• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis perencanaan pajak penghasilan (tax

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "analisis perencanaan pajak penghasilan (tax"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Kerangka Teori

  • Pengertian Pajak

Menurut Undang-Undang Pajak Nomor 36 Tahun 2008, pajak adalah kontribusi orang-orang yang dipungut oleh negara, baik pemerintah pusat maupun daerah, berdasarkan undang-undang dan peraturan pelaksanaan. Selain itu, menurut Pohan, pengertian pajak adalah pengalihan sumber daya dari pihak swasta ke pihak pemerintah, bukan karena melanggar hukum, tetapi harus dilakukan berdasarkan ketentuan yang telah ditentukan, tanpa menerima penerimaan yang langsung dan proporsional. kompensasi. agar pemerintah dapat menjalankan fungsinya mengatur pemerintahan.

Fungsi Pajak

Jenis Pajak

  • Penghasilan
  • Perencanaan Pajak

Pajak langsung merupakan pajak yang harus ditanggung oleh wajib pajak yang bersangkutan, tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain dan dipungut secara berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan pajak tidak langsung adalah pajak yang tidak dipungut secara berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu dan pada akhirnya dapat dilimpahkan kepada orang lain. Contoh status perkawinan Wajib Pajak yang sudah menikah atau belum dan jumlah anak yang dimilikinya.

Dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan (PPh) Nomor 36 Tahun 2008, setiap tambahan kemampuan ekonomi dimaksudkan atau diperoleh oleh seorang Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipergunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan.

Pengertian Perencanaan Pajak

Tidak ada salahnya merencanakan penghindaran pajak selama menggunakan cara yang legal. Pengadilan berulang kali menyatakan tidak ada ancaman hukum apa pun yang dapat dikenakan kepada siapa pun yang melakukan upaya pengaturan pajak seminimal mungkin. Setiap orang akan melakukan hal yang sama, baik kaya maupun miskin, dan hal itu sebenarnya merupakan hak mereka, karena tidak ada seorangpun yang terikat untuk memenuhi kewajiban perpajakannya yang melebihi jumlah yang seharusnya menurut ketentuan undang-undang perpajakan (Pohan .

Ketika cara-cara ilegal digunakan untuk mengurangi kewajiban pajak, maka prosesnya tidak lagi dianggap sebagai perencanaan pajak, melainkan penghindaran pajak. Perencanaan pajak adalah proses mengatur usaha wajib pajak sedemikian rupa sehingga utang pajaknya, baik pajak penghasilan maupun pajak lainnya, berjumlah minimal, asalkan tidak melanggar ketentuan undang-undang (Pohan, 2013: 6). . Dari pemahaman tersebut jelas bahwa perencanaan pajak melalui penghindaran pajak merupakan satu-satunya jalur hukum yang dapat ditempuh wajib pajak agar pembayaran pajaknya lebih efisien.

Ide dasarnya adalah untuk mengatur semua kegiatan perusahaan terlebih dahulu untuk menghindari dampak pajak sebanyak mungkin, atau dengan kata lain peluang untuk perencanaan pajak yang efektif, kemungkinan lebih besar jika dipertimbangkan sebelum transaksi dilakukan, dibandingkan dengan jika pertimbangan dilakukan setelah transaksi (Mangonting, 2013: 43). Dalam hal ini tentunya sangat tergantung kepada para driver, sejauh mana para driver tersebut selalu sadar akan alternatif penghematan pajak dalam setiap tindakan yang akan mereka lakukan. Dapat disimpulkan bahwa perencanaan pajak yang efektif tidak tergantung pada ahli pajak yang profesional, tetapi sangat tergantung pada kesadaran dan keterlibatan pengambil keputusan tentang adanya dampak pajak yang melekat pada setiap aktivitas perusahaan.

Perencanaan pajak berperan sebagai perkiraan besarnya pajak di masa depan yang harus dibayar baik formal maupun material, serta melaksanakan efisiensi perpajakan tidak hanya dengan cara menghindari pajak, tetapi juga dengan menghindari sanksi atas kesalahan dan kelalaian dalam pelaksanaan kewajiban perpajakan. Fungsi penegakan pajak dilaksanakan sedemikian rupa sehingga mengimplementasikan hasil perencanaan pajak dengan sebaik-baiknya baik dari segi formil maupun materil.

Langkah–langkah Penting Perencanaan Pajak

Kebijakan etika perusahaan dan ketentuan yang jelas mengenai fungsi dan tanggung jawab pengelolaan perpajakan serta memiliki pedoman mengenai ketentuan dan tata cara perpajakan yang berlaku bagi seluruh insan perusahaan. Strategi dan perencanaan perpajakan terintegrasi dengan perencanaan perusahaan, baik perencanaan perusahaan jangka pendek maupun jangka panjang.

Peraturan Perpajakan Yang Memungkinkan Terjadinya Perencanaan Pajak

Penerima penghasilan yang merupakan pegawai tetap atau penerima dana pensiun berkala dikenakan pajak penghasilan pasal 21. Dilihat dari siapa yang menanggung bebannya, kebijakan atau cara pemotongan pajak penghasilan (PPh) pasal 21 yang boleh dipilih wajib pajak adalah. Dalam hal ini, besarnya pajak penghasilan yang terutang berdasarkan Pasal 21 ditanggung oleh pekerja itu sendiri, sehingga penghasilannya justru berkurang.

Dengan demikian, gaji yang diterima pekerja tidak dipotong pajak penghasilan pasal 21, karena yang menanggung biaya/beban PPh adalah perusahaan. Pasal 21 Pajak penghasilan yang ditanggung perusahaan tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto perseroan karena tidak dimasukkan sebagai faktor penambah penghasilan dalam Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Pasal 21. Cara ini biasa disebut dengan Gross Up metode. 21 Pajak Penghasilan diberikan dalam bentuk tunjangan, yang selanjutnya besarnya tunjangan tersebut merupakan penambah penghasilan pegawai dan dikenakan Pajak Penghasilan Pasal 21.

Dalam hal ini penghitungan PPh dilakukan dengan metode gross-up dimana besarnya tunjangan pajak sama dengan jumlah pajak PPh Pasal 21 yang terutang untuk setiap pegawai. Kebijakan PPh pasal 21 jenis ini sekilas terlihat merepotkan bagi perusahaan, karena pendapatan karyawan akan meningkat karena adanya tambahan manfaat pajak. Selain memberikan manfaat Pajak Penghasilan Pasal 21 yang besarnya sama dengan Pajak Penghasilan yang terutang setiap pegawai (metode gross up), perusahaan juga dapat memberikan manfaat Pajak Penghasilan Pasal 21 yang besarnya berbeda dengan Penghasilan. Hutang pajak.

Jika jumlah terutang pajak penghasilan § 21 lebih besar dari pengurangan pajak penghasilan § 21, maka pekerja dapat menanggung defisitnya. Bagi penerima penghasilan yang dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21 yang tidak mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), akan dikenakan Kredit Pajak Penghasilan Pasal 21 dengan tarif yang lebih tinggi sebesar 20% (dua puluh persen) dari tarif yang berlaku.

Tabel 2.3  Rumus Gross-Up
Tabel 2.3 Rumus Gross-Up

METODE PENELITIAN

  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Metode Pengumpulan Data
  • Jenis dan Sumber Data
  • Metode Analisis Data
  • Defenisi Operasional

Data primer yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap klien yang mengetahui ketentuan Peraturan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 dan perencanaan pajak seperti pegawai bagian pajak PT Bosowa Beton. Indonesia. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data sekunder yaitu peraturan perundang-undangan Pajak Penghasilan (PPh) yang berlaku saat ini, laporan keuangan yang telah diaudit, ikhtisar gaji dan kompensasi tetap karyawan PT Bosowa Beton Indonesia. Kegiatan utama PT Bosowa Beton Indonesia adalah produksi produk ready mix dengan standar kualitas terbaik.

PT Bosowa Beton Indonesia telah mendapatkan sejumlah proyek pengecoran besar di wilayah Sulawesi Selatan, antara lain Ir. Saat ini PT Bosowa Beton Indonesia berada langsung di bawah naungan Bosowa Corporindo dan diurus langsung oleh Direktur. Struktur organisasi yang berlaku di PT Bosowa Beton Indonesia untuk mendukung kegiatan operasional adalah sebagai berikut.

Untuk lebih jelasnya lihat grafik dibawah ini yaitu struktur organisasi PT Bosowa Beton Indonesia. Hamka (menikah dan tidak mempunyai saudara) bekerja di PT Bosowa Beton Indonesia dan mendapat gaji sebesar Rp. Abdul (belum menikah) bekerja di PT Bosowa Beton Indonesia dan mendapat gaji Rp.

Abdul Rahim (sudah menikah dan memiliki 2 tanggungan) bekerja di PT Bosowa Beton Indonesia dengan gaji Rp. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, PT Bosowa Beton Indonesia merencanakan dengan baik karena ada manfaat yang bisa diperoleh dengan melakukan hal tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Perusahaan

Sejarah PT Bosowa Beton Indonesia

PT Bosowa Beton Indonesia merupakan salah satu anak perusahaan PT Bosowa Corporindo yang khusus memproduksi ready mix untuk memenuhi kebutuhan ready mix mulai skala kecil, menengah hingga besar. PT Bosowa Beton Indonesia didirikan pada tahun 1998 dengan nama PT Bosowa Pasir Bara di bawah payung Bosowa Cement Group, bergerak dalam bidang penambangan track dan silika serta campuran siap pakai. Perseroan membutuhkan semen produksi PT Semen Bosowa Group sebagai bahan pembuatan ready mix, sedangkan PT Semen Bosowa Group membutuhkan tras produksi PT Bosowa Beton Indonesia sebagai bahan campuran semen.

Pada tahun 2014, PT Bosowa Beton Indonesia berganti manajemen di bawah payung Bosowa Properti dan pada akhir tahun 2015, PT Bosowa Pasir Bara mulai melakukan rebranding dengan nama PT Bosowa Beton Indonesia langsung di bawah pengoperasian Bosowa Corporiindo. Saat ini PT Bosowa Beton Indonesia memiliki 9 unit batching plant, 50 unit truk mixer dan 7 unit pompa beton yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia terutama di Makassar, Maros, Barru, Kupa, Mamu, Malili, Kendari, Tegal. dan Yogyakarta. Kantor pusat PT Bosowa Beton Indonesia beralamat di Menara Bosowa Lt 22 Jalan Jenderal Sudirman No 5 Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia dan kantor pemasaran beralamat di Pabrik Makassar Jalan Tol Ir.

PT Bosowa Beton Indonesia khusus bergerak di bidang produksi Ready Mix atau biasa dikenal dengan beton Ready Mix. Produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut. Ready Mix ini sendiri diproduksi oleh PT Bosowa Beton Indonesia, dan memiliki berbagai jaminan kualitas yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kepala Departemen Pemeliharaan Pabrik Batch bertanggung jawab untuk melakukan perawatan, pemeliharaan, dan pengawasan terhadap setiap mesin atau peralatan yang digunakan selama proses produksi. Kegiatan ini dilakukan oleh kepala departemen Maintenance di seluruh instalasi batch PT Bosowa Beton Indonesia.

Penghitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 untuk dunia usaha pada umumnya menggunakan perhitungan yang sama berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku. PT Bosowa Beton Indonesia mempunyai banyak karyawan tetap dan tidak tetap dengan besaran tunjangan yang bervariasi berupa asuransi, THR dan bonus, serta penghasilan sejenis lainnya yang tidak bersifat tetap dan umumnya diberikan setahun sekali. Tabel 4.5 menunjukkan Pajak Penghasilan Pasal 21 bagi Abdul Hafid yang berstatus lajang menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: Rp.

Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-31/PJ/2009 tentang Pedoman Teknis Pemotongan, Pembayaran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21.

Gambar 4.1 : PT. Bosowa Beton Indonesia - Marketing Office beralamat di  Jl. Ir. Sutami, Samping Terowongan Kedua Tol Reformasi  Makassar
Gambar 4.1 : PT. Bosowa Beton Indonesia - Marketing Office beralamat di Jl. Ir. Sutami, Samping Terowongan Kedua Tol Reformasi Makassar

Lokasi Instansi/Perusahaan

Produk-produk PT Bosowa Beton Indonesia

Visi dan Misi PT Bosowa Beton Indonesia

  • Deskripsi Data
  • Analsis Data

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Perusahaan telah menerapkan kebijakan menanggung pajak pegawai dengan memberikan manfaat pajak penghasilan kepada pegawainya untuk meminimalkan pajak yang harus dibayar dengan memberikan kredit pajak kepada pegawai yang diperbolehkan sebagai pengurang penghasilan perusahaan pada saat menghitung usaha perusahaan. pajak penghasilan (PPh). Manfaat bagi pelaku usaha yang dilakukan perencanaan pajak dengan pemberian kredit pajak adalah dapat meminimalkan pajak yang terutang oleh pelaku usaha sehingga meningkatkan keuntungan komersial. Dari sudut pandang perpajakan, perencanaan pajak dikatakan berhasil jika pajak penghasilan yang terutang lebih sedikit setelah pajak diterapkan.

Dan dari segi akuntansi, laba setelah pajak tidak akan berkurang setelah diterapkannya perencanaan pajak.

Saran

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. 2009. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP – 57/PJ/2009 tentang Pedoman Teknis Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan Pasal 26 Atas Jasa dan Kegiatan Orang Pribadi.

Gambar

Gambar  2.1 Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) ..........................................................
Tabel 2.3  Rumus Gross-Up
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Gambar 4.1 : PT. Bosowa Beton Indonesia - Marketing Office beralamat di  Jl. Ir. Sutami, Samping Terowongan Kedua Tol Reformasi  Makassar

Referensi

Dokumen terkait

Hasil tax review menunjukkan bahwa terdapat kesalahan perhitungan dalam menentukan besarnya pajak penghasilan terutang perusahaan, serta terdapat beberapa kewajiban perpajakan

Tujuan penulisan ini untuk mengetahui apakah semua pendapatan atau beban yang dikoreksi telah sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan dan berapa jumlah Pajak

Namun perhitungan tersebut nantinya akan berbeda dikarenakan dalam perhitungan pajak yang digunakan adalah perhitungan laba berdasarkan Undang-undang Perpajakan (UU PPh),

Kemudian di bidang perpajakan yang berupa Pajak Penghasilan ditanggung Pemerintah hanya berlaku untuk Pajak Penghasilan yang terutang atas penghasilan yang diterima atau diperoleh

penghasilan yang dimana formula perhitungannya telah diatur di dalam peraturan perpajakan yang berlaku saat ini. Setelah perhitungan pajak penghasilan

Dalam Undang Undang Pajak Penghasilan sebelumnya yakni Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 17 tahun 2000 (UU PPh lama) pengenaan tarif tidak membedakan secara explisit antara

Rajawali Nusindo Cabang Medan adanya perbedaan perhitungan dan pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan tetap pada tahun 2015 yang berbeda dengan Undang-undang Perpajakan, dalam

Maju Jaya Sejahtera menggunakan metode Net Method pada pemotongan PPh 21 penghasilan karyawan tidak akan dikurangi dengan pajak karena pajak sepenuhnya merupakan beban perusahaan karena