• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERBANDINGAN PENDIDIKAN KARAKTER ANTARA NOVEL LASKAR PELANGI DENGAN NOVEL 9 SUMMER 10 AUTUMNS

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PERBANDINGAN PENDIDIKAN KARAKTER ANTARA NOVEL LASKAR PELANGI DENGAN NOVEL 9 SUMMER 10 AUTUMNS"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.7 No. 1 April 2023 http://Aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN:2597-6095

Analisis Perbandingan Pendidikan Karakter Antara Novel Laskar Pelangi Dengan Novel 9 Summer 10 Autumns

57

ANALISIS PERBANDINGAN PENDIDIKAN KARAKTER ANTARA NOVEL LASKAR PELANGI DENGAN NOVEL 9 SUMMER 10 AUTUMNS

Ellya Vivi Helmalia1, Yesi Nur Wulansari2, Wildania Maulidha3, Rian Damariswara4

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Nusantara PGRI Kediri

ellyavivi1102@gmail.com1 yesinw060@gmail.com2 wildaniamaulidha123@gmail.com3

riandamariswara90@gmail.com4

Abstract

This study aims to examine the comparison of character education values between the novel Laskar Pelangi and the novel 9 Summer 10 Autumns. The research uses a qualitative approach with a content analysis method. Data collection was carried out using test instruments. The results of this study show that the two novels have similar plots and show that the two novels both tell about struggles from childhood to adulthood to achieve their dreams. Both novels also share the educational value of the characters we researched. The value of character education that we examined in these two novels is on the value of honesty, religious value, tolerance value, discipline value, and hard work value. As a suggestion, both novels are very good to read because they contain the story of children's struggle to achieve their dreams to be successful in the future. These two novels are very inspiring and can foster a sense of enthusiasm, never give up, tolerance, religious observance, loyal friends, cooperation and hard work in living daily life. For the rest more in-depth research needs to be done.

Keywords: Character, Laskar Pelangi, 9 Summer 10 Autumns

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Nusantara PGRI Kediri

2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Nusantara PGRI Kediri

3 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Nusantara PGRI Kediri

4 Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Nusantara PGRI Kediri

(2)

Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.7 No. 1 April 2023 http://Aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN:2597-6095

Analisis Perbandingan Pendidikan Karakter Antara Novel Laskar Pelangi Dengan Novel 9 Summer 10 Autumns

58 PENDAHULUAN

Pengertian sastra dapat dilihat dari sudut manapun. Seperti yang kita ketahui, secara sederhana sastra dapat dimaknai dalam tataran etimologi dan leksikologi. Namun, menurut Indra Tjahyadi (2020:5) sastra tidak dapat dipahami dalam tataran etimologi dan leksikologi saja. Pemahaman mengenai pengertian sastra harus juga dilakukan dengan cara memahami pengertian sastra yang diberikan oleh para ahli. Hal ini disebabkan adanya pemaknaan yang lebih spesifik atau khusus mengenai sastra yang diberikan oleh ahli sastra.

Oleh karena itu, sastra bukanlah sekedar tulisan yang memiliki nilai seni tinggi, tetapi sastra juga harus dipahami sebagai karya tulis yang bukan imitasi kenyataan, melainkan sebuah karya cipta yang mengandung nilai personal dan estetis.

Dikatakan personal karena setiap karya sastra diciptakan oleh sastrawan berdasarkan pikiran dan perasaannya, dan estetis karena karya sastra memiliki nilai keindahan yang tinggi. Sastra adalah sekumpulan kata-kata yang memiliki makna. Seperti yang kita ketahui, di Indonesia sastra sudah dipelajari sejak dini.

Sastra dibagi menjadi 2 yaitu prosa dan puisi. Prosa adalah karya sastra yang tidak terikat dengan kaidah dan aturan tertentu, sedangkan puisi adalah karya sastra yang terikat dengan kaidah dan aturan tertentu. Contoh karya sastra puisi yaitu puisi, pantun, dan syair, sedangkan contoh karya sastra prosa adalah novel, cerita/cerpen, dan drama. Lantas mengapa Indonesia memperkenalkan sastra sejak dini? Hal ini dikaitkan dengan pembiasaan yang dilakukan sejak dini dapat memberi pengaruh tentang bagaimana perilaku seseorang dibentuk.

Tidak asing lagi bahwa kebanyakan kasus yakni pembaca meniru dari apa yang dia baca. Sastra dapat digunakan

untuk melatih kemampuan dalam berbahasa, bertingkah laku, serta bertutur kata. Dengan adanya sastra seseorang bisa mendapatkan pelajaran serta pengalaman yang positif bagi kehidupannya. Satra memiliki dampak positif bagi para pembacanya. Begitu pula dengan novel berjudul Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dan Novel 9 Summer 10 Autumns karya Iwan Setyawan. Kedua Novel ini memiliki kisah kelam di baliknya.

