• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengolahan Bahan Pustaka di Perpustakaan Sekolah UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis Pengolahan Bahan Pustaka di Perpustakaan Sekolah UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya, Vol. 5 (2), 2023, (Juli-Desember)

ISSN Print : 2714-7762 ISSN Online : 2716-3539

Tersedia online di: https://ejournal.uinmybatusangkar.ac.id/ojs/index.php/istinarah/index

Analisis Pengolahan Bahan Pustaka di Perpustakaan Sekolah UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari

Rika Jufirazia Manita1, Intan Khairatun Nisa2

1 Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar, Sumatera Barat, Indonesia

2 Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar, Sumatera Barat, Indonesia rikajufriazia@uinmubatusangkar.ac.id

Abstract

The aim of this research is to examine the process of handling library materials at the State Junior High School 1kec.

Situjuah Limo Nagari Library. The objective is to assess how effective and efficient this process is in meeting the standards for proper library management. This research was conducted using a qualitative descriptive approach. Data was collected through documentation, observation, and interviews with library staff. Data collection techniques included observing the processing of library materials, examining relevant documents, and conducting structured interviews with the staff.

Subsequently, the collected data was analyzed qualitatively to identify the process of handling library materials, evaluate the efficiency and effectiveness of each stage, and compare it with other methods of processing library materials.The study's findings show that the State Junior High School 1Kec. Situjuah Limo Nagari Library processes books in an efficient and well-organized manner. Standard operating protocols are strictly adhered to in the cataloging, categorization, inventory, and shelving processes. The use of computerized systems in catalog creation also facilitates user access to information.

Therefore, the library has achieved a high level of efficiency in handling library materials. This analysis provides a comprehensive overview of the quality of library management at the institution, serving as a basis for improving library services in the future.

Keywords: School Library, Library Material Processing Abstrak

Studi ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana Perpustakaan Sekolah UPTD SMP Negeri 1 Kec.

Situjuah Limo Nagari menangani bahan pustaka. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa efektif dan efisien proses ini dalam memenuhi standar pengelolaan perpustakaan yang baik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui dokumentasi, observasi, dan wawancara dengan petugas perpustakaan. Teknik pengambilan data termasuk melihat proses pengolahan bahan pustaka, memeriksa dokumen terkait, dan melakukan wawancara terstruktur dengan petugas. Kemudian, data dikumpulkan dianalisis secara kualitatif untuk mengidentifikasi proses pengolahan bahan pustaka, mengevaluasi efisiensi dan efektifitas setiap tahap, dan membandingkannya dengan metode pengolahan bahan pustaka lainnya. Menurut temuan penelitian, proses pengolahan literatur di Perpustakaan Sekolah UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari berjalan dengan baik dan terstruktur. Katalogisasi, klasifikasi, inventarisasi sampai shelving dilakukan dengan teliti sesuai dengan prosedur standar. Sistem komputerisasi dalam pembuatan katalog juga memudahkan akses pengguna ke informasi. Oleh karena itu, perpustakaan tersebut telah mencapai tingkat efisiensi yang tinggi dalam pengolahan bahan pustaka. Hasil analisis ini memberikan gambaran menyeluruh tentang kualitas pengelolaan bahan pustaka di perpustakaan tersebut, dan ini dapat menjadi dasar untuk meningkatkan layanan perpustakaan di masa depan.

Kata Kunci: Perpustakaan Sekolah, Pengolahan Bahan Pustaka

PENDAHULUAN

Dalam upaya untuk meningkatkan Intelektual masyarakat, perpustakaan dapat berperan sebagai fasilitas tempat mengumpulkan, mengolah, mengelola, dan menjaga beragam materi bacaan serta sumber informasi yang dapat diatur dan dikelola secara efisien dengan metode serta standar tertentu. Selain itu, perpustakaan juga menjadi lokasi yang berfungsi sebagai pusat sumber daya informasi, berfungsi sebagai dasar pertumbuhan suatu organisasi terutama di bidang pendidikan. Selain itu, tuntutan adaptasi terhadap kemajuan informasi sangat tinggi sebab mayoritas pengguna adalah

(2)

sivitas akademisi dengan kebutuhan informasi yang kuat agar koleksi perpustakaan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para pengunjungnya sebagai sumber informasi yang bermanfaat.

