• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI ANALISISYURIDIS PENYELESAIAN KLAIM PESERTA JAMINAN KEMATIAN DAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA PADA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KETENAGAKERJAAN DIKOTA MAKASSAR. (Studi Kasus Perusahaan Daerah (PD) Pasar Makassar Raya)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "SKRIPSI ANALISISYURIDIS PENYELESAIAN KLAIM PESERTA JAMINAN KEMATIAN DAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA PADA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KETENAGAKERJAAN DIKOTA MAKASSAR. (Studi Kasus Perusahaan Daerah (PD) Pasar Makassar Raya)"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Apakah proses klaim peserta asuransi kematian dan kecelakaan industri di BPJS Ketenagakerjaan sudah dilakukan dengan baik di Perusahaan Daerah (PD) Pasar Makassar Raya? Faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan pengurusan klaim asuransi kematian dan kecelakaan industri di BPJS Ketenagakerjaan.

Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

Pemerintah sebagai otoritas regulator bertugas menetapkan kebijakan dan mengawasi serta mengambil tindakan terhadap penyedia asuransi kematian dan asuransi kecelakaan kerja bagi karyawan perusahaan swasta. Penelitian itu sendiri harus menambah pengetahuan hukum khususnya mengenai jaminan sosial ketenagakerjaan, khususnya program jaminan kematian dan asuransi kecelakaan kerja.

Metode Penelitian

Setiap orang yang bekerja wajib mendaftarkan dirinya sebagai peserta program JKK dan JKM pada BPJS Ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam Pasal 6 ayat 2 UU No. 24 Tahun 2011, BPJS Ketenagakerjaan memberikan jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun dan jaminan kematian, Jaminan kematian BPJS Ketenagakerjaan merupakan salah satu program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan yang ditujukan bagi ahli waris peserta program BPJS Ketenagakerjaan yang meninggal bukan akibat kerja. kecelakaan. Pengusaha selain PNS wajib melaporkan akibat kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja kepada BPJS Ketenagakerjaan dan instansi daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan.

Anda dapat mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan secara bertahap dengan memilih program sesuai kemampuan dan kebutuhan peserta. Menurut Kepala Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Makassar, Yuda Andika (Wawancara, 04 Juli 2017) menjelaskan: Persyaratan tata cara klaim asuransi kematian dan kecelakaan kerja adalah sebagai berikut. Kewajiban Perusahaan Daerah (PD) Pasar Makassar Raya atas Iuran BPJS Ketenagakerjaan Cabang Makassar. Iuran Asuransi Kematian JKM) Rp.

Pelaksanaan pembayaran jaminan BPJS ketenagakerjaan kepada Perusahaan Daerah (PD) Pasar Makassar telah berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, namun masih terdapat peserta yang belum mendapatkan haknya sebagai peserta jaminan sosial dalam hal ini jaminan kematian. “Saya tidak menemui kendala apa pun saat mengajukan proses klaim di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Makassar.” Laporan Tahap II berlaku sebagai pengajuan klaim ke BPJS Ketenagakerjaan dengan melampirkan dokumen terkait.

Meski demikian, BPJS Ketenagakerjaan tetap menawarkan upaya lain untuk menjamin terlaksananya hak dan kewajiban.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Jaminan Sosial Sebagai Bentuk

Pengertian Klaim

Wahyu Prihantoro menyatakan bahwa pengertian klaim adalah ganti rugi yang dibayarkan atau suatu kewajiban kepada tertanggung oleh penanggung atau penanggung (cedant) sehubungan dengan kerugian yang ditimbulkan.” Selain itu, Junimart Girsang (Sentosa Sembiring) menyatakan: “Yang terpenting hal dalam asuransi tentu saja merupakan klaim yang dilakukan oleh tertanggung atau perantara asuransi kepada perusahaan asuransi (perusahaan asuransi), maka perusahaan asuransilah yang akan menyetujui atau menolak klaim tersebut.” Dari pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa klaim adalah ganti rugi yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada tertanggung atas kerugian yang diakibatkan oleh peristiwa yang terjadi.

