• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASESMEN SUMATIF AKHIR SEMESTER (ASAS) GANJIL MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) TAHUN Sejarah Kebudayaan Islam 6 PEMBELAJARAN

N/A
N/A
Rusdi Abe

Academic year: 2024

Membagikan "ASESMEN SUMATIF AKHIR SEMESTER (ASAS) GANJIL MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) TAHUN Sejarah Kebudayaan Islam 6 PEMBELAJARAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Bismilla-hirrohma-nirrohi-m

ASESMEN SUMATIF AKHIR SEMESTER (ASAS) GANJIL MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)

TAHUN PEMBELAJARAN : 20… / 20…

Mata Pembelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam K e l a s : VI (Enam)

1 Hari/Tanggal : ...

N a m a : ……….………

Bacalah teks berikut ini untuk soal nomor 1-7!

SUNAN GRESIK

Sunan Gresik merupakan salah satu tokoh Walisongo yang berjasa dalam menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa, terutama di daerah Gresik Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim memiliki nama asli Makdum Ibrahim As Samarkandy. Beliau disebut Syekh Magribi karena nenek moyangnya berasal dari Magrib,Beliau bersaudara dengan Maulana Ishaq,Maulana Mahpur dan Sayyid Yusuf Mahrabi.

Dakwah yang dilakukan oleh Sunan Gresik tidak berjalan dengan mudah. Banyak kesulitan dan tantangan yang dihadapi beliau dari masyarakat sekitar yang sudah memeluk agama Hindu dan Buddha.

Sunan Gresik tidak langsung menentang adat istiadat yang ada di masyarakat Jawa, seperti melakukan sesajen, menyembah pohon dan batu, serta mengeramatkan tempat tertentu. Namun beliau menghadapinya dengan cara arif dan bijaksana. Selain itu Sunan Gresik juga dikenal dengan nama kakek Bantal karena kebiasaan beliau meletakkan Al Qur'an dan hadits di atas bantal ketika mengajar murid muridnya.

Dalam menyiarkan agama Islam, Sunan Gresik memulainya dengan cara berdagang, yaitu dengan membuka toko, menyediakan kebutuhan pokok masyarakat, dan menjualnya dengan harga murah di dekat pelabuhan yang berlokasi di Desa Rumo, Melalui kegiatan dagang tersebut, beliau dapat berinteraksi dengan berbagai kalangan, ketika ada orang yang meminta makanan ia tidak segan memberinya ia juga suka berbagi kepada orang yang membutuhkannya.

Selain itu, beliau juga belajar bahasa daerah untuk mempermudah komunikasi dan kelancaran dakwahnya, sehingga dalam waktu yang relatif singkat Maulana Malik Ibrahim dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat, baik dalam menghadiri upacara-upacara perkawinan maupun acara-acara lainnya. Bahkan ia pun menjadi juru damai apabila menemui masyarakat yang berselisih. Berkat kegigihan dan kesungguhannya dalam menyebarkan Islam, beliau mendapat kepercayaan dari masyarakat dan satu per satu mulai memeluk agama Islam.

1. Dimana tempat berdakwah Maulana Malik Ibrahim?

Pilihlah jawaban yang benar!

A. Tuban C. Gresik B. Ampel D. Cirebon.

2. Pilihlah benar atau salah dengan tanda centang (√) pada pernyataan di bawah ini!

Pernyataan Benar Salah

Sunan Gresik mendapat julukan Syekh Magribi karena dilahirkan pada saat shalat Magrib

Maulana Malik Ibrahim dikenal dengan Sunan Gresik

3. Pasangkanlah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

Pertanyaan Jawaban

Jawaban contoh :

1-A 2-C

1. Julukan Sunan Gresik diambil dari kebiasaan meletakkan

Al-Qur’an di atas bantal A. Syekh Magribi

2. Cara yang dimulai Sunan Gresik dalam berdakwah B. Kiai Bantal C. berdagang 4. Siapa saudara Sunan Gresik ?

Pilihlah dua jawaban yang benar!

A. Maulana Ishaq C. Kiai Bantal B. Syekh Magribi D. Maulana Mahpur.

(2)

2 5. Bagaimana Sunan Gresik menyiarkan agama Islam?

