Bapak Bani Saad, SE., AK., Msi, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi STIE Indonesia Banking School sekaligus dosen pembimbing penulis yang telah memberikan masukan, bimbingan dan pemikirannya sehingga sangat membantu penulis dalam menyelesaikan disertasi ini. Segenap guru, pegawai dan pustakawan STIE Indonesia Banking School yang telah memberikan ilmu, pendidikan dan bimbingannya.
Latar Belakang
Untuk menghindari hal tersebut diperlukan suatu sistem pengendalian internal yang memenuhi komponen-komponennya sesuai dengan COSO (komite organisasi sponsor) yang akan dibahas lebih lanjut pada Bab 2. Memiliki sistem pengendalian internal dapat memberikan informasi yang akurat dan objektif untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan dan mengurangi kemungkinan kerugian yang terjadi dalam perusahaan.
Identifikasi Masalah
Melihat jalannya proses bisnis yang ada, penulis mencoba melihat pentingnya peran auditor internal dalam membantu manajemen dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan, dan mengkaji sistem pengendalian internal yang diterapkan oleh perusahaan. SEPATU BATA TBK dengan judul penelitian “Analisis sistem pengendalian internal pengadaan bahan baku (studi kasus pada PT. SEPATU BATA TBK)”. Penulis berharap penelitian yang dilakukan dapat dilakukan sesuai kaidah akademis dan menjadi investasi yang berarti bagi perusahaan di masa depan.
Perumusan Masalah
Pembatasan Masalah
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui sistem pengendalian internal prosedur pembelian bahan baku pembuatan sepatu dan pengeluaran kas serta mengetahui pengendalian internal berbasis COSO pada PT SEPATU BATA TBK.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diperoleh analisis terhadap sistem pengendalian internal terhadap siklus pembelian bahan baku dan juga menjadi data yang berguna bagi perusahaan guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pembelian bahan baku atau pembelian barang.
Sistematika Penulisan
Penerapan sistem pengendalian internal siklus pengadaan bahan baku PT Shoes Bata Tbk sesuai dengan Teori Committee on Sponsorship Organization. Berdasarkan hasil analisis pembahasan mengenai Analisis Sistem Pengendalian Intern Pada Siklus Pengadaan Bahan Baku Pada PT.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi
- Definisi Sistem
 - Definisi Informasi
 - Definisi Sistem Informasi
 - Komponen Sistem Informasi
 
Dari berbagai definisi Sistem dan Informasi, Sistem Informasi pun mempunyai beragam definisi yang dikemukakan oleh para ahli. Sistem informasi menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen untuk melaksanakan tanggung jawab pengambilan keputusan; Dan.
Sistem Informasi Akuntansi
- Definisi Akuntansi
 - Definisi Sistem Informasi Akuntansi
 - Tahapan Sistem Informasi Akuntansi
 
Berdasarkan kedua definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan bagian dari sistem informasi. Sistem informasi akuntansi merupakan suatu kegiatan terstruktur dalam mengolah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi yang berguna bagi penggunanya.
Diagram Alur (Flowchart)
Penyimpanan online Menjelaskan arsip komputer dalam bentuk online (dalam memori komputer) Keputusan Menjelaskan keputusan-keputusan yang harus diambil dalam proses pengolahan data. Jika dua garis aliran berpotongan, untuk menunjukkan arah setiap garis, salah satu garisnya dibuat melengkung.
Pengendalian Internal
- Definisi dan Manfaat Pengendalian Internal
 - Komponen Pengendalian Internal
 - Keterbatasan Sistem Pengendalian Internal
 - Fungsi Pengendalian Internal
 - Unsur Pengendalian Internal untuk Siklus Pembelian
 
Menurut COSO (Committee of Sponsoring Organizations), pengendalian internal diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh dewan direksi, manajemen dan seluruh staf serta karyawan yang berada di bawah arahannya dengan tujuan untuk memberikan jaminan yang memadai untuk mencapai tujuan pengendalian. Terdapat hubungan langsung antara tujuan entitas dan pengendalian internal yang diterapkan untuk mencapai tujuan entitas. Lingkungan pengendalian merupakan dasar dari empat komponen pengendalian lainnya.Lingkungan pengendalian yang lemah kemungkinan besar akan diikuti oleh kelemahan komponen pengendalian internal lainnya.
Sistem pengendalian internal pada suatu perusahaan diharapkan mampu memberikan keyakinan yang cukup terhadap keandalan laporan keuangan perusahaan, yang merupakan gambaran hasil keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu. Kolusi dapat mengakibatkan rusaknya pengendalian internal yang dibangun untuk melindungi aset perusahaan dan terungkapnya penipuan melalui pengendalian yang dirancang;
Siklus Pembelian
- Konsep Siklus Pembelian
 - Prosedur Tahapan Siklus Pembelian
 - Blok Pembentuk Sistem Akuntansi Pada Siklus Pembelian
 
