ANALISIS PENGARUH KONTEN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PROMOSI BAGI PELANGGAN PAPAROCK BARBERSHOP MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)
Winda Widyawati R NIM : 16170143
Program Studi Sistem Informasi Universitas BSI Bandung e-mail: [email protected]
Abstract
The rise of the use of social media by Indonesian people has an impact on economic activities, this can be seen from the use of social media by business owners or companies to market their products or services. Social media has a purpose to communicate products or services to consumers. One of the developing social media is Instagram. Therefore the purpose of this study is to find out how much Instagram content has influence as a media campaign on Paparock Barbershop. And the concept used to improve the performance of the promotion section in this study is the concept of Technology Acceptance Model (TAM). The purpose of this study to know and explain the perceived ease of use (Perceived ease of use) on the attitude of the users (Attitude Toward Using).
Know and explain the influence of user usefulness perceptions (Perceived Usefulness) on the attitude of the user (Attitude Toward Using). Knowing the perceptions of ease of use (Perceived Ease Of Use) and perceptions of the usefulness of the instagram (Perceived Usefulness) on the user's attitude (Attitude Toward Using). The population in this study were Paparock Barbershop customers, determined by 100 people as the study sample. From the results of analysis path, it can be concluded that: Perceived Ease Of Use has a significant positive effect on the attitude of user (Attitude Toward Using), the variable perception of user usefulness (Perceived Usefulness) does not significantly influence the user's attitude (Attitude Toward Using) , Perceived Ease Of Use and Perceived Usefulness variables have a significant positive effect on the attitude of the user (Attitude Toward Using) with a value of t count of 2.809 at sig t of 0.006.
Keywords: Technology Acceptance Model, Perceived Ease Of Use, Perceived Usefulness, Attitude Toward Using.
Abstrak
Maraknya penggunaan media sosial oleh masyarakat Indonesia memberi dampak pada kegiatan ekonomi, hal ini dapat dilihat dari penggunaan media social oleh pemilik bisnis atau perusahaan untuk memasarkan produk atau jasanya.Media sosial bertujuan mengkomunikasikan produk atau jasa kepada konsumen.Salah satu media sosial yang berkembang saat ini adalah media sosial Instagram. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah mengetahui
seberapa besar pengaruh konten instagram sebagai media promosi pada Paparock Barbershop. Dan Konsep yang digunakan untuk meningkatkan kinerja bagian promosi pada penelitian kali ini adalah konsep Technology Acceptance Model (TAM). Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetaui dan menjelaskan pengaruh persepsi kemudahan pengguna (Perceived ease of use) instagram terhadap sikap pengguna instagram (Attitude Toward Using).
Mengetaui dan menjelaskan pengaruh persepsi kemanfaatan pengguna (Perceived Usefulness) instagram terhadap sikap pengguna instagram (Attitude Toward Using). Mengetahui persepsi kemudahan penggunaan (Perceived Ease Of Use) dan persepsi kemanfaatan instagram (Perceived Usefulness) terhadap sikap pengguna (Attitude Toward Uisng). Populasi dalam penelitian ini adalah para pelanggan Paparock Barbershop ditentukan 100 orang sebagai sampel penelitian. Dari hasil analysis path dapat disimpulkan bahwa: variabel persepsi kemudahan penggunaan (Perceived Ease Of Use) berpengaruh signifikan positif terhadap sikap pengguna instagram (Attitude Toward Using), variabel persepsi kemanfaatan pengguna (Perceived Usefulness) tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap pengguna (Attitude Toward Using), variabel persepsi kemudahan penggunaan (Perceived Ease Of Use) dan persepsi kemanfaatan pengguna (Perceived Usefulness) memiliki pengaruh signifikan positif terhadap sikap pengguna (Attitude Toward Using) dengan nilai t hitung 2,809 pada sig t sebesar 0,006.
Kata Kunci : Technology Acceptance Model, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Kemanfaatan, Sikap Pengguna.
