• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Kebidanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Laporan Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Kebidanan "

Copied!
205
0
0

Teks penuh

Hasil Laporan Akhir Komisi ini disetujui, diselidiki dan disimpan di hadapan Tim Investigasi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur. Hasil Laporan Tugas Akhir ini disetujui, diperiksa dan disimpan di hadapan Tim Investigasi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Ruang Lingkup
  • Sistematika Penulisan Judul Judul

Memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada masa nifas pada Ny “R” G3P2001 pada usia kehamilan 27 minggu. Memberikan asuhan kebidanan bayi baru lahir secara komprehensif pada Ny “R” G3P2001 dengan usia kehamilan 27 minggu di wilayah persalinan Puskesmas Baru Ulu Kota Balikpapan dan mendokumentasikannya dengan metode SOAP.

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Dasar Manajemen Kebidanan

Pada langkah ini, diagnosis atau masalah diidentifikasi berdasarkan interpretasi yang benar dari data yang dikumpulkan. Pada langkah ini kita mengidentifikasi potensi masalah atau potensi diagnosis berdasarkan diagnosis/masalah yang diidentifikasi.

Konsep Asuhan Kebidanan Komprehensif

Konsep Dasar Teori Kehamilan 1. Pengertian

BMI adalah rumus matematika yang dinyatakan sebagai berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). Sedangkan ibu hamil yang kelebihan berat badan dapat menggunakan sebagian cadangan energinya.

Tabel 2.1 Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan
Tabel 2.1 Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan

Konsep Dasar Teori Persalinan 1. Pengertian persalinan

Lakukan rangkaian tali pusat ke arah ibu dan letakkan klem di antara keduanya dengan jarak 2 cm dari klem pertama. Bila perlu (terasa ada hambatan), pegang plasenta dengan kedua tangan dan putar ke satu arah untuk membantu mengeluarkan plasenta dan mencegah pecahnya selaput ketuban. 39) Segera setelah plasenta lahir, pijat fundus uteri dengan cara menggosok fundus uteri secara melingkar menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi uteri baik (fundus terasa keras).

Tabel 2.8 Memantau Kemajuan Persalinan Menggunakan Partograf
Tabel 2.8 Memantau Kemajuan Persalinan Menggunakan Partograf

Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir (BBL) 1. Pengertian

Jika bayi tidak bernapas, megap-megap, atau lemas, segera lakukan resusitasi pada bayi baru lahir (JNPK-KR, 2011). Mekanisme pengaturan suhu bayi baru lahir belum berfungsi sempurna. Jika kehilangan panas tidak dicegah, bayi akan mengalami hipotermia. Menurut Saifuddin (2015), tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui normal atau tidaknya aktivitas bayi dan untuk mengidentifikasi permasalahan kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian keluarga dan dokter spesialis kandungan, serta tindak lanjut dari tenaga kesehatan. A.

Menurut Pinem (2012), tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir adalah sebagai berikut.

Tabel 2.10 Apgar Score
Tabel 2.10 Apgar Score

Lochia merupakan keluarnya cairan rahim saat persalinan dan mempunyai reaksi basa/basa yang memungkinkan organisme berkembang lebih cepat dibandingkan kondisi asam yang ada pada vagina normal. Lochia serosa muncul pada hari ke 7 sampai ke 14 dengan warna kuning kecoklatan dengan darah lebih sedikit dan serum lebih banyak, juga terdiri dari leukosit dan robekan/sobekan plasenta. Memberikan nasehat kepada ibu dan keluarganya tentang cara mencegah perdarahan, tentang tanda bahaya, menjaga pola makan yang baik dan menjaga kebersihan.

Yakinkan ibu bahwa bayinya tidak menderita anemia dan anjurkan diet kaya zat besi untuk meningkatkan simpanan zat besi.

Tabel 2.11 Perubahan Normal Pada Uterus Selama Postpartum
Tabel 2.11 Perubahan Normal Pada Uterus Selama Postpartum

Konsep Dasar Teori Neonatus 1. Pengertian

Hasil pengukuran berat badan ini menjadi dasar pemantauan perubahan berat badan pada masa neonatal. Penurunan berat badan yang berlebihan biasanya disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi akibat suplai ASI yang tidak mencukupi atau tidak efektif. Pedoman praktik klinis menunjukkan bahwa penurunan berat badan lebih dari 10% berat lahir merupakan hal yang perlu mendapat perhatian khusus.

