• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi SIMBADA untuk Mempermudah Akses Manajemen Barang Pemerintah

N/A
N/A
Eman Suherman

Academic year: 2024

Membagikan "Aplikasi SIMBADA untuk Mempermudah Akses Manajemen Barang Pemerintah"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Aplikasi SIMBADA Untuk Mempermudah Akses Manajemen Barang Pemerintah

Written by Administrator Siaran Pers Jun 11, 2009

BATAM - Sistem tata kelola pemerintahan yang baik secara bertahap dan terukur (tangible) merupakan komitmen dan kebijakan Pemko Batam yang secara organisatoris diterjemahkan dengan sistem manajemen yang aplikatif dan memudahkan penyelenggaraan tugas-tugas pelayanan kepada masyarakat di Kota Batam. Salah satu aplikasi yang mempunyai keterkaitan erat dengan penyelenggaraan Tupoksi manajemen barang dilingkup Pemko Batam adalah penerapan Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah atau yang lebih akrab dikenal

dengan SIMBADA.

Tugas penghitungan dan inventarisasi fisik barang daerah bertujuan untuk meyakinkan kebenaran kepemilikan serta menilai kewajaran sesuai kondisi barang dimaksud. Dari hasil inventarisasi tersebut akan muncul aktiva tetap yang benar-benar dimiliki oleh Pemerintah Kota Batam, kemudian dilakukan penilaiannya sesuai dengan kebijakan Pemerintah Kota Batam yang hasilnya merupakan aktiva tetap sebagai saldo awal aset tetap dalam neraca barang pemerintah.

Untuk mewujudkan sistem informasi yang akurat dengan dukungan IT serta mendukung terwujudnya Batam Digital Island, Bagian Perlengkapan dan Aset Setdako Batam, selaku leading sektor tata kelola barang di Pemko Batam, melakukan bekerjasama dengan PT Indos Nesos Gemilang sebagai pihak konsultan dengan menggelar pelatihan Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA) berbasis jejaring internet atau website pada Kamis pagi (11/06) di lantai 4 kantor Walikota Batam. Peserta pelatihan sekitar 100 orang dari seluruh SKPD di lingkungan Pemko Batam selama hari kedepan dengan tujuan untuk sosialisasi dan memberikan pemahaman yang utuh penerapan sistem aplikasi SIMBADA tersebut dalam SKPD nya masing- masing yang sifatnya terpusat melalui server khusus sebagai sistem aplikasi perangkat lunak (software) komputer yang dibangun dalam rangka pengelolaan, inventarisasi barang-barang milik daerah dengan menampilkan format-format laporan standar yang telah dibakukan serta mudah dilaksanakan.

Kepala Bagian Perlengkapan dan Aset Pemko Batam, Salim, S.Sos dalam sambutannya yang mewakili Walikota Batam mengatakan aplikasi Simbada Pemko Batam berdasarkan

(2)

Permendagri No 17 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah dan Keputusan Menteri Dalam Negeri No 152 tahun 2004 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah. Aplikasi Simbada berbasis website ini pada tahap awal sebenarnya telah diterapkan di lingkungan Pemko Batam sejak tahun 2008 yang lalu secara terbatas dengan dukungan pembiayaan dari sumber-sumber keungan daerah yang dialokasikan dalam APBD Kota Batam sebagai bentuk komitmen Walikota dan Wakil Walikota Batam dalam peningkatan kualitas layanan publik dengan penggunaan teknologi informasi (IT) sesuai prioritas, katanya diawal sambutannya.

Sementara, Indrawati, S.Kom., selaku koordinator konsultan dari PT Indos Nesos Gemilang menjelaskan keunggulan dari Simbada yang mudah diakses karena dapat dijalankan di semua komputer yang terhubung dengan server tanpa membutuhkan konfigurasi atau setting yang rumit. “Cukup jalankan browser (Internet Explorer, Mozilla, dsb), sistem dapat diakses dengan mudah, karena sistem dibangun dengan berbasis web”, katanya seraya mempromosikan keunggulan produk IT yang dikuasainya tersebut.

Selain itu, aplikasi ini juga memiliki fleksibilitas tinggi, desain aplikasi yang modular, sehingga dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan proses bisnis atau aturan kebijakan manajemen dikemudian hari. Arsitektur aplikasi sangat memungkinkan untuk melakukan perubahan atau penambahan fitur aplikasi. Hal yang tidak kalah menariknya adalah dengan User Friendly dengan memberikan keleluasaan kepada pengguna berupa aplikasi sistem yang berorientasi pada pengguna (user oriented), sehingga proses pemahaman penggunaan sistem dapat dipelajari dengan cepat.

