• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN INTERTEKSTUALITAS NOVEL PUKAT KARYA TERE LIYE DENGAN NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN INTERTEKSTUALITAS NOVEL PUKAT KARYA TERE LIYE DENGAN NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN INTERTEKSTUALITAS NOVEL PUKAT KARYA TERE LIYE

DENGAN NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

NOVA RINA NPM 10080027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

(2)
(3)
(4)

KAJIAN INTERTEKSTUALITAS NOVEL PUKAT KARYA TERE LIYE

DENGAN NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA

Oleh

Nova Rina1, Zulfitriyani2, Silvia Marni3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2)dan 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tejadinya persamaan dan perbedaan antara dua karya sastra berupa novel yang mempunyai kesamaan tema yaitu tema anak-anak pedalaman dalam mencapai pendidikan. Dua karya tersebut juga ditulis oleh dua pengarang berbeda yang berasal dari daerah yang sama yaitu Sumatera. Penelitian ini melihat keorisinilan karya sastra yang menimbulkan anggapan bahwa hipogram (karya sastra sebelumnya) lebih hebat. Akan tetapi, kajian intertekstualitas ingin melihat seberapa jauh tingkat kekreativitasan seorang pengarang untuk menciptakan karya sastra baru setelah membaca karya sastra sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan intertekstualitas terkait persamaan dan perbedaan serta ditinjau dari ekspansi, konvensi, modifikasi, dan ekserp. Jenis penelitian ini adalah penelitian data kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Sumber data dari penelitian ini adalah novel Pukat karya Tere Liye dengan novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dengan fokus penelitian Intertekstualitas novel Pukat karya Tere Liye dengan novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata terkait persamaan dan perbedaan serta ditinjau dari ekspansi, konvensi, modifikasi, dan ekserp. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hipogram (novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata) memiliki hubungan intertekstualitas terkait persamaan dan perbedaan dengan transformasi (novel

Pukat karya Tere Liye) yang dilihat dari segi unsur intrinsik yaitu tokoh, latar, dan alur (plot)

terkait ekspansi, konvensi, modifikasi, dan ekserp.

(5)

A STUDY ABOUT INTERTECTUALITY NOVEL PUKAT BY TERE LIYE WITH NOVEL LASKAR PELANGI BY ANDREA HIRATA

Oleh

Nova Rina1, Zulfitriyani2, Silvia Marni3

1)A college of teachar training and education STKIP PGRI West Sumatera 2)and 3) all the lectures of sastra language STKIP PGRI

West Sumatera. ABSTRACT

This research is motivated by the similarities and differences occurred between the two literary works such as novels have in common theme is the theme of rural children in achieving education. Two works were also written by two different authors from the same region of Sumatra. The research looked at originality of literary works that lead to the assumption that hipogram (previous literary works) more powerful. However, the study of intertextuality want to see how far the level of assist its author to create a new literary work after reading the previous literature. This study aimed to describe the similarities and differences related intertextuality as well as in terms of expansion, conventions, modification, and ekserp. This research is qualitative data research using descriptive method. Sources of data from this study is novel Tere Liye Pukat works with novel Laskar Pelangi by Andrea Hirata with a research focus Intertextuality novel Tere Liye Pukat works with novel Laskar Pelangi by Andrea Hirata related similarities and differences as well as in terms of expansion, conventions, modification, and ekserp. These results indicate that hipogram (novel Laskar Pelangi by Andrea Hirata) have intertextuality relationship related similarities and differences with the transformation (novel Pukat works Tere Liye) the terms of the intrinsic elements of the character, setting, and plot (plot) associated expansion, convention , modification, and ekserp.

(6)

PENDAHULUAN

Karya sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sebagai seni kreatif, sastra harus mampu melahirkan suatu kreasi yang indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia. Di samping itu, sastra harus mampu menjadi wadah penyampaian ide-ide yang dipikirkan dan dirasakan oleh sastrawan tentang kehidupan manusia. Secara umum karya sastra mempunyai unsur yang membangun yaitu, unsur dari dalam (intrinsik), dan unsur dari luar (ekstrinsik). Unsur intrinsik dapat dibedakan atas dua macam yaitu unsur utama dan unsur penunjang. Unsur utama adalah semua yang berkaitan dengan makna yang tertuang melalui bahasa dan unsur penunjang adalah segala upaya yang digunakan dalam memanfaatkan bahasa yang di dalamnya termasuk tokoh, alur, latar dan unsur lainnya, sedangkan unsur ekstrinsik yang utama adalah pengarang itu sendiri, kepekaan, pandangan hidup, dan realitas pengarang.

