Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menolak kebijakan pemerintah terkait iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), pasalnya beban pungutan yang ditanggung pemberi kerja saat ini sudah sangat banyak.
Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai Tapera. Sejalan dengan serikat buruh, pengusaha sepakat program ini dinilai memberatkan pelaku usaha dan pekerja.
Dengan adanya iuran Tapera ini, akan semakin menambah beban baru, baik pemberi pekerja maupun pekerja. " Saat ini, beban pengutan yang telah ditanggung pemberi kerja sebesar 18,24%-19,74% dari penghasilan pekerja," kata Shinta dalam keterangannya, Selasa (28/5/2024).
Baca artikel detikfinance, "Pengusaha Blak-blakan Alasan Tolak Iuran Tapera"
selengkapnya https://finance.detik.com/moneter/d-7361555/pengusaha-blak-blakan-alasan- tolak-iuran-tapera.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menolak kebijakan pemerintah terkait iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), pasalnya beban pungutan yang ditanggung pemberi kerja saat ini sudah sangat banyak.
Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai Tapera. Sejalan dengan serikat buruh, pengusaha sepakat program ini dinilai memberatkan pelaku usaha dan pekerja.
Dengan adanya iuran Tapera ini, akan semakin menambah beban baru, baik pemberi pekerja maupun pekerja. " Saat ini, beban pengutan yang telah ditanggung pemberi kerja sebesar 18,24%-19,74% dari penghasilan pekerja," kata Shinta dalam keterangannya, Selasa (28/5/2024).
Baca artikel detikfinance, "Pengusaha Blak-blakan Alasan Tolak Iuran Tapera"
selengkapnya https://finance.detik.com/moneter/d-7361555/pengusaha-blak-blakan-alasan-
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menolak kebijakan pemerintah terkait iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), pasalnya beban pungutan yang ditanggung pemberi kerja saat ini sudah sangat banyak.
Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai Tapera. Sejalan dengan serikat buruh, pengusaha sepakat program ini dinilai memberatkan pelaku usaha dan pekerja.
Dengan adanya iuran Tapera ini, akan semakin menambah beban baru, baik pemberi pekerja maupun pekerja. " Saat ini, beban pengutan yang telah ditanggung pemberi kerja sebesar 18,24%-19,74% dari penghasilan pekerja," kata Shinta dalam keterangannya, Selasa (28/5/2024).
Baca artikel detikfinance, "Pengusaha Blak-blakan Alasan Tolak Iuran Tapera"
selengkapnya https://finance.detik.com/moneter/d-7361555/pengusaha-blak-blakan-alasan- tolak-iuran-tapera.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menolak kebijakan pemerintah terkait iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), pasalnya beban pungutan yang ditanggung pemberi kerja saat ini sudah sangat banyak.
Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai Tapera. Sejalan dengan serikat buruh, pengusaha sepakat program ini dinilai memberatkan pelaku usaha dan pekerja.
Dengan adanya iuran Tapera ini, akan semakin menambah beban baru, baik pemberi pekerja maupun pekerja. " Saat ini, beban pengutan yang telah ditanggung pemberi kerja sebesar 18,24%-19,74% dari penghasilan pekerja," kata Shinta dalam keterangannya, Selasa (28/5/2024).
Baca artikel detikfinance, "Pengusaha Blak-blakan Alasan Tolak Iuran Tapera"
selengkapnya https://finance.detik.com/moneter/d-7361555/pengusaha-blak-blakan-alasan-
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menolak kebijakan pemerintah terkait iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), pasalnya beban pungutan yang ditanggung pemberi kerja saat ini sudah sangat banyak.
Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai Tapera. Sejalan dengan serikat buruh, pengusaha sepakat program ini dinilai memberatkan pelaku usaha dan pekerja.
Dengan adanya iuran Tapera ini, akan semakin menambah beban baru, baik pemberi pekerja maupun pekerja. " Saat ini, beban pengutan yang telah ditanggung pemberi kerja sebesar 18,24%-19,74% dari penghasilan pekerja," kata Shinta dalam keterangannya, Selasa (28/5/2024).
Baca artikel detikfinance, "Pengusaha Blak-blakan Alasan Tolak Iuran Tapera"
selengkapnya https://finance.detik.com/moneter/d-7361555/pengusaha-blak-blakan-alasan- tolak-iuran-tapera.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menolak kebijakan pemerintah terkait iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), pasalnya beban pungutan yang ditanggung pemberi kerja saat ini sudah sangat banyak.
Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai Tapera. Sejalan dengan serikat buruh, pengusaha sepakat program ini dinilai memberatkan pelaku usaha dan pekerja.
Dengan adanya iuran Tapera ini, akan semakin menambah beban baru, baik pemberi pekerja maupun pekerja. " Saat ini, beban pengutan yang telah ditanggung pemberi kerja sebesar 18,24%-19,74% dari penghasilan pekerja," kata Shinta dalam keterangannya, Selasa (28/5/2024).
Baca artikel detikfinance, "Pengusaha Blak-blakan Alasan Tolak Iuran Tapera"
selengkapnya https://finance.detik.com/moneter/d-7361555/pengusaha-blak-blakan-alasan-
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menolak kebijakan pemerintah terkait iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), pasalnya beban pungutan yang ditanggung pemberi kerja saat ini sudah sangat banyak.
Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai Tapera. Sejalan dengan serikat buruh, pengusaha sepakat program ini dinilai memberatkan pelaku usaha dan pekerja.
Dengan adanya iuran Tapera ini, akan semakin menambah beban baru, baik pemberi pekerja maupun pekerja. " Saat ini, beban pengutan yang telah ditanggung pemberi kerja sebesar 18,24%-19,74% dari penghasilan pekerja," kata Shinta dalam keterangannya, Selasa (28/5/2024).
Baca artikel detikfinance, "Pengusaha Blak-blakan Alasan Tolak Iuran Tapera"
selengkapnya https://finance.detik.com/moneter/d-7361555/pengusaha-blak-blakan-alasan- tolak-iuran-tapera.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menolak kebijakan pemerintah terkait iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), pasalnya beban pungutan yang ditanggung pemberi kerja saat ini sudah sangat banyak.
Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai Tapera. Sejalan dengan serikat buruh, pengusaha sepakat program ini dinilai memberatkan pelaku usaha dan pekerja.
Dengan adanya iuran Tapera ini, akan semakin menambah beban baru, baik pemberi pekerja maupun pekerja. " Saat ini, beban pengutan yang telah ditanggung pemberi kerja sebesar 18,24%-19,74% dari penghasilan pekerja," kata Shinta dalam keterangannya, Selasa (28/5/2024).
Baca artikel detikfinance, "Pengusaha Blak-blakan Alasan Tolak Iuran Tapera"
selengkapnya https://finance.detik.com/moneter/d-7361555/pengusaha-blak-blakan-alasan-
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menolak kebijakan pemerintah terkait iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), pasalnya beban pungutan yang ditanggung pemberi kerja saat ini sudah sangat banyak.
Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai Tapera. Sejalan dengan serikat buruh, pengusaha sepakat program ini dinilai memberatkan pelaku usaha dan pekerja.
Dengan adanya iuran Tapera ini, akan semakin menambah beban baru, baik pemberi pekerja maupun pekerja. " Saat ini, beban pengutan yang telah ditanggung pemberi kerja sebesar 18,24%-19,74% dari penghasilan pekerja," kata Shinta dalam keterangannya, Selasa (28/5/2024).
Baca artikel detikfinance, "Pengusaha Blak-blakan Alasan Tolak Iuran Tapera"
selengkapnya https://finance.detik.com/moneter/d-7361555/pengusaha-blak-blakan-alasan- tolak-iuran-tapera.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menolak kebijakan pemerintah terkait iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), pasalnya beban pungutan yang ditanggung pemberi kerja saat ini sudah sangat banyak.
Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai Tapera. Sejalan dengan serikat buruh, pengusaha sepakat program ini dinilai memberatkan pelaku usaha dan pekerja.
Dengan adanya iuran Tapera ini, akan semakin menambah beban baru, baik pemberi pekerja maupun pekerja. " Saat ini, beban pengutan yang telah ditanggung pemberi kerja sebesar 18,24%-19,74% dari penghasilan pekerja," kata Shinta dalam keterangannya, Selasa (28/5/2024).
Baca artikel detikfinance, "Pengusaha Blak-blakan Alasan Tolak Iuran Tapera"
selengkapnya https://finance.detik.com/moneter/d-7361555/pengusaha-blak-blakan-alasan-
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menolak kebijakan pemerintah terkait iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), pasalnya beban pungutan yang ditanggung pemberi kerja saat ini sudah sangat banyak.
Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai Tapera. Sejalan dengan serikat buruh, pengusaha sepakat program ini dinilai memberatkan pelaku usaha dan pekerja.
Dengan adanya iuran Tapera ini, akan semakin menambah beban baru, baik pemberi pekerja maupun pekerja. " Saat ini, beban pengutan yang telah ditanggung pemberi kerja sebesar 18,24%-19,74% dari penghasilan pekerja," kata Shinta dalam keterangannya, Selasa (28/5/2024).
Baca artikel detikfinance, "Pengusaha Blak-blakan Alasan Tolak Iuran Tapera"
selengkapnya https://finance.detik.com/moneter/d-7361555/pengusaha-blak-blakan-alasan- tolak-iuran-tapera.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menolak kebijakan pemerintah terkait iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), pasalnya beban pungutan yang ditanggung pemberi kerja saat ini sudah sangat banyak.
Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai Tapera. Sejalan dengan serikat buruh, pengusaha sepakat program ini dinilai memberatkan pelaku usaha dan pekerja.
Dengan adanya iuran Tapera ini, akan semakin menambah beban baru, baik pemberi pekerja maupun pekerja. " Saat ini, beban pengutan yang telah ditanggung pemberi kerja sebesar 18,24%-19,74% dari penghasilan pekerja," kata Shinta dalam keterangannya, Selasa (28/5/2024).
Baca artikel detikfinance, "Pengusaha Blak-blakan Alasan Tolak Iuran Tapera"
selengkapnya https://finance.detik.com/moneter/d-7361555/pengusaha-blak-blakan-alasan-
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menolak kebijakan pemerintah terkait iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), pasalnya beban pungutan yang ditanggung pemberi kerja saat ini sudah sangat banyak.
Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai Tapera. Sejalan dengan serikat buruh, pengusaha sepakat program ini dinilai memberatkan pelaku usaha dan pekerja.
Dengan adanya iuran Tapera ini, akan semakin menambah beban baru, baik pemberi pekerja maupun pekerja. " Saat ini, beban pengutan yang telah ditanggung pemberi kerja sebesar 18,24%-19,74% dari penghasilan pekerja," kata Shinta dalam keterangannya, Selasa (28/5/2024).
Baca artikel detikfinance, "Pengusaha Blak-blakan Alasan Tolak Iuran Tapera"
selengkapnya https://finance.detik.com/moneter/d-7361555/pengusaha-blak-blakan-alasan- tolak-iuran-tapera.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik