• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS VEGETASI (Laporan Praktikum Ekologi)

N/A
N/A
Muhammad

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS VEGETASI (Laporan Praktikum Ekologi)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

Muhammad Al Hafidz 2157021010

PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGTAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

2022

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Percobaan : Analisis Vegetasi Tanggal Percobaan : 30 Agustus 2022

Tempat Percobaan : Sekitar Lapangan Bola Universitas Lampung

Nama : Muhammad Al Hafidz

NPM : 2157021010

Program Studi : Biologi

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kelompok : 4 ( Empat )

Bandar Lampung, 30 September 2022 Mengetahui,

Asisten

Vira Arrisha Putri Siregar NPM. 1917021003

(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR GAMBAR ... i

DAFTAR TABEL ... iv

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan ... 2

1.3 Manfaat ... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

III. METODE PENELITIAN ... 6

3.1 Alat dan Bahan ... 6

3.2 Cara Kerja ... 6

IV . HASIL DAN PEMBAHASAN ... 7

4.1 Hasil Pengamatan ... 7

4.2 Pembahasan ... 9

V . KESIMPULAN DAN SARAN ... 12

5.1 Kesimpulan ... 12

5.2 Saran ... 12

DAFTAR PUSTAKA ... 13

(4)

iv

DAFTAR GAMBAR

Tabel Halaman

Gambar 4.1 Kegiatan Analisis Vegetasi………10 Gambar 4.2 Metode Kuadrat Plot………..11

(5)

DAFTAR TABEL

Gambar Halaman

Tabel 4.1 Hasil Analisis Vegetasi………9

(6)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada Penelitian mengenai ekologi tumbuhan, sering kita jumpai istilah – istilah seperti tumbuh – tumbuhan, flora dan vegetasi . Tumbuhan – tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki kemampuan memfotosintesis yaitu mengubah energi sinar matahari dan karbon dioksida menjadi energi lain yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri dan makhluk hidup lain. Flora adalah kumpulan suatu jenis tumbuhan yang terdapat pada suatu wilayah. Sedangkan vegetasi adalah masyarakat tumbuhan ( Komunitas tumbuhan) yang terbentuk dari berbagai populasi jenis tumbuhan yang hidup pada suatu tempat di dalam ekosistem serta memiliki suatu variasi pada setiap kondisi tertentu.

Suatu vegetasi tumbuhan dapat terbentuk dari satu jenis tumbuhan (konsosiasi) maupun berbagai macam jenis tumbuhan (asosiasi). Jika pada dua vegetasi tumbuhan saling berdekatan dan tumpang tindih maka akan terdapat suatu zona transisi (ekoton) atau yang dinamakan dengan daerah peralihan atau daerah transisi, keadaan tersebut dipengaruhi oleh pengaruh batas (edge effect).

Mempelajari suatu vegetasi tumbuhan tidak hanya cukup dengan mendata atau membuat daftar jenis tumbuhan yang menyusun vegetasi tersebut. Tetapi kami juga

(7)

perlu menentukan hubungan antara satu tumbuhan dengan tumbuhan yang lain dan dengan lingkungannya.

Oleh karena itu pada praktikum kali ini kami akan mempelajari cara menganalisis vegetasi dengan menggunakan teknik quadrat atau plot, dikarenakan metode ini dapat diaplikasin dengan mudah dan menggunakan alat dan bahan yang sederhana.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dilakukan praktikum ini ialah untuk mengetahui dan mempelajari struktur serta komposisi vegetasi ( komunitas tumbuhan ) yang ada di suatu area dengan menganalisis karakter komunitas yang meliputi kerapatan, kekerapan, dan dominasi dengan menggunakan metode kuadrat.

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari praktikm ini adalah :

1. Mahasiswa mampu mengalisis suatu vegetasi dengan penerapan parameter vegetasi

2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan metode quadrat atau plot dalam analisis vegetasi.

