• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Analisis Metode Webqual dan IPAuntuk Menganalisis Kepuasan Pengguna Website Dinas Kesehatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of Analisis Metode Webqual dan IPAuntuk Menganalisis Kepuasan Pengguna Website Dinas Kesehatan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 3, September 2023, Hal. 1-12 E- ISSN 2503-2933 1

th

Analisis Metode Webqual Dan IPA Untuk Menganalisis Kepuasan Pengguna Website Dinas Kesehatan

Amelia1, Desi Pibriana2

1,2Universitas Multi Data Palembang; Jl. Rajawali No. 14, 9 ilir, Palembang, telp: (0711)376400

3Jurusan Sistem Informasi, FKIR Universitas Multi Data Palembang, Palembang e-mail: *1amelia07@mhs.mdp.ac.id, *2desi.pibriana@mdp.ac.id

Abstrak

Website termasuk bagian uatam yang tidak bisa dipisahkan dari perkembangan teknologi informasi. Peran website begitu penting untuk semua bidang, khususnya dalam suatu organisasi termasuk instansi pemerintah. suatu pemerintahan yang menggunakan teknologi informasi berbasis website yaitu Dinas Kesehatan Kota Palembang,dimana Dinkes ini juga dimanfaatkan menjadi sarana daam melakukan lapran hasil monitoringnya. Tetapi, dari awal awal dilaksanakan tahun 2009 website Dinkes Kota Palembang belum pernah melakukan evaluasi yang menyebabkan pihak instansi belum mengerti akan kualitas websitenya, kemudian juga menyebabkan turunnya pengguna dan terdapat beberapa kritikan pengguna terkait kendala up to date dan server lag. Peneliti hendak melakukan analisa dan melakukan pengukuran kualitas website Dinkes sesuai sudut pandang penggunanya. Data penggunanya diperoleh melalui proses menyebarkan kuisioner sesuai 3 dimensi dalam webqual yaitu information, dimensi usability, dan service interaction quality. Lalu hasilnya dari kuisioner yang disebarkan akan dilakukan analisa menggunakan metode Importance–Performance Analysis (IPA) dan dihitung dengan menggunakan SPSS dalam pengolahan data. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata – rata nilai kesenjangan (GAP) dalam website Dinkes Kota Palembang memiliki hasil negative (<0) yakni -0.51. Hasilnya itu memiliki arti bahwa kinerja website Dinas Kesehatan Kota Palembang tergolong masih kurang dan belum sesuai dengan harapan penggunanya. Berdasarkan hasil analisa pada kuadran IPA, kesimpulannya atribut yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan kualitas website yaitu atribut kuadran pertama.

Kata kunci—Dinas Kesehatan, Website, Webqual, SPSS

Abstract

The website includes a main part that cannot be separated from the development of information technology. The role of the website is so important for all fields, especially in an organization including government agencies. a government that uses website-based information technology, namely the Palembang City Health Office, where the Health Office is also used as a means of reporting monitoring results. However, from the beginning it was implemented in 2009 the Palembang City Health Office website had never conducted an evaluation which caused the agency to not understand the quality of the website, then it also caused a decrease in users and there were several user criticisms related to up to date constraints and server lag.

Researchers want to analyze and measure the quality of the Health Office website according to the user's point of view. User data is obtained through the process of distributing questionnaires according to 3 dimensions in webqual, namely information, usability dimensions, and service interaction quality. Then the results from the distributed questionnaires will be analyzed using the Importance–Performance Analysis (IPA) method and calculated using SPSS in data processing. The results of the analysis show that the average gap value (GAP) on the

(2)

2 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 3, September 2023, Hal. 1-12 E-ISSN 2503-2933

Amelia, et., al [Analisis Metode Webqual dan IPA Untuk Menganalisis Kepuasan Pengguna Website Dinas Kesehatan]

Palembang City Health Office website has a negative result (<0), namely -0.51. The result means that the performance of the Palembang City Health Service website is still lacking and has not met the expectations of its users. Based on the results of the analysis of the IPA quadrant, it can be concluded that the attributes needed to improve website quality are the first quadrant attributes.

Keywords— Dinas Kesehatan, Website, Webqual, SPSS

1. PENDAHULUAN

alam era digital kini teknologi informasi yaitu begian penting dari kehidupan masyarakat. Peranan dari adanya teknologi informasi semakin besar sebab seluruh aktivitas bisnis dalam sebuah organisasi dijalankan menggunakan teknologi informasi [1]

Salah satu pemanfaatan teknologi informasi berupa website, yang dimana website tersebut berisi informasi tertentu yang bisa kita akses secara online. Namun banyak website yang kurang berkualitas atau informasi yang diberikan tidak berdasarkan pada harapan dan keinginan pengguna.