Setiap karya sastra yang ditulis kemudian, biasanya berdasarkan pada karya-karya lain yang telah ada sebelumnya. Karya sastra yang terdahulu merupakan karya sastra hipogram, sedangkan karya sastra yang ditulis kemudian merupakan karya sastra transformasi dari karya sastra terdahulu tersebut. Adanya karya sastra sebelumnya maka bisa dilakukan perbandingan terhadap karya sastra yang baru, sehingga banyak hal yang akan diteliti baik ditinjau dari segi intrinsik maupun ekstrinsiknya. Kajian intertekstualitas menganalisis karya sebelum dan karya sesudahnya, atau membandingkan antara teks induk dengan karya-karya baru yang muncul setelah teks induk. Melalui kajian inilah kreativitas seorang pengarang dalam memunculkan karya baru dapat dilihat. Dari karya-karya tersebut dapat dilihat persamaan dan perbedaan antara karya induk dan karya baru yang muncul sesudah karya induk tersebut

.

Dalam novel Pukat karya Tere Liye dengan novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata kajian intertekstualitas ini termasuk kedalam kajian hipogram yang terbagi atas empat yaitu pertama, ekspansi (perluasan atau perkembangan karya), kedua, konvensi (pemutarbalikan hipogram),

ketiga, modifikasi (perubahan tatalinguistik, manipulasi urutan kata dan kalimat), dan ekserp

(semacam intisari hipogram yang disadap oleh pengarang). Berdasarkan uraian yang dijelaskan, penulis akan menganalisis kajian intertekstualitas novel Pukat karya Tere Liye dengan novel

Laskar Pelangi karya Andrea Hirata terkait ekspansi, konvensi, modifikasi, dan ekserp. Maka

penelitian ini dapat difokuskan pada kajian intertekstualitas novel Pukat karya Tere Liye dengan novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata terkait ekspansi, konvensi, modifikasi, dan ekserp.

Intertekstualitas merupakan bagian dari sastra bandingan. Akan tetapi, kajiannya lebih sempit dari sastra bandingan. Intertekstualitas mengkaji sastra berdasarkan teks sastra itu sendiri. Intertekstualitas ini masuk ke dalam kajian hipogram (Endraswara, 2013:132). Hipogram adalah karya sastra yang menjadi latar kelahiran karya berikutnya, sedangkan karya sastra berikutnya disebut transformasi. Hipogram karya sastra akan meliputi 1) ekspansi, yaitu perluasan atau perkembangan karya. 2) konvensi, pemutarbalikan hipogram. 3) modifikasi, perubahan tataran linguistik, manipulasi urutan kata dan kalimat. 4) ekserp, semacam intisari dari unsur dalam hipogram yang disadap oleh pengarang (Endaswara, 2013 :132). Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pokok kajian intertekstualitas adalah karya sastra itu sendiri. Kajian ini menganalisis karya sastra sebelumnya (hipogram) dan karya sastra sesudahnya. Karya sastra sebelumya (hipogram) merupakan karya induk yang akan melahirkan karya-karya baru.

Pradopo (2007:178) juga mengatakan bahwa hubungan intertekstual atau hubungan antarteks karya sastra penting untuk diteliti dalam studi sastra. Hal ini penting untuk memperjelas maknanya sebagai karya sastra untuk memudahkan pemahamannya, baik pemahaman makna teks maupun makna dan posisi kesejarahannya. Makna sebuah karya sastra tidak hanya semata-mata ditentukan oleh unsur intrinsiknya saja, melainkan juga ditentukan oleh latar sosial budaya dan kesejarahannya.

(7)

Nurgiyantoro (2009:50) mengatakan, kajian intertekstual dimaksudkan sebagai kajian terhadap sejumlah teks yang mempunyai bentuk-bentuk hubungan tertentu, misalnya untuk menemukan adanya hubungan unsur-unsur intrinsik seperti ide, gagasan, peristiwa, plot, penokohan, gaya bahasa, dan lain-lain, diantara teks yang dikaji. Prinsip intertekstualitas yang utama adalah prinsip memahami dan memberikan makna karya yang bersangkutan. Karya itu diprediksi sebagai reaksi, penyerapan, atau transformasi dari karya-karya yang lain.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskritif. Endraswara, (2013:5) mengatakan penelitian yang paling cocok digunakan untuk penelitian sastra adalah penelitian kualitatif karena karya sastra adalah dunia kata atau simbol yang penuh makna. Penelitian kualitatif digunakan dengan tidak menggunakan angka, tetapi mengutamakan kedalam penghayatan terhadap interaksi antar konsep yang sedang dikaji secara empiris.

