• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tantangan dan Peluang

N/A
N/A
Imar Putra

Academic year: 2023

Membagikan " Tantangan dan Peluang"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam mewujudkan motivasi tersebut? 500-5000

"Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam mewujudkan motivasi tersebut?"

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta arus Informasi di era Revolusi 4.0 atau sering disebut era digital saat ini sangat pesat. Perkembangan ini mempengaruhi semua aspek kehidupan termasuk lembaga-lembaga sosial. Kemampuan dalam melakukan penyesuaian

(adjustment) terhadap tuntutan era digital menjadi tantangan besar. Pendidikan sebagai salah satu lembaga vital suatu bangsa harus melakukan perubahan progresif sesuai perkembangan zaman Pendidikan diharapkan dapat mewujudkan cita-cita bangsa sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945 untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam UUD 1945 Pasal 31 Ayat 1-2 dan Pasal 32 secara tegas mengatur tentang pendidikan. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.

20 Tahun 2003 Pasal 1 bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan di tengah perkembangan zaman yang semakin modern pada era digital saat ini, peningkatan kompetensi guru harus terus diupayakan guna menghadirkan pembelajaran yang berkualitas. Dalam hal ini guru menjadi ujung tombak dalam mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yakni kompetensi

profesional, pedagogi, kepribadian, dan sosial, harus mampu diimplementasikan dalam lingkungan sekolah. Faktanya, tidak semua guru dapat menjalankan semua kompetensi secara proporsional.

Keempat kompetensi yang mestinya harus dimiliki dan dijalankan namun berbanding terbalik dengan kondisi riil di lapangan saat ini. Tidak sedikit guru fokus mengajar atau menyampaikan materi

pembelajaran namun mengabaikan kompetensi lainnya seperti kepribadian dan sosial. Sehingga guru terkesan bersikap acuh terhadap perkembangan peserta didik. Untuk itu, dibutuhkan elemen-elemen penggerak dalam pendidikan untuk mendorong guru sebagai ujung tombak menjadi lebih tajam menyelesaikan persoalan

mendasar penulis untuk mengikuti program Guru Penggerak dengan harapan dapat menjadi penggerak untuk diri sendiri, terlebih lagi penggerak bagi guru-guru yang lainnya dalam

meningkatkan kompetensi diri. Meski demikian, menjadi penggerak bagi orang lain memanglah bukan perkara mudah, namun hal ini akan menjadi tantangan yang luar biasa dan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri ketika mampu menggerakkan orang lain menjadi lebih baik. Menurut penulis, kuncinya cukup sederhana yakni meningkatkan intensitas interaksi melalui program-program berbagi melalui konsep kolaborasi dengan para guru lainnya. Hal ini sangat dimungkinkan dapat

meningkatkan gairah mengajar dan mendidik generasi bangsa. Dengan program sederhana tersebut akan banyak pengalaman dan ilmu-ilmu baru yang diperoleh dan dapat diterapkan di sekolah masing-masing. Penulis meyakini bahwa setiap orang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk dieksplorasi. Permasalahannya adalah kemauan dari setiap individu untuk berkreasi dan berinovasi masih minim dan perlu didorong untuk berkembang. Selain motivasi yang telah dipaparkan di atas, motivasi lainnya yang mendorong penulis mengikuti program Guru Penggerak adalah ilmu dan

(2)

pengalaman baru yang langka dan berharga. Terlebih lagi pemerintah sangat gencar

mensosialisasikan berbagai manfaat dan keuntungan menjadi guru penggerak untuk masa yang akan datang

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru dalam menghadapi tantangan di era revolusi industri 4.0 adalah kompetensi yang menjadikan siswa memiliki

Berbagai tantangan diatas harus dapat diselesaikan untuk pengembangan perbankan syariah Indonesia terus dapat meningkatkan kualitas, terlebih dalam menghadapi era

Begitu banyak tantangan yang ada di era revolusi industri 4.0 saat ini menuntut guru BK untuk selalu mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan dalam

Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang yang hadir pada Proses Belajar dan Mengajar (PBM) pada era generasi digital saat ini. Proses

Slogan bahasa Indonesia dapat dijadi- kan sebagai tantangan dan peluang bagi dosen bahasa Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0, di antaranya adalah “pergunakan bahasa

Era revolusi industri 4.0 menjadikan para guru harus mempersiapkan diri menghadapi tantangan ini, pendidikan dan pembelajaran dituntut untuk berubah.Penelitian ini mengenai

Beberapa strategi pembelajaran yang bisa diterapkan oleh guru SD dalam menghadapi tantangan Era Revolusi Industri 4.0, antara lain 1 membantu siswa dalam belajar, 2 memberikan

Dokumen ini membahas tentang urgensi pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) di era Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan perubahan besar dan cepat, serta tantangan yang dihadapi seperti disrupsi digital, pandemi, dan disrupsi generasi