• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Yuridis Terhadap Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Putusan Nomor 864 /PID. B-2015.PN DPS Tentang Pembunuhan Berencana Terhadap Anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis Yuridis Terhadap Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Putusan Nomor 864 /PID. B-2015.PN DPS Tentang Pembunuhan Berencana Terhadap Anak"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

Azalia Elian Faustina, 2022: “Analisis Yudisial Atas Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Putusan Nomor 864/PID.B-2015.PN DPS Tentang Pembunuhan Berencana Anak.” Bagaimana putusan Nomor 864/PID.B-2015.PN DPS terkait kelengkapan unsur tindak pidana penyertaan? Berapakah Rasio Decidendi dalam perkara tindak pidana pembunuhan berencana terhadap anak pada putusan nomor 864/PID.B-2015.PN DPS pada Pengadilan Negeri Denpasar Bali 3.).

Apa implikasi hukum penetapan sanksi bagi pelaku pembunuhan berencana terhadap anak dalam putusan nomor 864/PID.B-2015.PN DPS di Pengadilan Negeri Denpasar Bali.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Fokus Kajian
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Definisi Istilah
  • Sistematika Pembahasan

Seperti dalam kasus ini, terdapat tindak pidana pembunuhan berencana terhadap seorang anak yang dilakukan oleh ibu tirinya, Margarieth. Bagaimana perbandingan putusan dalam perkara tindak pidana pembunuhan berencana terhadap anak dalam putusan nomor 864/PID.B-2015.PN DPS di Pengadilan Negeri Denpasar Bali. Untuk mengetahui hubungan antara putusan Nomor 864/PID.B-2015.PN DPS dengan pemenuhan unsur-unsur tindak pidana penyertaan.

Untuk mengetahui perbandingan putusan dalam perkara tindak pidana pembunuhan berencana terhadap anak dalam putusan nomor 864/PID.B-2015.PN DPS pada Pengadilan Negeri Denpasar Bali.

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

  • Disparitas Pidana Terhadap Penyertaan Pembunuhan Berencana (Moord) dalam Tindak Pidana yang Sama (Studi Putusan Nomor
  • Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Pembunuhan Berencana yang Dilakukan Secara Bersama-sama di Kabpaten Gowa (Studi
  • Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Pembunuhan Berencana yang Dilakukan Secara Bersama-sama (Studi Kasus: Putusan
  • Tinjauan Umum Tentang Konsep Sanksi Dalam Hukum Positif a. Pengertian Sanksi Dalam Hukum Positif
  • Tinjauan Umum Tentang Konsep Tindak Pidana Menurut Hukum Positif
  • Tinjauan Umum Tentang deelneming/penyertaan dalam Pandangan Hukum Positif
  • Bentuk-bentuk Penyertaan Tindak Pidana (Deelneming)
  • Tinjauan Umum Tentang Pembunuhan Berencana Perspektif Hukum Positif
  • Tinjauan Umum Tentang Anak Perspektif Hukum Positif

Berdasarkan pemikiran pokok tersebut, peneliti kemudian memilih judul disertasi ini: 'Tinjauan Peradilan Tindak Pidana Pembunuhan Berencana yang Disusun Secara Bersama-sama. Beberapa ahli hukum pidana luar negeri juga menggunakan istilah “tindak pidana”, “tindak pidana” atau “peristiwa pidana”. Sementara itu, Indriyanto Seno Adji menjelaskan suatu tindak pidana yang dilakukan seseorang dapat diancam dengan tindak pidana karena.

Tindak pidana cenderung didasari oleh sikap atau tindakan (yang mengakibatkan) pelanggaran hukum. Tanggung jawab yang diembannya dapat dibagi menurut tindak pidana yang dilakukan berdasarkan hukum. Pencantuman kaitannya dengan tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang terdapat dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).

Kemudian, orang-orang yang dipidana karena melakukan tindak pidana dibedakan menjadi beberapa golongan seperti orang yang melakukan tindak pidana (Pleger), orang yang memberi petunjuk untuk melakukan suatu tindak pidana (Doen Pleger), orang yang turut serta melakukan suatu tindak pidana. perbuatan (Medepleger) dan orang yang memberikan bujukan palsu untuk melakukan tindak pidana (Uitlokker) serta orang yang membantu tindak pidana (Medeplichtigheid). satu. Namun orang yang pernah melakukan tindak pidana (pengasuh) mungkin kemudian menyadari perbuatan tersebut. Penyebabnya adalah komponen inklusi yang sering muncul ketika tindak pidana dilakukan oleh beberapa orang.

