AD/ART FSP KEP SPSI MUNAS V 2007
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA
HASIL MUNAS VII TAHUN 2007 DAN
HASIL RAPAT KERJA KHUSUS (RAKERSUS) TAHUN 2009 FSP KEP SPSI
Disusun O L E H
PIMPINAN PUSAT
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA
Jl. Raya Pasar Minggu Km. 17 No. 9 Telp/Fax. 021-7942162 Jakarta 12740 Rekening Organisasi Bank BRI Cabang Tanah Abang-atas Nama PP SP KEP SPSI
No. Rek : 001-801-000-282-30-2 Nomor:113/V/N/VIII/2001 Website : ppfspkep-spsi.blogspot.com
E-mail : [email protected]
Layanan SMS Internet PP FSP KEP SPSI : 0813-8914-9449 ii
KATA PENGANTAR
Segenap keluarga besar SP.KEP-SPSI dari Sabang sampai Merauke menyampaikan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan ridhonya Musyawarah Nasional V yang dilaksanakan pada tanggal 29 – 31 Agustus 2007 di Wisma Bahtera Bogor
Jawa Barat yang telah berlangsung secara Demokratis dengan sukses menghasilkan keputusankeputusan
yang menjadi konsensus nasional yaitu sebagai berikut :
1. Memilih dan menyusun Pengurus Masa Bhakti 5 Tahun yang akan datang.
2. Menetapkan Program Kerja Organisasi.
3. Menetapkan AD/ART hasil Munas V Tahun 2007.
Musyawarah Nasional V telah menghasilkan keputusan yang sangat strategis dalam rangka melanjutkan Reformasi internal organisasi FSP KEP SPSI yaitu melakukan perubahan dan penambahan pada AD/ART sebanyak 23 item*. Hal ini dilakukan guna
menghadapi tantangan yang begitu besar dalam era kebebasan berserikat supaya SP.KEP-SPSI
mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik.
Selanjutnya dengan dicetaknya hasil Munas V ini diharapkan seluruh perangkat organisasi (PP, PD, PC dan PUK) dalam menjalankan organisasi dapat secepatnya
mengikuti
dan melaksanakan ketentuan sesuai AD/ART hasil Munas V Tahun 2007 serta keputusankeputusan
yang lainnya.
Akhirnya dengan memohon petunjuk dan bimbingan Tuhan Yang Maha Esa, agar kita semua dapat melaksanakan dan menjalankan organisasi dengan sungguh-sungguh dan
penuh
rasa tanggungjawab.
Jakarta, 05 Oktober 2007 PIMPINAN PUSAT
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA
( JACOB NUWA WEA, S.Sos ) ( SUBIYANTO,S.Sos ) KETUA UMUM SEKRETARIS UMUM
*. Yang dicetak tebal iii
DAFTAR ISI
1. Nomor : Kep.04/MUNAS V/FSP.KEP/VIII/2007 Tentang : Laporan Pertanggungjawaban 2. Nomor : Kep.05/MUNAS V/FSP.KEP/VIII/2007
Tentang : Pembentukan Komisi-Komisi 3. Nomor : Kep.06/MUNAS V/FSP.KEP/VIII/2007 Tentang : Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
4. Nomor : Kep.07/MUNAS V/FSP.KEP/VIII/2007 Tentang : Program Umum Organisasi 5. Nomor : Kep.08/MUNAS V/FSP.KEP/VIII/2007
Tentang : Rekomendasi
6. Nomor : Kep.09/MUNAS V/FSP.KEP/VIII/2007 Tentang : Penyempurnaan Materi Munas 7. Nomor : Kep.10/MUNAS V/FSP.KEP/VIII/2007
Tentang : Ketua Umum Terpilih DPP SP.KEP.SPSI Periode 2007 -2012 8. Nomor : Kep.11/MUNAS V/FSP.KEP/VIII/2007
Tentang : Pembentukan Formatur
9. Nomor : Kep.12/MUNAS V/FSP.KEP/VIII/2007
Tentang : Komposisi Personalia Dewan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan SPSI.
1
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SPSI Nomor : Kep.04/MUNAS V/SP.KEP/VIII/2007
TENTANG
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PIMPINAN PUSAT
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SPSI Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Menimbang : a. Bahwa berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan berkewajiban menyampaikan pertanggungjawaban hasil kerja selama periode masa bhaktinya dalam sidang Musyawarah Nasional Federasi
Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan.
b. Bahwa dalam laporan pertanggungjawaban termasuk laporan keuangan
Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan, yang disampaikan dalam Musyawarah Nasional V
Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan, telah memenuhi seluruh ketentuan organisasi FSP.KEP.SPSI.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan SPSI hasil Musyawarah Nasional Luar
Biasa tanggal 20 – 23 Juli 2001.
2. Keputusan Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan No. Kep.02/MUNAS V/
SP.KEP.SPSI/VIII/2007 tentang Tata Tertib Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan.
Memperhatikan : 1. Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja
Kimia, Energi dan Pertambangan, yang disampaikan dalam Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan
pada tanggal 29 – 31 Agustus 2007 di Cipayung, Bogor, Jawa Barat.
2. Tanggapan dan pandangan umum peserta dalam sidang Paripurna Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan yang membahas tentang Laporan Pertanggungjawaban dan Laporan Keuangan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Kimia,
Energi dan Pertambangan periode 2001 – 2006.
2
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN TENTANG
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DAN LAPORAN KEUANGAN PIMPINAN PUSAT FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI
DAN PERTAMBANGAN PERIODE 2001 – 2006.
Pertama : Menerima laporan pertanggungjawaban Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan yang disampaikan dalam
Musyawarah Nasional V pada tanggal 29 – 31 Agustus 2007, sebagaimana terlampir dalam keputusan ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dengan keputusan ini.
Kedua : Laporan pertanggungjawaban sebagaimana tersebut pada diktum pertama keputusan ini lebih lanjut dipergunakan sebagai tolak ukur serta pedoman
untuk menyusun Program Umum Organisasi Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan periode 2007 – 2012.
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Cipayung Pada tanggal : 30 Agustus 2007
PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH NASIONAL V
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN 1. NURHAIDAH, SE, SH K E T U A
2. ANAS GUNADI, ST SEKRETARIS 3. YEKTI W. ANGGOTA 4. DENDY PRAYITNO ANGGOTA 5. MANSYUR M. SALEH, SH, ME ANGGOTA
3
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SPSI Nomor : Kep.05/MUNAS V/SP.KEP/VIII/2007
TENTANG
PEMBENTUKAN KOMISI – KOMISI MUSYAWARAH NASIONAL V
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SPSI Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Menimbang : a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai pemegang kekuasaan tertinggi
organisasi berwenang mengambil keputusan-keputusan strategis dan mendasar untuk dilaksanakan sesuai aspirasi dan amanat Musyawarah
Nasional Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan.
c. Bahwa agar berbagi permasalahan yang dimusyawarahkan dengan dibahas secara mendalam, tertib, lancar, berhasil guna dan berdaya guna
bagi kelangsungan hidup organisasi, maka perlu dibentuk komisi-komisi yang bertugas mengevaluasi dan merubah Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga, menyusun Program Umum dan Rekomendasi.
d. Bahwa untuk maksud tersebut diperlukan adanya keputusan Musyawarah Nasional V FSP.KEP.SPSI tentang Pembentukan Komisi -
Komisi.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan SPSI hasil Musyawarah Nasional Luar
Biasa tanggal 20 – 23 Juli 2001.
2. Keputusan Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan No. Kep.02/MUNAS V/
SP.KEP.SPSI/VIII/2007 tentang Tata Tertib Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan.
Memperhatikan : Hasil permusyawaratan dalam Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan, yang membahas masalah-masalah
Pembentukan Komisi-Komisi Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan pada tanggal 29 – 31 Agustus
2007.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN TENTANG
PEMBENTUKAN KOMISI-KOMISI MUSYAWARAH NASIONAL V FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN
PERTAMBANGAN.
4
Pertama : Komisi-komisi dalam Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan terdiri dari :
1. Komisi A : Komisi Bidang Organisasi (AD/ART) 2. Komisi B : Komisi Bidang Umum Organisasi
3. Komisi C : Komisi Rekomendasi
Kedua : Menugaskan kepada masing-masing komisi untuk menyusun dan
menetapkan komposisi personalia komisi sesuai dengan kebutuhan.
Ketiga : Hasil kerja komisi wajib disampaikan dalam sidang Paripurna Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan.
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Cipayung Pada tanggal : 30 Agustus 2007
PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH NASIONAL V
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN 1. NURHAIDAH, SE, SH K E T U A
2. ANAS GUNADI, ST SEKRETARIS 3. YEKTI W. ANGGOTA 4. DENDY PRAYITNO ANGGOTA 5. MANSYUR M. SALEH, SH, ME ANGGOTA
5
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SPSI Nomor : Kep.06/MUNAS V/SP.KEP/VIII/2007
TENTANG
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SPSI (AD/ART FSP.KEP.SPSI)
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Menimbang : a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai pemegang kekuasaan tertinggi
organisasi berwenang untuk mengubah, menyempurnakan dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Federasi
Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan SPSI.
b. Bahwa Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia merupakan pedoman pokok dalam rangka mewujudkan Visi,
Misi dan Kebijakan Organisasi FSP.KEP.SPSI.
c. Bahwa untuk itu perlu adanya keputusan Musyawarah Nasional V FSP.KEP.SPSI tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan SPSI.
