• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASESMEN SUMATIF AKHIR SEMESTER (ASAS) GENAP MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PEMBELAJARAN Sejarah Kebudayaan Islam 6

N/A
N/A
Rusdi Abe

Academic year: 2024

Membagikan "ASESMEN SUMATIF AKHIR SEMESTER (ASAS) GENAP MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PEMBELAJARAN Sejarah Kebudayaan Islam 6"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Bismilla-hirrohma-nirrohi-m

ASESMEN SUMATIF AKHIR SEMESTER (ASAS) GENAP MADRASAH IBTIDAIYAH

TAHUN PEMBELAJARAN : 20… / 20…

Mata Pembelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam K e l a s : VI (Enam)

1 Hari/Tanggal : ...

N a m a : ……….………

Bacalah teks berikut ini untuk soal nomor 1-5!

Sunan Kalijaga

Raden Said atau Sunan Kalijaga adalah putra Tumenggung Wilatikta Kakeknya bernama Aria Teja atau Abdurrahman, Sunan Kalijaga banyak bergaul dengan rakyat jelata meskipun ia merupakan seorang dari putra bangsawan. Setelah sekian lama bergaul dengan rakyat jelata, ternyata Sunan Kalijaga menyaksikan tindakan korupsi para pejabat pemerintahan yang memungut upeti kepada rakyat jelata. Melihat kondisi ini, Raden Said melakukan perampokan terhadap para pejabat yang sewenang- wenang atas kekuasaannya. Kemudian hasil rampokannya ia berikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Apa yang dilakukan Sunan Kalijaga diketahui ayahnya dan diusir agar pindah dari rumah dan tinggal di hutan Jati Sari. Orang-orang sekitar mengenalnya dengan Lokajaya.

Perubahan drastis dalam pribadi Sunan Kalijaga terjadi ketika la merampas tongkat Sunan Bonang yang berdaun emas. Sunan Bonang menyayangkan sikap baiknya yang memberi rakyat jelata dari hasil tidak baik, Kemudian Sunan Bonang menasihatinya "bagai berwudhu dengan air kencing tindakannya yang berniat baik tetapi dilakukan dengan perbuatan kotor. Sunan Bonang pun menunjukkan kemampuannya mengubah buah aren menjadi emas. Peristiwa ini membuat Sunan Kalijaga menyesali perbuatannya, dan ia mulai belajar dan berusaha keras memperbaiki dirinya menjadi manusia yang dihormati sampai diangkat menjadi salah satu anggota Wali Songo.

Sunan Kalijaga mengawali dakwahnya di wilayah Cirebon, di Desa Kalijaga untuk mengislamkan penduduk Indramayu dan Pamanukan. Setelah cukup lama berdakwah, Sunan Kalijaga mengasingkan diri untuk beribadah selama tiga bulan di pulau Upih, Malaka. Kemudian melanjutkan kembali dakwahnya menyiarkan Islam di Cirebon. Mula-mula ia menyamar sebagai marbot Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Di masjid inilah ia bertemu Sunan Gunung Jati. Kemudian menikahkannya dengan Siti Zainab, adik dari Sunan Gunung Jati.

Dakwah Sunan Kalijaga dalam mengembangkan Islam banyak melalui pertunjukan wayang sebagai dalang yang populer. la berkeliling dari satu tempat ke tempat yang lain, mulai dari daerah kekuasaan Pajajaran hingga Majapahit. Sebagai imbalan dari warga yang ingin menyaksikan wayang, cukup dengan membaca dua kalimat syahadat dan tidak dipungut biaya. Selain sebagai dalang, Sunan Kalijaga juga merancang pakaian dan merancang alat-alat pertanian.

1. Siapa nama guru Sunan Kalijaga?

Pilihlah jawaban yang benar!

A. Sunan Ampel C. Sunan Giri

B. Sunan Bonang D. Syekh Siti Jenar.

2. Pilihlah benar atau salah dengan tanda centang (√) pada pernyataan di bawah ini!

Pernyataan Benar Salah

Sunan Kalijaga mengasingkan diri untuk berdakwah di Malaka Dakwah Sunan Kalijaga dalam mengembangkan Islam banyak melalui pertunjukan wayang

3. Pasangkanlah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

Pertanyaan Jawaban

Jawaban contoh :

1-A 2-C

1. Nama lain Sunan Kalijaga A. Syekh Datuk Abdul Jalil 2. Tempat Sunan Kalijaga setelah diusir ayahnya B. Lokajaya

C. Raden Said.

(2)

2 4. Siapa nama kakek Sunan Kalijaga ?

Pilihlah dua jawaban yang benar!

A. Aria Teja C. Syekh Siti Jenar B. Abdurrahman D. Datuk Abdul Jalil.

5. Bagaimana Sunan Kalijaga menyiarkan agama Islam?

Jawab:

Bacalah teks berikut ini untuk soal nomor 6-10!

Peran Sunan Kalijaga dalam Perkembangan Islam di Indonesia

Peran Sunan Kalijaga dalam perkembangan Islam di Indonesia antara lain sebagai berikut.: Pertama menanamkan nilai-nilai Islam melalui seni wayang.

Di masa Majapahit, pertunjukan wayang berkaitan dengan kegiatan yang keagamaan Hindu-Buddha dan menjadi sarana komunikasi efektif dengan masyarakat. Oleh karena itu, Sunan Kalijaga berdakwah melalui pendekatan seni dan kearifan lokal. Dalam perkembangannya, Sunan Kalijaga dan anggota Wali Songo lainnya mereformasi seni pertunjukan wayang berdasarkan aturan yang disepakati bersama, antara lain:Seni wayang perlu diteruskan dengan perubahan-perubahan sesuai zaman, bentuk wayang berupa arca-arca harus diubah.

Mengubah cerita dewa menjadi cerita yang mengandung jiwa Islam,cerita wayang berisi keimanan ibadah, akhlak, dan sopan santun,pergelaran wayang diselenggarakan dengan cara yang sopan dan jauh dari maksiat.

Salah satu contoh perubahan cerita yang diterapkan Wali Songo seperti cerita dewa-dewa yang menjadi tokoh sesembahan diubah menjadi susunan silsilah keturunan Nabi Adam A.S. dari jalur Nabi Syits A.S.

Begitu juga tokoh-tokoh yang diidolakan dalam ajaran kapitayan, seperti Semar Petruk, Nala Gareng, dan Bagong dimunculkan sebagai punakawan yang mampu mengalahkan dewa-dewa Hindu. Sunan Kalijaga tampil dengan kepiawaiannya sebagai dalang, berkeliling ke berbagai daerah menjadikan Islam berkembang dan meluas di Indonesia.

Kedua peran Sunan Kalijaga tentang tradisi, budaya, dan kearifan lokal .Mengubah pendekatan kesenian dan kebudayaan dalam wayang. Tembang-tembang dan akulturasi arsitektur masjid, Sunan Kalijaga mampu Melalui hahwa proses simpati dan tempat terbaik di hati masyarakat. Hal ini Indonesia yang menggabungkan lokal dan Islam sudah berlangsung lama. Tembang atau puisi tradisional Jawa, telah dijadikan media dakwah oleh Kalijaga. Ada beberapa tembang yang cukup dikenal masyarakat wa seperti Rumeksa Ing Wengi dan tembang Ilir-ilir yang memuat ajaran spiritual.

Seiring berdirinya Kerajaan Demak pada tahun 1479 M, dalam pembangunan Masjid Agung Demak melibatkan para Wali Songo. Sunan Kalijaga adalah tokoh yang ikut terlibat langsung dalam pembangunan Masjid Agung Demak. Arsitektur Masjid Demak yang berupa atap tumpang berbentuk limas dan bersusun tiga merupakan akulturasi antara arsitektur sam dan Hindu-Buddha. Akulturasi tersebut sebagai kearifan lokal dalam mempertahankan kebudayaan Indonesia.

6. Apa reformasi Sunan Kalijaga terhadap pertunjukan wayang ? Pilihlah jawaban yang benar!

A. Pergelaran diadakan mengikuti aturan B. Seni wayang tidak perlu ada perubahan C. Mengganti wayang sebagai media dakwah D. Mengubah cerita dewa menjadi cerita Islam.

7. Pilihlah benar atau salah dengan tanda centang (√) pada pernyataan di bawah ini!

Pernyataan Benar Salah

Sarana yang efektif dalam menyiarkan dakwah Sunan Kalijaga dengan mengadakan pergelaran wayang

Cerita dewa-dewa yang menjadi tokoh sesembahan diubah menjadi susunan silsilah keturunan Nabi Muhammad Saw

8. Pasangkanlah pertanyaan dengan jawaban yang benar di bawah ini!

Pertanyaan Jawaban

Jawaban contoh :

1-A 2-C

(3)

3 1. Tembang Sunan Kalijaga yang terkenal A. Limas

2. Bentuk Masjid Agung Demak B. Kubah setengah lingkaran C. Rumeksa Ing Wengi 9. Apa pendekatan yang dipergunakan Sunan Kalijaga dalam berdakwah ?

Pilihlah dua jawaban yang benar!

A. Toleransi C. Pendekatan seni

B. Kearifan lokal D. Arif dan bijaksana.

10. Apa peran Sunan Kalijaga dalam perkembangan Islam di Indonesia?

Jawab:

Bacalah teks berikut ini untuk menjawab soal nomor 11-15!

Sunan Muria

Sunan Muria atau Raden Umar Said merupakan putra dari Sunan Kalijaga yang diperkirakan lahir pada sekitar tahun 1450 M. Sunan Kalijaga disebut sebagai ayah Sunan Muria dapat dilihat dari kebenaran silsilahnya yang sampai kepada Abbas bin Abdul Muthalib, paman Rasulullah Saw.

Sunan Muria mempelajari pengetahuan agama dan metode dakwah dari ayah sekaligus gurunya, yaitu Sunan Kalijaga. la pernah juga berguru kepada Sunan Ngerang (Ki Ageng Ngerang) bersama-sama Sunan Kudus dan Adipati Pathak.

Sunan Muria berdakwah di tengah masyarakat yang masih menganut Hindu- Buddha dan mempunyai tradisi Jawa yang masih kental. Tradisi keagamaan tidak dapat langsung dihilangkan, melainkan diberi warna Islam dan dikembangkan menjadi tradisi keagamaan yang baru bernilai islami.

Masa perjuangan dakwah Sunan Muria seiring dengan berdirinya Masjid Demak. Sunan Muria ditunjuk sebagai muazin shalat Jum'at saat peresmian kedua Masjid Agung Demak. pemilihan Raden Patah sebagai Sultan pertama Kerajaan Demak dan menjadi pendukung setia Kesultanan Demak. Pihak istana Kerajaan Demak memberikan pengawalan khusus kepada Sunan Muria. Hal tersebut terbukti dari keberadaan tujuh belas makam prajurit dan punggawa Demak berada di sekitar makam Sunan Muria.

Sunan Muria mengajarkan penghayatan tentang kebenaran Tuhan Yang Maha Esa, ketaatan kepada Allah Swt., wirid, mencontohkan akhlak mulia dalam sehari-hari dengan kesederhanaan, dermawan, dan dakwah yang disampaikan dengan arif dan bijaksana dalam menghadapi budaya masyarakat. Keberhasilan dakwah Sunan Muria mengembangkan dakwah Islam di daerah Jepara, Pati, Tayu, Juwana, dan sekitar Kudus.

Daerah-daerah yang menjadi sasaran dakwah Sunan Muria merupakan daerah pertanian yang terpencil jauh dari keramalan kota. Sunan Muria wafat tahun 1551 M, makamnya terletak di lereng Gunung Muria, Desa Colo, Kecamatan Dawe, sekitar 18 km sebelah utara Kota Kudus.

Terdapat sejumlah peninggalan yang ada hubungannya dengan kehidupan Sunan Muria, di antaranya:

masjid, makam, buah parijoto, buah mengkudu, daun kelor, gentong, tapal kuda, dan teks mujahadah. Benda- benda tersebut ditemukan tahun 1973 M di sekitar lokasi makam.

11. Siapa nama dari Sunan Muria?

Pilihlah jawaban yang benar!

A. Raden Paku C. Raden Fattah

B. Raden Ishaq D. Raden Umar Sahid.

12. Pilihlah benar atau salah dengan tanda centang (√) dari pernyataan di bawah ini!

Pernyataan Benar Salah

Silsilah Sunan Muria sampai kepada Abu Thalib paman Rasulullah Saw.

Sunan Muria menjadi muazzin shalat Jum'at saat peresmian kedua Masjid Agung Demak

13. Pasangkanlah kalimat tersebut dengan kata yang sesuai!

Pertanyaan Jawaban

Jawaban contoh :

1-A 2-C

(4)

4 1. Guru Sunan Muria A. Raden Fattah

2. Peninggalan Sunan Muria B. Sunan Ngerang C. Teks mujahadah.

14. Siapa teman seperguruan dengan Sunan Muria ? Pilihlah dua jawaban yang benar!

A. Sunan Ngera C. Adipati Pathak

B. Sunan Kudus D. Abdul Muhallib.

15. Apakah ajaran Sunan Muria dalam berdakwah!

Jawab:

Bacalah teks berikut ini untuk menjawab soal nomor 16-20!

Peran Sunan Muria dalam Perkembangan Islam di Indonesia

Sunan Muria mempunyai peran penting dalam mengembangkan agama Islam, antara lain: Pertama Menjaga tradisi lama dan menginterpretasikannya ke arah fungsi baru Sunan Muria dikenal sebagai pecinta seni dan budaya. Praktik kehidupan masyarakat di sekitar Muria menunjukkan harmoni antara islam dengan budaya setempat. Peran Sunan Muria dalam mengembangkan Islam di Jawa antara lain:Dalam berinteraksi dengan masyarakat, Sunan Muria menjaga tradisi lama tetap berlangsung tanpa memberikan perubahan selama tidak melanggar nilai-nilai Islam, seperti menerima upacara tingkeban atau mitoni. Tradisi tingkeban adalah upacara slametan pada usia kehamilan tujuh bulan anak pertama. Acara tersebut diisi dengan acara membaca beberapa surah Al-Qur'an, zikir, dan doa.

Menambah upacara dalam tradisi lama dengan tradisi baru Seperti memasukkan nilai dan ajaran Islam dalam praktik pernikahan yang telah berjalan, sehingga meskipun ada budaya Jawa, namun syarat dan rukun pernikahan ditentukan berdasarkan ajaran Islam . Mengganti sebagian unsur lama dalam satu tradisi baru, seperti mengganti tujuan membakar kemenyan dalam slametan. Dalam praktik sebelumnya, slametan atau sesajen diberikan kepada sosok makhluk halus maka dakwah para wali mengganti tujuan slametan untuk mencari ridha dan pertolongan Allah Swt. Demikian juga dengan tradisi bancakan atau makan besar dalam acara slametan dengan tumpeng yang sebelumnya dipersembahkan ke tempat-tempat angker diubah menjadi kenduri, yaitu upaya mengirim doa kepada leluhur dengan doa-doa Islam di rumah orang yang mengadakan tradisi tersebut.

Kedua Melakukan perombakan budaya dan tradisi keagamaan. alam cerita wayang Sebagaimana pendekatan dakwah Wali Songo lainnya, Sunan Muria berdakwah melalui pendekatan seni dan budaya melalui pertunjukan wayang gubahan Sunan Kalijaga, mengubah isi cerita, dan melakukan perombakan budaya dan tradisi keagamaan yang ada di masyarakat, serta menanamkan pesan-pesan tauhid dan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari, seperti Pakem Ramayana yang sudah diislamkan. Dengan cepat masyarakat menganggap bahwa cerita Ramayana dan Mahabrata versi Wali Songo itulah yang benar. Begitu pula dalam cerita wayang tokoh Bhima yang sebelumnya diberikan karakter kejam dan kasar yang dikenal dengan nama Wrekodhara (serigala), saat bertemu Dewa Ruci memperoleh pencerahan rohani berubah menjadi orang baik dan jujur.

