• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN KOMPEREHENSIF PADA NY.”R “ G

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN KOMPEREHENSIF PADA NY.”R “ G"

Copied!
186
0
0

Teks penuh

Terima kasih banyak atas segala ilmu, latihan, bimbingan dan pengalaman berharga yang anda berikan kepada saya. Terima kasih atas suka dan duka, keluhan, keperitan dan kegembiraan yang kami alami selama tiga tahun. Terima kasih atas masa yang diluangkan sepanjang pelaksanaan, semoga abang Nathan menjadi anak yang soleh dan taat.

KATA PENGANTAR

Kedua orang tua, saudara dan keluarga tercinta yang telah banyak membantu melalui doa dan dukungan emosional kepada penulis. Pasien Laporan Tugas Akhir yang bersedia ikut menjadi pasien saya untuk menyelesaikan LTA ini, terima kasih atas kerjasama dan segala bantuannya. Semoga Allah SWT membalas segala amal yang telah diberikan dan semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak lain yang membutuhkan.

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR SINGKATAN

PENDAHULUAN

R' selama kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, bayi baru lahir dan pilihan kontrasepsi dalam laporan studi kasus berjudul 'Pelayanan Kebidanan Komprehensif untuk Wanita'. Terlaksananya asuhan kebidanan secara komprehensif dalam perawatan bayi baru lahir pada Ny. Memberikan asuhan kebidanan yang komprehensif dalam pelayanan kontrasepsi pada Ny.

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Dasar Manajemen Kebidanan 1. Pengertian

Menafsirkan data untuk kemudian diolah menjadi masalah atau diagnosis yang diidentifikasi secara spesifik dan kebutuhan layanan kesehatan. Kata masalah dan diagnosis digunakan bersamaan karena beberapa masalah tidak dapat didefinisikan sebagai diagnosis tetapi masih perlu dipertimbangkan dalam menyusun rencana kesehatan yang komprehensif. Tahap ini merupakan perkembangan permasalahan atau diagnosa yang teridentifikasi baik saat ini maupun yang dapat diramalkan, serta pelayanan kesehatan yang diperlukan.

Pengkajian Awal Asuhan dan Perencanaan Asuhan

Tanyakan permasalahan ibu, lakukan pemeriksaan fisik pada ibu dan pantau apakah ada tanda-tanda bahaya pada ibu bersalin. 6 hari setelah melahirkan, periksa keadaan umum dan tanda-tanda vital, tanyakan permasalahan ibu dan anak, lakukan pemeriksaan rahim dan keputihan, motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif, jelaskan tanda-tanda bahaya pada ibu bersalin , memberikan nasihat. ibu tidak boleh memiliki pantangan makanan apa pun. Satu minggu setelah melahirkan, periksa keadaan umum dan tanda-tanda vital, tanyakan keluhan ibu dan bayi, periksa involusi rahim.

Konsep Dasar Grandemultipara 1. Pengertian Grandemultipara

Kehamilan risiko tinggi diartikan sebagai suatu kondisi yang dapat mempengaruhi optimalisasi ibu dan janin pada kehamilan yang bersangkutan (Manuaba, 2010). Ibu hamil berusia 35 tahun ke atas, pada usia tersebut terjadi perubahan pada jaringan organ rahim dan jalan lahir tidak lagi fleksibel. Penyakit pada ibu hamil : Anemia, Malaria, TBC Paru, Hipertensi, Diabetes Melitus, HIV/AIDS dan Toksoplasmosis.

Asuhan kebidanan pada kehamilan dengan faktor risiko tinggi Bidan sebagai tenaga kesehatan garda terdepan yang paling banyak melakukan kontak dengan ibu hamil dalam rangka pelayanan antenatal (antenatal care) diharapkan dapat meningkatkan cakupan skrining faktor risiko dengan menggunakan teknologi yang sederhana dan mudah. yaitu Kartu Skor Pudji Roczati ( KSPR) memberikan pelayanan kehamilan yang berkualitas sesuai dengan kondisi dan faktor risiko kehamilan (perhatian khusus dan lebih intensif diberikan kepada ibu hamil yang mempunyai risiko komplikasi lebih tinggi), mendeteksi komplikasi secara dini dan meningkatkan rujukan akses terhadap pelayanan kesehatan sesuai dengan faktor risikonya (Ummah, 2015). Perdarahan post partum dapat terjadi hingga 24 jam setelah kelahiran dan biasanya melibatkan kehilangan banyak darah melalui alat kelamin. Inversi uterus adalah suatu kondisi masuknya fundus uteri ke dalam rongga rahim, yang dapat terjadi secara tiba-tiba maupun perlahan (Manuaba, 2012).