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan waktu pemesanan, antara lain jumlah stok barang, rata-rata tingkat pemakaian barang, dan waktu pemesanan. Jumlah barang yang dipesan oleh perusahaan harus ditentukan secara tepat agar kuantitasnya tepat. Pesanan yang melebihi persyaratan normal dapat mengakibatkan kerugian yang tidak perlu. Departemen ini bertanggung jawab untuk memeriksa kuantitas dan kualitas barang yang diterima dari pemasok.
Departemen ini meliputi departemen pencatatan debit dan departemen pencatatan umum. Departemen pencatatan debit bertugas mencatat transaksi pembelian pada buku kas keluar dan memelihara kartu debit sebagai buku pembantu debet. Departemen pencatatan umum bertugas mencatat biaya-biaya inventaris barang yang dibeli pada kartu. Menurut James A. Hall (2011), laporan penerimaan adalah dokumen yang dibuat setelah barang yang diterima dari pemasok direkonsiliasi dengan pesanan pembelian yang sesuai, yang memuat jumlah dan kondisi barang.
Pengeluaran Kas
- Sistem Pengeluaran Kas
 - Dokumen-dokumen Yang Digunakan Pada Proses Pengeluaran Kas
 - Fungsi Yang Terkait Atas Proses Pengeluaran Kas
 - Catatan Yang Digunakan PAda Aktivitas Pengeluaran Kas
 
Dokumen ini bertindak sebagai permintaan fungsi yang meminta pencairan kas ke fungsi akuntansi untuk pencairan. Jika pembayaran tunai diminta (misalnya, untuk pembeli jasa dan biaya perjalanan bisnis), fungsi terkait mengajukan permintaan cek ke fungsi akuntansi (departemen akuntansi); Pada sistem akuntansi kas dan cek, fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan penghitungan kas (Cash Count) secara berkala dan menghubungkan hasil perhitungan dengan saldo kas sesuai dengan catatan akuntansi (rekening kas di buku besar).
Dalam sistem pencatatan utang usaha, jurnal pembelian digunakan untuk mencatat transaksi pembelian dan jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat pengeluaran kas. Register penerimaan kas digunakan untuk mencatat hutang-hutang yang timbul, sedangkan register cek digunakan untuk mencatat pengeluaran kas dengan menggunakan cek.
Penelitian Terdahulu
Kerangka Pemikiran
SEPATU BATA, TBK dalam setiap proses pengadaan bahan baku yang berlangsung di perusahaan terdapat pemisahan tugas. Jurnal pembelian merupakan catatan yang dibuat oleh suatu bisnis karena adanya aktivitas pembelian bahan baku secara kredit. Ayat jurnal terkait kas pembelian bahan baku yang dilakukan oleh PT.
Pesanan pembelian akan dibuat sebagai bukti bahwa perusahaan bahan baku dengan pembelian. Dilihat dari prosedur yang ada, diagram alir sistem pembelian bahan baku dan pembayaran transaksi tersebut.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Objek Penelitian
Jenis Data
Metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, yaitu data tertulis dan lisan dari sumber yang diamati. Data yang diperoleh dari buku, jurnal penelitian, dan sumber pustaka lainnya digunakan sebagai sumber landasan teori terkait pengendalian internal, sistem informasi akuntansi, dan siklus pembelian.
Teknik Pengumpulan Data
Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan oleh seseorang, bukan peneliti yang melakukan penelitian terbaru (Sekaran, 2010). Dalam penelitian ini, penulis berusaha memperoleh data sekunder teoritis untuk dijadikan dasar analisis masalah yang diteliti. Menurut (Arens, 2014), tujuannya adalah untuk mengetahui apakah prosedur yang dilakukan di perusahaan sudah sesuai dengan diagram alir yang ada.
Metode Analisa Data
Dokumen sertifikasi merupakan dokumen pendukung legalitas bahan baku yang akan disediakan oleh pemasok lokal. Menurut teori yang ada, seharusnya suatu perusahaan mempunyai fungsi pembelian bahan baku yang terpisah dari fungsi penerimaan dan fungsi akuntansi. BRICK SHOES, TBK menggunakan surat permintaan pembelian yang digunakan untuk permintaan pembelian bahan baku dari bagian inventory control ke bagian pembelian.
BRICK SHOES, TBK selalu diberi wewenang oleh manajemen yang bertanggung jawab dalam pembelian, sehingga pihak manajemen mengetahui segala aktivitas yang berkaitan dengan aktivitas pembelian bahan baku oleh bagian pembelian. Peran sistem informasi akuntansi dalam pengendalian internal pengadaan bahan baku agar penyediaan bahan baku tepat waktu.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
- Sejarah Perusahaan
 - Visi dan Misi Perusahaan
 - Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
 
Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, BATA bergerak dalam bidang pembuatan sepatu kulit, sepatu kain, sepatu kasual dan olah raga, sandal dan sepatu khusus untuk industri, impor dan distribusi sepatu serta aktif mengekspor sepatu. Selain Bata Shoes, perusahaan juga memiliki beberapa merek lain seperti Noth Star, Power, Bubblegummers, Marie Claire, dan Weinbrenner. PT SEPATU BATA, TBK sebagai salah satu pionir industri sepatu di Indonesia mempunyai visi dan misi sebagai landasan perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Struktur organisasi suatu perusahaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang di dalamnya diuraikan setiap hubungan, wewenang dan tanggung jawab.
Deskripsi Hasil Data Penelitian
- Fungsi Yang Terkait Dengan Siklus Pembelian Bahan Baku
 - Dokumen Masukan Siklus Pembelian Bahan Baku
 - Dokumen Keluaran Siklus Pembelian Bahan Baku
 - Catatan Akuntansi Terkait Siklus Pembelian Bahan Baku
 - Sistem Pembelian Bahan Baku dan Pembayaran
 
Dengan kata lain, dokumen sertifikasi/dokumentasi adalah informasi atau ketentuan rinci mengenai bahan baku yang dibeli. Dengan adanya transaksi pembelian bahan baku dari suatu perusahaan ke supplier lokal maka perusahaan harus membuat dokumen PO atau purchase order kepada supplier lokal tersebut. Pencatatan persediaan bahan baku oleh bagian pengendalian persediaan mempunyai tugas mencatat atau mengubah bahan baku, baik penambahan maupun pengurangan bahan baku.
Ketika kantor pusat menerima pesanan pembelian dari departemen pengendalian persediaan bahan mentah, departemen pembelian melakukan pengadaan bahan mentah yang diperlukan. Departemen pengendalian persediaan bertanggung jawab untuk memperbarui catatan persediaan setelah menerima laporan penerimaan bahan baku dari departemen penerimaan.
Contoh Kasus Transaksi Pembelian Bahan Baku dan Pembayarannya
SEPATU BATA, TBK memberikan penjelasan mengenai tata cara pembayaran yang akan dilakukan dengan harga sudah termasuk PPN 10%, pembayaran dilakukan oleh PT. Shoes Bata Tbk dilakukan setelah serah terima barang, penyerahan barang (DO) pada 17.3.2014 saat pelaksanaan PO. Syarat lainnya adalah barang harus dalam kondisi baik dan tanpa cacat. Apabila barang yang dipesan tidak sesuai spesifikasi, maka PT.
Setelah PO dibuat dan ditandatangani oleh bagian pembelian, pembayaran akan dilakukan 30 hari setelah penyerahan barang atas barang pesanan ke PT. SUKSES QUEEN PACIFIC ETERNAL sebesar Rp dilakukan melalui transfer melalui bank milik kedua perusahaan.
Sistem Pengendalian Internal atas Siklus Pembelian Bahan Baku pada
Berdasarkan pengamatan langsung, perusahaan ini mengikuti seluruh petunjuk mengenai perhitungan fisik persediaan yang dilakukan perusahaan di PT SOP. BRICK SHOES, TBK oleh pihak bebas (independen), hal ini berguna untuk meminimalisir kecurangan yang mungkin terjadi pada bagian pengendalian persediaan akibat melakukan perhitungan fisik bahan baku berupa penggelapan barang atau manipulasi data persediaan bahan baku. Oleh karena itu, hal ini menjadi kekuatan bagi perseroan karena melibatkan pihak independen untuk melakukan perhitungan fisik.
Dari waktu ke waktu, perusahaan juga mengevaluasi perbedaan yang muncul antara hasil fisik perhitungan dan pencatatan. Penghitungan fisik persediaan dilakukan oleh orang yang independen sehingga terhindar dari risiko penipuan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Oleh karena itu, memenuhi kriteria teoritis yang ada yaitu terkait dengan pengendalian fisik yang digunakan dalam sistem akuntansi. Hal ini sudah memenuhi kriteria teoritis yang ada yaitu pembagian tugas yang merupakan salah satu aktivitas pengendalian terpenting dalam suatu perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori yang ada, sehingga manajemen dapat memastikan bahwa seluruh transaksi yang diproses oleh sistem informasi adalah valid dan konsisten dengan tujuan manajemen.
Semua barang yang masuk ke perusahaan dihitung dan diperiksa sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh perusahaan, hal ini untuk memeriksa apakah barang yang dipesan sesuai dengan barang yang diterima. Oleh karena itu, hal ini tidak sesuai dengan teori praktik yang baik, karena dapat menimbulkan penipuan oleh pihak-pihak.
Saran
Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan bagi auditor yang sudah ada atau menerima auditor baru, dengan harapan dapat menghemat waktu dan biaya serta meningkatkan kecepatan informasi yang dihasilkan.