Sebuah instansi pemerintahan yang menerapkan teknologi informasi berbasis website yaitu Dinas Kesehatan Kota Palembang,dimana Dinas Kesehatan ini juga dimanfaatkan menjadi sarana dalam melakukan laporan hasil monitoringnya. Selain itu Dinas Kesehatan juga dapat dimanfaatkan menjadi referensi dalam merencanakan program kesehatan dan memberikan layanan berupa informasi dalam website (www.dinkes.palembang.co.id) kepada masyarakat.

Dinas kesehatan menggunakan website ini menjadi pusat informasi untuk mayarakat umum serta mahasiswa kesehatan yang hendak mendapatkan data dari Dinas Kesehatan.

Dalam penggunaan website ini ada beberapa keluhan yang diberikan oleh pengguna berdasarkan pra kuisioner yang telah disebar pada tanggal 22 maret 2022, terdapat 17 responden yang mengisi pra kuisioner pada table 1 sebagai berikut:

Tabel 1..Permasalahan

Permasalahan yang didapat Presentasi

Kendala up to date 35,3%

Server lag 17,5%

Kendala data masih pdf 11,8%

Kendala abjad tidak terstruktur 5,9%

Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada table 1 bisa memberikan hambatan pada pelayanan website untuk penggunanya, sehingga pengguna merasakan ketdak nyamanan dan tidak puas pada kualitas layanan website tersebut. Itu menjadi alasan untuk dilakukannya analisis evaluasi kualitas website dengan metode Webqual dan Importance – Performance Analysis (IPA) untuk mengukur tingkat kualitas layanan. Adapun metode yang bisa dimanfaatkan dalam pengukuran kualitas diantaranya Servqual dan Webqual. Metode yang memungkinkan dalam pengukuran kualitas website ialah Webqual. Berdasarkan penelitian [2]

metode Webqual yaitu sebuah metode yang paling baik dimanfaatkan dalam pengukuran kualitas website. Jika dibandingkan dengan SERVQUAL, Webqual dianggap selangkah lebih maju dari SERVQUAL[3]. Kemudian, Pitt et al dalam [4] menjelaskan, SERVQUAL dan Webqual mempunyai presepsi yang tidak sama. Untuk SERVQUAL lebih focus terhadap pelayanan system informasi, sedangkan Webqual focus terhadap kualitasnya website.

D

(3)

Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 3, September 2023, Hal. 1-12 E- ISSN 2503-2933 3

Amelia, et., al [Analisis Metode Webqual dan IPA Untuk Menganalisis Kepuasan Pengguna Website Dinas Kesehatan]

Teknik analisis Importance – Performance Analysis (IPA) digunakan untuk melakukan identifikasi indikator yang tekah sesuai ataupun belum sesuai keinginan pada penggunanya.

Bentuk yang dilakukan untuk memperoleh hasil kualitas layanan serta melihat atribut penilaiannya, dijadikan prioritas dalam proses perbaikannya melalui analisis tingkat keselarasan dari kinerja dan keinginan pengguna [5]. Kedua metode yang ada diselaraskan agar memperoleh hasil evaluasi dengan baik.

Peneliti juga mengacu pada penelitian terdahulu [6] “Pengukiran Kualitas Layanan Website Dinas Pendididkan Kota Malang Dengan Menggunakan Metode Webqual 4.0 dan IPA”. Penelitian tersebut bertujuan agar bisa melakukan pemenuhan pada kupuasan pengguna dalam suatu perusahaan atau instansi. Hasilnya yaitu website mempunyai tingkat kesesuaian

<100% yakni ada 94,43% dimana berarti tingkat kinerja website Dibas Pendidikan kota malang ada di bawah tingkat kepentingan dan belum sesuai dengan apa yang diharapkan penggunanya.

2. METODE PENELITIAN

Peneliti kali ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dimana suatu penelitian yang digunakan memiliki tujuan untuk mendeskripsikan suatu peristiwa alam ataupun sosial dengan baik, factual serta actual. Penelitian ilmiah yang sistematis dilakukan dengan cara menyertakan fakta dan hasil berbentuk data angka yang telah dianalisis. [7] penelitian ini juga disebut juga penelitian metode kuantitatif sebab datanya berbentuk angka dan analisanya menerapkan metode statistik.

