• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis sistem pesediaan barang kelompok 4

N/A
N/A
maghfiroh kamila

Academic year: 2024

Membagikan "analisis sistem pesediaan barang kelompok 4"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SISTEM

PERSEDIAAN BARANG

S I S T E M A K U N T A N S I

(studi kasus CV. Cool Clean Malang)

K E L O M P O K 3

K E L O M P O K 3

(2)

K E L O M P O K 3

ADILA NOVIA R 21503020011108

RANI KHARISMA MAGHFIROH KAMILA

215030201111097

ANGGOTA KELOMPOK

U N I V E R S I T A S B R A W I J A Y A

215030200111015

(3)

CV COOL CLEAN

CV. Cool Clean merupakan salah satu perusahaan BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) di indonesia yang bergerak di bidang industri rumah tangga dengan memproduksi tissue basah atau dengan istilah antara lain Wet tissue, Sanitizer tissue, Refreshing tissue, Cologne tissue, Moist Towelette, tissue botol, tissue Galon, dan lain-lain.

Didirikan pada Tahun 1980 oleh Bapak Djoko Pramono.

Pada tahun 1985 CV. Cool Clean mendapat ijin usaha

Departemen Perindustrian No. 108/1985.

(4)

PROSEDUR HARGA POKOK PERSEDIAAN YANG DIBELI

Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk sistem pembelian. Dalam prosedur ini dicatat harga pokok persediaan yang dibeli.

PROSEDUR PERMINTAAN DAN PENGELUARAN

BARANG GUDANG

Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk sistem akuntansi biaya produksi. Dalam prosedur ini dicatat harga pokok persediaan bahan baku, bahan penolong, bahan habis pakai pabrik, dan suku cadang yang dipakai dalam kegiatan produksi dan non produksi

SISTEM PERHITUNGAN FISIK PERSEDIAAN

Digunakan oleh perusahaan untuk menghitung secara fisik persediaan yang disimpan di gudang yang hasilnya digunakan unutk meminta pertanggung jawaban baagian gudang.

jaringan prosedur yang terkait dalam sistem akuntansi persediaan bahan baku (Mulyadi,2013: 569-585) adalah :

PROSEDUR YANG MEMBENTUK SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN

K E L O M P O K 3

(5)

FUNGSI TERKAIT :

Bagian gudang bertanggung jawab melakukan penerimaan dan

penyimpanan barang di gudang.

1.

Bagian akuntansi bertanggung jawab dalam pembuatan bukti kas keluar, pencatatan register kas keluar, pencatatan jurnal umum sekaligus bertanggung jawab dalam pencatat kartu persediaan.

2.

CATATAN AKUNTANSI :

Buku Stock 1.

Kartu Persediaan 2.

Register Bukti kas keluar 3.

Jurnal Umum 4.

JARINGAN 1 : SISTEM PENCATATAN HARGA POKOK BARANG YANG DIBELI

DOKUMEN :

Surat Jalan 1.

Purchase Order (PO) 2.

Laporan Penerimaan Barang 3.

Faktur 4.

Bukti Kas Keluar

5.

(6)

BAGIAN GUDANG

Bagian gudang memeriksa kesesuaian barang yang diterima dari pemasok dengan barang yang dipesan berdasarkan surat jalan yang dibawa oleh pemasok dengan Purchase order yang diterima dari -bagian pembelian. Setelah melakukan pemeriksaan bagian gudang membuat laporan penerimaan barang sebanyak 2 rangkap, lembar ke 2 di catat ke dalam buku stok serta disimpan bersama surat jalan dan purchase order sebagai arsip bagian gudang, kemudian lembar ke 1 diserahkan kepada bagian akuntansi.

BAGIAN AKUNTANSI

Bagian akuntansi membandingkan faktur dari pemasok dengan purchase order dari bagian pembelian dan laporan penerimaan barang dari bagian gudang, selanjutnya membuat bukti kas keluar, mencatat ke dalam register bukti kas keluar, mencatat ke dalam jurnal umum serta mencatat kuantitas dan harga pokok per unit barang ke dalam kartu persediaan berdasarkan bukti kas keluar.

Kemudian Menyimpan bukti kas keluar sebagai bukti kas keluar yang belum dibayar beserta faktur, purchase order dan laporan penerimaan barang sebagai arsip bagian akuntansi.

JARINGAN 1 : SISTEM PENCATATAN HARGA POKOK

BARANG YANG DIBELI

(7)

FUNGSI TERKAIT

1) Bagian produksi bertanggung jawab atas pelaksanaan produksi dengan membuat daftar barang yang dibutuhkan pada bukti permintaan barang.