Mengingat : 1. UUD 1945
2. UU No. 21 Tahun 2000 Jo. Permenaker No. 16 Tahun 2001.
3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hasil MUNASLUB II tanggal 20 – 23 Juli 2001.
Memperhatikan : 1. Hasil Permusyawaratan Komisi Organisasi yang membahas Rancangan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan SPSI.
2. Hasil Permusyawaratan dalam sidang Paripurna Munas V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan pada tanggal 29 – 31
Agustus 2007.
Menetapkan : KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN TENTANG
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN
PERTAMBANGAN SPSI.
Pertama : Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia secara
terperinci adalah sebagaimana terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keputusan ini.
6
Kedua : Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia sebagaimana dimaksud dalam dictum pertama keputusan ini, merupakan
pedoman pokok dalam mewujudkan fungsi dan tujuan organisasi.
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Cipayung Pada tanggal : 30 Agustus 2007
PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH NASIONAL V
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN 1. NURHAIDAH, SE, SH K E T U A
2. ANAS GUNADI, ST SEKRETARIS 3. YEKTI W. ANGGOTA 4. DENDY PRAYITNO ANGGOTA 5. MANSYUR M. SALEH, SH, ME ANGGOTA
7
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SPSI Nomor : Kep.07/MUNAS V/SP.KEP/VIII/2007
TENTANG
PROGRAM UMUM ORGANISASI
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SPSI Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Menimbang : a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai pemegang kekuasaan tertinggi
organisasi berwenang menyusun dan menetapkan Program Umum Organisasi sebagaimana diamanatkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan
Pertambangan SPSI.
b. Bahwa program umum organisasi dimaksudkan untuk memberikan kejelasan pedoman dan arah perjuangan organisasi dalam mewujudkan
tujuan organisasi FSP.KEP.SPSI.
c. Bahwa oleh karenanya perlu adanya suatu keputusan Musyawarah Nasional V FSP.KEP.SPSI.
Mengingat : 1. UUD 1945
2. UU No. 21 Tahun 2000 Jo. Permenaker No. 16 Tahun 2001.
3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hasil MUNASLUB II tanggal 20 – 23 Juli 2001.
Memperhatikan : 1. Hasil Permusyawaratan Komisi Program Umum Organisasi yang membahas rancangan Program Umum Organisasi Federasi Serikat
Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia.
2. Hasil Permusyawaratan dalam sidang Paripurna Munas V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan pada tanggal 29 – 31
Agustus 2007.
Menetapkan : KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN TENTANG
PROGRAM UMUM ORGANISASI FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SERIKAT PEKERJA
SELURUH INDONESIA DALAM MUNAS V FSP.KEP.SPSI.
Pertama : Program umum organisasi Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia merupakan pedoman dan
arah perjuangan dalam mewujudkan tujuan organisasi FSP.KEP.SPSI disusun dengan sistematis sebagai berikut :
8
I. Program Bidang Organisasi II. Program Bidang Keuangan Organisasi III. Program Bidang Pendidikan dan Pelatihan
IV. Program Bidang Hubungan Industrial
V. Program Bidang Kesejahteraan dan Jaminan Sosial VI. Program Bidang Perlindungan dan pembelaan VII. Program Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
VIII. Program Bidang Hubungan Luar Negeri IX. Penutup
Kedua : Program Umum Organisasi Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia secara terperinci adalah
sebagaimana terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keputusan ini.
Ketiga : Menugaskan kepada Pengurus Pimpinan Pusat FSP.KEP.SPSI periode 2007 – 2012 untuk mengemban amanat dan melaksanakan keputusan ini, serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan Musyawarah Nasional berikutnya.
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Cipayung Pada tanggal : 30 Agustus 2007
PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH NASIONAL V
SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN 1. NURHAIDAH, SE, SH K E T U A
2. ANAS GUNADI, ST SEKRETARIS 3. YEKTI W. ANGGOTA 4. DENDY PRAYITNO ANGGOTA 5. MANSYUR M. SALEH, SH, ME ANGGOTA
9
PROGRAM UMUM
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA
PENDAHULUAN A. Umum
1. Program umum ini merupakan pokok-pokok program Federasi Anggota Kimia Energi dan Pertambangan SPSI untuk periode 2007 – 2012 guna mencapai tujuan organisasi dan menjawab tantangan era industrialisasi dan kebebasan berserikat sehingga SP.KEP.SPSI
dapat menjadi organisasi yang solid, mandiri, professional dan bertanggungjawab.
2. Program umum dijabarkan dalam uraian program kegiatan yang merupakan pedoman dan
pemberi arah yang mengikat bagi seluruh jajaran FA.KEP.SPSI pada semua tingkatan.
3. Pokok-pokok program ini merupakan reformasi, peningkatan dan kesinambungan dari program sebelumnya.
B. Maksud dan Tujuan
1. Program umum ini merupakan rumusan dan langkah-langkah perjuangan FA.KEP.SPSI sebagai proses pelaksanaan fungsi dan usaha untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Meningkatkan perlindungan, pembelaan, jaminan sosial, kepastian kerja, dan kesejahteraan
pekerja Indonesia, khususnya anggota FA.KEP.SPSI, serta hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan.
3. Meningkatkan dan mengembangkan fungsi FA.KEP.SPSI sebagai organisasi yang bebas,
mandiri, demokratis, bertanggungjawab dan professional.
4. Menyamakan visi, misi dan persepsi bidang fungsionaris organisasi dan anggota FA.KEP.SPSI dengan berlandaskan konstitusi organisasi (AD/ART) dan
perundangundangan ketenagakerjaan yang berlaku.
5. Meningkatkan budaya ethos kerja serta peningkatan produksi dan produktifitas dalam hubungan industrial yang harmonis sehingga terciptanya ketenangan kerja dan ketenangan
usaha.
6. Sarana untuk mengembalikan keutuhan dan memperkokoh organisasi agar menjadi organisasi
yang solid dan mandiri serta mampu berkiprah dan berperan aktif sehingga eksistensi FA.KEP.SPSI lebih nyata di era industrialisasi serta siap bersaing secara sehat dengan
serikat
pekerja-serikat pekerja lain di era kebebasan berserikat.
C. Landasan
1. Landasan Idiil = Pancasila dan UUD 1945 2. Landasan Konstitusi = GBHN
3. Landasan Operasional = AD/ART FSP.KEP.SPSI D. Ruang Lingkup Program
I. PROGRAM BIDANG ORGANISASI Sasaran :
1. FSP.KEP.SPSI sebagai organisasi yang bebas, mandiri, demokratis, bertanggungjawab dan
professional mampu menghadapi dan menjawab tantangan di era industrialisasi dan kebebasan berserikat.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas anggota FA.KEP.SPSI sehingga FA.KEP.SPSI menjadi
Serikat Pekerja yang terdepan dan terbaik dalam kualitas dan kuantitas (jumlah).
10
3. Fungsionaris organisasi mampu berperan aktif dalam meningkatkan pengetahuan pekerja
sehingga pekerja dapat memahami manfaat dan pentingnya organisasi serikat pekerja dan FA.KEP.SPSI dikenal disemua lapisan kaum pekerja.
4. Seluruh fungsionaris organisasi dan anggota FA.KEP.SPSI mempunyai kesamaan dalam visi,
misi dan persepsi organisasi.
Bentuk kegiatan :
1. Melakukan pendataan ulang keanggotaan organisasi dan jajaran pengurus secara nasional.
2. Menetapkan bentuk Kartu Tanda Anggota (KTA) dan sistem registrasi keanggotaan yang sederhana dan mudah dipahami.
3. Mendorong dan mengembangkan jumlah anggota dengan pembentukan perangkat- perangkat
organisasi di semua tingkatan (unit, cabang, daerah).
4. Mensosialisasikan semua keputusan-keputusan Munas kepada seluruh anggota agar dapat
dipahami, ditaati dan dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab.
5. Meningkatkan sistem koordinasi/konsolidasi organisasi dan perusahaan komunikasi, informasi, publikasi, dokumentasi dan perpustakaan.
6. Mengintensifkan komunikasi dan informasi melalui liflet, penerbitan buku-buku dan media informasi (media cetak) lainnya.
7. Membentuk dan mengefektifkan lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang).
8. Mendorong setiap perangkat organisasi agar disiplin terhadap tanggungjawab dan fungsionaris kepemimpinannya sehingga dapat mengikuti semua kegiatan organisasi yang
menjadi kewajibannya.
9. Mengadakan langkah-langkah untuk menegakkan disiplin organisasi disemua tingkatan.
10. Mendorong dan mengembangkan sifat keterbukaan disemua tingkatan organisasi sehingga
mempermudah dalam evaluasi, intropeksi dan mencari solusi pemecahan dalam setiap masalah-masalah yang dihadapi organsiasi.
11. Membuat buku-buku tentang petunjuk pelaksanaan Musnik, Muscab, Musda dan petunjuk
pelaksanaan lainnya.
12. Mengintensifkan pelaksanaan rapat koordinasi dengan seluruh perangkat organisasi disemua
tingkatan dan melibatkan perangkat-perangkat organsiasi.
II. PROGRAM BIDANG KEUANGAN ORGANISASI Sasaran :
1. Menggali sumber dana organisasi untuk menunjang suksesnya pelaksanaan misi organisasi.
2. Tertib administrasi disemua tingkatan yang bersih, transparan, professional dan bertanggungjawab (BTP).
3. Transparansi keuangan/kekayaan organisasi.
4. Meningkatkan kemampuan pengurus FSP.KEP.SPSI dalam mengelola keuangan organisasi.
Bentuk Kegiatan :
1. Menertibkan dan menggalakan pelaksanaan Check Off System (COS) diseluruh perangkat
organisasi sesuai dengan AD/ART.
2. Memperluas kerjasama ekonomi dengan lembaga-lembaga nasional dan internasional.
3. Menetapkan pola penggalian dana organisasi.
4. Membentuk badan-badan usaha dan melakukan kegiatan ekonomi lain yang memberikan
keuntungan bagi organisasi.
5. Menetapkan pola penyusunan anggaran Pendapatan dan belanja Organisasi (APBO) dan
Administrasi Keuangan Organisasi yang sederhana, mudah dipahami, bersih, professional transparan dan bertanggungjawab.
11
6. Menetapkan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja organisasi (APBO) dan mengadakan administrasi/pembukuan keuangan organisasi yang transparan dan
bertanggungjawab.
7. Membuat laporan keuangan secara periodik selambat-lambatnya setiap 6 (enam) bulan sekali
dan disampaikan kepada seluruh perangkat organisasi.
III. PROGRAM BIDANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sasaran :
1. Meningkatkan pengetahuan dan memperluas wawasan seluruh fungsionaris organisasi dan
anggota FA.KEP.SPSI pada khususnya dan kaum pekerja pada umumnya tentang fungsi dan
peran organisasi pekerja dan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan lainnya.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
3. Mencetak kader-kader pemimpin serikat pekerja yang handal, berwawasan luas, memiliki leadership yang baik, jujur dan bertanggungjawab dan siap menghadapi tantangan masa
depan dan professional.
Bentuk Kegiatan :
1. Melaksanakan pendidikan dengan pola berjenjang, antara lain : a. Pendidikan dasar
b. Pendidikan lanjutan & umum (lokakarya, seminar, dll)
c. Pendidikan spesialisasi (Juru didik, Juru runding, Perlindungan & pembelaan tanaga kerja, Management, Leadership, dll)
2. Menyusun dan terus-menerus melakukan perbaikan dan penyempurnaan kurikulum pendidikan, modul dan materi pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan anggota
serta
perkembangan ketenagakerjaan dan mudah untuk dilaksanakan oleh seluruh perangkat organisasi.
3. Meningkatkan frekuensi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang tepat sasaran bagi seluruh fungsionaris dan anggota baik secara swadaya maupun bekerja sama dengan
lembaga
pemerintah, swasta maupun lembaga-lembaga internasional.
4. Mengadakan penyuluhan-penyuluhan secara intensif, baik kepada anggota maupun pekerja
yang belum menjadi anggota.
5. Menyebarluaskan dan mensosialisasikan hukum ketenagakerjaan yang berlaku.
IV. PROGRAM BIDANG HUBUNGAN INDUSTRIAL Sasaran :
1. Terciptanya hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan.
2. Peningkatan kualitas KKB secara berkesinambungan.
3. Adanya KKB standar untuk perusahaan-perusahaan disektor Kimia, Energi dan Pertambangan.
4. Dapat menyelesaikan PHI/PHK dengan lebih cepat, efektif dan ekonomis.
Bentuk Kegiatan :
1. Memperjuangkan norma hubungan industrial menjadi UU yang memiliki kekuatan hukum yang jelas dan mengikat.
2. Memperjuangkan perbaikan UU Perselisihan Perburuhan sehingga proses penyelesaian Perselisihan (PHI/PHK) lebih cepat, efektif dan ekonomis.
3. Mewujudkan dan meningkatkan hubungan industrial yang serasi, setara dan seimbang antara
hak dan kewajiban dan melaksanakan sepenuhnya tiga azas kemitraan (mitra dalam produksi,
tanggungjawab dan menikmati keuntungan).
12
4. Mengupayakan peningkatan kualitas PP menjadi KKB secara terus menerus/berkesinambungan.
5. Mendorong agar disetiap perusahaan dibentuk lembaga kerjasama bipartit yang anggotanya
terdiri dari unsur pengusaha dan serikat pekerja yang berfungsi sebagai forum evaluasi, pengkajian dan pembahasan masalah ketenagakerjaan yang berkesinambungan
diperusahaan.
6. Melaksanakan penyuluhan/sosialisasi tentang norma-norma hubungan industrial.
7. Mendorong agar diperusahaan yang telah terbentuk Serikat Pekerja dapat segera menyusun/membuat Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang berkualitas dan
mencerminkan kesetaraan dan kesinambungan antara hak dan kewajiban serta terciptanya hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan.
V. PROGRAM BIDANG KESEJAHTERAAN DAN JAMINAN SOSIAL Sasaran :
1. Peningkatan kualitas dan perlindungan dari jaminan sosial tenaga kerja.
2. Adanya jaminan kepastian kerja bagi seluruh pekerja dan jaminan hidup pasca kerja (pensiun).
3. Peningkatan kesejahteraan bagi pekerja dan keluarganya sehingga dapat terwujud amanat
UUD 1945 yaitu terciptanya penghidupan yang layak bagi pekerja dan keluarganya.
4. Menjadi wakil serikat pekerja dan mampu berperan aktif dalam komisi atau dewan pengupahan dan kesejahteraan sosial baik nasional maupun daerah.
5. Terwujudnya kepemilikan saham perusahaan oleh para pekerjanya.
6. Terwujudnya upah sektoral regional khususnya sektor Kimia, Energi dan Pertambangan.
Bentuk Kegiatan :
1. Mendesak Pemerintah untuk merevisi UU No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun agar
setiap perusahaan wajib mengikutsertakan pekerjanya kedalam program pensiun dengan manfaat yang lebih baik.
2. Mendesak Pemerintah untuk segera merevisi UU No. 3 Tahun 19925 tentang JAMSOSTEK
beserta peraturan pelaksanaannya agar lebih menjamin dan meningkatkan perlindungan bagi
tenaga kerja dan keluarganya serta ikut sertanya wakil-wakil pekerja dalam pengelolaan dan
pengawasan pelaksanaannya.
3. Memperjuangkan adanya pola kebijakan pemerintah dibidang pengupahan yang mendukung
peningkatan kesejahteraan pekerja dan produktifitas.
4. Mendorong Pemerintah untuk merevisi undang-undang tentang kepemilikan saham perusahaan agar penjualan saham-saham perusahaan diorientasikan dan diprioritaskan
kepada
pekerjanya sebelum dijual ke bursa efek.
5. Mendorong Pemerintah agar menjadi fasilitator bagi pengusaha dalam pembentukan asosiasi
pengusaha khususnya disektor Kimia, Energi dan Pertambanagan sehingga upah sektor regional dapat terealisasi.
6. Mengupayakan peningkatan nilai kalori dan kualitas serta kuantitas barang dalam komponen
kebutuhan hidup minimum sehingga menjadi kebutuhan hidup layak baik bagi pekerja lajang
maupun berkeluarga (istri & anak).
7. Mendorong dan mengupayakan pembentukan lembaga keuangan disetiap tingkatan/jenjang
organisasi seperti koperasi dan usaha ekonomi lainnya.
8. Mengupayakan agar dapat terwakili dalam komisi/dewan pengupahan dan kesejahteraan sosial dengan didukung data keanggotaan yang real dan aktual.
9. Mengkaji secara mendalam dan menyusun suatu program dana abadi dari anggota sebagai
modal untuk pendirian unit usaha seperti Bank Pekerja, pasar swalayan dan unit usaha lainnya yang diorientasikan untuk peningkatan kesejahteraan anggota.
10. Bekerjasama dengan lembaga pendidikan baik swasta maupun negeri untuk mengadakan
seminar, lokakarya/pelatihan lainnya tentang teknik membaca laporan keuangan perusahaan
13
sehingga fungsionaris organisasi memahami dan mengerti kondisi kemampuan ekonomi perusahaan sehingga dalam mengupayakan peningkatan kesejahteraan anggota lebih
realistis
dan meningkatkan bargaining position/posisi tawar yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan anggota.
11. Mendesak Pemerintah dan PT. Jamsostek untuk mendirikan rumah Sakit minimal 1 (satu) unit rumah Sakit untuk pekerja di daerah (disentra industri).
VI. PROGRAM BIDANG PERLINDUNGAN DAN PEMBELAAN Sasaran :
1. Peningkatan perlindungan dan pembelaan bagi anggota.
2. Peningkatan perlindungan bagi tenaga kerja harian lepas, kontrak, borongan, pekerja wanita
dan anak.
3. Seluruh fungsionaris organisasi dan anggota memahami bagaimana mekanisme penyelesaian
perselisihan industrial dan sistem koordinasi dengan perangkat organisasi serta peranan perangkat organisasi dalam pembelaan kepada anggotanya.
Bentuk Kegiatan :
1. Memperjuangkan perbaikan Permen No. 2 Tahun 1993 tentang kesepakatan waktu tertentu
dan Permen No. 05 Tahun 1986 tentang harian lepas sehingga lebih memberikan perlindungan bagi tenaga kerja kontrak dan harian lepas serta mengawasi pelaksanaannya
dari tindakan-tindakan pengusaha yang memanfaatkan kelemahan peraturan tersebut.