Hakim Prasasti Lubis (2022:185) menyatakan bahwa novel merupakan salah satu wujud cerita rekaan yang mengisahkan salah satu bagian nyata dari kehidupan orang-orang dengan segala pergolakan jiwanya dan melahirkan suatu konflik yang pada akhirnya dapat mengalihkan jalan kehidupan mereka atau nasib hidup mereka. Novel juga merupakan salah satu bentuk karya sastra yang berbentuk prosa. Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang menyuguhkan tokoh-tokoh dan menampilkan serangkaian peristiwa secara tersusun. Dalam novel pasti memiliki jalan cerita yang dapat menjadi suatu pengalaman hidup yang nyata dan memiliki pengalaman batin pembaca atau pengalaman manusia. Setiap novel pasti memiliki genre yang menceritakan cerita yang disajikan. Pada novel yang kami teliti memiliki genre pendidikan.

Dari berbagai macam novel yang terbit di Indonesia peneliti memilih novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dan 9 Summer 10 Autumns karya Iwan Setyawan. Novel Laskar Pelangi menceritakan tentang perjuangan anak- anak untuk dapat menimba ilmu secara layak dengan berbagai keterbatasan.

Sekolah yang ditempati anak-anak tersebut sudah dalam kondisi rusak dan tidak layak, bahkan terancam untuk ditutup. Namun, anak-anak tersebut tidak menyerah namun mereka dapat

(3)

Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.7 No. 1 April 2023 http://Aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN:2597-6095

Analisis Perbandingan Pendidikan Karakter Antara Novel Laskar Pelangi Dengan Novel 9 Summer 10 Autumns

59 memanfaatkan kecerdasan dari setiap anak untuk mempertahankan sekolah dengan semangat pantang menyerah untuk mendapat hak bersekolah secara layak. Singkat cerita, banyak hal yang dialami pada masa kecil anak-anak Laskar Pelangi. Sebanyak sebelas orang anak Melayu Belitung yang tetap bertahan di saat keadaan tidak berpihak kepada mereka. Lintang sebagai salah satu tokoh dalam novel ini, dia merupakan seorang kuli kopra cilik yang genius dan senang bersepeda hingga menempuh 80 kilometer untuk pulang dan pergi pada saat dia menimba ilmu dan menemui Mahar, yaitu seorang pesuruh tukang parut kelapa sekaligus seniman dadakan yang imajinatif, tak logis, kreatif, dan sering diremehkan teman-temannya, namun berhasil mengangkat derajat kampung mereka dalam karnaval 17 Agustus, dan juga 9 orang Laskar Pelangi yang sangat bersemangat menjalani hidup dan meraih cita-citanya. Namun, kejujuran tentang apa yang mereka pikirkan petualangan mereka. Buku ini dipersembahkan untuk mereka yang meyakini adanya keajaiban dari kenangan pada masa kecil.

Novel 9 Summer 10 Autumns merupakan novel yang terinspirasi dari kisah nyata. Novel 9 Summer 10 Autumns memiliki latar belakang pengalaman pribadi penulis. Novel ini mengisahkan perjalanan hidupnya sebagai seorang anak dari keluarga sederhana dalam meniti kehidupan dan usaha membangun kemandirian dalam kesederhanaan dan kerja keras yang diperolehnya dari keluarga, hingga akhirnya kesederhanaan dari masa kecil dan kerja keras jualah yang menyelamatkan dan membawa menjadi manusia dewasa yang berhasil.

Singkat cerita, anak sopir angkot yang bernama Iwan yang merupakan penulis dari novel ini. Iwan hidup dengan keterbatasan ekonomi. Ayahnya yang

bekerja sebagai sopir angkot. Dia hanya menempuh pendidikan sampai kelas 2 SMP. Sementara ibunya, tidak bisa menyelesaikan sekolahnya pada jenjang sekolah dasar. Dia merupakan sebuah cermin kesederhanaan yang sempurna.

Iwan memiliki 4 saudara perempuan yang merupakan pilar bagi dirinya. Di tengah kesulitan, Iwan hanya bisa bermain dengan buku pelajaran dan mencari tambahan uang dengan berjualan pada saat bulan puasa, mengecat boneka kayu di wirausaha kecil dekat rumah, atau membantu tetangga berdagang di pasar sayur. Pendidikanlah yang kemudian membentangkan jalan keluar dari penderitaan yang dialaminya. Di akhir perjuangannya ia akhirnya mampu menembus batas mimpinya dan sukses di The Big Apple alias New York. Novel ini diperuntukkan untuk kedua orang tua sang penulis dan menyadarkan bahwa cinta keluargalah yang akhirnya menyelamatkan semuanya.