Jawab:

6. Apa yang dapat kalian teladani dari kisah Sunan Gresik?

Jawab:

7. Bagaimana cara Sunan Gresik berdakwah ? Jawab:

Bacalah teks berikut ini untuk soal nomor 8-15!

Peran Sunan Gresik dalam Perkembangan Islam di Indonesia

Dalam melakukan dakwah Islam di daerah Gresik dan sekitarnya, Sunan Gresik mempunyai peran penting dalam mengembangkan Islam di Pulau Jawa yaitu mengembangkan Islam melalui jalur perdagangan, Sunan Gresik memulai berdagang di tempat terbuka yang berlokasi di Desa Rumo, dekat pelabuhan.

Pergaulannya yang didasari akhlak mulia penuh keramahan, kesantunan, dan toleran dalam keseharian sehingga menjadikan masyarakat mudah tertarik untuk memeluk agama Islam.

Dakwahnya pun merambah pada keluarga Kerajaan Majapahit yang saat itu dipimpin oleh Raja Brawijaya. Kedatangannya ke pusat kerajaan disambut baik, walaupun Sang Raja belum bersedia memeluk Islam. Karena adanya hubungan baik dengan kerajaan dalam hubungan dagang, Maulana Malik Ibrahim diangkat menjadi Syahbandar di Gresik dan diperbolehkan menyebarkan agama Islam di Gresik. Pada saat itu, Sunan Gresik diberikan hadiah sebidang tanah di pinggiran Kota Gresik, sebagai penghargaan kepadanya.

Tempat ini kemudian dikenal dengan Desa Gapura. Seiring berjalannya waktu masyarakat Gresik semakin tertarik memeluk agama Islam. Kondisi ini mendorong membangun Masjid Pesucinan yang kini dikenal dengan Masjid Maulana Matik Ibrahim, terletak di Desa Leran, Kecamatan Manya wilayah pesisir utara Gresik, Masjid Pesucinan selain sebagai tempat ibadah juga digunakan sebagai tempat pembinaan mubalig, santri, dan masyarakat, bahkan di tempat ini pula lahirnya pesantren pertama di Indonesia.

8. Apa kegiatan Sunan Gresik selain berdakwah ? Pilihlah jawaban yang benar!

A. mengajar C. bercocok tanam B. berdagang D. memberi pengobatan.

9. Pilihlah benar atau salah dengan tanda centang (√) pada pernyataan di bawah ini!

Pernyataan Benar Salah

Sunan Gresik diberikan sebidang tanah oleh Raja Majapahit di Desa Rumo Sunan Gresik diangkat sebagai Mentari oleh Raja Majapahit

10. Pasangkanlah kegiatan Sunan Gresik dengan nama tempat yang benar di bawah ini!

Kegiatan Tempat

Jawaban contoh :

1-A 2-C

1. Tempat berdagang Sunan Gresik A. Desa Gapura 2. Tempat Sunan Gresik mendirikan masjid B. Desa Rumo

C. Desa Leran 11. Apa fungsi masjid pada masa Sunan Gresik ?

Pilihlah dua jawaban yang benar!

A. Tempat ibadah C. Tempat pembinaan mubalig

B. Tempat berdagang D. Tempat bermusyawarah para penduduk.

(3)

3 12. Mengapa Sunan Gresik diangkat menjadi Syahbandar pada kerajaan Majapahit?

Jawab:

13. Selain tempat ibadah masjid juga dipergunakan Sunan Gresik untuk….

Jawab:

14. Apa peranan Sunan Gresik dalam perkembangan Islam?

Jawab:

15. Apa tanggapan Raja Majapahit atas dakwah Sunan Gresik?

Jawab:

Bacalah teks berikut ini untuk menjawab soal nomor 16-22!

SUNAN AMPEL

Sunan Ampel dikenal dengan nama Raden Rahmat. Nama aslinya adalah Sayyid Ali Rahmatullah, Ayah Sunan Ampel bernama Syekh Ibrahim As Samarqandi, seorang ulama asal Samarkand, kota di Uzbekistan, Asia Tengah. Ibunya seorang putri raja bernama Dewi Candrawulan dari Kerajaan Campa, Kamboja.

