• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASPEK ASPEK KONATIF Umniyah

N/A
N/A
Addy Citoz

Academic year: 2023

Membagikan "ASPEK ASPEK KONATIF Umniyah"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ASPEK ASPEK KONATIF : 1. KEMAUAN, 2. KEHENDAK, 3. SUGESTI

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi perkembangan

Oleh :

Umniyah Maratang

Dosen Pengampu : Ahmad, S.Pd.I., M.Pd.I.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

DARUD DA’WAH WAL IRSYAD (STAI-DDI) PINRANG

2022

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahirobbil ‘alamin segala puja dan puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan kenikmatan yang berupa Iman, Islam dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul Aspek aspek konatif : 1. Kemauan, 2. Kehendak, 3. Sugesti

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW. Rasul yang telah membawa kita dari alam jahiliyah menuju alam ilmiyah yang penuh barakah ini.

Selanjutnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang terhormat Bapak Ahmad, S.Pd.I., M.Pd.I. yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Tak lupa kami haturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan makalah ini, begitu juga kami mohon maaf apabila dalam penulisan ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan sehingga saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Minallahi musta’an wa’alaihi tiqlan,

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pinrang, 15 Maret 2022

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 2

C. Tujuan Penulisan... 2

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Konatif... 3

B. Aspek Aspek Konatif... 3

1. Kemauan... 3

2. Kehendak... 5

3. Sugesti... 7

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan... 9

B. Saran... 9

DAFTAR PUSTAKA... 10

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Agar hubungan antar manusia dapat terjalin dengan baik, maka dibutuhkan sebuah komunikasi. Menurut Kleijan dijelaskan bahwa komunikasi sudah merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas, sepanjang ia hidup maka ia membutuhkan komunikasi.

Akhirnya manusia terdorong oleh rasa ingin dari dalam diri untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya. Hal ini diperkuat oleh teori dasar biologi yang menyebutkan adanya dua kebutuhan, yakni kebutuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya

Active selling dikembangkan oleh pihak manajemen sebagai wujud akan pentingnya sebuah proses komunikasi agar Gramedia selalu berada di benak masyarakat. Pengembangan komunikasi melalui berbagai communication channel sangat diperlukan supaya terjalin komunikasi yang hangat antara perusahaan dengan pelanggan. Active selling mengandung makna yang terdiri atas 4S dan IT, yakni: senyum, salam, sapa, santun, dan terima kasih. Pada proses komunikasinya, para sales akan memberikan senyuman ramah dengan memberikan salam. di lanjutkan sapaan yang santun dengan menjelaskan produk dan berusaha mempengaruhi sampai akhirnya pembeli berminat dengan buku yang telah ditawarkan. Hasilnya, apakah pembeli berminat untuk membeli atau tidak, sales harus tetap mengucapkan terima kasih.

Program komunikasi yang diterapkan adalah melalui active sellingyang bertujuan untuk meningkatkan minat pembelian. Berdasarkan fenomena tersebut peneliti tertarik untuk menguji secara empiris pengaruh komunikasi active seller terhadap minat pembelian.

(5)

B. Rumusan Masalah

Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah di dalam makalah ini adalah :

1. Pengertian konatif 2. Aspek aspek konatif :

a. Kemauan b. Kehendak c. Sugesti

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui arti konatif

2. Untuk mengetahui aspek aspek konatif a. Kemauan

b. Kehendak c. Sugesti

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Konatif

Konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Konatif juga perilaku yang sudah sampai tahap hingga individu melakukan sesuatu tindakan terhadap objek.

B. Aspek aspek konatif 1. Kemauan

Secara bahasa, kemauan dapat disamakan dengan kehendak atau hasrat. Secara istilah, kekuatan yang sadar akan hidup dan menciptakan sesuatu yang berdasarkan perasaan dan pikiran. Kemauan menurut Richard Dewey dan W.J Humber, kemauan merupakan: a) hasil keinginan untuk mencapai tujuan tertentu yang begitu kuat sehingga mendorong orang untuk mengorbankan nilai-nilai yang lain, uang tidak sesuai dengan pencapaian tujuan; b) berdasarkan pengetahuan tentang, cara-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan; c) dipengaruhi oleh kecerdasan dan energi yang diperlukan untuk mencapai tujuan; d) pengeluaran energi yang sebenarnya dengan satu cara yang tepat untuk mencapai tujuan. Maka dapat disimpulkan bahwa kemauan adalah suatu aktivitas jiwa atau gejala jiwa yang berfungsi untuk dapat mencapai sesuatu.

Kemauan mempunyai peranan yang penting. Demikianlah pepatah mengatakan: “where there is a will there is a way”, yang artinya di mana ada kemauan tentu ada jalan. Sejauh-jauh usaha manusia dilakukan, manusia tidak mampu memastikan berhasil atau tidaknya tujuan yang dicapai. Kemauan adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan- tujuan hidup tertentu, dan dikendalikan oleh pertimbangan akal budi. Jadi pada kemauan itu ada kebijaksanaan akal dan wawasan, di samping juga ada control dan persetujuan dari pusat kepribadian.

(7)

Kemauan adalah janji kepada diri sendiri, yang memberikan kekuatan sangat besar. Sebuah kekuatan yang dimiliki setiap manusia, membantunya menjadi seorang pemenang yang mengalahkan ego dan mendorong impiannya menjadi kenyataan." Kemauan berawal dari impian atau harapan yang diinginkan menjadi nyata. Impian inilah yang kemudian mampu mendorong diri Anda untuk melakukan tindakan nyata.

Karenanya, banyak orang bijak bilang, bermimpilah, jangan takut bermimpi! Namun mimpi takkan membawa Anda pada kesuksesan, tanpa memiliki kesungguhan hati atau kemauan kuat dari dalam diri ini.

Setiap pribadi perlu memiliki kesungguhan hati berupa kesanggupan melakukan tindakan secara gigih demi mencapai hasil yang diinginkan Di sinilah peran kemauan dalam mewujudkan semua mimpi- mimpi anda. Kesungguhan hati inilah yang membuat Anda menjadi pribadi tangguh, siap menerima tantangan, pantang menyerah, dan fokus pada tujuan yang diinginkan, dengan melakukan tindakan nyata.

Kemauan dipengarui oleh beberapa faktor diantaranya ialah:

a. Keadaan fisik, adalah pengaruh yang berhubungan dengan kondisi jasmani, yakni sanggup tidaknya untuk melaksanakan keputusan kemauan.

b. Keadaan materi, seperti bahan-bahan, syarat-syarat, dan alat-alat yang digunakan untuk melaksanakan keputusan kemauan.

c. Keadaan linkungan, maksudnya apakah keputusan kemauan dapat dilaksanakan dalam lingkungan tertentu, yang sesuai dengan lingkungan, apakah lingkungan dapat membantu atau sebaliknya.

d. Kata hati, memang peranan penting dalam melaksanakan keputusan.

Karena keputusan kata hati dapat mengalahkan pertimbangan- pertimbangan yang lain.

Setiap kemauan/perbuatan kemauan akan ditetapkan dalam diri seseorang berdasarkan keputusan kata hati. Setelah keputusan ditetapkan, kadang-kadang perbuatan kemauan terus dilakukan. Akan tetapi kadang-

(8)

kadang ada pula perbuatan dilakukan setelah beberapa lama keputusan ditetapkan

2. Kehendak

Menurut As’ariyah tuhan berkuasa mutlak atas segala-galanya.

Tidak ada sesuatupun yang membatasi kekuasaannya itu, karena kekuasaan Tuhan bersifat absolute. Kaum asy’ariah berpendapat bahwa mereka percaya pada kemutlakan Tuhan, sehingga berpendapat bahwa perubahan-perubahan Tuhan tidak mempunyai tujuan. Sebab, yang mendorong Tuhan untuk berbuat sesuatu semata-mata karena kekuasaan dan kehendak mutlak-Nya, bukan karena kepentingan manusia atau tujuan lain. Dan pada aliran Asy’Ariah ini berpijak pada paham Jabariyah dan penggunaan akal yang tidak begitu besar maka Asy’ariyah berpendapat, bahwa Tuhan mempunyai kehendak mutlak.