(8)

II. TINJAUAN PUSTAKA

Hutan secara langsung bermanfaat sebagai sumber berbagai jenis barang, seperti kayu, getah, kulit kayu, daun, akar, buah, bunga dan lain-lain yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh manusia atau menjadi bahan baku berbagai industri yang hasilnya dapat digunakan untuk memenuhi hampir semua kebutuhan manusia. Manfaat hutan yang tidak langsung meliputi: (a) Gudang keanekaragaman hayati (biodiversity) yang terbesar di dunia meliputi flora dan fauna, (b) Bank lingkungan regional dan global yang tidak ternilai, baik sebagai pengatur iklim, penyerap CO2 serta penghasil oksigen, (c) Fungsi hidrologi yang sangat penting artinya bagi kehidupan manusia di sekitar hutan dan plasma nutfah yang dikandungnya, (d) Sumber bahan obat obatan, (e) Ekoturisme, (f) Bank genetik yang hampir-hampir tidak terbatas, dan lain-lain. Hutan alam memiliki keaneragaman jenis turnbuhan yang berperanan dalam 11 mempertahankan stabilitas ekosistem hutan dan memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Tumbuhan hutan bagi masyarakat sekitar kawasan merupakan sumber bahan pangan pada masa paceklik dan sebagai sumber bahan ramuan obat-obatan pada saat sakit (Wardani, 2010).

Vegetasi dapat diartikan sebagai komunitas tumbuhan yang menempati suatu ekosistem. Komposisi vegetasi sering kali berubah seiiring dengan berjalannya waktu, perubahan iklim, dan aktivitas manusia. Perubahan vegetasi ini mendorong perlu dilakukannya analisis vegetasi. Analisis vegetasi merupakan suatu cara untuk menemukan komposisi jenis vegetasi dari yang paling dominan hingga tak dominan (sriyani,2012).

(9)

ilmu yang mempelajari interaksi atau hubungan timbal balik antar makhluk hidup sesamanya dengan komponen di sekitarnya. Ekologi menganut 5 prinsip yakni di antaranya interaksi, keanekaragaman, kemampuan berkelanjutan, saling ketergantungan, dan keharmonisan. Ekologi memperlakukan makhluk hidup sesuai Ernest Haeckel (1869) mengemukakan bahwa istilah ekologi berasal dari bahasa Yunani oikos, yang bermakna “rumah” atau “tempat untuk hidup”, dan logos yang artinya “ilmu”, sehingga ekologi merupakan ilmu yang mengkaji interaksi makhluk hidup ataupun interaksi antar makhluk hidup dengan lingkungannya. Adapun pengertian ekologi menurut Effendi (2018), ekologi disebut sebagai ilmu basic lingkungan, yakni ilmu yang mempelajari mekhluk hidup dalam rumah tangganya atau dengan peran nya masing-masing. Semua makhluk hidup yang berada di alam mempunyai peran yang berbeda-beda dalam membuat keharmonisan serta keseimbangan alam (Effendi, 2018).

Kershaw (1973) menyatakan bahwa struktur dari vegetasi itu sendiri terdiri atas 3 komponen, yakni:

1. Struktur vegetasi berupa vegetasi dengan secara vertikal yang di mana berupa diagram profil yang melukiskan lapisan pohon, tiang, sapihan, semai, dan herba penyusun vegetasi.

2. Sebaran, horisontal jenis-jenis penyusun yang menggambarkan letak dari individu dengan individu lain.

3. Kelimpahan tiap-tiap jenis dalam suatu komunitas.

Kelimpahan suatu jenis ditentukan berdasarkan faktor besarnya frekuensi, kerapatan, dan dominasi dari tiap-tiap jenis. Penguasaan dari suatu jenis terhadap berbagai jenis lain ditentukan oleh indeks nilai penting, volume, biomassa, atau banyaknya individu serta kerapatan (Irwan, 2007). Kerapatan merupakan total individu dalam suatu jenis tumbuhan pada suatu luas tertentu. Kerapatan ditentukan dari jumlah individu rata-rata yang dibagi oleh luas daerah pengamatan. Sedangkan pada kerapatan relatif ditentukan berdasarkan kerapatan jenis dibagi kerapatan seluruh jumlah jenis yang dikali 100%.