Raden Rahmat datang ke Pulau Jawa bersama ayah dan saudara tuanya yang bernama Sayyid Ali Murtadho yang sebelumnya tinggal di Campa. Mereka datang bersama sejumlah kerabat. Kedatangannya ke pulau Jawa diperkirakan tahun 1440 M atas undangan dari Prabu Sri Kertawijaya (1451 M) raja Kerajaan Majapahit, untuk memperbaiki perilaku masyarakat Majapahit yang konon saat itu mengalami kemunduran dan kemerosotan moral. Kedatangan rombongan ke Majapahit juga dikarenakan adanya hubungan keluarga antara ibunya dan istri Prabu Sri Kertawijaya, Setelah beberapa lama tinggal di Majapahit, Raden Rahmat menikah dengan Nyai Ageng Manila putra Tumenggung Arya Tisa, Bupati Tuban yang Juga cucu Arya Lembu Sura Raja Surabaya yang muslim. Dari pernikahannya lahir anak dan cucu yang menjadi generasi penerus dakwahnya dalam menyebarkan Islam.

Sunan Ampel Melakukan perubahan menuju tradisi bernilai keislaman Masyarakat pesisir utara Jawa adalah masyarakat yang hidup dalam tradisi dan budaya yang turun-temurun. Sebelum kedatangan para penyiar Islam, orang-orang Majapahit mengenal upacara peringatan terhadap orang mati yang disebut sraddha. Upacara sraddha adalah upacara umat Hindu untuk mengenang kematian seseorang. Setelah kedatangan penyiar Islam Campa yang dipelopori oleh Sunan Ampel, penduduk Majapahit mulai memperingati tradisi kenduri dan memperingati kematian seseorang pada hari ke-3, ke-7, ke-40, ke 100, dan ke-1000. Dalam praktiknya, masyarakat berkumpul mendatangi keluarga yang ditinggal, lalu acara diisi dengan zikir, tahlil, dan doa. Tradisi keagamaan tersebut bukanlah berasal dari ajaran Hindu-Buddha, melainkan dari tradisi keagamaan muslim Campa yang dikenalkan oleh Sunan Ampel dan tradisi inilah yang masih ada hingga sekarang.

Selain membangun masjid Sunan Ampel juga membangun pesantren tempat mengajarkan murid- muridnya membaca Al-Qur’an, syariat dan tasawuf, mengader para santri yang akan melanjutkan dakwah Islam di antaranya Sunan Giri Raden Patah, Sunan Bonang, dan Sunan Drajat, Ajarannya yang banyak dikenal adalah falsafah Moh Limo yang isinya adalah: moh main atau tidak berjudi ,moh ngombe atau tidak mabuk-mabukan ,moh maling atau tidak mencuri, moh madat atau tidak mengisap candu, dan moh madon atau tidak berzina.

16. Siapa nama lain Sunan Ampel?

Pilihlah jawaban yang benar!

A. Raden Paku C. Raden Fattah B. Raden Ishaq D. Raden Rahmat.

17. Pilihlah benar atau salah dengan tanda centang (√) dari pernyataan di bawah ini!

Pernyataan Benar Salah

Pembacaan zikir dan doa memperingati kematian seseorang adalah tradisi agama Budha Ajaran yang terkenal dari Sunan Ampel adalah” Moh Limo

(4)

4 18. Pasangkanlah kalimat tersebut dengan kata yang sesuai!

Pertanyaan Jawaban

Jawaban contoh :

1-A 2-C

1. Istri Sunan Ampel A. Sunan Giri 2. Murid Sunan Ampel B. Sunan Gresik

C. Nyai Ageng Manila 19. Apa yang dilakukan Sunan Ampel dalam berdakwah ?

Pilihlah dua jawaban yang benar!

A. Membangun masjid B. Membangun pesantren

C. Mengajarkan bercocok tanam

D. Menjual barang dagangan dengan harga murah.

20. Sebutkan ajaran Sunan Ampel yang masih ada hingga sekarang?

Jawab:

21. Mengapa Sunan Ampel diundang datang ke Pulau Jawa?

Jawab:

22. Apa ajaran Sunan Ampel yang masih ada sampai saat ini?

Jawab:

Bacalah teks berikut ini untuk menjawab soal nomor 23-20!

