• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anuang Trading Makassar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Anuang Trading Makassar."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

382 Nurhikmah, Mariati, Daryanti

TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG PADA PT. ANUANG TRADING MAKASSAR

Nurhikmah1, Mariati2, Daryanti3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]

ABSTRACT

The research aims to find the level of accounts receivable turnover at PT. Anuang Trading Makassar. In order to increase sales volume, most company or businessmen us the trick to sell their products on creadit. This is a quantitative descriptive research. The technique of collecting data are interview and documentation. The ratio that used in this research are accounts receivable turnover ratio, the average receivable billing, arrears ratio, and billing rate. Based on the research, it could be concluded that 1) the ratio of account receivable turnover in 2016-2018 was unstable (up and down), the level of account receivable turnover in 2016 was 17.7 times, while in 2017 was 15 times, and in 2018 was 15.3 times, 2) the result of the average receivable billing was depending 0n the level of accounts receivable turnover at the year, 3) the arrears ratio in 2016 and 2018 showed same that was 6%, while in 2017 was 8%, 4) the billing rate was unstable, in 2016 was 94%, in 2017 was 91%, and in the year of 2018 was 94%.

Keywords: accounts receivable turnover ratio, average receivable billing, arrears ratio, billing rate.

PENDAHULUAN

Perusahaan dagang adalah organisasi bisnis yang kegiatan utamanya adalah membeli barang dagangan dan kemudian menjualnya kepada pelanggan tanpa upaya untuk memproses atau membentuk barang itu sendiri. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesar- besarnya. Untuk mencapai keuntungan tersebut, setiap perusahaan menerapkan strategi yang dirasa mampu mewujudkan tujuan dari perusahaan itu sendiri yaitu mendapatkan laba yang sebesar-besarnya.

Dalam melakukan strategi perusahaan diperlukan manajemen dan sumber daya manusia yang baik dalam perusahaan.

Manajemen dalam perusahaan harus didukung dengan kualitas sumber daya manusia yang memadai dalam mencapai target perusahaan.

Tingginya pertumbuhan jumlah perusahaan dan munculnya industri baru yang belum ada sebelumnya dapat dilihat dalam persaingan bisnis. Industri adalah kumpulan perusahaan yang menghasilkan produk serupa atau yang dapat menggantikan peran, manfaat, dan nilai yang relatif sama, Maka situasi persaingan di antara perusahaan yang ada sangat ketat. Setiap perusahaan berusaha untuk menjadi unggul sehingga perusahaan dapat

mengendalikan situasi persaingan dan pasar bisnis saat ini.

PT. Anuang Trading Makassar merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun 2015 yang awalnya masih berbentuk CV yang dikenal dengan nama CV. Multi Perkasa yang kemudian dikembangkan menjadi PT sesuai dengan rekomendasi kementrian perdagangan maka didirikanlah sebuah perusaan yang diberi nama PT. Anuang Trading Makassar. PT. Anuang Trading Makassar adalah perusahaan perdagangangan yang bertempat di Jalan Rajawali No. 12, Kunjung Mae, Mariso, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, 90123, Indonesia. Telp/Fax : 0411 833289. Email : [email protected].

Yang merupakan pemilik resmi ban merk Sanox dan satu-satunya distributor resmi oli merek Valvoline yang ada di Makassar.

Untuk meningkatkan volume penjualan, sebagian besar perusahaan atau bisnis menggunakan trik dengan menjual produk mereka secara kredit. Tidak dapat dipungkiri bahwa konsumen umumnya akan lebih tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan (penjual). Ini karena pelanggan merasa terbantu dengan adanya kredit.

Penjualan kredit akan menghasilkan piutang dagang, yang berarti bahwa perusahaan memiliki hak untuk menuntut orang lain atau perusahaan.

(2)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.01, Maret 2020, pp 382-389 383 Piutang dagang merupakan elemen penting dari neraca dan merupakan aset paling likuid setelah uang tunai. Piutang dagang juga merupakan sumber modal kerja untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan. Oleh karena itu, sistem kontrol yang diterima dengan keduanya akan mempengaruhi kinerja perusahaan menerapkan kebijakan penjualan kredit. Namun, konsekuensi dari kebijakan ini dapat menyebabkan peningkatan jumlah debitur, debitur non-konversi dan biaya lainnya yang terkait dengan peningkatan jumlah debitur.