Nilai dalam frekuensi biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase. Frekuensi

(10)

5

mendeskripsikan penyebaran dan kehadiran sutau tumbuhan terhadarp suatu daerah.

Frekuensi bisa dihitung dari suatu permunculan dari berbagai jenis tumbuhan dalam tiap plot. Perhitungan ditentukan berdasarkan total plot yang dapat diamati dikalikan dengan 100%.

Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kuadrat, ditentukan berdasarkan tempat yang mendukung untuk melakukan penelitian dengan dibagi menjadi empat bagian titik (stasium) untuk dilakukannya pengamatan serta pengidentifikasian tanaman, ukuran dari kuadrat dapat ditentukan berdasarlan dari habitat tanamannya sendiri yakni: herba (1x1 m2), semak (2x2 m2), tiang (5x5 m2), dan pohon (10x10 m2).

Gambar 1. Contoh Ukuran Berdasarkan Metode Kuadrat

Analisis vegetasi merupakan suatu metode untuk mempelajari susunan dan/atau komposisi vegetasi dalam bentuk (struktur) vegetasi dari komunitas tumbuh- tumbuhan. komponen-komponen dari struktur vegetasi ini di antaranya bentuk pertumbuhan, starifikasi, dan penutupan tajuk. Keperluan analisis dari vegetasi dibutuhkan data-data jenis, diameter dan tinggi guna menentukan indeks nilai penting dari penyusun komunitas dari suatu tumbuhan. Dengan menganalisis vegetasi dapat dibutuhkan informasi yang bersifat kuantitatif mengenai struktur dan unsur dari komunitas tumbmuhan (Irwanto, 2007).

(11)

III. METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan pada praktikum ini adalah patok, meteran, tali rafia, dan alat tulis

3.2 Cara Kerja

Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Pilihlah komunitas tumbuhan yang akan dikaji, lalu tentukan batas – batas komunitas tersebut.

2. Letakkan kuadrat dengan ukuran tertentu yang sesuai dengan komunitas yang dikaji

3. Untuk setiap kuadrat, buatlah daftar jenis tumbuhan yang terdapat di dalamnya 4. Untuk setiap jenis tumbuhan yang terdapat di dalam kuadrat, catatlah :

5. Jumlah individu setiap jenis tumbuhan yang di dapat

6. Diameter batang (basal area) atau persentase luas tajuk/kanopi (coverage area) untuk setiap individu per spesies.

7. Hitunglah nilai kerapatan, frekuensi, dominasi, dan indeks nilai penting untuk setiap jenis tumbuan yang didapat.

8. Diskusikan dan simpulkan dari hasil praktikum yang anda kerjakan.

(12)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini adalah sebagai berikut : No Jumlah Nama Tumbuhan Plot

(m)

Lokasi Tanggal

1 2 Talas (Colcaria esculenta)

1x1 Sekitar Lapangan Bola Universitas Lampung

30 Agustus 2022 2 4 Rumput Israel

(Asystasia gangetica)

1x1 Sekitar Lapangan Bola Universitas Lampung

30 Agustus 2022 3 6 Paku ( Christella

parasitica)

1x1 Sekitar Lapangan Bola Universitas Lampung

30 Agustus 2022 4 20 Jamur Kincir

(Marasmius rotula)

1x1 Sekitar Lapangan Bola Universitas Lampung

30 Agustus 2022 5 1 Karaka (Corynocarpus

laevigatus)

1x1 Sekitar Lapangan Bola Universitas Lampung

30 Agustus 2022 6 1 Talas (Colcaria

esculenta)

2x2 Sekitar Lapangan Bola Universitas Lampung

30 Agustus 2022 7 1 Waru (Hibiscus

tiliaceus)

2x2 Sekitar Lapangan Bola Universitas Lampung

30 Agustus 2022 8 17 Rumput Israel

(Asystasia gangetica)

2x2 Sekitar Lapangan Bola Universitas Lampung

30 Agustus 2022 9 2 Rumput Lagetang

(Acmella paniculata)

2x2 Sekitar Lapangan Bola Universitas Lampung

30 Agustus 2022

(13)

10 1 Pohon Asam

(Tamarindus indica)

2x2 Sekitar Lapangan Bola Universitas Lampung

30 Agustus 2022 11 50 Rumput Rosete

(Dichanthelium latifolium)

2x2 Sekitar Lapangan Bola Universitas Lampung

30 Agustus 2022 12 10 Paku ( Christella

parasitica)

2x2 Sekitar Lapangan Bola Universitas Lampung

30 Agustus 2022 13 1 Chacruna (Psychotria

viridis)

2x2 Sekitar Lapangan Bola Universitas Lampung

30 Agustus 2022

(14)

9

4.2 Pembahasan

Analisis vegetasi merupakan suatu metode (teknik) untuk mempelajari susunan maupun identifikasi vegetasi dari melihat bentuk (struktur) serta mengelompokkan vegetasi tersebut.

Pada praktikum vegetasi kali ini kita menggunakan metode kuadrat atau plot dengan ukuran 1x1 dan 2x2 yang untuk memudahkan kita dalam mengelompokkan serta menidentidikasi vegetasi yang pada kali ini kita menganalisis tingkat semai atau seeding, namun kekurangan dari metode ini yaitu hasil yang didapat sedikitatau minimnya varietas vegetasi tersebut. Jumlah dari individu yang kita dapat ialah sebanyak 116 individu dari 13 spesies yang terbagi menjadi 83 individu pada kuadrat 2x2 dan 33 individu pada kuadrat 1x1 , dengan kerapatan per spesies yaitu 33 pada kuadrat 1x1 dan 20,75 pada kuadrat 2x2. Adapun untuk kerapatan total yaitu 33 pada kuadrat 1x1 dan 83 pada kuadrat 2x2 dan Kerapatan relatifnya adalah 12,5% untuk 2x2 dan 20% untuk kuadrat 1x1. Vegetasi yang kami amati terdominasi oleh gulma yang berupa Rumput Rosete (Dichanthelium latifolum),

Gambar 4.1 Kegiatan Analasis Vegetasi

(15)

Dari analisis vegetasi yang kami lakukan, kami berhasil mengidentifikasi 8 spesies pada kuadrat 2x2 dengan jumlah 83 individu yang berupa Talas (Colcaria esculenta) sebanyak 1 individu, Waru (Hibiscus tiliaceus) sebanyak 1 individu, Rumput Israel (Asystasia gangetica) sebanyak 17 individu, Paku (Christella parasitica) sebanyak 10 spesies, Rumput Lagetang (Acmella paniculata) sebanyak 2 individu, Pohon Asam (Tamarindus indica) sebanyak 1 individu, Rumput Rosete (Dichanthelium latifolium) sebanyak 50 individu, dan Paku (Christella parasitica) sebanyak 10 individu,

Pada kuadrat 1x1 kami berhasil mengidentifikasi 33 individu pada 5 spesies yaitu Talas (Colcaria esculenta) sebanyak 2 individu, Rumput Israel (Asystasia gangetica) sebanyak 4 individu, Paku (Christella parasitica) sebanyak 6 individu,

Gambar 4.2 Tumbuhan Teridentifikasi

(16)

11

Jamur Kincir (Marasmius rotula) sebanyak 20 individu, dan Karaka (Corynocarpus laevigatus) sebanyak 1 individu.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisis vegetasi ialah Lokasi atau tempat yang akan dijadikan sebagai wilayah yang akan di analisis serta alat dan bahan yang harus dipersiapkan secara baik. Selain itu adapula parameter yang menjadi acuan dari analisis vegetasi yaitu Densitas (kerapatan), Frekuensi (penyebaran), Dominasi, serta Indeks Nilai Penting yang harus kita perhaikan.

Dalam praktikum ini kami juga mengalami kesulitan saat mengidentifikasi karena masih kurangnya pemahaman terkait fisiologi maupun morfologi dari tanaman yang kami identifikasi sehingga memerlukan bantuan aplikasi untuk dapat mengetahui spesies apa yang kami temukan.

Kesulitan dari analisis vegetasi yaitu karakteristik atau ciri individu yang berbeda namun tetap dalam satu spesies setelah kami identifikasi lebih lanjut serta kurangnya pengetahuan mengenai morfologi dan fisiologi tanaman yang kami identifikasi.

Adapun untuk masalah yang kami hadapi yaitu lokasi yang kami analisis terlalu banyak nyamuk sehingga menyebabkan ruam atau bentol dikulit karena kurangnya kesigapan kami dalam menangani hal tersebut.

(17)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah :

1. Pada metode kuadarat 1x1 dan 2x2 berhasil mengidentifikasi sebanyak 116 individu dari 10 spesies yang berbeda

2. Pada kuadarat 1x1 di dominasi oleh tumbuhan Jamur Kincir (Marasmius rotula)

3. Pada kuadarat 2x2 di dominasi oleh tumbuhan Rumput Rosete (Dichanthelium latifolium)

4. Tumbuhan jamur mendominasi karena keadaan wilayah yang lembab 5. Variasi dari tumbuhan yang relatif sedikit dikarenakan metode kuadrat atau

plot 1x1 dan 2x2.

5.2 Saran

Adapun saran pada praktikum ini adalah :

1. Menggunakan plot atau kuadrat dengan ukuran lebih besar seperti 5x5 atau 10x10 untuk melihat variasi yang lebih beragam

2. Persiapan dengan membawa lotion anti nyamuk

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Abdoellah, O. S. 2017. Ekologi Manusia dan Pembangunan Berkelanjutan. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Erdianto, A. R., Siti, N. R. I., Dody, K. 2019. Fungsi Ekologis Vegetasi Taman Denggung Sleman sebagai Pengendali Iklim Mikro dan Peredam Kebisingan. Vegetalika. 8(3): 141.

Hidayat, M. 2017. Analisis Vegetasi Dan Keanekaragaman Tumbuhan Di Kawasan Manifestasi Geotermal Ie Suum Kecamatan Mesjid Rayakabupaten Aceh Besar. Biotik. 5(2): 116.

Nurhadi dan Nursyahra. 2010. Komposisi Vegetasi Dasar di Kawasan Penambangan di Kecamatan Talawi Sawahlunto. Jurnal Ilmiah Ekotrans Universitas Ekasakti Padang, Vol. 10 No. 1.

Wardani, M., Titik, K., Bugris, Y. 2010. Eksplorasi Jenis-jenis Tumbuhan Hutan Sumber Pangan Berdasarkan Tipologi Hutan. Kementerian Kehutanan Badan Peneliti dan Pengembangan Kehutanan.

Oktaviani, S. I., Laila, H., Zaidan, P. N. 2017. Analisis Vegetasi di Kawasan Terbuka Hijau Industri Gasing. Penelitian Sains. 19(3): 124-125

(19)

LAMPIRAN

Gambar 4.1 Kegiatan Analasis Vegetasi

Gambar 4.2 Tumbuhan Teridentifikasi

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman vegetasi yang ada di kanan dan kiri jalur pendakian dalam KHDTK Senaru dengan jarak tempuh 1,1 km

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi vegetasi herba, menghasilkan output dan menganalisis kelayakan output hasil penelitian vegetasi herba yang