• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Sistem Pengendalian Intern Pembelian Bahan Baku dalam Usaha Meningkatkan Efektivitas Pembelian Bahan Baku (Studi Kasus pada CV. Rajawali Kniting).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Sistem Pengendalian Intern Pembelian Bahan Baku dalam Usaha Meningkatkan Efektivitas Pembelian Bahan Baku (Studi Kasus pada CV. Rajawali Kniting)."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Salah satu aktivitas terpenting dalam perusahaan adalah aktivitas pembelian, yang merupakan aktivitas yang dapat mendukung aktivitas lainnya, karena pembelian berpengaruh terhadap kelangsungan operasi perusahaan. Oleh karena itu pembelian harus dilaksanakan tepat waktu agar proses produksi tidak terhambat, dan tidak terjadi penundaan yang dapat merugikan perusahaan.Sub sistem pembelian sendiri terdiri dari berbagai prosedur, mulai dari prosedur permintaan barang, prosedur pelaksanaan pembelian, prosedur penerimaan dan pemeriksaan barang, prosedur penyimpanan barang, sampai dengan prosedur pencatatan hasil pembelian. Pelaksanaan semua prosedur tersebut harus dapat mengamankan harta perusahaan, meningkatkan kehandalan data, meningkatkan efisiensi operasi serta meningkatkan kepatuhan pegawai terhadap kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan

Dengan berkembangnya perusahaan, maka kegiatan pembelian juga semakin meningkat. Hal demikian memerlukan penanganan khusus, mengingat ruang lingkup perhatian manajemen yang semakin terbatas dalam mengendalikan perusahaan. Kenyataan ini mengakibatkan pimpinan mendelegasikan sebagian wewenang kepada para bawahan disertai dengan pengawasan yang memadai. Penangan tersebut denagn menggunakan system pengendalian intern pembelian.

Berdasarkan pemikiran di atas, penulis melakukan penelitian di perusahaan CV. Rajawali Knitting untuk memperoleh gambaran mengenai system pengendalian intern pembelian, dan mengambil judul “Peranan Sistem Pengendalian Imtern Pembelian Bahan Baku Dalam Usaha Meningkatkan Efektivitas Pembelian Bahan Baku.

Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode deskripsif berupa studi kasus, dengan mengumpulkan data primer yang didapatkan melalui wawancara, penelitian lapangan, dan studi kepustakaan, juga metode kuantitatif denag menggunaka uji regresi linier sederhana. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui system pengendalin intern yang ada di dalam perusahaan dan kegiatan pembelian bahan baku yang telah dilaksanakan sudah efektif dan efisien.

(2)

iv Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 3

1.4 Kegunaan Penelitian 3

1.5 Kerangka Pemikiran 4

1.6 Metoda Penelitian 7

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem 9

2.2 Kerangka Pemikiran 10

2.2.1 Pengertian Sistem Pengendalian Internal 10 2.2.2 Tujuan Sistem Pengendalian Internal 12 2.2.3 Unsur-unsur Sistem Pengendalian Internal 16 2.2.4 Klasifikasi Pengendalian Internal 18

2.3 Pembelian 22

2.4.2 Prosedur Pembelian Bahan Baku 24

(3)

v Universitas Kristen Maranatha BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian 28

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan 28

3.1.2 Aktivitas Perusahaan 29

3.2 Metode Penelitian 29

3.2.1 Variabel Penelitian 30

3.2.2 Sumber Data 33

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data 33

3.2.4 Populasi dan Sampel 35

3.2.5 Teknik Pengolahan Data 35

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 36

3.2.6.1 Pengujian Validitas 36

3.2.6.2 Pengujian Reabilitas 36

3.2.7 Rancangan Uji Hipotesis 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas 40

4.1.1 Prosedur-prosedur Perusahaan 44

4.1.2 Dokumen yang Digunakan 46

4.2 Pembahasan 47

4.2.1 Sistem Pengendalian Internal CV. Rajawali Knitting 47

4.2.2 Uji Validitas 49

4.2.3 Uji Reabilitas 51

4.2.4 Hasil Uji Asumsi Regresi Berganda 53

4.2.4 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 55

5.2 Saran 56

DAFTAR PUSTAKA

(4)

vi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 3.2. Variabel Penilitian ... 30