Sunan Giri

Nama asli dari Sunan Giri adalah Raden Paku yang lahir pada tahun 1442 M. Ayahnya bernama Syekh Maulana Ishaq, putra Syekh Jumadil Kubra. Dewi Sekardadu ibunda Sunan Giri mengalami sakit hingga wafat setelah melahirkan putranya. Selang beberapa hari, terjadilah wabah penyakit di Gresik, Raja Blambangan memerintahkan agar sang bayi (cucunya sendiri) dibuang ke laut karena dianggap mendatangkan bencana. Pada akhirnya ditemukan oleh Nyai Ageng Pinatih,kemudian diberi nama Jaka Samudera.

Ketika berusia tujuh tahun, Jaka Samudra dititipkan ke Pesantren Ampel Denta. Nama Jaka Samudra diganti menjadi Raden Paku oleh Sunan Ampel. la belajar berbagai disiplin ilmu agama, meliputi Al-Qur'an, hadits, fiqih, dan di bawah asuhan Sunan Ampel. Karena kecerdasannya menyerap ilmu yang disampaikan, Raden Paku diberikan gelar Maulana Ainul Yaqin.

Sunan Giri mempunyai peran penting dalam pengembangan syiar Islam, yaitu sebagai berikut. Berperan sebagai pemimpin agama dan penguasa wilayah Giri, Mengembangkan pendidikan terbuka bagi masyarakat dengan menciptakan permainan anak antara lain Jelungan,Jamuran. Selain menciptakan permainan untuk anak-anak, Sunan Giri juga menciptakan tembang-tembang untuk permainan anak-anak, antara lain seperti Padhang Bulan, Jor, Gula-Ganti, dan Cublak-Cublak Suweng. Kedatangannya di tengah masyarakat dilakukan dengan cara yang unik, salah satunya dengan memanfaatkan seni lokal untuk menarik simpati dari berbagai tingkat usia.Peran terakhir Sunan Giri adalah memanfaatkan seni pertunjukan sebagai media dakwah.Media dakwah yang dipakai adalah Wayang yang isinya ajaran tauhid dalam Islam. Pertunjukannya pun disertai tata cara dan sopan santun yang baik serta jauh dari maksiat. Dengan cara seperti inilah menjadikan Islam semakin meluas.

23. Siapa yang memberi nama Sunan Giri menjadi Raden Paku?

Pilihlah jawaban yang benar!

A. Sunan Muria C. Sunan Gresik B. Sunan Ampel D. Sunan Bonang.

(5)

5 24. Pilihlah benar atau salah dengan tanda centang (√) pada pernyataan di bawah ini!

Pernyataan Benar Salah

Kakek Sunan Giri adalah seorang raja Majapahit

Seorang yang menemukan Sunan Giri bernama Nyai Ageng Pinatih 25. Pasangkanlah nama Sunan Giri dengan sebab yang tepat!

Nama Sebab

Jawaban contoh :

1-A 2-C

1. Jaka Samudera A. Belajar di Ampel Denta 2. Ainul Yaqin B. Pernah dibuang ke laut

C. Cerdas dalam menerima ilmu 26. Apa nama tembang yang dipakai Sunan Giri dalam berdakwah?

Pilihlah dua jawaban yang benar!

A. Jamuran C. Padang Bulan

B. Jelungan D. Cublak-Cublak Suweng.

27. Apa peran Sunan Giri dalam penyiaran agama Islam?

Jawab:

28. Mengapa Sunan Giri menggunakan seni dalam berdakwah?

Jawab:

Bacalah teks berikut ini untuk menjawab soal nomor29-34!

Sunan Bonang

Sunan Bonang memiliki nama asli yaitu Raden Makdum Ibrahim. Sunan Bonang termasuk putra keempat dari pernikahan Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, putri Arya Teja, Bupati Tuban. Sunan Bonang belajar ilmu agama langsung kepada ayahnya, Sunan Ampel, di Pesantren Ampel Denta bersama Raden Paku, Raden Patah, dan Raden Kusen. Kecenderungan terhadap seni dan sastra membuatnya banyak belajar kesenian dan budaya Jawa kepada ibunya yang banyak memahami sastra Jawa, seperti kesusastraan Jawa dan tembang-tembang jenis macapat yang populer masa itu.