Kehendak Tuhan baik berupa hidayat dan kesesatan, kenikmatan dan kesengsaraan, pahala bagi yang taat dan siksa bagi yang maksiat, perbuatan shalah wa al-ashlah, pengutusan rasul dan pengukuhannya dengan mu’jizat, semuanya itu berasal dari ketentuan Tuhan. Dialah yang menentukannya. Jika dikehendaki-Nya, ia akan terjadi. Dan jika tidak maka tidak akan terjadi. Dengan demikian aliran ini beranggapan, bahwa kehendak Tuhan itu adalah mutlak semutlak-mutlaknya. Dalam hal ini Asy’ariyah memperkuat dengan dua dalil, yaitu dalil aqli dan dalil naqli.

Secara aqli dinyatakan bahwa perbuatan Tuhan itu berasal dari qudrat dan iradat Nya secara sempurna dan teralisasi secara mutlak.

Ada pun faktor faktor manusia menggunakan kehendak bebas diantaranya :

a. Hati Manusia

Kehendak yang diberikan Allah kepada manusia merupakan sesuatu kebebasan dalam menentukan segala sesuatu dalam kehidupannya.

Kehendak manusia sangat bergantung kepada hati yang dimiliki oleh manusia. Hati secara etimologis memiliki arti sifat(tabiat) batin manusia.

(9)

Hati adalah pengenalan akan diri sendiri dalam kaitannya dengan hukum benar dan salah yang telah diketahui.Jadi dari pemaparan ini dapat dipahami bahwa hati yang manusia miliki merupakan faktor utama dalam manusia berkehendak, memilih dan menentukan segala sesuatu dalam kehidupannya dengan bebas.

Dengan kata lain bahwa hati nurani manusia memegang komando utama dalam menentukan apa pun yang akan dilakukan oleh manusia.

Ketika Allah menciptakan manusia didalam tubuh manusia ada hati yangdikaruniakan Allah dan tidak didapatkan dalam binatang maupun tumbuhan. Allah menempatkan dalam diri manusia hati yang memberikan kesadaran moral, dalam hal membedaka yang benar dan yang salah.

Dalam hal ini, sejak pertama kali manusia disebutmakluk hidup ketika Allah menghembuskan nafas hidup didalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi mahkluk hidup. Pada saat itulah manusia menjadi makhluk hidup, makhluk hidup yang istimewa dibanding dengan ciptaan-ciptaan lainnya. Keistimewaan manusia adalah kepada manusia diberikan kemampuan untuk berfikir dan merasakan, berkomunikasi dengan pihak lain, membedakan dan memilih, dan, hinggataraf tertentu menentukkan wataknya sendiri.

Dengan keistimewaan yang dianugrahkan Tuhan Allah kepada manusia serta kehendak bebas yang dimilikinya, sesungguhnya ini merupakan suatu karya Allah yang begitu besar bagi manusia.

Kehendak bebas manusia merupakan suatu hasil dari ekspresi keinginan hati manusia. Jika hati manusia baik maka akan menghasilkan kehendak bebas yang baik, namun jika hati manusia jahat dan penuh motivasi buruk maka hasilnya adalah perbuatan yang jahat

b. Pikiran Manusia

Selain hati manusia, yang dapat memperngaruhi kehendak bebas

(10)

pikirannya dapat menemukan segala hal baru yang dapat mengubah dunia. Perubahan dunia, dari dunia purba hingga sampai pada era postmodern ini merupakan suatu hasil dari pikiran-pikiran orang terdahulu. Secara etimologi pikiran diartikan hasil berpikir, akal, ingatan, angan-angan, gagasan, niat, maksud.

Dalam hal ini pikiran merupakan sesuatu yang tidak kelihatan secara kasat mata yang muncul ketika manusia menggunakan otaknya untuk melakukan suatu kegiatan berfikir. Namun pikiran yang dimiliki oleh manusia dapat diketahui oleh orang lain ketikan pikiran itu tertuang pada sebuah hasil berfikir berupa gagasan, ide, solusi penyelesaian masalah, opini dan pendapat.

3. Sugesti

Hipnotis sangat erat kaitannya dengan Sugesti. Sebenarnya apakah yang dimaksudkan dengan Sugesti pada pengetahuan hipnotis.Apakah sama dengan pengertian dalam kehidupan sehari-hari ? Dalam pengetahuan hipnotis, Sugesti dapat diartikan secara sederhana sebagai

“Suatu rangkaian kata-kata, atau kalimat, yang disampaikan dengan cara tertentu, dan dalam situasi tertentu, sehingga dapat memberikan pengaruh bagi mereka yang mendengarnya, sesuai dengan maksud & tujuan sugesti tersebut yang dimaksudkan dengan “memberikan pengaruh” adalah Pikiran Bawah Sadar “menyetujui” Sugesti dimaksud. Secara umum, seluruh kalimat yang disampaikan oleh Hypnotist (Induction, Deepening, Suggestion, Termination) disebut sebagai Sugesti.Terdapat 2 macam

“gaya” dalam membawakan Sugesti pada saat melakukan hipnotis, yaitu:

gaya authoritarian dan gaya permissive.