2) Bagian gudang bertanggung jawab atas kesediaan bahan baku yang ada di gudang untuk keperluan produksi dan pencatatan keluar masuk barang gudang ke dalam buku stok.

3) Bagian akuntansi bertanggungjawab pencatatan jurnal pemakaian bahan baku dan pencatatan ke dalam kartu persediaan

CATATAN AKUNTANSI

Buku Stock 1.

Kartu Persediaan 2.

Jurnal Pemakaian Bahan Baku 3.

JARINGAN 2 : SISTEM PERMINTAAN DAN PENGELUARAN BARANG GUDANG

DOKUMEN

Dokumen yang digunakan dalam prosedur

pencatatan permintaan dan pengeluaran barang

gudang adalah bukti permintaan barang. Dokumen

ini digunakan oleh bagian gudang sebagai bukti

pengeluaran.

(8)

JARINGAN 2 : SISTEM PERMINTAAN & PENGELUARAN BARANG GUDANG

BAGIAN PRODUKSI

Bagian produksi membuat bukti permintaan bacang sesuai dengan barang yang dibutuhkan untuk produksi sebanyak 2 rangkap yang kemudian diserahkan kepada bagian gudang

BAGIAN GUDANG

Bagian gudang menerima bukti permintaan barang dari bagian produksi sebanyak 2 rangkap, selanjutnya mengecek barang gudang pada buku stok, mengeluarkan barang gudang, mengisi kuantitas barang dan menandatangani bukti permintaan barang. mencatat bukti permintaan barang lembar ke 2 ke dalam buku stok dan menyimpannya sebagai arsip. Kemudian menyerahkan bukti permintaan barang lembar ke I kepada bagian akuntansi.

BAGIAN AKUNTANSI

Bagian akuntansi menerima bukti permintaan barang lembar ke 1 dari bagian gudang, selanjutnya mencatat harga pokok persediaan. pada kartu persediaan, mencatat jurnal pemakaian bahan baku. berdasarkan bukti permintaan barang, kemudian menyimpan bukti permintaan barang lembar ke 1 sebagai arsip.

(9)

FUNGSI YANG TERKAIT

DALAM SISTEM PERHITUNGAN FISIK

bagaian perhitungan, melakukan perhitungan fiisik pada persediaan di gudang

1.

bagaian akuntansi, bertanggung jawab atas adjusment pada kartu persediaan dan jurnal umum

2.

bagian gudang, bertanggung jawab melakukan adjusment pada buku stok.

3.

JARINGAN 3 : SISTEM PERHITUNGAN FISIK PERSEDIAAN

DOKUMEN YANG DIGUNAKAN

DALAM SISTEM PERHITUNGAN FISIK

Stock Opname, 1.

Bukti memorial, 2.

CATATAN AKUNTANSI YANG DIGUNAKAN DALAM SISTEM

PERHITUNGAN FISIK

Kartu persediaan, digunakan untuk mencatat adjusment data kuantitas dan harga pokok total persediaan

1.

Buku stok, digunakan untuk mencatat adjusment kuantitas barang berdasarkan hasil perhitungan fisik yang dilakukan bagian gudang

2.

jurnal umum, digunakan untuk mencatat adjustment rekening persediaan karena adanya perbedaan antara saldo yang dicatat dalam rekening persediaan

dengan saldo menurut perhitungan fisik 3.

(10)

JARINGAN 3 : SISTEM PERHITUNGAN FISIK PERSEDIAAN

K E L O M P O K 3

PROSEDUR PENCATATAN SISTEM PERHITUNGAN FISIK

Bagian pernghitung melakukan perhitungan fisik pada

persediaan yang ada di gudang dengan pengawasan langsung dari kepala bagian gudang, selanjutnya menyerahkan stock opname kepada bagian akuntansi

1.

Bagian akuntansi menerima stock opname lalu melakukan adjusment data kuantitas persedian yang dicatat pada kartu persediaan berdasarkan stock opname yang kemudin dibuat bukti memorial. lalu menghitunh HPP per unit dan

menghitung HPP total yang dicatat di jurnal umum (disimpang sebagai arsip). kemudian stock opname diserahkan ke bagian gudang

2.

bagian gudang melakukan adjusment pada buku stok

3.