Kesimpulan dari novel Laskar Pelangi yakni bercerita tentang keadaan yang dialami sebelas anak yang berjuang demi mendapatkan pendidikan dan masa depan yang layak. Tekad mereka dan semangat mereka yang membuat semuanya menjadi nyata. Novel 9 Summer 10 Autumns bercerita tentang seorang anak yang memiliki keadaan ekonomi yang kekurangan. Namun, dengan semangat yang dimilikinya ia mampu menembus batas mimpinya dan sukses di New York. Tujuan penelitian ini yakni membandingkan nilai pendidikan karakter antara novel Laskar Pelangi dan novel 9 Summer 10 Autumns. Dengan membandingkan kedua novel ini, penulis berharap dapat membagikan pengetahuan tentang pendidikan karakter yang ada di dalam kedua novel ini dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Lantas, apa

(4)

Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.7 No. 1 April 2023 http://Aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN:2597-6095

Analisis Perbandingan Pendidikan Karakter Antara Novel Laskar Pelangi Dengan Novel 9 Summer 10 Autumns

60 sajakah nilai-nilai pendidikan karakter yang ada dalam kedua novel ini?

METODE PENELITIAN

Bagian ini menjelaskan pendekatan, metode, prosedur pengumpulan data, analisis data, dan hipotesis penelitian (sesuai dengan model penelitian).

Penelitian terhadap novel Laskar Pelangi dan novel 9 Summers 10 Autumns ini menggunakan pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini, peneliti mendeskripkan tentang nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi dan novel 9 Summers 10 Autumns. Data yang digunakan sebagai objek dalam penelitian ini berupa kata, kalimat dan dialog yang terdapat dalam teks novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dan 9 Summers 10 Autumns karya Iwan Setyawan. Sumber data berupa novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dan novel 9 Summers 10 Autumns yang ditulis oleh Iwan Setyawan. Novel Laskar Pelangi tersebut dicetak keempat puluh dua kalinya pada bulan Agustus 2018 dan diterbitkan oleh Penerbit Bentang dengan ketebalan 532 halaman. Novel 9 Summers 10 Autumns tersebut dicetak kedelapan kalinya pada bulan Februari 2012 dan diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama dengan ketebalan 223 halaman. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis isi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagian ini memuat gambaran temuan penelitian dan pembahasan sesuai dengan kajian teori.

1. Nilai Kejujuran

Kejujuran merupakan sifat terpuji yang harus dimiliki setiap orang. Sifat

kejujuran perlu ditanamkan dalam diri seseorang sedini mungkin, karena kejujuran merupakan tanggung jawab moral seseorang terhadap nilai-nilai dan norma-norma agama dan masyarakat.

Penanaman sifat kejujuran di sekolah harus ditekankan sebab tujuan pendidikan tidak hanya berujung pada peningkatan kecerdasan intelegensi semata, namun juga harus diiringi dengan peningkatan kualitas budi pekerti (Yulianti, 2013).

Kejujuran adalah sifat jujur, ketulusan hati, kelurusan hati. Oleh karena itu pengertian kejujuran atau jujur adalah mengatakan atau memberikan informasi yang sebenarnya atau sesuai dengan kenyataan, kejujuran merupakan investasi yang sangat berharga, karena dengan kejujuran akan sangat memberikan manfaat bagi diri kita baik sekarang maupun di waktu yang akan datang (Kompasiana, 2017). Dapat disimpulkan bahwa nilai kejujuran merupakan suatu hal yang harus tertanamkan dalam diri seseorang sedini mungkin. Kejujuran merupakan perilaku yang lurus, baik, dan mulia yang memiliki manfaat bagi diri sendiri dan orang-orang yang ada di sekitarnya serta memiliki dampak seumur hidup.

Nilai kejujuran yang terkandung di dalam novel Laskar Pelangi ini dibuktikan dengan kutipan berikut.

Sifat lain Sahara yang amat menonjol adalah kejujurannya yang luar biasa dan benar- benar menghargai kebenaran. (hlm. 75)

Nilai kejujuran yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi dibuktikan dengan sifat Sahara yang pantang berbohong.

Walaupun diancam akan dicampakkan ke dalam lautan api yang berkobar-kobar, tak satupun dusta akan keluar dari mulutnya.

Ketika ibuku bertanya tentang tanda itu aku tak berkutik, karena pelajaran Budi Pekerti Kemuhammadiyahan setiap Jum’at pagi tak

(5)

Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.7 No. 1 April 2023 http://Aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN:2597-6095

Analisis Perbandingan Pendidikan Karakter Antara Novel Laskar Pelangi Dengan Novel 9 Summer 10 Autumns

61 membolehkan aku membohongi orang tua, apalagi ibu. Maka dengan amat sangat terpaksa kutelanjangi kebodohanku sendiri.

Abang-abang dan ayahku tertawa sampai menggigil dan saat itukah untuk pertama kalinya aku mendengar teori canggih ibuku tentang penyakit gila. (hlm. 82)

Kutipan tersebut menjelaskan Ikal menginginkan dadanya menonjol seperti Samson, namun ia malah dijerumuskan Samson untuk menggunakan bola tenis yang ditancapkan ke dadanya dengan kuat sehingga ia kesakitan dan membuat dadanya berbekas membentuk lingkaran merah kehitaman. Ia menceritakan hal itu kepada keluarganya dan mereka menertawai ikal.

Jangan kau campur adukkan imajinasi dan dusta, kawan. Taukah engkau, kebohongan adalah pantangan kita, larangan itu bertalu- talu disebutkan dalam buku Budi Pekerti Muhamadiyah. (hlm 186)

Kutipan tersebut menjelaskan bahwa Mahar melihat burung-burung kramat dan meyakinkan teman-temannya tentang hal itu, namun teman-temannya tidak percaya. Sahara salah satu teman Mahar ingin menyadarkan kesehatannya karena Mahar seperti sedang berimajinasi dan berbohong.

Karakter jujur dalam novel 9 Summer 10 Autumns terdapat pada bagian kutipan berikut.

Kerja keras, terus belajar, dan kejujuran adalah tiga kunci sederhana yang selalu dia pegang. (hlm. 25)

Dalam novel 9 Summer 10 Autumns mengingatkan kita harus berbuat jujur karena jujur merupakan perilaku yang akan membawa kebaikan di masa depan.

Aku juga ingin kasih tahu bahwa hari ini ada berita cukup mengejutkan di kantor! Barusan aku di promosikan menjadi Senior Manager, Operations Nielsen Consumer Research New York! Nggak menyangka sama sekali, setelah

lima tahun di New York, dengan berbekal ijazah lokal, aku bisa meraih posisi ini. Siapa sangka, anak seorang sopir bisa hidup di New York dan mendapatkan penghargaan seperti ini. Ini lebih dari mimpiku. (hlm. 113) Dalam kutipan tersebut dijelaskan bahwa penulis novel 9 Summer 10 Autumns selalu jujur kepada ibunya tentang apa saja yang ia alami selama di New York termasuk dia dipromosikan menjadi senior manager, Operations Nielsen Consumer Research New York.

Begini Buk, kemarin ada pengumuman di kantor. Beberapa orang dipromosikan dan salah satunya adalah aku. Anakmu ini dipromosikan jadi Director Internal Client Management. Opo iku? Entar aku telpon jelaskan. Pokoke iki gede Buk. Aku diberikan kepercayaan yang lebih besar di kantor ini.

(hlm. 164)

Dalam kutipan tersebut dijelaskan bahwa penulis novel 9 Summer 10 Autumns selalu jujur kepada ibunya tentang apa saja yang ia alami selama di New York termasuk dia dipromosikan menjadi Director Internal Client Management.

“Buk, percaya nggak? Aku ditawari kerja di Amerika, di New York!” (hlm. 190)

Dalam kutipan tersebut dijelaskan bahwa penulis novel 9 Summer 10 Autumns selalu jujur kepada ibunya tentang awal kejadian dia ditawari kerja di Amerika di New York. Penulis percaya bahwa apapun yang terjadi memang sudah seharusnya untuk jujur kepada orang tuanya karena doa orang tua sangat membantu hidupnya.

2. Nilai Religius

Nilai religius merupakan suatu bentuk hubungan manusia dengan penciptanya melalui ajaran agama yang sudah terinternalisasi dalam diri seseorang dan tercermin dalam sikap dan perilakunya sehari-hari (Ahmad

(6)

Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.7 No. 1 April 2023 http://Aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN:2597-6095

Analisis Perbandingan Pendidikan Karakter Antara Novel Laskar Pelangi Dengan Novel 9 Summer 10 Autumns

62 Thontowi, 2005). Maka, nilai religius juga memiliki peran yang penting dalam kehidupan setiap orang. Nilai religius berhubungan langsung dengan Tuhan kita. Maka jangan sampai kita mengabaikan nilai-nilai religius dalam kehidupan kita sehari-hari.

Nilai religius yang terkandung dalam novel Laskar Pelangi dibuktikan dengan kutipan berikut.

“Salatlah tepat waktu, biar dapat pahala lebih banyak,” demikian Bu Mus selalu menasihati kami. (hlm. 31)

Dalam novel Laskar Pelangi berisi tentang nasihat bahwa kita harus melaksanakan kewajiban salat dengan tepat waktu.

Hiduplah hanya dari ajaran Al-Qur’an, hadist, dan sunatullah, itulah pokok-pokok tuntunan Muhammadiyah. Insyaallah nanti setelah besar engkau akan dilimpahi rezeki yang halal dan pendamping hidup yang sakinah. (hlm. 350)

Kutipan tersebut menunjukkan bahwa Bu Mus memberikan pidato nasihat atas tindakan Mahar yang sudah keterlaluan. Menurutnya Mahar harus segera disadarkan karena telah berbelok ke jalan yang sesat.

Camkan ini anak muda, tidak ada hikmah apapun dari kemusyrikan, yang engkau dapat dari praktik-praktik klenik itu adalah kesesatan yang semakim lama semakin dalam karena sifat syirik yang berlapis-lapis.

Iblis mengipas-ngipasimu setiap kali kau kipasi bara api kemenyan kemenyan itu. (hlm 352)

Kutipan tersebut memaparkan bahwa setelah Bu Mus keluar ruangan, tiba-tiba ia kembali memasuki ruangan dan memberikan kata-kata tersebut dengan penuh emosi.

Nilai Religius yang terdapat dalam novel 9 Summers 10 Autumns dibuktikan dengan kutipan berikut.

Selain menemukan keindahan baru dalam puisi, aku juga mulai mempelajari agama lebih dalam. Perjalanan ke Bogor ini adalah salah satu perjalanan spiritual yang memperkuat masa mudaku, hidupku. Aku mulai rajin mengerjakan salat lima waktu dan kadang salat tahajud. Di tengah kerinduan yang dalam, aku menemukan kedamaian yang luas dalam salat lima waktu, ada yang tersembuhkan dalam salat Tahajud. Doa-doa setelah salat memberikan kekuatan baru untuk hidup sendiri di Bogor ini. (hlm. 109)

Dalam kutipan tersebut, dijelaskan bahwa penulis mulai rajin mengerjakan salat lima waktu dan kadang salat tahajud. Dia menemuka kedamaian dan kekuatan selama dia mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Aku belajar salat lagi lebih dalam. Aku mulai menghafalkan ayat-ayat baru, menggali artinya, bahkan mengulas sedikit sejarahnya.

Mas Mul mengajariku mengaji selepas subuh atau magrib. Aku mulai pergi ke masjid untuk salat berjamaah dan mengikuti beberapa pengajian di kos maupun di kampus. (hlm. 110)

Beberapa kutipan tersebut menjelaskan bahwa penulis novel 9 Summer 10 Autumns mulai belajar tentang salat lebih dalam lagi. Selain itu, penulis juga menghafalkan ayat-ayat baru dan menggali terjemahan ayat tersebut.

3. Nilai Toleransi

Toleransi bisa bermakna penerimaan kebebasan beragama dan perlindungan undang-undang bagi hak asasi manusia dan warga negara.

Tolaransi adalah sesuatu yang mustahil untuk dipikirkan dari segi kejiwaan dan intelektual dalam hegemoni sistem- sistem teologi yang saling bersikap ekslusif (Baidhawy, 2002). Nilai toleransi adalah sikap saling menghormati dan menghargai antara orang lain. Sikap ini merupakan sikap yang harus tertanam

(7)

Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.7 No. 1 April 2023 http://Aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN:2597-6095

Analisis Perbandingan Pendidikan Karakter Antara Novel Laskar Pelangi Dengan Novel 9 Summer 10 Autumns

63 dalam diri seseorang semenjak dini.

Dengan sikap ini, setiap orang akan dihargai dan dihormati.

Nilai toleransi yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi dibuktikan dengan kutipan berikut.

Chiong Si Ku atau sembahyang rebut diadakan setiap tahun. Sebuah acara semarak di mana seluruh warga Tionghoa berkumpul. Tak jarang anak-anaknya yang merantau pulang kampong untuk acara ini.

Banyak hiburan lain ditempelkan pada ritual keagamaan ini misalnya panjat pinang, komedi putar, dan orkes melayu, sehingga menarik minat setiap orang untuk berkunjung. Dengan demikian ajang ini disebut sebagai media tempat empat komponen utama kelompok subetnik di kampong kami orang Tionghoa. orang Melayu, orang pulau bersarung. dan orang sawang berkumpul. (hlm. 259)

Kutipan tersebut menjelaskan acara Chiong Si Ku yakni merupakan acara sembahyang rebut untuk warga Tionghoa yang dapat disaksikan oleh semua warga sehingga membuat orang Tionghoa, Melayu, orang-orang pulau bersarung dan orang-orang sawang berkumpul.

Nilai toleransi yang terdapat dalam novel 9 Summer 10 Autumns dibuktikan dengan kutipan berikut.

Di kampus hijau ini nilai-nilai keagamaan dipegang begitu kuat, begitu dalam, begitu baru di depan mataku, yang tidak disiplin menjalankan ritual keagamaan sebelumnya.

Aku sempat terkejut melihat tempat duduk yang terpisah antara mahasiswa laki-laki dan perempuan, pengajian harian di tempat kos, rutinnya salat Tahajud, membaca Alquran setelah salat magrib sembari menunggu Isya, banyaknya organisasi mahasiswa Islam atau Kristen yang tak pernah aku ketahui sebelumnya, mahasiswa dengan celana di atas mata kaki, jenggot panjang atau banyaknya mahasiswi berjilbab. (hlm. 110)

Dalam kutipan tersebut telah dijelaskan bahwa penulis selalu

menghargai agama lain. Dengan melakukan hal tersebut, dapat terlihat bahwa penerapan nilai toleransi merupakan sesuatu hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari.

