UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
SISTEM REPRODUKSI
Hesty Widowati, S.Keb., Bd., M.Keb
PRODI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
GENETALIA EKSTERNA
• Skrotum
• Penis
GENETALIA INTERNA
• Testis
• Epididimis
• Duktus Vasdeferen
• Vesikula Seminalis
• Duktus Ejakuatorius
• Glandula Prostate
• Kelenjar Bulbouretra
3
SISTEM REPRODUKSI PRIA
1) SKROTUM
• Skrotum adalah kantong kulit berpigmen yang dilapisi jaringan ikat dan fibrosa serta otot
polos.
• Skrotum terbagi menjadi dua kompartemen, dimana masing-masing kompartemen berisi satu testis, satu epididimis dan ujung testikular korda spermatik.
• Skrotum berada di bawah simfisis pubis dan di depan bagian atas paha serta di belakang
penis.
• Skrotum melindungi testis dan epididimis dari cedera fisik dengan mengatur suhu testis.
2) Testis
• Testis adalah kelenjar reproduksi pria dan fungsinya menyerupai ovarium wanita.
• Testis merupakan sepasang struktur berbentuk oval, panjangnya sekitar 4,5 cm, lebar 2,5 cm, dan tebal 3 cm. Testis berada di dalam skrotum bersama
epididimis atau kantung ekstra abdomen tepat dibawah penis.
• Setiap testis terdiri dari 200-300 lobulus, dan setiap lobulus terdapat 1-4 lengkung kontortus yang terdiri atas sel epitelium germinal yang disebut tubulus seminiferus.
• Diantara Tubulus Seminiferus, terdapat kelompok sel interstisial (leydig) yang menyekresi hormon testosteron setelah pubertas.
5
Testis dikelilingi oleh 2 lapisan jaringan yaitu :
• Tunika vaginalis, merupakan membran ganda yang membentuk lapisan luar testis, serta
merupakan bagian peritonium abdomen dan pelvis yang tumbuh ke bawah.
• Lapisan jaringan ini kemudian turun menuju skrotum dan membungkus skrotum dengan peritonium dan akhirnya mengelilingi testis di skrotum, dan menjadi terpisah dari peritoneum abdomen. Testis harus benar-benar turun saat individu berusia 8 bulan.
• Tunika albuginea, merupakan jaringan fibrosa yang berada di bawah tunika vaginalis yang mengelilingi testis. Lapisan ini tumbuh ke dalam membentuk septa, yang membagi struktur kelenjar testis menjadi lobulus.
3) Epididimis
• Epididimis merupakan tempat terjadinya maturasi akhir sperma.
• Epididimis dibentuk oleh saluran yang berlekuk-lekuk secara tidak teratur yang disebut duktus epididimis.
• Panjang duktus epididimis sekitar 600 cm.
• Duktus ini berawal dari puncak testis (kepala epididimis) dan berjalan berliku-liku, kemudian berakhir pada ekor epididimis yang kemudian menjadi vas deferens.
7
4) Vas deferens Atau duct deferens
• Fungsinya menghantarkan sperma ke duct ejakulatorius. Mempunyai kemampuan
peristaltik.
• Vas deferens merupakan lanjutan langsung dari epididimis.
• Panjangnya 45 cm yang berawal dari ujung bawah epididimis berbentuk gulungan-
gulungan melewati bagian belakang testis.
• Menerima sperma dari vas deferens, Menghasilkan semen (mani) dan
menghantarkan sperma ke uretra.
5) Vesika Seminalis
• Merupakan dua kantong fibromuskular berukuran kecil yang dilapisi epitelium kolumnar, dan
berada di bagian posterior kandung kemih.
• Vesika seminalis mensekresi fruktosa untuk sumber energi sperma. Di bagian bawah ujung vesika seminalis terhubung degan duktus kecil yang bergabung dengan vas deferens
membentuk duktus ejakulatoris.
• Vesikula seminalis memproduksi sekitar 50-60 % dari total volume cairan semen.
• Komponen penting pada semen yang berasal dari vesukula seminalis adalah fruktosa dan prostaglandin.
9
6) Duktus Ejakulatoris
• Duktus ejakulatoris merupakan dua saluran yang panjangnya sekitar dua cm.
• Tiap saluran dibentuk oleh duktus dari vesikula seminalis dan vas deferens yang menyatu.
• Duktus ini melalui kelenjar prostat dan
bergabung dengan uretra prostatik, membawa cairan seminalis dan spermatozoa ke uretra.
• Duktus ejakulatoris terdiri atas lapisan jaringan yang sama dengan vesikula seminalis.
7) Kelenjar prostat
• Kelenjar prostat terletak di rongga pelvis di depan rektum dan dibelakang simfisis pubis, mengelilingi bagian pertama uretra.
• Bagian luar kelenjar ini dibungkus oleh
lapisan fibrosa, suaru lapisan otot polos dan substansi glandula terdiri atas sel epitelium kolumnar.