Terkait sistem yang digunakan berupa Multi Platform, yang dapat berjalan pada semua Sistem Operasi (MS Windows, Unix/Linux atau Mac OS) sehingga tidak menyulitkan bagi sistem operasional yang berbeda. Dan memiliki Interoperabilitas dengan Aplikasi Lain sehingga data- data yang dihasilkan aplikasi dapat dieksport ke dalam format file yang umum digunakan, seperti Microsoft Excel, sehingga proses pencetakan (print-out) dapat dilakukan dengan lebih mudah.

Aspek keamanan juga dijamin dengan sekuritas yang tinggi dan mumpuni yang mengandalkan sistem otentifikasi dan hak akses yang detail dalam mencegah akses data oleh orang yang tidak memiliki hak. Hal yang tak kalah pentingnya juga yang dimiliki sistem ini yang memiliki Arsitektur 3-Tier, yang memungkinkan aplikasi dapat digunakan oleh banyak pengguna dalam waktu yang bersamaan, kata Indrawati dengan penuh semangat.

Bambang Putranto, salah satu konsultan yang menangani aplikasi SIMBADA tersebut menjelaskan konfigurasi penggunaan aplikasi Simbada berbasis web berupa data base tekstual terpusat dikelola dengan R-DBMS MySQL bagian perlengkapan dan aset ditempatkan di server masing-masing SKPD. Jaringan aplikasi Simbada Pemko Batam menggunakan Lokal Area Network (LAN). Sementara server digunakan sebagai media penyimpanan data base yang dapat diakses secara cepat oleh user atau pengguna dari lokasi berbeda dan terhubung online ke internet. Client dalam hal ini SKPD atau pengurus barang berfungsi sebagai user atau penginput data yang mempunyai otorisasi dalam mengakses program Simbada dari server yang telah tersedia didalamnya program berbasis web dan memiliki akses data base.

(3)

Kepala Bagian Humas Pemko Batam, Drs Yusfa Hendri, M.Si, menambahkan bahwa aplikasi SIMBADA ini merupakan kewajiban bagi setiap pengurus barang/bendahara barang dimasing -masing SKPD sebagai operator di satuan kerjanya dengan tanggung jawab penuh oleh masing- masing pimpinan SKPD. “Sekalipun semua data-data terkait dengan barang dan inventaris telah diinput, bukan berarti tugas dan kewajiban para pengurus dan penyimpan barang sudah selesai, melainkan harus memberikan laporan dalam print-out dan/atau hard copy, sehingga dapat melakukan cross-check data serta meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan”, kata Yusfa menutup keterangannya.

(*hmscrew)

SIMBADA

SIMBADA Sistem Informasi Pengelolaan barang/ inventarisasi Daerah)

SIMBADA adalah Software yang diperuntukan untuk pemerintahan baik Pemerintahan daerah, BUMN maupun Departemen.

Software ini memberi kemudahan untk meningkatkan kinerja dan informasi secara cepat mengenai Data inventarisasi barang dan Aset pemerintahan termasuk sampai dengan nilai penyusutannya

Dengan DIMBADA, maka Pemerintah Daerah akan dapat memenuhi fungsi-fungsi : 1. Pemerintah Daerah mempunyai Informasi yang akurat mengenai Barang dan Aset Daerah

2. Penyelenggara Proses Penganggaran Kebutuhan akan barang yang terkoordinasi sesuai dengan fungsi dan kebutuhan.

3. Adanya Standarisasi Kode barang sesuai dinas/instansi.

4. Proses Pemeliharaan barang yang teratur dan tertata guna sehingga berimbas pada Efisiensi dan efektifitas biaya.

5. Pemanfaatan setiap jenis barang atau Aset sesuai dengan fungsi dan kebutuhanya.

MODUL-MODUL SIMBADA

1. Modul Perencanaan Barang dan Fasilitas dalam modul Sistem Perencanaan Barang

2. Modul Pencatatan Pengadaan Barang. Modul ini merupakan media pengelolaan administrasi yang berkaitan dengan pengadaan Barang

3. Modul Pemeriksaan dan Seleksi Barang. Merupakan modul yang berfungsi untuk mencatat hasil pemeriksaan dan seleksi terhadap barang yang telah diterima.