4. Nilai Disiplin

Disiplin dapat diartikan sebagai suatu cara masyarakat dalam mengajarkan anak mengenai perilaku moral yang disetujui kelompok dimana dalam diperlukan unsur kesukarelaan dan adanya kesadaran diri (Aulina, 2013).

Sikap disiplin juga dapat diartikan sebagi tindakan yang menunjukkan tertib pada berbagai peraturan yang berlaku. Dapat disimpulkan bahwa sikap disiplin merupakan suatu sikap seseorang yang mengerti akan kewajibannya sendiri dan melakukannya dengan sukarela sesuai ketentuan atau peraturan yang berlaku.

Nilai disiplin yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi dibuktikan dengan kutipan berikut.

Dapat dikatakan tak jarang Lintang mempertaruhkan nyawa demi menempuh pendidikan, namun tak sehari pun ia pernah bolos. Delapan puluh kilometer pulang pergi ditempuhnya dengan sepeda setiap hari. Tak pernah mengeluh. Jika kegiatan sekolah berlangsung sampai sore, ia akan tiba malam hari di rumahnya. Sering aku merasa ngeri membayangkan perjalanannya. (hlm.93)

Dalam kutipan tersebut, dijelaskan bahwa Lintang seringkali dihadang buaya saat akan berangkat kesekolah, namun ia tidak menyerah dan tetap melanjutkan perjalanannya ke sekolah sehingga ia tidak pernah bolos sekolah.

Meskipun rumahnya paling jauh tapi kalau datang ia paling pagi. Wajah manisnya senantiasa bersinar walaupun baju, celana, dan sandal chunghai –nya buruknya minta ampun. Namun sungguh kuasa Allah, di dalam tempurung kepalanya yang tumbuh rambut gimbal awut-awutan itu

(8)

Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.7 No. 1 April 2023 http://Aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN:2597-6095

Analisis Perbandingan Pendidikan Karakter Antara Novel Laskar Pelangi Dengan Novel 9 Summer 10 Autumns

64 tersimpan cairan otak yang encer sekali.

(hlm. 108-109)

Lintang adalah anggota Laskar Pelangi yang paling jauh rumahnya, namun ia sangat bersemangat untuk bersekolah. Meskipun penampilannya acak-acakan namun ia memiliki otak yang sangat cerdas.

Nilai disiplin yang terdapat dalam novel 9 Summer 10 Autumns dibuktikan dengan kutipan berikut.

Mbak Inan juga selalu mengajarkan untuk menjaga kebersihan. (hlm. 44)

Dalam kutipan tersebut, dijelaskan bahwa kakak penulis novel ini, selalu mengajarkan untuk menjaga kebersihan sebagai upaya pembiasaan yang baik.

Aku belajar dengan tekun, mungkin lebih daripada teman-temanku. Aku lebih sering bangun pagi sekali dan belajar lebih lama.

tak jarang aku bangun sekitar jam satu pagi, di bawah lampu redup dan di tengah ketakutan akan hantu-hantu yang sering diceritakan orang-orang tua di sekitarku.

Aku melawan rasa takut akan kegagalan.

Aku memulai perjuangan untuk membebaskan rasa kecilku ini. (hlm. 69)

Dalam kutipan tersebut, penulis menunjukkan karakter disiplinnya melalui sikap penulis yang memiliki kebiasaan untuk selalu bangun lebih awal dan membuang rasa takutnya akan hantu- hantu yang sering ia dengar dari mulut orang sekitarnya. Penulis juga memaparkan bahwa ia berjuang dan selalu melawan rasa takutnya akan kegagalan yang mungkin saja terjadi di masa depan.

5. Nilai Kerja Keras

Kerja keras merupakan usaha dengan sepenuh hati dan sekuat tenaga untuk mendapatkan keinginan yang maksimal. Bekerja keras merupakan sikap yang positif. Dengan bekerja keras, seseorang mampu menghasilkan

kepuasan batin tersendiri apabila hasil yang diinginkan adalah tujuan awal yang ingin dicapai. Jadi, kerja keras berarti perilaku yang dilakukan seseorang secara sungguh-sungguh untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi dengan sebaik-baiknya.

Nilai kerja keras yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi dibuktikan dengan kutipan berikut.

Setelah seharian mengajar, beliau melanjutkan bekerja, menerima jahitan sampai jauh malam untuk mencari nafkah, menopang hidup dirinya dan adik-adiknya.

(hlm. 30)

Dalam kutipan tersebut, Bu Mus tidak hanya bekerja sebagai guru, namun ia juga bekerja menerima jahit untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari.

Aku belajar keras sepanjang malam, tapi tak pernah sedikit pun, sedetik pun bisa melampaui Lintang. Nilaiku sedikit lebih baik dari rata-rata kelas namun jauh tertinggal dari nilainya. (hlm. 122)

Dalam kutipan tersebut, Ikal sudah belajar keras namun ia tidak bisa mengalahkan Lintang yang pada dasarnya sudah memiliki otak cerdas, disamping itu ia masih menjadi peringkat dua di kelasnya.