Selain sebagai tokoh penyebar Islam, Sunan Bonang juga dikenal sebagai orang yang sangat pandai mencari sumber air di tempat-tempat yang sulit air. Masyarakat mengenalnya tokoh yang punya banyak kelebihan Sementara kelebihan yang ditunjukkan oleh Sunan Bonang sebenarnya adalah karamah yang diberikan oleh Allah Swt.

Peran Sunan Bonang dalam perkembangan Islam di Indonesia antara lain, Mengembangkan dakwah Islam melalui seni dan budaya dengan alat musik bonang yang selalu digunakan untuk mengiringi pertunjukan wayang. Memasukkan nilai-nilai keislaman pada tradisi masyarakat Jawa dengan cara Sunan Bonang mengisi tradisi ini dengan upacara kenduri atau slametan dengan doa-doa Islam. Sebutan Anyakrawati (pemimpin lingkaran cakra) diberikan kepada Sunan Bonang karena ikut meneruskan tradisi dan mengubah isinya bernilai ajaran Islam. Terakhir peran Sunan Bonang adalah menyebarkan dakwah melalui karya sastra Suluk Wijil. Suluk Wijil yaitu sastra Jawa yang ditulis dalam bentuk tembang yang isinya ajaran Islam dan nasihat-nasihat ulama. Karya tersebut masih tersimpan di perpustakaan Universitas Lieden, Belanda.

29. Siapa nama ayah Sunan Bonang?

Pilihlah jawaban yang benar!

A. Sunan Giri C. Sunan Ampel B. Sunan Gresik D. Sunan Drajat.

30. Pilihlah benar atau salah dengan tanda centang (√) dari pernyataan di bawah ini!

(6)

6

Pernyataan Benar Salah

Karya sastra yang terkenal pada masa Sunan Bonang adalah macapat

Pemimpin kenduri atau selamatan pada masa Sunan Bonang adalah seorang ustadz 31. Pasangkanlah pertanyaan dengan jawaban yang benar!

Pertanyaan Jawaban

Jawaban contoh :

1-A 2-C

1. Karya sastra yang dibuat Sunan Bonang A. Mukjizat 2. Pandai mencari sumber air di tempat-tempat yang sulit air B. Suluk Wijil

C. Karamah 32. Siapa murid Sunan Ampel di bawah ini ?

Pilihlah dua jawaban yang benar!

A. Arya Teja C. Raden Kusen

B. Raden Fatah D. Nyi Ageng Manila.

33. Mengapa Raden Makdum Ibrahim diberi gelar Sunan Bonang?

Jawab:

34. Apa peran Sunan Bonang dalam perkembangan Islam?

Jawab:

Bacalah teks berikut ini untuk soal nomor 26-30!

Sunan Drajat

Sunan Drajat atau Raden Qasim adalah putra bungsu dari pernikahan Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila. Sunan Drajat lahir pada tahun 1470 M dan merupakan saudara kandung dari Raden Makdum Ibrahim atau Sunan Bonang. Selain bernama Raden Qasim, Sunan Drajat juga dikenal dengan nama Maulana Hasyim, Sunan Mahmud, Raden Imam, Raden Syarifudin, pangeran Kadrajat, dan Sunan Mayang Madu. Menginjak usia sekolah, Sunan Drajat belajar langsung kepada Sunan Ampel, ayahnya. Kemudian Sunan Ampel mengirimnya ke Cirebon untuk mendalami ilmu agama kepada Sunan Gunung Jati. Kepergiannya menimba ilmu di Cirebon mempertemukannya dengan Dewi Sufiyah, putri Sunan Gunung Jati. Setelah Dewasa, Sunan Drajat menikahi Dewi Sufiyah, kemudian ia tinggal di Kadrajat sehingga disebut Pangeran Kadrajat atau Pangeran Drajat.

Dalam perjalanan laut menuju Gresik perahu yang ditumpangi Sunan Drajat dihantam gelombang besar dan pecah di tengah laut. Dengan pertolongan Allah Sunan Drajat ditolong oleh ikan cucut dan ikan talang sampai mendarat di sebuah tempat bernama Jelak, Desa Banjarwati, Kecamatan Paciran Lamongan.