• Kelenjar prostat menyekresi cairan seperti susu yang encer dan berisi sekitar 30%
semen, yang membuatnya tampak seperti susu.
• Semen mengandung enzim pembekuan yang mengentalkan semen di dalam vagina
sehingga meningkatkan kemungkinan semen tetap tertahan di dekat serviks.
11
8) Kelenjar Bulbouretra
• Disebut juga Cowper’s glands, terletak dibawah kelenjar prostat.
• Berfungsi mensekresi cairan alkaline sebelum ejakulasi untuk menetralkan suasana asam oleh urine yang mungkin ada.
9) Uretra
• Pada pria, uretra merupakan jalur yang umum untuk aliran urine dan semen.
• Panjangnya sekitar 19-20 cm dan terdiri atas 3 bagian yaitu uretra prostatik berasal dari oriifisium uretra
kandung kemih dan melalui kelenjar prostat; uretra membranosa merupakan bagian terpendek dan tersempit serta memanjang dari kelenjar prostat ke bulbus penis, setelah melalui membran perineum;
Uretra spongiosa atau penil uretra berada di dalam korpus spongiosum penis dan bermuara di orifisium uretra eksternal di glans penis.
• Ada dua sfingter uretra yaitu sfingter internal yang terdiri atas serat otot polos di leher kandung kemih yang berada di atas kelenjar prostat dan sfingter eksternal yang terdiri atas serat otot rangka yang mengelilingi bagian membranosa.
13
10) Penis
• Penis memiliki bagian akar dan batang. Bagian Akar (dasar) berada pada perineum dan bagian batang mengelilingi uretra.
• Penis dibentuk oleh tiga massa silinder jaringan
erektil dan otot polos. Jaringan erektil ditunjang oleh jaringan fibrosa dan dibungkus kulit serta kaya
vaskular
• Jaringan erektil penis tersusun dalam tiga kolom longitudinal, yaitu sepasang korpus kavernosum
dan sebuah korpus spongiousum di bagian tengah.
Ujung penis disebut glans.
• Glands penis ini mengandung jaringan erektil dan berlanjut ke korpus spongiosum. Glans dilapisi
lapisan kulit tipis berlipat, yang dapat ditarik ke
proksimal disebut prepusium (kulit luar), prepusium ini dibuang saat dilakukan pembedahaan
(sirkumsisi). Penis berfungsi sebagai penetrasi.
• Penis terdiri jaringan kavernosa (erektil) dan dilalui uretra. Ada dua permukaan yaitu permukaan posterior penis teraba lunak (dekat uretra) dan permukaan dorsal.
• Jaringan erektil penis tersusun dalam tiga kolom longitudinal, yaitu sepasang korpus kavernosum dan sebuah korpus spongiousum di bagian tengah.
• Semen berisikan sperma dan sekresi seminal
vesicles, prostate gland, and bulbourethral glands.
pH rata-rata 7.4.
• Selama ejakulasi 2 to 4 mL of semen. Tiap ml cairan semen mengandung 50 juta – 120 juta spermatozoa.
15
17
PUBERTAS PADA PRIA
12/28/2023 Add a footer
Perkembangan sistem reproduksi pria dipengaruhi oleh hormon
testosteron yang diproduksi pada awal kehidupan dan kemudian diproduksi kembali pada awal pubertas untuk stimulasi
pertumbuhan dan perkembangan reproduksi.
17
Perubahan yang terjadi saat pubertas :
• Pertumbuhan otot & tulang yg ditandai peningkatan tinggi dan berat badan
• Suara membesar
• Pertumbuhan rambut wajah, aksila, dada, abdomen dan pubis
• Pembesaran penis, skrotum dan kelenjar prostat
• Maturasi tubulus seminiferus dan produksi spermatozoa
18
19
SPERMATOGENESIS
12/28/2023 Add a footer
• Spermatogenesis adalah proses
perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa yang matang / sperma
• Rata-rata proses spermatogenesis pada pria terjadi pada usia 13 tahun di awal pubertas, dan terus berlangsung sepanjang hayat.
19
Proses spermatogenesis berawal dari adanya sel induk (stem cell) yg berada pada lapisan luar tubulus seminiferus yg kemudian
akan berdiferensiasi menjadi sel-sel imatur yg disebut Spermatogonia (diploid sel dgn 46 kromosom)
Spermatogonia terus menerus membelah secara mitosis menjadi spermatosit primer. Spermatosit primer merupakan sel sperma
yg matur dan berpindah ke bagian luar tubulus seminiferus atas peran dari sel sertoli. Sel sertoli berperan dalam mensupport
nutrisi & mentransport spermatosit ke luar surfaks tubulus seminiferus.
Setelah phase istirahat spermatosit primer membelah secara meiosis menjadi spermatosit sekunder dengan 23 kromosom
sampai kemudian berkembang menjadi spermatid → spermatozoa dan menjadi sperma
20
12/28/2023 21 Add a footer
• Pada saat pembelahan secara meiosis setiap sperma menerima hanya satu anggota dari tiap- tiap pasang kromosom.