Tabel 4.1. Hasil Validitas ... 49

Tabel 4.2. Hasil Reliabilitas ... 52

Tabel 4.3 Hasil Reliabilitas ... 53

(5)

vii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

(6)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Bagi suatu perusahaan industri, dalam hal ini penulis membahas yang terjadi di

dalam perusahaan CV. Rajawali Knitting. CV. RK ini bergerak di bidang industri tekstil

khususnya usaha rajutan. Proses produksi CV. RK cukup sederhana yaitu dari bahan baku

benang langsung dirajut menjadi kain yang biasa disebut grey dan hasil rajutan tersebut

umumnya berbentuk gulungan.

Persediaan bahan baku merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

menunjang kelancaran aktivitas produksinya, karena bahan baku merupakan titik awal

dimulainya aktivitas produksi. Bahan baku utama perusahaan CV. RK adalah benang.

Namun, persediaan bahan baku akan menimbulkan masalah tersendiri bagi CV. RK

karena adanya persediaan bahan baku yang melebihi jumlah kebutuhan akan

menyebabkan besarnya biaya penyimpanan dan pemeliharaan, kemungkinan kerugian

karena kerusakan, turunnya kualitas dan timbulnya keusangan dari persediaan bahan

baku. Sehingga dapat memperkecil keuntungan perusahaan.

Sebaliknya tidak tersedianya bahan baku dalam jumlah yang cukup akan

menyebabkan terhambatnya proses produksi dan hal ini akan mengakibatkan rendahnya

volume penjualan, sehingga akan memperkecil keuntungan perusahaan. Hal ini menjadi

dilema bagi perusahaan. Oleh karena itu CV. RK dituntut untuk selalu mengatur bahan

baku dalam jumlah yang memadai pada waktu yang dibutuhkan, pada tempat yang tepat

(7)

2 Universitas Kristen Maranatha suatu perencanaan yang terpadu terhadap semua unsur-unsur yang ada didalam

perusahaan serta melengkapinya dengan sistem pengendalian intern yang cukup

memadai.

CV. RK mengendalikannya dengan cara setiap ada pemesanan penjualan, maka

CV. RK akan memproduksi kain grey sesuai jumlah pesanan, maka CV. RK mengetahui

jumlah bahan baku yang akan digunakan, barulah CV. RK melakukan pemesanan

pembelian bahan baku. Jadi pengendalian seperti itulah yang dilakukan CV. RK.

Dalam suatu proses produksi, pembelian bahan baku adalah suatu faktor yang

sangat penting, dengan demikian pimpinan CV. RK juga perlu untuk memperhatikan

kondisi dan permintaan pasar saat itu, yang pada akhirnya pimpinan CV. RK dapat

menetapkan suatu kebijaksanaan dalam proses pembelian bahan baku yang paling

menguntungkan bagi perusahaan. Dalam pelaksanaan pembelian bahan baku ini, kadang

kala sering terjadi kerugian yang disebabkan oleh kecurangan-kecurangan yang

dilakukan oleh pihak-pihak tertentu. Oleh karena itu dirasakan perlu oleh CV. RK untuk

menyusun dan menerapkan Sistem Pengendalian Intern, dalam hal ini Sistem Pengendalian Intern Pembelian Bahan Baku agar kegiatan pembelian dapatberjalan dengan baik.

Sistem pengendalian intern juga dapat menciptakan suatu manajemen perusahaan

yang baik, yang dapat bekerja secara praktis, dinamis, efisien, serta efektif.

Maka atas dasar fenomena yang terjadi di dalam CV. RK ini, penulis meneliti

dan memilih judul penelitian : "Peranan Sistem Pengendalian Intern Pembelian Bahan

(8)

3 Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas maka penulis membuat identifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem pengendalian intern di dalam Perusahaan.

2. Bagaimana Sistem Pengendalian Intern Pembelian Bahan Baku berperan dalam

meningkatkan Efektivitas Pembelian Bahan Baku.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui system pengendalian internal yang ada di dalam perusahaan.