Perpustakaan merupakan sebuah ruangan, di mana sejumlah besar buku disimpan secara teratur untuk dibaca, dipelajari, atau digunakan sebagai sumber referensi (AG et al., 2020). Selain itu, Perpustakaan juga didefinisikan sebagai suatu organisasi yang menyimpan koleksi dan bahan-bahan pustaka secara teratur dan mengolahnya sehingga informasi dapat diakses oleh pembaca atau pengguna (Darmanto, 2016). Pendapat diatas dapat di tarik kesimpulan bahwasanya perpustakaan merupakan sebuah tempat atau lembaga yang memiliki peran penting dalam penyimpanan dan pengolahan berbagai bahan pustaka seperti koleksi buku yang disusun dengan rapi untuk bisa diakses, dibaca, dipelajari oleh pemustaka serta koleksi tersebut digunakan sebagai bahan referensi.

Sebuah perpustakaan dapat dilihat sebagai pusat sumber informasi yang diatur dengan cara khusus dan dimanfaatkan oleh pemustaka dalam rangka meningkatkan ilmu pengetahuan dan meningkatkan sumber rujukan terhadap keilmuan yang dibutuhkan. Selain itu perpustakaan memberikan peranan yang sangat penting dalam memberikan akses informasi dengan tujuan untuk mewujudkan pembelajaran dan penelitian.

Perpustakaan sekolah memiliki fungsi untuk meningkatkan keterampilan bahasa dan pemikiran siswa, menyediakan wadah pengetahuan yang terorganisir, mendorong penggunaan dan pengelolaan yang efektif dari sumber daya pustaka, dan memberikan dasar untuk studi mandiri (Darmono, 2007). Perpustakaan sekolah akan memberikan manfaat yang sangat besar apabila keberadaan perpustakaan benar-benar memperlancar pencapaian tujuan proses belajar-mengajar di sekolah. Agar dapat menunjang proses belajar mengajar, maka dalam pengadaan koleksi bahan pustaka sebaiknya mempertimbangkan kurikulum yang ada di sekolah serta memberikan perhatian khusus terhadap keinginan dan kegemaran pemustaka dalam hal ini adalah anak didik. Salah satu koleksi perpustakaan yang harus ada di perpustakaan sekolah adalah dengan menyediakan bahan bacaan baik koleksi buku fiksi maupun koleksi non fiksi. Dengan tersedianya koleksi buku tersebut dapat melatih anak didik untuk belajar secara mandiri tanpa adanya pendampingan dari guru, baik secara individual bahkan secara berkelompok.

Komponen lainnya yang harus diperhatikan untuk kemajuan perpustakaan adalah pengelolaan atau manajemen perpustakaan sekolah. Kegiatan ini mencakup kegiatan pengadaan, perangkat layanan perpustakaan, dan pengolahan bahan koleksi (Efrina et al., 2017). Setelah koleksi di adakan melalui proses pembelian, hadiah atau tukar menukar maka langkah selanjutnya adalah pemrosesan di bagian pengembangan koleksi kemudian ditransfer ke bagian pengolahan koleksi untuk kemudian diproses menggunakan sistem yang telah ditentukan oleh sekolah (Khairiah, 2018).

Tahap akhir adalah pengolahan bahan pustaka. Kegiatan pengolahan bahan pustaka yang baik adalah salah satu aset penting yang menjadi tolak ukur keberhasilan suatu perpustakaan (Lubis et al., 2019). Pengolahan bahan pustaka memudahkan penyimpanan dan temu kembali data bagi pustakawan dan pengguna jasa perpustakaan, memastikan setiap buku terorganisir dan teratur.