(11)

SARAN YANG DIUSULKAN UNTUK SISTEM PERSEDIAAN BARANG

CV.COOL CLEAN MALANG

K E L O M P O K 3

(12)

JARINGAN 1 : PROSEDUR PENCATATAN HARGA POKOK BARANG YANG DIBELI

1

2

3

I D E N T I F I K A S I K E K U R A N G A N P A D A P R O S E D U R :

Fungsi yang terkait : Pada bagian pengendalian internal terdapat perangkapan fungsi dan tanggung jawab pada pada bagian gudang yaitu fungsi penerimaan dan penyimpanan barang serta adanya perangkapan fungsi pada bagian akuntansi sebagai pencatatan jurnal dan pencatatan kartu persediaan

Dokumen yang digunakan : dokumen bukti kas keluar hanya dibuat 1 lembar dan pembuatan laporan penerimaan barang.hanya dibuat 2 rangkap

pada prosedur pencatatan harga pokok persediaan : terdapat perangkapan fungsi dan tanggung jawab oleh bagian gudang dan bagian akuntansi

Fungsi yang terkait, Pemisahan fungsi gudang, fungsi penerimaan, fungsi akuntansi dan fungsi persediaan untuk menjamin ketelitian, keakuratan dan terhindar dari penyelewangan atau kecurangan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin mengambil keuntungan dari perusahaan untuk kepentingan pribadi

U S U L A N Y A N G D I B E R I K A N P A D A P R O S E D U R :

Dokumen yang digunakan, bukti kas keluar dibuat 2 rangkap dan Laporan penerimaan barang dibuat sebanyak 3 rangkap

Prosedur pencatatan harga pokok barang yang dibeli, untuk meningkatkan pengendalian interen pada prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli, maka perusahaan perlu membentuk bagian penerimaan dan bagian kartu persediaan

(13)

BARANG YANG DIBELI

F L O W C H A R T P R O S E D U R P E N C A T A T A N H A R G A P O K O K B A R A N G Y A N G D I B E L I

(14)

JARINGAN 1 : PROSEDUR PENCATATAN HARGA POKOK BARANG YANG DI BELI

Struktur organisasi sudah dipisahkan dengan baik, namun masih ada kelemahan yaitu perangkapan tugas oleh bagain gudang sebagai fungsi penerimaan dan penyimpanan barang serta fungsi akuntansi sebagai fungsi pencatatan jurnal umum dan pencatatan kartu persediaan.

saran : dilakukan pemisahan pada fungsi-fungsi tersebut

otorisasi dokumen yang digunakan dalam prosedur pencatatan sudah baik. namun tedapat kelemahan pada pembuatan laporan penenrimaan barang, yaitu laporan penerimaan barang diotorisasi oleh bagian gudang.

Saran : Pembuatan laporan penerimaan barang yan di otorisasi oleh kepala bagian penerimaan

Organisasi

sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

Praktik yang sehat

penggunaan formulir masih bernomor urut teracak, pencocokan fisik kekayaan, pemeriksaan mendadak (surprise audit) yang dilakukan oleh pihak internal dan eksternal sudah dilaksanakan dengan baik. kelemahan pada aspek ini adalah belum dilaksanakannya perputaran jabatan.

saran: menggunakan formulir bernomor urut tercetak dan dilakukan perputaran jabatan unuk menghindari persengkokolan kerja karyawan.

Unsur pengendalian Internal

Berikut analisis pengendalian internal CV Cool Clean Malang :

4

Karyawan yang mutuntya sesuai dengan tanggung jawabnya

penempatan karyawan sesuai dengan mutu dan tanggung jawab sudah berjalan baik.

(15)

JARINGAN 2:

PROSEDUR PERMINTAAN DAN PENGELUARAN BARANG GUDANG

I D E N T I F I K A S I P E R M A S A L A H A N

Perangkapan fungsi dan tanggung jawab pada bagian akuntansi sebagai fungsi pencatatan jurnal, pencatatan kartu persediaan, dan pencatatan kartu biaya

Kurangnya jumlah pembuatan dokumen

‘Bukti Permintaan Barang’, sehingga bagian produksi tidak memiliki arsip

Pemisahan Fungsi Akuntansi, Fungsi Pencatatan Kartu

Persediaan, dan Fungsi Pencatatan Kartu Biaya

U S U L A N Y A N G D I B E R I K A N

Bukti Permintaan Barang dibuat

menjadi 3 rangkap

(16)

BAGAN ALIR PROSEDUR

PERMINTAAN DAN

PENGELUARAN BARANG

GUDANG

(17)

UNSUR PENGENDALIAN INTERNAL

Organisasi

Fungsi gudang harus terpisah dari fungsi produksi

Fungsi gudang harus terpisah dari fungsi akuntansi

Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

BPB harus diotorisasi oleh kepala fungsi

produksi yang bersangkutan

Praktik yang Sehat

BPB bernomor urut tercetak yang

dipertanggungjawabkan oleh Fungsi Pemegang Stock Opname

Secara periodik

dilakukan penghitungan persediaan yang ada di gudang untuk dicocokan dengan kartu

persediaan

(18)

JARINGAN 3:

SISTEM PERHITUNGAN FISIK PERSEDIAAN

I D E N T I F I K A S I P E R M A S A L A H A N

Perangkapan fungsi dan tanggung jawab pada bagian gudang sebagai fungsi penyimpanan bahan baku dan fungsi perhitungan fisik persediaan.