Pengertian Klaim dalam Industri Asuransi Jiwa adalah penarikan kembali hak-hak tertanggung oleh pihak penanggung atas hal-hal yang telah disepakati dalam polis, misalnya : (Abdulkadir Muhammad. Klaim akhir akad yaitu pengembalian hak-hak tertanggung oleh pihak penanggung akibat berakhirnya masa asuransi atau kontrak yang disepakati dalam polis, sedangkan menurut Pasal 28 Ayat 7 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Perasuransian hanya mengatur tentang pembayaran klaim saja, yaitu: “Asuransi perusahaan atau Perusahaan Asuransi Syariah wajib bertanggung jawab atas pembayaran klaim yang timbul jika agen Perusahaan telah menerima premi atau kontribusi tetapi belum menyerahkannya kepada Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Syariah.”

Pengertian Kecelakaan Kerja

BPJS Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada huruf b ayat 2 pasal 5 berfungsi menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, program jaminan kematian, program jaminan pensiun, dan program jaminan hari tua. Setiap pemberi kerja, kecuali penyelenggara negara, wajib mendaftarkan dirinya dan pekerjanya sebagai peserta program JKK dan JKM ke BPJS Zaposlitev sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pengusaha yang bukan penyelenggara negara wajib melaporkan kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja yang menimpa pekerjanya kepada BPJS Ketenagakerjaan dan kepada pemerintah daerah yang menangani urusan negara di bidang ketenagakerjaan.

Penerimaan biaya pengobatan dan/atau perawatan, apabila fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan belum bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan; Dan. Apabila persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) sudah lengkap, BPJS Ketenagakerjaan menghitung dan membayar manfaat JKK kepada yang berhak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sehingga para pekerja tidak harus menanggung beban tersebut sendirian karena mereka akan dibantu oleh program BPJS Ketenagakerjaan.

Kurangnya penjelasan mengenai syarat dan ketentuan manfaat produk yang disampaikan BPJS Ketenagakerjaan kepada Peserta. BPJS Ketenagakerjaan akan membayar seluruh biaya dan santunan kepada pemberi kerja dalam waktu 1 bulan setelah menerima laporan.

Pengertian Badan Penyelenggara Jaminan

Hak dan Kewajiban Peserta Jaminan ke BPJS

Akibat hukum suatu kontrak pada dasarnya timbul dari hubungan hukum kontrak, yaitu berupa hak dan kewajiban. Maka hak dan kewajiban tersebut tidak lain hanyalah hubungan timbal balik antara para pihak, yaitu kewajiban pihak pertama merupakan hak bagi pihak kedua dan sebaliknya kewajiban pihak kedua merupakan hak bagi pihak pertama. Kita harus memimpin bangsa Indonesia menuju kehidupan yang lebih baik dan maju, yaitu dengan menegakkan hak dan kewajibannya.

Pekerja yang mengalami kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja berhak menerima manfaat JKK sebagaimana diatur dalam Pasal 25 ayat Pekerja yang dinyatakan sembuh berdasarkan surat keterangan dokter berhak menerima manfaat JKK dari BPJS Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah memenuhi persyaratan teknis dan administratif. Apabila pekerja meninggal dunia, hak atas manfaat JKK diberikan kepada ahli waris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat 1 dan 2.

Hak dan Kewajiban BPJS ke Peserta Jaminan

Badan penyelenggara jaminan sosial hanya dapat berfungsi apabila seseorang ikut serta atau disebut sebagai peserta program jaminan sosial. Setiap peserta mempunyai hak dan kewajiban, hak dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 dan Pasal 13 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS. Memperoleh sumber daya operasional pelaksanaan program dari Dana Jaminan Sosial dan/atau sumber lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; Dan. Mengumpulkan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Program Jaminan Sosial setiap 6 (enam) bulan dari Jaminan Sosial Dasar Nasional (DJSN).

Dalam Penjelasan Pasal 12 huruf a UU BPJS disebutkan bahwa yang dimaksud dengan “dana operasional” adalah bagian dari akumulasi iuran jaminan sosial dan hasil pengembangannya yang dapat digunakan oleh BPJS untuk membiayai kegiatan operasional. untuk pelaksanaan program jaminan sosial. Besaran “dana operasional” harus diperhitungkan secara cermat, dengan menggunakan rasio yang wajar sesuai dengan praktik terbaik penyelenggaraan program jaminan sosial. Berkenaan dengan hak untuk memperoleh hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan program jaminan sosial dari Pangkalan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) setiap 6 bulan, dimaksudkan agar masukan BPJS sebagai bahan pengambilan tindakan perbaikan penyelenggaraan jaminan sosial. program.

Pengajuan Klaim Peserta Jaminan ke BPJS

  • Program Jaminan Kematian
  • Program Jaminan Kecelakaan Kerja

Untuk menjadi peserta program BPJS Ketenagakerjaan, setiap peserta harus mendaftar pada BPJS Ketenagakerjaan atau tempat kerjanya. Anda dapat mendaftar langsung ke BPJS Ketenagakerjaan atau mendaftar melalui forum/grup yang telah menandatangani Perjanjian Kerjasama (IKS) dengan BPJS Ketenagakerjaan. Menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan merupakan hak seluruh pekerja di Indonesia, dan perusahaan wajib mendaftarkan pekerjanya menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan.

Setiap pegawai berhak menyampaikan pengaduan/keluhan, kritik dan saran secara lisan atau tertulis kepada BPJS Arbejdsformidling. Pasar Makassar Raya, berdasarkan laporan peserta/ahli waris, bagian Humas akan menindaklanjuti dengan melaporkan hal tersebut ke BPJS Ketenagakerjaan setelah menerima laporan BPJS Ketenagakerjaan dan memberikan formulir jaminan ke kantor PD Pasar Makassar Raya untuk memenuhi pembayaran jaminan. baik kematian maupun kecelakaan kerja. BPJS Ketenagakerjaan memperoleh informasi dari pemeriksaan laporan kesehatan, penasihat membayar seluruh biaya dan santunan kepada pekerja.

Berdasarkan uraian di atas dan berdasarkan latar belakang masalah yang mendasari penelitian ini mengenai penanganan klaim peserta asuransi kematian dan asuransi santunan pekerja, maka persyaratan prosedural yang sudah menjadi aturan BPJS Ketenagakerjaan merupakan persyaratan mutlak yang harus dilengkapi. oleh masing-masing peserta/ahli waris. Dalam hal ini, fotokopi akta nikah merupakan salah satu unsur dokumen yang diperlukan untuk tata cara permohonan dan hal ini tertera pada formulir permohonan manfaat kematian. Hal inilah yang menjadi dasar tidak terpenuhinya persyaratan oleh ahli waris, sehingga berdampak pada penyelesaian klaim BPJS Ketenagakerjaan yang seharusnya memberikan jaminan manfaat melalui proses penyelesaian klaim, namun karena salah satu persyaratan proses klaim tidak terpenuhi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Faktor Penghambat Pelaksanaan Klaim

