II-1 BAB II
LANDASAN TEORI 2.1 Pengembangan Sistem Informasi
2.1.1 Pengembangan
“Pengembangan sistem ( system development ) dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang sudah ada”
(Andi Kristanto, 2014:3)
2.1.2 Sistem
Sistem Suatu sistem yang baik harus mempunyai tujuan dan sasaran yang tepat karena hal ini akan sangat menentukan dalam mendefinikan masukan yang dibutuhkan sistem dan juga keluaran yang dihasilkan. Mengenai hal ini (Andri Kristanto, 2014:1) menjelaskan :
Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan.
2.1.3 Informasi
“Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima. Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar dan akhirnya bisa mati.”
(Andri Kristanto, 2014:7)
2.1.4 Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan sistem informasi yang direalisasikan dengan bantuan komputer (Computerized Information System) melalui suatu tahapan yang disebut dengan sistem analisis dan desain. Mengenai hal ini (Andri Kristanto, 2014:7) menjelaskan :
Pengembangan sistem analisis dan desain merupakan peningkatan kinerja suatu organisasi dengan tujuan perbaikan prosedur-prosedur dan metode lebih baik. Merencanakan suatu sistem baru untuk menggantikan dengan sistem usaha lama. Untuk itu diperlukan analisis yaitu proses mengumpulkan data atau kenyataan-kenyataan yang ada untuk memperbaiki sistem.
2.2 Monitoring
Monitoring didefinisikan sebagai siklus kegiatan yang mencakup pengumpulan, peninjauan ulang, pelaporan, dan tindakan atas informasi suatu proses yang sedang diimplementasikan (Mercy, 2005). Umumnya, monitoring digunakan dalam checking antara kinerja dan target yang telah ditentukan.
Monitoring ditinjau dari hubungan terhadap manajemen kinerja adalah proses terintegrasi untuk memastikan bahwa proses berjalan sesuai rencana (on the track). Monitoring dapat memberikan informasi keberlangsungan proses untuk menetapkan langkah menuju ke arah perbaikan yang berkesinambungan. Pada pelaksanaannya, monitoring dilakukan ketika suatu proses sedang berlangsung.
Level kajian sistem monitoring mengacu pada kegiatan per kegiatan dalam suatu bagian (Wrihatnolo, 2008), misalnya kegiatan pemesanan barang pada supplier oleh bagian purchasing. Indikator yang menjadi acuan monitoring adalah output per proses / per kegiatan. Umumnya, pelaku monitoring merupakan pihak-pihak yang berkepentingan dalam proses, baik pelaku proses (self monitoring) maupun atasan / supervisor pekerja. Berbagai macam alat bantu yang digunakan dalam pelaksanaan sistem monitoring, baik observasi / interview secara langsung, dokumentasi maupun aplikasi visual (Chong, 2005).
Pada dasarnya, monitoring memiliki dua fungsi dasar yang berhubungan, yaitu compliance monitoring dan performance monitoring (Mercy, 2005). Compliance monitoring berfungsi untuk memastikan proses sesuai dengan harapan / rencana.
Sedangkan, performance monitoring berfungsi untuk mengetahui perkembangan organisasi dalam pencapaian target yang diharapkan. Umumnya, output monitoring berupa progress report proses. Output tersebut diukur secara deskriptif
maupun non-deskriptif. Output monitoring bertujuan untuk mengetahui kesesuaian proses telah berjalan. Output monitoring berguna pada perbaikan mekanisme proses / kegiatan di mana monitoring dilakukan.
Keberhasilan sebuah program dapat dilihat dari apa yang direncanakan dengan apa yang dilakukan, apakah hasil yang diperoleh berkesesuaian dengan hasil perencanaan yang dilakukan. Untuk dapat memperoleh implementasi sebuah acara yang sesuai dengan apa yang direncanakan manajemen harus menyiapkan sebuah program yaitu monitoring. Monitoring ditunjuk untuk memperoleh fakta, data, dan informasi tentang pelaksanaan program, apakah proses pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Selanjutnya temuan-temuan hasil monitoring adalah informasi untuk proses evaluasi sehingga hasilnya apakah program yang ditetapkan dan dilaksanakan memperoleh hasil yang berkesesuaian atau tidak.
Beberapa pakar manajemen mengemukakan bahwa fungsi monitoring mempunyai nilai yang sama bobotnya dengan fungsi perencanaan. Yakni menjelaskan bahwa keberhasilan dalam mencapai tujuan, sepenuhnya ditentukan oleh rencana yang telah ditetapkan dan setengahnya lagi fungsi oleh pengawasan atau monitoring. Pada umumnya, manajemen menekankan terhadap pentingnya kedua fungsi ini yaitu perencanaan dan pengawasan (monitoring).
Proses dasar dalam monitoring itu meliputi tiga tahap, yaitu:
1. Menetapkan standar pelaksana.
2. Pengukuran pelaksana
3. Menentukan kesenjangan (devisi) antara pelaksana dengan standar rencana.
Menurut Dunn (1981), monitoring memiliki empat fungsi, yaitu:
a. Ketaatan (compliance).
Monitoring menentukan apakan tindakan administrator, staf, dan semua yang terlibat mengikuti standar dan prosedur yang telah ditetapkan.
b. Pemeriksaan ( auditing)
Monitoring menetapkan apakah sumber dan layanan yang diperuntukan bagi pihak tertentu (target) telah mencapai mereka.
c. Laporan (accounting)
Monitoring menghasilkan informasi yang membantu menjelaskan bagaimana dan mengapa antara perencanaan dan pelaksanaanya tidak cocok.
2.3 Persediaan Barang
Richard berpendapat bahwa pengertian persediaan barang adalah sebagai berikut : Rich [2]
“Persediaan barang adalah material, dapat berupa bahan baku, barang setengah jadi, atau produk jadi yag disimpan dalam suatu tempat penyimpanan untuk menunggu proses berikutnya atau untuk dijual pada masa mendatang”.
Sedangkan menurut Zaki persediaan barang itu mempunyai pengertian sebagai berikut : Zaki [3]
“ Persediaan barang yaitu menunjukan barang-barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan untuk dijual kembali atau digunakan untuk keperluan perusahaan tersebut”.
2.4 Distributor
Menurut Basu Swastha (2020), distribusi adalah pemasaran yang dilakukan oleh pembuat produk, untuk mengirimkan produknya ke pembeli.
Distributor adalah lembaga yang menyalurkan barang ke konsumen.
2.4.1 Jenis Distributor
1. Perusahaan Distributor Barang
Jenis distributor yang pertama yaitu perusahaan distributor barang. Jenis yang pertama ini memiliki tugas untuk mendistribusikan barang dari produsen kepada pedagang enceran, yang kemudian barang tersebut dijual pengecer kepada konsumen akhir.
2. Perusahaan Distributor Jasa
Jenis yang kedua adalah perusahaan distributor jasa. Distributor ini menyalurkan produk berbentuk jasa, dengan cara mendistribusikan produk jasa secara langsung kepada konsumen tanpa melalui pedagang eceran.
3. Distributor Perorangan
Jenis yang terakhir adalah distributor perorangan. Distributor ini dilakukan secara perorangan, yang menyalurkan produk barang dan jasa dari produsen ke konsumen tanpa menggunakan badan usaha.
2.5 WEB
Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan
informasi data teks, data gambar diam atau bergerak, data animasi, suara, video, atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan halaman (hyperlink) (Jurnal CCIT.2012:112).
World Wide Web (www) lebih dikenal dengan web/website merupakan file teks yang berisi tag-tag dengan format Hyper Text Markup Language (HTML), link ke file-file atau halaman web yang lain. File ini disimpan pada server web dan dapat diakses oleh computer lain yang terhubung ke server, baik melalui internet maupun LAN (intranet).
2.6 Bahasa Pemrograman 2.6.1 PHP
PHP (Hyper Prepocessor) menurut (Andri Kristanto, 2014 : 21) sebagai berikut :
“Hyper Prepocessor atau sering disebut PHP merupakan Bahasa pemograman yang sering disisipkan kedalam HTML PHP.”
2.6.2 MySQL
MySQL menurut (Andri Kristanto, 2014:15) adalah sebagai berikut :
“MySQL adalah database server, database yang dibuat di MySQL dapat kita akses dalam komputer jaringan , baik untuk aplikasi single user maupun aplikasi multi user. Dengan menggunakan database MySQL dengan memisahkan
databasenya menjadi terpusat, sehingga program aplikasinya dapat diinstal pada computer lain yang bertindak sebagai client”
2.6.3 Xampp
Xampp menurut (Andri Kristanto, 2014 :17 ) adalah sebagai berikut :
“Xampp merupakan paket server web PHP dan database MySQL. Yang paling populer di kalangan pengembangan web menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya.” (Darman Umagapi, Juli 2018)”.