Pihak yang melakukan persuasi mempunyai anggapan yang sama dengan pihak yang memberi petunjuk (dikonfirmasi), artinya dalam hal ini ada tindak pidana yang dilakukan bukan oleh dirinya sendiri, melainkan hanya terhadap orang lain. Keempat, kemudian dinasihati pihak lain (pelaksana) yang keseluruhan tindak pidananya dilakukan sesuai dengan undang-undang. Pihak yang dibujuk adalah pihak yang dimediasi atau yang melakukan tindak pidana dan kemudian kedudukannya menjadi sama.

Pihak yang membantu adalah pihak yang turut serta yang kemudian menimbulkan akibat tindak pidana apabila dilakukan.

METODE PENELITIAN

  • Jenis/Tipe Penelitian
  • Pendekatan Penelitian
  • Bahan Penelitian
  • Analisa Bahan
  • Keabsahan Bahan
  • Tahap-tahap penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan normatif yaitu peneliti mengkaji permasalahan tersebut berdasarkan undang-undang, dimana peneliti akan membahas permasalahan penyertaan pembunuhan dan pemerkosaan terhadap anak. Oleh karena itu, peneliti mengkaji aturan yang terdapat dalam pasal 55, 56, 57 dan 340 KUHP dan Undang-Undang Perlindungan Anak (UUPA). Sumber bahan primer adalah sumber bahan yang berkaitan dengan kajian hukum yang mengikat82 dalam hal ini.

Sumber bahan sekunder, yaitu serangkaian data yang diperoleh dari serangkaian dokumen yang berbentuk catatan formal, yang diusahakan dengan cara mengumpulkan dan melakukan beberapa kali penelaahan. Metode analisis bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan metode hukum-normatif. Penelitian yang digunakan adalah analisis hukum normatif, yaitu penelitian yang mempunyai acuan-acuan terkait dengan norma-norma hukum yang terdapat pada sejumlah norma hukum yang terdapat dalam ketentuan-ketentuan hukum dan juga suatu putusan pengadilan.

Keabsahan bahan sangat penting, karena dengan demikian penelitian dapat dipercaya, dan hasilnya juga dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian yang dilakukan peneliti kali ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi data yaitu teknik upaya verifikasi data yang penggunaannya menjadi pedoman bagi peneliti untuk dapat mengumpulkan bahan-bahan yang selanjutnya dapat diambil dari keandalan informasi yang ada. tersedia dari sumber. dari data yang diperoleh.. Jadi penelitian ini merupakan jenis penelitian yang mempunyai sumber dari bahan tertulis yang menawarkan pandangan berbeda terhadap fenomena yang diteliti dan juga.

Penelitian yang kemudian dilakukan peneliti ini bersifat bibliografi, sehingga jenis data yang diteliti sebagian besar berupa buku-buku, penelitian-penelitian terdahulu, dan jurnal-jurnal juga bersifat deskriptif naratif. Jadi tahap dalam penelitian ini hanya ada tiga tahap yaitu: tahap reduksi data, tahap penyajian data, dan tahap penarikan kesimpulan.86.

PEMBAHASAN

Duduk Perkara Tindak Pidana Pembunuhan Berencana Terhadap Anak Pada Putusan Nomor 864/PID.B-2015.PN DPS di Pengadilan Negeri

  • Posisi Kasus
  • Dakwaan Tuntutan Jaksa
  • Analisis Terhadap Posisi Kasus Pada Putusan Nomor 864/PID.B- 2015.PN DPS di Pengadilan Negeri Denpasar Bali
  • Pertimbangan Hukum Hakim
  • Amar Putusan Hakim
  • Analisis Terhadap Ratio decidendi perkara tindak pidana pembunuhan berencana terhadap anak pada putusan nomor

Terdakwa Agustay Handa May, Jaksa Penuntut Umum, menerangkan, ia didakwa melanggar beberapa pasal, antara lain Pasal 76 C dibacakan Pasal 180(1). 3, dalam UU Nomor Sejalan dengan kedudukan perkara yang telah diuraikan di atas, dan kami telah mengkaji dakwaan JPU mengenai pembunuhan berencana terhadap anak dalam putusan Nomor 864/Pid.B/2015/PN DPS telah mendengarkan keterangan saksi, maka terdakwa Penjelasan dan juga telah memeriksa bukti-bukti yang diajukan dalam persidangan, JPU meminta majelis hakim memberikan putusan, termasuk menyatakan terdakwa Agustay Handa May terbukti sah bersalah melakukan tindak pidana. Saat korban Angeline dianiaya hingga tewas oleh Margarieth CH, terdakwa Agustay Handa May membantu dan mengawasi hingga korban dimakamkan tepat di halaman belakang rumah.