Teknik penganalisisan data dapat dilakukan dengan berbagai tahap atau langkah-langkah. Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: (a) menemukan data intertekstualitas novel Pukat karya Tere Liye dan novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dari persamaan dan perbedaan aspek intrinsik serta dikaitkan dengan ekspansi, konvensi, modifikasi, dan ekserp (b) membahas tentang intertekstualitas novel Pukat karya Tere Liye dan novel Laskar

Pelangi karya Andrea Hirata dari persamaan dan perbedaan aspek intrinsik, serta dikaitkan dengan

ekspansi, konvensi, modifikasi, dan ekserp (c) menyimpulkan data intertekstualitas novel Pukat karya Tere Liye dan novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dari persamaan dan perbedaan aspek intrinsik, serta dikaitkan dengan ekspansi, konvensi, modifikasi, dan ekserp (e) menulis laporan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Novel Pukat karya Tere Liye ini terinspirasi dari kehidupan masyarakat pedalaman Sumatera yang masih menjunjung tinggi nilai sosial, pendidikan, persahabatan, tata krama, agama, dan cinta. Cerita anak karya Tere Liye seri Pukat ini mengisahkan sekelumit alur kehidupan beberapa anak desa pedalaman. Seperti dalam serial Pukat ini, anak lelaki tertua dari empat bersaudara dalam tetralogi Serial Anak–Anak Mamak. Disini diceritakan, Pukat sebagai anak yang cerdik, kreatif, pekerja keras, pantang menyerah, dan bertekat untuk membangun kampung. Novel berjudul Laskar Pelangi ini adalah novel pertama dari serangkaian tetralogi milik Andrea Hirata. Secara garis bersar, novel ini bercerita tentang kehidupan beberapa anak di Belitong yang memiliki sifat gigih, pekerja keras, menjunjung tinggi nilai pendidikan, dan ingin memajukan kampung halaman.

Berdasarkan sekilas cerita tentang kedua novel tersebut peneliti menemukan fenomena yang menarik dari novel Pukat karya Tere Liye yaitu, peristiwa pada saat perjalanan Pukat dengan Bapak ke kota kabupaten. Pada saat itu kereta api yang ditumpangi oleh Pukat diserang oleh kawanan perampok. Pukat memiliki kecerdikan yang luar biasa. Ia menaburkan serbuk kopi ke sepatu perampok sehingga perampok itu mudah dikenali dan akhirnya tertangkap. Selain dari kecerdikan pukat itu, kisah cinta monyet antara Raju dengan Saleha juga merupakan fenomena yang menarik yang terdapat dalam novel Pukat karya Tere Liye ini. Sedangkan fenomena yang menarik penulis temukan dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata adalah kisah tentang Ikal dan kawan-kawan yang sangat menjunjung tinggi nilai pendidikan. Ikal dan Lintang adalah anak yang pintar. Berkat Lintang dan kawan-kawan SD Muhamadiyah dapat memenangkan lomba karnaval dan lomba cerdas cermat. Meskipun kisah perjuangan laskar pelangi ini dalam menjunjung tinggi pendidikan namun, dibumbui dengan kisah cinta monyet antara Ikal dengan Aling.

Dari sepenggalan pernyataan di atas yang terdapat dalam novel Pukat karya Tere Liye dengan novel Laskar pelangi peneliti melihat adanya terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan dan perbedaan ini yang akan diteliti dari tokoh, latar, dan alur. Persamaan yang peneliti temukan dari segi tokoh yaitu tokoh Pukat dengan tokoh Lintang memiliki kesamaan dari segi

(8)

karakter. Kedua tokoh ini memiliki kepintaran yang melebihi teman-temannya dan sangat pekerja keras dalam menggapai cita-cita pendidikan.

Perbedaan yang peneliti temukan dari kedua novel tersebut yang lebih mendominan yaitu terdapat pada alur. Meskipun kedua alur dalam novel ini memiliki alur flasback, tetapi dalam tahap penyituasian, penunculan konflik sangat berbeda. Tahap penyituasian dalam novel Pukat karya Tere Liye dimulai dengan perjalanan yang gembira ke kota kabupaten dengan kereta api. Sedangkan dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata tahap penyituasiannya dimulai dengan keadaan tegang tentang sekolah Muhamadiyah akan ditutup jika tidak memiliki siswa sepuluh orang. Dalam penelitian ini jelas dapat dilihat persamaan dan perbedaan dari sebuah karya sastra serta melihat keoriginalan dari kedua karya sastra tersebut. Sebuah karya sastra yang baru muncul harus berdasarkan pada karya sastra yang lama atau karya sastra terdahulu (hipogram). Karya sastra terdahulu merupakan landasan atau pegangan bagi karya sastra yang akan hadir atau karya sastra baru (transformasi).