Penurunan berat badan fisiologis tidak terjadi setelah bayi baru lahir berusia 5-7 hari dan penambahan berat badan setelah 12-14 hari.

Konsep Dasar Teori Kontrasepsi 1. Pengertian Keluarga Berencana (KB)

  • Nomenklatur Diagnosa Kebidanan

Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum penyuntikan berikutnya. 4. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan IMS, Hep B/. Jika ibu tidak hamil, suntikan pertama bisa segera diberikan atau tidak perlu menunggu hingga menstruasi berikutnya. Jika ibu disuntik setelah hari ke 7 haid, sebaiknya ibu tidak melakukan hubungan seksual selama 7 hari setelah disuntik.

Tata Nama Diagnostik Obstetri adalah sistem nama yang diklasifikasikan dan dikenali serta divalidasi oleh profesi, digunakan untuk menegakkan diagnosis guna memudahkan pengambilan keputusan.

Tabel 2.12 Keuntungan dan kerugian KB suntik DMPA
Tabel 2.12 Keuntungan dan kerugian KB suntik DMPA

Resiko Kehamilan Menurut Poedji Rochjati

Kehamilan dengan faktor risiko : ibu dengan dua faktor risiko atau lebih, risiko kegawatdaruratan meningkat, memerlukan pertolongan persalinan di rumah sakit oleh dokter spesialis (Pudji Rokhjati Ada Potensi Kegawatdaruratan Obstetrik / APGO. Primi Muda, Primi Tua , Anak bungsu <2 tahun, SD, SMP, grande multi, umur 35 tahun ke atas, tinggi badan 145 cm atau kurang, riwayat obstetri buruk (ROJ), riwayat melahirkan dengan operasi, riwayat operasi caesar sebelumnya 2) Ada kegawatdaruratan obstetri/ YANG LALU . Penyakit pada ibu hamil, anemia (kekurangan darah), TBC paru, jantung, diabetes melitus, HIV/AIDS, toksoplasmosis, preeklamsia ringan, kehamilan ganda, hidramnion/kehamilan kembar air, kematian janin dalam kandungan, kehamilan serotinous/akhir bulan kehamilan, presentasi sungsang, garis lintang.

Skrining yang dapat dilakukan oleh petugas kesehatan adalah pemeriksaan faktor risiko dengan skor Poedji Rochjati.

Tabel 2.15 Skor Poedji Rochjati
Tabel 2.15 Skor Poedji Rochjati

SUBJEK DAN KERANGKA KERJA PELAKSANAAN STUDI KASUS

Rancangan Studi Kasus

Kerangka Kerja Studi Kasus

Kerangka Kerja Studi Kasus Penjaringan dan Pengkajian Awal Subjek dan Obyek

  • Subjek Stadi Kasus
  • Etika Penelitian
  • Hasil Pengkajian dan Perencanaan Asuhan Komprehensif

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam proposal ini sesuai dengan metode yang digunakan dalam penelitian deskriptif, menurut Arikunto (2003), yaitu mengumpulkan informasi mengenai status gejala, meneliti langsung objek penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan dengan cara melakukan penelitian di lapangan (penelitian lapangan). Peneliti melakukan observasi langsung terhadap kondisi klien atau mengamati perilaku dan kebiasaan klien terkait dengan perawatan yang akan diberikan. Peneliti menggunakan dokumentasi terkait judul LTA ini seperti: catatan klien berupa buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), literatur dan lain sebagainya.

Peneliti menjelaskan proses perawatan yang akan diberikan dan memberikan formulir persetujuan kepada klien sebagai bukti kesediaan klien untuk diberikan perawatan dalam penelitian ini.