Nilai kerja keras yang terdapat dalam novel 9 Summer 10 Autumns dibuktikan dengan kutipan berikut

Sayangnya, Bapak harus putus sekolah karena tidak ada biaya. Ia hanya mengecap pendidikan sampai kelas 2 SMP dan memutuskan untuk bekerja penuh sebagai kenek angkot bersama Pak Ucup. Ia memulai harinya sekitar jam 6 pagi. Setelah sarapan dengan Pak Ucup di warung jalanan, mereka mulai mencari penumpang di terminal Batu dengan oplet hijau merek Dodge tahun 1938 yang sebagian bodinya terbuat dari kayu.

Mobil tua yang bisa memuat kira-kira sepuluh orang ini bannya bisa bocor empat sampai lima kali sehari. Ya, empat sampai lima kali mereka harus menambalnya. Tidak

(9)

Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.7 No. 1 April 2023 http://Aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN:2597-6095

Analisis Perbandingan Pendidikan Karakter Antara Novel Laskar Pelangi Dengan Novel 9 Summer 10 Autumns

65 ada jalur angkot khusus saat itu. Mereka bisa mengambil jalur Batu-Malang, Batu- Pujon, atau Batu-Punten, tergantung ke mana kebanyakan penumpang saat itu. Pukul empat sore, ketika Kota Batu sudah mulai sepi, mereka kembali ke rumah. Bapakku mengantongi 5 rupiah sebagai kenek. (hlm.

25)

Sikap kerja keras dalam novel 9 Summer 10 Autumns dimulai dari kedua orang tua penulis. Di sini, penulis memaparkan betapa hebatnya kerja keras yang dilakukan ayahnya sebagai seorang kenek sopir. Ayahnya membanting tulang untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

Keempat anak laki-lakinya menjadi sopir atau kenek angkot dan ibuku sendiri, ia mengerjakan apa saja untuk membantu roda hidup berputar. Seperti membantu jualan baju di pasar, menyortir miri, atau mengutil biji jagung. (hlm. 33)

Dalam kutipan ini, penulis memaparkan bahwa tidak hanya ayahnya yang bekerja keras. Namun, ibunya yang sebagai cerminan kesederhanaan juga bekerja keras untuk membantu perekonomian di bawah atap rumah kecil sang penulis.

Mbak Isa memutuskan untuk mengambil beberapa kursus di Malang sambil mencari kesempatan kerja. Dengan reputasi sebagai anak yang lumayan pintar, akhirnya mbakku yang pendiam ini memutuskan untuk memberikan les privat kepada anak SD dan SMP. Dalam selang waktu yang tidak lama, ia dikenal sebagai guru les yang andal dan mendapatkan tambahan murid dengan cepat.

Orangtua murid-muridnya tak segan-segan membayar lebih mahal daripada guru les lsin karena Mbak Isa berhasil membantu anak didiknya untuk maju. Ia memberikan les privat dari satu rumah ke rumah lain, dari siang sampai sekitar jam delapan malam.

Dari sinilah ia membantu menyekolahkan adik-adiknya, membukakan jendela buat kami berempat. Di sinilah, ia membantu membangun “rumah” kecil kami. (hlm. 40)

Dalam kutipan tersebut, penulis memparkan bahwa Mbak Isa juga membantu perekonomian keluarga dengan memberikan les privat kepada anak SD-SMP. Berkat kegigihan Mbak Isa ini, Mbak Isa bisa membantu menyekolahkan adik-adiknya.

Mbak Inan adalah pekerja keras. Hatinya selalu terketuk untuk melakukan sesuatu ketika mendung bergantung di atap rumah kami, ketika mobil angkot rusak, ketika kami telat membayar uang sekolah, atau ketika harus membeli buku-buku baru. Sejak SD dia sudah bisa berdagang kue-kue kecil dan ketika memasuki SMP, sepulang sekolah, dia bekerja di salah satu kios tetangga kami di pasar sayur Batu. Selama puasa Ramadhan, kakakku ini membuka warung darurat di pojok rumah kami. Dia berjualan makanan, dari kolak pisang sampai rujak buah. Dia berbuka puasa setelah warung daruratnya sepi. Dia selalu berjuang dengan tangan kecilnya. Kegigihannya menjadi inspirasi kami. (hlm. 45)

Kutipan tersebut memaparkan bahwa kakak penulis juga bekerja keras dengan membuka warung darurat di pojok rumah dan bekerja di salah satu kios tetangga di pasar sayur.

