ASPEK MINYAK NILAM MINYAK CENGKEH Asal bahan baku Kebun warga di kebun bagian atas Kebun warga di kebun bagian atas
Lama produksi 12 jam Daun cengkeh = 12 jam (sama dengan nilam) Batang cengkeh =
17 jam Jumlah bahan baku
yang digunakan Sekali produksi 250 kg Daun cengkeh sekali produksi 200 kg Batang cengkeh sekali produksi 500 kg
Rendemen
5-6 L, tergantung kualitas daunnya. Semakin baik daun,
rendemen semakin banyak. Daun yang baik itu yang tumbuh di padang terbuka karena langsung terkena sinar matahari. Ciri yang tumbuh di padang terbuka itu, pohonnya lebih kerdil, tapi daunnya lebih tebal. Daun yang tebal itu mengandung minyak yang lebih banyak.
Daun cengkeh = 7-8 L Batang cengkeh = ± 25 L
Biaya Produksi
Sejauh ini karena bahan baku masih dari kebun sendiri dan panen masih menggunakan tenaga keluarga (pemanenan secara manual). Kebun tidak bisa dicapai menggunakan kencaraan sehingga ongkos yg dikeluarkan hanya untuk bahan bakar mesin pencacah, yaitu sekitar 3 L untuk sekali produksi (250 kg daun).
Pemasakan juga masih menggunakan kayu bakar yang mana masih bebasbiaya (gratis) karena produsen cenderung mengumpulkan kayunya sendiri.
Bahan baku dan tenaga pengolahan masih dari keluarga sendiri, sehingga tidak ada pengeluaran spesifik untuk penggajian karyawan atau bahan bakar kendaraan (berhubung kebun hanya bisa dicapai dengan berjalan kaki). Pemasakan juga masih menggunakan kayu bakar yang mana masih bebasbiaya (gratis) karena produsen cenderung mengumpulkan kayunya sendiri.
Proses Produksi
Nilam yang sudah dipanen kemudian dicacah dan dikeringkan.
Tanur yang diisi air dipanaskan, baru kemudian daun
dimasukkan (sistemnya mirip pengukusan nasi). Nanti, minyak akan menuju pipa ulir dimana akan dilakuka pendinginan menggunakan air yang mengalir. Minyak kemudian akan menetes melalui pipa dan ditampung dalam jerigen.
Daun dan batang cengkeh diperoleh langsung kering, tanpa melalui proses pengeringan seperti penjemuran dan tidak dicacah lagi. Bahan tersebut kemudian didestilasi dengan cara yang sama dengan proses pembuatan minyak nilam.
Asset Tanur destilasi Rp 130.000.000,- Mesin pencacah daun Rp 5.000.000,-
Tanur destilasi Rp 130.000.000,- Mesin pencacah daun Rp 5.000.000,-
Harga jual Rp 380.000/liter Rp 130.000/liter (harga jual minyak batang cengkeh dan minyak daun cengkeh sama, beda cerita kalau dijual ke Tulungagung.
Harga minyak daun cengkeh Rp 160.000/liter, sedangkan minyak
ASPEK MINYAK NILAM MINYAK CENGKEH
batang cengkeh Rp 185.000/liter. Hanya saja, ongkos kirim masih ditanggung produsen dan ongkosnya terbilang cukup mahal dari Sulawesi ke Jawa).
Pasar
Makassar dan Kendari, namun keduanya melalui tangan ketiga sehingga untung yang diperoleh tidak maksimal. Akan lebih baik bila bisa langsung menuju konsumen utama (bukan melalui pengepul seperti yang dilakukan saat ini).
Makassar dan Kendari, namun keduanya melalui tangan ketiga sehingga untung yang diperoleh tidak maksimal. Akan lebih baik bila bisa langsung menuju konsumen utama (bukan melalui pengepul seperti yang dilakukan saat ini).
Kendala
Kendala lahan terbuka untuk menghasilkan nilam berkualitas yang semakin sedikit. Kebanyakan kebun sudah tumpang tindih (digunakan untuk budidaya tanaman lain juga) sehingga tanaman nilam cenderung tertutup oleh bayang-bayang pohon yang lebih besar. Hal ini mengakibatkan turunnya rendemen daun nilam. Selain itu, perlu dicarinya lahan alternatif baru untuk budidaya tanaman nilam, berhubung kebun keluarga yang dipakai sekarang akan digunakan untuk produksi BKM nantinya.
Selain itu, jalan menuju kebun yang terjal menyulitkan proses pemindahan bahan baku sehingga lebih melelahkan dan juga memakan lebih banyak waktu.
Kendala lahan dan kondisi perjalanan menuju kebun yang sulit untuk diakses. Kemiringan lereng yang terjal, tidak adanya jalan tani sehingga tidak bisa menggunakan kendaraan seperti pick up. Semua produk hasil panen dipindahkan menggunakan tenaga manusia secara manual (berjalan kaki sambil memikul produk hasil panen).
Catatan tambahan:
Di Wawonii bagian tenggara dan timur baru ada satu penyulingan minyak nilam ini. Saat ini, warga Wawouso juga sedang mulai merintis usaha penyulingan yang sama
Produsen belum mengetahui harga jual minyak nilam di pasaran secarapasti. Data harga yang mereka gunakan adalah harga yang mereka peroleh dari pengepul.
Kemungkinan pemilik usaha ingin mencari tanah di daerah Waturai yang lebih landai jalannya untuk memudahkan pemindahan bahan baku.
Dari pihak pemerintah sebenarnya sudah ada wacana mau dibuatkan jalan tani. Yang terdengar bahkan sudah disiapkan budget sebesar 500.000.000, hanya saja, berhubung
akan ada penutupan agenda di akhir tahun oleh pemerintah, rencana tersebut belum terealisasi.
Kadang alat destilasi disewakan juga oleh produsen pada pemilik kebun nilam/cengkeh lainnya dengan biaya Rp 2.000/kg bahan baku untuk minyak cengkeh, sedangkan
untuk minyak nilam, biayanya sekitar Rp 6.000 - Rp 7.000/kg bahan baku, atau, pihak pemilik alat akan mengambil 1.5 L minyak nilam hasil produksi dari
ASPEK MINYAK NILAM MINYAK CENGKEH penyewa mesin.
Masa tanam nilam dari benih hingga siap panen sekitar 5-6 bulan.
Pengambilan air untuk proses produksi masih menggunakan mesin pompa sehingga membutuhkan listrik. Akan lebih baik bila ada suatu sistem yang bisa menggunakan gaya gravitasi/daya gerak air untuk memindahkan air dari sungai terdekat ke mesin destilasi (ide pernah dikemukakan oleh Pak Ridwan dari divisi MSC).