• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KASUS PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA PENDERITA GOUT ARTHRITIS

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "STUDI KASUS PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA PENDERITA GOUT ARTHRITIS "

Copied!
134
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dari hasil pemeriksaan laboratorium ini dapat diketahui ada atau tidaknya masyarakat terkena gout arthritis atau kelebihan asam urat (Sufrianti, dalam Khoiro et al., 2021). Respons peradangan terjadi ketika kristal asam urat disimpan di persendian yang menyebabkan serangan artritis gout.

Rumusan Masalah

Pencegahan penyakit asam urat dapat dilakukan dengan menjaga pola makan terutama mengurangi makanan yang mengandung purin agar kadar asam urat dalam tubuh tetap dalam batas normal. Dan sembuh dengan pemeriksaan kadar asam urat secara rutin di fasilitas kesehatan (Mirwanti, dalam Siwi et al., 2021).

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Tujuan Khusus

  • Manfaat Penelitian
  • Metode Penulisan
    • Metode Penelitian
    • Sumber Data
    • Studi Kepustakaan
  • Sistematika Penulisan

DS: Klien mengatakan tidak tahu tentang gout dan cara mencegah gout. Nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 4. Nyeri terjadi bila klien melakukan aktivitas berlebihan dan berdiri terlalu lama.

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Gout Arthritis

  • Pengertian
  • Etiologi
  • Manifestasi Klinis
  • Patofisiologi
  • Klasifikasi
  • Komplikasi
  • Penatalaksanaan
  • Pemeriksaan Penunjang

Tingginya kadar asam urat dalam darah melebihi batas normal menyebabkan asam urat menumpuk di persendian dan organ tubuh lainnya (Susanto, 2013). Jika konsentrasi asam urat serum lebih besar dari 7,0 mg/dL, dapat menyebabkan akumulasi kristal monosodium urat.

Konsep Lansia

  • Definisi Lanjut Usia
  • Klasifikasi lanjut usia
  • Tipe-tipe lansia
  • Perubahan Pada lansia

Orang tidak menjadi tua secara tiba-tiba, tetapi melalui proses tahapan atau perkembangan dari bayi, anak-anak, dewasa, remaja dan akhirnya menjadi tua. Penuaan tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi berkembang pada masa bayi, kanak-kanak, dewasa dan akhirnya lanjut usia.

Konsep Asuhan Keperawatan dengan Gout Arthritis

  • Pengkajian
  • Analisa Data
  • Diagnosa Keperawatan
  • Intervensi Keperawatan
  • Implementasi. Keperawatan
  • Evaluasi Keperawatan

Pada umumnya pada lansia terjadi perubahan pendengaran (Perbiacusis) akibat hilangnya kemampuan pendengaran pada telinga, terutama akibat nada atau suara yang tinggi dan bunyi yang tidak jelas atau sulit dimengerti (Aspiani, 2014). Intervensi keperawatan pada arthritis gout lanjut usia berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Hasil Keperawatan Indonesia) dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia).

Tabel 2.1 Indeks barthel
Tabel 2.1 Indeks barthel

Kerangka Masalah

Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu rasa sakit. Penyebab = Proses inflamasi pada area nyeri dan faktor usia. mengangkat barang yang terlalu berat c Menstruasi = nyeri. Nyeri menyengat, skala nyeri 5. Nyeri timbul saat klien melakukan aktivitas berlebihan dan saat klien berdiri terlalu lama. Cari tahu lokasi, karakteristik, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri. karakteristik, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri. kanan dan kiri serta tangan kanannya.

Nyeri berdenyut, skala nyeri 4. Nyeri timbul saat klien melakukan aktivitas berlebihan dan saat berjalan terlalu jauh. Setelah penyuluhan kesehatan Ny. S dan Ny. diharapkan 2. Mengetahui jenis nyeri 3. Mengetahui luas dan jangkauan nyeri 4. Mengetahui tanda dan gejala nyeri 5. Mengetahui cara penatalaksanaan nyeri III.

TINJAUAN KASUS

Pengkajian

Bentuk dada pasien simetris kanan dan kiri, susunan tulang belakang kanan dan kiri normal, irama nafas teratur, tidak ada retraksi otot bantu pernafasan, perkusi toraks nyaring, ada tidak ada henti nafas, tidak ada nyeri dada saat bernafas, batuk (-), produksi sputum (-), warna sputum. Hidung : normal, mukosa hidung lembab, tidak ada sekret, ketajaman penciuman bekerja dengan baik, tidak ada kelainan pada hidung. Telinga : bentuk telinga simetris kanan dan kiri, tidak ada keluhan atau kelainan pada telinga, ketajaman pendengaran berfungsi dengan baik, tidak ada.

Telinga : bentuk telinga simetris kanan dan kiri, tidak ada masalah atau kelainan pada telinga, ketajaman pendengaran berfungsi dengan baik, alat bantu tidak digunakan. Sistem endokrin dan kelenjar getah bening (B8) Sistem endokrin dan kelenjar getah bening (B8) Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada.

Analisa Data

LAKUKAN: Klien juga terlihat bingung dan tidak dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang diketahui pasien tentang artritis. Klien mengatakan sulit bergerak aktif karena nyeri lutut kanan dan kiri.

Daftar Masalah Keperawatan

Dalam tinjauan kasus, pasien Ny. S., usia 50 tahun, mengeluhkan nyeri pada lutut kanan. Dan untuk klien Ny. S usia 56 tahun, catatan klien mengatakan mengalami nyeri pada lutut kanan dan kiri serta tangan kanan. Untuk klien Ny. S. (50 tahun), pelaksanaan keperawatan hari pertama dilakukan pada tanggal 13 Mei 2022 dengan diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen fisiologis cedera, semua intervensi keperawatan telah dilakukan.

MS. S (56 tahun) diimplementasikan dengan diagnosis keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen fisiologis cedera pada hari pertama tanggal 13-Mei-2022 dan pada waktu yang berbeda dengan klien Ny. S (50 tahun). Evaluasi Ny. S (56 tahun) mendapatkan data subyektif: klien mengatakan tidak ada nyeri pada lutut kanan dan kiri serta tangan kanan. Dari hasil evaluasi dua klien dengan diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen fisiologis cedera, dapat disimpulkan bahwa klien Ny.S berusia 50 tahun, masalah teratasi dengan data nyeri lutut kanan. . menurun, tingkat nyeri turun menjadi 3, klien tidak lagi meringis, klien tampak rileks.

Dan pada klien Ny.S usia 56 tahun, masalah tersebut juga teratasi dengan berkurangnya data nyeri pada kedua lutut dan tangan kanan, skala nyeri menurun.

Diagnosa Prioritas Keperawatan

Intervensi Keperawatan

Implementasi Keperawatan

Respon : Klien menyatakan pada skala nyeri 1-10 angka 6 adalah 3. Identifikasi faktor yang memperberat dan memoderasi respon nyeri. Dengan teknik pemijatan, kompres hangat atau dingin, dengan teknik relaksasi. Tanggapan: Klien ingin mendengarkan apa yang dikatakan perawat. Jawaban: Klien mengatakan nyeri dengan aktivitas berlebihan, berjalan terlalu jauh, dan mengangkat benda berat.

Dengan kompres panas atau dingin pada nyeri, teknik relaksasi Respon : klien mau mendengarkan apa yang dijelaskan perawat.

Catatan Perkembangan

Evaluasi Keperawatan

Pada tanggal 13 Mei 2022 diperoleh data dari hasil asesmen kedua klien adalah seorang wanita Ny S berumur 50 tahun dan Ny S berumur 56 tahun. Berdasarkan pengkajian keperawatan gerontik yang dilakukan pada klien Ny.S dan Ny.S didapatkan 3 diagnosa keperawatan yang muncul yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen fisiologis, penurunan mobilitas fisik berhubungan dengan kekakuan sendi, dan kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang paparan. . ke informasi. Berdasarkan hasil pemeriksaan klien Ny.S usia 50 tahun, hasil indeks Katz, indeks Barthel dan SPMSQ semuanya dalam keadaan baik.

Sedangkan penelitian pada Ny S 56 tahun didapatkan keluhan nyeri pada persendian yaitu pada lutut kanan dan kiri serta pada tangan kanan, klien tampak meringis saat kedua lutut digerakkan, klien tersenyum saat tangan kanan dipijat, klien bersikap protektif. Setelah memberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit tentang manajemen nyeri kepada Ny.S dan Ny.S. dilakukan, diharapkan kedua klien dapat mengerti atau memahami cara mengatasi nyeri.

PEMBAHASAN

Pengkajian

Ny.S dan Ny.S mengalami nyeri sendi akibat kebiasaan mereka yang masih suka makan makanan tinggi purin, seperti jeroan dan kacang-kacangan, yang menyebabkan kadar asam urat tinggi masuk dan menumpuk di persendian. Masuknya asam urat ke dalam persendian ditandai dengan tingginya kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia), yang dapat menyebabkan kristal monosodium urat menumpuk di persendian dan mengaktifkan reseptor makrofag di persendian sehingga menimbulkan reaksi inflamasi pada persendian. Menurut Iskandar Junaidi (2012), terlalu sering mengonsumsi makanan tinggi purin dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. 2017), nyeri sendi terjadi akibat tingginya kadar asam urat dalam darah yang melebihi batas normal sehingga menyebabkan asam urat menumpuk di persendian atau organ tubuh lainnya.

Pada ringkasan kasus, klien Ibu S 50 tahun dan Ibu S 56 tahun mengatakan tidak tahu menahu tentang gout arthritis dan bagaimana cara pencegahannya, mereka tampak bingung dan tidak bisa menjawab pertanyaan apa itu asam urat dan cara mencegahnya. Menurut penulis asam urat dapat dicegah tidak hanya dengan membatasi asupan makanan yang mengandung purin, tetapi juga dengan memperbanyak konsumsi air putih dan dengan mengkonsumsi obat-obatan seperti.

Diagnosa Keperawatan

Intervensi Keperawatan

Implementasi Keperawatan

Tanggal 15 Mei 2022 merupakan hari terakhir implementasi klien keperawatan dimana dilakukan implementasi yaitu mengidentifikasi lokasi, karakteristik, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri, mengidentifikasi skala nyeri, memantau TTV, menawarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri. Implementasi keperawatan meliputi mengidentifikasi lokasi, karakteristik, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri, mengidentifikasi skala nyeri, mengidentifikasi faktor yang memperburuk dan meringankan nyeri, memantau TTV, memberikan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri, mengontrol lingkungan yang memperlambat nyeri, menjelaskan penyebab , menstruasi dan pemicu rasa sakit, menjelaskan strategi untuk menghilangkan rasa sakit. Pada tanggal 14 Mei 2022 dilakukan implementasi keperawatan, dilakukan identifikasi lokasi, karakteristik, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri, identifikasi skala nyeri, pemantauan TTV, pemberian teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri.

Dan pada hari terakhir tanggal 15 Mei 2022 dilakukan implementasi keperawatan meliputi identifikasi lokasi, karakteristik, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri, identifikasi skala nyeri. Respon klien pada hari terakhir pelaksanaan keperawatan, klien selalu bersikap kooperatif saat melakukan tindakan keperawatan, dan juga mau menjawab pertanyaan yang diajukan penulis.

Evaluasi Keperawatan

Setelah melakukan observasi dan melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung dengan klien dengan kasus artritis gout di Desa Panditan Kecamatan Lumbang Kabupaten Pasuruan, penulis mampu menarik kesimpulan dan memberikan saran yang mungkin dapat membantu dalam meningkatkan kualitas asuhan keperawatan gerontik pada lansia dengan artritis gout dengan Nyeri akut Masalah keperawatan. Capaian asuhan keperawatan diharapkan dapat menjadi bahan referensi pembelajaran serta pengembangan ilmu pengetahuan khususnya terkait dengan pokok bahasan asuhan keperawatan gerontik pada lansia Gout Arthritis dengan nyeri akut Kesulitan keperawatan bagi guru dan juga siswa di Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia lingkungan Sidoarjo. PERAWATAN LANSIA NY MARTHIRITIS GOUT DENGAN DIAGNOSA KECACATAN PENGETAHUAN PERAWAT DI DESA WATU LUMUNG KECAMATAN LUMBANG PASURUAN.

PERAWATAN PASIEN Gout ARTHRITIS DENGAN MASALAH KURANGNYA PENGETAHUAN PERAWAT DI DESA KEMANTRENREJO RW 05 RT 02 KECAMATAN REJOSO. Klasifikasi nyeri - Jangkauan dan skala nyeri - Tanda dan gejala nyeri - Cara mengurangi nyeri Izinkan klien untuk bertanya tentang materi konseling yang diberikan.

PENUTUP

Simpulan

Dan data yang didapatkan dari keluhan nyeri sendi yaitu pada lutut kanan, ekspresi wajah klien terlihat meringis saat lutut kanan digerakkan, ekspresi klien terlihat muram saat lutut kanan disentuh, klien terlihat gelisah. Diagnosa keperawatan prioritas yang dibuat pada kasus ini untuk kedua klien adalah nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis yang ditandai dengan ekspresi wajah yang tampak menyeringai, ekspresi wajah yang tampak menyeringai, ketakutan, dan protektif. Intervensi yang dilakukan meliputi identifikasi lokasi, karakteristik, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri, faktor yang memperberat dan meredakan nyeri, memantau TTV, memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri, mengontrol lingkungan yang menunda nyeri, penyebabnya, periode dan pencetus menjelaskan nyeri , jelaskan strategi untuk menghilangkan rasa sakit.

Semua tindakan yang dilaksanakan pada kedua klien sudah sesuai dengan rencana tindakan keperawatan yang disusun oleh perawat. Pada diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan obat luka fisiologis, diperlukan waktu pelaksanaan selama 3 hari terhitung sejak tanggal 13 Mei 2022 dengan tujuan keluhan tingkat nyeri klien akan berkurang.

Saran

Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pelayanan sarana dan prasarana asuhan keperawatan secara optimal agar perawatan tidak terlalu lama. Nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau emosional yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual/fungsional yang berlangsung kurang dari 3 bulan. Nyeri kronis adalah pengalaman sensorik atau aktual yang berhubungan dengan kerusakan jaringan yang berlangsung lebih dari 3 bulan.

Gambar

Tabel 2.1 Indeks barthel
Tabel 2.3 Status kognitif.
Tabel 2.4 Intervensi diagnose Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera  fisiologis
Tabel 2.7 Intervensi diagnosa Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan                   lingkungan
+4

Referensi

Dokumen terkait

BAB II: Tinjauan Pustaka Bab ini akan memaparkan tinjauan pustaka yang membahas mengenai konsep dasar dari penyidik dan penyidikan, kewenangan penyidik pejabat kepolisian, kewenangan