• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Laboratorium Penyakit Tidak Menular Stroke

N/A
N/A
luthfi sandy

Academic year: 2025

Membagikan "Aspek Laboratorium Penyakit Tidak Menular Stroke"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

ASPEK LABORATORIUM PENYAKIT TIDAK MENULAR STROKE

Dosen Pengampu :

Sholeha Rezekiyah, SKM, M.Bmd

Disusun Oleh : INDRA GANDI NIM: PO71340220054

PRODI D III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS POLITEKNIK KESEHATAN JAMBI

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

TAHUN 2024

(2)

1. STROKE

Stroke adalah kondisi ketika pasokan darah ke otak terganggu karena penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Kondisi ini menyebabkan area tertentu pada otak tidak mendapat suplai oksigen dan nutrisi sehingga terjadi kematian sel-sel otak.

1. KOLESTROL

A. https://eprints.ums.ac.id/41931/

Stroke merupakan salah satu masalah kesehatan dunia yang menjadi penyebab kematian ketiga di dunia, setelah penyakit jantung dan kanker. Stroke di Indonesia menjadi penyebab kematian terbanyak, yaitu sebesar 15,4%. Kadar lipid merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi morbiditas jangka pendek akibat stroke, sehingga perbedaan kadar lipid dalam evaluasi subtipe stroke sangat penting untuk dilakukan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Chaudhury (2014) terdapat perbedaan kadar kolesterol total yang signifikan antara pasien stroke iskemik dengan stroke hemoragik, sedangkan menurut Dey (2010) tidak terdapat perbedaan kadar kolesterol total antara pasien stroke iskemik dengan stroke hemoragik. Tujuan: untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kadar kolesterol total antara pasien stroke iskemik dengan stroke hemoragik di RSUD Dr. Moewardi. Metode:

Desain penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Data diambil dari rekam medis pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik yang pernah dirawat inap di RSUD Dr. Moewardi tahun 2014-2015 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel sebanyak 60 orang, yang terdiri dari 30 pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik sebanyak 30 orang. Data dianalisis dengan uji t tidak berpasangan.

Hasil: Analisis data dengan uji t tidak berpasangan menunjukkan hasil p=0,005. Kadar kolesterol total pada pasien stroke iskemik memiliki rerata sebesar 202 ± 33,9 mg/dL, lebih tinggi dibandingkan dengan kadar kolesterol total pada pasien stroke hemoragik yang memiliki rerata sebesar 167,87 ± 53,6 mg/dL, dengan selisih sebesar 33,4 mg/dL. Simpulan:

Terdapat perbedaan kadar kolesterol total antara pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik.

Kadar kolesterol total pada penderita stroke iskemik lebih tinggi dibandingkan dengan penderita stroke hemoragik.

B. http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/medika/article/view/129

Stroke atau Cerebrovascular disease menurut World Health Organization(WHO) adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsiotak fokal atau global karena adanya sumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau

(3)

lebih. Faktor risiko stroke menyangkut dengan keadaan status kesehatan seseorang, yaitu hiperkolesterolemia (kadar kolesterol berlebih) dan hipertensi (tekanan darah tinggi).Tujuan: Menganalisa hubungan kadar kolesterol darah dengan kejadian stroke, menganalisa hubungan hipertensi dengan kejadian stroke, menganalisa hubungan kadar kolesterol darah dan hipertensi, dan menganalisa hubungan kadar kolesterol darah dan hipertensi dengan kejadian stroke di RSUD Ulin Banjarmasin 2020Metode: Penelitian observasional deskriptif analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 62 orang yang diambil menggunakan Rumus Slovin. Analisis statistik menggunakan uji Sperman Rank dan uji Regresi Linier.Hasil: Dengan menggunakan Uji Sperman Rank didapatkan ada hubungan yang signifikan antara kadar kolesterol darah dengan kejadian stroke dalam uji statistik dengan p value 0,004(p<0,05), ada hubungan yang signifikan antara  hipertensi dengan kejadian stroke dalam uji statistik dengan p value 0,031(p<0,05) tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar kolesterol darah dan hipertensi dalam uji statistik dengan p value 0,129 (p>0,05) dan dengan menggunakan Uji Regresi Linier didapatkan bahwa hubungan antara kadar kolesterol darah dengan nilai mean 0,453 dan hipertesi dengan nilai mean 0,994 sehingga yang paling dominan dengan kejadian stroke adalah hipertensi.Kesimpulan: Ada hubungan antara kadar kolesterol darah dengan kejadian stroke, ada hubungan hipertensi dengan kejadian stroke, tidak ada hubungan antara kadar kolesterol darah dan hipertensi, dan hubungan antara kadar kolesterol darah dan hipertensi dengan kejadian stroke yang paling dominan adalah hipertensi.