(4)

4. Modul Penyimpanan Barang Merupakan modul yang memudahkan petugas dalam mencari posisi barang. Fasilitas dalam sistem penyimpanan barang

5. Modul Distribusi Barang Modul ini mencakup distribusi barang pengadaan dan inventaris mulai dari pemesanan kepada rekanan hingga distribusi kepada unit kerja yang membutuhkan. .

6. Modul Laporan Eksekutif Modul Laporan eksekutif akan memberikan informasi yang akurat dan uptodate kepada Kabiro/Kabag berkaitan dengan pengelolaan administrasi barang.

SIMBADA secara umum ditujukan untuk digunakan di lingkungan pemerintah daerah tingkat kota dan kabupaten, namun tidak menutup kemungkinan untuk digunakan pada perusahaan tingkat menengah keatas

Beberapa fitur penting sebagai inovasi adalah penggunaan barcode pada inventarisasi barang yang akan memudahkan proses opname barang. Penggunaan kartu inventaris barang juga masih diterapkan dalam aplikasi ini

Aplikasi ini menggunakan arsitektur desktop client-server yang berbasis Microsoft Windows. Pada beberapa daerah kajian di daerah dengan infrastruktur kurang memadai, aplikasi ini dimodifikasi menjadi "stand alone application" dengan kondisi-kondisi tertentu.

I MADE WIRYANA: Simbada Catat Rapi Aset Daerah

Ditulis pada 08 October 12

(5)

SIMBADA adalah software yang diperuntukkan bagi pemerintahan, yang mampu memberi kemudahan untuk meningkatkan kinerja dan informasi secara cepat mengenai data inventarisasi barang dan aset pemerintahan termasuk sampai dengan nilai penyusutannya atau berpindah tangan.

Simbada secara umum ditujukan untuk digunakan di lingkungan pemerintah daerah tingkat kota dan kabupaten, namun tidak menutup kemungkinan untuk digunakan pada perusahaan tingkat menengah ke atas, khususnya badan usaha milik negara (BUMN).

Beberapa fitur penting sebagai inovasi adalah penggunaan barcode pada inventarisasi barang yang akan memudahkan proses opname barang. Penggunaan kartu inventaris barang juga masih diterapkan dalam aplikasi ini.

Yang unik, aplikasi dari Universitas Gunadarma ini menggunakan arsitektur desktop client- server yang berbasis Open Source. Untuk mengenal lebih jelas mengenai Simbada, berikut percakapan BISKOM dengan Koordinator Kerjasama Simbada sekaligus Dosen Universitas Gunadarma, I Made Wiryana, baru-baru ini.

Bagaimana awal cerita dibuatnya Program Simbada ini di Universitas Gunadarma? Apa motif dan tujuannya?

Motifnya untuk membantu pemerintah, bukan cari profit.sekaligus memberikan pengalaman lapangan untuk mahasiswa S2 di Universitas Gunadarma dalam membentuk tenaga industri yang tidak “greedy”.

Sampai sekarang bagaimana progress dari Simbada ini?

Saat ini kami sedang membereskan lisensi, pendaftaran HaKI lisensi open source, nanti instansi

(6)

pemerintah tinggal download aplikasinya di SINI!. Kami juga sedikan materi training, kustomisasi juga akan free disediakan. Semua untuk membantu pemerintah secara langsung.

Berapa lama waktu yang diperlukan untuk training petugas entry datanya?

Tidak lama , hanya satu sampai tiga hari saja cukup.

Mengapa bisa sampai gratis jika instansi pemerintah ingin memakai Simbada ini?

Sebenarnya yang mendanai dari United Nations Development Program (UNDP), kemudian kami free-kan. Kami juga dibantu co finance kampus untuk selanjutnya kami berikan hasilnya kepada publik. Jadi kami akan mulai merilis dengan yang memakai pertama kali di Aceh. Dari situ, lima kabupaten/kota lainnya akan menyusul menggunakan Simbada.

“Universitas Gunadarma merilis Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (Simbada), sebuah aplikasi gratisan (free) yang mampu membantu pengelolaan harta dan aset daerah

untuk membantu pemerintah daerah dalam mengelola aset daerahnya.

Simbada dirilis untuk digunakan pada instansi pemerintah, yang di-launching pertama kali di Aceh nanti.”

Sepertinya ini bakal digunakan di semua instansi pemerintah daerah ya?

Memang kami kerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang nantinya akan mendorong pemda memakai Simbada. Universitas Gunadarma akan membantu perusahaan atau kampus di daerah untuk menguasai software ini sehingga mereka jadi bisa mensupport dan kustomisasi.

Sebenarnya apa yang membedakan cara konvensional dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI) dalam pencatatan aset ini?