Perangkapan fungsi dan tanggung jawab pada bagian akuntansi sebagai fungsi pencatatan jurnal umum dan pencatatan kartu persediaan

Perhitungan fisik persediaan hanya dilakukan satu kali.

Membuat panitia pemegang stock opname yang beranggotakan karyawan selain dari bagian gudang dan bagian akuntansi

U S U L A N Y A N G D I B E R I K A N

Panitia perhitungan stock opname dibagi

menjadi dua fungsi yakni sebagai penghitung

dan pengecek

(19)

BAGAN ALIR SISTEM

PERHITUNGAN FISIK

PERSEDIAAN

(20)

BAGAN ALIR SISTEM

PERHITUNGAN FISIK

PERSEDIAAN

(21)

UNSUR PENGENDALIAN INTERNAL

Organisasi

Penghitungan fisik persediaan (Stock Opname) dilakukan

oleh panitia yang terdiri dari Fungsi Pemegang Kartu Stock Opname, Fungsi Penghitung, dan Fungsi Pengecek

Panitia Pemegang Stock

Opname yang dibentuk harus terdiri dari selain fungsi

gudang dan fungsi akuntansi

Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

DHPF harus ditandatangani oleh Ketua Panitia

Penghitungan Stock Opname Pencatatan hasil perhitungan fisik didasarkan pada KSO

Harga satuan yang tercantum pada DHPF berasal dari Kartu Persediaan yang

bersangkutan

Penyesuaian terhadap Kartu Persediaan harus didasarkan pada informasi DHPF

Praktik yang Sehat

KSO bernomor urut tercetak yang dipertanggungjawabkan oleh Fungsi Pemegang Stock Opname

Penghitungan fisik setiap jenis persediaan dilakukan dua kali secara independen

Kuantitas pada KSO bagian ke- 1 dan bagian ke-2 harus

dicocokkan terlebih dahulu sebelum bagian ke-2 dicatat dalam DHPF

Peralatan dan metode yang digunakan untuk menghitung persediaan harus dijamin

ketelitiannya

(22)

THANK YOU

Daftar Pustaka:

Febriyanti, DR. (2017). Analisis Sistem Akuntansi Persediaan Bahan Baku Dalam Meningkatkan Pengendalian Intern (Studi Kasus pada CV. Cool Clean Malang),. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Mulyadi. (2013). Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat Mulyadi. (2016). Sistem Akuntansi. Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat.

K E L O M P O K 3

Referensi

Dokumen terkait

Dalam sistem penghitungan fisik persediaan, fungsi ini bertanggung jawab untuk mencantumkan harga pokok satuan persediaan yang dihitung ke dalam daftar hasil penghitungan

Berdasarkan temuan yang telah diperoleh, perusahaan disarankan untuk mengoptimalisasikan pengendalian intern persediaan dengan melakukan penghitungan fisik secara

Dalam sistem penghitungan fisik persediaan, fungsi ini bertanggung jawab untuk mencantumkan harga pokok satuan persediaan yang dihitung ke dalam daftar hasil penghitungan

untuk melakukan adjusment data kuantitas persediaan yang dicatat dalam kartu. gudang berdasarkan hasil penghitungan

Dalam prosedur ini bagian kartu persediaan mengisi harga pokok persatuan tiap jenis persediaan yang tercantum dalam daftar penghitungan fisik berdasarkan informasi

Tidak adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab, tidak adanya dokumen-dokumen, dan kegiatan stock opname atas persediaan barang jarang dilakukan.Berdasarkan hal diatas,

Berikut saran guna meningkatkan pengendalian intern yaitu stock opname dilakukan minimal 4 kali dalam setahun terlebih untuk persediaan yang mempunyai perputaran yang cukup tinggi,

Dampak dari fenomena diatas pada saat melakukan pemeriksaan fisik barang dagangan Stock Opname ,jumlah barang dagangan yang sering menumpuk dan kekurangan persediaan barang dialami toko