PENGKAJIAN) 1. Identitas

Kista : Tidak ada c) Mola hidatidosa : Tidak ada d) PID : Tidak ada e) Endometriosis : Tidak ada f) KET : Tidak ada g). a) Imunisasi Catin : Tempat : Puskesmas, Tanggal : Lupa b) Imunisasi TT I : Tempat : Sekolah, Tanggal : Lupa c) Imunisasi TT II : Tempat : Sekolah, Tanggal :. Linea inominata : Tidak bertanda c) Spina ischiadica : Tidak bertanda d) Dinding lateral : Tidak bertanda e) Ujung sakrum : Tidak bertanda f) Arcus pubis : Tidak bertanda g) Adnexa : Tidak bertanda h). Albumin : Tidak dites c) Reduksi : Tidak dites d) HBSAG : Tidak dites e) HIV : Tidak dites a.. a) USG : Tidak dites b) Rontgen : Tidak dites.

Tabel 3.1 Riwayat persalinan yang lalu
Tabel 3.1 Riwayat persalinan yang lalu

INTERPRETASI DATA DASAR)

MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSE ATAU MASALAH POTENSIAL)

MENETAPKAN KEBUTUAN SEGERA TERHADAP TINDAKAN SEGERA)

Jelaskan pada ibu bagaimana cara membersihkan payudara, terutama puting, agar puting dapat menonjol dan bersiap untuk menyusui. Anjurkan para ibu untuk merawat payudaranya sendiri di rumah Kami menyarankan para ibu untuk merawat payudaranya sendiri di rumah dengan cara rutin membersihkan payudara dan menarik puting secara perlahan agar putingnya menonjol. Ibu disarankan untuk memastikan pemberian ASI eksklusif pada 6 bulan pertama kehidupan anak, selain sebagai sumber nutrisi, pemberian ASI eksklusif pada tahap awal dapat menjamin kedekatan emosional antara ibu dan anak.

Ibu disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, perbanyak makan makanan berserat seperti sayur dan buah.

EVALUASI

TINJAUAN KASUS

Dokumentasi SOAP Asuhan Kebidanan Antenatal Care 1. Asuhan Kebidanan Antenatal Care Kunjungan ke I

Anjurkan ibu rutin mengkonsumsi tablet Fe Hasil : Ibu bersedia mengkonsumsi tablet Fe setiap hari 6. Payudara : Tidak bermassa, konsistensi lunak, produksi ASI ada, puting tampak agak menonjol pada palpasi Leopold. Hasil : Ibu memahami apa yang dibutuhkan ibu hamil 4 Memberikan KIE mengenai tanda bahaya kehamilan TM III.

Payudara: Tidak bermassa, konsistensi lembut, ada keluarnya ASI, puting susu tampak agak menonjol derajat satu.

Tabel 4.2 Penatalaksanaan
Tabel 4.2 Penatalaksanaan

Dokumentasi Asuhan Kebidanan Intranatal Care

Potensi Dx: Tidak Ada Harapan Segera: Tidak Ada Masalah: Tidak Ada Potensi Masalah: Tidak Ada. Terdapat pembesaran payudara, tidak teraba massa/edema abnormal, produksi ASI, dan tidak ada pembesaran kelenjar getah bening. Perut : Simetris, tanpa bekas operasi, terdapat linea nigra dan striaelivid, tinggi fundus uteri 31 cm.

Anus : tidak ada wasir, tekanan pada anus, tidak keluarnya feses dari lubang anus.

Tabel 4.4 Penatalaksanaan  Tanggal 11 Januari 2020
Tabel 4.4 Penatalaksanaan Tanggal 11 Januari 2020

Dokumentasi Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir

Mulut : Simetris, tanpa sianosis, tanpa labio palatoschisis dan labioschisis, mukosa mulut lembab, anak banyak menangis, lidah tampak bersih. Leher: Tidak teraba pembesaran tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada pembengkakan, bebas bergerak, tidak ada lipatan atau kerutan kulit yang berlebihan. Dada : simetris, tidak ada retraksi dada, tidak ada bunyi nafas tambahan, bunyi jantung teratur, pergerakan dada simetris.

Punggung : Tampak simetris, tidak teraba skeliosis, dan tidak terdapat meningokel, spina bifida, bengkak, lesung pipit dan bintik kecil berbulu.