2.6.4 Sistem Basis Data
Sistem Basis Data menurut (Kristanto 1994) adalah sebagai berikut :
“Database adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, oftical disk, magnetic drum, atau media penyimpanan sekunder lainya.” (Kristanto, 1994)”
Perancangan basis data menurut (Kristanto 1994) adalah sebagai berikut : Perancangan basis data merupakan langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Berikut komponen penting dalam perancangan basis data :
1. Entitas merupakan objek atau kejadian yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Pada model rasional, entitas akan menjadi tabel.
2. Atribut merupakan item data yang menjadi bagian dari suatu entitas atau yang mendiskripsikan karakteristik (property) dari entitas.
3. Field adalah sebuah unit data yang berisi satu atau lebih karakter (byte). Field merupakan unit terkecil dari informasi berharga dalam database. setiap field memiliki nama field yang menggambarkan jenis data yang harus dimasukkan ke dalam field. Contoh field adalah nama pertama, alamat jalan, atau jenis kelamin.
4. Record adalah sekumpulan field-field yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap, satu record mewakili satu data atau informasi tentang seseorang misalnya, NIM, nama, jurusan.
5. Data value (nilai atau isi data) adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada setiap data elemen atau atribut.
6. File adalah kumpulan record-record sejenis yang mempunyai panjang 2.6.5 CSS (Cascading Style Sheet)
CSS (Cascading Style Sheet) menurut (Andri Kristanto, 2014 : 19) sebagai berikut :
“Cascading Style Sheet atau sering disebut CSS merupakan suatu bahasa programan web yang digunakan untuk mengendalikan dan membangun berbagai komponen dalam web sehingga tampilan web akan lebih rapi, terstruktur dan seragam.” (Darman Umagapi, Juli 2018)”.
2.6.6 HTML
HTML (Hyper Text MarUp Language) menurut (Andri Kristanto, 2014 :20) sebagai berikut :
“Hyper Text MarUp Language atau sering disebut HTML merupakan Bahasa markup standar untuk pembuatan halaman website.”
2.7 UML (Unified Modeling Language)
UML (Unified Modeling Language) menurut (Nugroho, 2009) adalah sebagai berikut :
“UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan artifact (bagian dari informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses pembuatan perangkat lunak.
Artifact dapat berupa model, deskripsi atau perangkat lunak) dari system perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan system non perangkat lunak lainnya.”
Jenis- jenis UML (Unified Modeling Language) menurut ( Nugroho, 2009:155-165 ) adalah sebagai berikut:
1. Use Case Diagram “use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat”.
2. Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas- kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Diagram kelas dibuat agar pembuat program atau programmer membuat.
3. Activity Diagram “Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistembukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem”.
4. Sequence Diagram “Diagram Sequence menggambarkan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek”
2.8 Metode RUP (Rational Unified Process)
Metodelogi RUP (Rational Unified Process) menurut Rosa dan Shalahuddin, 2011 adalah sebagai berikut :
“Pendekatan pengembangan perangkat lunak yang dilakukan literative (berulangulang), fokus pada arsitektur, lebih diarahkan berdasarkan penggunaan kasus”
(Susilawati,Maret 2017)
Fase-fase dalam Metodologi RUP terdiri dari :
Gambar 2. 1 Metode RUP
2.9 Framework CodeIghniter
Codeigniter (CI) adalah sebuah kerangka (framework) pembangunan aplikasi atau mudahnya disebut toolkit, untuk developer yang akan membuat aplikasi web dengan PHP. Tujuan CI adalah supaya pembangunan aplikasi lebih cepat dibanding menulis source code dari awal, karena CI telah menyediakan banyak library untuk proses – proses yang sering II-4 digunakan pada suatu aplikasi, dan juga dengan kemudahan dalam menggunakan library tersebut sertra kesederhanaan penggunaannya.
Ada tiga (3) Jenis Komponen pada codeigniter menurut (Andri Kristanto 2014) : 1. View merupakan bagian yang menangani presentation logic. Pada suatu
aplikasi web bagian ini biasanya berupa file tamplate HTML yang diatur oleh controller. berfungsi untuk menerima dan mempresentasikan data kepada user.
2. Model biasanya berhubungan langsung dengan database untuk memanipulasi data (insert, update, delete, search) menangani validasi dari bagian controller, namun tidak dapat berhubungan langsung dengan view.
Controller merupakan bagian yang mengatur hubungan antara bagian model dan bagian view, controller berfungsi untuk menerima request dan data dari user kemudian menentukan apa yang akan diproses oleh aplikasi.