2. Menyebarluaskan tata cara penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
3. Menyusun dan menyebarluaskan pedoman perlindungan dan pembelaan (Kode etik pembelaan/Code Of Conduct) yang memberikan gambaran secara jelas tentang
mekanisme
penyelesaian industrial dan sistem informasi dan koordinasi serta fungsi masing-masing perangkat organisasi dalam memberikan pembelaan kepada anggota.
4. Membentuk tim pembelaan yang bertugas mendampingi dan melakukan upaya-upaya pembelaan bagi anggota.
5. Melakukan pembelaan kepada Pekerja/Anggota secara professional kepada Serikat pekerja SPSI dalam sidang hubungan industrial (PPHI).
6. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan upah termasuk upah minimum dan memberikan dan pemberian jaminan sosial lainnya.
VII. PROGRAM BIDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Sasaran :
1. Terlaksananya Jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja disetiap Perusahaan.
2. Fungsionaris organisasi disemua tingkatan ikut berperan aktif dalam dewan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Bentuk Kegiatan :
1. Memperjuangkan dilaksanakannya semua ketentuan UU No. 01 Tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja dan peraturan pelaksanaannya.
2. Meningkatkan peranan dewan Keselamatan dan Kehatan kerja baik ditingkat daerah maupun
nasional dalam memonitoring, auditing dan managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
3. Ikut aktif dalam kampanye nasional Keselamatan dan Kesehatan juga.
4. Mengadakan kerjasama dengan instansi Pemerintah dan swasta nasional maupun internasional untuk menyelenggarakan pendidikan dan penyuluhan dibidang keselamatan
dan
kesehatan kerja sehingga anggota dihadapkan dapat tumbuh kesadaran akan pentingnya budaya K3 dalam bekerja da diharapakan tenaga khusus yang ahli dibidang K3.
14
5. Mendorong agar disetiap perusahaan terbentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja yang anggotanya terdiri dari unsur pengusaha dan wakil serikat pekerja.
VIII. PROGRAM BIDANG HUBUNGAN LUAR NEGERI Sasaran :
1. Terwujudnya hubungan kerjasama dengan Serikat Pekerja Internasional dengan tetap mempertahankan prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif untuk sepenuhnya
kepentingan pekerja Indonesia.
2. Meningkatkan peran FA.KEP.KSPSI diforum Internasional.
Bentuk kegiatan :
1. Menjalin hubungan kerjasama dengan ILO, ACILS, AFPRO, ICFTU dan Serikat Pekerja Internasional lainnya guna meningkatkan peran FA.KEP.KSPSI di forum internasional.
2. Mengupayakan agar FA.KEP.KSPSI dapat mewakili pekerja Indonesia dalam kongres buruh sedunia.
3. Mengupayakan adanya bantuan luar negeri yang dalam pelaksanaannya diorientasikan untuk membantu kegiatan organisasi khususnya dibidang pendidikan dan pelatihan bagi
para fungsionaris organisasi demi peningkatan kualitas sumber daya manusia.
4. Melakukan pengkajian secara mendalam kemungkinan untuk menjadi anggota atau berafiliasi dengan serikat pekerja internasional sejenis (ITS) dan tetap mengedepankan
keutuhan, kemandirian organisasi serta manfaat bagi organisasi.
PENUTUP
Program umum organisasi ini merupakan pedoman kerja organisasi disemua tingkatan (unit, cabang,
daerah dan pusat) untuk jangka waktu 5 (lima) tahun mendatang yang dalam pelaksanaannya perlu
penjabaran lebih lanjut secara sistematis dan berkesinambungan.
Setiap perangkat organisasi dapat menjabarkan dan melaksanakan program umum ini sesuai dengan
kondisi kebutuhan dan potensi/kemampuannya sepanjang belum ditetapkan ditingkat pusat.
Agar pelaksanaan dari penjabaran program umum ini berhasil secara optimal, efektif dan efisien maka
dalam periode-periode tertentu sesuai dengan tingkatan/jenjang organisasi perlu diadakan evaluasi,
koordinasi dan informasi melalui forum rapat kerja organisasi (Raker) sesuai dengan jenjang/tingkatannya dan untuk selanjutnya dipertanggungjawabkan dalam forum
musyawarah
organisasi (Musnik, Muscab, Musda dan Munas).
Program umum lima tahunan ini sebagai sarana untuk membangun organisasi SP.KEP.KSPSI menjadi
organisasi yang bebas, terbuka, mandiri, solid, demokratis, bertanggungjawab dan professional.
PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH NASIONAL V
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN 1. NURHAIDAH, SE, SH K E T U A
2. ANAS GUNADI, ST SEKRETARIS 3. YEKTI W. ANGGOTA 4. DENDY PRAYITNO ANGGOTA 5. MANSYUR M. SALEH, SH, ME ANGGOTA
15
REKOMENDASI MUSYAWARAH NASIONAL V
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SPSI Nomor : Kep.08/MUNAS V/SP.KEP/VIII/2007
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Menimbang : a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai pemegang kekuasaan tertinggi
organisasi dapat menetapkan Rekomendasi.
b. Bahwa Rekomendasi dimaksudkan untuk memberikan kejelasan tentang pedoman dan arah perjuangan organisasi dalam mewujudkan tujuan
organisasi FSP.KEP.SPSI.
c. Bahwa oleh karenanya perlu adanya suatu keputusan Musyawarah Nasional V FSP.KEP.SPSI tentang Rekomendasi.
Mengingat : 1. UUD 1945
2. UU No. 21 Tahun 2000 Jo. Permenaker No. 16 Tahun 2001.
3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hasil MUNASLUB II tanggal 20 – 23 Juli 2001.
Memperhatikan : 1. Hasil Permusyawaratan Komisi rekomendasi yang membahas Rancangan Rekomendasi Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan
Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia.
2. Hasil Permusyawaratan dalam sidang Paripurna MUNAS V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan pada tanggal 29 – 31
Agustus 2007.
Menetapkan : KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN TENTANG
REKOMENDASI FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA
DALAM MUNAS V FSP.KEP.SPSI.
Pertama : Program umum organisasi Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia merupakan pedoman dan
arah perjuangan dalam mewujudkan tujuan organisasi FSP.KEP.SPSI.
Kedua : Rekomendasi Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia secara terperinci adalah sebagaimana terlampir dalam keputusan ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari keputusan ini.
Ketiga : Menugaskan kepada Pengurus Pimpinan Pusat FSP.KEP.SPSI periode 2007 – 2012 untuk mengemban amanat dalam melaksanakan keputusan ini, serta
mempertanggungjawabkan pelaksanaannya dalam Musyawarah Nasional selanjutnya.
16
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Cipayung Pada tanggal : 30 Agustus 2007
PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH NASIONAL V
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN 1. NURHAIDAH, SE, SH K E T U A
2. ANAS GUNADI, ST SEKRETARIS 3. YEKTI W. ANGGOTA 4. DENDY PRAYITNO ANGGOTA
5. MANSYUR M. SALEH, SH, ME ANGGOTA 17
MEMORANDUM
Nomor : Kep.09/MUNAS V/SP.KEP/VIII/2007 TENTANG
PENYEMPURNAAN MATERI MUSYAWARAH NASIONAL V
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SPSI Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan 1. Bahwa Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan yang berlangsung dari tanggal 29 – 31 Agustus 2007 di Wisma Bahtera,
Cipayung, Bogor, Jawa Barat, menghasilkan memorandum tentang penyempurnaan materi Musyawarah Nasional V Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan.
2. Bahwa setelah mendengar saran dan pendapat hasil sidang Paripurna Musyawarah Nasional Luar Biasa Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan pada
tanggal 29 Agustus 2007.
2.1 Komisi A : Komisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 2.2 Komisi B : Komisi Program Umum Organisasi
2.3 Komisi C : Komisi Rekomendasi
3. Bahwa dari hasil sidang Paripurna tersebut diperlukan penyempurnaan redaksional.
4. Bahwa memorandum penyempurnaan hasil sidang komisi-komisi yang telah disampaikan dalam Sidang Paripurna Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja
Kimia, Energi dan Pertambangan SPSI masa bhakti 2007 – 2012.
Ditetapkan di : Cipayung Pada tanggal : 30 Agustus 2007
PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH NASIONAL V
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN 1. NURHAIDAH, SE, SH K E T U A
2. ANAS GUNADI, ST SEKRETARIS 3. YEKTI W. ANGGOTA 4. DENDY PRAYITNO ANGGOTA 5. MANSYUR M. SALEH, SH, ME ANGGOTA
18
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SPSI Nomor : Kep.10/MUNAS V/SP.KEP/VIII/2007
TENTANG
KETUA UMUM TERPILIH
DPP FSP.KEP.SPSI PERIODE 2007 – 2012 Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Menimbang : a. Bahwa untuk melaksanakan Program Umum Organisasi hasil Munas V
FSP.KEP.SPSI, maka ditingkat nasional ditetapkan Pimpinan Pusat FSP.KEP.SPSI yang bersifat kolektif.
b. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai pemegang kekuasaan tertinggi organisasi berwenang untuk memilih dan menetapkan pengurus
Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan sebagai pelaksana penanggungjawab organisasi.
c. Bahwa untuk maksud tersebut diperlukan keputusan MUNAS V FSP.KEP.SPSI tentang Ketua Umum Terpilih masa bhakti 2007 – 2012.
Mengingat : a. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan hasil Musyawarah Nasional V pada
tanggal 29 – 31 Agustus 2007.
b. Keputusan Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan No. Kep.02/MUNAS V/
SP.KEP.SPSI/VIII/2007 tentang Tata Tertib Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan.
c. Keputusan Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan No. Kep.06/MUNAS V/
SP.KEP.SPSI/VIII/2007 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan.
Memperhatikan : Hasil permusyawaratan dalam Musyawarah Nasional V SP.KEP.SPSI pada
tanggal 29 – 31 Agustus 2007, membahas tentang pemilihan Ketua Umum PP FSP.KEP.SPSI secara langsung.
MEMUTUSKAN Menetapkan :
Pertama : Menetapkan Sdr. Jacob Nuwa Wea, S.Sos sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat FSP.KEP.SPSI Periode 2007 – 2012.
19
Kedua : Ketua Umum sebagaimana dimaksud pada dictum pertama keputusan ini, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Pengurus Pimpinan Pusat
FSP.KEP.SPSI yang bertanggungjawab kepada Munas berikutnya.
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Cipayung Pada tanggal : 30 Agustus 2007
PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH NASIONAL V
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN 1. NURHAIDAH, SE, SH K E T U A
2. ANAS GUNADI, ST SEKRETARIS 3. YEKTI W. ANGGOTA 4. DENDY PRAYITNO ANGGOTA 5. MANSYUR M. SALEH, SH, ME ANGGOTA
20
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SPSI Nomor : Kep.11/MUNAS V/SP.KEP/VIII/2007
TENTANG
PEMBENTUKAN FORMATUR Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Menimbang : a. Bahwa untuk melaksanakan Program Umum Organisasi hasil Munas V
FSP.KEP.SPSI, maka ditingkat nasional ditetapkan Pimpinan Pusat
FSP.KEP.SPSI yang bersifat kolektif.
b. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai pemegang kekuasaan tertinggi organisasi berwenang untuk memilih dan menetapkan pengurus
Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan sebagai pelaksana penanggungjawab organisasi.
c. Bahwa untuk memperlancar proses penyusunan Komposisi Personalia PP FSP.KEP.SPSI perlu dibentuk Tim Formatur dengan mandat penuh.
d. Bahwa untuk maksud tersebut diperlukan adanya keputusan Musyawarah Nasional V FSP.KEP.SPSI tentang Formatur.
Mengingat : a. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan hasil Musyawarah Nasional V pada
tanggal 29 – 31 Agustus 2007.
b. Keputusan Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan No. Kep.02/MUNAS V/
SP.KEP.SPSI/VIII/2007 tentang Tata Tertib Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan.
c. Keputusan Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan No. Kep.06/MUNAS V/
SP.KEP.SPSI/VIII/2007 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan.
Memperhatikan : Hasil permusyawaratan dalam Musyawarah Nasional V FSP.KEP.SPSI pada
tanggal 30 Agustus 2007 membahas tentang pembentukan formatur.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN TENTANG
PEMBENTUKAN FORMATUR.
21
Pertama : Formatur MUNAS V FSP.KEP.SPSI terdiri dari : 1. Ketua Umum terpilih Jacob Nuwa Wea, S.Sos
2. Anggota (PP) Mansyur M. Saleh, SH, ME 3. Anggota (PC) Abdul Gani ( PC. Tangerang) 4. Anggota (PC) M. Arifin Tanjung, SH ( PC. Deli Serdang)
5. Anggota (PD) H. Dardju (PD. Jabar) 6. Anggota (PD) Abdullah (PD. Sumsel) 7. Anggota (PUK) Warsito ( PUK PT. Unilever)
Kedua : Menugaskan kepada formatur untuk menyusun komposisi personalia PP FSP.KEP.SPSI periode 2007 – 2012.
Ketiga : Hasil kerja formatur wajib disampaikan dalam sidang Paripurna Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan
Pertambangan untuk mendapatkan pengesahan.
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Cipayung Pada tanggal : 30 Agustus 2007
PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH NASIONAL V
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN 1. NURHAIDAH, SE, SH K E T U A
2. ANAS GUNADI, ST SEKRETARIS 3. YEKTI W. ANGGOTA 4. DENDY PRAYITNO ANGGOTA 5. MANSYUR M. SALEH, SH, ME ANGGOTA
22
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SPSI Nomor : Kep.12/MUNAS V/SP.KEP/VIII/2007
TENTANG
KOMPOSISI PERSONALIA PIMPINAN PUSAT
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Menimbang : a. Bahwa tim formatur telah diberikan mandat penuh oleh MUNAS V
FSP.KEP.SPSI untuk menyusun dan menetapkan komposisi pengurus Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan
Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia.
b. Bahwa tim Formatur dalam melaksanakan tugas-tugasnya wajib berpegang teguh kepada AD/ART FSP.KEP.SPSI, berkonsultasi dengan para calon pengurus dengan memperhatian persyaratan dan aspirasi yang
dikembangkan dalam MUNAS V FSP.KEP.SPSI.
c. Bahwa untuk maksud tersebut diperlukan keputusan MUNAS FSP.KEP.SPSI tentang susunan komposisi pengurus Pimpinan Pusat
FSP.KEP.SPSI masa bhakti 2007 – 2012.
Mengingat : a. Keputusan Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan No. Kep.02/MUNAS V/SP.KEP/VIII/2007
tentang Peraturan Tata Tertib Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan.
b. Keputusan Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan No. Kep.06/MUNAS V/SP.KEP/VIII/2007, tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Federasi Serikat
Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan.
c. Keputusan Musyawarah Nasional V Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan SPSI No. 11/MUNAS V/SP.KEP/VIII/2007
tentang Tim Formatur.
Memperhatikan : Laporan hasil sidang Formatur dalam sidang Paripurna MUNAS V FSP.KEP.SPSI pada tanggal 30 Agustus 2007.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN TENTANG
KOMPOSISI PERSONALIA PIMPINAN PUSAT FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SERIKAT
PEKERJA SELURUH INDONESIA.
23
Pertama : Mengesahkan dan menetapkan komposisi personalia pengurus Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan SPSI masa
bhakti 2007 – 2012, sebagai berikut :
1. Ketua Umum : Jacob Nuwa Wea, S.Sos 2. Wakil Ketua Umum : R. Abdullah
3. Ketua : Cesar Avianto 4. Ketua : Robet Tambunan 5. Ketua : Gindo L. Tobing, SH, MH.
6. Sekretaris Umum : Subiyanto, S.Sos 7. Sekretaris : Mansyur M. Saleh, SH, ME.
8. Sekretaris : Mustopo, SE, SH.
9. Sekretaris : Ferri Nuzarli
10. Bendahara Umum : H. Suhodo Kismosarjono, SH 11. Bendahara : Mustopo
Kedua : Komposisi Personalia Pengurus Pimpinan Pusat Federasi Serikat pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
sebagaimana dimaksud pada dictum pertama, keputusan ini bersifat kolektif yang berkewajiban melaksanakan seluruh ketetapan hasil MUNAS V FSP.KEP.SPSI dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya dalam
MUNAS berikutnya.
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Cipayung Pada tanggal : 30 Agustus 2007
PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH NASIONAL V
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN 1. NURHAIDAH, SE, SH K E T U A
2. ANAS GUNADI, ST SEKRETARIS 3. YEKTI W. ANGGOTA 4. DENDY PRAYITNO ANGGOTA 5. MANSYUR M. SALEH, SH, ME ANGGOTA
24
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
FSP KEP SPSI HASIL MUNAS V 2007
Pembukaan
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
Bahwa pembangunan yang dilaksanakan bangsa Indonesia adalah dalam rangka mengisi cita-cita
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam mencapai cita-cita kemerdekaan tersebut, kaum pekerja senantiasa turut berperan aktif dalam
pembangunan ekonomi bangsa.
Untuk mewujudkan peran kaum pekerja agar lebih berdaya guna dan berhasil guna bagi kepentingan
masyarakat, bangsa dan negara pada umumnya, serta meningkatkan kesejahteraan, jaminan sosial dan
penghidupan yang layak bagi pekerja dan keluarganya pada khususnya, maka kaum pekerja perlu
mempersatukan diri dalam suatu wadah serikat pekerja yang berdasarkan lapangan industri barang dan
jasa disektor Kimia, Energi dan Pertambangan serta industri penunjangnya sebagai sarana untuk
memperjuangkan, melindungi, membela hak dan kepentingan pekerja serta meningkatkan kesejahteraan
pekerja dan keluarganya.
Atas dasar cita-cita luhur pekerja dengan berpedoman kepada garis perjuangan bangsa serta Deklarasi
Persatuan Buruh Indonesia pada tanggal 20 Pebruari 1973, maka disepakati bersama untuk
mengembangkan Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut:
BAB I
NAMA, BENTUK, dan ATRIBUT Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Konfederasi Serikat
Pekerja Seluruh Indonesia selanjutnya di singkat FSP KEP SPSI.
Pasal 2 Bentuk
FSP KEP SPSI berbentuk Federasi yang menghimpun Pekerja dan Serikat Pekerja di perusahaanperusahaan
yang melakukan kegiatan ekonomi pada lapangan industri barang dan jasa meliputi sektorsektor
Kimia, Energi dan Pertambangan serta industri penunjangnya (Industri yang mendukung industri sektor KEP).
Pasal 3 Atribut
1. FSP KEP SPSI mempunyai atribut berupa Bendera dan lambang.
2. Bendera dan Lambang serta maknanya diatur secara rinci di dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB II AZAS dan SIFAT
Pasal 4 Azas
Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia berazaskan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
25 Pasal 5
Sifat
FSP KEP SPSI bersifat Bebas, Terbuka, Mandiri, Demokratis, Profesional dan Bertanggung Jawab.
BAB III
PENDIRIAN, KEDUDUKAN dan AFILIASI Pasal 6
Pendirian
1. FSP KEP SPSI adalah kelanjutan dari Serikat Buruh Farmasi dan Kimia, Federasi Buruh Seluruh
Indonesia (SBFK-FBSI) yang didirikan pada tanggal 20 Februari 1973 dan dikembangkan berdasarkan keputusan Munaslub pada tanggal 20 ~ 23 Juli 2001 dan terakhir diputuskan
berdasarkan keputusan Munas tanggal 29 ~ 31 Agustus 2007.
2. FSP KEP SPSI didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 7 Kedudukan
1. Pimpinan Pusat FSP KEP SPSI berkedudukan di ibu Kota Negara Republik Indonesia.
2. Pimpinan Daerah FSP KEP SPSI berkedudukan di Ibu kota Propinsi.
3. Pimpinan Cabang FSP KEP SPSI berkedudukan di Kabupaten/Kota.
4. Pimpinan Unit Kerja FSP KEP SPSI berkedudukan di Perusahaan.
Pasal 8 Afiliasi
1. FSP KEP berafiliasi dengan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia.
2. FSP KEP SPSI dapat bekerjasama dan atau berafiliasi dengan Serikat Pekerja Internasional sejenis,
sepanjang tidak bertentangan dengan garis perjuangan organisasi FSPKEP SPSI dan Undang-
Undang yang berlaku.
BAB IV
VISI DAN MISI ORGANISASI Pasal 9
VISI
Konsisten dalam memperjuangkan hak dan kepentingan pekerja.
Pasal 10 MISI 1. Melindungi.
2. Membela.
3. Meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
4. Meningkatkan kwalitas sumber daya manusia (SDM) pekerja.
BAB V
TUJUAN, FUNGSI dan USAHA Pasal 11
Tujuan
FSP KEP SPSI bertujuan:
1. Mengisi cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17-8-1945, demi terwujudnya masyarakat yang adil dan
makmur.
2. Melindungi dan membela Hak dan kepentingan Pekerja.
3. Meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak bagi pekerja dan keluarganya.
26
4. Menumbuh kembangkan rasa kesetiakawanan dan solidaritas diantara sesama kaum pekerja.
5. Menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan.
Pasal 12 Fungsi
FSP KEP SPSI berfungsi sebagai:
1. Sarana penyalur aspirasi dalam memperjuangkan hak dan kepentingan pekerja.
2. Lembaga perundingan mewakili pekerja.
3. Pelindung dan pembela hak-hak dan kepentingan pekerja.
4. Wadah pembinaan dan wahana peningkatan pengetahuan pekerja.
5. Wahana peningkatan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
6. Wakil pekerja dalam memperjuangkan kepemilikan saham di perusahaan.
7. Wakil pekerja dalam lembaga-lembaga ketenagakerjaan.
8. Wakil untuk atas nama anggota baik didalam maupun diluar pengadilan.
Pasal 13 Usaha
Untuk mancapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam (11), FSP KEP SPSI Menjalankan bebagai usaha,
sebagai berikut:
1. Meningkatkan partisipasi dalam pembangunan nasional untuk mengisi kemerdekaan.
2. Mengupayakan perbaikan dan peningkatan mutu peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan
sesuai dengan tuntutan jaman.
3. Memperjuangkan perbaikan upah dan pendapatan yang layak sesuai dengan kebutuhan hidup dan
kemajuan perekonomian.
4. Memperjuangkan jaminan sosial yang luas sesuai dengan tuntutan kebutuhan.
5. Mengadakan kerjasama dengan serikat pekerja – serikat pekerja internasional untuk kemajuan
organisasi.
6. Mengadakan kerjasama dengan lembaga-lembaga pemerintah maupun non pemerintah, untuk
kemajuan organisasi.
7. Memperjuangkan peningkatan mutu syarat-syarat, kondisi dan kepastian kerja yang adil dan
bertanggung jawab.
8. Menyelenggarakan pendidikan bidang ketenagakerjaan dalam rangka memperluas pengetahuan,
ketrampilan dan perilaku, meningkatkan kemampuan tenaga kerja baik dalam berorganisasi maupun dalam kerja.
9. Mendorong terbentuknya dan berkembangan koperasi pekerja dan usaha-usaha lain untuk
meningkatkan kesejahteraan dan jaminan sosial.
BAB VI KEANGGOTAAN
Pasal 14 Anggota
1. FSPKEP SPSI beranggotakan pekerja dan Serikat pekerja – serikat pekerja di perusahaan industri
barang dan jasa sektor-sektor Kimia, Energi dan Pertambangan serta Industri penunjangnya.
2. Ruang lingkup, tata cara dan ketentuan keanggotaan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 15 Hak Anggota Anggota mempunyai hak:
1. Hak memilih dan dipilih.
2. Mengajukan saran-saran dan pendapat demi kemajuan organisasi baik secara lisan maupun tulisan.
3. Mendapatkan pembelaan dalam melaksanakan tugas-tugas organisasi.
4. Hak membela dan dibela dalam sidang organisasi.
27
5. Mendapatkan pembinaan, perlindungan dan pembelaan dari organisasi.
6. Mendapatkan perlakuan yang sama dari organisasi.
Pasal 16 Kewajiban Anggota
Anggota mempunyai kewajiban :
1. Mentaati dan melaksanakan Anggran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga FSP KEP SPSI serta
keputusan-keputusan organisasi.
2. Membayar uang pangkal dan uang iuran organisasi sesuai dengan ketentuan.
3. Ikut membina dan memelihara rasa memiliki organisasi dengan jalan turut serta mengembangkan
dan meningkatkan kehidupan organisasi.
4. Menghadiri rapat, pertemuan dan sidang organisasi serta kegiatan lain yang diselenggarakan oleh
organisasi.
5. Melaksanakan tugas-tugas organisasi dengan penuh tanggung jawab.
6. Membela dan menjunjung tinggi nama baik organisasi.
7. Mematuhi keputusan keputusan hasil rapat organisasi.
BAB VII
KEDAULATAN, MUSYAWARAH dan RAPAT Pasal 17
Kedaulatan
Kedaulatan tertinggi organisasi berada ditangan anggota dan dilakukan sepenuhnya melalui
musyawarah menurut jenjang organisasi.
Pasal 18 Musyawarah
1. Musyawarah Nasional (Munas)
2. Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) 3. Musyawarah Daerah (Musda)
4. Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) 5. Musyawarah Cabang (Muscab)
6. Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) 7. Musyawarah Unit Kerja (Musnik)
8. Musyawarah Unit Kerja Luar Biasa (Musniklub)
Pasal 19 Rapat-Rapat
1. Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) 2. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS)
3. Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) 4. Rapat Kerja Cabang (RAKERCAB) 5. Rapat Kerja Unit Kerja (RAKERNIK)
BAB VIII
TUGAS dan WEWENANG MUSYAWARAH Pasal 20
Munas
1. Munas FSP KEP SPSI adalah penjelmaan kedaulatan seluruh anggota FSP KEP SPSI dan
merupakan pemegang kekuasaan tertinggi organisasi di tingkat nasional.
2. Munas dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali.
3. Munas diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat.
4. Peserta Munas FSP KEP SPSI adalah:
a. Pengurus Pimpinan Pusat FSP KEP SPSI 28
b. Utusan Pimpinan Daerah FSP KEP SPSI c. Utusan Pimpinan Cabang FSP KEP SPSI d. Utusan Pimpinan Unit Kerja FSP KEP SPSI
5. Tugas dan wewenang Munas:
a. Mengubah/menyempurnakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga FSPKEP SPSI,
b. Menilai dan mensyahkan laporan pertanggungjawaban pengurus Pimpinan Pusat.
c. Membuat dan menetapkan Program Umum Organisasi.
d. Membuat dan menetapkan keputusan-keputusan dan garis-garis besar kebijakan organisasi
e. Memilih Ketua Umum dan menetapkan susunan pengurus Pimpinan Pusat.
f. Membentuk Komisi Verifikasi apabila dipandang perlu.
Pasal 21 Munaslub
1. Munaslub adalah Musyawarah Nasioanl Luar Biasa yang dapat dilaksanakan apabila kondisi
organisasi ditingkat nasional dalam keadaan darurat.
2. Munaslub dapat diselenggarakan atas permintaan secara tertulis dari sekurang- kurangnya 2/3 dari
jumlah Pimpinan Daerah dan atau 2/3 jumlah Pimpinan Cabang di seluruh Indonesia.
3. Munaslub diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat.
4. Pelaksanaan Munaslub diputuskan melalui Rapimnas.
5. Peserta, tugas dan wewenang Munaslub sama dengan Munas.
Pasal 22 Musda
1. Musda FSP KEP SPSI adalah penjelmaan kedaulatan seluruh anggota FSP KEP SPSI dan
merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi organisasi di tingkat daerah/propinsi.