Tabel 4.10 Apgar Score
Tabel 4.10 Apgar Score

Dokumentasi Asuhan Kebidanan Post Natal

Payudara: Simetris, produksi ASI ada, hiperpigmentasi di areola, puting menonjol, tidak ada tarikan. Diagnosa : Fisiologis P3002 24 jam setelah lahir Masalah : Kesulitan menyusui bayi Diagnosa/Kemungkinan Masalah : Tidak ada. Alat kelamin : Vulva tidak edema, tidak terdapat varises, keluar cairan loke sedikit, tidak ada tanda-tanda.

Wajah : Simetris, tidak ada chloasma gravidarum, tidak tampak pucat, tidak teraba indurasi/massa, tidak teraba edema.

Tabel 4.13 Pola Fungsional
Tabel 4.13 Pola Fungsional

Dokumentasi Asuhan Kebidanan Neonatus

Pemeriksaan antenatal care dilakukan sebanyak 6 kali pada trimester III oleh Ny. R dilakukan, termasuk pemeriksaan yang dilakukan selama perawatan diberikan. Penulis setuju dengan pernyataan ini karena Ny. R menunjukkan tanda-tanda persalinan saat usia kehamilan 39-40 minggu. Penulis yakin tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik Ny. Bentuk R tidak sesuai dengan teori (Cadwell dan Maffei, (2011).

Dari hasil pengkajian dan pemeriksaan tekanan darah Ny R 110/70, usia klien masih 22 tahun, tidak ada riwayat asma, hipertensi, jantung atau yang lainnya.

Tabel 4.19 Pola Fungsional
Tabel 4.19 Pola Fungsional

Keterbatasan Asuhan Kebidanan

Ibu menggunakan KB suntik 3 bulan, klien mendapat suntikan pasca melahirkan pada hari ke 30 setelah melahirkan di puskesmas, klien merasa nyaman dengan KB suntik 3 bulan yang pernah klien gunakan sebelumnya, jadi klien sudah memahami, cara kerja makalah, kelebihan dan kekurangannya. Suntik KB 3 bulan merupakan salah satu cara untuk menjarangkan kehamilan karena KB dapat menghindari atau mencegah kehamilan akibat bertemunya sel telur matang dan sel sperma. Alat kontrasepsi suntik 3 bulan ini dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi oleh ibu menyusui karena tidak mengganggu produksi ASI (Manuaba, 2010).

Sedangkan bagi pasien yang sudah mendapat pelayanan belum ada kepastian akan mendapat pelayanan kebidanan komprehensif, sehingga penulis harus mencari kembali klien yang mau/bersedia menerima pelayanan kebidanan komprehensif.

Kesimpulan

Mampu memberikan pelayanan obstetri komprehensif dengan pendekatan manajemen obstetri Varney dengan dokumentasi SOAP. Bayi Ny R lahir spontan dan langsung menangis AS 7/9 dengan berat badan 2900 gram sehingga berat badan lahir dalam batas normal dan tidak ditemukan masalah atau kelainan bawaan. rencana perawatan dibuat. Kunjungan nifas Ny. R dilakukan sebanyak 3 kali, dari hasil pemeriksaan nifas Ny.

Dari hasil pemeriksaan tekanan darah Ny R dalam batas normal dan usia klien masih 22 tahun serta usia suntik KB 3 bulan tidak mengganggu produksi ASI.

Saran

  • Bagi Klien
  • Bagi Penulis
  • Bagi Puskesmas Marga Sari da Baru Ulu

DAFTAR PUSTAKA

Gambar

Tabel 2.1 Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan
Tabel 2.2 Umur Kehamilan Berdasarkan TFU
Tabel 2.4 Tafsiran Berat Janin pada TM II – TM III
Tabel 2.5 Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid  Imunisasi TT  Waktu  Masa Perlindungan
+7

Referensi

Dokumen terkait

sıkma torku 30 Nm Elektriksel bağlantı Konektörler, M12 × 1 Basınç dayanımı 20 bar İşlem bağlantısı G 1/4 inç Özellikler ■Sıvı ortam için akış sensörü ■Kalorimetrik prensip