Cara mencatat dan menghitung aset memang rumit, bahkan boleh dibilang lebih rumit dari akuntansi. Buku bacaannya saja jarang ada. Jadi, pengelolaan aset itu memang rumit prosesnya.

Kalau tidak dibantu perangkat lunak, kasihan harta dan aset negara jika tidak tercatat dengan baik.

Tapi yang membedakan cara konvensional dengan Simbada adalah, kalau dalam Simbada itu mengikuti aturan Kemendagri dan Kementerian Keuangan sehingga pemda ketika harus membuat laporan, tidak mengalami kesulitan lagi. Simbada dibuat dengan sistem modular sehingga ketika diintegrasikan dengan sistem lain, seperti sistem mobile dan sebagainya itu sudah mudah, tidak perlu repot lagi.

Selama ini pemda menggunakan jasa konsultan kalau mereka menghitung aset

daerahnya. Nah, apa nanti tetap didampingi konsultan Simbada ini? Dan apa konsultan Simbada free juga?

Dengan Simbada mereka bisa entry sendiri dan reportnya sudah mengikuti aturan Kemendagri

(7)

maupun Kementerian Keuangan. Meski demikian, kita tetap memberi kesempatan bagi konsultan yang “cari makan” untuk kustomisasi dan support lokalnya nanti.

Selain entry aset bergerak dan tak bergerak, apa lagi yang bisa diinput? Fitur dalam Simbada apa aja?

Yang diinput itu semua aset yang dikenal dalam pemerintah daerah, tapi tentang investasi belum ada karena belum ada kejelasan definisinya dari Kemendagri.

Misalnya untuk entry aset yang sedang disengketakan bagaimana? Bukankah biasanya akibat pemekaran daerah kerap ada kasus rebutan aset?

Aset yang di-entry di Simbada itu yang sudah clear melalui tahapan entry dan validasi. Nah, ini susahnya kalau ada workflow yang rumit untuk aset validasi, karena ada pemusnahan dan ada pemindahan

Apakah perlu perangkat keras khusus lagi? Dan apakah Simbada ini langsung online ke Kemendagri?

Tidak perlu perangkat keras khusus lagi. Kemendagri atau provinsi bisa mengambil report dan data bila diperlukan dan support eAudit. Jadi aplikasinya udah diset support model services query yang interoperable.

Kapasitas aplikasinya berapa megabites?

Softwarenya sendiri tidak begitu besar, tapi kalau sudah dimasukan data otomatis kapasitas databasenya jadi besar.

Bisa tampung data unlimited atau terbatas berapa giga?

Saat ini sudah lumayan cukup untuk menyimpan data bertahun-tahun, tapi in the future mau di- upgrade pakai cluster system untuk database-nya. Karena data di pemda saat ini untuk setahun saja masih gampang di-handle. Dengan Simbada ini diharapkan bisa menjadi kontribusi nyata buat publik

Bagaimana cara publik bisa mengaksesnya? Apa dibebaskan, mengingat transparansi pemda mungkin masih tidak begitu terbuka.

Kita memiliki Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP), jadi pemerintah harus terbuka datanya dan publik bisa langsung tahu aset pemda yang sudah tercatat, apa yang sudah tervalidasi, apa langsung online bentuk kontrol publik secara langsung.

Tentu saja banyak juga pihak lain yang akan keberatan dengan adanya Simbada ini nanti.

Karena bisa ketahuan aset yang berpindah tangan karena tanah disimpan dalam alat global positioning system (GPS) langsung ke Geographical Information System (GIS). Tapi tentunya sebagai warga negara Indonesia, kita berharap dapat mulai menciptakan pemerintahan yang bersih. • IWA

Artikel Terkait

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Penerapan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah..

pengelolaan barang milik negara pada Kantor Pertanahan Kota Padang yaitu:. Bagaimana Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa proses penerimaan, penyimpanan dan penyaluran barang milik daerah di Pemerintah Kota Kotamobagu sudah

Setelah diuraikan mengenai Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara dalam kerangka Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat beserta kebijakan

Dari hasil implementasi pemrograman yang dilakukan penulis untuk aplikasi sistem informasi manajemen data pengadaan barang atau jasa (SiMDA-PBJ) telah berhasil

Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SMAK BMN) telah diterapkan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Malang sejak Tahun

Laporan tugas akhir ini berujudul “Pengaruh Implementasi Sistem Informasi Aplikasi Teknologi Informasi Siklus Barang Daerah (ATISISBADA) Terhadap Kualitas

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah, Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah, Dan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan