• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO AKTIVITAS SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA ACE HARDWARE INDONESIA TBK

N/A
N/A
naga alek

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO AKTIVITAS SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA ACE HARDWARE INDONESIA TBK"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO AKTIVITAS SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA ACE HARDWARE INDONESIA TBK

Nama : Fikri Arya Dipa Perdana

Nim : 2021159006

(2)

PENGESAHAN

Skripsi diajukan oleh :

Nama : Fikri Arya Dipa Perdana

NPM : 2021159006

Program Studi : Akuntansi

Judul Skripsi : Analisis Rasio Profabilitas dan Rasio Aktivitas Sebagai Dasar Penilaian Kinerja Keuangan Pada Ace Hardware Indonesia Tbk

Telah berhasil dipertahankan di harapkan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian dari persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar sarjana, pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sahid Jakarta.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allas SWT atas segala karunia - Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih dalam penelitian ini adalah “ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO AKTIVITAS SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA ACE HARDWARE INDONESIA TBK”. Berbagai hambatan serta kesulitan telah penulis hadapi, namun semuanya dapat penulis lalui berkat dorongan dan disemangati banyak pihak yang sangat membantu penulis untuk menyelesaikan proposal ini.

Oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terimakasih yang dalam kepada

…………. selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan saran yang sangat bermanfaat. Disamping itu, ucapan terimakasih kepada kedua orang tua Ayahanda, Ibunda Kakak serta seluruh keluarga besar yang tidak henti - hentinya memberikan penulis semangat dan doa. Penulis juga sampaikan terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

Penulis pun menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, Penulis pun bersedia dalam menerima segala kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini, serta bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan bagi penelitian yang selanjutnya.

Jakarta, 15 Juni 2022 Penulis

Fikri Arya Dipa Perdana

(4)
(5)

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai, yang mana salah satunya merupakan keuntungan yang besar atas usaha yang dilakukan oleh kegiatan perusahaan tersebut. Untuk pihak manajemen apabila keuntungan yang dihasilkan oleh suatu usaha perusahaan mencapai atau melebihi target yang sudah dibuat sebelumnya mencapai atau bahkan melebihi target merupakan hal yang penting bagi para pihak manajemen karena hal ini juga dapat menjadikan penilaian terhadap kinerja manajemen yang sudah dilakukan kepada perusahaan.

Untuk dapat melihat perkembangan dari suatu perusahaan maka perusahaan tersebut haruslah dapat membuat cacatan, pembukuan, dan laporan terhadap seluruh aktifitas perusahaan tersebut. Pembukuan dan laporan ini dapat dibuat dalam suatu periode yang sudah ditentukan oleh perusahaan tersebut ke dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan ini sendiri juga dapat berfungsi sebagai suber informasi atas posisi keuangan dan kinerja keuangan dari perusahaan tersebut.

Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang sangat penting bagi perusahaan, karena laporan keuangan ini dapat menilai perkembangan perusahaan, dapat menilai prestasi perusahaan pada masa lalu, dapat menilai prestasi perusahaan pada saat ini dan membuat rencana untuk masa yang akan datang. Umumnya laporan keuangan disajikan untuk memberi informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan arus kas pada suatu periode tertentu.

(6)

Menurut Rubianti (2013) laporan keuangan perusahaan merupakan hasil dari suatu proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk komunikasi dengan pengguna laporan keuangan dan juga dapat digunakan sebagai alat pengukur kinerja keuangan perusahaan.

Pada saat ini perkembangan teknologi yang terus menerus meningkat dengan sangat pesat yang mana hal ini menyebabkan semakin diperlukannya keahlian dalam menganalisis hasil dari laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan. Dikarenakan hal ini para pihak manajemen haruslah memiliki informasi yang luas untuk dapat mengetahui kondisi dari sebuah perusahaan baik itu untuk masa ini maupun untuk memperkirakan kondisi perusahaan pada masa yang akan datang.

Tetapi pada kenyataannya setiap perusahaan memiliki permasalahan yang tidak jauh berbeda yaitu bagaimana cara untuk mengalokasikan setiap sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan secara efektif dan efisien agar dapat mencapai apa yang sudah ditarget kan oleh perusahaan, yaitu memperoleh laba secara maksimal agar dapat mempertahankan eksistensi perusahaan.

Untuk melihat tingkat efektivitas dan efisiensi dari suatu perusahaan dalam menjalankan seluruh kegiatan operasionalnya ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam memperoleh profitabilitas dan aktivitas dalam perusahaan.

Oleh karena hal ini penggunaan analisis rasio keuangan dapat menggambarkan kinerja keuangan telah dicapai. Dalam rangka mendukung keberlangsungan dan peningkatan dari suatu usaha maka perusahaan harus dapat melakukan penganalisaan terhadap laporan keuangan agar dapat memperoleh informasi tentang bagaimana posisi keuangan perusahaan pada saat ini

(7)

Untuk dapat menilai kondisi dari suatu perusahaan dapat meggunakan analisis kinerja keuangan, namun pada kesempatan ini penulis hanya akan menggunakan analisi rasio profitabilitas dan rasio aktivitas perusahan. Kenapa ke dua rasio ini dipilih oleh penulis, karena kedua rasio ini dinilai penting bagi perusahaan, karena manyangkut keberlangsungan hidup dari sebuah perusahaan. Selain itu dapat menilai prestasi perusahaan bagi manajemen, khususnya untuk mengukur profitabilitas perusahaan dan juga untuk mengetahui tingkat efisiensi perusahaan.

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham (Hanafi dan Halim, 2009:83). Rasio profitabilitas ini sendiri juga dapat digunakan sebagai alat ukur untuk melihat efisiensi perusahaan berdasarkan tingkat pemakaian aset dan sumber daya lainnya. Efektivitas dan efisiensi perusahaan dapat dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan yang dilihat dari unsur-unsur laporan keuangan. Nilai rasio yang tinggi menandakan tingkat laba dan efisiensi perusahaan tinggi, dengan demikian dapat dikatakan bahwa perusahaan dalam kondisi baik.

Untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan dapat tercapai dan mengetahui sejauh mana efektifitas operasi perusahaan dalam mencapai tujuan maka secara periodik dilakukan pengukuran kinerja perusahaan.

Berikut merupakan tabel yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan Ace Hardware Indonesia Tbk selama empat tahun:

(8)

Tabel 1.1

Total Aktiva, Laba Bersih, Dan Penjualan Ace Hardware Indonesia Tbk Tahun 2018-2021

Tahun Total Aktiva Laba/Rugi Bersih Penjualan 2018 5,321,180,855,541 1,044,485,235,597 7,239,754,268,263 2019 5,920,169,803,449 990,585,488,760 8,142,717,045,655 2020 7,247,063,894,294 833,806,976,851 7,412,766,872,302 2021 7,189,816,371,434 840,936,602,231 6,543,362,698,900 Sumber : web.idx.id (Data diolah)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai dari aktiva mengalami peningkatan selama periode 2018 sampai tahun 2020, tetapi pada tahun 2021 nilai aktiva mengalami penurunan. Nilai dari laba/rugi bersih mengalami penurunan dari periode tahun 2018 sampai tahun 2020 dan mulai kembali naik pada tahun 2021. Sedangan untuk penjualan sejak tahun 2018 sampai dengan tahun 2021 terus mengalami kenaikan dan penurunan.

Berdasarkan data dan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Rasio Profitabilitas Dan Rasio Aktivitas Sebagai Dasar Penilaian Kinerja Keuangan Pada Ace Hardware Indonesia Tbk”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang akan menjadi pokok pemasalahan dalam penelitian ini adalah : "Bagaimana kinerja keuangan pada Ace Hardware Indonesia Tbk dalam empat tahun terakhir dengan menggunakan rasio profitabilitas dan rasio aktivitas?"