Perumusan masalah dalam penelitian ini didasarkan pada penjelasan dalam konteks bagaimanakah tingkat perputaran piutang pada PT. Anuang Trading Makassar?

Adapun tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui tingkat perputaran piutang pada PT. Anuang Trading Makassar.

TINJAUAN LITERATUR

Menurut Herry (2018), debitur jangka panjang mengacu pada sejumlah tagihan yang dikeluarkan oleh klien (biasanya dalam bentuk tunai) dari entitas lain, baik sebagai akibat dari pengiriman barang dan jasa kredit (kepada debitur pelanggan yang ada). Pinjaman (untuk debitur pengusaha, biasanya piutang dan piutang langsung) atau sebagai akibat dari pembayaran tunai tambahan kepada pihak lain (termasuk pembayar pajak) dari piutang pertukaran dan debitur untuk pinjaman.

Pontoh (2013), debitur adalah permintaan organisasi (dalam hal ini perusahaan) untuk jumlah uang tunai di masa depan karena transaksi saat ini. Menurut Herry (2018), dalam praktiknya, debitur umumnya diklasifikasikan sebagai: 1) Piutang akun itu adalah jumlah yang akan ditagih pelanggan sebagai hasil penjualan barang atau jasa kredit.

Piutang komersial memiliki keseimbangan sumber daya yang normal. Piutang dagang biasanya diperkirakan bertambah dalam waktu yang relatif singkat, biasanya dalam 30 hari hingga 60 hari. Setelah ditagih, berdasarkan akuntansi, utang akan berkurang di samping kredit. Piutang usaha diklasifikasikan dalam neraca sebagai aset lancar; 2) Received notes.

Dalam kasus tagihan perusahaan untuk wesel, produsen wesel di sini adalah orang-orang yang membayar hutang perusahaan baik dengan membeli barang atau jasa secara kredit atau dengan meminjam uang; 3) Debitur

lainnya, piutang lain-lain biasanya dimasukkan dalam neraca dan dicantumkan secara terpisah.

Jenis termasuk debitur bunga, pembayar dividen (faktur dari aset kepada investor), debitur pajak (tagihan perusahaan pemerintah dalam bentuk dividen atau kelebihan pembayaran) dan tagihan karyawan.

Ukuran hutang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk kinerja suatu perusahaan.

Faktor-faktor ini termasuk, sebagaimana dicatat oleh Sutrisno (2001), sebagai berikut:

1. Jumlah besar penjualan kredit

Jumlah penjualan kredit yang diberikan kepada pelanggan akan menentukan ukuran investasi pada debitur. Semakin besar jumlah penjualan kredit, semakin besar investasi pada debitur. Dan sebaliknya jika sejumlah kecil penjualan kredit akan mengurangi investasi pada debitur.

2. Ketentuan pembayaran untuk penjualan kredit.

Penjualan kredit selalu diungkapkan saat utang jatuh tempo dan apakah ada diskon.

Semakin lama periode pinjaman, Semakin besar modal debitur.

3. Plafon kredit

Setiap konsumen dapat menerima batas kredit total (plafon saldo) dalam program penjualan kredit. Batas kredit per pelanggan tidak harus sama, tetapi tergantung pada ukuran bisnis yang dimiliki oleh pelanggan dan tingkat kepercayaan perusahaan terhadap pelanggan.

4. Pelanggan membayar kebiasaan

Jika perilaku pelanggan terbayar selama periode diskon, investasi dalam debitur lebih kecil, tetapi jika pelanggan biasanya membayar ketika investasi lebih kecil, lebih kecil.

5. Kebijakan tentang penagihan debitur Biasanya membuat debitor lebih mudah daripada tagihan. Dengan demikian, ada perusahaan yang menerapkan kebijakan penagihan utang dengan sangat ketat dan beberapa longgar. Ketika kebijakan yang sangat ketat diterapkan, jika pelanggan belum melunasi utangnya pada saat jatuh tempo, mereka tidak akan dikreditkan sampai mereka dibayar. Tetapi beberapa sangat longgar sehingga meskipun mereka belum membayar tepat waktu, mereka masih diberi kredit.

