Tamir Januddin_210904502013 Romansa_210904502036
APBN dan
Kebijakan Fiskal di
Indonesia
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh DPR.
APBN merupakan suatu daftar atau penjelasan secara sistematis dan terperinci mengenai penerimaan dan pengeluaran negara dalam
jangka waktu satu tahun yang ditetapkan undang-undang, serta
dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab bagi sebesar- besarnya kemakmuran rakyat.
Anggaran Pendapatan dan Belanja dan Belanja Negara (APB
A
Fungsi APBN
1
Fungsi Alokasi Fungsi alokasi yaitu APBN sebagai sumber
anggaran biaya yang harus dikeluarkan
negara untuk melaksanakan pembangunan.
2
Fungsi Distribusi
Fungsi distribusi yaitu APBN sebagai
penerimaan
pemerintah yang disalurkan kembali kepada masyarakat.
3
Fungsi Stabilisasi Funsi stabilisasi yaitu APBN sebagai sumber
anggaran negara yang digunakan untuk
memelihara dan mengupayakan
keseimbangan
fundamental
perekonomian.
4
Fungsi Otorisasi
Fungsi otorisasi yaitu APBN sebagai
anggaran negara yang digunakan sebagai
dasar penetapan pendapatan dan belanja pada tahun
berjalan.
Fungsi Perencanaan Fungsi perencanaan
yaitu APBN sebagai anggaran pemerintah yang menjadi pedoman bagi manajemen dalam
merencanakan
kegiatan pada tahun berjalan.
5
5 6
Fungsi Pengawasan Fungsi pengawasan
APBN sebagai
anggaran pemerintah yang menjadi pedoman
dalam menilai
kesesuaian kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan.
Memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan.
1.
Meningkatkan kesejahteraan rakyat.
2.
Menjaga keseimbangan, kemajuan, dan kesatuan ekonomi nasional.
3.
Tujuan APBN
Penerimaan
a. Penerimaan Perpajakan
– Penerimaan pajak dalam negeri terdiri atas Pajak Penghasilan (PPh), Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta cukai.
– Penerimaan pajak perdagangan internasional bersumber dari bea masuk dan pemungutan pajak lain.
b. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Meliputi pengelolaan sumber daya alam, bagian pemerintah atas laba BUMN, dan pendapatan badan layanan umum (BLU).
c. Hibah
Meliputi pemberian barang atau jasa dari pihak lain.
APBN
Pengeluaran APBN
a. Belanja pemerintah pusat – Belanja pegawai
– Belanja barang – Belanja modal
– Pembayaran bunga utang – Subsidi
– Belanja hibah – Bantuan sosial – Belanja lain-lain
b. Belanja daerah
– Dana perimbangan
– Dana otonomi khusus – Dana penyesuaian
https://www.suarasurabaya.net/info-grafis/2022/rencana- apbn-indonesia-2023/
Kebijakan Fiskal di Indonesia
B
Pemerintah membutuhkan kebijakan untuk
menjaga stabilitas ekonomi. Salah satunya melalui
kebijakan fiskal, apa pengertian,instrumen, tujuan
dan contoh kebijakan fiskal?
Kebijakan fiskal adalah penyesuaian dalam pendapatan dan pengeluaran pemerintah seperti yang sudah ditetapkan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hal ini untuk mencapai kestabilan ekonomi yang lebih baik dan pembangunan ekonomi sesuai rencana pembangunan yang
sudah ditetapkan pemerintah.
Pengertian Kebijakan Fiskal
Instrumen Kebijakan Fiskal
1. Pajak, Pajak menjadi instrumen kebijakan fiskal yang paling penting. Pasalnya, pajak dapat meningkatkan dan menurunan daya beli masyarakat. Dengan cara, menurunkan pajak untuk meningkatkan produksi barang dan jasa sehingga akan meningkatkan daya beli dan sebaliknya
2. Pengeluaran belanja. Instrumen kebijakan fiskal adalah pengeluaran belanja negara. Nilai belanja negara dapat dikurang dan ditambah sesuai kebutuhan agar terjai keseimbangan antara pendapatan dan
pengeluaran. Jika neraca pembayaran negara defisit, maka pemerintah bisa mengurangi pengeluaran belanja di sektor tertentu
3. Obligasi publik. Obligasi publik dalam instrumen kebijakan fiskal adalah penerbitan obligasi atau surat utang bagi warga negara sebagai investasi. Contohnya, Surat Berharga Negara (SBN) Ritel.
Instrumen kebijakan fiskal adalah alat yang dimanfaatkan pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi melalui kebijakan fiskal. Dengan melihat pengertian kebijakan fiskal adalah bisa
mengetahui apa saja instrumen kebijakan fiskal yang digunakan pemerintah, yaitu:
Tujuan Kebijakan Fiskal
Berikut tujuan kebijakan fiskal adalah:
Meningkatkan produk domestik buto (PDB) negara dan PDB per kapita.
Meningkatkan serapan tenaga kerja.
Menjaga stabilitas harga.
Mencapai kestabilan ekonomi secara nasional.
Memacu pertumbuhan ekonomi negara.
Membantu mendorong laju investasi.
Membuka kesempatan kerja yang luas.
Mewujudkan keadilan sosial.
Membentuk pemerataan dalam pendistribusian pendapatan.
Mengurangi pengangguran.
Menjaga stabilitas atau kestabilan harga barang dan jasa supaya terhindar
dari inflasi.
Contoh Kebijakan Fiskal
1. Insentif pajak selama pandemi Covid-19.
Untuk mengatasi kelesuan ekonomi selama pandemi Covid-19, pemerintah
menerapkan kebijakan fiskal berupa penghapusan pajak tertentu bagi korporasi.
Meskipun contoh kebijakan fiskal adalah ini dapat mengurangi pendapatan negara dari pajak yang secara persentase porsinya di APBN cukup tinggi.
2. Meningkatkan anggaran untuk penanganan Covid-19.
Untuk memulihkan ekonomi saat pandemi, pemerintah membuat program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021, dengan menaikkan anggaran menjadi lebih dari Rp 700
triliun. Padahal perkiraan sebelumnya Rp 690 triliun.