Intertekstualitas yang terjadi pada karya hipogram (novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata) adalah ekspansi, konvensi, modifikasi, dan ekserp. Ekspansi terdapat pada karakter tokoh. Konversi terdapat pada alur tahap penyituasian. Modifikasi terdapat pada latar, dan alur (plot), ekserp terdapat pada alur.

1. Ekspansi

Ekspansi adalah perluasan atau perkembangan karya sastra. Seorang penulis menulis kembali karya yang sudah dibaca dengan menambah berbagai unsur dalam karya tersebut. Penulis bisa menambah alur peristiwa, tokoh, latar, dan alur.

Dalam hipogram (novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata). Perluasan dapat diartikan sebagai penambahan unsur-unsur tertentu dalam hipogram (karya terdahulu). Seorang penulis menulis kembali karya yang sudah dibaca dengan menambah berbagai unsur dalam karya tersebut. Panambahan unsur dalam hipogram (novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata) terjadi pada tokoh dan karakter tokoh. Perluasan tokoh terjadi pada tokoh Pukat dalam novel Tere Liye. Tokoh Lintang dalam novel Laskar Pelangi memiliki karakter baik dan selalu menurut kepada orang tua. Dalam karya transformasi (novel Pukat karya Tere Liye). Tokoh Pukat dalam novel Tere Liye ini perluasan atau perkembangan. Pukat tidak hanya baik. Akan tetapi, terkadang juga bersikap tidak sabar dan melawan larangan Mamaknya.

2. Konvensi

Konvensi adalah pemutarbalikan hipogram atau matriknya. Penulis menulis kembali karya yang sudah dibaca dengan memutarbalikan alur cerita atau peristiwa dari cerita sebelumnya. Hal ini biasanya bertujuan untuk menciptakan sebuah karya sastra baru yang berbeda.

Dalam hipogram (novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata) terdapat konvensi yaitu pemutarbalikan hipogram. Misalnya dalam novel Laskar Pelangi (hipogram) alur dimulai dengan peristiwa yang menegangkan pada saat penerimaan siswa baru, jika tidak lengkap sepuluh orang maka sekolah tertua di Belitong itu harus ditutup dan berlanjut ke tapan alur berikutnya. Sedangkan dalam novel Pukat karya Tere Liye (transformasi) alur dimulai dengan peristiwa yang menggembirakan pada saat Pukat melakukan perjalanan ke kota kabupaten. Jelas dapat dilihat bahwa ini terjadi pemutarbalikan hipogram atau konvensi.

3. Modifikasi

Modifikasi adalah perubahan tataran linguistik, manipulasi urutan kata, dan kalimat. Penulis menulis kembali karya yang sudah dibacanya dengan melakukan berbagai modifikasi atau perubahan. Perubahan itu bisa dalam bentuk tataran linguistik, ukuran kata, ataupun kalimat.

Dalam hipogram (novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata) salah satu modifikasi atau perubahan terdapat pada latar dan alur dari transformasi (novel Pukat karya Tere Lye). Modifikasi pada latar yaitu dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata terdapat latar tempat sekolah. Sekolah di dalam novel ini terdapat di pedalaman dan butuh waktu yang lama untuk pergi ke sekolah. Dalam transformasi (novel Pukat karya Tere Lye) terdapat sekolah yang terletak di pedalaman juga namun jarak kesekolah sangat dekat dengan rumah warga.

4. Ekserp

Ekserp adalah semacam intisari dari unsur atau episode dalam hipogram yang disadap oleh pengarang. Ekserp biasanya lebih halus dan sulit dikenali. Penulis menulis kembali karya

(9)

yang sudah dibacanya secara ringkas. Dia hanya menulis bagian-bagian penting saja dari karya tersebut.

Dalam hipogram (novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata) salah satu ekserp terdapat pada alur dari transformasi (novel Pukat karya Tere Liye). Ekserp biasanya lebih halus dan sulit dikenali. Penulisan inti sari terjadi pada plot. Alur atau plot pada karya hipogram (novel Laskar

Pelangi karya Andrea Hirata), lebih jelas dan terperinci. Akan tetapi, alur atau plot karya

transformasi (novel Pukat karya Tere Liye jauh lebih singkat dan kurang jelas. Misalnya saja dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata alur tahap penyituasian sejalan dengan alur berikutnya dan konfliknyapun tersusun apik dan saling berhubungan, sedangkan dalam novel Pukat karya Tere Liye alurnya tidak tersusun apik, misalnya tahap penyituasian sampai konflik selalu berbeda topik dan lebih ringkas.