1. Pendahuluan
Instagram kini tidak hadir lagi sebagai selfie-platform atau media bersosialita dunia maya semata, akan tetapi telah menjadi alternatif baru dalam melancarkan aksi pemasaran. Meskipun Facebook masih menjadi media sosial dengan pengguna dan aktivitas terbesar di dunia, tapi Instagram mampu menawarkan hal yang lebih dari itu.
Hasil studi Forrester Research (2015) menunjukkan bahwa popularitas Instagram sebagai platform pemasaran melebihi
kepopuleran Facebook
(http://www.marketing.co.id).
Indonesia merupakan pengguna terbanyak ketiga secara global setelah Amerika Serikat dan Brazil.
(id.techinasia.com,2015).
Dilihat dari sekian banyak pengguna media sosial di Indonesia
terutama di kota Bandung yang menggunakan Instagram sebagai alat untuk mengenalkan produk dan jasanya adalah perusahaan barbershop. Salah satu perusahaan barbershop yang mempublikasikan produk dan jasa melalui media instagram adalah Paparock Barbershop. Paparock Barbershop merupakan salah satu tren barbershop di kota Bandung yang memberikan sebuah layanan potong rambut untuk kalangan pria.
Paparock Barbershop tidak hanya memberikan layanan perawatan rambut tetapi juga memberikan layanan untuk creambath, shaving, colouring, dan massage.
Paparock Barbershop termasuk dalam barbershop ekslusif atau kalangan menengah keatas, tentunya akan berpengaruh terhadap harga yang ditawarkan.
Dikarenakan perkembangan bisnis barbershop di kota Bandung terlihat bersaing ketat, dengan banyaknya muncul berbershop-barbershop tentunya sebagai bisnis yang bergerak di bidang jasa, perusahaan harus meningkatkan kualitas informasi yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Berdasarkan wawancara dan pengamatan penulis, alat komunikasi pemasaran yang dilakukan perusahaan untuk menghadapi persaingan dalam meningkatkan kualitas informasi bagi konsumen yaitu dengan cara pembagian brosur, bekerja sama dengan berbagai lembaga untuk memberikan discount dengan ketentuan tertentu, dan melakukan promosi melalui media sosial Instagram, karena media sosial Instagram sudah sangat dikenal dan digunakan oleh banyak kalangan, dan untuk menggunakan Instagram tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar ditambah jangkauan promosinya dapat lebih luas dan cepat, maka Instagram merupakan salah satu sarana media sosial yang digunakan sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan kinerja bagian promosi sehingga tujuan yang akan dicapai akan lebih optimal.
Konsep yang digunakan untuk meningkatkan kinerja bagian promosi pada penelitian kali ini adalah konsep Technology Acceptance Model (TAM). Konsep TAM menurut (Rini Handayani) dalam (Ni Luh dan I Wayan, 2014) menawarkan sebuah teori sebagai landasan untuk memperlajari dan memahami prilaku pemakai dalam menerima dan menggunakansistem informasi. TAM berteori bahwa niat
seseorang untuk menggunakan sistem atau teknologi ditentukan oleh dua faktor, yaitu persepsi kemanfaatan (perceived usefulness), adalah tingkat kepercayaan individu bahwa penggunaan teknologi akan meningkatkan kinerjanya, dan persepsi kemudahan pengguna (perceived ease of use), adalah tingkat kepercayaan individu bahwa pengguna teknologi membuatnya lebih muda menyelesaikan pekerjaan (Viswanath Venkatesh dan Fred D.Davis) dalam (Aditya et al, 2015). Penelitian ini menggunakan 3 konstruk yang telah dimodifikasi dari model penelitian TAM sebelumnya yaitu persepsi kemudahan pengguna (perceived ease of use), persepsi kemanfaatan (perceived usefulness), sikap pengguna (attitude toward using) untuk menguji tentang pengaruh konten Instagram sebagai media promosi pada Paparock Barbershop.
2. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh persepsi kemudahan pengguna (Perceived Ease Of Use) Instagram sebagai media promosi terhadap sikap pelanggan Paparock Barbershop.
Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh persepsi kemanfaatan (Perceived Usefulness) Instagram sebagai media promosi terhadap sikap pelanggan Paparock Barbershop. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh persepsi kemudahan pengguna (Perceived Ease Of Use) dan persepsi kemanfaatan (Perceived Usefulness) Instagram sebagai media promosi terhadap sikap pelanggan Paparock Barbershop.
3. Hipotesis
H1: Terdapat pengaruh yang signifikan positif persepsi kemudahan pengguna (Perceived Ease Of Use) Instagram sebagai media promosi terhadap sikap pelanggan Paparock Barbershop.
H2: Terdapat pengaruh yang signifikan positif persepsi kemanfaatan (Perceived Usefulness) Instagram sebagai media promosi terhadap sikap pelanggan Paparock Barbershop.
H3: Terdapat pengaruh yang signifikan positif persepsi kemudahan pengguna (Perceived Ease Of Use) dan persepsi kemanfaatan (Perceived Usefulness) Instagram sebagai media promosi terhadap sikap pelanggan Paparock Barbershop.
4. Metode Penelitian
Tahapan penelitian yang dilakukan penulis adalah tahapan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk membuat secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta- fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Tahapan penelitiannya yaitu:
Gambar III.1 Tahapan Penelitian
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode non probability sampling, dengan teknik purposive sampling dimaksudkan bahwa besarnya peluang elemen untuk terpilih sebagai subjek penelitian diketahui sedangkan yang dimaksud dengan metode purposive sampling adalah pengambilan sampel yang terbatas pada jenis barang tertentu dan dapat memberikan informasi yang diinginkan karena sampel tersebut merupakan satu-satunya yang memiliki atau memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti (Kartika dan Kezia, 2011).
Dalam penelitian ini tidak mungkin semua populasi dapat penulis teliti hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya keterbatasan biaya, keterbatasan tenaga dan keterbatasan waktu
yang tersedia. Untuk itu sampel dari peneliti harus betul-betul representasi (mewakili). Maka dari itu, dalam penelitian ini digunakan rumus Slovin sebagai berikut:
n = N
1 + (N x e2) Sumber: Sujarweni (2015)
Dimana:
n = Ukuran sampel N = Populasi
e = Persentase
kelonggaran ketidakterkaitan karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih diinginkan
Dengan demikian, dapat dihitung ukuran sampel sebagai berikut:
n = 1.984
1 + (1.984 x 0,01) n =1.984
20,84 n = 95,20
Dari perhitungan tersebut dapat ditemukan jumlah sampel minimal sebesar 95,20 atau dibulatkan menjadi 96. Untuk sementara itu peneliti mengambil sampel sebesar 100 untuk dijadikan responden.
5. Hasil dan Pembahasan
a. Pengujian Hipotesis Pengaruh Perceived Ease Of Use Terhadap Attitude Toward Using
Pada pengujian ini akan diuji pengaruh dari variabel perceived ease of use terhadap attitude toward using secara parsial dengan menggunakan uji t. Nilai tabel diperoleh dari tabel t pada α = 0,05 (5%).
Coefficientsa Model Unstandardized
Coefficients
Stand ardize d Coeffi cients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Const ant)
12,70
7 1,397 9,0
96 ,000 Attitud
e Toward Using
,397 ,099 ,375 3,9
99 ,000 a. Dependent Variable: Perceived Ease Of Use
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa persepsi kemudahan kegunaan (perceived ease of use) berpengaruh signifikan positif terhadap sikap pengguna (attitude toward using) dengan tingkat hubungan 0,3562 = 0,128 atau 12,8%. Dan setelah pengujian hipotesis dinyatakan signifikan sehingga kesimpulannya adalah semakin baik persepsi kemudahan pengunaan (perceived ease of use) maka dapat meningkatkan sikap pengguna (attitude toward using).