(3)

384 Nurhikmah, Mariati, Daryanti

Dalam proses penjualan kredit, perusahaan tidak akan terlepas dari risiko biaya untuk kegiatan ini. Biaya ini menurut Adisaputro dalam Nurjannah (2012), antara lain:

1. Beban biaya modal

Hutang sebagai aset akan mengambil bagian dari modal perusahaan yang tersedia. Jika perusahaan memanfaatkan modalnya sendiri, debitor akan dikurangi untuk jenis investasi lainnya (inventaris, aset tetap, dll.). Karena itu, biaya modal sama dengan nilai keseluruhan ekuitas itu sendiri. Jika modal itu sendiri tidak sesuai sampai pinjaman bank digunakan oleh perusahaan, biaya langsung dalam bentuk modal pinjaman akan terjadi. Akibatnya, akun piutang adalah aset yang dibiayai oleh modal mereka sendiri atau sumber daya asing, sering menambahkan kewajiban tetap dalam bentuk biaya modal. Dengan peminjam, ada kebutuhan yang meningkat untuk modal kerja.

2. Biaya administrasi belum diterima untuk akun tersebut. a) Pengeluaran organisasi atau unit kerja yang dibebankan dengan tanggung jawab menangani akun yang tidak diterima, termasuk upah dan jaminan sosial lainnya untuk penyusunan dan administrasi akun; b) Biaya, seperti biaya panggilan, asuransi, biaya perjalanan penagih utang.

3. Keberadaan hutang tidak bisa diubah Tidak semua debitur dapat ditagih, ini hanya dapat disebabkan oleh hutang atau kebangkrutan. Ada debitur yang tidak dapat diselesaikan atau bangkrut, yang mengakibatkan kredit macet (bad piutang) sampai kebutuhan untuk cadangan akun diragukan dibuat melalui penyisihan untuk keuntungan penjualan parsial.

Pembentukan cadangan ini adalah bentuk utang. Jumlah biaya ini tetap seperti gaji staf penagih utang, beberapa berfluktuasi seperti biaya perjalanan / pengumpulan akun. Angka-angka ini berubah dari waktu ke waktu karena perbedaan dalam jumlah klien untuk dilayani, kesenjangan dalam total nilai debitur yang perlu dikelola, perbedaan dari waktu ke waktu dalam fungsi debitur atau penjualan kredit terkait dengan perbedaan antara kondisi persaingan dan kondisi ekonomi secara umum, perbedaan dalam hal kredit.

Adapun prosedur penagihan secara terperinci menurut Mulyadi (2013) adalah sebagai berikut:

1. Bagian tanda terima akun menyediakan daftar akun yang akan ditagih ke departemen penagihan.

2. Departemen penagihan mengirim kolektor, yang merupakan karyawan perusahaan, untuk melunasi hutang.

3. Departemen penagihan menerima cek atas nama dan debitur nama itu.

4. Departemen penagihan mengirimkan cek ke layar.

5. Bagian gauge memegang cek bank setelah pemeriksaan untuk inspeksi dilakukan oleh kreditor resmi.

6. Bank perusahaan menghapus cek ke bank debitur.

Rasio yang berhubungan dengan piutang dagang

1. Rasio Perputaran Piutang

Menurut Hery (2017), total turnover akun adalah rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam akun piutang diputar selama suatu periode atau berapa lama (dalam hari) pengumpulan rata-rata akun yang akan diterima. Rasio ini menunjukkan kualitas piutang dagang dan kemampuan manajemen untuk menangani piutang dagang. Dengan kata lain, ukuran itu menggambarkan betapa mudahnya piutang dinilai secara tunai. Berdasarkan tingkat rata-rata pembelian kredit dan piutang usaha, rasio piutang usaha diperkirakan.

2. Rata-rata Penagihan Piutang

Menurut Hery (2017), periode rata-rata untuk penerimaan piutang dihitung sebagai kuota 365 hari (jumlah hari dalam setahun) dengan rasio piutang yang dapat diterima.