Kedatangannya pun disambut baik oleh sesepuh kampung yang bernama Mayang Madu dan Mbah Banjar, ia pun mengajar di Jelak kemudian mendirikan surau sebagai tempat mengaji dan mengajarkan agama Islam.

Dalam dakwahnya, Sunan Drajat dikenal sosok yang baik berkomunikasi lewat kesenian, la dikenal juga sebagai sosok yang menyukai pertunjukan wayang dan sesekali tampil sebagai dalang seperti kakaknya Sunan Bonang. Melalui seni dan budaya, Sunan Drajat menyampaikan ajaran Islam sehingga masyarakat menerima Islam dengan baik.

Di usia tua, Sunan Drajat tinggal di Dalem Wulur, sebuah tempat tinggi arah selatan dari Desa Drajat. Di sinilah ia menghabiskan masa hidupnya untuk berdakwah. Terdapat sejumlah peninggalan yang terpelihara sampai sekarang, di antaranya Singko Mengkok yaitu seperangkat alat musik gamelan dan beberapa benda lainnya.

Dalam mengembangkan Islam di daerah Jawa, Sunan Drajat mempunyai peran penting antara lain sebagai berikut: Meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam dakwahnya Sunan Drajat dikenal dengan sosok yang berjiwa sosial, sangat peduli dengan kehidupan fakir miskin serta lebih mengutamakan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sunan Drajat tidak hanya mengajarkan ilmu agama, melainkan mengajarkan tata cara membangun rumah, membuat alat-alat yang digunakan untuk memikul atau menolong

(7)

7 orang seperti tandu dan joli.Peran Sunan Drajat lainnya adalah menanamkan pendidikan akhlak Dalam menyampaikan dakwah, masyarakat mengenal Pepali Pitu (tujuh dasar ajaran) Adapun pepali pitu antara lain sebagai berikut: membuat senang hati,dalam suasana gembira hendaknya tetap ingat Tuhan dan selalu waspada, dalam upaya mencapai cita-cita luhur jangan menghiraukan halangan dan rintangan, dalam diam akan tercapai keheningan dan di dalam hening akan mencapai jalan kebebasan, pencapaian kemuliaan lahir batin dicapai dengan menjalani shalat lima waktu, Berikan tongkat kepada orang buta. Berikan makan kepada orang yang lapar. Berikan pakaian kepada orang yang tak memiliki pakaian. Berikan tempat berteduh kepada orang yang kehujanan.

35. Siapa kakak kandung Sunan Drajat?

Pilihlah jawaban yang benar!

A. Sunan Muria C. Sunan Gresik B. Sunan Ampel D. Sunan Bonang.

36. Pilihlah benar atau salah dengan tanda centang (√) pada pernyataan di bawah ini!

Pernyataan Benar Salah

Istri Sunan Drajat adalah anak Sunan Gunung Jati

Sunan Drajat ditolong oleh seorang ulama ketika perahunya dihantam gelombang besar 37. Pasangkanlah nama Sunan Giri dengan sebab yang tepat!

Nama Sebab

Jawaban contoh :

1-A 2-C

1. Alat musik yang dipakai Sunan Drajat dalam berdakwah A. Bonang

2. Ajaran Sunan Drajat B. Singko Mengkok

C. Pepali Pitu 38. Siapa nama lain dari Sunan Drajat?

Pilihlah dua jawaban yang benar!

A. Raden Paku C. Raden Rahmat

B. Raden Imam D. Sunan Mayang Madu.

39. Apa ajaran Sunan Drajat dalam Pendidikan akhlak!

Jawab:

40. Pelajaran apa yang kamu dapat dari ajaran Sunan Drajat?

Berikan tongkat kepada orang buta. Berikan makan kepada orang yang lapar. Berikan pakaian kepada orang yang tak memiliki pakaian. Berikan tempat berteduh kepada orang yang kehujanan!

Jawab:

Referensi

Dokumen terkait

Soal Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) Genap Akidah Akhlak Kelas 3

Soal Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) Genap Akidah Akhlak Kelas 4

Soal Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) Genap Akidah Akhlak Kelas 5

Soal Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) Genap Akidah Akhlak Kelas 6

Soal Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) Genap Fikih Kelas 5

Soal Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) Genap Fikih Kelas 4

Soal Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) Genap Matematika Kelas 4

Soal Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) Genap Fikih Kelas 6