Hasil penelitian ini sesuai hasil penelitian Aditya et al (2015), juga menyatakan bahwa terdapat hubungan signifikan antara persepsi kemudahaan pengguna (perceived ease of use) terhadap sikap pengguna (attitude toward using).
b. Pengujian Hipotesis Pengaruh Perceived
Usefulness Terhadap Attitude Toward Using
Pada pengujian ini akan diuji pengaruh dari variabel perceived usefulness terhadap attitude toward using secara parsial dengan menggunakan uji T. Nilai tabel diperoleh dari tabel t pada α = 0,05 (5%).
Coefficientsa Model Unstan
dardize d Coeffici
ents Stan dardi zed Coeff icient s
t Si g.
B Std.
Erro r
Beta
1 (Co nsta nt)
8 , 6 5 1
1,04 7
8, 2 6 0
,0 0 0 Attit
ude Tow ard Usin g
, 1 4 7
,074 ,195 1,
9 7 0
,0 5 2
a. Dependent Variable: Perceived Usefulness
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) tidak berpengaruh terhadap sikap pengguna (attitude toward using) karena tingkat hubungannya lebih kecil dari attitude toward using sebesar 0,1532 = 0,023 atau 2,3%.
Dan setelah pengujian hipotesis dinyatakan signifikan sehingga kesimpulannya adalah semakin baik persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) maka tidak dapat meningkatkan sikap pengguna (attitude toward using).
c. Pengujian Hipotesis Pengaruh Perceived Ease Of Use, Perceived Usefulness Terhadap Attitude Toward Using
Pada pengujian ini akan diuji pengaruh dari variabel perceived ease of use, perceived usefulness terhadap attitude toward using secara parsial dengan menggunakan uji T. Nilai tabel diperoleh dari tabel t pada α = 0,05 (5%).
Coefficientsa Mod
el
Unstan dardize
d Coeffici
ents Sta nda rdiz ed Coe ffici ents
t S i g .
B Std.
Erro r
Bet a
1 (Co nsta nt)
5, 5 4 2
1,97 3
2 , 8 0 9
, 0 0 6 Per
ceiv ed Eas e Of Use
,3 3 6
,088 ,356 3
, 8 1 0
, 0 0 0 Per
ceiv ed Use fuln ess
,2 0 3
,124 ,153 1
, 6 3 4
, 1 0 6 a. Dependent Variable:
Attitude Toward Using
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa persepsi kemudahan kegunaan (perceived ease of use) dan persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) berpengaruh signifikan positif terhadap sikap pengguna (attitude toward using) dengan tingkat hubungan R2square= 0,163 = 16,3%. Dan setelah pengujian hipotesis dinyatakan signifikan sehingga kesimpulannya adalah semakin baik persepsi kemudahan pengunaan (perceived ease of use) dan persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) maka dapat meningkatkan sikap pengguna (attitude toward using).
Hasil penelitian ini sesuai hasil penelitian Aditya et al (2015), juga menyatakan bahwa terdapat hubungan signifikan antara persepsi kemudahaan pengguna (perceived ease of use) dan persepsi kemanfaatan (perceived usefulness)
terhadap sikap pengguna (attitude toward using).
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Terdapat pengaruh positif perceived ease of use (X1) dan perceived usefulness (X2) secara bersama-sama terhadap attitude toward using (Y) sebesar 16.3% dan sisanya 83.7% dipengaruhi oleh variabel lain diluar.
2. Berdasarkan tabel IV.26 dapat dilihat nilai thitung
sebesar 3,999 dan nilai dari ttabel 1,985 karena nilai thitung >
dari ttabel maka tolak hipotesis dari H0 dan terima hipotesis dari Ha sehingga dapat dikatakan terdapat pengaruh signifikan antara perceived ease of use terhadap attitude toward using dengan kontribusi sebesar 0,3562 = 0,128 atau 12,8%.