Pengolahan bahan pustaka adalah kegiatan yang terdiri dari serangkaian proses yang dimulai saat bahan diterima dan berakhir disimpan di perpustakaan untuk

(3)

digunakan oleh pemustaka. Istilah "katalogan" juga merujuk pada keadaan ini, yang terdiri dari pengatalogan subyek dan deskripsi. Registrasi atau inventarisasi bahan perpustakaan adalah langkah pertama sebelum melakukan pengatalogan bahan perpustakaan. merupakan prosedur untuk mengidentifikasi daftar dan jumlah koleksi yang akan dikumpulkan dengan memberi cap kepemilikan, mencatat dalam buku registrasi dan memberi nomor induk pada setiap dokumen yang diregistrasi (Ibrahim, 2016).

Klasifikasi juga merupakan tahapan pengolahan bahan pustaka. Proses pengklasifikasian menggunakan sistem pengelompokan berdasarkan subjek atau pokok bahasannya. Pada umumnya sistem klasifikasi yang sesuai untuk diterapkan diperpustakaan adalah klasifikasi fundamental. Langkah terakhir dalam pengolahan bahan pustaka adalah Shelving. Shelving merupakan aktivitas penjajaran bahan-bahan pustaka ke dalam tempat penyimpanan (rak) yang diatur oleh sistem tertentu. Tujuan dari Shelving adalah untuk membuat pencarian bahan pustaka menjadi mudah, cepat, dan efisien. Oleh karena itu, pustakawan harus menyegerakan untuk mengolah koleksi bahan pustaka yang sudah tersedia diolah sesuai dengan aturan sekolah dengan tujuan agar koleksi tersebut dapat dimanfaatkan oleh semua pembacanya (Darmanto, 2016).

Berdasarkan informasi yang peneliti peroleh ketika melakukan observasi pada tanggal 12 Oktober 2023 di perpustakaan UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuh Limo Nagari, maka di peroleh informasi bahwa perpustakaan UPTD SMP Negeri 1 Kec.

Situjuh Limo Nagari koleksi memiliki 3 orang pustakawan yaitu ibu Lilis Surianti, S.pd yang diposisikan sebagai kepala perpustakaan, ibu Rice Dewisri, S.pd sebagai bagian administrasi dan pelayanan, serta ibu Elzanti, S.kom sebagai bagian sistem informasi.

Hasil wawancara dengan kepala perpustakaan menjelaskan bahwa proses pengolahan bahan pustaka di UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuh Limo Nagari sudah dilakukan namun belum terlaksana secara maksimal disebabkan karna kurangnya tenaga ahli dan keterbatasan dana. Jumlah koleksi perpustakaan dapat dilihat sesuai dengan tabel di bawah ini.

Table 1. Data Jumlah Koleksi UPTD Perpustakaan Sekolah SMP Negeri 1 Situjuh Sumber Data UPTD Perpustakaan Sekolah SMP Negeri 1 Situjuah

No. Judul Class

Number

Total

1 Karya Umum/Psikologi 000-100 325

2 Agama 200 367

3 Sosial 300 367

4 Bahasa 400 350

5 Ilmu Murni 500 367

6 Teknologi dan Ilmu Terapan 600 367

7 Seni & Olahraga 700 367

8 Kesusastraan 800 500

9 Geografi/Sejarah 900 367

Total 3.377

Selain data koleksi yang sudah dijelaskan pada tabel di atas perpustakaan memiliki koleksi buku baru yang belum di lakukan pengolahan sama sekali. Koleksi buku baru tersebut masih di tumpuk di atas meja dikarenakan perpustakaan kekurangan lemari penyimpanan koleksi. Perpustakaan terus berupaya untuk

(4)

meningkatkan pengolahan bahan pustaka dengan memanfaatkan aplikasi perpustakaan menggunakan software inlislite.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana penulis adalah instrumen kunci. Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah partisipasi dan wawancara mendalam karena metode penelitian kualitatif pada dasarnya mengamati subjek (responden) secara langsung melakukan sesuatu dan berusaha menyelami kehidupan mereka saat mereka berinteraksi dengan lingkungannya(Rukajat, 2018).