Authoritarian lebih sering digunakan oleh para Stage Hypnotist karena bernuansa dramatis dan menimbulkan efek entertainment.

Permissive lebih banyak diterapkan pada proses Hypnotherapy, karena relatif dapat diterapkan kepada siapapun juga, termasuk mereka yang memiliki posisi sosial sama atau berada di atas sang Hypnotist atau Hypnotherapist.

(11)

Sugesti adalah suatu proses psikologis dimana seseorang membimbing pikiran, perasaan dan perilaku orang lain. Ini mungkin berbeda dengan yang saya rasakan bahwa sugesti itu dibawa dan diajarkan oleh pikiran dan perasaan pribadi bukan orang lain.

Faktor- faktor yang mempengaruhi sugesti diantaranya ialah : a. Kuat tidaknya sugesti dari luar, yang dapat berupa harapan-harapan,

janji-janji upah dan sebagainya

b. Kuat tidaknya pendirian bagi yang terkena sugestif

c. Baik tidaknnya approach atau metode pendekatannya (termasuk pula media yang dipakai )

d. Jenis kelamin, umur, keadaan sementara bagi individu yang dijadikan sugesti

e. Dan sebagainya

(12)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Manusia dilahirkan di dunia ini memiliki kehendak bebas untuk mengusahakan tercapai segala kemauannya, manusia dengan kehendak bebasnya harus sadar pada sang pemberi yaitu Allah Swt.

B. Saran

Dalam makalah ini, penulis menyarankan kepada bapak dosen yang memegang mata kuliah ini demi membuka wawasan penulis supaya dapat membantu dan memperdalamkan pengetahuan penulis lebih tajam guna menguasai dan dapat melengkapi pengetahuan penulis dalam memahami mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Henry C. Thiessen. Teologi Sistematika, (Malang: Gandum Mas, 1992).

Hodge, Sistematic Theology, II,

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Keith C. Powell. Apa yang Allah Pikirkan (The Power of God thinking).

(Yogyakarta: Andi, 2011). Nehemiah Mimery., Doktrin Iman Kristen (Jakarta Barat: Mimery Press,1997).

Referensi

Dokumen terkait

Bahan tersebut akan berupa sebuah kata, sebuah frasa dan sebuah kalimat, dan harus disampaikan secara bertahap melalui tiga cara, yaitu (a) Prepared Dictation - membaca bersama

Gaya bahasa berdasarkan nada tergantung pada sugesti yang dipancarkan dari rangkaian kata-kata yang terdapat dalam sebuah wacana. Sering kali sugesti ini akan lebih nyata kalau

Ketika materi menulis huruf hijaiyah telah disampaikan materi selanjutnya adalah menulis rangkaian kata-kata sederhana dalam bahasa Arab yang dalam hal ini sebagai mana

Mengeja ujaran bahasa Inggris sangat sederhana secara tepat dan berterima dengan tanda baca yang benar yang melibatkan kata, frasa dan kalimat sangat sederhana. -

Gaya bahasa berdasarkan nada tergantung pada sugesti yang dipancarkan dari rangkaian kata-kata yang terdapat dalam sebuah wacana. Sering kali sugesti ini akan lebih nyata

Karena Hipnotis itu sendiri sebenarnya adalah sejumlah cara, teknik, metode dan seni untuk menyampaikan sugesti langsung ke pikiran bawah sadar, tanpa tersaring oleh pikiran

• Sugesti memiliki kekuatan yang luar biasa, apalagi sugesti diri yang diyakini secara kuat. • Jika bersedia mempelajarinya, kata-kata kita memiliki kekuatan sugesti pada orang

Gaya bahasa berdasarkan nada tergantung pada sugesti yang dipancarkan dari rangkaian kata-kata yang terdapat dalam sebuah wacana. Sering kali sugesti ini akan lebih nyata