Menurut konteks pendekatan penelitian untuk mengggunakan situs web, salah satu kualitas web pengguna yang diidentifikasi dalam penelitian kami adalah “mudah ditemukan “ karakteristik kualitas yang relevan dengan kebutuhan pengguna [8]. Adapun 7 langkah untuk melakukan penelitian ini dan perinciannya adalah:

2.1 Instrument Penelitian

Tahapan ini melakaukan penyusunan instrument penelitian yang berupa kuisioner.Penyusunan kuisioner ini dilakukan sesuai dengan variabel yang telah teridentifikasi dan dimodelkan pada penelitian ini berdasarkan pada hasil studi literature terhadap penelitian- penelitian terdahulu.Penelitian ini menyusun instrument penelitian sebanyak 2 kali, dimana kuisioner pertama disebarkan untuk mengetahui apa saja harapan atau presepsi penggunakan mengenai website Dinas Kesehatan. Memiliki 3 dimensi dan 22 atribut pengukuran kualitas website. Pengukurannya menerapkan skala likert dan memiliki nilai sangat puas hinggatidak puas kepada pertanyaan yang ada dalam kuesionernya.

.

Tabel 2. Pernyataan Webqual

Variabel Kode Peryataan WebQual Sumber

Usability

UQ1 Mudah untuk dioperasikan [9][2][10][11][12][6][13][5]

UQ2 Tampilan yang menarik [9][2][10][11][12][6]

UQ3 Desain yang cocok [9][2][10][11][12][6][13]

UQ4 Mengandung kompetensi [9][11][12][5]

UQ5 Situs membentuk pengalaman positif bagi pengguna

[9][2][10][11][12][6][13][5]

UQ6 Interaksi antara website dan pengguna jelas serta gampang dimengerti

[2][10][11][12][6][13][5]

(4)

4 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 3, September 2023, Hal. 1-12 E-ISSN 2503-2933

Amelia, et., al [Analisis Metode Webqual dan IPA Untuk Menganalisis Kepuasan Pengguna Website Dinas Kesehatan]

Variabel Kode Peryataan WebQual Sumber

UQ7 Tampilan sesuai dengan jenis situs/web [6][13][5]

UQ8 Website mudah digunakan [6][13][5]

UQ9 Tampilan website sesuai dengan jenis situs [6][13][5]

Information Quality

IQ1 Memberikan Informasi yang akurat [9][2][10][11][12][6][13][5]

IQ2 Memberikan Informasi yang terpercaya [9][2][10][11][12][6][13][5]

IQ3 Memberikan Informasi yang tepat waktu [9][2][10][11][12][6][13][5]

IQ4 Memberikan Informasi yang relevan [9][2][10][11][12][6][13][5]

IQ5 Memberikan informasi yang mudah dimengerti

[9][2][10][11][12][6][13][5]

IQ6 Memberikan informasi secara detail yang tepat

[9][2][10][11][12][6][13][5]

IQ7 Memberikan informasi dengan format yang sesuai

[9][2][10][11][12][6][13][5]

Service Interaction Quality

SQ1 Memiliki reputasi yang baik [9][2][10][11][12][6][13][5]

SQ2 Situs menjamin informasi pribadi penggunanya

[9][2][10][11][12][6][13][5]

SQ3 Situs member ruang personalisasi [9][2][10][11][12][6][13][5]

SQ4 Menyediakan kemudahan penggunaan dalam berkomunikasi dengan organisasi

[9][2][10][11][12][6][13][5]

SQ5 Memiliki rasa aman dalam berinteraksi [9][2][10][11][12][6][13][5]

SQ6 Memberikan ruang komunitas [9][2][10][11][12][6][13][5]

2. 2 Populasi

Wilayah generalisasi diantaranya ada subyek dan ibyek serta memiliki karakteristik dan mutu tertentu sebagai pembelajaran lalu memberikan kesimpulan yang sesuai [14], ini adalah pengertian dari populasi.

Populasi yang diambil oleh peneliti yakni pengguna yang melakukan akses website Dinkes adalah sebanyak 864868 orang.

2. 3 Sampel

Sampel yaitu sebagian dari populasi atau subkelompok, yang mana memiliki beberapa pengguna yang berasal dari suatu populasinya [15]. Apabila populasinya berjumlah <100 orang maka seharusnya populasi tersebut dipilih secara keseluruhan dan apabila populasinya >100 maka harus memilih sampelnya 20%-25% atau lebih [16]. Populasi yang dipakai peneliti lebih dari 100 orang, maka peneliti mengggunakan 20% dari populasi yang ditentukan yang berjumlah 114 orang.

Pengambilan sampel penelitian ini ditentukan menggunakan pendekatan rumus Rao Purba dengan rumus 1 yaitu;

n =

ସெ௢௘ (1) Dimana :

n = Banyaknya Sampel

Z = tingkat distribusi normal dalam taraf signifikan 5% = 1,96

(5)

Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 3, September 2023, Hal. 1-12 E- ISSN 2503-2933 5

Amelia, et., al [Analisis Metode Webqual dan IPA Untuk Menganalisis Kepuasan Pengguna Website Dinas Kesehatan]

Moe = Margin of error yakni tingkat kesalahan maksimal pengambilan sampel yang bisa ditoleransi ada 5% atau 0,05.