16. Apa peran Sunan Muria dalam perkembangan Islam?

Pilihlah jawaban yang benar!

A. Membuat masjid B. Membuat pesantren

C. Mengajarkan bercocok tanam

D. Perombakan budaya dan tradisi keagamaan.

17. Pilihlah benar atau salah dengan tanda centang (√) pada pernyataan di bawah ini!

Pernyataan Benar Salah

Sunan Muria menjaga tradisi lama tetap berlangsung tanpa memberikan perubahan selama tidak melanggar nilai-nilai Islam Tujuan selametan untuk mencari perhatian dan pujian

masyarakat setempat

(5)

5 18. Pasangkanlah tradisi yang telah diubah oleh Sunan Muria !

Tradisi Maksud

Jawaban contoh :

1-A 2-C

1. Tingkeban A. Upacara kematian seseorang pada hari ke,3,7,40

2. Bancakan B. Makan besar yang dipersembahkan untuk tempat angker

C. Upacara selametan pada usia kehamilan tujuh bulan anak pertama 19. Apa tradisi lama yang diubah oleh Sunan Muria?

Pilihlah dua jawaban yang benar!

A. Mengganti seni pertunjukan wayang B. Mengubah syarat dan rukun pernikahan C. Mengganti tujuan dari pembakaran kemenyan

D. Mengubah isi cerita wayang dengan pesan dan akhlak mulia.

20. Apa peran Sunan Muria dalam penyiaran agama Islam!

Jawab:

Bacalah teks berikut ini untuk menjawab soal nomor 12-25!

Sunan Kudus

Ja'far Shadiq Azmatkhan atau Sunan Kudus merupakan putra dan Usman Haji bin Ali Murtadha yang merupakan saudara kandung Sunan Ampel.

Sunan Kudus belajar ilmu agama kepada ayahnya, yaitu Raden Usman Haji atau Sunan Ngudung. Selain itu, ia juga berguru kepada Kyai Telinsing. seorang Tionghoa muslim bernama asli The Ling Sing, seorang mubalig yang datang bersamaan dengan Laksamana Cheng Ho ke pulau Jawa untuk menyebarkan Islam ke sejumlah daerah. Ja'far Shadiq juga belajar di Ampel Denta untuk mendalami agama Islam.

Ja'far Shadiq pernah diangkat menjadi senopati atau panglima Kerajaan Demak menggantikan Sunan Ngudung, ayahnya, Jabatan lain yang pernah diemban oleh Sunan Kudus saat di Demak, yatu diangkat sebagai qadhi atau hakim di Kesultanan Demak.

Wilayah Kudus sebelumnya bernama Desa Tajug yang menjadi daerah dakwahnya Kyai Telinsing, guru Sunan Kudus. Guru Sunan Kudus tersebut menyebarkan dakwah Islam dan juga mengajari penduduk ilmu pertukangan dan seni mengukir Bersama masyarakat, la membangun masjid, menara Kudus, dan Padasan atau tempat wudhu dengan arsitektur yang mengadopsi ajaran Hindu-Buddha., Sunan Kudus juga mengajarkan hal-hal yang terkait dengan kehidupan sehari-hari, seperti pandai besi dan alat-alat pertukangan lainnya.

Peran Sunan Kudus dalam mengembangkan Islam di Indonesia sebagai berikut: Pertama Memelopori toleransi beragama,Sunan Kudus melarang penyembelihan sapi pada saat pelaksanaan ibadah qurban. Hal ini dilakukan sebagai bentuk toleransi kepada ajaran agama lain yang memposisikan sapi sebagai hewan yang dihormati dan dikeramatkan. Pelarangan tersebut bukan karena dilarang menurut ajaran Islam melainkan penyembelihan sapi pada saat itu dapat menimbulkan ketersinggungan.

Kedua melakukan akulturasi budaya Islam dan budaya lokal Dalam usahanya menarik simpati agama lain untuk memeluk Islam, Sunan Kudus melakukan akulturasi budaya dalam arsitektur masjid yang menggabungkan arsitektur Islam dan Hindu-Buddha, antara lain sebagai berikut:Membangun masjid dan menara Kudus Sunan Kudus juga membangun padasan (tempat wudhu)Padasan dibangun dengan pancuran berjumlah delapan dan diberikan arca di atasnya. Dalam ajaran Buddha, arca menjadi simbol dalam keyakinan mereka. Terdapat delapan ajaran yang dinamakan asta sanghika marga. (sebuah ajaran cara bersikap dalam kehidupan).

Ketiga berdakwah lewat seni dan budaya,dalam menarik simpati masyarakat, Sunan Kudus dikenal memiliki kebiasaan mengadakan acara Bedug Dandangan, yaitu Sunan Kudus menabuh beduk berkali-kali untuk mengundang para jamaah ke masjid dan mengumumkan hari pertama puasa kepada masyarakat. Tradisi ini masih berlangsung di beberapa daerah Indonesia

21. Apa hubungan Kiai Telengsing dengan Sunan Kudus?

Pilihlah jawaban yang benar!

A. Guru C. Keluarga

B. Orangtua D. Teman seperguruan.

(6)

6 22 Pilihlah benar atau salah dengan tanda centang (√) dari pernyataan di bawah ini!

Pernyataan Benar Salah

Ayah Sunan Muria saudara dengan Sunan Bonang Peninggalan Sunan Kudus adalah Menara Kudus 23. Pasangkanlah peran Sunan Kudus dengan contohnya!

Peran Contoh

Jawaban contoh :

1-A 2-C

1. Mempelopori toleransi A. Membuat tempat wudhu dengan 8 pancuran yang diberi arca

2. Akulturasi budaya Islam B. Melarang menyembelih sapi C. Mengadakan beduk dandangan 24. Apa jabatan Sunan Kudus di Kerajaan Demak ?

Pilihlah dua jawaban yang benar!

A. Senopati C. Sebagai muazzin

B. Pengajar D. Sebagai Qadhi/hakim.

25. Mengapa Sunan Kudus melarang untuk menyembelih sapi ? Jawab:

Bacalah teks berikut ini untuk soal nomor 26-30!

Sunan Gunung Jati

Sunan Gunung jati atau Syarif Hidayatullah lahir pada tahun 1448 M. Sunan Gunung Jati merupakan putra dari Syarif Abdullah bin Ali Nurul Alim, seorang penguasa di Ismailiyah, Mesir. Ibunya bernama Nyai Rara Sintang, putri Prabu Siliwangi, Raja Kerajaan Pajajaran di Jawa Barat.

Di Makkah, Syarif Hidayatullah berguru kepada Syekh Najmurini Kubro selama dua tahun. Tak lama kemudian ia berangkat ke Mesir dan berguru kepada Syekh Muhammad Athaillah Al-Syadzili untuk mempelajari tarekat Saliyah Sekitar tahun 1475 M, atas arahan dari Syekh Athaillah, Sunan Gunung Jati diminta kembali ke Indonesia berguru kepada Syekh DatukMuhammad Sidiq di Pasai, Aceh untuk mendalami kembali ilmu agama dan tasawuf.

Sunan Gunung Jati menikah dengan Nyi Mas Pakungwati, putri Pangeran Cakrabuana, di Cirebon.

Setelah Pangeran Cakrabuana wafat, kekuasaan atas Cirebon diserahkan kepada menantunya Sunan Gunung Jati.Selain sebagai ulama yang menguasai ilmu syariat dan tasawuf, Sunan Gunung Jati juga sebagai waliyyul amri atau penguasa Cirebon yang secara ekonomi dan politik punya daya tarik terhadap pengembangan Islam di Cirebon, Sunda Kelapa, Banten, dan wilayah Jawa Barat lainnya. Pengaruhnya meluas hingga ke Banten.

