• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI FARMHILL ACADEMY DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS MELALUI WEBINAR SERIES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI FARMHILL ACADEMY DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS MELALUI WEBINAR SERIES"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Program Studi Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh : Farisa Meliana Dewi

32801900036

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS BAHASA DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2023

(2)

ii SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

(3)

iii LEMBAR PENGESAHAN

(4)

iv

HALAMAN PENGESAHAN

(5)

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN UNGGAH KARYA ILMIAH

(6)

vi

MOTTO

“Jangan bandingkan prosesmu dengan orang lain,

Karena tak semua bunga tumbuh dan mekar secara bersama-sama”

"Terimalah kebenaran yang datang kepadamu meski bersumber dari orang asing yang kau benci. Tolaklah kebatilan yang sampai kepadamu meskipun ia berasal

dari orang dekat yang kau cintai."

"Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita." - QS At Taubah: 40

"Jika depan, belakang, kanan, dan kirimu membencimu, coba tengok ke atas, ada Allah yang menyayangimu."

“Semakin tinggi posisi dan kedudukan seseorang, maka akan semakin besar ujian yang ia terima”

"Jangan menjelaskan dirimu kepada siapa pun karena yang menyukaimu tidak butuh itu dan yang membencimu tidak percaya itu."

"Jika setiap doa selalu dikabulkan dengan cepat, maka kamu tidak akan pernah tahu bagaimana nikmatnya merayu Allah di sepertiga malam."

"Terkadang apa yang kita yakini baik kenyataannya justru berbanding terbalik.

Itulah bukti kelemahan kita, rencana kita belum tentu baik. Lantas, masih ragukah dengan ketetapan Allah?"

“Wahai Dzat yangmembolak-balikkan hati, teguhkan hatiku diatas agama-Mu”

“Duniaku masih baik-baik saja selagi masih ada doa Mama dan Papa”

“Dan terhadap nikmat Allah yang di berikan kepada mu, jika itu bisa memotivasi maka hendaklah kamu siarkan”. (QS. Ad-Duha:11)

“Nasehat bagaikan melempar bola ke dinding, pantulannya lebih keras mengarah ke kita sendiri”

“Kita harus ada waktu untuk sendiri dan beristighfar”

“Ketika ada orang yang membicarakan keburukanmu, maka tenanglah, saya dan mereka akan mati, saya dan mereka akn dihisab masing-masing, sesederhana itu”

“Kau telah memiliki separuh kebahagiaan saat kau tak punya rasa iri pada orang lain, dan kau mendapatkan separuh sisanya jika kau mengharap dan mendoakan

kebaikan kepada mereka”.

(7)

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillah Hirobbil Alamin puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat, sehat dan karunia-Mu yang luar biasa kepada saya. Atas segala nikmat dan

kemudahan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar hingga akhir.

Skripsi ini saya persembahkan untuk : - Kedua orang tua yang telah memberikan kasih sayang, doa, dan dukungan secara meterial maupun spiritual tiada henti kepada saya selama ini.

Doa saya untuk Papa, semoga lekas diberikan kesembuhan agar dapat menjalani kehidupan lebih lama lagi untuk menemani disetiap proses kehidupanku sampai saya bisa membahagiakan kedua orangtua saya.

- Diri saya sendiri, yang sudah mau bekerja sama tetap berjuang hingga akhir, kamu hebat sudah sampai titik ini, sudah sebaik ini mencintai dirinya dan mau menerima takdir apapun, - Kepada adik-adik saya yang senantiasa memberikan semangat,

dan mendoakan saya.

(8)

viii

ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI FARMHILL ACADEMY DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS MELALUI

WEBINAR SERIES

Farisa Meliana Dewi

Abstrak

Farmhill Academy merupakan perusahaan yang baru saja berdiri pada akhir tahun 2021, perusahaan yang berfokus pada penyedia jasa modern farming ini memiliki harapan menjadi Top Of Mind dibenak masyarakat. Sebagai perusahaan baru, dalam membangun brand awareness memerlukan sebuah strategi komunikasi yang tepat untuk mencapai harapan tersebut. Jika harapan itu besar, maka strategi yang digunakan harus sesuai, agar harapan tersebut cepat dapat terealisasikan, namun sampai saat ini strategi komunikasi yang dilakukan Farmhill Academy belum dapat mencapai harapan besar tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja strategi komunikasi yang dilakukan oleh Farmhill Academy melalui webinar series tersebut untuk membangun brand awareness. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif, dengan paradigma konstruktivisme. Penelitian ini menggunakan teori S-O-R (Stimulus-Organism- Response). Subjek penelitian ini adalah Manager Farmhill Academy Division, Product Development Manager, dan General Affair dari Farmhill Academy.

Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan oleh Farmhill Academy yaitu denga melakukan perumusan strategi, dari pengenalan khalayak, penyusunan pesan dan pemilihan media sesuai khalayak yang dituju, serta penetapan metode yang akan digunakan. Lalu melakukan penerapan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam strategi komunikasi, mulai research, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi hingga pelaporannya dilakukan secara rinci. Strategi komunikasi yang dilakukan oleh Farmhill Academy dan webinar series sebagai alat untuk membangun brand awareness ini cukup tepat, meskipun masih memerlukan pengembangan pada implementasi rencananya.

Dibuktikan adanya meningkatnya jumlah followers instagram Farmhill Academy dan jumlah anggota Farmhill Community walaupun masih belum ada diskusi.

Untuk kedepannya, dalam strategi komunikasi yang dilakukan Farmhill Academy dapat melakukan evaluasi terhadap perkembangan brand awareness nya, agar mengetahui seberapa suksesnya strategi komunikasi yang sudah diterapkan. Selain itu Farmhill Academy dapat memanfaatkan sosial media lain seperti tiktok untuk penyebaran informasinya, dan juga menyiapkan budgeting untuk berkolaborasi dengan conten creator sebagai narasumber webinar series agar mempercepat proses penyebaran brand awareness nya.

Kata Kunci: Strtategi Komunikasi, Brand Awareness, Webinar Series, Teori S-O-R (Stimulus-Organism-Response)

(9)

ix

ANALYSIS OF FARMHILL ACADEMY'S COMMUNICATION STRATEGY IN BUILDING BRAND AWARENESS THROUGH

WEBINAR SERIES

Farisa Meliana Dewi

Abstract

Farmhill Academy is a company that was just founded at the end of 2021. This company which focuses on providing modern agricultural services has the hope of becoming Top Of Mind in the minds of the public. As a new company, building brand awareness requires an appropriate communication strategy to achieve these expectations. If the expectations are big, then the strategy used must be appropriate, so that these hopes can be realized quickly, but until now the communication strategy implemented by Farmhill Academy has not been able to achieve these big hopes. The purpose of this research is to find out what communication strategies are carried out by Farmhill Academy through the webinar series to build brand awareness. The research method used is a qualitative descriptive method, with a constructivist paradigm. This research uses the S-O-R (Stimulus-Organism-Response) theory. The subjects of this research are the Farmhill Academy Division Manager, Product Development Manager, and General Affairs from Farmhill Academy.

From the results of this research, it can be concluded that the communication strategy carried out by Farmhill Academy is by formulating a strategy, from introducing the audience, preparing messages and selecting media according to the target audience, as well as determining the methods to be used.

Then implement the stages carried out in the communication strategy, starting from research, planning, implementation, evaluation to reporting in detail. The communication strategy implemented by Farmhill Academy and the webinar series as a tool to build brand awareness is quite appropriate, although it still requires development in implementing the plan. It is proven that there is an increase in the number of Farmhill Academy Instagram followers and the number of Farmhill Community members, although there is still no discussion. In the future, the communication strategy carried out by Farmhill Academy can evaluate the development of its brand awareness, in order to find out how successful the communication strategy that has been implemented is. Apart from that, Farmhill Academy can utilize other social media such as TikTok to disseminate information, and also prepare budgeting to collaborate with content creators as webinar series speakers to speed up the process of spreading brand awareness.

Keywords: Communication Strategy, Brand Awareness, Webinar Series, S-O-R Theory (Stimulus-Organism-Response)

(10)

x

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, rahmat dan kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi dengan sebaik-baiknya. Skripsi yang berjudul “Analisis Strategi Komunikasi Farmhill Academy Dalam Membangun Brand Awareness Melalui Webinar Series”. Skripsi ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar S1 Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

Penulis menyadari bahwa selama proses penelitian pada skripsi ini banyak mengalami kendala. Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tak lepas dari dukungan banyak pihak. Oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih banyak kepada :

1. Allah SWT yang selalu memberikan kemudahan saat proses penyusunan skripsi.

2. Keluarga tercinta yaitu Papa, Mama, Firman, dan Firna yang selalu memberikan dukungan dan doa di setiap sholatnya. Terimakasih sudah menjadi penguat dan pengingat paling hebat.

3. Ibu Trimanah, S.Sos., M.Si Selaku dekan Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi.

4. Bapak Urip Mulyadi, S.I.Kom., M.I.Kom., selaku Kaprodi Ilmu Komunikasi Unissula Semarang sekaligus yang senantiasa memberikan semangat dan motivasi untuk lebih giat dalam menyelesaikan skripsi.

5. Bapak Mubarok S.Sos.,M.Si. selaku dosen pembimbing I dan Bapak Fikri Shofin Mubarok,SE.,M.I.Kom selaku pembimbing II dan sekaligus menjadi motivator untuk menyelesaikan skripsi.

6. Seluruh stakeholders internal Farmhill Academy yang telah mengizinkan penulis dalam melakukan proses penelitian pada perusuhaannya.

7. Seluruh dosen dan staf Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu dalam pengalaman selama ini.

(11)

xi

8. Pak Sukma, S.E dan Mas Heru selaku civitas akademik Program Studi Ilmu Komunikasi sekaligus pemberi kemudahan dalam menyelesaikan skripsi.

9. Teman-teman Ilmu Komunikasi angkatan 19 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih sudah berjuang dalam menuntut ilmu bersama penulis selama ini, semoga hubungan baik kita terus terjalin.

10. Kak Shelawaty, Kak Laudy Laura, dan Shinta Sarumaha yang sudah berkenan menjadi informan penulis untuk memberikan jawaban disela kesibukannya.

11. Diri saya sendiri, yang sudah mau bekerja sama tetap berjuang hingga akhir, kamu hebat sudah sampai titik ini, sudah sebaik ini mencintai dirinya dan mau menerima takdir apapun,

12. Lucky Aditya, yang selalu memberi inspirasi untuk selalu melangkah kedepan, tempat berkeluh kesah dan menjadi teman bertukar pikir.

Terimakasih atas waktu, doa dan seluruh hal baik yang diberikan kepada penulis selama ini.

13. Serta teman-teman dan mentor Magang Merdeka saya Kak Adhitya, Nisa, Glory, Dhea, Yunita, Adit, Ika, dan Afif yang selalu memberikan support dan pengertiannya saat penulis mengerjakan skripsi di kantor magang.

Penulis menyadari bahwasannya masih terdapat banyak kekurangan sehingga masih jauh dari kata sempurna, karena keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

(12)

xii

DAFTAR ISI

COVER... i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN UNGGAH KARYA ILMIAH ... v

MOTTO ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 10

1.3 Tujuan Penelitian... 10

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 10

1.4.2 Manfaat Praktis ... 10

1.4.3 Manfaat Sosial ... 11

1.5 Kerangka Teori ... 11

1.5.1 Paradigma Penelitian ... 11

1.5.2 State Of The Art ... 12

1.5.3 Teori S–O–R (Stimulus Organism Response Theory) ... 14

1.5.4 Kerangka Penelitian ... 17

1.6 Operasionalisasi Konsep ... 17

1.6.1 Komunikasi ... 17

1.6.1.1 Pengertian Komunikasi ... 17

1.6.1.2 Fungsi Komunikasi ... 19

1.6.1.3 Tujuan Komunikasi ... 20

1.6.1.4 Indikator Komunikasi ... 21

(13)

xiii

1.6.2 Strategi Komunikasi ... 22

1.6.3 Brand Awareness ... 32

1.6.4 Webinar Series ... 34

1.7 Metodologi Penelitian ... 41

1.7.1 Tipe Penelitian ... 41

1.7.2 Subjek dan Objek Penelitian... 42

1.7.3 Sumber Data ... 43

1.7.4 Teknik Pengumpulan Data ... 44

1.7.5 Analisis Data ... 44

1.7.6 Kualitas Data ... 46

BAB II... 48

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN ... 48

2.1 Profil Farmhill ... 48

2.2 Visi dan Misi Farmhill... 52

2.3 Logo Farmhill Group ... 52

2.4 Letak Geografis Farmhill Group ... 53

2.5 Profil Farmhill Academy ... 53

2.6 Logo Farmhill Academy ... 57

2.6 Lokasi Farmhill Academy ... 57

2.7 Struktur Organisasi Farmhill Academy ... 57

BAB III ... 59

HASIL PENELITIAN... 59

3.1 Identitas Informan ... 60

3.2 Sajian Data... 62

BAB IV ... 108

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 108

4.1 Analisis Perumusan Strategi Komunikasi Farmhill Academy dalam Membangun Brand Awareness melalui Webinar Series. ... 109

4.1.1 Pengenalan Khalayak ... 109

4.1.2 Penyusunan Pesan ... 112

4.1.3 Menetapkan Metode Komunikasi Farmhill Academy ... 113

4.1.4 Seleksi dan Penggunaan Media ... 114

4.2 Analisis Tahapan Strategi Komunikasi Farmhill Academy dalam Membangun Brand Awareness melalui Webinar Series. ... 116

4.2.1 Penelitian (Research) ... 116

(14)

xiv

4.2.2 Perencanaan (Plan) ... 117

4.2.3 Pelaksanaan (Execute) ... 119

4.2.4 Evaluasi (Measure)... 121

4.2.5 Pelaporan (Report) ... 122

4.3 Analisis Penerapan Teori S–O–R (Stimulus-Organism-Response Theory) Dalam Strategi Komunikasi Farmhill Academy dalam Membangun Brand Awareness melalui Webinar Series. ... 123

4.3.1 Pesan (Stimulus) ... 125

4.3.2 Organism ... 127

4.3.3 Response ... 128

4.4 Analisis Strategi Komunikasi Farmhill Academy dalam Membangun Brand Awareness melalui Webinar Series. ... 132

KESIMPULAN DAN SARAN... 137

5.1 Kesimpulan ... 137

5.2 Saran ... 138

5.3 Keterbatasan Penelitian ... 139

DAFTAR PUSTAKA ... 140

LAMPIRAN ... 143

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 State Of The Art ...12

Tabel 1. 2 Kerangka Penelitian...17

Tabel 1. 3 Subjek Penelitian ...42

Tabel 2. 1 Target Pencapaian Farmhill Academy ...56

Tabel 2. 2 Struktur Organisasi Farmhill Academy ...57

Tabel 3. 1 Daftar Pertanyaan...62

Tabel 3. 2 Ringkasan Keseluruhan Hasil...85

Tabel 3. 3 Metode Redudency Farmhill Academy ...94

Tabel 3. 4 Metod Edukatif Farmhill Academy ...95

Tabel 3. 5 Metode Informatif Farmhill Academy ...95

Tabel 3. 6 Metode Persuasif Farmhill Academy ...96

Tabel 3. 7 Data Descripton Farmhill Academy...98

Tabel 3. 8 Theme Detailing Webinar Series Farmhill Academy ... 100

Tabel 3. 9 Rencana Anggaran Biaya Webinar Series Eps pertama ... 104

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Persentase Pemuda Bekerja Berdasarkan Lapangan Karja

Utama ... 2

Gambar 1. 2 Webinar Series Pertama ... 5

Gambar 1. 3 Webinar Series dengan Narasumber Internal Perusahaan ... 5

Gambar 1. 4 Webinar Series Periode 2023 ... 6

Gambar 1. 5 Teori S-O-R ...15

Gambar 2. 1 Logo Farmhill Group ...52

Gambar 2. 2 Logo Farmhill Academy ... 57

Gambar 3. 1 Metode Redudency (1) ...94

Gambar 3. 2 Metode Redudency (2) ...94

Gambar 3. 3 Metode Redudency (3) ...94

Gambar 3. 4 Metode Redudency (4) ...94

Gambar 3. 5 Metode Redudency (5) ...94

Gambar 3. 6 Metode Edukatif (1) ...95

Gambar 3. 7 Metode Edukatif (2) ...95

Gambar 3. 8 Metode Edukatif (3) ...95

Gambar 3. 9 Metode Informatif (1) ...95

Gambar 3. 10 Metode Informatif (2) ...95

Gambar 3. 11 Metode Informatif (3) ...95

Gambar 3. 12 Metode Persuasif (1) ...96

Gambar 3. 13 Metode Persuasif (2) ...96

Gambar 3. 14 Metode Persuasif (3) ...96

Gambar 3. 15 Metode Persuasif (4) ...96

Gambar 3. 16 Report Sosial Media Farmhill Academy bulan Maret ...96

Gambar 3. 17 Data STDPP Frmhill Academy ...97

Gambar 3. 18 Data Bussines Modal Canvas Farmhill Academy ...99

Gambar 3. 19 Data Project Timeline Webinar Series ... 100

Gambar 3. 20 List Pemateri Webinar Series Farmhill Academy ... 104

Gambar 3. 21 Target Timeline tim Farmhill Academy ... 105

Gambar 3. 22 Deskripsi Jobdesk tim webinar series Farmhill Academy .... 105

(17)

xvii

Gambar 3. 23 Rundown Webinar Series Eps 1 ... 106 Gambar 3. 24 Report Webinar Series Eps 1 ... 106 Gambar 3. 25 Report Feedback dan Dokumentasi Webinar Series Eps 1 ... 107

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Wawancara Bersama Informan Pertama Shellawaty (Foto

Bawah) dan informan kedua Laudy Laura (Foto Atas) ... 144 Lampiran 2 Wawancara dengan informan ketiga (Shinta Sarumaha) ... 145

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini semakin menunjukkan kemajuan yang begitu pesat dari berbagai bidang. Bukan hanya teknologi informasi saja, melainkan kemajuan teknologi di berbagai sektor. Antaranya dari sektor pertanian.

Semakin berkembangnya teknologi membuat manusia harus mengikuti perkembangan tersebut. Perkembangan di dunia pertanian ini dibuktikan dengan adanya pertanian modern farming hidroponik, dimana pertanian tersebut tidak lagi melihatkan tanah sebagai media tumbuh sehingga pertanian hidroponik banyak digunakan sebagai solusi dalam mengatasi permasalahan dalam produksi pangan dan lingkungan. Salah satu perusahaan yang sudah menerapkan sistem penanaman hidroponik dengan modern farming ialah The Farmhill. Penanaman produk mereka menggunakan kombinasi teknologi, yaitu hidroponik, greenhouse, dan drip system. Produk unggulan yang dihasilkan dari The Farmhill adalah melon premiuim yang bervariasi.

Dengan tehnik bercocok tanam secara modern, mereka bisa menghasilkan tanaman yang tumbuh lebih cepat dengan kualitas terbaik. Melalui pengendalian iklim di dalam greenhouse yang dapat diaturnya suhu udara dan tingkat kelembaban memungkinkan mereka dapat panen setiap musim. Serta dapat memastikan terbebas dari hama dan penyakit dari luar. Sehingga mereka dapat menghasilkan buah yang sesuai dengan kriteria, dari segi kematangan, aroma buah, warna dan ukuran buah. Dengan demikian, kemajuan teknologi memiliki

(20)

peran yang penting dalam perkembangan pertanian hidroponik dan dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan dalam produksi pangan dan lingkungan di masa depan.

The Farmhill group bukan hanya perusahaan yang menghasilkan produk buah saja, melainkan The Farmhill group terdiri dari The Farmhill (bergerak bidang penjualan retail), Farmhill Academy (bergerak di bidang akademis), Farmhill Technology (bergerak di bidang teknologi pertanian modern), dan Farmhill Land (bergerak di bidang agrowisata). Ketiga group tersebut dibagi untuk lebih menguatkan dimasing-masing sektornya.

Farmhill Academy bergerak di bidang akademi atau pelatihan, mempunyai beberapa program yang semuanya bertujuan untuk mempersiapkan terciptanya petani-petani milenial. Data Badan Pusat Statistik (BPS), proporsi generasi muda yang bekerja di bidang pertanian terus menurun selama dekade terakhir. Pada tahun 2011, tercatat 29,18% generasi muda bekerja di bidang ini. Jumlah tersebut terus menurun menjadi 19,18% pada tahun 2021. Rendahnya minat generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian juga ditunjukkan oleh data jumlah petani berdasarkan kelompok umur. Data BPS tahun 2018 menunjukkan, hanya terdapat 885.077 petani yang berusia di bawah 25 tahun. Ada 4,1 juta petani berusia antara 25 dan 34 tahun. Lalu terdapat 8,17 juta petani berusia 35 hingga 44 tahun.

Kelompok usia dominan di industri pertanian adalah 45-54 tahun atau sebanyak 9,19 juta orang. Sedangkan petani berusia 55-64 tahun dan di atas 65 tahun masing-masing berjumlah 6,95 juta orang dan 4,19 juta orang.

(21)

Gambar 1. 1 Persentase Pemuda Bekerja Berdasarkan Lapangan Karja Utama

Hal itulah yang membuat The Farmhill bertekad untuk melahirkan Farmhill Academy sebagai wadah petani milenial. Mengenalkan pada generasi- generasi muda saat ini untuk ikut andil dan mengetahui mengenai pertanian, mengubah cara pandang kaum milenial tentang petani konvensional ke petani modern.

Program dari Farmhill Academy antaranya magang guru/dosen, magang SMK, magang mahasiswa, webinar, masa persiapan pensiun, dan lain lain. Semua program tersebut bertujuan untuk memberikan pelatihan hardskill bagi mereka yang ingin mengenal lebih dalam tentang pertanian, khususnya modern farming.

Farmhill Academy juga menjalin hubungan mitra dengan beberapa sekolah yang ada di Jawa Tengah, perguruan tinggi, dan lembaga lainnya. Jalinan mitra ini berupa Teaching Factory. Sekolah kejuruan yang menjadi mitra dengan Farmhill Academy akan mendapat pendampingan untuk siswa dan gurunya.

(22)

Salah satu program yang sudah berjalan dan konsisten sejak awal didirikan ialah webinar series. Webinar merupakan singkatan dari website dan seminar, yang mana seminar itu dilakukan secara online menggunakan salah satu situs web atau aplikasi tertentu yang berbasis internet. Seminar merupakan sebuah pertemuan banyak orang untuk membahas suatu topik yang dipimpin oleh ahlinya. Ahli ini bisa dosen, guru besar, peneliti, influencer, atau orang yang bergelud dalam suatu bidang. Di dalam seminar akan terjadi tukar pikiran antara pembicara dengan peserta seminar itu melalui tanya jawab. Maka dari itu, peserta yang mengikuti seminar akan mendapatkan manfaat dengan menambah pengetahuan atau bahkan skill mereka.

Setelah adanya Pandemi Covid-19 lalu, banyak perusahaan, organisasi maupun lembaga-lembaga yang menyelenggarakan seminar melalui website atau webinar ini. Saat Pandemi Covid-19, keadaan tidak memungkinkan untuk diselenggarakan sebuah acara secara tatap muka, sehingga ketika sekarang beralih, semuanya sudah telanjur nyaman akan kemudahannya. Karena dari sisi positif webinar, para peserta yang jauh dari lokasi acara dapat mengikuti, hal ini membuat penyebaran peserta dapat lebih luas jangkauannya. Para peserta dapat mengikuti webinar tersebut dari mana saja sekalipun hanya di rumah. Selain itu, webinar dinilai sebagai alternatif yang lebih murah dan efisien karena tidak perlu pengeluaran biaya akomodasi, sewa ruangan hingga transportasi.

Webinar series yang diselenggarakan Farmhill Academy ini membawakan tema seputar dunia pertanian dan hidroponik. Webinar series ini telah dilaksanakan sepanjang tahun 2022 lalu, dengan series 5 episode dimulai dari

(23)

bulan April 2022 dengan narasumber founder dari The Farmhill. Tahun ini Farmhill Academy telah memulai webinar series tersebut di bulan maret lalu.

Episode pertama di tahun 2023 ini. Berdasarkan sosial media instagram dari Farmhill Acadey yaitu @Farmhill.academy, pada tahun 2022 lalu mereka mengambil narasumber dari internal perusahaannya, sedangkan pada tahun ini mereka menggandeng narasumber dari luar perusahaan.

Gambar 1. 2 Webinar Series Pertama

Gambar 1. 3 Webinar Series dengan Narasumber Internal Perusahaan

Sumber : Instagram Farmhill Academy

(24)

Gambar 1. 4 Webinar Series Periode 2023

Sumber : Instagram Farmhill Academy

Dalam dunia bisnis tentunya sebuah project harus mempunyai tujuan dan impact yang ingin dicapai, seperti halnya Farmhill Academy ini. Tujuan dari webinar ini ingin mengenalkan kepada khalayak luas tentang Farmhill Academy itu sendiri atau disebut Brand Awareness, selain itu untuk menjaring potensi kerjasama yang lebih luas, serta pemberdayaan partner kerjasama (SMK, Perguruan Tinggi, Lembaga lainnya). Brand Awareness adalah sebuah cara bagi para pelaku bisnis agar perusahaannya dapat memenangi persaingan pasar dengan dapat dikenalnya oleh masyarakat. Farmhill Academy melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan atau meningkatkan brand awareness perusahaan agar menjadi pilihan masyarakat, maka diperlukan upaya terus-menerus untuk meningkatkan brand awareness hingga mencapai level tertinggi, yaitu pada level prioritas atau Top of Mind. Farmhill Academy membangun citra yang kuat dan dipandang menguntungkan serta memberikan solusi terhadap kebutuhan dunia pertanian modern. Menumbuhkan kesadaran konsumen sangat penting bagi

(25)

keberhasilan suatu perusahaan yang mampu memikat pikiran masyarakat sekaligus mampu memenangkan persaingan bisnis. Melalui webinar series ini, Farmhill Academy ingin memperkenalkan kepada masyarakat umum mengenai pertanian, serta memperkenalkan merek yang dimilikinya. Karena saat ini masih kurangnya kolaborasi antara pendidikan dengan bidang pertanian. Sehingga Farmhill Academy hadir untuk mengkolaborasikan dua bidang tersebut.

Untuk mencapai tujuan dan impact yang ingin dihasilkan tersebut, perusahaan juga memperlukan sebuah strategi. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (mangement) untuk mencapai suatu tujuan. Namun bukan hanya sebatas jalan untuk mencapai tujuan saja, melainkan jalan yang direncanakan dengan baik dan secara matang terlebih dahulu untuk mencapai sebuah tujuan tersebut. Pemilihan pesan yang akan disampaikan kepada target audiens dan media yang akan digunakan dalam mencapai sasaran, diperlukan sebuah strategi yang terencana. Strategi yang baik akan membantu mempermudah dalam mencapai tujuannya. Menurut Kulvisaechana, strategi komunikasi mempunyai keterkaitan yang erat antara tujuan yang ingin dicapai dengan akibat (masalah) yang perlu diperhitungkan, sehingga merencanakan bagaimana mencapai hasil tersebut berdasarkan hasil yang diharapkan atau dengan kata lain tujuan yang ingin dicapai. Sebagai perusahaan yang belum lama berdiri dan dalam tahap perintisan mempunyai strategi dan cara yang dilakukan agar tujuan yang diinginkan tercapai. Dari mulai perencanaan, penyebaran informasi, dan lain sebagainya. Beberapa program dilakukan agar kesadaran merek terhadap Farmhill Academy dapat tercipta. Baik strategi komunikasi yang

(26)

dilakukan dalam komunikasi internalnya maupun terhadap kelangsungan webinar tersebut. Selama ini yang sudah dilakukan oleh Farmhill Academy dalam penyampaian pesan melalui medianya kepada masyarakat hanya menggunakan media sosial Instagram saja, terkhusus dalam program webinar series ini, selain itu juga Farmhill mengandalkan dari whatsapp grup, mengirimkan pesan pada menfess di twitter, serta grup komunitas Farmhill di telegram yang berisi peserta- peserta webinar sebelumnya. Sehingga penyebarannya masih tergolong minim, karena hanya memaksimalkan salah satu media sosial saja, meskipun sudah menggunakan fitur iklan berbayarnya.

Terlepas dari cara penyebaran yang sudah dilakukan oleh Farmhill Academy, faktor lain seperti pembicarapun cukup berpengaruh ketika pembicaranya merupakan dari kalangan influencer, hal ini menambah penyebarannya semakin meluas dengan bantuan pengikut dari influencer tersebut.

Tetapi jika pembicaranya merupakan kalangan dari ahli dalam suatu bidang atau hanya berprofesi sebagai dosen saja, yang mana orang-orang yang mengenalpun hanya sedikit orang, akan membuat Farmhill Academy lebih ekstra dalam menyebarkan informasinya. Inilah yang terjadi saat Farmhill Academy melakukan webinar series pada episode dua lalu, dibandingkan dengan episode pertama, pada episode dua ini anggota webinar series mengalami penurunan karena banyak masyarakat yang tidak mengenal dan tertarik dengan pembicara webinarnya.

Dilihat dari penentuan pesan dan metode yang dipilih oleh Farmhill Academy, hanya menggunakan pesan melalui poster saja, tidak dengan video ataupun visual audo. Padahal, saat ini kaum milenial lebih banyak tertarik dengan

(27)

konten perpaduan visual dengan audio dan berdurasi pendek, seperti pada media sosial Tiktok maupun reels Instagram. Mengingat program Farmhill Academy ini merupakan series yang mana berkelanjutan topiknya, siklus waktu antar episode yang ditetapkan oleh Farmhil Academy pun tidak terlalu diperhatikan, sehingga akan memungkinkan peserta mulai melupakan materi yang sebelumnya disampaikan pada episode series sebelumnya, hal ini lah yang bisa menjadi penghambat komunikasi yang disampaikan tidak berujung pada feedback yang diinginkan.

Berdasarkan konstruksi yang dimiliki oleh penulis dari hasil pengamatan penulis dan data pada pra-penelitian, maka penulis mempunyai keyakinan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan oleh Farmhill Academy ini belum berjalan dengan baik dan belum tepat. Sehingga harapan dengan usaha yang dilakukan untuk mencapai harapan tersebut belum seimbang antar keduanya. Hal inilah yang membuat penulis ingin menganalisis lebih lanjut bagaimana strategi komunikasi dari Farmhill Academy melalui webinar series tersebut agar masyarakat tertarik dengan webinar yang diselenggarakan hingga guna membangun Brand Awareness. Dari apa yang dipaparkan diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian sekaligus judul seminar yaitu “ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI FARMHILL ACADEMY DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS MELALUI WEBINAR SERIES”

(28)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Strategi Komunikasi Farmhill Academy dalam membangun Brand Awareness melalui Webinar Series?”

1.3 Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini, adapun tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui “Bagaimana Strategi Komunikasi Farmhill Academy dalam Membangun Brand Awareness melalui Webinar Series”.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan penelitian ilmu komunikasi dalam bidang marketing communication terutama pada kajian strategi komunikasi dalam membangun brand awareness perusahaan.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan referensi bagi praktisi yang ingin melakukan penelitian mengenai strategi komunikasi dalam membangun brand awareness atau penelitian serupa di masa yang akan datang.

(29)

1.4.3 Manfaat Sosial

Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan bahan pertimbangan dan masukan bagi Farmhill Academy dalam melakukan komunikasi guna membangun brand awareness.

1.5 Kerangka Teori

1.5.1 Paradigma Penelitian

Menurut Harmon (dalam Moleong, 2017:49), paradigma adalah cara mendasar dalam mempersepsi, berpikir, mengevaluasi, dan bertindak sehubungan dengan sesuatu yang spesifik terhadap realitas. Paradigma adalah cara memvisualisasikan atau melihat sesuatu yang hidup dalam diri manusia dan mempengaruhi visinya terhadap realitas di sekitarnya.

Paradigma penelitian adalah suatu kerangka pemikiran yang menjelaskan bagaimana peneliti mempersepsikan peristiwa-peristiwa kehidupan sosial dan perlakuan ilmiah atau teoritisnya, yang dirumuskan sebagai suatu cara pandang yang mendasar terhadap suatu ilmu tentang permasalahan pokok yang perlu diteliti. Paradigma penelitian juga menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria pengujian untuk menjawab masalah penelitian (Ridha, 2017:67)

Berdasarkan penjabaran para ahli diatas, dapat penulis simpulkan bahwa paradigma menjadi acuan dasar peneliti ketika mengungkapkan kebenaran melalui aktivitas dalam proses penelitian. Pemilihan model penelitian berimplikasi pada pemilihan metodologi serta metode

(30)

pengumpulan dan analisis data. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Pernyataan utama dari paradigma konstruksionis adalah bagaimana peristiwa atau realitas dikonstruksikan, dan bagaimana struktur tersebut terbentuk. Konsep mengenai konstruksionisme diperkenalkan oleh Peter L. Berger.

Menurutnya realitas tidak terbentuk secara alamiah melainkan realitas terbentuk dan dikonstruksi. Dengan pemahaman ini, realitas menjadi dua sisi. Setiap orang mungkin mempunyai cara berbeda dalam mengkonstruksi realitas. Siapapun yang memiliki pengalaman, preferensi pendidikan, dan lingkungan pergaulan atau sosial tertentu akan menafsirkan realitas sosial menurut dengan konstruksinya sendiri.

1.5.2 State Of The Art

Berikut penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dengan topik untuk mendukung penelitian ini, antara lain:

Tabel 1. 1 State Of The Art

Judul Penelitian Tahun Persamaan Perbedaan Strategi Komunikasi

Driver Gojek Dalam Menarik Simpati Pelanggan (Studi pada Komunitas Gojek Demang di Palembang)

2018 Meneliti strategi komunikasi

Strategi

komunikasinya dalam upaya menarik simpati pelanggan

(31)

Strategi Komunikasi Tim Kreatif

Insertlive.Com Dalam Menarik Minat

Penonton

2019 Meneliti strategi komunikasi

Strategi

komunikasinya untuk menarik minat penonton

Strategi Komunikasi Public Relations Dalam Membangun Brand Awareness Program Internasional

2022 Meneliti strategi komunikasi

Strategi

komunikasinya untuk

membangun brand awareness dari program internasional Sumber : Data Penelitian 2023

Penelitian mengenai analisis strategi komunikasi sudah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Perbedaan penelitian yang akan penulis lakukan ialah mengenai bagaimana perumusan sebuah strategi komunikasi dari perusahaan yang baru saja berdiri. Untuk melengkapi referensi serta guna mengembangkan penelitian ini, maka penulis memahami penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain yang sekiranya berkaitan dengan fokus penelitian ini.

(32)

1.5.3 Teori S–O–R (Stimulus Organism Response Theory)

Dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah teori S-O-R (Stimulus-Organism-Response). Pada tahun 1930-an, model komunikasi klasik muncul, sangat dipengaruhi oleh teori psikologi. Teori S-O-R yang berupa objek material dalam psikologi dan ilmu komunikasi ini sama yaitu manusia terdiri dari komponen sikap, pendapat dan kognitif (sikap berhubungan dengan sesuatu, wawasan atau pemahaman), afektif (sikap berhubungan dengan emosi) dan asosiasi (sikap berhubungan dengan emosi). berhubungan dengan emosi). tentang kecenderungan tindakan).

(Abidin, M. (2021).

Model ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses tindakan komunikatif. Artinya model tersebut berasumsi bahwa kata-kata verbal, isyarat nonverbal, dan simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain untuk merespons dengan cara tertentu. Teori ini mempunyai prinsip sederhana bahwa efek merupakan respon terhadap stimulus tertentu. Dengan demikian, kita dapat menjelaskan hubungan erat antara pesan media dan reaksi publik.

Teori S-O-R juga memberikan pedoman dalam merancang pesan komunikasi yang dapat mengubah sikap komunikator. (Kurniawan, Dani.

2018) Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikator dapat diterima atau ditolak. Komunikasi akan berlangsung apabila komunikator memperhatikan. Proses berikut ini dipahami oleh komunikator.

Kemampuan berkomunikasi inilah yang meneruskan proses selanjutnya.

(33)

Setelah menghadapi dan menerimanya, Anda akan memiliki keinginan untuk mengubah sikap. (Effendi, 2018:254-256).

Teori ini didasarkan pada hipotesis bahwa penyebab perubahan perilaku bergantung pada kualitas stimulus yang dikomunikasikan kepada organisme. Artinya, kualitas sumber daya komunikasi, misalnya kredibilitas, kepemimpinan, gaya berbicara, sangat menentukan keberhasilan dalam mengubah perilaku seseorang, kelompok, atau masyarakat. Semakin kuat kualitas stimulus yang disajikan, semakin besar pula reaksi penulis media. Teori S-O-R (Stimulus, Organism, Response) merupakan proses komunikasi yang menimbulkan respon tertentu, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kebetulan antara pesan dengan respon lawan bicaranya. Elemen model ini adalah:

a. Pesan (Stimulus, S)

b. Komunikan (Organism, O)

c. Efek (Respon, R) (Effendy, 2003:254).

Menurut (Efendy, 2015), model komunikasi S-O-R (Stimulus Organism Response) lebih menitikberatkan pada pesan yang ingin disampaikan, sehingga dapat membangkitkan gairah dalam diri penerima pesan (komunikasi) sehingga penerima pesan dapat cepat menerima.

Ketika pesan diterima maka akan terjadi perubahan sikap dan perilaku. Hal ini dapat dilihat pada diagram berikut (Onong Uchjana Efendy, 2015):

(34)

Gambar 1. 5 Teori S-O-R

Sumber : Effendy (2015, p.255)

Gambar di atas menunjukkan bagaimana alur pola komunikasi ini berperan dalam mengembangkan sikap. Dengan kata lain, setiap tindakan pasti ada respon dan komunikasinya. Penting juga untuk diketahui bahwa agar terjadi perubahan sikap, stimulus yang diberikan harus memenuhi tiga faktor, yaitu perhatian, pemahaman, dan penerimaan. Artinya komunikasi akan berlangsung apabila komunikator memberikan perhatian kepada komunikator sehingga ia memahami maksud pesannya, hingga akhirnya berkembang kesadaran komunikator untuk mengubah sikapnya.

Dalam penelitian ini apabila ketiga faktor tersebut dihubungkan dan dijelaskan maka stimulus (S) dapat diartikan sebagai kegiatan komunikasi atau strategi yang telah direncanakan oleh pihak Farmhill Academy dari sebelum hingga hasil evaluasi dari kegiatan webinar seriesnya. Kemudian untuk organisme (O) bisa berarti para masyarakat atau khalayak umum yang menjadi sasaran pesan yang akan disampaikan oleh pihak Farmhill Academy. Untuk respons (R) berupa efek yang diharapkan terjadi, yaitu apakah ada proses pengenalan atau pengetahuan

Stimulus : Pesan

Organisme : Perhatian Pengertian Penerimaan

Respon : Perubahan Sikap

(35)

terhadap brand The Farmhill atau Farmhill Academy, perubahannya pun bisa berubah menjadi ketertarikan para calon penerima pesan tersebut untuk tertarik mengenal lebih dalam mengenai dunia pertanian. Setelah respon stimulus ditentukan, sejauh mana perubahan yang dilakukan dari hasil strategi komunikasi, merupakan indikator kinerja perusahaan dan prospek untuk masa depan. Semakin besar perubahan yang dilakukan, semakin baik strategi komunikasi yang telah dilakukan.

1.5.4 Kerangka Penelitian

Tabel 1. 2 Kerangka Penelitian

Sumber: Olahan Penelitian

1.6 Operasionalisasi Konsep 1.6.1 Komunikasi

1.6.1.1 Pengertian Komunikasi

Ada beberapa definisi atau pengertian komunikasi yang diberikan oleh para ahli di bidang ilmu komunikasi. Para ahli ini mempunyai cara dan gaya tersendiri dalam mendefinisikan komunikasi, namun pada hakikatnya mereka fokus pada satu topik pembahasan, yaitu komunikasi.

Program Webinar Series Farmhill Academy

Analisis Strategi Komunikasi

Brand Awareness

(36)

Secara terminologi, komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan atau pernyataan dari seseorang kepada orang lain. Menurut pandangan ini, komunikasi melibatkan banyak orang, baik satu orang, dua orang, atau banyak kelompok orang. Menurut Shanon dan Weaver dalam kutipan buku Karyaningsih, RR. Dewi Ponco. (2019), komunikasi adalah suatu bentuk interaksi antar manusia, saling mempengaruhi baik disengaja maupun tidak disengaja. Bentuk komunikasi tidak terbatas pada penggunaan bahasa lisan saja tetapi juga ekspresi wajah, lukisan dan teknologi.

Menurut Agus M. Hardjana (2016:15) Komunikasi adalah suatu kegiatan dimana seseorang menyampaikan suatu pesan melalui suatu media kepada orang lain dan setelah menerima pesan tersebut memberikan tanggapan kepada pengirim pesan tersebut.

Sedangkan menurut Carl I. Hovland: Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan untuk mengubah perilaku orang lain. (Karyaningsih, R.R.

Ponco Dewi. 2019:4).

Istilah komunikasi (dalam bahasa Indonesia) atau komunikasi (dalam bahasa Inggris) sendiri berasal dari bahasa Latin. Artinya memberi informasi, membagi bagian-bagian (dalam sesuatu), mengkomunikasikan, dan pembicara mengharapkan tanggapan atau tanggapan dari pendengarnya. Kata sifat komunis artinya bersama. Kata kerjanya berarti

(37)

berkomunikasi, khususnya dialog, negosiasi, atau konsultasi (Kania, Ike, dkk, 2018:1)

Pengertian pengertian komunikasi menurut para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan kepada orang lain dengan tujuan menyampaikan suatu rangsangan yang mengubah tingkah laku atau pemikiran penerima pesan menurut komunikator.

1.6.1.2 Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi adalah yang pertama menyampaikan informasi, mendidik, menghibur, dan terakhir mempengaruhi orang lain mengenai sikap atau tindakannya. Menurut Suharno (2016:33-37), terdapat lima fungsi komunikasi, yaitu:

1) Transmisi informasi (informasi). Kegiatan utama dalam komunikasi dapat dikatakan sebagai transmisi pesan dan informasi.

2) Edukasi (edukasi). Idealnya, informasi yang disampaikan kepada media, khususnya media massa, harus menekankan pada aspek pendidikan.

3) Hiburan (entertainment). Selain pro dan kontra mengenai hiburan yang sehat dan tidak sehat, jelas bahwa informasi di media massa mempunyai fungsi dan tujuan hiburan.

(38)

4) Pengawasan (Surveillance). Media, baik massa maupun interpersonal, pada hakikatnya mempunyai fungsi pengawasan 5) Mempengaruhi. Pesan yang disampaikan selama komunikasi

terutama dimaksudkan untuk mempengaruhi komunikator.

1.6.1.3 Tujuan Komunikasi

Ketika kita melakukan suatu kegiatan komunikasi, kita juga mempunyai tujuan yang ingin kita capai dengan berkomunikasi. Berikut tujuan komunikasi menurut Effendy (2015:27) mempunyai empat tujuan komunikasi, yaitu:

1) Perubahan sikap (attitude change), yaitu sikap individu atau kelompok terhadap sesuatu berubah tergantung pada informasi yang diterimanya.

2) Mengubah sudut pandang atau cara pandang (to change opinion), yaitu pandangan seseorang atau kelompok terhadap sesuatu berubah tergantung pada informasi yang diterimanya.

3) Perubahan perilaku (to Change behavior), yaitu perilaku individu atau kelompok terhadap sesuatu berubah tergantung pada informasi yang diterima.

4) Perubahan sosial, yaitu tingkat sosial individu atau kelompok terhadap sesuatu berubah tergantung pada informasi yang diterimanya.

(39)

Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa tujuan komunikasi mempunyai pengaruh yang besar terhadap penerima pesan atau informasi. Pesan yang disampaikan dari pembawa pesan ke pembawa pesan dapat mengubah sikap, pendapat, perilaku bahkan dapat mengubah masyarakat melalui informasi yang diberikan oleh pembawa pesan atau messenger tersebut.

1.6.1.4 Indikator Komunikasi

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, dan pengertian dari seseorang ke orang lain agar dapat dimaknai sesuai dengan tujuan yang dimaksudkan, sehingga timbullah tanda-tanda komunikasi, berikut adalah indikator komunikasi yang mengadopsi dari Mangkunegara (2015) yaitu:

1) Mudah mengumpulkan informasi:

Kinerja seseorang yang baik dapat dihasilkan jika pengumpulan informasi pada saat berkomunikasi mudah dilakukan sehingga transfer ide lancar.

2) Intensitas komunikasi:

Jika banyak percakapan yang baik maka proses komunikasi akan menjadi lebih lancar. Intensitas komunikasi sangat penting untuk kelancaran fungsi proses komunikasi dalam suatu organisasi.

3) Efektivitas komunikasi:

(40)

Komunikasi yang efektif meliputi komunikasi tatap muka, artinya proses komunikasi dilakukan secara tatap muka sehingga memudahkan orang lain mengetahui apa yang dikomunikasikan oleh komunikator.

4) Tingkat pemahaman pesan:

Orang dapat memahami apa yang ingin disampaikan komunikator kepada penerima berdasarkan tingkat pemahamannya. Komunikasi yang baik dan lancar dapat memudahkan seseorang atau penerima dalam memahami pesan yang akan disampaikan.

5) Ubah sikap:

Begitu seseorang memahami pesan yang disampaikan komunikator kepada penerima pesan, maka sikapnya akan berubah tergantung isi yang disampaikan.

1.6.2 Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi pada hakikatnya adalah perencanaan dan pengelolaan untuk mencapai tujuan, namun untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berperan sebagai peta jalan yang hanya memberikan arahan tetapi harus menunjukkan kegiatan tindakan karma. Begitu pula dengan strategi komunikasi yang merupakan gabungan antara perencanaan dan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya dalam praktek, harus dilaksanakan dalam artian

(41)

pendekatannya dapat berbeda sewaktu-waktu tergantung situasi dan kondisi. (Hafied Cangara, 2013:64)

Harold D.Laswell dalam Hafied Cangara (2013:47), menjelaskan komponen-komponen strategi komunikasi, termasuk strategi pemilihan komunikator, yang tentunya harus memenuhi kriteria dan standar tertentu bagi komunikator, yaitu:

1) Standarisasi kredibilitas komunikator

Menjadi sumber terpercaya bagi komunikator. Kepercayaan pada komunikator mencerminkan bahwa pesan yang diterima dipersepsikan akurat dan konsisten dengan kenyataan. Kepercayaan komunikator terhadap komunikator ditentukan oleh tingkat keahlian komunikator dalam bidang tugas pekerjaannya dan apakah ia dapat dipercaya. Kredibilitas seorang komunikator dibentuk oleh kepiawaian komunikator dalam menguasai informasi mengenai topik yang dibicarakan dan keyakinannya terhadap kebenaran informasi yang disampaikannya.

2) Standarisasi daya tarik komunikator

Salah satu faktor tambahan untuk membangun kredibilitas sumber.

Jika sumbernya adalah orang yang tidak menarik atau tidak populer, persuasi sering kali tidak efektif; Terkadang efek persuasif yang disampaikan oleh komunikator yang tidak menarik malah bisa berubah ke arah berlawanan yang diinginkan.

(42)

Strategi komunikasi berperan sebagai rencana yang matang agar komunikasi dapat terlaksana secara efektif. Strategi komunikasi yang dipandang cocok digunakan dalam penelitian yang menyangkut bagaimana proses yang dilakukan oleh pihak Farmhill Academy dalam webinar series ini adalah strategi komunikasi yang digagas oleh Arifin dalam kutipan penelitian Nurhikmawati (2015) meliputi :

1) Pengenalan Khalayak

Audiens merupakan bagian penting dalam proses komunikasi.

Perlu diketahui bahwa khalayak yang berperan sebagai komunikator bukanlah pihak yang pasif melainkan pihak yang aktif, mengingat khalayak bukan hanya pihak yang terkena dampak tetapi juga dapat mempengaruhi komunikator. Sifat objek aktif ini mengharuskan komunikator memahami terlebih dahulu objek tersebut. Sebagai komunikator, sebelum melanjutkan pendistribusian programnya, Farmhill Academy terlebih dahulu harus mengidentifikasi target audiens dari program yang akan dilaksanakan, yang audiensnya terbagi menjadi empat jenis, yaitu:

a. Those who know you and like you (mengenalmu dan mencintaimu) b. Those who know you and don’t like you (mengenalmu dan tidak

menyukaimu)

c. Those who neither you nor care you (karena itu orang asing tidak bisa dicintai)

d. Those who neither you but like you (tidak diketahui tapi mencintaimu)

(43)

Mengenal penonton sangat penting dalam mengembangkan misi Farmhill Academy, sehingga tuan rumah mengetahuinya sejauh mana masyarakat mengetahui program yang dilaksanakan. Jika pada tipe masyarakat yang pertama maka dapat disimpulkan bahwa pada tipe ini adalah masyarakat yang mengetahui tentang program yang dilaksanakan oleh Farmhill Academy dan menyukai program tersebut, dan pada tipe yang kedua yaitu masyarakat mengetahui tentang program tersebut namun tidak menyukainya. Di sinilah peran media untuk mengubah opini masyarakat agar masyarakat mengetahui program yang diluncurkan, namun masyarakat juga menyukai program tersebut. Kategori ketiga adalah yang mengharuskan Farmhill Academy bekerja lebih keras, khususnya mengubah opini masyarakat dan menciptakan minat masyarakat untuk mengapresiasi program yang dilaksanakannya.

Sedangkan tipe terakhir atau tipe keempat adalah kemungkinan yang dapat terjadi ketika publik tidak mengenali Farmhill Academy tetapi menyukai program karena mempunyai ketertarikan yang sama dengan program yang akan dijalankan, hal ini dapat menjadi peluang bagi Farmhill Academy untuk menyebarluaskan kepada audience seperti tipe terakhir ini.

2) Penyusunan Pesan

Setelah mengenal audiens, selanjutnya menyusun pesan. Syarat utama penyusunan pesan adalah menarik perhatian. Kembali pada prinsip ketidaktahuan khalayak, maka satu-satunya cara untuk mencapai efektivitas dari proses komunikasi yang dilakukan adalah komunikator

(44)

harus menarik perhatian khalayak dengan suatu pertunjukan yang mampu menarik perhatian khalayak. Pesan yang mampu menarik perhatian adalah pesan yang mengandung dua unsur dasar yang membentuk pesan tersebut.

Pesan yang santun adalah pesan yang mudah diterima sehingga komunikator tidak perlu mengeluarkan tenaga apapun untuk menerima pesan tersebut, sedangkan kontras yang ditimbulkan ketika menyampaikan pesan adalah kejelasan pesan, khalayak tidak akan menanyakan apa yang disampaikan media. maksudnya orang. tersampaikan dalam program dengan jelas, terutama jika pesan tersebut cenderung menarik perhatian dan menonjol dari pesan lain yang disampaikan pada saat yang bersamaan. Kondisi yang perlu dipertimbangkan saat menulis pesan akan menentukan subjek dan isinya. Syarat utama untuk mempengaruhi khalayak pesan ini adalah mampu menciptakan “perhatian”. Hal ini konsisten dengan proses A-A atau proses Attention to Action. Artinya menarik perhatian kemudian mendorong satu orang atau lebih untuk melakukan suatu kegiatan (Action) sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

3) Menetapkan Metode

Penetapan metode untuk penyampaian informasi adalah hal yang sangat diperlukan, terlebih lagi keadaan sosial yang berbeda mengharuskan metode yang tepat diterapkan. Pada penerapannya, ada

beberapa metode yang bisa digunakan yakni

(45)

Redudency(Repetition),Canalizing, Informatif, Fersuasif, Edukatif, dan Kursif.

➢ Redudency (Repetition)

Redundansi adalah proses mempengaruhi audiens dengan mengirimkan pesan berkali-kali. Metode ini merupakan metode yang mempunyai genre pesan yang bersifat kontraktual sehingga pesan yang disampaikan dapat menarik perhatian khalayak melalui pengulangannya.

➢ Canalizing

Metode ini merupakan metode pemahaman kelompok yang menjadi penerima pesan. Karena kelompok pada hakikatnya terdiri dari kedekatan dan tentu saja memiliki tujuan yang sama, maka sulit untuk dipengaruhi, sehingga situasi kelompok yang terpecah adalah situasi yang memungkinkan pesan dapat diterima dengan baik

➢ Informatif

Metode informatif ini merupakan metode yang sangat erat kaitannya dengan komunikasi, karena proses komunikasi pada dasarnya adalah proses penyebaran informasi. Pemberian informasi pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu pemberian informasi yang bersifat kontroversial dan pemberian informasi yang bertujuan untuk membentuk opini.

➢ Persuasif

Persuasi adalah metode utama untuk mempengaruhi audiens.

Pertama-tama kita harus menciptakan kondisi untuk mengajukan petisi kepada masyarakat.

(46)

➢ Edukatif

Edukatif merupakan metode yang sangat umum, yang memberikan gambaran tentang peristiwa, pengalaman, dan lain-lain. Kepada masyarakat yang pada hakekatnya bersifat mendidik.

➢ Kursif

Kursif merupakan suatu cara penyampaian pesan dengan cara yang dipaksakan, sehingga pesan yang disampaikan khalayak tidak hanya berisi gagasan yang ingin disampaikan tetapi juga mengandung ancaman.

4) Seleksi dan Penggunaan Media

Media merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam proses komunikasi, apalagi di era modern saat ini. Selain memudahkan penyampaian pesan, media juga sangat praktis: dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Ketersediaan beragam jenis kendaraan yang dapat dipilih sesuai kebutuhan memberikan tantangan bagi pengguna kendaraan yang harus selektif dalam memilih kendaraannya sendiri. Yang penting dalam memilih media adalah media yang benar-benar diapresiasi oleh masyarakat. Jika hal ini relevan dengan penelitian ini, Farmhill Academy sebaiknya memilih media yang benar-benar dapat diakses generasi- generasi muda maupun para guru/dosen sebagai pengajar, selain itu juga dapat disasarkan kepada masyarakat umum yang mempunyai ketertarikan yang sama.

(47)

Tujuan dari strategi komunikasi itu sendiri adalah:

1) Memberitahu (Announcing). Strategi ini bertujuan untuk memberikan informasi sentral dari pesan yang ingin kita sampaikan untuk menarik sasaran, yang kemudian akan menghasilkan informasi tambahan lainnya.

2) Memotivasi (Motivating). Seseorang bertindak berdasarkan motivasi yang diciptakannya, sehingga strategi bertujuan untuk memotivasi seseorang agar melakukan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan atau isi pesan yang disampaikan.

3) Mendidik (Educating). Lebih dari sekedar berbicara, strategi juga bertujuan untuk mendidik melalui pesan yang disampaikan agar khalayak dapat menilai apakah pesan tersebut baik atau buruk atau perlu menerima pesan yang disampaikan atau tidak.

4) Menyebarkan Informasi (Informing). Untuk komunikasi yang efektif, strategi ini bertujuan untuk menyebarkan informasi spesifik sesuai dengan tujuan komunikasi yang diidentifikasi.

5) Mendukung pembuatan keputusan (Supporting Decision Marking).

Bertujuan untuk membantu seseorang agar berani mengambil keputusan berdasarkan sekumpulan informasi yang diterimanya (Kunaenah, 2018:

30-32)

(48)

1.6.2.1 Tahapan Strategi Komunikasi

Seperti yang telah dikatakan oleh Onong Uchjana Effendy bahwa

“Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dengan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Hafied Cangara dalam bukunya yang berjudul “Perencanaan dan Strategi Komunikasi” menyebutkan tahapan perencanaan strategi komunikasi meliputi lima tahapan, yaitu: Penelitian, Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

a) Penelitian (Research)

Suatu organisasi atau perusahaan memerlukan personel khusus untuk mengelola masalah komunikasi seperti kebutuhan citra perusahaan atau kegiatan kerjasama dengan pemangku kepentingan lainnya. Penelitian bertujuan untuk mengeksplorasi permasalahan yang dihadapi suatu organisasi. Masalah bisa berupa ketidakpercayaan atau keraguan terhadap perusahaan, dll. Fase penelitian juga dapat dipahami sebagai fase pencarian fakta atau permasalahan yang dapat dijadikan dokumen untuk membangun strategi komunikasi yang akan diterapkan oleh perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuannya.

b) Perencanaan (Plan)

Perencanaan mirip dengan perumusan, yaitu proses mempersiapkan langkah-langkah masa depan untuk menetapkan tujuan strategis serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu, pada tahap formulasi diperlukan suatu strategi yang melibatkan

(49)

pemilihan atau identifikasi sumber (messenger), pesan, media, sasaran (segmen) dan dampak yang diinginkan. Sumber atau pembawa pesan di sini adalah individu atau organisasi yang berperan sebagai penyampai pesan berupa informasi atau nasehat. Selain itu, media merupakan perantara yang digunakan oleh sumber untuk menyampaikan pesannya kepada sasaran yang dituju, yaitu komunikasi. Sasaran tahap konstruksi dapat berupa masyarakat luas atau kelompok tertentu, yang bertujuan untuk mencapai efek yang diinginkan.

c) Pelaksanaan (Execute)

Pelaksanaan adalah tindakan yang diambil dalam rangka implementasi rumusan strategi yang telah dibuat. Tahap pelaksanaan dalam sebuah perusahaan berarti pengorganisasian seluruh divisi-divisi di perusahaan tersebut untuk menjalankan rumusan yang telah disepakati.

Tahap pelaksanaan bisa dilakukan dalam bentuk tayangan promosi, penyebaran undangan acara seminar melalui platform tertentu, penyebaran konten di media sosial, maupun melakukan penyebaran melalui grup-grup komunitas yang sejenis. Inti dari tahap pelaksanaan hanya satu, yaitu untuk menyebarkan informasi kepada seluruh target sasaran yang telah ditetapkan dalam rumusan.

d) Evaluasi (Measure)

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil akhir dari langkah- langkah yang diambil, apakah kinerja sebenarnya sesuai dengan kinerja yang diharapkan atau tidak. Misalnya, apakah sarana yang digunakan

(50)

efektif dalam melaksanakan strategi, apakah tujuan strategi tercapai, apakah pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh penerima, dan tindakan apa yang akan dilakukan khalayak setelah menerima dan memahami informasi yang disampaikan. Langkah evaluasi sangat penting untuk dilakukan karena jika strategi berjalan dengan baik maka dapat digunakan untuk permasalahan yang akan datang, namun jika terdapat kekurangan maka dapat diperbaiki untuk pembelajaran dimasa yang akan datang.

e) Pelaporan (Report)

Laporan merupakan tindakan akhir dari kegiatan strategi komunikasi yang dilakukan. Laporan tersebut harus dibuat secara tertulis agar pemimpin operasi dapat digunakan sebagai dokumen operasi. Jika laporan tersebut memberikan hasil yang positif dan positif, maka laporan tersebut dapat menjadi dasar untuk program selanjutnya. Namun apabila ditemukan ketidaksempurnaan pada program, hasil tersebut dapat dijadikan dasar untuk mempertimbangkan modifikasi atau penyesuaian program yang akan dilaksanakan.

1.6.3 Brand Awareness

Kesadaran merek atau brand awareness didefinisikan sebagai ukuran daya tahan merek kita di benak pelanggan. Pendapat lain mengidentifikasi kesadaran merek sebagai tujuan komunikasi umum untuk semua strategi periklanan. Dengan menciptakan kesadaran merek,

(51)

pemasar berharap setiap kali ada kebutuhan akan kategori tersebut, merek akan muncul dalam pikiran mereka. Berbagai alternatif kemudian akan diperhitungkan ketika mengambil keputusan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kesadaran merek adalah tingkat pengetahuan seseorang terhadap merek.

Menurut (Nazib, 2016) brand awareness adalah “keadaan dimana seorang konsumen untuk dapat mengenali atau mengingat kembali bagian dari suatu merek yang merupakan bagian dari suatu produk” tertentu.

Dalam “penelitian ini indikator penelitian ini”adalah : 1. Mampu mengenali ciri-ciri merek

2. Mempertimbangkan merek 3. Kepercayaan terhadap produk

Tingkatan brand awareness ada empat yaitu:

1) Unaware of Brand (tidak menyadari merek) merupakan tingkatan yang paling rendah dalam piramida kesadaran merek, dimana konsumen tidak menyadari akan adanya suatu merek.

2) Brand Recognition (pengenalan merek) tingkat minimal dari kesadaran merek. Hal ini penting pada saat pembeli memilih suatu merek pada saat melakukan pembelian.

3) Brand Recall (pengingatan kembali terhadap merek) pengingatan kembali terhadap merek didasarkan pada permintaan seseorang untuk menyebutkan merek tertentu dalam suatu kelas produk.

(52)

4) Top of Mind (puncak pikiran) Jika Anda bertanya kepada seseorang secara langsung tanpa bantuan ingatannya dan mereka dapat menyebutkan suatu merek, merek yang dimaksud biasanya akan terlintas terlebih dahulu di benak mereka. Dengan kata lain, merek ini merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada di benak konsumen.

Ada empat indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui seberapa jauh konsumen aware terhadap sebuah brand, yaitu:

1. Recall merupakan seberapa jauh konsumen dapat mengingat ketika ditanya merek apa saja yang diingat.

2. Recognition merupakan seberapa jauh konsumen dapat mengenali merek tersebut termasuk dalam kategori tertentu.

3. Purchase merupakan seberapa jauh konsumen akan memasukkan suatu merek kedalam alternatif pilihan ketika akan membeli produk atau layanan.

4. Consumption merupakan seberapa jauh konsumen masih mengingat suatu merek ketika sedang menggunakan produk atau layanan pesaing.’

1.6.4 Webinar Series

Penggunaan kata webinar sudah tidak asing lagi pada masa penyebaran virus Covid-19 di Indonesia khususnya. Istilah webinar merupakan gabungan dari kata web dan konferensi. (Setiana dkk., 2021).

Webinar merupakan dukungan informasi dan komunikasi dalam seminar

Gambar

Gambar 3. 23 Rundown Webinar Series Eps 1 ...........................................
Gambar 1. 1 Persentase Pemuda Bekerja Berdasarkan Lapangan Karja Utama
Gambar 1. 2 Webinar Series Pertama
Gambar 1. 4 Webinar Series Periode 2023
+7

Referensi

Dokumen terkait

pemasaran yang dilakukan buku tulis siswa melalui media

Proses perencanaan dan implementasi strategi komunikasi pemasaran di Twitter buku tulis Siswa awalnya dilakukan dengan mengidentifikasi sasaran penerima pesan yang merupakan

Bagaimana komunikasi yang dilakukan kepada khalayak sasaran untuk mempromosikan produknya dalam bentuk strategi komunikasi pemasaran online yang dapat menciptakan suatu

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Strategi Storytelling

Strategi komunikasi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam mempersiapkan Kota Bandung sebagai destinasi wisata halal dengan

Tujuan dari penelitian ini adalahMenggambarkan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh LAC Salatiga dalam membangun brand awareness danmenjelaskan faktor-faktor yang

Strategi komunikasi pemasaran yang di terapkan oleh pihak kal akkara masih kurang efektif dalam meningkatkan brand awareness dari sisi kemasan di karenakan

1, Oktober 2018, hlm 18-33 Judul Penelitian Strategi Komunikasi Pemasaran dalam Membangun Brand Image Melalui Social Media Instagram Studi Kasus Deskriptif Komunikasi