Sumber data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang yang peneliti pakai adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Selanjutnya, data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif, sistematik, dan interaksionis. Metode ini mencakup pengumpulan data, pengurangan data, penyampaian data, dan penarikan kesimpulan (verifikasi) (Sugiyono, 2013)

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengolahan Bahan Pustaka

Pengolahan koleksi pustaka di Perpustakaan Sekolah merupakan tugas pustakawan dan tidak melibatkan interaksi secara langsung dengan pemustaka. Akan tetapi bagian pengolahan koleksi bahan pustaka merupakan bagian terpenting dalam operasional perpustakaan. Perpustakaan sekolah wajib memberikan pelayanan kepada siswa, guru, dan pegawai yang memerlukan berbagai informasi untuk mendukung proses pembelajaran. Dengan demikian, perpustakaan ini berfungsi sebagai lokasi untuk menyimpan informasi yang diperlukan untuk pendidikan menengah. Untuk memastikan pustaka yang ada dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, diperlukan proses pengolahan dari saat bahan pustaka diterima hingga siap untuk dipinjam oleh pengguna. Kegiatan pengolahan ini meliputi inventarisasi, katalogisasi, klasifikasi, memastikan kelengkapan buku, serta penataan buku di rak (Shelving).

Inventarisasi

Koleksi bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan baik pengadaan secara pembelian, tukar menukar atau hadiah dalam proses pengolahannya pertama sekali adalah dengan mencatat data buku kedalam buku induk atau buku inventarisasi perpustakaan dengan tujuan untuk mempermudah penyusunan laporan tentang peningkatan koleksi perpustakaan. Proses inventarisasi yang dilakukan meliputi pengecekan buku, penambahan cap atau stempel pada buku, dan pencatatan buku ke dalam buku induk atau buku inventaris (Umulani, 2018).

Hasil observasi penulis dengan informan di Perpustakaan Sekolah UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari menunjukkan bahwa pustakawan UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari telah melaksanakan kegiatan inventarisasi bahan pustaka dengan beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah melakukan penghitungan jumlah koleksi. Pustakawan melakukan penghitungan terhadap jumlah koleksi buku apakah jumlah buku yang dipesan sesuai atau tidak, menghitung jumlah eksemplar

(5)

buku serta menghitung kelengkapan buku seperti pengarang, judul buku, tempat terbit, penerbit, tahun terbit dan ISBN. Tahapan kedua yang dilakukan pustakawan UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari adalah pengecapan atau pemberikan stempel.

Pustakawan sudah melakukan pemberian stempel kepemilikan koleksi perpustakaan.

Pemberian stempel di lakukan pada halaman judul, halaman rahasia dengan tujuan apabila buku hilang maka pustakawan memiliki pedoman dengan melihat stempel di halaman rahasia koleksi tersebut serta pemberian stempel di halaman terakhir. Tahapan ketiga adalah pencatatan buku ke dalam buku induk atau buku inventaris. Pustakawan di perpustakaan UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari sudah melakukan pencatatan kedalam buku induk atau buku inventaris.

Informasi pada bahan pustaka yang dicatat oleh pustakawan diantaranya adalah asal buku yang mana asal buku yang ada di perpustakaan UPTD SMP Negeri 1 Kec.

Situjuah Limo Nagari adalah dari pembelian, tanggal penerimaan, nomor induk atau nomor inventaris, nama pengarang, judul buku dan penerbit buku. Kegiatan inventaris yang dilakukan di perpustakaan UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari dilakukan secara manual kemudian data tersebut di entrikan ke aplikasi Inlislite milik perpustakaan.