Dengan reputasiku sebagai siswa berprestasi, aku menerima tawaran untuk memberikan les privat, seperti yang dilakukan kakakku. (hlm. 84)

Kutipan tersebut menjelaskan bahwa tidak hanya kedua kakaknya yang bekerja, namun, penulis juga melakukan hal yang sama seperti kedua kakaknya yaitu memberikan les privat kepada siswa SD dan SMP.

SIMPULAN

Dari paparan perbandingan novel Laskar Pelangi dan 9 Summer 10 Autumns di atas, dapat diketahui bahwa alur cerita dalam novel tersebut sama-

(10)

Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.7 No. 1 April 2023 http://Aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN:2597-6095

Analisis Perbandingan Pendidikan Karakter Antara Novel Laskar Pelangi Dengan Novel 9 Summer 10 Autumns

66 sama menceritakan perjuangan tokoh- tokohnya dari masa kecil sampai masa dewasa hingga mereka dapat sukses mewujudkan harapan-harapan dan mimpi yang mereka inginkan. Kesuksesan tersebut diraih dengan tidak mudah, hal itu membutuhkan proses dan perjalanan panjang yang penuh akan nilai-nilai pendidikan karakter. Nilai-nilai pendidikan karakter tersebut diantaranya nilai kejujuran, niilai religius, nilai toleransi, nilai disiplin, dan nilai kerja keras yang dapat dijadikan panutan dan inspirasi bagi pembacanya.

Rekomendasi

Berdasarkan penelitian kami tentang kedua novel tersebut sangat disarankan untuk dibaca. Di dalam novel ini menceritakan kisah-kisah yang menginspirasi dan dapat menumbuhkan rasa semangat dalam menjalani kehidupan. Kedua novel ini juga mengingatkan kita bahwa ketika kita ingin bisa tentu kita harus berusaha.

Dengan usaha tidak ada yang tidak mungkin untuk kita gapai.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Thontowi. (2005). Hakekat Relegiusitas. Diakses dari http://sumsel.kemenag.go.id/file/do kumen/hakekatreligiusitas.pdf pada tanggal 19 Agustus 2022 Jam 10.00 WIB

Aulina, C. N. (2013). Penanaman Disiplin Pada Anak Usia Dini.

Pendadogia, 2(1), 36-49.

Baidhawy, Z. (2002). Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Hirata, Andrea. (2018). Laskar Pelangi.

Penerbit Bintang.

Kompasiana, (2017). Pendidikan Karakter "Menanamkan Nilai Kejujuran.

https://www.kompasiana.com/mak hunzi/pendidikan-

karaktermenanamkan-

nilaikejujuran_591eee416413bd574 51350fb

Lubis, H. P. (2022). Analisis Gaya Bahasa Dalam Novel 5 Cm Karya Donny Dhirgantoro. J-CEKI:

Jurnal Cendekia Ilmiah, 185-189.

Setyawan, Iwan. (2012). 9 Summer 10 Autumn Dari Kota Apel ke The Big Apple. Gramedia Pustaka Utama.

Tjahyadi, I. (2020). Mengulik Kembali Pengertian Sastra. Probolinggo:

Universitas Panca marga, 1-6.

Yulianti, (2013). Kajian Kantin Jujur Dalam Rangka Peningkatan Pendidikan Karakter Di Tingkat Sekolah Dasar Untuk Mewujudkan Siswa Yang Kreatif (Studi Kasus Di SDN Panggungrejo 04 Kepanjen). Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Jilid 1(1), 48- 58.

Referensi

Dokumen terkait

PENDIDIKAN KAUM MARGINAL DALAM NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA (KAJIAN STRUKTURALISME GENETIK). Pembimbing I: Prof. Retno Winarni, M.Pd, Pembimbing II: Dr. Hum.,

Penelitian tentang nilai-niai yang terkandung dalam novel Laskar Pelangi menarik dilakukan karena novel ini tidak hanya menghibur tetapi juga sarat dengan

Kesimpulan dari tanggapan siswa kelas III SMK Al-Maliki terhadap aspek psikologi pendidikan formal dalam novel Laskar Pelangi adalah bentuk kejiwaan para tokoh Laskar

Kehadiran Ikal, Lintang, dan Mahar dalam novel Laskar Pelangi paling banyak diceritakan, sebagai pelaku ceritanya langsung maupun sebagai pencerita beberapa tokoh yang

Dari hasil penelitian Danwantari tersebut, peneliti memiliki perbedaan objek kajian yang diteliti yaitu novel Laskar Pelangi dan terjemahannya The Rainbow Troops dengan

Novel Laskar Pelangi yang merupakan karya spektakuler Andrea Hirata tersebut memiliki pesan pendidikan Islam, salah satunya adalah pendidikan keimanan, yang

Novel Laskar Pelangi yang merupakan karya spektakuler Andrea Hirata tersebut memiliki pesan pendidikan Islam, salah satunya adalah pendidikan keimanan, yang

penelitian ini dapat difokuskan pada kajian intertekstualitas novel Pukat karya Tere Liye dengan novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata terkait ekspansi, konvensi,