Dalam karya Hipogram (novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata) diceritakan dengan jelas asal cerita itu terjadi yaitu di pedalaman Sumatera khususnya di Belitong Timur. Dalam transformasi (novel Pukat karya Tere liye) hanya berisi penggalan-penggalan cerita dan hanya menyebutkan pedalaman Sumatera tidak jelas nama tempat. Ekserp atau penulisan inti sari terjadi pada tahap alur situasion atau penyituasian dan tahap penimbulan konflik, peningkatan konflik, klimaks.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata telah bertransformasi dengan novel Pukat karya Tere Liyet dan terdapat beberapa persamaan dan perbedaan. Persamaan yang terdapat dari kedua novel ini yaitu berupa persamaan karakter tokoh, latar peristiwa terjadi, dan alur penyelesaian yang terdapat dalam cerita. Begitu juga dengan perbedaan yang terdapat dalam kedua novel tersebut berupa tokoh, latar peristiwa terjadi, dan alur peristiwa dimulai dan penimbulan konflik. Jika dikaitkan dengan karya hipogram persamaan dan perbedaan ini juga termasuk ke dalam ekspansi, konvensi, modifikasi, dan ekserp.

Pertama, Ekspansi atau penambahan unsur terjadi pada karakter tokoh, kedua, Konvensi

atau pemutarbalikan hipogram terdapat pada tahap alur, ketiga modifikasi atau perubahan terdapat pada latar tempat dan tahapan alur, keempat Ekserp atau semacam intisari yang disadap oleh pengarang terdapat pada tahap alur.

Berdasarkan hasil penelitian tentang Kajian Intertekstualitas Novel Pukat Karya Tere Liye Dengan Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata terkait persamaan dan perbedaan dari segi tokoh, latar, dan alur. Dapat dikemukan beberapa saran bagi peneliti, dan siswa. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan peneliti terhadap sastra. Meningkatkan kesadaran dan kemampuan untuk menulis sebuah karya sastra yang berkualitas. Munculnya sebuah karya sastra yang berkualitas dapat memotivasi untuk membuat karya sastra yang lebih berkualitas. Penelitian ini juga bermanfaat bagi pembaca dan siswa dalam belajar menulis karya sastra. Siswa diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan untuk menulis karya sastra yang berkualitas melalui pembelajaran menulis. Siswa dapat memahami bahwa itu dapat dilakukan dengan mudah dengan cara yaitu, melihat persamaan dan perbedaan yang terdapat dari kedua karya sastra tersebut yang ditinjau dari segi unsur intrinsik. Agar siswa lebih mudah membedakan dan menyamakan keorisinilan sebuah karya sastra. Bagi pembaca agar dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian berikutnya dan menambah wawasan tentang perbandingan karya sastra baik dari segi intrinsik dan ekstrinsiknya

.

(10)

KEPUSTAKAAN

Endraswara, Suardi. 2013. Metodologi Penelitian Sastra. Yokyakarta : Center For Academik Puplishing Service.

Hirata, Andrea. 2008. Laskar Pelangi. Bandung: Bentang. Liye, Tere. 2014. Pukat. Jakarta: Republika.

Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Pradopo, Rachmat Djoko. 2007. Pengkajian Puisi. Yokyakarta : Gajah Mada University Press.

Referensi

Dokumen terkait

Seiring dengan hal tersebut, emisi yang dihasilkan dari aktivitas penduduk seperti pertanian, peternakan, industri, transportasi, dan rumah tangga juga semakin

komputer Cabri 3D dan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional ditinjau dari masing-masing kategori KAM (tinggi, sedang, rendah). Untuk mengkaji mengenai perbedaan

Menurut siswa tersebut,gambar ini bertema Gunung berapi, namun kesan yang terdapat di dalam gambar warna gunung kurang tepat dengan tema gunung berapi yang pada

[r]

Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan-perusahaan untuk membayar semua kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan

asam asetat maka nilai α selulosa cenderung naik dan mencapai nilai maksimum konsentrasi 90%, kenaikan tersebut karena lignin sebagai pengikat selulosa akan terpisah

Analisis data menggunakan statistik deskriptif untuk melihat skor perilaku agresif pada tiga kategori (tinggi, sedang dan rendah), skor perilaku agresif berdasarkan

Corporate social responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kewajiban perusahaan yang harus dipenuhi sebagai bentuk komitmen dunia usaha untuk