3. Berdasarkan tabel IV.27 dapat dilihat nilai thitung
sebesar 1,970 dan nilai dari ttabel 1,985 karena nilai thitung <
dari ttabel maka tolak hipotesis dari Ha dan terima hipotesis dari H0 sehingga dapat dikatakan tidak terdapat pengaruh signifikan antara perceived usefulness terhadap attitude toward using dengan kontribusi sebesar 0,1532 = 0,023 atau 2,3%.
4. Pengujian thitung berdasarkan tabel IV.28 dapat dilihat bahwa nilai thitung adalah 2,809 > 1,985 ttabel maka H0
ditolak dan Ha diterima. Dan dapat dilihat persamaan
hipotesis dari hasil SPSS menyatakan bahwa nilai Ha
(sig) sebesar 0,006 < α 0,05 lebih kecil dari ttabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha
diterima, sehingga hipotesis berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel perceived ease of use (X1) dan perceived usefulness (X2) terhadap attitude toward using (Y) secara simultan.
5. Pengujian Fhitung berdasarkan tabel IV.29 dapat dilihat bahwa Fhitung adalah 9,468 >
3,090 Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dan dapat dilihat persamaan hipotesis dari hasil SPSS menyatakan bahwa nilai pada Ha (sig) sebesar 0,000 < α 0,05 lebih kecil dari Ftabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha
diterima, sehingga hipotesis berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel perceived ease of use (X1) dan perceived usefulness (X2) terhadap attitude toward using (Y) secara simultan.
Referensi
Agustian, Wiwin dan Rusmin Syafari. 2014. Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) Untuk Mengidentifikasi Pemanfaatan Internet Usaha kecil dan Menengah Sumatra Selatan. ISBN: 979-26-0276-3, November 2014. Diambil dari:
http://publikasi.dinus.ac.id/inde x.php/semantik/article/downloa d/834/619.
Hanggono Aditya Arie. 2015.
Analisis Atas Praktek TAM (Technology Acceptance Model) Dalam Mendukung Bisnis Online dengan Memanfaatkan Jejaring Sosial Instagram. Diambil dari:
http://administrasibisnis.studen tjournal.ub.ac.id/index.php/Aku ntansi/article/viewfile/10/30/12 13.
Indrianto, Heri, Imanuel Susanto dan Agustinus Fritz Wijaya.
2016. Analisis pemanfaatan media Sosial Facebook Dalam Peningkatan Kinerja Promosi Pada perguruan Tinggi (Studi Kasus: Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga).
ISSN: 2302-3805, Februari 2016. Diambil dari : http://ojs.amikom.ac.id/index.p hp/semnasteknomedia/article/v iewfile/1257/1191.
Pratiwi, Erni Dwi. 2016. Faktor Yang
Mempengaruhi Niat
Menggunakan Instagram dengan The Theory Of
Reasoned Action
Menggunakan AMOS 21.
Vol.11, No.1, Februari 2016.
Diambil dari :
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/i ndex.php/article/viewfile/364/2 73.
Devi, Ni Luh Nyoman Sherina dan I Wayan Swartana. 2014.
Analisis Technology Acceptance Model (TAM) Terhadap Pengguna Sistem Informasi Di Nusa Dua Beach Hotel & Spa. ISSN: 2302-8556, E-Journal Akuntansi Universitas Udayana 6.1 (2014) : 167-184. Diambil dari:
http://ojs.unud.ac.id/index.php/
Akuntansi/article/view/7797/58 82.
Juandi, Azuar. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis Konsep dan Aplikasi. Medan : Umsu Press.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller.
2012. Marketing Management New Jersey : Pearson Pretice Hall.Inc.
Situmorang, Syafrizal Helmi, Iskandar Muda, Doly M. Ja’far Dalimunthe, Fadli dan Fauzi Syarief. 2010. Analisis Data : Untuk Riset manajemen dan Bisnis. Medan : USU Press.
Sugiyono. 2010. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung : Alfabeta.
Sujarweni, V. Wiratna. 2015. SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta : Penerbit Pustaka Baru Press.
Swarjana I Ketut. 2012. Metodologi Penelitian kesehatan.
Yogyakarta : Andi Offset.