Berdasarkan teori diatas serta data yang penulis dapatkan dari hasil wawancara di lapangan, kegiatan inventarisasi yang dilakukan oleh pustakawan di perpustakaan UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari sudah sesuai dengan pedoman perpustakaan.

Klasifikasi

Kegiatan klasifikasi adalah bagian penting dari pengolahan bahan pustaka yang nantinya akan digunakan oleh pemakai untuk menentukan seberapa mudah pencarian temu kembalinya. Klasifikasi adalah penentuan masalah atau subjek yang dibahas oleh bahan pustaka tersebut. Setelah mengetahui subjek bukunya, gunakan Dewey Decimal Classification (DDC) untuk mencari kelas buku tersebut dan kemudian menentukan nomor klasifikasi untuk koleksi tersebut (Ibrahim, 2016).

Setelah bahan pustaka diklasifikasikan, bahan pustaka kemudian disusun dalam kelompok berdasarkan subjeknya. Berfungsi sebagai alat untuk mengelompokkan dan menyusun bahan pustaka di rak, sistem pengelompokan ini membantu pemakai menemukan bahan pustaka dengan lebih mudah (Syahdan et al., 2021).

Berdasarkan wawancara dengan pustakawan di perpustakaan UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari buku dikelompokkan berdasarkan subjek buku.

Untuk menggolongkan buku ke dalam kategori yang berbeda, pustakawan menentukan subjek buku dengan membaca judul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, atau bahkan membaca seluruh isi buku jika subjeknya sulit. Setelah subjek buku ditemukan, pustakawan perpustakaan sekolah SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari menentukan nomor klasifikasi menggunakan notasi dari Dewey Decimal Classification (DDC) untuk menetapkan nomor klasifikasinya atau menggunakan E-DDC.

Berdasarkan data yang didapat dilapangan berdasarkan teori pustakawan sekolah UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari menentukan nomor klasifikasi menggunakan buku DDC dan E-DDC.

(6)

Katalogisasi

Katalog adalah daftar dari koleksi bahan pustaka yang disusun dalam bentuk kartu dengan ukuran tertentu, bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam menemukan bahan pustaka yang mereka perlukan (Yusufhin, 2017).

Hasil wawancara peneliti dengan pustakawan sekolah UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari menjelaskan bahwa sistem pembuatan katalog sudah menggunakan teknologi komputer/ Komputerisasi ditahun 2023.

Gambar 1. Sistem Komputerisasi Dalam Pengolahan Bahan Pustaka Sumber Data Dokumentasi Perpustakaan Sekolah SMP Negeri 1 Situjuah

Dari pembahasan dan hasil wawancara dengan pustakawan perpustakaan UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari dapat disimpulkan bahwa perpustakaan UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari dalam pembuatan katalog sudah menggunakan sistem komputerisasi.

Pembuatan Kelengkapan Buku

Pemasangan identitas buku seperti label, kartu buku, kantong buku, serta lembar tanggal pengembalian diperlukan dalam proses pembuatan kelengkapan buku.

Hal ini dilakukan untuk memastikan buku dilengkapi dengan identitas buku setelah bahan pustaka melewati tahap inventarisasi, klasifikasi, dan katalogisasi. Tujuan dari proses ini adalah untuk memastikan bahwa bahan pustaka disusun dengan teratur di rak sehingga anak didik dapat dengan mudah menemukannya kembali (Khaerudin, 2022).

Wawancara yang penulis lakukan dengan pustakawan Perpustakaan UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari terkait kelengkapan buku diantaranya adalah label buku. Label buku berisi informasi tentang buku, nomor klasifikasi, nama pengarang, dan tiga huruf pertama judul. Label buku di perpustakaan UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari ditempelkan pada punggung buku. Dalam pembuatan label buku pustakawan tidak mengikuti aturan sehingga ukuran label buku yang ada di perpustakaan UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari tidak sama.