2. 4 Pengujian Validitas & Reabilitas

Dalam pengujian ini dimanfaatkan agar bisa melihat seberapa besar tingkakt kebenaran dari proses pengumpulan data yang telah didapatkan dari hasil kuisioner, ketika dilakukan tidak memenuhi standar reliable adalah valid dan kemudian proses pengumpulan data akan diulangi lagi dan reliable adalah valid dan teruji secara lengkap sampai terpenuhi.

2. 5 Webqual

Pada saat ini suatu bentuk media komunikasi dan publikasi yang paling sering dimanfaatkan yaitu website. Teknologi dalam website yang dijangkau dan wesite memiliki berbagai manfaat dalam media komunikasi dan publikasi untuk berbagai perusahaan atau organisasi [9]. Saat ini metode webqual menjadi metode yang cukup sering dimanfaatkan sebagai proses mengukur kualitas website sesuai pandangan dan harapan penggunanya [17].

Metode ini adalah sebuah metode hasil perkembangan dari metode pengukuran kualitas jasa yang sering dimanfaatkan dalam penelitian terdahulu yakni metode Servqual dari Parasuratman [1].Metode tersebut banak dimanfaatkan dari tahun 1998 dengan berawal dari webqual 1.0 hingga webqual 4.0. hasil dari webqual 4.0 fokus pada tiga dimensi kualitas website yakni kualitas informasi atau Information Quality, Kualitas Kegunaan atau Usability Quality, Kualitas Layanan Interaksi atau Service Interaction Quality.

2. 6 Importance –Performance Analysis (IPA)

Menurut [18] mengenalkan metode Importance-erformance Analysis (IPA) yang dapat dimanfatkan dalam analisa kinerja suatu organisasi melalui pengukuran kinerja yang dinilai penting oleh pengguna dan kinerja yang diterima pengguna atau yang di berikan oleh website.

Hasilnya menunjukkan diagram scater dari Importance-Performance Analysis yang memiliki criteria dalam 4 kuadran, 4 kuadran itu diantaranya kuadran I (Prioritas Utama), kuadran II (Pertahankan Prestasi), kuadran III (Prioritas Rendah), dan kuadran IV (Berlebihan).

Gambar 2. Diagram Kartesius

(6)

6 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 3, September 2023, Hal. 1-12 E-ISSN 2503-2933

Amelia, et., al [Analisis Metode Webqual dan IPA Untuk Menganalisis Kepuasan Pengguna Website Dinas Kesehatan]

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Validitas

Agar bisa melihat bahwa kuisioner sah atau valid harus menggunakan pengukuran, maka akan diuji seberapa validnya suatu data. Dalam pengujian ini akan dilakukan perbandingan dari nilai r hitung dan nilai r table. Jika r hitung > r table, maka butir pertanyaan kuisioner tersebut valid. Sebaliknya apabila r hitung < r table maka kuisioner tidak valid.Nilai r table Df = 92 (Df = n-2) adalah sebesar 0.2028. Oleh karena itu, setiap item yang bersangkutan dari atribut website yang ada wajib mempunyai > 0.2028 agar valid. Jadi dari hasil uji validitas yang diperoleh hasilnya dinyatakan valid semua.

3.2 Uji Reabilitas

Tabel 3. Uji Reabilitas Atribut Cronbach’s alpha

Actual Keterangan Cronbach’s alpha

Ekapektasi Keterangan

UQ 0,941 RELIABLE 0,938 RELIABLE

IQ 0,945 RELIABLE 0,950 RELIABLE

SQ 0,946 RELIABLE 0,919 RELIABLE

Data yang terpercaya adalah data yang menunjukkan konsistensi dan kestabilan dari setiap atribut yang diteliti. Untuk itu dilakukan uji reabilitas data untuk diketahui apakah data terkumpul merupakan data yang bebas dari varians keslahan acak. Dalam mengukur reabilitas, peneliti menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Berdasarkan nilai yang diperoleh dari masing-masing atribut layanan pada tingkat persepsi dan tingkat ekspektasi, dimana semua item mempunyai nilai Cronbach Alpha >0,5 maka masing-masing item pertanyaan yang telah disebarluaskan bisa dikatakan reliable bagi peneliti untuk melanjutkan ke langkah selanjutnya.

3.3 Uji Hipotesis

Peneliti melakukan uji hipotesis dengan Paired Samples t-Test yang mana masing- masing dimensinya berdasarkan pada Webqual : Information Quality, Usability, Service Interaction Quality yang dimana masing-masing dimensi tersebut mempunyai dua data yaitu persepsi dan ekspektasi. Uji Paired Sampel t-Test diterapkan agar bisa melihat perbedaan rata- rata dari kedua kelompok sampelnya. Uji ini diterapkan berdasakran pada Sig(2 tailed). Jika nilai sig(2 tailed) memiliki nilai 0,000 semua, menjelaskan adanya perbedaan dari kedua samelnya. Sebab, Sig (2-tailed)< 0,05 maka artinya ada perbedaan signifikan dari kedua nilai yang ada.