2. Untuk mengetahui kegiatan pembelian bahan baku yang telah dilaksanakan sudah

efektif dan efisien.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan uraian pada tujuan penelitian, penulis dapat mengemukakan

beberapa kegunaan dari penelitian ini yaitu :

1. Bagi Penulis :

a. Mengetahui bentuk sistem pengendalian intern pembelian yang dilaksanakan oleh perusahaan.

b. Menerapkan dan membandingkan antara sistem pengendalian intern pembelian yang ada diperusahaan dengan teori yang penulis pelajari semasa penulis kuliah.

c. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana ekonomi

(9)

4 Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi Perusahaan :

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan infomasi tentang penerapan

sistem pengendalian intern pembelian guna menunjang aktivitas pembelian.

b. Sebagai sumbangan pemikiran untuk bahan evaluasi terhadap system

pengendalian intern pembelian yang telah dilakukan.

3. Bagi Pihak lain:

a. Sebagai panduan yang dapat membantu dalam penelitian yang sejenis.

b. Diharapkan hasil penelitian yang terbatas ini dapat memberikan masukan yang bermanfaat dan pengetahuan khususnya mengenai peranan sistem pengendalian intern pembelian guna menunjang aktivitas pembelian.

1.5 Rerangka Pemikiran

Salah satu aktivitas terpenting dalam perusahaan adalah aktivitas pembelian, yang

merupakan aktivitas yang dapat mendukung aktivitas lainnya, karena pembelian

berpengaruh terhadap kelangsungan operasi perusahaan. Oleh karena itu pembelian harus

dilaksanakan tepat waktu agar proses produksi tidak terhambat, dan tidak terjadi

penundaan yang dapat merugikan perusahaan.

Sub sistem pembelian sendiri terdiri dari berbagai prosedur, mulai dari prosedur

permintaan barang, prosedur pelaksanaan pembelian, prosedur penerimaan dan

pemeriksaan barang, prosedur penyimpanan barang, sampai dengan prosedur pencatatan

hasil pembelian. Pelaksanaan semua prosedur tersebut harus dapat mengamankan harta

perusahaan, meningkatkan kehandalan data, meningkatkan efisiensi operasi serta

(10)

5 Universitas Kristen Maranatha .

Dengan berkembangnya perusahaan, maka kegiatan pembelian juga semakin

meningkat. Hal demikian memerlukan penanganan khusus, mengingat ruang lingkup

perhatian manajemen yang semakin terbatas dalam mengendalikan perusahaan.

Kenyataan ini mengakibatkan pimpinan mendelegasikan sebagian wewenang kepada para

bawahan disertai dengan pengawasan yang memadai.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa adanya sistem

pengendalian intern pembelian merupakan hal yang penting dan sangat diperlukan guna

menunjang aktivitas pembelian. Adanya struktur pengendalian intern pembelian yang

memadai, diharapkan segala kesalahan, penyimpangan, kecurangan dan hal-hal yang

merugikan perusahaan yang berhubungan dengan aktivitas pembelian dapat ditekan

serendah mungkin.

Suatu sistem pengendalian intern yang memadai adalah suatu sistem yang

memiliki unsur-unsur pengendalian intern. Tujuan sistem pengendalian intern tercapai

jika pelaksanaan seluruh prosedur dan metoda yang menjadi unsur itu sendiri,

benar-benar sesuai dengan semestinya.

Pengertian pengendalian intern menurut AICPA yang dikutip oleh Cushing dan

diterjemahkan oleh Ruchyat Kosasih (1992: 78) dalam buku Sistem Informasi Akuntansi

dan Organisasi Perusahaan adalah sebagai berikut :

"Pengendalian intern (internal control) meliputi rencana organisasi dan semua metode

yang terkoordinir dan tindakan atau ukuran yang ditetapkan didalam perusahaan untuk

(11)

6 Universitas Kristen Maranatha meningkatkan efisiensi operasi dan mendorong ketaatan terhadap kebijakan yang

ditetapkan oleh manajemen".