Selain itu hanya 20% dari keseluruhan koleksi perpustakan yang ada di perpustakaan UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari yang di beri pelabelan.

Dari hasil wawancara dengan pustakawan perpustakaan UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari dapat disimpulkan dalam proses pelabelan buku tidak sesuai dengan aturan yang ada. Kertas label di gunting sesuai dengan kesukaan pustakawan saja tidak di ukur sama besar dan tidak rata.

(7)

Penyusunan Buku di Rak/Shelving

Kegiatan akhir dalam proses pengolahan bahan pustaka adalah penyusunan buku di rak/ shelving. Buku yang disusun dengan baik berdasarkan jenis dan urutan nomor kelas akan memudahkan anak didik untuk menemukan buku yang dibutuhkan.

Sebaliknya, jika penyusunan buku tidak dilakukan dengan baik, maka akan menyulitkan anak didik dalam mencari buku yang dibutuhkan. Bahkan, malas untuk melakukan pencarian buku di rak. Untuk itu, pustakawan harus selalu memperhatikan tatanan penyusun buku. Punggung buku di hadapkan ke depan sehingga nomor buku terlihat dengan jelas dan menjadi mudah dalam pengambilan dan pengembalian buku ke rak.

Buku disusun dari kiri ke kanan di setiap rak dengan nomor klasifikasi diurutkan dari yang terkecil ke yang besar. Selanjutnya, di urutkan secara alfabetis dimulai dengan tiga huruf pertama dari nama pengarang dan dimulai dari huruf pertama judul buku (Salsabila & Ati, 2019).

Hasil wawancara peneliti dengan pustakawan di perpustakaan UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari dalam hal penataan buku di rak/shelving tidak sesuai dengan teori yang ada. Pustakawan menyusun buku di rak berdasarkan nomor klasifikasi umumnya saja. Pustakawan tidak mengurutkan berdasarkan nomor klasifikasi dari terkecil ke terbesar.

Hambatan yang Dihadapi Perpustakaan Sekolah UPTD SMP Negeri 1 Kec.

Situjuah, Limo Nagari dalam Pengolahan Bahan Pustaka.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pustakawan ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam proses pengolahan bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah UPTD SMP Negeri 1 Situjuah, di antaranya:

Anggaran Dana Kurang Memadai

Dana merupakan komponen penting dalam pengembangan perpustakaan.

Dana yang diberikan kepada Perpustakaan Sekolah UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari berasal dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Perpustakaan UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari sangat sulit mendapatkan persetujuan dari pimpinan sehingga memperlambat pustakawan dalam melakukan pengolahan bahan pustaka. Salah satu efek dari minimnya dana untuk perpustakaan UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari adalah dalam pembelian koleksi baru tersendat- sendat dan penambahan serta pembaharuan terhadap fasilitas perpustakaan sangat sulit dilakukan.

Kurangnya Minat Kunjung dari Anak Didik dan Guru ke Perpustakaan Sekolah.

Kurangnya motivasi atau minat dari siswa dan guru untuk mengunjungi perpustakaan disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya adalah: kurangnya kesadaran anak didik akan pentingnya perpustakaan sebagai sumber belajar atau adanya preferensi untuk menggunakan sumber informasi digital atau media elektronik lainnya.

Kurangnya kunjungan dari pengguna potensial dapat menghambat penggunaan optimal koleksi perpustakaan dan mengurangi efektivitas dari proses pengolahan bahan pustaka yang dilakukan.

(8)

Strategi Perpustakaan Sekolah UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari Mengatasi Hambatan Dalam Pengolahan Bahan Pustaka

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perpustakaan Sekolah UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari menggunakan beberapa pendekatan terkait pengolahan bahan pustaka. Dana yang digunakan untuk mengolah bahan pustaka di perpustakaan UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari menggunakan dana pribadi pustakawan. Hal ini menunjukkan menunjukkan komitmen pustakawan dalam melaksanakan tugas khususnya pada bagian pengolahan bahan pustaka agar tetap dilakukan meskipun kekurangan dana dari sumber resmi.