(7)

Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 3, September 2023, Hal. 1-12 E- ISSN 2503-2933 7

Amelia, et., al [Analisis Metode Webqual dan IPA Untuk Menganalisis Kepuasan Pengguna Website Dinas Kesehatan]

3.4 Perhitungan Rata-rata Tingkat Persepsi dan Ekspektasi

Tabel 4. Perhitungan Rata-rata No Performance Expectations Performance

Mean

Expectations

Mean GAP

Score Total Score Total Score Total Score Total

1. UQ7 404 439 4.35 4.67 -0.32

2. UQ8 408 443 3.39 4.71 -0.32

3. SQ5 395 432 4.20 4.59 -0.39

4. SQ1 399 437 4.24 4.64 -0.40

5. IQ2 402 440 4.27 4.68 -0.41

6. UQ4 385 431 4.14 4.58 -0.44

7. IQ4 399 440 4.24 4.68 -0.44

8. IQ7 401 443 4.26 4.71 -0.45

9. UQ5 390 438 4.20 4.65 -0.45

10. IQ6 397 440 4.22 4.68 -0.46

11. SQ2 397 440 4.22 4.68 -0.46

12. UQ1 389 438 4.19 4.65 -0.46

13. UQ3 380 429 4.09 4.56 -0.47

14. SQ4 391 435 4.15 4.62 -0.47

15. IQ1 392 437 4.17 4.64 -0.47

16. IQ5 395 441 4.20 4.69 -0.49

17. SQ6 387 433 4.11 4.60 -0.49

18. UQ9 387 442 4.17 4.70 -0.53

19. SQ3 384 434 4.08 4.61 -0.53

20. UQ6 385 441 4.14 4.69 -0.55

21. IQ3 381 434 4.05 4.61 -0.56

22. UQ2 368 436 3.96 4.63 -0.67

Rata – rata 391.63 437.40 4.13 4.64 -0.51

Pada hasil perhitungan table 4 nilai webqual yang dikalikan dengan hasil perhitungan jawaban responden dari setiap atribut dalam kuisioner yang di deskripsikan tingkatan ekspektasi serta harapan yang dialami oleh pengguna website Dinas Kesehatan. Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa harapan serta ekspektasi pengguna sesuai yang diharapkan oleh pengguna.

Bersumber dari table tersebut, perhitungan webqual dilakukan melalui perbandingan kepentingan serta kepuasan pelanggan dengan menggunakan perhitungan Gap Score dari masing-masing atribut yang dinilai di website Dinas Kesehatan.

Jika dianalisis berdasarkan masing-masing atribut layanan yang dinilai, terdapat beberapa atribut yang memiliki skor kesenjangan yang masi tergolong sedang tinggi. Atribut yang dikategorikan kedalam skor gap tinggi yaitu atribut mempunyai skor gap di atas rata-rata.

Rata – rata score gap diperoleh dari selisih rata-rata antara nilai actual yang dirasakan pelanggan dengan nilai minat yang diharapkan dari masing-masing atribut yang bernilai -0,51. Oleh karena itu, perhatian khusus dari perusahaan terhadap atribut yang memiliki gap skor dianggap tinggi atau lebih tinggi dari skor rata-rata, karena menunjukkan adanya ketidak puasan pengguna, karena kurangnya pemenuhan harapan pengguna pada actual atribut saat ini, sehingga diperlukan perbaikan untuk meningkatkan nilai kepuasan pengguna.

(8)

8 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 3, September 2023, Hal. 1-12 E-ISSN 2503-2933

Amelia, et., al [Analisis Metode Webqual dan IPA Untuk Menganalisis Kepuasan Pengguna Website Dinas Kesehatan]

3.5 Analisis Distribusi Atribut

Hasil pemeringkatan dilakukan dengan eksak, kemudian dilanjutkan dengan menganalisis distribusi atribut pada hasil diagram kartesius dengan menggunakan software SPSS. Metode Importance-Performance Analysis (IPA) dimanfaatkan dalam mengurutkan minat dan kinerja beberapa artibutnya serta elakukan identifikasi perbuatan yang perlu di perbaiki. Hasil dari diagram kartesius memberikan gambaran dengan Importance-Performance Analysis yang masuk ke dalam empat kuadran, hasilnya rincian gambar 2.

Gambar 2. Diagram Kartesius

Pada Importance-Performance Analysisdilakukan pemetaan ke dalam 4 kuadran dalam seluruh atribut yang memberikan pengaruh kualitas situs web. Berikut penjelasan gambar diatas:

a. Kuadran Pertama (Prioritas Utama)

Kuadran pertama merupakan faktor pendukung untuk memenuhi harapan pengguna karena berada pada posisi dimana ekspektasi pengguna tinggi dan kinerja sistem rendah.