Semakin tinggi rasio perputaran akun menunjukkan bahwa modal kerja yang tertanam dalam piutang lebih kecil dan ini berarti perusahaan yang lebih baik, dan sebaliknya.

3. Rasio Tunggakan

Menurut Keown (2008), dengan kata lain, ukuran itu menggambarkan betapa mudahnya piutang dinilai secara tunai.

Berdasarkan tingkat rata-rata pembelian kredit dan piutang usaha, rasio piutang usaha diperkirakan:

4. Rasio Penagihan

Menurut Keown (2008), rasio ini digunakan untuk menentukan ruang

(4)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.01, Maret 2020, pp 382-389 385 lingkup kegiatan akuntansi atau berapa banyak utang dapat dikumpulkan dari jumlah debitur yang dimiliki oleh perusahaan. Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Penelitian Suhariah (2013) berjudul Analisis tingkat perputaran piutang usaha pada PT. Astra Credit Companies Cabang Makassar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis terhadap PT. Astra Credit Companies Cabang Makassar belum berjalan secara efektif hal ini dikarenakan tingkat perputaran piutang dari tahun ketahun mengalami ketidak stabilan. Untuk mengurangi terjadinya fluktuasi Perusahaan kemudian harus meningkatkan operasi yang berkontribusi pada upaya untuk memulihkan piutang bisnis.

Alamsyah Pratama (2017), Analisis tingkat perputaran piutang pada PT. Adira Finance Cabang Kabupaten Sinjai. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis terhadap PT. Adira Finance Cabang Kabupaten Sinjai belum berjalan secara efektif hal ini dikarenakan tingkat perputaran piutang dari tahun ketahun mengalami fluktuasi dan standar yang ditetapkan mengalami ketidakstabilan.

Berdasarkan pada pemecahan masalah dan tujuan penelitian yang dijelaskan sebelumnya, maka diduga bahwa tingkat perputaran piutang pada PT. Anuang Trading Makasar mengalami ketidak stabilan dari tahun-ketahun.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang merupakan upaya sadar dan sistematis untuk memberikan jawaban atau untuk memperoleh informasi tentang masalah menggunakan tahap penelitian dalam pendekatan kuantitatif.

Penelitian untuk tugas akhir ini dilaksanakan pada PT. Anuang Trading Makassar bertempat di Jalan Rajawali No. 12, Kunjung Mae, Mariso, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, 90123, Indonesia, selama 2 bulan.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Adapun datanya bersumber dari data primer dan data sekunder.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara: 1) Analisis sastra (penelitian perpustakaan), yang merupakan bentuk penelitian menggunakan literatur, bahan referensi, bahan kuliah dan hasil penelitian lain yang terkait dengan subjek yang dianalisis; 2) Penelitian lapangan (field research), suatu pendekatan penelitian dengan pengamatan langsung terhadap perusahaan tertentu (pengamatan) dan wawancara langsung dengan pihak penelitian yang relevan (wawancara).

Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif secara kuantitatif, yaitu studi rasio keuangan yang terdiri dari:

1. Rasio Perputaran Piutang

Rasio turnover piutang piutang dimaksudkan untuk mengukur likuiditas dan aktivitas piutang perusahaan.

2. Rata-rata Penagihan Piutang

Rata-rata penagihan piutang bertujuan untuk mengukur rata-rata waktu penagihan atas penjualan.

3. Rasio Tunggakan

Objek rasio tunggakan adalah untuk mengetahui seberapa besar jumlah piutang yang dibuat dari sejumlah transaksi kredit yang telah jatuh tempo dan tidak dapat ditagih.

4. Rasio Penagihan

Objek rasio penagihan adalah untuk memutuskan berapa banyak piutang yang diperoleh dari total piutang perusahaan.

Untuk mendapatkan gambaran umum dari variabel yang akan diperiksa secara tertulis, peneliti menggunakan batasan variabel yang dijelaskan dalam definisi berikut: 1) Akun piutang adalah perusahaan yang berhak atas klien melawan orang atau perusahaan lain dengan adanya hak klaim ini. Perusahaan dapat meminta pembayaran dalam bentuk uang atau transfer aset atau layanan kepada debitur (pelanggan/pelanggan); 2) Analisis adalah aktivitas menilai kondisi kantor atau hal-hal terkait akuntansi dan kemungkinan alasan untuk perbedaan yang timbul; 3)

(5)

386 Nurhikmah, Mariati, Daryanti

Piutang usaha adalah angka yang menunjukkan berapa kali perusahaan membayar tagihannya selama periode tertentu.

HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam melaksanakan aktivitas penjualan PT. Anuang Trading Makassar bekerja sama dengan toko-toko, bengkel- bengkel serta berbagai perusahaan seperti, perusahaan pertambangan, perusahaan kontruksi, dan perusahaan yang menyediakan produk otomotif. Adapun upaya yang dilakukan PT. Anuang Trading Makassar untuk memperbesar volume penjualannya, yaitu dengan aktif mengikuti event-event untuk memperkenalkan produk serta memberikan promo dan hadiah seperti baju, topi, oli, dll. PT. Anuang Trading Makassar memberikan harga yang cukup terjangkau dengan kwalitas yang baik. Apabila konsumen ingin membeli produk PT. Anuang Trading Makassar secara kredit cukup dengan memenuhi berkas-berkas persyaratan seperti melampirkan identitas berupa KTP dan KK serta NPWP. Setelah berkas telah diverifikasi selanjutnya pihak PT. Anuang Trading Makassar melakukan survey guna meninjau kondisi kelayakan calon pelanggan. Setelah berkas telah terpenuhi dan telah dilakukan survey maka dapat diketahui data-data mengenai kondisi calon pelanggan tersebut untk mengetahui layak tidaknya seseorang atau perusahaan dapat diberikan kredit.

Untuk mencapai tujuan perusahaan, manajemen menerapkan berbagai strategi yang dianggap mampu mencapai tujuan perusahaan sendiri. Strategi yang diambil oleh perusahaan diharapkan mampu memberikan keuntungan bagi perusahaan. Ini akan berdampak pada kinerja perusahaan dalam menegakkan kebijakan manajemen kredit dengan adanya sistem pemantauan piutang. Namun program tidak beroperasi jika pihak terkait tidak menjalankan ini dengan benar.

Tabel 1. Daftar Piutang PT Anuang Trading Makassar Periode 2015-2018

Nama Pelanggan Tahun

Penjuaan Kredit Jumlah

Penjualan Tertagih Tertunggak Cendrawasi Elektrik 2015 31.842.000 28.859.000 2.983.000

Aneka Ban 2015 11.434.800 11.434.800 0

Angkasa Prima 2015 22.940.400 20.000.000 2.940.000

Auto Motor 2015 3.142.000 3.142.000 0

Auto 31 2015 27.744.500 24.859.000 2.885.500

Bahagia Motor 2015 4.320.000 4.320.000 0

Batara Motor 2015 6.350.000 5.150.000 1.200.000

PT.Tri Daya Jaya 2015 86.800.000 75.800.000 11.000.000

Toni Motor 2015 12.000.000 12.000.000 0

Usaha Central Jaya

CV 2015 16.585.600 15.358.000 1.227.600

Pelanggan Lain-lain 2015 492.257.600 434.040.100 58.217.900

Total 715.416.900 634.962.900 80.454.000

Cendrawasi Elektrik 2016 35.547.400 35.000.000 547.400

Aneka Ban 2016 6.500.000 6.500.000 0

Angkasa Prima 2016 2.940.400 2.940.400 0

Audio Mobil 2016 3.225.000 3.225.000 0

Auto Motor 2016 1.200.000 1.200.000 0

Auto 31 2016 40.016.575 30.900.000 9.116.575

Auto 88 2016 2.510.000 2.510.000 0

Bahagia Motor 2016 7.280.000 6.580.000 700.000

Bengkel Mahaputra 2016 2.700.000 2.700.000 0

Central Ban 2016 25.273.000 25.273.000 0

Pelanggan Lain-lain 2016 1.306.287.200 1.234.884.200 71.403.000

Total 1.433.479.575 1.351.712.600 81.766.975

Cendrawasi Elektrik 2017 21.407.400 21.407.400 0

Akbar Jaya 2017 10.906.400 9.794.400 1.112.000

Alber Sombo 2017 2.535.000 2.285.000 250.000

Amaly Putra

Timurindo 2017 6.500.000 6.500.000 0

Angkasa Prima 2017 11.103.200 9.853.200 1.250.000

Auto 31 2017 14.299.975 13.525.700 774.275

Bahagia Motor 2017 9.834.400 9.320.000 514.400

Batara Motor 2017 83.210.000 64.460.000 18.750.000

Bengkel Abi 2017 3.094.000 1.696.000 1.398.000

Bengkel Ipin 2017 13.499.200 9.152.200 4.347.000

Pelanggan Lain-lain 2017 1.534.679.700 1.417.497.800 117.181.575

Total 1.711.069.275 1.565.491.700 145.577.575

Cendrawasi Elektrik 2018 6.324.600 6.324.600 0

Akbar Jaya 2018 10.906.400 10.906.400 0

Alber Sombo 2018 2.535.000 2.535.000 0

Aneka Ban 2018 1.635.000 1.635.000 0

Angkasa Prima 2018 37.420.200 35.370.000 2.050.200

Auto 31 2018 65.728.775 62.000.000 3.728.775

Bahagia Motor 2018 9.648.800 9.648.800 0

Batara Motor 2018 31.750.000 31.750.000 0

Bengkel Abi 2018 10.230.000 10.230.000 0

Bengkel Ipin 2018 14.699.000 12.224.000 2.475.000

Pelanggan Lain-lain 2018 1.967.570.000 1.841.795.100 127.774.900

Total 2.158.447.775 2.024.418.900 136.028.875

(6)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.01, Maret 2020, pp 382-389 387 Tabel 2. Hasil Perhitungan Perputaran

Piutang, Rata-rata Piutang, Rasio Tunggakan, dan Rasio Penagihan

Tahu n

Perputara n Piutang

Rata-rata Penagiha

n

Rasio Tunggaka

n

Rasio Penagiha

n 2016 17,7 Kali 20 Hari 6% 94%

2017 15 Kali 24 Hari 8% 91%

2018 15,3 Kali 23 Hari 6% 93%

Sumber: Data diolah (2019) 1. Rasio Perputaran Piutang

Dari hasil perhitungan rasio perputaran piutang yang ditunjukkan pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa tingkat perputaran piutang pada PT. anuang Trading Makassar pada tahun 2016 sebesar 17,7 kali, sedangkan pada tahun 2017 tingkat perputaran piutangnya tercatat sebesar 15 kali, dan pada tahun 2018 sebesar 15,3 kali. Perputaran piutang tahun 2017 pada PT. Anuang Trading Makassar merupakan perputaran piutang yang paling kecil dibanding tahun sebelum dan sesudahnya hal ini disebabkan adanya perubahan dalam periode kredit yang diberikan dengan melakukan perpanjangan periode kredit kepada pelanggan atau customer. Semakin lambat syarat pembayaran maka akan berakibat buruk bagi perusahaan yang artinya semakin lambat modal kerja yang tertanam dalam bentuk piutang kembali menjadi modal atau kas, yang berarti semakin rendah tingkat perputaran piutang. Belajar dari tahun 2017, pada tahun 2018 perputaran piutang PT. Anuang Trading Makassar mengalami peningkatan hal ini disebabkan karena adanya perbaikan manajemen yaitu dengan melakukan proses seleksi dan pembatasan perpanjangan periode kredit yang diberikan kepada pelanggan atau customer.

2. Rata-rata Penagihan Piutang

Rata-rata penagihan piutang sangat berpengaruh pada tingkat perputaran piutang tahun bersangkutan. Semakin sedikit waktu dalam pengembalian piutang, maka akan semakin baik bagi perusahaan.

Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa rata-rata penagihan piutang pada PT.

Anuang Trading Makassar tahun 2016 yaitu 20 hari yang merupakan rata-rata penagihan piutang paling tinggi. Sedangkan rata-rata penagihan piutang pada tahun

2017 yaitu 24 hari yang merupakan rata- rata penagihan piutang terendah. Serta pada tahun 2018 rata-rata penagihan piutangnya yaitu 23 hari. Hal ini menunjukkan perusahaan telah berhasil memperbaiki kinerja piutang usaha yang tadinya pada tahun 2017 yaitu 24 hari menurun menjadi 23 hari. Manajemen piutang pada PT.

