Hal 1 dari 28
• Saya memiliki pengalaman kerja (yang tentunya menjadi bekal untuk karir saya nanti dalam melayani klien), saya memiliki nilai yang baik dan layak untuk mengikuti kelas magister, saya memiliki
pengalaman dalam riset yang nantinya tentu akan berguna dalam kelas magister. Terlebih lagi saya memiliki tujuan dalam mengikuti kelas magister.
• Sebagai orang asing yang belajar di Hungaria, perbedaan budaya, gaya hidup, dan bahasa adalah tantangan terbesar yang tentunya akan saya hadapi. Untuk itu saya harus berani untuk berbaur duluan dengan lingkungan agar saya dapat menjalin relasi dan tidak miss the emotional support and encouragement I got from your family and friends back home my relatives. Kemudian saya harus aktif berbicara dan belajar mengenai budaya setempat dengan orang-orang di sekitar saya in order to overcoming the language barrier and coping the cultural differences.
Tentunya hal ini tidak akan semudah yang diucapkan. Pengalaman tentu akan mengajar dan saya siap untuk menjemput masa depan saya yang cemerlang.
1. Yang kamu ketahui tentang lokasi EPT:
Geografis: Lokasi yang dipilih pada EPT kali ini adalah desa Waryesi, Kecamatan Siopri Timur, Kabupaten Supiori, Provinsi Papua. Secara geografis, desa ini datarannya didominasi oleh hutan dan bukit. Iklim Waryesi cenderung lembab-basah, menjadikan tanahnya subur dan berpotensi besar untuk usaha tani. Dua sisi desa ini, lebih tepatnya dari arah Utara, Barat, dan Barat Laut, dibatasi dengan perairan teluk dan sungai.
Masyarakat Waryesi mayoritasnya hidup berdekatan dengan perairan. Oleh karenanya pekerjaan terbanyak yang dilakukan masyarakat setempat adalah nelayan.
Budaya:
2. Alasan ikut program ini: Saya ingin hidup saya bermanfaat untuk orang lain, saya ingin berempati kepada mereka. Saya ingin mendapatkan prespektif baru yang sebelumnya belum pernah saya dapatkan, mengenal orang-orang baru, dan belajar banyak
mengenai budaya setempat.
3. Proker kamu: Program Pendidikan dan kebudayaan:
Alasan: cara saya berbagi budaya aceh itu dengan makanan, yang mana orang Aceh sering makan ditemani dengan sambal ini. Sebagaimana yang kita tau sambal ini viral di sosmed, yang artinya kalau viral kan enak. Untuk bahan dan cara pembuatannya simple dan mudah didapatkan. Selain pengenalan budaya, pengenalan sambal ini juga sebagai salah satu usaha pemanfaatan hasil tangkap ikan Masyarakat. Poin plusnya, sambal ini bisa menjadi ide usaha.
Untuk pendidikannya: saya ingin mengusung program kerja Pelatihan Berhitung.
Berdasarkan yang saya ketahui dari berita, tanggal 13-15 September kemarin, salah seorang anggota DPR Papua, Yohanis L. R., melakukan kunjungan kerja yang hasilnya diketahui bahwa permasalahan di Supiori terbagi kepada bidang Pendidikan, Kesehatan, dan perekonomian. Kemudian berdasarkan penuturan salah seorang calon peserta ETP pada diskusi tanggal 10 November kemarin (yang kebetulan beliau berasal dari daerah Papua dan sekitarnya), yang bernama Boni, banyak anak-anak di sana yang susah untuk ke sekolah karena jarak tempuh mereka ke sekolah sekitar 2 jam. Keterbatasan tenaga guru dan akses pendidikan yang sulit menjadikan ini sebagai salah satu masalah utama yang terjadi di sana. Nantinya metode yang dilaksanakan dalam kegiatan ini terbagi kepada penyuluhan, pelatihan, dan tanya jawab. Penjelasan yang saya paparkan adalah alasan saya mengusung proker ini untuk dapat mengajar anak-anak Waryesi agar mendapat hak Pendidikan yang sama ratanya dengan anak-anak di Indonesia bagian lainnya.
Menulis tegak bersambung? Berhitung dengan sempoa?
Pembuatan sabun atau sabut alami.
Filtrasi air?
4. Harapan ke depannya:
Semoga kegiatan dan program kerja yang saya tawarkan bermanfaat untuk masyarakat Supiori, meningkatkan taraf kualitas hidup, dan bisa menjadi inspirasi usaha. Kemudian perkenalan yang saya lakukan selama kegiatan diharapkan menyambung tali
silaturrahmi saya dengan banyak orang dari background yang berbeda. Menjadikan pribadi saya yang lebih baik dengan lebih mengenal diri sendiri dan beradaptasi di lingkungan baru.