Kuadrannya mendefinisikan faktor yang dinila bisa memuaskan pada harapan penggunanya terhadap kualitas yang dihasilkan website Dinkes Kota Palembang sehingga indikator yang ada di kuadran ini perlu dijadikan prioritas utama apabila website Dinkes diperbaharui.

Terdapat 4 indikator yang masuk dalam kuadran pertama yakni kesesuaian jenis situs dengan tampilan website (UQ9), kejelasan dan kemudahan interaksi antara website dan pengguna (UQ6), pengalaman positif yang diciptakan website (UQ5), dan keakuratan informasi (IQ1).

(9)

Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 3, September 2023, Hal. 1-12 E- ISSN 2503-2933 9

Amelia, et., al [Analisis Metode Webqual dan IPA Untuk Menganalisis Kepuasan Pengguna Website Dinas Kesehatan]

b. Kuadran Kedua (Pertahankan Prestasi)

Kuadran kedua berada pada posisi dimana ekspektasi pengguna tinggi dan kinerja website juga tinggi. Kuadrannya mendeskripsikan faktor yang dinilai tidak begitu pening serta berlum sesuai harapan penggunanya karena pengguna menganggap kinerja website sudah tinggi sesuai dengan ekspektasinya, sehingga apabila website Dinkes akan diperbaharui, maka indikator yang ada di kuadran ini perlu diberikan perhatian lebih. Adapun indikator yang berada pada kuadran ini terdiri dari 9 indikator, yakni kemudahan operasi (UQ1), kesesuaian tampilan dengan jenis situs (UQ7), kemudahan penggunaan website (UQ8), jaminan keamanan atas informasi pribadi pengguna (SQ2), informasi yang dapat dipercaya (IQ2), relevansi informasi (IQ4), kemudahan informasi untuk dimengerti pengguna (IQ5), informasi yang detail dan tepat (IQ6) dan kesesuaian format informasi yang disediakan website (IQ7).

c. Kuadran Ketiga (Prioritas Rendah)

Kuadran ketiga berada pada posisi dimana ekspektasi dan kinerjanya sama – sama rendah.

Kuadran ini mendeskripsikan faktor yang dinilai tidak penting serta tidak diinginkan karena pengguna menganggap kinerja dari website sudah rendah dan dari sisi ekspektasi pengguna juga rendah, sehingga bukan dijadikan prioritas untuk diperbaiki. Adapun indikator yang berada pada kuadran ini terdiri dari 7 indikator, yakni tampilan yang menarik (UQ2), desain yang sesuai (UQ3), mengandung kompetensi (UQ4), menyediakan informasi tepat waktu (IQ3), situs member ruang personalisasi (SQ3), memberikan kemudahan pengguna untuk berkomunikasi dengan organisasi (SQ4), memberikan ruang komunitas (SQ6).

d. Kuadran Keempat (Kemungkinan Berlebihan)

Kuadran keempat berada pada posisi dimana ekspektasi pengguna rendah dan kinerja website tinggi. Kuadran ini mendeskripsikan faktor yang dinilai sangat penting serta belum sesuai harapan penggunanya, karena kinerja dari website belum memuaskan secara maksimal, maka indikator yang ada dalam kuadran ini bukan prioritas utama dilakukannya perbaikan. Adapun indikator yang berada pada kuadran ini terdiri dari 2 indikator, yakni mempunyai reputasi yang baik (SQ1), mempunyai rasa aman ketika berinteraksi (SQ5).

Pada riset ini atribut termasuk dalam kuadran Concentrate atau di kuadran prioritas utama. Ini dianggap sebagai prioritas untuk diperbaiki. Dengan terdapatnya atribut ini dikira sangat penting bagi pengguna namun pengguna merasa belum puas dengan pelayanan yang ada.

Dinkes perlu memperbaiki agar bisa memberikan peningkatan pada kepuasan pengguna.

Atributnya yang ada di kuadran ini antara lain situs menciptakan pengalaman positif bagi pengguna( UQ5), Interaksi antara website dan penggunanya gampang dimengerti (UQ6), tampilan website sesuai dengan jenis situs (UQ9), dan menyediakan informasi yang akurat (IQ1). Beberapa didominasi oleh variabel kualitas kegunaan dan kualitas informasi. Ini sesuai pada temuan [19] oleh yang mengatakan kepuasan pengguna memiliki dampak paling besar terhadap usability. Hasil penelitian tersebut secara signifikan memiliki aspek objektif dan subjektif yang memberikan pengaruh usability system layanan dengan basis web.