Untuk memastikan kemungkinan inversi uterus, dapat dilakukan palpasi manual pada fundus uteri. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengembalikan fundus uteri ke posisi semula adalah dengan mendorong fundus uteri secara manual. Jika plasenta tidak lepas, pertimbangkan untuk segera melakukan plasentasi manual setelah fundus uteri mencapai posisi semula, atau merujuk pasien ke tempat dengan fasilitas kesehatan yang sesuai atau ke rumah sakit.

Pada palpasi rahim masih besar, fundus uteri masih tinggi, lokia banyak, berbau dan terjadi perdarahan.

Tabel 2.2 Skor Poji Rochyati
Tabel 2.2 Skor Poji Rochyati

Konsep Dasar Asuhan Kebidanan 1. Pengertian Konsep Dasar Kebidanan

Peran penolong adalah mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin timbul pada ibu dan janin. Menurut Saifuddin (2009), peran bidan adalah mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin timbul pada ibu dan janin. Dorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan klem lagi tali pusat 2 cm distal dari klem pertama.

Jika plasenta tidak keluar setelah 30-40 detik, hentikan peregangan tali pusat dan tunggu hingga kontraksi berikutnya dan ulangi prosesnya. Jika bayi tidak bernapas atau terengah-engah atau lemah, bayi baru lahir harus segera diresusitasi (JNPK-KR, 2008). Mekanisme pengaturan suhu bayi baru lahir belum berjalan sempurna, sehingga jika kehilangan panas tidak dicegah maka bayi akan mengalami hipotermia.

Menurut Pinem (2009), sinyal bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir adalah sebagai berikut. Perawatan pada bayi baru lahir normal meliputi pembersihan jalan nafas, perawatan tali pusat, perawatan mata, dan identifikasi rutin (Winkjosastro, 2005). Pemotongan tali pusat sebelum dan sesudah plasenta lahir tidak terlalu menentukan dan berdampak pada anak, kecuali pada bayi prematur.

Jika bayi lahir tanpa menangis, tali pusar segera dipotong agar tindakan resusitasi dapat lebih mudah dilakukan pada bayi. Tali pusat dipotong dengan gunting steril 5 cm dari dinding perut bayi dan diikat dengan tali steril. Jika petugas kesehatan membantu persalinan, ia harus tetap bersama ibu dan bayi baru lahir selama dua jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil.

Gambar 2.1 Partograf halaman depan
Gambar 2.1 Partograf halaman depan

SUBJEK DAN KERANGKA PELAKSANAAN STUDI KASUS

  • Rancangan Penelitian/ penelitian studi kasus
  • Kerangka Kerja Penelitian
  • Pengumpulan dan Analisis Data 1. Pengumpulan Data
  • Etika Penelitian

Dalam studi kasus ini, subjeknya meliputi ibu hamil trimester ketiga dengan atau tanpa faktor risiko, ibu bersalin, bayi baru lahir, ibu nifas, bayi baru lahir, dan calon pengguna alat kontrasepsi. Subyek penelitian yang akan dibahas dalam LTA ini adalah ibu hamil G7P6006 usia kehamilan 34 minggu dengan grandemultipara yang mendapat pelayanan mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, bayi baru lahir hingga pelayanan calon penerima kontrasepsi. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam proposal ini sesuai dengan metode yang digunakan dalam penelitian deskriptif menurut (Arikunto, 2003), yaitu mengumpulkan informasi tentang status gejala, melakukan penelitian langsung pada objek penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan. dengan melakukan penelitian di lapangan (field study).

Peneliti melakukan observasi langsung terhadap kondisi klien atau mengamati perilaku dan kebiasaan klien terkait dengan perawatan yang akan diberikan. Peneliti menggunakan dokumentasi terkait judul LTA ini seperti: catatan klien berupa buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), literatur dan lain sebagainya. Menurut Sugiyono (2004), Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau mengilustrasikan data yang telah dikumpulkan sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan umum atau generalisasi.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menjadikan data penelitian menjadi informasi yang dapat digunakan untuk menarik kesimpulan dengan menggunakan manajemen kebidanan Varney yang didokumentasikan dalam bentuk SOAP. Menurut Hidayat (2008) dalam penelitian ini peneliti akan memperhatikan etika dalam penelitian yang dilakukan secara bertahap. Peneliti menjelaskan proses perawatan yang akan diberikan dan memberikan formulir persetujuan kepada klien sebagai bukti kesediaan klien untuk diberikan perawatan dalam penelitian ini.

Peneliti menjamin kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan responden.

TINJAUAN KASUS

Pemeriksaan dari kepala sampai kaki (from head to toe) normal, tidak ada kelainan; Ibu mengetahui kondisinya melalui hasil pemeriksaan yang dilakukan. Potensi Diagnosa : Tidak ada Potensi Masalah : Tidak ada Kebutuhan Segera : Tidak ada P : 20 April 2016 pukul 10.35 WITA. Jenis kelamin laki-laki, bayi lahir langsung menangis, lahir tunggal, sisa cairan ketuban di mekoneum, persalinan spontan, kondisi tali pusat tidak ada kelainan, tidak ada tanda-tanda infeksi atau perdarahan tali pusat.

Payudara: tampak simetris, tampak bersih, produksi ASI terlihat, tampak hiperpigmentasi pada areola, puting menonjol dan tidak ada retraksi. Alat Kelamin : Vulva tidak edema, tidak terdapat varises, terlihat sekret lochea rubra, tidak terdapat bekas luka, tidak terlihat adanya fistula. S : - Ibu tidak ada keluhan, darah nifas masih keluar sedikit, warnanya merah dan produksi ASI lancar.

Perut : Tampak simetris, jahitan bedah dalam kondisi baik dan tidak ada sekret abnormal, pusat simfisis TFU, kontraksi baik dan kandung kemih kosong. Selain itu, ibu mengatakan bahwa saat ini tidak ada satu pun anggota keluarga yang mempunyai/memiliki riwayat penyakit hipertensi, hepatitis, jantung, ginjal, asma, TBC dan penyakit lain yang menular atau berpotensi mereda, dan ada tidak ada sejarah si Kembar. Hidung : Tampak simetris, tidak ada polip, kelainan bentuk, cukup bersih, tidak ada lubang hidung bernapas.

Pada ekstremitas atas tidak terjadi edema dan pengisian kapiler kembali dalam waktu > 2 detik, refleks bisep dan trisep.

PEMBAHASAN

Jika makanan ibu kurang tentu asupan nutrisi pada janin tidak mencukupi dan Lila Ny.R tergolong normal, karena tinggi badannya tidak kurang dari 23,5 cm. Hasil pengukuran TFU pada Ny. R normal dan sesuai dengan usia kehamilannya yaitu 26 cm atau ½ prosesus xiphoid sentral pada usia kehamilan 34 minggu. Sesuai dengan teori yang telah dijelaskan di atas, Ny. N tidak perlu lagi diberikan imunisasi TT.

Berdasarkan teori yang telah dijelaskan di atas, penulis berpendapat bahwa perencanaan penatalaksanaan darurat rujukan tidak dilakukan pada Ny. R, karena hasil pemeriksaan Ny. R dalam batas normal. Secara umum penulis tidak menemui kendala apa pun selama percakapan dengan Ny. Tidak, itu karena Ny. R dan keluarga banyak bekerjasama dan bersedia bekerja sama agar penyuluhan berjalan lancar. Penulis menyimpulkan bahwa tanda-tanda persalinan yang Ny. R yang dialami konsisten dengan teori yang ada sehingga tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktik.

Asuhan yang diberikan pada Ny R pada masa nifas meliputi pemberian KIE mengenai nutrisi nifas, mobilisasi. Pada kunjungan kedua tanggal 27 April 2016, Ny R mengeluh putingnya terasa perih saat menyusui bayinya. Berdasarkan teori di atas, penulis berpendapat bahwa penyebab luka pada puting susu Ny. R disebabkan oleh teknik menyusui yang tidak tepat dan cara berhenti menyusui yang salah.

Hal ini terlihat ketika Ny.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Bidan dianjurkan untuk memberikan informasi mengenai jarak/jarak kehamilan yang terlalu pendek, karena berisiko tinggi terhadap kehamilan berikutnya. Lakukan pemeriksaan lebih sering selama kehamilan, terutama pada kehamilan tahap akhir; jika memungkinkan, lakukan pemeriksaan USG. Mengembangkan pola pikir keilmuan dan melaksanakan pelayanan kebidanan secara komprehensif melalui pendidikan dan manajemen, serta memperoleh pengalaman nyata di lapangan untuk memberikan pelayanan kebidanan yang lebih efektif dan lebih meningkatkan mutu pelayanan kebidanan yang diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

Gambar

Tabel 2.2 Skor Poji Rochyati
Gambar 2.1 Partograf halaman depan
Gambar 2.2 Partograf halaman belakang
Tabel 2.3 Apgar Score
+2

Referensi

Dokumen terkait

Studi kasus ini bertujuan untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana pada Ny.H dengan metode