada terus nanggung malu"

Aldi Syarifuddin; "ini grup hujat jadi wajar lah ada hujatan apapun motornya yang kepanasan pasti penboy kebelet resing"

(7)

Jurnal Pendidikan Tambusai 14444 Bentuk

Penyampaian Informasi

Aldii Saputraa: "abang nya gk tau sleep engine yak? dah jelas ditulis spek 200Cc bg ya pasti buat even balap liar bg

biasanya lebih dari 22Jt kemaren liat juga mio sporty spek 150Cc lebih dari 22Jt"

Muhammad Ikhsan Sholahuddin: "tolol itukan motor untuk balap akowkwok"

Ryodavaretta Q: "itu buat draf bukan harian blog"

Tio Aghataa: "spek balap goblokk"

Dedy dyana: "part+variasi original+biaya+bengkel+bor up. Berapa jadinya? Rangkanya 2jtaan satu"

Bentuk Penyampaian Penegasan

Dika Anggara Putra: "200Cc bro itu"

Aji Sudarmaji Putra: "yg buat postingan fix TOLOL"

Bentuk Pernyataan Persamaan

Sam Raffa Dek Qyep: " (sleep : tidur, Engine : mesin). Iyalah sleep engine, kan basic vega jupiter crypton"

Arief Nur Hidayat: "Sleep Engine : mesin turu

Mns S+D5:E57hiva: "spek ke koyo mantanmu nyakitin"

SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa analisis penggunaan gaya bahasa sarkasme netizen di media sosial Facebook ditemukan banyak sekali komentar yang mengandung bahasa sarkasme dengan berbagai macam bentuk.

Dari 53 data yang telah ditemukan dan dianalisis oleh peneliti terdapat 8 bentuk bahasa sarkasme dari 10 bentuk yang dikemukakan oleh keraf, diantaranya 31 bentuk penyampaian pendapat, 6 bentuk penyampaian pertanyaan, 3 bentuk pernyataan persamaan, 2 bentuk penyampaian penegasan, 4 bentuk penyampaian perintah, 6 bentuk penyampaian informasi, 1 bentuk penyampaian sapaan, dan 1 bentuk penyampaian larangan.

Hal ini dapat disimpulkan bahwasanya penggunaan bahasa yang digunakan oleh netizen dalam berkomentar memiliki tujuan untuk menyampaikan pendapatnya dengan menggunakan bahasa sarksame. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa sarkasme berdasarkan komentar netizen paling banyak dalam menyampaikan pendapat namun dengan Bahasa sarkasme.

DAFTAR PUSTAKA

Anshari, F., & Al, H. (2018). Bahasa Sarkasme dalam Berita Olahraga - Studi Kasus Bolatory.com. Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, 2(1), 184-196.

Attazky, Agung, A, Triana, L, & Anwar, S. (2020). Sarkasme Dalam Unggahan dan Komentar pada Group Facebook PT OT Indonesia dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA . Jurnal Wahana Pendidikan. 7(2): 165-176.

Dardjowidjojo, S. (2003). Psikolinguistik: Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Dwikatama, Alfysa M. (2015). Penggunaan Gaya Bahasa Sarkasme Dalam Pergaulan Remaja Bandung: The A-Teams Corner.

Handono, P. Y. (2018). Gaya Bahasa Komentar dalam Akun Instagram “ Mimi Peri. Lingua Scientia, 2(2), 97–205.

(8)

Jurnal Pendidikan Tambusai 14445 Hasanah, U, Rahim, AR, & Syamsuri, AS. (2021). Analisis Penggunaan Gaya Bahasa

Sarkasme Netizen di Media Sosial Instagram. Jurnal Onoma Pendidikan, Bahasa, dan Sastra. 7(2): 412.

Inderasari, E., Achsani, F., & Lestari, B. (2019). Bahasa Sarkasme Netizen dalam Komentar Akun Instragram “Lambe Turah”. Semantik, 8(1), 37-49.

Maulidi, A. (2015). Kesantunan Berbahasa Pada Media Jejaring Sosial Facebook.

BAHASANTODEA, 3(4).

Maulidi, A. (2018). Ketidaksantunan Berbahasa Pada Media Jejaring Sosial Facebook (impolite language on sosial media facebook).

Parsudi, S. (1997). Paradigma Naturalistik Dalam penelitian pendidikan: Pendekatan Kualitatif dan Penggunaannya, No. 53

Setiawan, Ebta, 2012. Sarkasme, Kbbi.web.id, https://id.m.wikipedia.org/wiki/sarkasme

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengelompokan gaya bahasa sarkasme dan metafora, mengidentifikasi maksud sarkasme dan mengidentifikasi cara

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa alay yang dilakukan remaja di media sosial facebook adalah ekspresi diri

Hasil penelitian menunjukkan tuturan yang digunakan oleh pengguna Facebook didominasi tururan yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, sehingga penggunaan bahasa

harapan penulis.. Penggunaan Gaya Bahasa Sarkasme pada Stand Up Comedy Abdur di Youtube. Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Kegururan

Hasi penelitian ini adalah penggunaan bahasa alay yang dilakukan remaja Surabaya di media sosial facebook adalah ekspresi diri mereka ke dalam dunia luar agar lebih

Deskripsi Data Penelitian Berikut adalah deskripsi data penelitian yang berkaitan dengan masalah gaya bahasa sarkasme tuturan teman sebaya di Semester VII A Sore Bahasa dan Sastra

Berikut adalah deskripsi makna dan fungsi penggunaan gaya bahasa sarkasme pada tuturan Komentator Sepak Bola Piala AFF 2021 di Instagram Ngapakfootball yang diaploud pada tanggal 31

Dengan dominan penggunaan gaya bahasa sindiran ironi dan sarkasme, Kedua, makna dari komentar yang disampaikan oleh masyarakat pada kolom komentar di kanal YouTube tersebut mengandung