Bahkan dalam putusan nomor 864/PID.B-2015.PN DPS terkait dengan tindak pidana keterlibatan yaitu terdakwa Agustay Handa May terbukti melakukan tindak pidana pembunuhan berencana terhadap korban yaitu Angeline. Rasio Decidendi Perkara Pidana Deelneming Pembunuhan berencana terhadap anak dalam putusan nomor 864/PID.B-2015.PN Perencanaan terhadap anak dalam putusan nomor 864/PID.B-2015.PN DPS. Megawe didakwa dalam dakwaan pokok pertama sebagai orang yang melakukan pembunuhan berencana, sedangkan terdakwa Agustay Handa May dalam dakwaan pokok pertama didakwa sebagai orang yang dengan sengaja memberikan bantuan kepada terdakwa Magariet CH Megawe (terdakwa dalam perkara tertentu). pada saat pembunuhan berencana tersebut.

Nah, yang menjadi bentuk kriminalitas atas perbuatan terdakwa Agustay Handa May dalam dakwaan ini, menurut hakim, adalah perbuatan terdakwa yang sengaja memberikan bantuan dalam melakukan pembunuhan berencana terhadap korban Engeline. Majelis hakim menilai unsur “dengan maksud menyembunyikan kematian” pada syarat kedua ini sudah terpenuhi, unsur dakwaan kedua yang bisa dipenuhi jaksa penuntut umum, maka terdakwa Agustay Handa May dinyatakan. telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana menyembunyikan kematian seseorang dengan menguburkan jenazah. Secara umum uraian pertimbangan-pertimbangan sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, akhirnya majelis sidang berkesimpulan bahwa terdakwa Agustay Handa May terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana membantu dan bersekongkol dalam pembunuhan serta menguburkan jenazah dengan maksud untuk menyembunyikannya. kematian, sebagaimana yang didakwakan Jaksa Penuntut Umum dalam dakwaan primer dan dakwaan kedua.

Analisis laporan putusan tindak pidana pembunuhan berencana terhadap anak pada nomor putusan pembunuhan berencana terhadap anak pada putusan nomor 864/PID.B-2015 PN DPS. B-2015.PN DPS, peneliti berpendapat berbagai unsur terdakwa telah terbukti dan Agustay Handa May telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan yang didakwakan jaksa penuntut umum. Terkait penjatuhan sanksi pidana terhadap saudara laki-laki Agustay Handa May, pengadilan menjatuhkan hukuman penjara 10 (sepuluh) tahun.

Berdasarkan putusan majelis hakim, saudara laki-laki terdakwa, Agustay Handa May, secara sah dinyatakan “ turut serta melakukan pembunuhan berencana dan menguburkan jenazah dengan maksud menyembunyikan kematian”.

Akibat Hukum Terhadap Pembentukan Sanksi Pelaku deelneming Pembunuhan Berencana Terhadap Anak Pada Putusan Nomor Pembunuhan Berencana Terhadap Anak Pada Putusan Nomor

Lebih lanjut, majelis hakim dinilai tidak menganut asas Lex specialis derogat lex generalis, yang berarti undang-undang (norma/aturan hukum) yang secara khusus membatasi berlakunya undang-undang (norma/undang-undang) yang bersifat umum. di alam, sanggah. alam. Hal ini menandakan bahwa juri masih menggunakan hukum umum, namun yang jelas dalam kasus ini korbannya adalah anak-anak. Dengan demikian, jelas hakim dalam perkara ini tidak menerapkan aturan secara tepat dalam menyelesaikan konflik peraturan perundang-undangan yang dihasilkan.

Penuntut Umum dapat melakukan upaya hukum lebih lanjut. Upaya penegakan penilaian suatu tindak pidana oleh hakim, dalam hal ini pembunuhan berencana terhadap anak yang dilakukan dengan rencana, merupakan beberapa hal yang perlu diperhatikan, khususnya oleh pihak-pihak yang berkepentingan. . Persepsi umum yang dimaksud adalah berbagai upaya yang dilakukan untuk melaksanakan rencana undang-undang tentang tindak pidana pembunuhan. Pertimbangan yang diberikan hakim hendaknya mampu memperbaiki niat dan perilaku pelaku tindak pidana, khususnya pembunuhan berencana.