• 22 pasang kromosom autosom (karakteristik umum & spesifik manusia) dan 1 pasang
kromosom seks yg tdd 2 jenis yaitu kromosom X dan Y. 2 kromosom ini yg menentukan jenis
kelamin (XY=laki-laki, XX= perempuan)
• Akibat proses meiosis pada spermatogenesis semua pasangan kromosom terpisah → setiap sel anak hanya memiliki 1 anggota setiap pasang.
• Ketika sperma bertemu dgn sel telur menjadi konsepsi akan kembali memiliki 46 kromoso / 23 pasang
21
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SPERMATOGENESIS
22
• Spermatogenesis dipengaruhi perubahan kadar hormon testosteron yang dihasilkan hipotalamus, kelenjar
pituitari, dan sel leydig
Hormon
• Epitel seminiferus sangat sensitif thd suhu
• Spermatogenesis memerlukan suhu tubuh yg normal atau 2 derajat C diatas normal smp < 8 di bawah normal.
Temperatur/Suhu
• Berat badan berlebih, konsumsi obat-obatan tertentu, dan kebiasaan minum-minuman beralkohol juga memengaruhi proses spermatogenesis pada pria.
• Pria yang memiliki penyakit bawaan khusus mungkin berpengaruh pada proses pembentukan sperma.
• Radikal bebas atau stres oksidatif dalam tubuh bisa
menyebabkan kerusakan pada DNA yang berpengaruh pada kualitas sperma.
Kebiasaan dan Gaya
Hidup
23
SPERMA
12/28/2023 Add a footer
• Struktur sperma tdd kepala, leher dan ekor.
• Pada bagian kepala tdd lapisan yg paling ujung disebut akrosom dan intisel
• Akrosom mengandung enzim hialuronidase dan proteinase yg berfungsi untuk menembus lapisan pelindung ovum.
• Intisel mengandung unsur genetik seperti DNA dan 23 kromosom.
• Pada bagian leher terdapat mitokondria yg didalamnya tdp ATP untuk energi pergerakan
• Pada bagian ekor disebut flagelum terdapat aksial filamen yg berperan dalam pergerakan ekor sperma dan membran plasma yg berfungsi melindungi
sperma dari pengaruh lingkungan luar
23
• Sperma bergerak dari tubulus seminiferus menuju epididimis, bertahan sekitar 3 minggu hingga sperma matang
• Selanjutnya sperma memasuki saluran vas deferens hingga ujung
saluran dan bercampur dengan sekret vesika seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper.
• Sperma yg telah bercampur dengan sekret tsb dinamakan semen.
• Pada orang normal dan sehat jumlah spermanya > 20 juta per ml.
• Total sperma yg motilitasnya baik & lincah > setengah dan > 1/3 betuknya normal, mengandung sel darah putih sekitar 1 juta per ml.
• Pada saat ejakulasi jumlah sperma yg dikeluarkan 3- 3,5 ml dan setiap ml mengandung 60-150 juta sperma.
24
12/28/2023 25 Add a footer
• Semen terdiri atas : sperma dan sekresi cairan dari vesika seminalis, prostat dan glandla bulbouretra
• PH rata-ratanya 7,5
• Sperma dapat hidup 24 – 48 jam pada suhu tubuh.
25
PENGATURAN FUNGSI SEKSUAL PRIA
26
• Pengaturan fungsi seksual pria dilakukan atas pengaruh hormon yg diproduksi oleh
hipothalamus yaitu adanya pelepasan hormon GnRH → Hipofisis anterior → LH dan FSH.
• FSH memiliki reseptor pada sel tubulus
seminiferus dimana proses spermatogenesis dimulai.
• FSH juga berperan menstimulasi sekresi protein pengikat androgen agar testosterone tetap tinggi.
12/28/2023 27 Add a footer
27
• Laju spermatogenesis diatur oleh mekanisme umpan balik negatif dari GnRH, FSH dan inhibin dengan mengatur sintesis dan sekresi
testosteron.
• Penurunan testosteron → produksi GnRH → sekresi FSH & LH.
• FSH → spermatogenesis
• LH → sel interstisial → produksi testosteron
Hormon testosteron dan androgen sangat penting dalam : spermatogenesis dan pematangan spermatozoa, meningkatkan libido, menstimulasi metabolisme tubuh khususnya dalam stimulasi sintesis
protein untuk pertumbuhan & perkembangan, mempertahankan karakteristik seks sekunder.
AKTIFITAS SEKSUAL PRIA
28
• Adanya rangsangan seksual akan menimbulkan respons fisiologi seksual yaitu adanya mekanisme vasokongesti dan miotonia.
• Vasokongesti merupakan respon dari ereksi penis dimana darah berkumpul pada jaringan penis.
• Miotonia adalah meningkatnya tensi otot menjadi tegang dan kemudian dapat berkontraksi menjadi ejakulasi atau pengeluaran sperma.
• Perilaku seksual pria terdiri dari dua komponen yaitu adanya ereksi dan ejakulasi