Untuk mengatasi kendala kurangnya minat kunjung siswa dan guru, pihak perpustakaan UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari memberikan himbauan atau mengedukasi guru dan siswa tentang pentingnya perpustakaan sebagai sumber informasi dan pengetahuan. Mendorong kunjungan rutin ke perpustakaan dapat membantu meningkatkan akses dan pemanfaatan koleksi bahan pustaka. Dengan menggunakan dana pribadi dan memberikan himbauan, pihak perpustakaan berusaha untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam pengolahan bahan pustaka dan meningkatkan efektivitas penggunaan perpustakaan sebagai sumber pembelajaran.

KESIMPULAN

Sebagai kesimpulan dari analisis yang dilakukan terhadap proses pengolahan bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari adalah proses pengolahan dilakukan secara terstruktur dan dilakukan dengan baik. Katalogisasi, klasifikasi, dan inventarisasi dilakukan dengan teliti sesuai dengan prosedur dan standar pengolahan perpustakaan. Sistem komputerisasi dalam pembuatan katalog juga membantu dan memudahkan pustakawan dalam mengakses pengguna ke informasi. Namun, masih ada terdapat beberapa kendala serta permasalahan yang terjadi termasuk di dalamnya keterbatasan terhadap anggaran/

dana. Selain itu, kurangnya dukungan dari pihak yang berwenang dan kurangnya keinginan/ minat anak didik dan guru untuk mengunjungi perpustakaan.

Perpustakaan sekolah UPTD SMP Negeri 1 Kec. Situjuah Limo Nagari perlu mengadakan peningkatan alokasi anggaran untuk perpustakaan guna memperluas dan memperbarui koleksi bahan pustaka serta memperbaiki dan menambah sarana prasarana yang mendukung penataan koeksi buku di rak. Selain itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan motivasi anak didik dan guru untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar yang penting. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan promosi dan edukasi tentang manfaat dan fungsi perpustakaan.

Untuk memastikan bahwa prosedur pengolahan bahan pustaka saat ini sesuai dengan standar dan memenuhi kebutuhan pengguna pihak perpustakaan dapat secara teratur mengevaluasi proses pengolahan bahan pustaka. Perlu dipertimbangkan untuk mengadakan pelatihan atau workshop tentang cara-cara yang efektif dan efisien dalam mengelola bahan pustaka. Diharapkan dengan menerapkan saran-saran di atas, pengelolaan bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah UPTD SMP Negeri 1 Kec.

Situjuah Limo Nagari akan menjadi lebih efektif dan membantu proses pembelajaran di sekolah.

(9)

REFERENSI

AG, R. A., Zulfitria, Z., & Dewi, H. I. (2020). Pengolahan Bahan Pustaka Perpustakaan Tingkat Sekolah Dasar Desa Iwul, Parung. NATURALISTIC : Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan Dan Pembelajaran, 4(2a), 553–561.

https://doi.org/10.35568/naturalistic.v4i2a.794

Darmanto, P. (2016). Manajemen Perpustakaan (N. Syamsiyah (ed.); 1st ed.). Bumi Aksara.

Darmono. (2007). Pengembangan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar.

Jurnal Perpustakaan Sekolah, Vol.1, 1–10.

Efrina, M., Sasongko, R. N., & Zakaria. (2017). Pengelolaan Perpustakaan Sekolah.

Jurnal Administrasi, Kebijakan, Dan Kepemimpinan Pendidikan (JAK2P), 11(6), 8. https://doi.org/10.26858/jak2p.v3i1.19530

Ibrahim, A. (2016). Manajemen dan Administrasi Perpustakaan (S. Katu (ed.)). Penerbit Syahadah.

Khaerudin, M. (2022). Bimbingan Teknis Pengelolaan Perpustakaan Perguruan Tinggi Dalam Implementasi Kebijakan MBKM. https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU- paper-25778-21_0549..pdf

Khairiah, R. (2018). Pengolahan Bahan Pustaka Di SMP Negeri 8 Pontianak. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, Vol.7, 10.

Lubis, L., Furbani, W., & Dwicahyadi, W. (2019). Sistem Pengolahan Bahan Pustaka Di Perpustakaan Smpn 6 Mataram. Jurnal Ilmu Perpustakaan (Jiper), 1(1), 29–32.

https://doi.org/10.31764/jiper.v1i1.1504

Rukajat, A. (2018). Pendekatan Penelitian Kualitatif (1st ed.). Deepublish.

Saleh, A. (2009). Perpustakaan Sekolah. Hida Karya Agung.

Salsabila, G. N., & Ati, S. (2019). Efektivitas Shelving Alfabetis Pada Sistem Temu Kembali Informasi Di Perpustakaan Teknik Arsitekturuniversitas Diponegoro.

Jurnal Ilmu Perpustakaan, 6(3), 591–600.

https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jip/article/view/23191

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Alfabeta.

Syahdan, Munawwarah, M., Ridwan, Ismaya, Aminullah, A. M., & Elihami, E. (2021).

Analisis Penerapan Sistem Klasifikasi DDC Dalam Pengolahan Pustaka. Jurnal Edukasi Nonformal, 2(1), 63–80. https://ummaspul.e- journal.id/JENFOL/article/view/1669/557

Umulani, A. I. (2018). Pengolahan Koleksi Deposit Daerah Kalbar Pada Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat. Universitas Tanjungpura Pontianak. Bitkom Research, 63(2), 1–3.

http://forschungsunion.de/pdf/industrie_4_0_umsetzungsempfehlungen.pdf

%0Ahttps://www.dfki.de/fileadmin/user_upload/import/9744_171012-KI- Gipfelpapier-online.pdf%0Ahttps://www.bitkom.org/ sites/default/files/

pdf/Presse/Anhaenge-an-PIs/ 2018/180607 -Bitkom

Yusufhin, F. (2017). Katalogisasi di Era Digital. Pustabiblia: Journal of Library and Information Science, 1(1), 49–60. https://doi.org/10.18326/pustabiblia.v1i1.49-60 .

Referensi

Dokumen terkait

 Saudara dan teman-temanku  Almamaterku.. “Pengolahan Koleksi Bahan Pustaka di UPT Perpustakaan Umum Kabupaten Boyolali”. Program Diploma III Perpustakaan, Fakultas Ilmu

Pengolahan Perawatan Pengadaan Sirkulasi.. memberikan layanan kepada pengguna perpustakaan yakni melayani peminjaman, pengembalian dan perpanjangan koleksi atau bahan pustaka

6. Teman-teman D3 Perpustakaan angkatan 2015, kalian memang hebat 8.. Pengolahan Bahan Pustaka di Perpustakaan Universitas Veteran Bangun Nusantara. Fakultas Ilmu Sosial dan

Tujuan dalam penelitian ini yaitu: Untuk mengetahui manajemen pengolahan bahan pustaka di perpustakaan umum daerah Kabupaten Bantaeng, mengetahui prosedur

Pengadaan bahan pustaka merupakan salah satu bagian yang penting dalam.

Dari kesimpulan diatas penulis berpendapat bahwa pengolahan bahan pustaka buku merupakan proses mengolah bahan pustaka untuk membantu pemakai dalam menemukan

Permasalahan yang dikaji dalam Laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah: (1) Bagaimana kegiatan pengolahan bahan pustaka buku yang di lakukan di perpustakaan SD N Keputran

Apa saja kendala yang dihadapi dalam proses pengolahan bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta serta cara mengatasi kendala-kendala