Dalam hal terjadi perbuatan yang tidak sesuai dengan undang-undang, khususnya pembunuhan berencana, perlu memperhatikan berbagai unsur yang menyertai tindak pidana yang dilakukan, terlepas apakah itu merupakan pelanggaran hukum pidana atau tidak. Peran penting hukum pidana dalam sistem peradilan pidana adalah undang-undang ini memberdayakan pengambilan kebijakan dan memberikan landasan hukum bagi kebijakan yang dilaksanakan. Dilihat dari sudut pandang hakim dan pertimbangan-pertimbangan yang telah dijelaskan sebelumnya oleh peneliti, dapat dikatakan bahwa terdapat ketidaksesuaian antara pokok perkara dengan pertimbangan yang diputuskan oleh majelis sidang, yang apabila diterapkan secara terus-menerus akan berakibat fatal. konsekuensi. untuk penerapan hukum di Indonesia.

Maka dalam perkara ini terbukti bahwa setelah majelis hakim memutus perkara tersebut, ada tindakan lanjutan ke Pengadilan Tinggi dan mengkaji kembali pertimbangan hakim dengan menggunakan Pasal 340 yang dibacakan 56(5). 1 KUHP, Hasil pengadilan tinggi pertimbangan tersebut dibatalkan 76 C pasal 80 ayat 3 UU Perlindungan Anak untuk memperkuat putusan yang sebelumnya telah ditangani oleh pengadilan negeri. Pada akhirnya, hukuman yang ditetapkan majelis hakim tetap sama, yakni 10 tahun penjara dengan memperhatikan Pasal 76 C, Pasal 80 ayat. 3 UU Perlindungan Anak oleh Pengadilan Tinggi.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA

Lampos Rivaldo Lumban Taruan, “PERBEDAAN PIDANA TERHADAP PENYERTAAN PRODUKSI (MOORD) DALAM PIDANA YANG SAMA (PUTUSAN STUDI NOMOR 153/Pid.B/2014/PN.Stb dan NOMOR 154/Pid.B/2014/PN.Stb)” 2019 (Medan: Universitas Sumatera Utara). Hermansyah, “TINJAUAN HUKUM ATAS TINJAUAN PERENCANAAN PEMBUNUHAN, DIHADIRKAN SECARA TOTAL DI KABUPATEN GOWA (PUTUSAN STUDI No. 190/Pid.B/2015/Pn.Sgm)” 2019 (Gowa: UIN Alaudin Makassar). Saldi Mardika Putra, “TINJAUAN PERADILAN TERHADAP PERENCANAAN PIDANA YANG BERWENANG SECARA UMUM TERHADAP PEMBUNUHAN (Studi Kasus: Putusan Pengadilan 1139/Pid.B/2015/PN.Mks)” 2017 (Makassar: Universitas Hasanudin Makassar).

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam hasil penelitian ini tidak terdapat unsur plagiarisme terhadap karya penelitian atau karya ilmiah yang pernah dilakukan atau dilihat oleh orang lain, kecuali yang dikutip secara tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam kutipan sumber dan daftar pustaka. Apabila di kemudian hari ternyata hasil penelitian ini mengandung unsur plagiarisme dan terdapat tuntutan dari pihak lain, maka saya siap melanjutkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Referensi

Dokumen terkait

berat atau kematian dan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu. Dengan demikian maka yang diatur dalam Pasal 365 KUHP sesungguhnya hanyalah satu

Dasar Pertimbangan Hukum Putusan Hakim dalam Menjatuhkan Putusan Terhadap Pelaku Pembunuhan Berencana dalam Putusan Pengadilan Negeri Sleman No. Dasar Pertimbangan Hukum

Kendala yang ditemui hakim untuk menjatuhkan putusan dalam kasus pembunuhan berencana bersumber dari beberapa faktor penyebab, seperti pembela yang selalu

Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seseorang, kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah dan ia memperoleh keyakinan bahwa suatu

Dengan tidak terpenuhinya unsur-unsur yang terdapat dalam Pasal 338 Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP maka majelis hakim tingkat banding

dari terdakwa Very Idham Henyansyah memang terbukti menghilangkan Korban Hery Santoso, dengan demikian Hakim menjatuhkan pidana mati seperti yang telah diancamkan

pidana terhadap jiwa dan tubuh ”, yang dalam KUHP diatur dengan sistematika.. sebagai berikut

Penjelasan Pasal 26 Kitab Undang-undang Hukum Pidana.. pidana itu dan ada orang lain yang lagi membantu terlaksananya tindak pidana itu. Hal ini diatur dalam pasal 56 KUHP,