2. Musda dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali.
3. Musda diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah.
4. Peserta Musda FSP KEP SPSI adalah:
a. Pengurus Pimpinan Daerah FSP KEP SPSI b. Utusan Pimpinan Cabang FSP KEP SPSI
c. Utusan Pimpinan Pusat FSP KEP SPSI d. Utusan Pimpinan Unit Kerja FSP KEP SPSI
5. Tugas dan wewenang Musda:
a. Menilai dan mensyahkan laporan pertanggung jawaban Pengurus Pimpinan Daerah.
b. Membuat dan menetapkan keputusan-keputusan organisasi di wilayah kerjanya dan tidak
bertentangan dengan AD/ART.
c. Membuat dan menetapkan skala prioritas program kerja daerah sebagai penjabaran program
umum organisasi.
d. Memilih ketua dan menetapkan susunan pengurus Pimpinan Daerah.
Pasal 23 Musdalub
1. Musdalub adalah Musyawarah Daerah Luar Biasa yang dapat dilaksanakan apabila kondisi
organisasi di tingkat daerah dalam keadaan darurat.
2. Musdalub dilaksanakan atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Pimpinan Cabang dan
atau 2/3 Pimpinan Unit Kerja di satu Propinsi.
3. Musdalub diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah.
4. Pelaksanaan Musdalub diputuskan melalui rapat Pengurus Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang.
5. Peserta tugas dan wewenang Musdalub sama dengan Musda.
Pasal 24 Muscab
1. Muscab FSP KEP SPSI adalah penjelmaan kedaulatan seluruh anggota dan merupakan forum
pengambilan keputusan tertinggi organisasi di tingkat Kab./Kota (cabang).
2. Muscab dilaksanakan setaip 5 (lima) tahun sekali.
29
3. Muscab diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang.
4. Peserta Muscab FSP KEP SPSI adalah:
a. Pengurus Pimpinan Cabang FSP KEP SPSI b. Utusan Pimpinan Unit Kerja FSP KEP SPSI c. Utusan Pimpinan Daerah FSP KEP SPSI
5. Tugas dan wewenang Muscab
a. Menilai dan mensyahkan laporan pertanggung jawaban Pengurus Pimpinan Cabang.
b. Membuat dan menetapkan keputusan-keputusan organisasi di wilayah kerjanya dan tidak
bertentangan dengan AD/ART.
c. Membuat dan menetapkan skala prioritas program kerja cabang sebagai penjabaran program
kerja daerah.
d. Memilih Ketua dan menetapkan susunan pengurus Pimpinan Cabang.
Pasal 25 Muscablub
1. Muscablub adalah Musyawarah Cabang Luar Biasa yang dapat dilaksanakan apabila kondisi
organisasi di tingkat cabang dalam keadaan darurat.
2. Muscablub dilaksanakan atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Pimpinan Unit Kerja.
3. Muscablub diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang.
4. Pelaksanaan Muscablub diputuskan melalui rapat Pengurus Pimpinan Cabang dan PUK.
5. Peserta, tugas dan wewenang Muscablub sama dengan Muscab.
Pasal 26 Musnik
1. Musnik adalah penjelmaan kedaulatan seluruh anggota dan merupakan forum pengambilan
keputusan tertinggi organisasi di tingkat unit kerja.
2. Musnik dilaksanakan 3 (tiga) tahun sekali.
3. Musnik diselenggarakan oleh Pimpinan Unit Kerja.
4. Peserta Musnik FSP KEP SPSI adalah:
a. Pengurus Pimpinan Unit Kerja FSP KEP SPSI b. Seluruh anggota atau perwakilan dengan surat mandat
c. Utusan Pimpinan Cabang FSP KEP SPSI 5. Tugas dan wewenang Musnik:
a. Menilai dan mensyahkan laporan pertanggung jawaban Pengurus Unit Kerja b. Membuat dan menetapkan keputusan-keputusan organisasi di tingkat unit kerja dan tidak
bertentangan dengan AD/ART
c. Membuat dan menetapkan skala prioritas program kerja unit sebagai penjabaran program kerja
cabang.
d. Memilih Ketua dan menetapkan susunan pengurus Pimpinan Unit Kerja Pasal 27
Musniklub
1. Musniklub adalah Musyawarah Unit Kerja Luar Biasa yang dapat dilaksanakan apabila kondisi
organisasi ditingkat unit dalam keadaan darurat.
2. Musniklub dilaksanakan atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota.
3. Musnilklub diselenggarakan oleh Pimpinan Unit Kerja.
4. Pelaksanaan Musniklub diputuskan melalui rapat Pengurus Pimpinan Unit Kerja.
5. Peserta, tugas dan wewenang Musniklub sama dengan musnik.
BAB IX
TUGAS dan WEWENANG RAPAT Pasal 28
Rapat Pimpinan Nasional 30
1. Rapimnas adalah forum pengambilan keputusan tertinggi organisasi diantara dua Munas.
2. Rapimnas dipimpin oleh Pimpinan Pusat.
3. Peserta Rapimnas adalah:
a. Pengurus Pimpinan Pusat FSP KEP SPSI b. Utusan Pimpinan Daerah FSP KEP SPSI
c. Utusan Pimpinan Cabang FSP KEP SPSI
4. Rapimnas dianggap syah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari Pengurus Pimpinan Pusat,
Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang.
5. Rapimnas berwenang untuk:
a. Mengevaluasi, mengembangkan dan menyempurnakan Program Umum Organisasi.
b. Menetapkan keputusan-keputusan organisasi yang strategis dan berdampak luas.
c. Menetapkan pelaksanaan Munaslub
d. Membahas dan untuk selanjutnya menetapkan keputusan organisasi yang bersifat mengikat
dalam bentuk pengukuhan pemecatan atau rehabilitasi nama baik.
6. Keputusan Rapimnas dianggap syah apabila disetujui sekurang-kurangnya 2/3 dari peserta yang
hadir.
Pasal 29 Rakernas
1. Rakernas adalah forum konsultasi, informasi dan evaluasi yang memiliki tugas melakukan
penyempurnaan program umum organisasi hasil munas.
2. Rakernas dilaksnakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode kepengurusan.
3. Rakernas dipimpin oleh Pimpinan Pusat.
4. Peserta Rakernas adalah:
a. Pengurus Pimpinan Pusat FSP KEP SPSI b. Utusan Pimpinan Daerah FSP KEP SPSI c. Utusan Pimpinan Cabang FSP KEP SPSI d. Utusan Pimpinan Unit Kerja FSP KEP SPSI
5. Rakernas mempunyai wewenang menetapkan pedoman tindak lanjut pelaksanan program umum
organisasi untuk dilaksanakan oleh seluruh perangkat organisasi secara nasional.
Pasal 30 Rakerda
1. Rakerda adalah forum konsultasi, informasi dan evaluasi yang memiliki tugas melakukan penyempurnaan program kerja daerah hasil Musda.
2. Rakerda dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode kepengurusan.
3. Rakerda dipimpin oleh Pimpinan Daerah.
4. Peserta Rakerda FSP KEP SPSI adalah:
a. Pengurus Pimpinan Daerah FSP KEP SPSI b. Utusan Pimpinan Cabang FSP KEP SPSI
c. Utusan Pimpinan Pusat FSP KEP SPSI d. Utusan Pimpinan Unit Kerja FSP KEP SPSI
5. Rakerda mempunyai wewenang menetapkan pedoman tindak lanjut pelaksanaan program kerja
daerah yang sejalan dengan keputusan Rakernas untuk dilaksanakan oleh seluruh perangkat
organisasi di satu propinsi.
Pasal 31
Rakercab
1. Rakercab adalah forum konsultasi, informasi yang memiliki tugas melakukan penyempurnaan
program kerja cabang hasil Muscab.
2. Rakercab dilaksanakan sekurang-kurannya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode kepengurusan.
3. Rakercab dipimpin oleh Pimpinan Cabang.
4. Peserta Rakercab FSP KEP SPSI adalah:
a. Pengurus Pimpinan Cabang FSP KEP SPSI b. Utusan Pimpinan Unit Kerja FSP KEP SPSI c. Utusan Pimpinan Daerah FSP KEP SPSI
31
5. Rakercab mempunyai wewenang menetapkan pedoman tindak lanjut pelaksanaaan program kerja
Cabang yang sejalan dengan keputusan Rakerda untuk dilaksanakan oleh seluruh perangkat
organisasi di satu Kab./Kota.
Pasal 32 Rakernik
1. Rakernik adalah forum konsultasi, informasi dan evaluasi yang memiliki tugas melakukan penyempurnaan program kerja Unit hasil Musnik.
2. Rakernik dilaksnakan sekurang-kurannya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode kepengurusan.
3. Rakernik dipimpin oleh Pimpinan Unit Kerja.
4. Peserta Rakernik FSP KEP SPSI adalah:
a. Pengurus Pimpinan Unit Kerja b. Seluruh anggota
c. Utusan Pimpinan Cabang FSP KEP SPSI
5. Rakernik mempunyai wewenang menetapkan pedoman tindak lanjut pelaksanaan program kerja
unit yang sejalan dengan keputusan Rakercab untuk dilaksanakan oleh seluruh perangkat organisasi
di tingkat Unit Kerja.