(9)

1.3 Tujuan Penelitian

Mengacu pada masalah yang telah di rumuskan diatas, maka tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan pada Ace Hardware Indonesia Tbk dapat dilihat dari kedua rasio, yaitu rasio profitabilitas dan rasio aktivitas.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis

Hasil dari penelitian ini untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang manajemen keuangan sebagai sarana mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan dan untuk melengkapi tugas sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana strata (S1) Ekonomi.

2. Bagi Perusahaan

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan nilai dan manfaat kepada berbagai pihak yang membutuhkan seperti pertimbangan dan bahan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kinerja keuangan perusahaan.

3. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan dalam menganalisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai alat ukur penilaian kinerja keuangan perusahaan serta sebagai bahan referensi kepustakaan dan literature bagi mahasiswa dan pihak-pihak yang akan menyusun penelitian dengan topik yang sejenis, sehingga dapat menambah pengetahuan dan bahan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya.

(10)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Analisis Laporan Keuangan.

Pengertian analisis laporan keuangan menurut Harahap (2004 : 190) adalah menguraikan pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non – kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.

Sedangkan Menurut Astuti analisis Laporan Keuangan adalah (2004 : 29)

"segala sesuatu yang menyangkut penggunaan informasi akuntansi untuk membuat keputusan bisnis dan investasi."

Dari ke dua penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan adalah membedah dan menguraikan pos - pos laporan keuangan untuk mencari hubungan antara unsur-unsur dalam laporan keuangan agar dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaaan sehingga informasi tersebut dapat digunakan dalam membuat keputusan.

2.1.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Menurut Harahap (2004 : 195) tujuan analisis laporan keuangan yaitu :

1. Dapat memberikan informasi yang lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa.

2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan.

3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.

(11)

4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.

5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model- model dan teori-teori yang terdapat dilapangan seperti untuk prediksi, atau peningkatan.

6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan.

2.1.3 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

Menurut V.Wiratna Sujarweni (2017:47) Dalam melakukan analisis laporan keuangan, perlu dilakukan metode dan teknik yang tepat. Ini bertujuan agar hasil dari analisis laporan tersebut mendapatkn hasil yang maksimal dan relevan. Di dalam pratiknya, terdapat dua macam metode analisis laporan keuangan yang biasa dipakai, yaitu sebagai berikut :

1. Analisis Vertikal (Statis)

Analisis ini dilakukan hanya dengan satu periode laporan keuangan saja.

Analisis yang dilakukan antara pos dalam satu periode.informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode saja dan tidak diketahui perkembangan dari periode ke periode.

2. Analisis Horizontal (Dinamis)

Analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil analisis ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode satuke periode yang lain.

Dalam analisis laporan keuangan terdapat 3 jenis teknik sebagai berikut : 1. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan

Metode dan teknik analisis dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, untuk mendapatkan hasil terbaik dalam laporan keuangan.

(12)

2. Analisis Trend

Analisis yang menunjukkan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam persentase adalah suatu metode atau teknik analisis untuk mengetahui kecenderungan keuangan perusahaan naik atau turun, dengan demikian akan dapat diketahui perbuhana mana yang cukup penting untuk dianalisis lebih lanjut.

3. Analisis Common Size

Analisis ini disusun dengan menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan atau dari total aktiva. Laporan keuangan dalam persentase per-komponen menyatakan masing-masing posnya dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya.

2.1.4 Rasio Profitabilitas

Menurut Kasmir (2016 : 196) rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.

Sedangkan Menurut Hery (2016 : 192) rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya. Di samping bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, rasio profitabilitas juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaan serta menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang dimilikinya. Adapun rumus yang digunakan adalah :

(13)

1. Gross Profit Margin

Rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien. Semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa cost of good sold lebih rendah dibandingkan dengan penjualan.

𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = Laba Kotor

Penjualan x 100%

2. Net Profit Margin

Net Profit Margin mengukur laba yang dihasilkan oleh setiap satu rupiah penjualan. Rasio ini memberi gambaran tentang laba untuk para pemegang saham sebagai presentase dari penjualan serta mengukur seluruh efisiensi, baik produksi, administrasi, pemasaran, pendanaan, penentuan harga maupun manajemen pajak. Rasio ini juga dapat menunjukkan beberapa besar presentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan.

𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =Laba Bersih

Penjualan x 100%

3. Return On Investment

Return On Investment merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan menjumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan.

Semakin tinggi rasio ini, maka semakin baik keadaan suatu perusahaan karena keseluruhan aktiva perusahaan memiliki kemampuan yang tinggi untuk memperoleh laba.

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑚𝑒𝑛𝑡 = Laba Bersih

Total Aktiva x 100%

(14)

2.1.5 Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas yaitu, untuk mengetahui sejauh mana efesiensi perusahaan sehubungan dengan pengelolaan aset perusahaan untuk memperoleh penjualan dengan rumus sebagai berikut :

1. Perputaran Piutang (Receivable Turnover)

Rasio ini menunjukkan seberapa cepat penagihan piutang. Semakin besar angka yang dihasilkan maka akan semakin baik pengelolaan piutang.

𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑒𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = Penjualan Rata − Rata Piutang

2. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

Rasio ini menunjukkan seberapa cepat perputaran persedian dalam siklus produksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan dengan cepat.

𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = Harga Pokok Penjualan Rata − Rata Persediaan

3. Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover)

Rasio ini menunjukkan efektivitas penggunaan seluruh harta perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau menggambarkan berapa rupiah penjualan bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang di investasikan dalam bentuk harta perusahaan. Kalau perputarannya lambat, hal ini menunjukkan bahwa aktiva yang dimiliki terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan untuk menjual.

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = Penjualan Rata − Rata Aktiva

(15)

2.1.6 Pengertian Kinerja

Kinerja merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh seluruh manajemen, baik pada tingkatan organisasi kecil maupun besar.

Hasil kerja yang dicapai oleh organisasi atau karyawan adalah bentuk pertanggungjawaban kepada organisasi dan publik.

Menurut Moeheriono (2012:95), kinerja atau performance merupakan sebuah penggambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan dalam suatu perencanaan strategis suatu organisasi.

Sedangkan menurut Rivai (2013:604), kinerja merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode dengan suatu referensi pada sejumlah standar seperti biaya masa lalu yang diproyeksikan dengan dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas manajemen dan semacamnya.

2.1.7 Pengertian Kinerja Keuangan

Menurut Fahmi (2018: 142) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja keuagan perusahaan yang baik adalah pelaksanaan aturan-aturan yang berlaku sudah dilakukan secara baik dan benar. Sedangkan menurut Isna dan Ayu (2015:78) kinerja keuangan merupakan salah satu isu yang sangat penting dikaji dalam organisasi sektor public termasuk pemerintahan, sejak diterapkannya penganggaran berbasis kinerja, semua pemerintah dituntut untuk mampu menghasilkan kinerja keuangan pemerintah secara baik agar dapat memperhatikan efektivitas, efesiensi dan ekonomis.

(16)

Kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa kinerja merupakan hasil kerja atau perbandingan secara kualitas dan kuantitas baik yang bersifat fisik atau mental, fisik atau non mental, gambaran kondisi keuangan perusahaan baik menyangkut penghimpunan dan penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, ikuiditas, dan profitabilitas, dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi dalam meningkatkan perusahaan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini didasari oleh hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah menganalisis rasio profitabilitas dan rasio aktivitas sebagai dasar penilaian kinerja keuangan. Berikut adalah hasil-hasil penelitian terdahulu yang dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Peneliti/Tahun Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian 1. Putri

Hidayatul Fajrin (2016)

Analisis

Profitabilitas Dan Likuiditas

Terhadap

Kinerja Keuangan Pt. Indofood Sukses Makmur, Tbk

Deskriptif Tingkat kinerja pada Pt Indofood Sukses Makmur Tbk dilihat dari rasio

profitabilitas pada tahun 2010-2014 efisien karena besarnya rata-rata tersebut diatas data time series sebagai tolak ukur

2. Joy Pulloh (2016)

Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja

Deskriptif Kuantitatif

Tingkat Kinerja pada

Pt HM Sampoerna

(17)

Keuangan Perusahaan (Studi

Kasus Pada Pt.

HM

Sampoerna Tbk Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia)

Tbk dilihat dari rasio aktivitas dan rasio profitabilitas pada tahun 2012-2014 keseluruhanya belum

baik, karena masih ada yang di bawah standar industri.

2.3 Kerangka Berfikir

Analisis rasio keuangan merupakan salah satu teknik dalam menganalisa laporan keuangan yang banyak digunakan untuk mengetahui posisi keuangan dan dapat menilai kinerja perusahaan karena penggunaannya yang relatif mudah. Laporan Keuangan terdiri atas neraca dan laporan laba rugi.

Laporan keuangan yang telah ada akan dianalisis untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan. Analisis yang dilakukan berupa analisis rasio keuangan. Dalam penelitian ini, rasio yang digunakan adalah rasio profitabilitas dan rasio aktivitas seperti yang sudah dibahas sebelumnya.

Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Dimana rasio profitabilitas ini sendiri dapat di ukur menggunakan Gross Profit Margin, Net Profit Margin, dan Return on Investment. Dimana Gross Profit Margin dan Net Profit Margin merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atas penjualan, sedangkan Return on Investment merupakan rasio yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak.

(18)

Rasio Aktivitas dapat diukur dengan Receivable Turnover, Inventory Turnover, dan Total Asset Turnover. Dimana Receivable Turnover merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan seberapa cepat dalam mengelola tingkat perputaran piutang. Inventory Turnover merupakan rasio yang menunjukkan seberapa cepat perputaran persediaan dalam kegiatan penjualan. Dan Total Asset Turnover merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menciptakan penjualan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimilikinya.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti dapat menggambarkan kerangka berfikir penelitian sebagai berikut :

Ace Hardware Indonesia TBK

Laporan Keuangan

Neraca Laba Rugi

Rasio Keuangan

Rasio Profitabilitas Rasio Aktivitas

GPM NPM ROI GPM NPM ROI

Kinerja Keuangan Ace Hardware Indonesia TBK

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Menurut Sugiyono (2010 : 24) deskriptif adalah data yang berupa studi kasus dengan mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data yang diperoleh selama kurun waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan laporan keuangan perusahaan.

Tujuan penelitian deskriptif ini adalah mendeskripsikan kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan analisis rasio keuangan sehingga diharapkan nanti dari hasil penelitian ini dapat diketahui bagaimana kedua rasio tersebut dapat menilai kinerja keuangan pada Ace Hardware Indonesia Tbk. Rasio keuangan yang digunakan dalam menilai kinerja keuangan adalah rasio profitabilitas dan rasio aktivitas untuk setiap tahunnya.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2021 dengan mengambil data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media internet dengan situs web.idx.com.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2005 : 55), pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi adalah objek penelitian sebagai sasaran untuk mendapatkan dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk penelitian. Objek yang dilakukan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Ace Hardware Indonesia Tbk tahun 2018 - 2021.

(20)

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2005 : 56), pengertian sampel adalah sebagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan pada Ace Hardware Indonesia Tbk yang diterbitkan selama empat tahun terakhir yaitu tahun 2018 - 2021.

3.4 Definisi Oprational Variabel dan Penelitian

Definisi variabel secara konsep adalah definisi yang telah menjadi teori.

Sedangkan definisi operasional adalah definisi yang telah menjadi teori secara operasional, secara praktik, secara nyata dalam lingkup objek penelitian / objek yang diteliti. Dalam penelitian ini kinerja keuangan perusahaan diukur dengan menggunakan rasio profitabilitas dan rasio aktivitas. Variabel-variabel penelitian didefinisikan secara spesifik dan diukur berdasarkan konsep akuntansi keuangan yang bersifat baku dengan operasionalisasi sebagai berikut :

1. Variabel Bebas

a. Rasio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba baik dengan hubungan penjualan, aset maupun laba rugi modal sendiri.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis Gross Profit Margin, Net Profit Margin dan Return on Investment.

b. Rasio Aktivitas yaitu untuk mengetahui sejauh mana efesiensi perusahaan sehubungan dengan pengelolaan aset perusahaan untuk memperoleh penjualan dengan analisis Receivable Turnover, Inventor y Turnover dan Total Asset Turnover.

2. Variabel Terikat

Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan adalah ukuran hasil kebijakan perusahaan dan operasi dalam hal moneter. Hasil ini tercermin dalam pengembalian investasi perusahaan, laba atas aktiva, nilai tambah dan lain sebagainya. Kinerja keuangan adalah ukuran sujektif dari seberapa baik

(21)

performa perusahaan dalam menggunakan aset perusahaan untuk kegiatan bisnis dan menghasilkan laba. Kinerja keuangan perusahaan juga merupakan faktor penting untuk menilai keseluruhan kinerja perusahaan itu sendiri dan merupakan gambaran baik buruknya perusahaan itu sendiri.

3.5 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Dikatakan kuantitatif karena terdapat angka dan perhitungan menggunakan rumus dalam mendeskripsikan rasio keuangan perusahaan. Sedangkan untuk sumber data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder yaitu data yang informasinya diperoleh dalam bentuk yang sudah diolah baik oleh perusahaan yang telah dipublikasikan, yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Sumber data berasal dari hasil publikasi Bursa Efek Indonesia situs web.idx.id dengan cara mendownload laporan tahunan perusahaan.

3.6 Teknik Pegumpulan Data Penelitian

Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data berupa laporan keuangan pada tahun 2018 sampai dengan tahun 2021 dengan menggunakan media internet dengan cara mendownload dokumen yang berhubungan dengan penelitian ini melalui situs web.idx.id.

3.7 Teknik Analisis Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif, artinya penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan, menggambarkan dan menganalisis data yang diperoleh mengenai permasalahan yang diteliti. Teknik analisis deskriptif yang digunakan untuk menganalisis data yaitu dengan cara menghitung rasio profitabilitas dan rasio aktivitas. Rasio profitabilitas diukur dengan Groos profit Margin, Net Profit Margin dan Return on Investment, sedangkan rasio aktivitas diukur dengan Receivable Turnover, Inventory Turnover dan Total Asset Turnover.

(22)

3.7.1 Rasio Profabilitas

Rasio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba baik dengan hubungan penjualan aset maupun laba rugi modal sendiri. Adapun rumus yang digunakan adalah :

a. Gross Profit Margin

Gross Profit Margin merupakan perbandingan penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan dengan penjualan bersih atau rasio antara laba kotor dengan penjualan bersih.

𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = Laba Kotor

Penjualan x 100%

Rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien. Semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa cost of good sold lebih rendah dibandingkan dengan penjualan.

b. Net Profit Margin

Net Profit Margin merupakan rasio antara laba (net profit) yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh biaya termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan.

𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =Laba Bersih

Penjualan x 100%

Rasio ini menunjukkan seberapa besar presentasi pendapatan bersih yangdiperoleh dari setiap penjualan, karena memiliki kemampuan yang tinggi untuk mendapatkan laba.

c. Return On Investment

Return On Investment merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dengan menjumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin baik keadaan suatu perusahaan karena

(23)

keseluruhan aktiva perusahaan memiliki kemampuan yang tinggi untuk memperoleh laba.

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑚𝑒𝑛𝑡 = Laba Bersih

Total Aktiva x 100%

3.7.2 Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas yaitu untuk mengetahui sejauh mana efesiensi perusahaan sehubungan dengan pengelolaan aset perusahaan untuk memperoleh penjualan dengan rumus sebagai berikut :

a. Receivable Turnover

Tingkat perputaran piutang (Receivable Turnover) dapat dicari dengan cara membagi total penjualan kredit dengan piutang rata-rata.

𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑒𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = Penjualan Rata − Rata Piutang

Rasio ini menunjukkan seberapa cepat penagihan piutang. Semakin besar angka yang dihasilkan maka akan semakin baik pengelolaan piutang, dalam hal ini penagihan piutang dilakukan dengan cepat.

b. Inventory Turnover

Perputaran Persediaan dihitung dengan cara membagi harga pokok penjualan (cost of good sold) dengan rata-rata persediaan.

𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = Harga Pokok Penjualan Rata − Rata Persediaan

Rasio ini menunjukkan seberapa cepat perputaran persedian dalam siklus produksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan dengan cepat.

c. Total Asset Turnover

Perputaran total aktiva (Total Asset Turnover) mengukur perputaran dari semua aset yang dimiliki perusahaan. Perputaran total aktiva (Total Asset Turnover) dapat dicari dengan cara membagi penjualan dengan total asetnya.

(24)

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = Penjualan Rata − Rata Aktiva

Rasio ini menunjukkan efektivitas penggunaan seluruh harta perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau menggambarkan berapa rupiah penjualan bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan. Kalau perputarannya lambat ini menunjukkan bahwa aktiva yang dimiliki terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan untuk menjual

3.7.3 Metode Tolak Ukur Kinerja Keungan Perusahaan

Ace Hardware Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang go public, maka metode yang digunakan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan adalah dengan menggunakan metode lintas waktu (time series).

a. Rasio Profabilitas

1. Jika GPMt > GPMt-1, maka kinerja keuangan perusahaan dapat dinyatakan baik.

2. Jika NPMt > NPMt-1, maka kinerja keuangan perusahaan dapat dinyatakan baik.

3. Jika ROIt > ROIt-1, maka kinerja keuangan perusahaan dapat dinyatakan baik.

b. Rasio Aktivitas

1. Jika RTt > RTt-1, maka kinerja keuangan perusahaan dapat dinyatakan baik.

2. Jika ITt > ITt-1, maka kinerja keuangan perusahaan dapat dinyatakan baik.

3. Jika TATt > TATt-1, maka kinerja keuangan perusahaan dapat dinyatakan baik.

(25)

Keterangan :

GPMt = Gross Profit Margin pada periode tahun ke-t GPMt-1 = Groos Profit Margin pada periode tahun ke-t-1 NPMt = Net Profit Margin pada periode tahun ke-t

NPMt-1 = Net Profit Margin pada periode tahun ke-t-1 ROIt = Return on Investment pada periode tahun ke-t ROIt-1 = Return on Investment pada periode tahun ke-t-1 RT t = Receivable Turnover pada periode tahun ke-t RTt-1 = Receivable Turnover pada periode tahun ke-t-1 ITt = Inventory Turnover pada periode ke-t

ITt-1 = Inventory Turnover pada periode ke-t-1 TATt = Total Asset Turnover pada periode ke-t TATt-1 = Total Asset Turnover pada periode ke-t-1

Referensi

Dokumen terkait

TELKOM dalam keadaan tidak likuid yaitu perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau hutang lancar tepat pada waktunya dengan menggunakan aktiva lancar

Penerapan Rasio Keuangan Sebagai Alat Ukur

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur keefektifan aset tetap yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan penjualan atau dengan kata lain untuk mengukur seberapa

Bila dibandingkan dengan standar industri rasio maka nilai tersebut menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan sedang tidak baik dikarenakan tidak mampu mencapai standar

dalam memenuhi kewajiban lancar dengan aktiva lancar yang dimiliki dari segi kas dan piutang yang dimiliki perusahaan.Meskipun dengan adanya penurunan hasil rasio lancar pada

Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi suatu perusahaan dalam satu periode tertentu dimana informasi didalamnya merupakan hasil dari pengumpulan

Page | 39 Setelah menganalisis profit margin dan margin laba bersih PT Indofarma (Persero) Tbk selama periode Maret 2014-2018, dapat diketahui bahwa profit margin tertinggi

Model penelitian yang dilakukan adalah melalui penelitian lapangan (fieldresearch), yaitu penelitian secara langsung di perusahaan dengan mengadakan wawancara langsung