Dari penelitian sebelumnya dikatakan otorisasi yang memadai diperlukan dalam

proses pengadaan bahan baku yang efektif, agar bahan baku yang dipesan tidak

menyimpang dari kebutuhan produksi. Apabila otorisasi yang memadai tidak ada, maka

ada kemungkinan terkadinya pembelian bahan baku fiktif ataupun bahan baku yang

dibeli tidak sesuai jenisnya, kualitasnya, maupun jumlahnya. (A.V.Livia Norma;1999:5)

Beberapa pengendalian yang seharusnya ada dalam sub sistem pembelian dimulai

dengan adanya pemintaan barang/bahan yang diajukan oleh bagian gudang atau bagian

yang tidak melakukan pembelian. Dalam prosedur pembelian, pelaksanaan pembelian

dilakukan oleh bagian pembelian. Prosedur penerimaan dan pemeriksaan barang,

dilakukan oleh bagian gudang atau bagian penerimaan barang. Bagian ini harus

memeriksa jumlah dan kualitas barang yang diterima. Jika ada barang yang tidak sesuai

maka akan dibuatkan surat retur/pengembalian barang. Bagian gudang juga bertanggung

jawab atas prosedur penyimpanan barang. Sedangkan untuk prosedur pencatatan,

dilakukan oleh bagian Akuntansi/hutang, dan dilakukan pembayaran bila sudah jatuh

tempo.

Namun demikian banyak faktor yang ikut mempengaruhi keberhasilan sistem pengendalian intern, misalnya faktor manusianya, dan hasil analisis atas biaya-biaya yang diperlukan untuk penyusunan suatu sistem pengendalian intern dibandingkan dengan

manfaat yang diterimanya. Dan meskipun system pengendalian intern pembelian telah

ditetapkan dan dilaksanakan cukup memadai belum dapat menjamin keberhasilan

(12)

7 Universitas Kristen Maranatha intern pembelian ) dan factor eksternal yang akan menunjang aktivitas pembelian,

misalnya keterampilan karyawan dan kebijakan pemerintah yang mempengaruhi secara

tidak langsung.

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penulis merumuskan hipotesa

yang akan dibuktikan dalam penelitian ini : Jika Sistem Pengendalian Intern Pembelian bahan baku memadai maka berperan meningkatkan efektifitas pembelian bahan baku

1.6 Metoda Penelitian

Dalam melakukan penelitian untuk penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif analisis, yakni suatu metode yang berusaha mengumpulkan, mengolah dan menganalisa bahan/data yang berdasarkan sumbernya dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

1. Data primer (primary data), adalah: data yang diperoleh dari pihak yang bersangkutan dan berwenang seperti manajer, staf perusahaan dan karyawan yang terlibat.

2. Data sekunder (secondary data), adalah: data yang diperoleh dari sumber-sumber yang berkaitan seperti kepustakaan.

Teknik yang digunakan penulis dalam pengumpulan data ada 2 yaitu: 1. Penelitian Lapangan

Meninjau dan meneliti langsung keperusahaan sebagai objek penelitian dengan melakukan pengamatan langsung terhadap keadaan objek penelitian serta mewawancarai pihak-pihak yang terlibat.

2. Penelitian Kepustakaan

Dengan membaca dan mempelajari literatur-literatur dan bacaan yang berkaitan dengan tujuan penelitian, guna memperoleh suatu landasan teori yang cukup kuat untuk

(13)

8 Universitas Kristen Maranatha

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Perusahaan industri ini bernama CV. Rajawali Knitting yang beralamat di Jalan

(14)

55 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh

penulis maka penulis menyimpulkan bahwa sistem pengendalian internal pembelian

bahan baku yang terdapat dalam CV. Rajawali Knitting tidak berperan dalam upaya

meningkatkan efektivitas pembelian bahan baku yang terdapat di dalam perusahaan

tersebut.

a. Sistem Pengendalian Internal Pembelian Bahan Baku CV. Rajawali Knitting :

1. Terdapat beberapa perangkapan tugas dan fungsi yang dilakukan oleh satu orang

terhadap beberapa tugas, misalnya kepala gudang bahan baku dan barang jadi

adalah orang yang sama, juga penerimaan barang dan pengeluaran barang juga

dilakukan oleh orang yang sama.