Anuang Trading Makassar dapat dikatan baik karena perusahaan mampu menagih piutang sebelum tanggal jatuh tempo yang di tetapkan yaitu 30 hari atau dalam kurung waktu satu bulan.

3. Rasio Tunggakan

Dari hasil perhitungan yang di sajikan dalam tabel diatas dapat diketahui bahwa rasio tunggakan pada PT. Anuang Trading Makassar tahun 2016 dan 2018 sama yaitu sebesar 6 %, Hal ini disebabkan karena perusahaan dapat meminimalkan piutang tertunggaknya sedangkan pada tahun 2017 rasio tunggakanya sebesar 8 % Hal ini menunjukkan bahwa tunggakan lebih tinggi dari tahun sebelumnya dan tahun berikutnya karena kurangnya perhatian debitur terhadap piutang, yang dapat merugikan perusahaan karena dana yang seharusnya dikonversi menjadi kas tetap dalam piutang.

4. Rasio penagihan

Dari hasil perhitungan yang disajikan dalam tabel dapat diketahui bahwa rasio penagihan pada PT. Anuang Trading Makassar mengalami ketidak tetapan (naik- turun) dari tahun ke tahun. seperti pada tahun 2016 rasio penagihanya sebesar 94 % turun menjadi 91 % pada tahun 2017 hal ini disebabkan bagian penagihan piutang kurang maksimal dalam proses managihan piutang kepada pelanggan/customer, kemudian pada tahun 2018 rasio penagihan naik menjadi 93 %. Hal ini di sebabkan perusahaan memperbaiki atau meningkatkan kinerja dalam penagihan piutang. Apabila rasio penagihan semakin besar maka semakin baik bagi perusahaan.

Kebijakan manajemen dalam proses penagihan piutang sangat berpengaruh pada perusahaan.

PENUTUP

Dapat disimpulkan berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang dijelaskan: 1) Berdasarkan perhitungan rasio perputaran

(7)

388 Nurhikmah, Mariati, Daryanti

piutang pada PT. Anuang Trading Makassar dapat diketahui bahwa tingkat pemulihan akun yang diterima selama bertahun-tahun tidak konsisten (naik dan turun). Pembayaran kredit yang lebih cepat lebih baik bagi perusahaan, karena modal kerja yang lebih cepat dalam bentuk debitur dapat kembali ke modal atau uang tunai, yang berarti semakin tinggi tingkat kredit bergulir; 2) Rata-rata pengumpulan piutang. Rasio ini menunjukkan bahwa rata- rata pengumpulan piutang pada PT. Anuang Trading Makassar setiap tahunnya cukup baik karena perusahaan mampu menagih piutang sebelum tanggal jatuh tempo yang di tetapkan yaitu 30 hari atau dalam kurung waktu satu bulan. Berdasarkan data perhitungan rata-rata pengumpulan piutang, Hasilnya tergantung pada tingkat perputaran piutang. Semakin tinggi tingkat piutang, semakin baik bagi perusahaan, karena modal yang terikat dalam piutang akan kembali ke uang tunai dengan cepat; 3) Rasio tungakan menunjukkan bahwa dari 2016-2018 telah terjadi ketidak stabilan.

Semakin besar rasio tunggakan semakin buruk perusahaan, karena ini berarti perusahaan tidak akan dapat menangani pengembalian debitur dengan benar.. Namun sering kali customer/pelanggan tidak memperhatikan piutangnya sehingga terjadi keterlambatan pembayaran diluar dari jatuh tempo yang telah ditetapkan yang dapat berakibat buruk bagi perusahaan; 4) Rasio penagihan pada PT.

Anuang Trading Makassar tidak pasti atau Tidak stabil. Tidak stabil. Semakin tinggi tingkat penagihan, semakin baik bagi klien karena itu berarti semakin tinggi pengembalian modal perusahaan dan sebaliknya. Dalam proses penagihan piutang dagang Kebijakan manajemen sangat berpengaruh pada kinerja perusahaan. Adapun kebijakan yang diharapkan bisa diterima dalam jangka waktu paling lama 30 hari setelah transaksi.