Berdasarkan klaim yang diajukan, lampirkan seluruh dokumen yang diminta beserta formulir pengajuan klaim seperti resep asli beserta bon/kwitansi, asli atau fotokopi rekam medis (yang dikeluarkan oleh dokter yang bersangkutan) dan dokumen pendukung lainnya untuk klaim rawat inap atau pengobatan industri medis. asuransi kecelakaan, bila formulir pengajuan klaim sudah lengkap dan semua dokumen persyaratan sudah lengkap, akan diserahkan ke BPJS Ketenagakerjaan berdasarkan klaim yang diajukan dan ada tidaknya persyaratan dalam proses klaim BPJS Ketenagakerjaan. Klaim yang saya ajukan sebagai ahli waris santunan kematian menemui kendala sehingga BPJS Ketenagakerjaan belum dapat memberikan hak saya sebagai ahli waris. Saya tidak dapat melampirkan fotokopi akta nikah saya atau keputusan pengadilan agama. Saya yakin pengurusan tuntutan ini sangat berbelit-belit, hanya saja saya kehilangan 1 (satu) dokumen hak saya sebagai ahli waris. Saya tidak bisa mendapatkannya, padahal kewajiban suami saya dulu adalah selalu membayar iuran atau iuran BPJS Ketenagakerjaan melalui tempat suami saya bekerja. BPJS Ketenagakerjaan langsung menginformasikan kepada saya bahwa suatu saat, setelah saya melengkapi persyaratan proses klaim, saya bisa mengajukan klaim kembali. Proses klaim ini akan diproses lebih lanjut oleh BPJS Ketenagakerjaan karena polis asuransi kematian tidak memiliki masa kadaluarsa atau dengan kata lain tidak ada masa kadaluwarsanya sehingga BPJS Ketenagakerjaan akan tetap memproses jika persyaratan proses klaim sudah terpenuhi dan berkas klaim/formulir manfaat kematian sudah lengkap. yang diserahkan oleh BPJS Ketenagakerjaan telah dikembalikan.'

Pada prinsipnya BPJS Ketenagakerjaan bersedia memenuhi kewajiban dan membayar hak kepada peserta dengan ketentuan dan aturan yang mewajibkan peserta memenuhi persyaratan untuk memperoleh hak sebagai peserta atau ahli waris. Faktor penghambat merupakan salah satu indikator sehingga apa yang wajib dilakukan menurut undang-undang ternyata tidak berjalan, terutama yang berkaitan dengan berkas-berkas yang merupakan standar tata cara klaim penyediaan dan pelaksanaan kewajiban BPJS ketenagakerjaan di wilayah tersebut. konteks melayani klaim peserta. Dalam hal terdapat kesepakatan antara BPJS Ketenagakerjaan dan Peserta Penjaminan melalui pembayaran iuran atau premi yang dibayarkan setiap bulan melalui pemotongan gaji Peserta, BPJS Ketenagakerjaan mempunyai persyaratan prosedur dalam melakukan pembayaran jaminan.

PENUTUP

Saran

Kami berharap, sebagai sebuah badan organisasi, dapat memastikan pemberian jaminan kualitas untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya jaminan sosial di kalangan pekerja dan menegakkan semua kebijakan secara tertib. Sehingga setiap pekerja harus memahami betul syarat prosedur pengajuan klaim, sehingga ketika peserta/ahli waris hendak mengajukan klaim tidak ada lagi kendala yang timbul, sehingga setiap peserta/ahli waris dapat merasakan manfaat program asuransi kematian dan kecelakaan kerja. .

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) pada BPJS Ketenagakerjaan terhadap tenaga kerja di PT. Pentasari

Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa karya tulis dengan judul : Kajian Yuridis Penyelesaian Klaim Asuransi Kesehatan Pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Kabupaten

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) strategi yang digunakan BPJS Ketenagakerjaan KCP Pangkep dalam menyosialisasikan program jaminan pensiun yakni dengan mengenal

ANALISIS YURIDIS MENGENAI PERUBAHAN SISTEM ASURANSI JIWA JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (JAMSOSTEK) MENJADI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KETENAGAKERJAAN (STUDI

Sama halnya dengan perusahaan pada umumnya, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Indonesia juga memerlukan suatu alat yang dapat digunakan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana epidemiologi kecelakaan kerja yang terjadi pada peserta BPJS Ketenagakerjaan Cabang Denpasar yang mengajukan

Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam penulisan tugas akhir ini adalah Bagaimana Prosedur Penaganan Klaim yang dilaksanakan pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan ?5. 1.3

Salah satu program yang diselenggarakan BPJS Ketenagakerjaan adalah jaminan pensiun. Kepesertaan pada program Jaminan Pensiun mulai berlaku sejak Pekerja terdaftar