2. Kurangnya dokumen resmi yang digunakan sebagai bukti dalam segala kegiatan

pembelian dan penerimaan barang.

3. Kurangnya komunikasi yang terjalin antar staff mengenai kekurangan pekerjaan

yang dilakukan yang satu dengan yang lainnya. Sehingga tidak ada intropeksi

pegawai untuk memperbaiki kesalahan.

4. System pemncatatan baik pembelian, penerimaan, pengeluaran barang dalam

perusahaan masih manual karena dianggap mudah bagi perusahaan.

b. Peranan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Usaha Meningkatkan Efektivitas

(15)

56 Universitas Kristen Maranatha

Hasil analisis regresi adalah Y = 32,208 + (-0,007)X dengan α ≤ 0,05 maka

pengendalian intern pembelian bahan baku tidak berperan meningkatkan efektifitas

pembelian bahan baku.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian tersebut pula, penulis mencoba untuk memberikan

saran-saran perbaikan terhadap kelemahan yang terdapat dalam system pengendalian pembelian

bahan baku CV. Rajawali Knitting, yaitu :

1. Menambah jumlah staff untul pemisahan fungsi dan tugas, sehingga tidak terjadi

perangkapan fungsi yang akan mempermudah tindakan penyelewengan.

2. Sebaiknya CV. Rqajawali Knitting membuat dokumen-dokumen resmi untuk

purchase request.

3. Perlunya system computerisasi untuk mengendalikan pembelian dan stok barang

agar lebih mudah terkontrol dari pada secara manual, juga lebih mengentisipasi

untuk tindakan penggelapan barang.

4. Perlunya dokumen yang pre- numbered dan memiliki rangkap untuk menghindari

terjadinya kesalahan pencatatan.

5. Memperbaiki komunikasi antar staff yaitu dengan lebih sering mengadakan

metting untuk membahas kepentingan perusahaan dan jalannya perusahaan.

Dengan adanya pemisahan fungsi, kelengkapan dokumen yang dibutuhkan dalam

pelaksanaan aktivitas pembelian bahan baku, dan komunikasi yang baik maka jumlah

persedian bahan baku akan lebih ideal diharapkan dapat menunjang upaya meningkatkan

(16)

57 Universitas Kristen Maranatha Demikian saran-saran perbaikan yang dikemukakan oleh penulis dan diharapkan

dapat menjadi bahan pertimbangan bagi CV. Rajawali Knitting dalam melakukan

perbaikan terhadap system pengendalian internala pembelian bahan baku di masa

(17)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George.H dan Willyam.S.Hopwood, 2000, Sistem Informasi Akuntansi,

Jakarta: Salemba Empat.

Gohzali, Imam (2001). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, edisi

tiga, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ikatan Akuntansi Indonesia (2001). Standar Profesional Akuntan Publik, Jakarta :

Salemba Empat.

Krismiaji, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi ketujuh, Penerbit Erlangga.

La Midjan dan Susanto, 2001 Sistem Informasi Akuntansi, Edisi kedelapan, Penerbit

Lingga Jaya.

Referensi

Dokumen terkait

Wamar International melihat kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Iraq dalam memberikan kebebasan pajak serta biaya-biaya lainnya guna membangun iklim investasi

Kemudian adanya suku bunga yang tidak menentu pada masing-masing koperasi sehingga seakan-akan prinsip kekeluargaan hilang dan seolah-olah menjadi lahan untuk mencari

variabel kepercayaan dan komitmen pelanggan secara parsial memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel keputusan pengguan jasa pengiriman Tiki di

Keluarga Berencana yang selanjutnya disingkat KB adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan

Activities will be in the forms of lecturing, classroom writing practices, peer reviewing and classroom discussion..

ur.flkFhg

<Lyqa

Perbandingan Kenaikan Transaksi dengan Biaya Produksi Setelah Melakukan Pendekatan kepada para Calon Customer Baru .... Contoh Kegiatan Pengiriman Barang Kargo dari Jakarta ke