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang ditarik, saran yang dapat dibuat adalah: 1) Sebaiknya perusahaan menerapkan kebijakan sanksi dan denda yang dikenakan apabila terjadi keterlambatan pembayaran sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan untuk mengurangi piutang yang tertunggak dan tidak tertagih; 2) Mengingat kecenderungan peningkatan jumlah debitur menjadi tidak jelas dan tidak dapat dibatalkan, kali berikutnya perusahaan harus meningkatkan kegiatannya yang mengarah pada upaya pembayaran

kembali piutang dan memperhatikan penjualan kredit untuk menjaga prosedur; 3) Apabila akan memberikan kredit kepada calon pelanggan alangkah baiknya perusahaan lebih teliti dalam meninjau bukan hanya lokasi usaha namun kesanggupan dan niat dalam membayar harus di perhatikan dengan melihat sikap dan tingkah laku calon pelanggan.

DAFTAR PUSTAKA

Diana, A. & Setiawati, L. (2017). Akuntansi Keuangan Menengah Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Terbaru. Edisi Pertama. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Hery. (2017). Teori Akuntansi Pendekatan Konsep dan Analisis. Jakarta: PT.

Grasindo.

Indriantoro, N. & Supomo, B. (2014).

Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama, Cetakan Keenam. Yogyakarta: BPFE Jadmiko, D.P. (2017). Pengantar Manajemen

Keuangan. Cetakan Pertama. Depok:

Diandra Kreatif.

Kariyoto. (2018). Manajemen Keuangan Konsep dan Implementasi. Cetakan Pertama. Malang: UB Press.

Keown, J. (2008). Manajemen Keuangan Prinsip dan Penerapan. Macanan Jaya Cemerlang.

Manalu, S., & Poluan, S.J. (2018). Cara Akurat Menyususn Penganggaran Perusahaan Manufaktur. Edisi Pertama.

Malang-Jawa Timur: Seribu bintang.

Mulyadi. (2013). Sistem Akuntansi. Edisi ketiga. Cetakan ke empat. Jakarta: Salemba Empat.

Narko. (2004). Sistem Akuntansi. Yogyakarta:

Yayasan Pustaka Nusatama.

Nurjannah. (2012). Analisis Tingkat Perputaran Piutang Pada Adira Finance Makassar. Skripsi. Makassar: Universitas Hasanuddin Makassar. Diakses Pada Tanggal 18 Mei 2019 melalui website http://repository.unhas.ac.id/bitstream/hand le/123456789/1743/SKRIPSI%20NURJAN NAH.

Rompas, R. R. (2018). Analisis Pengelolaan Piutang Tak Tertagih Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern. 13(3): 285- 293. Diakses pada tanggal 27 Juni

2019 melalui website

(8)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.01, Maret 2020, pp 382-389 389 https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/gc/ar ticle/download/20172/19779.

Royan, F.M. (2014). Bisnis Model Kanvas Distributor. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Shatu, Y.P. (2016). Kuasai Detai Akuntansi Perkantoran. Edisi Pertama. Yogyakarta:

Pustaka Ilmu Semesta.

Sugiono, A. & Untung, E. (2016). Panduan Praktis Dasar Analisis Laporan Keuangan.

Edisi Revisi. Jakarta: PT Grasindo.

Sunyoto, D. (2013). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Cetakan Pertama.

Yogyakarta: CAPS.

Sutrisno. (2001). Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Cetakan Kedua.

Yogyakarta: Ekonisia.

Syamsuddin, L. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Pontho, W. (2013). Akuntansi Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Halaman Moeka.

Pratama, A. (2017). Analisis Tingkat Perputaran Piutang Pada PT. Adira Finance Cabang Kabupaten Sinjai. Skripsi.

Makassar: Universitas Muslim Indonesia.

Yuniningsi. (2018). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Sidoarjo: Indomedia Pustaka.

Referensi

Dokumen terkait

Dear Editorial Staff and the Ladies and Gentlemen of the University if any : As you all know, should know, or, when you have read this, will know, some bright young sparks who were too