C. https://journalthamrin.com/index.php/anakes/article/view/362

Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologik mendadak yang terjadi akibat terhentinya aliran darah melalui sistem suplai arteri otak. Etiologi utama yang menimbulkan penyumbatan adalah aterosklerosis. LDL sering dihubungkan dengan aterosklerosis. Aterosklerosis ditandai dengan adanya penumpukan plak pada tunika intima pembuluh darah arteri. D-dimer merupakan suatu produk degenerasi fibrin yang menunjukan adanya trombosis ataupun fibrinolisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan nilai D-dimer dan LDL kolesterol pada penderita Stroke iskemik di RSUD Budhi Asih Jakarta Timur. Desain penelitian ini adalah cross sectional (potong lintang). Sebanyak seratus sepuluh pasien Stroke iskemik fase akut yang diambil menggunakan data sekunder berupa rekam medis di RSUD Budhi Asih Jakarta Timur.

Berdasarkan jenis kelamin, didapatkan pria sebesar 56,4% dan wanita sebesar 43,6%.

Berdasarkan kelompok usia, persentase tertinggi pada kelompok usia 55-64 tahun sebanyak 35,5%. Berdasarkan nilai normal, kadar LDL abnormal sebanyak 69% dengan

(4)

D-dimer abnormal sebanyak 77%. Sedangkan kadar LDL normal sebanyak 31% dengan D-dimer normal sebanyak 23%. Berdasarkan uji korelasi Pearson didapatkan hasil signifikansi dengan nilai 0,00 (p<0,05) serta nilai r (0,840) yang berarti terdapat hubungan antara kadar LDL kolesterol dengan kadar D-dimer pada pasien Stroke iskemik di RSUD Budhi Asih Jakarta Timur. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan LDL kolesterol dan D-dimer dapat digunakan sebagai penunjang prognosis pada penderita Stroke iskemik.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk membandingkan kadar lipid antara penderita stroke iskemik dan stroke hemoragik, ditemukan hasil bahwa terdapat perbedaan

Data rekam medis pasien tahun 2008-2011 yaitu data pemeriksaan kadar LDL- kolesterol yang dilakukan pertama kali pada saat terserang stroke iskemik.. Data rekam

4.1.1.1 Distribusi data pasien stroke iskemik dengan riwayat penyakit jantung berdasarkan tahun .... Distribusi data pasien stroke iskemik dengan riwayat penyakit jantung

Tekanan terendah saat otot jantung rileks sebelum kontraksi berikutnya Data rekam medis pasien Stroke Iskemik Rasio 3 Peningkatan Kadar kolesterol total Peningkatan kadar

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa rendahnya kadar kolesterol pada pasien stroke iskemik berhubungan erat dengan meningkatnya kejadian perdarahan intraserebral, yang

Simpulan Penelitian: Terdapat hubungan kuat antara kadar LDL kolesterol dengan mortalitas pasien stroke iskemik fase akut, meskipun hubungan tersebut

Referat ini membahas aspek laboratorium dari sindrom metabolik, termasuk pemeriksaan yang digunakan untuk mendiagnosis dan memantau kondisi

Makalah askep tentang penyakit stroke hemoragik pada usia