BAB X
STRUKTUR ORGANISASI dan KEPENGURUSAN Pasal 33
Struktur Organisasi
Struktur organisasi FSP KEP SPSI secara vertikal ditetapkan sebagai berikut:
1. Tingkat Unit Kerja dengan wilayah kerja dan kepemimpinan meliputi satu atau beberapa unit badan
usaha yang sama dipimpin oleh Pimpinan Unit Kerja, disingkat PUK FSP KEP SPSI.
2. Tingkat Cabang dengan wilayah kerja dan kepemimpinan meliputi wilayah kab./kota dipimpin oleh
Pimpina Cabang, disingkat PC FSP KEP SPSI.
3. Tingkat Daerah dengan wilayah kerja dan kepemimpinan meliputi 1 (satu) propinsi atau yang
dipersamakan dengan itu dipimpin oleh Pimpinan Daerah, disingkat PD FSP KEP SPSI.
4. Tingkat pusat dengan wilayah kerja dan kepemimpinan meliputi wilayah Republik Indonesia
dipimpin oleh Pimpinan Pusat, disingkat PP FSP KEP SPSI.
5. Mengingat wilayah dan demi efektifitas organisasi, maka khusus untuk wilayah DKI Jakarta tidak
dibentuk Pimpinan Cabang.
6. Dalam hal terjadi pemekaran daerah, atau atas dasar kebutuhan organisasi didaerah tertentu maka
dapat dibentuk Pimpinan Cabang/Pimpinan Daerah Care Taker.
Pasal 34
Susunan Kepengurusan
Sesuai dengan struktur organisasi secara vertical, maka kepengurusan SP KEP SPSI disusun sebagai
berikut :
1. Pimpinan Unit Kerja FSP KEP SPSI (PUK FSP KEP SPSI)
a. Dibentuk bilamana sedikitnya mempunyai 10 (sepuluh) orang anggota pekerja di perusahaan
yang bersangkutan.
b. Pengurus Unit Kerja Unit Kerja diangkat dan dipilih oleh anggota di dalam Musyawarah Unit
Kerja (MUSNIK).
c. Jumlah pengurus Unit Kerja sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dan sebanyak- banyaknya 11
(sebelas) orang sesuai dengan kebutuhan sebagai pengurus harian.
d. Susunan Pengurus Pimpinan Unit Kerja terdiri dari seorang Ketua dan beberapa Wakil Ketua,
seorang sekretaris dan beberapa Wakil Sekretaris, seorang bendahara dan beberapa orang Wakil
Bendahara.
e. Masa jabatan Pimpinan Unit Kerja selama 3 (tiga) tahun, atas dasar pertimbangan perjuangan
dan kepentingan anggota, masa jabatan PUK dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling
lama 1 (satu) tahun, dengan tata cara perpanjangan masa jabatan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
32
f. Pimpinan Unit Kerja berwenang menunjuk dan mengukuhkan bakor/komisaris.
g. Pimpinan Unit Kerja di kukuhkan oleh Pimpinan Cabang 2. Pimpinan Cabang FSP KEP SPSI (PC FSP KEP SPSI)
a. Dibentuk bilamana disuatu wilayah Kabupaten/Kota terdapat sedikitnya 5 (lima) Unit Kerja
FSP KEP SPSI.
b. Pengurus Pimpinan Cabang FSP KEP SPSI diangkat oleh anggota peserta dalam Musyawarah
Cabang FSP KEP SPSI (Muscab FSP KEP SPSI).
c. Pengurus Pimpinan Cabang berjumlah ganjil sebanyak-banyaknya 9 (sembilan) orang sebagai
pengurus harian dan ditambah sejumlah pengurus pleno sesuai dengan kebutuhan dan keadaan
di tingkat wilayah/daerah yang bersangkutan.
d. Susunan Pengurus Pimpinan Cabang terdiri dari seorang Ketua dan beberapa Wakil Ketua,
seorang Sekretaris dan beberapa orang Wakil Sekretaris, seorang Bendahara dan beberapa
orang Wakil Bendahara.
e. Masa jabatan Pengurus Pimpinan Cabang adalah selama 5 (lima) tahun.
f. Pimpinan Cabang berwenang melantik dan mengukuhkan Pengurus Pimpinan Unit Kerja.
g. Pengurus Pimpinan Cabang dilantik dan di kukuhkan oleh Pimpinan Daerah.
3. Pimpinan Daerah FSP KEP SPSI (PD FSP KEP SPSI)
a. Dibentuk bilamana disuatu wilayah setingkat propinsi atau yang dipersamakan dengan itu
terdapat sedikitnya 5 (lima) Pimpinan Cabang FSP KEP SPSI.
b. Pengurus Pimpina Daerah FSP KEP SPSI diangkat dan dipilih oleh anggota peserta Musyawarah Daerah FSP KEP SPSI (MUSDA FSP KEP SPSI).
c. Pengurus Pimpinan Daerah berjumlah ganjil sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang sebagai
pengurus harian dan dapat ditambah sejumlah pengurus pleno sesuai dengan kebutuhan dan
keadaan daerah yang bersangkutan.
d. Susunan pengurus Pimpinan Daerah terdiri dari seorang Ketua, beberapa wakil Ketua, seorang
Sekretaris dan beberapa Wakil Sekretaris, seorang Bendahara dan beberapa orang Wakil Bendahara.
e. Masa jabatan pengurus Pimpinan Daerah selama 5 (lima) tahun.
f. Pengurus Pimpinan Daerah berwenang melantik dan mengukuhkan Pengurus Pimpinan Cabang.
g. Pengurus Pimpinan Daerah dilantik dan dikukuhkan oleh Pimpinan Pusat.
4. Pimpinan Pusat FSP KEP SPSI
a. Dibentuk di tingkat nasional bilamana terdapat 3 (tiga) Pimpinan Daerah FSP KEP SPSI atau
15 (lima belas) Pimpinan Cabang dan atau 75 (tujuh puluh lima) Pimpinan Unit Kerja.
b. Pengurus Pimpinan Pusat FSP KEP SPSI diangkat dan dipilih oleh anggota peserta dalam
Musyawarah Nasional FSP KEP SPSI (MUNAS FSP KEP SPSI).
c. Pengurus Pimpinan Pusat berjumlah ganjil sekurang-kurangnya 11 (sebelas) orang sebagai
pengurus harian dan ditambah sejumlah pengurus pleno sesuai dengan kebutuhan dan keadaan
perkembangan industri secara nasional di sektor Kimia, Energi dan Pertambangan.
d. Susunan Pengurus Pimpian Pusat terdiri dari seorang Ketua Umum, seorang Wakil Ketua
Umum dan beberapa Ketua, Seorang Sekretaris umum dan beberapa Sekretaris, seorang Bendahara umum dan satu Bendahara dan anggota pengurus pleno.
e. Masa jabatan Pengurus Pimpinan Pusat adalah selama 5 (lima) tahun f. Pimpinan Pusat berwenang melantik dan mengukuhkan Pengurus Daerah.
g. Pengurus Pimpinan Pusat dikukuhkan dalam MUNAS Pasal 35
Pengurus
1. Pengurus FSP KEP SPSI adalah Pimpinan yang bersifat kolektif.
2. Dalam melaksanakan tugas, pengurus Unit dibantu oleh bakor/komisaris sedangkan pengurus
harian Pimpinan Cabang, Pimpina Daerah dan Pimpinan Pusat FSP KEP SPSI dibantu oleh
pengurus pleno.
33
3. Pembidangan tugas masing-masing pengurus ditetapkan di dalam keputusan/peraturan organisasi
melalui rapat pengurus sesuai dengan jenjang organisasi.
Pasal 36
Pemilihan dan Pengukuhan Pengurus
1. Pemilihan Pengurus FSP KEP SPSI pada setiap jenjang organisasi dilakukan secara Demokratis,
langsung, Umum, Bebas dan rahasia.
2. Tata cara pemilihan dan pengukuhan diatur dalam Anggaran Rumah tangga.
BAB XI
TUGAS dan WEWENANG PENGURUS Pasal 37
Tugas dan Wewenang Pengurus
Pengurus FSP KEP SPSI sesuai dengan tingkat/jenjang organisasi memiliki tugas dan wewenang
sebagai berikut:
1. Melaksanakan program kerja dan peraturan organisasi yang ditetapkan dalam musyawarah maupun
rapat kerja sesuai dengan tingkat/jenjang organisasi dengan penuh tanggung jawab.
2. Membuat laporan pertanggung jawaban dan memepertanggungjawabkan hasil kerja organisasi
dalam musyawarah sesuai dengan tingkat/jenjang organisasi.
3. Mengatur dan mengelola organisasi
4. Melaksanakan tugas dan fungsi organisasi dengan penuh tanggung jawab.
5. Menetapkan kebijakan organisasi berdasarkan garis-garis besar program organisasi yang telah
ditetapkan menurut tingkat/jenjang organisasi.
6. Menetapkan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi (RAPBO) dan Peraturan
Organisasi (PO) melalui rapat pengurus sesuai dengan tingkat/jenjang organisasi.
7. Mewakili organisasi dan anggota dalam lembaga-lembaga ketenagakerjaan sesuai dengan
tingkat/jenjang organisasi.
8. Mewakili Organisasi dan anggota untuk menghadap dalam sidang-sidang perantara, panitia Daerah,
Paniti Pusat, pengadilan dan sidang-sidang lainnya serat mengambil keputusan-keputusan organisasi dalam setiap perkara yang disidangkan/diperkarakan.
BAB XII