• Tidak ada hasil yang ditemukan

YAYASAN KERTA CENDEKIA POLITEKNIK KESEHATAN KERTA CENDEKIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "YAYASAN KERTA CENDEKIA POLITEKNIK KESEHATAN KERTA CENDEKIA "

Copied!
126
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

Metode Penulisan

  • Metode
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Studi Kepustakaan

Sistematika Penulisan

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Diabetes Melitus

Etiologi Diabetes Melitus

Penderita secara genetis rentan terkena DM karena adanya perubahan gaya hidup yang menjadikan seseorang kurang aktif bergerak, menyebabkan obesitas dan berisiko tinggi terkena penyakit diabetes melitus. Ada dua jenis penyakit diabetes melitus yaitu diabetes melitus tipe satu dan diabetes melitus tipe dua.

Patofisiologi

Hiperglikemia dapat mempengaruhi pembuluh darah kecil sehingga menyebabkan berkurangnya pasokan nutrisi dan oksigen ke perifer. Kelainan pembuluh darah menyebabkan berkurangnya aliran darah ke retina, sehingga menyebabkan penurunan pasokan nutrisi dan oksigen sehingga menyebabkan gangguan penglihatan.

Manifestasi Klinis

Selanjutnya dapat mengakibatkan luka yang tidak kunjung sembuh akibat infeksi dan gangguan pembuluh darah akibat kekurangan pasokan nutrisi dan oksigen (Price dkk, 2012). Gangguan rasa nyaman dan nyeri pada perut disebabkan oleh neuropati otonom sehingga menyebabkan konstipasi.

Komplikasi

Penyakit makrovaskuler (pembuluh darah besar): biasanya penyakit ini menyerang sirkulasi koroner, pembuluh darah tepi, dan pembuluh darah otak. Penyakit neuropatik: menyerang saraf sensorimotor dan otonom sehingga menimbulkan beberapa masalah, seperti impotensi dan tukak kaki.

Pemeriksaan Penunjang

Penatalaksanaan

Aktivitas GLP-1 meningkatkan sekresi insulin dan menekan sekresi glukagon berdasarkan kadar glukosa darah (glucose dependen). Terapi tersebut biasanya dapat mengontrol gula darah dengan baik jika dosis insulinnya sedikit atau cukup.

Konsep Klien

  • Definisi Keluarga
  • Struktur Keluarga
  • Tipe / Bentuk Keluarga
  • Fungsi Keluarga
  • Peranan Keluarga
  • Prinsip-Prinsip Perawatan Keluarga
  • Skoring

Keluarga orang tua dan anak belum kawin, yaitu keluarga yang terdiri dari orang tua dan anak tanpa ikatan perkawinan. Sebagai pendidik, perawat mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga, terutama untuk menjadikan keluarga mandiri dalam merawat anggota keluarga yang mempunyai gangguan kesehatan.

Konsep Dampak Masalah

  • Konsep Solusi
  • Konsep Masalah Yang Sering Muncul Pada Diabetes Melitus

Konsep Asuhan Keperawatan

  • Pengkajian
    • Pengumpulan Data
    • Analisa Data
  • Diagnosa Keperawatan
  • Perencanaan
  • Implementasi Keperawatan
  • Evaluasi

Pria berusia 35 hingga 50 tahun dan wanita di atas 45 tahun berisiko tinggi terkena diabetes melitus. Diabetes melitus seringkali muncul sangat tiba-tiba, pada saat klien sedang beraktivitas biasanya timbul rasa nyeri pada luka, penglihatan kabur. Selain untuk menemukan tanda-tanda fisik yang mendukung diagnosis diabetes melitus dan menyingkirkan kemungkinan penyakit lain, juga berguna untuk mengetahui penyakit-penyakit yang mungkin menyertai diabetes melitus.

Hal ini dapat dilakukan dengan menjalin hubungan klien berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan, sehingga perawat dapat mengambil keputusan. Evaluasi dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perencanaan, membandingkan hasil tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap tujuan yang telah ditentukan dan menilai efektivitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan.

Kerangka Masalah

TINJAUAN KASUS

Data Umum

Dalam tinjauan pustaka menurut Triyanto (2014), orang berisiko terkena diabetes melitus pada usia 40 tahun. Tinjauan literatur menurut Mubarak (2012) menunjukkan bahwa pasien hipertensi biasanya menderita sesak napas, batuk, dan gangguan pernapasan. Menurut Mubarak (2012), perlu dilakukan tinjauan pustaka untuk mengukur volume keluaran urin karena berkaitan dengan asupan cairan.

Dalam tinjauan literatur menurut Mubarak (2012), tidak ditemukan adanya gangguan sensorik pada klien diabetes melitus. Namun klien Ny. M tidak menemukan data tersebut, sehingga terdapat kesenjangan antara tinjauan literatur dan tinjauan kasus. Hasil asesmen di Ny.M sesuai dengan harapan, masalah teratasi dan intervensi dapat dihentikan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui Ny. M tampak meringis karena mengalami sakit kepala dan kerusakan DM akibat hipertensi yang dialami dengan skala nyeri 6, klien juga mengatakan bahwa ia mempunyai riwayat hipertensi herediter. Diagnosa keperawatan yang diperoleh adalah penurunan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan kurangnya paparan informasi tentang upaya menjaga/melindungi integritas jaringan dan ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan penggunaan insulin atau obat glikemik oral. Dari dua diagnosa keperawatan yang terjadi pada Ny M, ada dua permasalahan yang terselesaikan, salah satunya disebabkan oleh sikap keluarga yang kooperatif dan terbuka serta respon yang baik dari keluarga.

Ibu M paham dan memahami penjelasan yang diberikan tentang penyakit diabetes dan cara menjaga pola makan agar gula darah tidak tinggi. Minta Ibu S untuk menjelaskan kembali tentang diabetes. Minta Ny S mengulangi apa yang telah dijelaskan.

Tabel 3.1 Analisa Data pada Ny. M dengan Diagnosa Diabetes Melitus di Desa  Jatirejo Lekok Kabupaten Pasuruan
Tabel 3.1 Analisa Data pada Ny. M dengan Diagnosa Diabetes Melitus di Desa Jatirejo Lekok Kabupaten Pasuruan

Riwauat Dan Tahap Perkembangan Keluarga

Data Lingkungan

Memiliki sirkulasi udara yang baik, memiliki sistem sanitasi yang baik dan memiliki sistem pencahayaan yang baik. Jika salah satu anggota keluarga sakit, anggota keluarga yang lain memberikan semangat dan mengantarnya berobat.

Struktur Keluarga

Fungsi Keluarga

Stress Dan Koping Keluarga

Pemberian makanan selalu dimasak sendiri, komposisi nasi, lauk pauk, sayur mayur dengan frekuensi 3 kali sehari dan apabila ada anggota keluarga yang sakit maka keluarga tersebut mengobati dan memeriksakan kesehatannya di pelayanan kesehatan terdekat.

Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga

Harapan Keluarga

Analisa Data

Diabetes melitus merupakan sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya (Persatuan Endokrinologi Indonesia, 2015). Orang tua tunggal adalah keluarga yang mempunyai salah satu orang tua dengan anak hasil perceraian atau kematian. Keluarga kohabitasi heteroseksual non-nikah, yaitu keluarga yang hidup bersama tanpa menikah dan sering berganti pasangan.

Fungsi ini merupakan persepsi keluarga terkait dengan pemuasan kebutuhan psikososial dalam rangka mempersiapkan anggota keluarga untuk berhubungan dengan orang lain. Perawat keluarga adalah orang yang terpanggil untuk merawat dan merawat anggota keluarga lain yang membutuhkan. Sebagai caregiver, pelayanan keperawatan dapat diberikan kepada keluarga melalui kontak pertama dengan anggota keluarga yang sakit dan mempunyai gangguan kesehatan.

Sebagai peneliti, perawat keluarga melatih keluarga untuk memahami permasalahan kesehatan yang dialami anggota keluarga. Menjelaskan tentang fasilitas berupa furniture untuk anggota keluarga, dukungan dari anggota keluarga dan dukungan dari masyarakat setempat. D. Fungsi ini merupakan persepsi keluarga terkait dengan pemuasan kebutuhan psikososial dalam rangka mempersiapkan anggota keluarga untuk berhubungan dengan orang lain.

Stresor jangka pendek merupakan stresor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari enam bulan. Sedangkan stresor jangka panjang adalah stresor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian lebih dari enam bulan. Semakin sedikit jumlah keluarga dalam suatu keluarga, maka semakin banyak permasalahan yang berujung pada lima tugas keluarga yang muncul karena kurangnya komunikasi dalam pengambilan keputusan (Anggara, 2012).

Biasanya ada riwayat keluarga yang mengidap diabetes melitus, hipertensi atau riwayat hipertensi dari generasi lain. e) Pemeriksaan fisik.

Daftar Diagnosa Keperawatan

Prioritas Masalah

Catatan Keperawatan

Evaluasi

D.0027) Kadar glukosa darah yang tidak stabil berhubungan dengan penggunaan insulin atau agen glikemik oral yang dibuktikan dengan jumlah buang air kecil per hari. Memberikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta penatalaksanaan diabetes. Jelaskan kepada keluarga pola makan yang cocok untuk penderita diabetes melitus pada makanan yang diberikannya.

Kadar glukosa darah yang tidak stabil berhubungan dengan penggunaan insulin atau obat glikemik oral, yang ditunjukkan dengan berapa kali Anda buang air kecil per hari. Pada pembahasan kali ini penulis akan menguraikan kesenjangan yang terjadi antara tinjauan literatur dan tinjauan kasus dalam asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus dengan kesulitan keperawatan akibat kadar glukosa darah tidak stabil di Desa Jatirejo Lekok Kabupaten Pasuruan yang meliputi pengkajian , diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, diagnosis, perencanaan dan pelaksanaan. dan evaluasi. Untuk keluhan utama disini tidak ada gap, karena pasien diabetes mellitus mengalami pusing akibat peningkatan tekanan darah dan nyeri pada luka DM sehingga menyebabkan klien mengalami pusing, sakit kepala dan nyeri.

Pada penelitian ini tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan literatur dan tinjauan kasus, karena penderita diabetes melitus akan mengalami gejala seperti pusing dan nyeri. Diabetes melitus merupakan penyakit yang paling banyak diderita dan prevalensinya terus meningkat setiap tahunnya di seluruh dunia. Intervensi keperawatan yang akan dilakukan, dimana diberikan instruksi bagaimana cara mengurangi keluhan nyeri klien dan menstabilkan kadar gula darah klien pada kasus diabetes melitus.

Judul KTI : Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Melitus Dengan Masalah Keperawatan Kadar Glukosa Darah Tidak Stabil Di Desa Jatirejo Lekok Kabupaten Pasuruan.

PEMBAHASAN

Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan pengkajian keperawatan terhadap kasus yang diambil, terdapat 2 diagnosa keperawatan yang terjadi pada klien yaitu kadar glukosa darah tidak stabil berhubungan dengan penggunaan insulin atau obat glikemik oral dan gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi tentang upaya untuk mengatasi penyakit tersebut. menjaga/melindungi integritas jaringan dengan hasil data. Masalah keperawatan ini ditegakkan berdasarkan data subjektif dan data objektif dimana data subjektif klien mengatakan nyeri pada kepala dan luka, nyeri terasa menusuk dan berdenyut, nyeri dirasakan sewaktu-waktu dengan skala nyeri 6. Ketidakstabilan kadar glukosa darah adalah suatu variasi dimana kadar gula meningkat atau menurun dari batas normal yaitu hiperglikemia/hipoglikemia (Soelistijo et al., 2015).

Penulis memilih glukosa darah tidak stabil sebagai diagnosis keperawatan pertama karena skor prioritas masalah glukosa darah tidak stabil lebih tinggi 3,67 dibandingkan skor prioritas masalah gangguan integritas kulit/jaringan dengan nilai 2,67. Diperoleh data obyektif bahwa klien terlihat lemah dan hanya terbaring di tempat tidur, keluarga membantu klien dalam mobilitas. Gangguan integritas kulit/jaringan adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami kerusakan pada selubung, selaput lendir, kornea, jaringan selubung, atau jaringan subkutan.

Penulis memilih gangguan integritas kulit/jaringan sebagai diagnosis keperawatan kedua karena skor prioritas masalah gangguan integritas kulit/jaringan sebesar 2,67 lebih rendah dibandingkan skor prioritas masalah ketidakstabilan glukosa darah dengan nilai 3,67. Diagnosis yang ada dalam tinjauan literatur tetapi tidak muncul dalam tinjauan kasus adalah risiko penurunan curah jantung. Diagnosis ini tidak terjadi karena penulis tidak menemukan kriteria apa pun dalam evaluasi yang mengarah pada diagnosis risiko penurunan curah jantung terkait perubahan afterload.

Rencana Asuhan Keperawatan

Implementasi

Evaluasi

Pada akhir pengkajian, seluruh tujuan dan kriteria hasil dapat tercapai, berkat kerjasama yang baik antara keluarga dan klien. Setelah mengamati dan melakukan asuhan keperawatan secara langsung pada pasien hipertensi dengan masalah keperawatan gangguan integritas kulit/jaringan di Desa Jatirejo Lekok Kabupaten Pasuruan, penulis dapat menarik kesimpulan serta saran yang mungkin berguna dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. untuk pasien dengan hipertensi. Dari hasil gambaran asuhan keperawatan pada pasien hipertensi, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut.

Bersamaan dengan surat ini, kami meminta kepada Kepala Desa Jatireja untuk mengizinkan siswa kami mengambil data dasar di lokasi tersebut. Jelaskan pengertian diabetes Jelaskan tanda dan gejala diabetes Jelaskan faktor risiko diabetes Jelaskan komplikasi hipertensi Jelaskan cara mencegah diabetes. Diabetes melitus (DM) atau kencing manis adalah penyakit dimana kadar gula darah tinggi karena tubuh tidak mampu melepaskan atau menggunakan insulin.

Menunjukkan gejala diabetes melitus + kadar gula darah 2 jam pada tes toleransi glukosa oral (OGTT) lebih dari 200 mg/dl.

PENUTUP

Saran

Sehubungan dengan kegiatan penyusunan karya ilmiah bagi mahasiswa Politeknik Cendekia Sidoarjo tahun ajaran 2020/2021. Mengakhiri materi penyuluhan yang disampaikan Mengucapkan terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah diberikan. Salam.

Gambar

Tabel 3.1 Analisa Data pada Ny. M dengan Diagnosa Diabetes Melitus di Desa  Jatirejo Lekok Kabupaten Pasuruan
Tabel 3.2 Daftar diagnosa keperawatan pada Ny. M dengan Diabetes Melitus  NO  TGL
Tabel 3.3 Rencana asuhan keperawatan pada Ny. M dengan diagnosa Diabetes Melitus

Referensi

Dokumen terkait

68 BAB 4 PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas asuhan keperawatan keluarga pada pasien gout arthritis yang mengalami masalah keperawatan hambatan mobilitas fisik dan nyeri