Bersumber pada perihal tersebut bisa dikatakan kalau benar ada ketidakpuasan pengguna website Dinas Kesehatan sebab rendahnya kualitas usability. Perihal ini pula bisa digunakan oleh website Dinas Kesehatan untuk mengevaluasi kegunaan system layanan guna tingkatkan kepuasan pengguna website Dinas Kesehatan.

(10)

10 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 3, September 2023, Hal. 1-12 E-ISSN 2503-2933

Amelia, et., al [Analisis Metode Webqual dan IPA Untuk Menganalisis Kepuasan Pengguna Website Dinas Kesehatan]

Hasil yang didapatkan dari riset ini yaitu website Dinas Kesehatan baik dalam mendukung layanan online. Namun, akan lebih baik jika layanan website tersebut diperbaiki untuk meningkatkan kualitas layanan website.

4. KESIMPULAN

Hari hasil analisis yang didapatkan dalam website Dinas Kesehatan Kota Palembang menerapkan metode Webqual dan Importance – Performance Analysis (IPA) rata – rata nilai kesenjangan (GAP) menghasilkan negative (<0) yakni senilai -0.51. Hasilnya menjelaskan tingkatan tingkat kinerja website Dinas Kesehatan Kota Palembang masih belum bisa memberikan kepuasan sesuai apa yang diharapkan penggunanya.

Berdasarkan analisis kuadran IPA kesimpulanya, atribut yang dibutuhkan dalam melakukan pebaikan kualitas yaitu atribut kuadran pertama, dengan terdapatnya atribut ini dikira sangat penting bagi pengguna namun pengguna merasa tidak puas dengan pelayanan yang ada. Dinkes perlu memperbaiki pada atributnya agar memberikan peningkatan pada kepuasan pengguna.

5. SARAN

Berdasarkan hasil analisis yang ada, adapun berbagai hal yang dapat dipertimbangkan untuk peneliti di masa mendatang, yaitu:

1. Penelitian selanjutnya harapannya bisa memilih studi kasus dan tema yang memiliki jumlah responden yang dapat memenuhi target sampel. Selain itu target waktu pengumpulan kuisioner dapat dilakukan lebih lama dari penelitian ini.

2. Penelitian selanjutnya harapannya bisa menerapkan metode lain dalam melakukan penelitian untuk membandingkan hasil penelitian dengan objek penelitian yang sama.

3. Penelitian selanjutnya yang menerapkan metode serupa bisa menambahkan lebih banyak lagi instrument pernyataan yang lebih detail terkait objek yang diteliti.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih banyak untuk berbagai pihak yang sudah member dukungan dan semangat selama penelitian ini, Dosen Pembimbing dan rekan – rekan sekalian.

DAFTAR PUSTAKA

[1] D. Napitupulu, “Analysis of Factors Affecting The Website Quality Based On WebQual Approach (Study Case: XYZ University),” Int. J. Adv. Sci. Eng. Inf. Technol., Vol. 7, No.

3, Hal. 792–798, 2017, doi: 10.18517/ijaseit.7.3.1748.

[2] Y. D. Prakosa, D. Novita, dan D. P. Kesuma, “Analisis Kualitas Layanan PPDB Online di SMA Xaverius 2 Palembang Menggunakan Metode WebQual 4.0,” J. Teknol. Sist. Inf., Vol. 1, No. 2, Hal. 199–211, 2020, doi: 10.35957/jtsi.v1i2.517.

(11)

Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 3, September 2023, Hal. 1-12 E- ISSN 2503-2933 11

Amelia, et., al [Analisis Metode Webqual dan IPA Untuk Menganalisis Kepuasan Pengguna Website Dinas Kesehatan]

[3] M. R. R. Al Faridzie dan M. Pradana, “Analisis Kualitas Website Menggunakan Metode Webqual pada E-Commerce Elevenia Website Quality Analysis Using Webqual Method on Elevenia E-Commerce,” e-Proceeding Manag., Vol. 8, No. 5, Hal. 5627–5634, 2021.

[4] J. Taringan, “User Satisfaction Using Webqual Instrument: A Research on Stock Exchange of Thailand (SET),” J. Akunt. dan Keuang., Vol. 10, No. 1, Hal. 24–47, 2008.

[5] R. A. Saputra, Suprapto, dan A. Rachmadi, “Penilaian Kualitas Layanan E-Government Dengan Pendekatan Dimensi EGovqual dan Importance Performance Analysis (IPA) (Studi Kasus pada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat),” J. Pengemb. Teknol. Inf.

dan Ilmu Komput., Vol. 2, No. 5, Hal. 1794–1802, 2018.

[6] A. Al Baiti, A. Rachmadi, P. Studi, S. Informasi, F. I. Komputer, dan U. Brawijaya,

“Pengukuran Kualitas Layanan Website Dinas Pendidikan Kota Malang Dengan Menggunakan Metode Webqual 4 . 0 dan IPA,” Pengemb. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput., Vol. 1, No. 9, Hal. 885–892, 2017.