Dalam melakukan dakwah Islam di daerah Jawa, Sunan Gunung Jati mempunyai peran penting dalam mengembangkan agama Islam, antara sebagai berikut. Pertama Berperan sebagai ulama dan umara' (penguasa) dalam penyebaran Islam .Usaha dakwah yang dilakukan Sunan Gunung Jati, mula-mula sebagai guru agama dengan membuka pondok dan mengajarkan agama Islam Lepada penduduk sekitar.

Kedua Melakukan akulturasi budaya Islam dan kearifan lokal Sejumlah peninggalan Sunan Gunung Jati membuktikan kearifannya dalam mengompromikan budaya Islam dan budaya lainnya. Keraton dijadikan sebagai pusat kesenian dan kebudayaan yang bernuansa agama dengan tidak menghilangkan unsur-unsur Hindu-Buddha, melainkan dipadukan secara harmonis dengan ajaran Islam sehingga Islam dianut oleh seluruh penduduk bumi Pasundan.

Dalam usaha menyebarkan dan mengembangkan dakwah Islam di Indonesia, terdapat sikap positif yang dapat diteladani, antara lain sebagai berikut.Pertama Merakyat yaitu menyebarkan Islam bergaul di pedesaan dan kalangan keraton menjadikan Sunan Gunung Jati sebagai sosok teladan yang selalu dekat dengan rakyat.

Kedua Pemimpin yang bijaksana, Sunan Gunung Jati adalah sosok yang arif dan bijaksana, mendidik, dan melahirkan pemimpin-pemimpin baru dari kearifannya .Ketiga Menghargai nilai-nilai kemanusiaan, Sunan Gunung Jati menyampaikan den welas ing sapapada (hendaklah menyayangi sesama manusia) yang menggambarkannya sebagai sosok yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan, menghargai hak-hak orang lain, dan persaudaraan yang didasari kasih sayang di tengah keberagaman budaya dan etnis.Keempat Santun dan Toleran, Sunan Gunung Jati melakukan upaya-upaya untuk menghargai budaya, tradisi yang datang dari luar,

(7)

7 dan individu-individu yang berlainan agama. Begitu pula toleransinya yang dibuktikan dari arsitektur- arsitektur peninggalannya yang memadukan berbagai budaya, seperti Jawa, Sunda, Arab, dan Tionghoa.

26. Siapa yang meminta Sunan Gunung Jati untuk pulang ke Indonesia setelah menuntut ilmu di Mesir?

Pilihlah jawaban yang benar!

A. Syekh Athaillah C. Nyai Rara Sintang

B. Muhammad Sidiq D. Syekh Najmurini Kubro.

27. Pilihlah benar atau salah dengan tanda centang (√) pada pernyataan di bawah ini!

Pernyataan Benar Salah

Kakek Sunan Gunung Jati adalah Prabu Siliwangi Sunan Gunung Jati menjadi penguasa di Ceribon Sunan Gunung Jati mahir dalam mengukir

28. Pasangkanlah sikap positif Sunan Gunung Jati dengan contohnya !

Sikap Contoh

Jawaban contoh :

1-A 2-C

1. Merakyat A. Menghargai budaya, tradisi yang datang dari luar Islam 2. Toleran B. Melahirkan pemimpin-pemimpin baru dari kearifannya

C. Bergaul di pedesaan dan kalangan keraton 29. Apa peran Sunan Gunung Jati terhadap perkembangan Islam?

Pilihlah dua jawaban yang benar!

A. Berperan sebagai Qadhi

B. Melakukan akulturasi budaya Islam C. Berperan sebagai ulama dan penguasa

D. Merombak tradisi keagamaan yang sudah lama ada.

30. Apa contohnya Sunan Gunung Jati mempunyai sikap menghargai nilai-nilai kemanusiaan!?

Jawab:

Referensi

Dokumen terkait

Soal Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) Genap Bahasa Arab Kelas 4

Soal Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) Genap Fikih Kelas 5

Soal Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) Genap Fikih Kelas 4

Soal Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) Genap Matematika Kelas 3

Soal Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) Genap Bahasa Indonesia Kelas 6

Soal Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) Genap Al-Quran Hadis Kelas 6

Soal Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) Genap Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Kelas 6

Soal Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) Genap Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas 6