[7] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. 2016.

[8] S. Barnes dan R. Vidgen, “An Integrative Approach to The Assessment of E-Commerce Quality. Journal of Electronic Commerce Research,” J. Electron. Commer. Res., Vol. 3, No. 3, Hal. 114–127, 2002, [Daring]. Tersedia pada:

http://web.csulb.edu/journals/jecr/issues/20023/paper2.pdf

[9] L. Amelia dan I. Pradesan, “Pengukuran Kualitas Layanan Website Terhadap Kepuasan Pengguna pada Universitas XYZ Dengan Menggunakan Metode Webqual 4.0,” J. Sist.

dan Inform., Vol. 14, No. 1, Hal. 57–63, 2019, doi: 10.30864/jsi.v14i1.249.

[10] A. Susanto, “Evaluasi Kualitas Website STMIK Bina Bangsa Kendari Menggunakan Metode WebQual 4.0,” Simkom, Vol. 4, No. 2, Hal. 21–28, 2019, doi:

10.51717/simkom.v4i2.34.

[11] D. Dafid, “Penggunaan Metode IPA dan WebQual Untuk Mengukur Kualitas Sistem Informasi Akademik,” J. Ilm. Inform. Glob., Vol. 9, No. 2, Hal. 71–76, 2018, doi:

10.36982/jig.v9i2.540.

[12] I. Purwandani dan N. O. Syamsiah, “Analisis Kualitas Website Menggunakan Metode Webqual 4.0 Studi Kasus: MyBest E-learning System UBSI,” J. Sist. dan Teknol. Inf., Vol. 9, No. 3, Hal. 300, 2021, doi: 10.26418/justin.v9i3.47129.

[13] K. Khairunnisa dan S. Wasiyanti, “Pengukuran Kualitas Website Pemerintah Depok Terhadap Kepuasan Pengguna Dengan Metode Webqual 4.0,” Swabumi, Vol. 6, No. 1, Hal. 35–43, 2018, doi: 10.31294/swabumi.v6i1.3314.

[14] Margono, Metodologi Peelitian Pendidikan. 2005.

[15] U. Sekaran, Metode Penelitian. 2009.

(12)

12 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 3, September 2023, Hal. 1-12 E-ISSN 2503-2933

Amelia, et., al [Analisis Metode Webqual dan IPA Untuk Menganalisis Kepuasan Pengguna Website Dinas Kesehatan]

[16] J. . Roscoe, Fundamental Research Statistics for The Behavioral Science. 1975.

[17] J. Sistem et al., “Evaluasi Kualitas Website Pemerintah Daerah Dengan Menggunakan Webqual (Studi Kasus pada Kabupaten Ogan Ilir),” J. Sist. Inf., Vol. 4, No. 2, Hal. 488–

502, 2012, [Daring]. Tersedia pada: http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jsi/index [18] J. A. Martilla dan J. C. James, “Importance-Performance Analysis,” 1986.

[19] A. Hermanto, S. Supangat, dan F. Mandita, “Evaluasi Usabilitas Layanan Sistem Informasi Akademik Berdasarkan Kombinasi ServQual dan Webqual Studi Kasus : SIAKAD Politeknik XYZ,” J. Inf. Syst. Eng. Bus. Intell., Vol. 3, No. 1, Hal. 33, 2017, doi:

10.20473/jisebi.3.1.33-39.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji regresi berganda diperoleh 0,000 &lt; 0,05, maka regresi dapat menentukan kualitas website yang terdiri dari kualitas pengguna, kualitas, informasi,

Menurut Barnes dan Vidgen (2002), setidaknya website yang dibutuhkan pengguna adalah usability Quality (kemudahan penggunaan), Information Quality (kualitas

Berdasarkan data tersebut, maka dalam Penelitian ini dilakukan analisis dengan mengukur kualitas website dari sisi kepuasan pengguna akhir dan pengunjung situs

Metode pengukuran WebQual memiliki keunggulan yaitu sebagai alat ukur kualitas website sesuai dengan kepuasan pengguna, mengetahui kemudahan dan kesulitan pengguna

Dengan hasil tersebut jika semua sub variabel webqual ( usability , information quality , service interaction ) ditingatkan maka pengaruh dari webqual akan signifikan

Dalam analisis kualitas website infobdg penulis menggunakan metode webqual karena metode ini mengukur kualitas website berdasarkan presepsi pengguna, metode ini

Hasil uji regresi berganda diperoleh 0,000 &lt; 0,05, maka regresi dapat menentukan kualitas website yang terdiri dari kualitas pengguna, kualitas, informasi,

Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dimensi WebQual 4.0 yang meliputi kualitas kegunaan (usability quality),