• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB V PEMBAHASAN"

Copied!
182
0
0

Teks penuh

Laporan Tugas Akhir ini telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan di hadapan Tim Pemeriksa Kesehatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur. Laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian pendidikan diploma III Bidan Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur Tahun Ajaran 2017. Novia Nurhassanah, S.ST selaku pembimbing II telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis untuk dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.

DAFTAR SINGKATAN

PENDAHULUAN

Tujuan

N”G2P1001 hamil 32 minggu 1 hari dengan permasalahan puting susu terbalik sejak hamil, melahirkan, bayi baru lahir, nifas, neonatus dan pemilihan alat kontrasepsi sesuai standar pelayanan kebidanan dan didokumentasikan dalam bentuk laporan tugas akhir. Memberikan pengalaman kepada penulis untuk memberikan pelayanan kebidanan secara komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, bayi baru lahir hingga pelayanan kontrasepsi. Memberikan pendidikan dan pengalaman kepada mahasiswa dalam memberikan pelayanan kebidanan secara komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, bayi baru lahir, hingga.

Ruang Lingkup

Pelayanan kebidanan komprehensif merupakan pelayanan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas hingga bayi baru lahir. Tujuan pelayanan kebidanan ini adalah untuk dapat mengetahui apa yang terjadi pada seorang wanita mulai dari kehamilan, persalinan, nifas hingga kelahiran, dan melatih dalam melakukan pengkajian, membuat diagnosis yang akurat, mengantisipasi masalah yang mungkin timbul, mengidentifikasi tindakan segera, perencanaan. dan bertindak sesuai dengan kebutuhan ibu, serta mampu mengevaluasi tindakan yang dilakukan (Varney, 2008).

Konsep Dasar Manajemen Kebidanan Varney

Saat usia kehamilan memasuki tujuh bulan, mulailah biasakan menarik puting susu dengan jari hingga menonjol atau gunakan teknik Hofman untuk puting inverted, jika ibu mempunyai puting inverted, anda tidak perlu khawatir, yang penting adalah ibu cukup kuat untuk menyusui (Teguh Subianto, 2009). Tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir adalah sulit menyusu, lesu (tidur terus menerus sehingga tidak menyusu), demam (suhu tubuh >38oC atau hipotermia <36oC), tidak buang air besar dan kecil setelah 3 hari lahir (kemungkinan bayi mengalami atresia anal), feses lunak, berwarna hijau tua, terdapat lendir atau darah pada tinja, sianosis (biru) atau pucat pada kulit atau bibir, memar, warna kulit kuning (ikterus) terutama pada 24 jam pertama, muntah terus-menerus dan perut membesar, sulit bernapas atau bernapas lebih dari 60 kali per menit, mata bengkak dan tidak enak atau berair, cairan mekonium berwarna hijau tua disertai lendir atau darah tali pusat berwarna merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk dan berdarah (Saifuddin, 2010). Air susu ibu akan keluar dari lubang pada putingnya, oleh karena itu putingnya harus dirawat agar dapat berfungsi dengan baik, tidak semua wanita mempunyai puting yang menonjol atau normal, ada pula wanita yang mempunyai puting yang rata atau terbalik. . Bentuk puting tetap bisa menghasilkan ASI jika... langkah yang harus dilakukan untuk merawat puting.

Setelah bayi membuka mulutnya, segera dekatkan kepala bayi ke payudara ibu, masukkan puting susu dan areola ke dalam mulut bayi. Pastikan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut bayi, sehingga puting susu berada di bawah langit-langit mulut dan lidah bayi menekan ASI dan keluar dari wadah penampung ASI di bawah areola, setelah bayi mulai dapat masuk ke dalam mulut bayi. Saat menghisap, payudara tidak perlu lagi dipegang atau ditopang. Puting susu yang terasa perih akibat lecet bahkan bisa berdarah dan terasa perih (Ambarwati dan Wulandari, 2008). BAB (feses) Feses yang dikeluarkan bayi baru lahir pada hari pertama adalah mekonium.

Puting susu yang terbalik merupakan suatu kelainan anatomi pada puting susu, dimana puting susu tidak menonjol keluar, dan puting susu tidak dapat menonjol dan cenderung masuk ke dalam, sehingga ASI tidak dapat keluar secara merata, hal ini disebabkan saluran susu yang lebih pendek ke dalam (kurangnya perawatan dan kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan payudara Untuk mengetahui apakah puting susu rata atau sebaliknya yaitu dengan menjepit areola diantara ibu jari dan telunjuk di belakang puting. Jika puting menonjol berarti puting normal. , namun jika puting tidak menonjol berarti puting datar atau terbalik Cara : Dengan jari telunjuk/ibu jari, pijat sekeliling puting dengan arah berlawanan hingga merata, basahi kedua telapak tangan dengan minyak kelapa, tarik keduanya rapatkan puting susu lalu putar ke dalam lalu ke luar sebanyak 20 kali, rangsang puting dengan pinggiran waslap/handuk kering yang digerakkan ke atas dan ke bawah beberapa kali.

Puting yang masuk ke dalam dapat dibantu agar menonjol dan dapat dihisap melalui mulut bayi. Upaya ini bisa dimulai sejak kehamilan trimester ketiga dan biasanya hanya membutuhkan pertolongan hingga bayi berusia 5 – 7 hari. Putingnya juga bisa sering ditarik keluar hingga putingnya sedikit menonjol dan bisa terhisap ke dalam mulut bayi, putingnya akan semakin menonjol. Menjaga kebersihan puting susu untuk mencegah infeksi, melembutkan dan memperbaiki bentuk puting susu agar bayi dapat menyusu dengan baik, merangsang kelenjar susu agar produksi ASI lancar, mendeteksi kelainan puting susu sejak dini dan melakukan upaya perbaikan untuk mengatasinya, persiapan psikologis ibu menyusui, memperlancar peredaran darah, mencegah penyumbatan saluran susu sehingga memperlancar keluarnya ASI.

Tabel 2.6 APGAR SKOR
Tabel 2.6 APGAR SKOR

Kerangka kerja pelaksana Study Kasus

Menulis studi kasus komprehensif yang berisi hasil observasi dan wawancara mendalam terhadap subjek terpilih untuk menjamin keberlangsungan pelayanan. Pelaksanaan asuhan kebidanan akan dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2017. Studi kasus atau studi kasus dalam penelitian ini adalah pelayanan kontinum yang menggunakan pendekatan dan pemberian asuhan dengan menggunakan manajemen kebidanan menurut Varney yang terdiri dari 7 langkah dalam pelaksanaannya. hati-hati.

Subjek Study Kasus

Etika Penelitian

Dalam memberikan perawatan pada Ny. Subyek yang dipilih adalah Ny. N karena memenuhi kriteria untuk melakukan studi kasus dan Ny. N bersedia berpartisipasi dalam pelaksanaan studi kasus ini. Ibu N telah mendapat perhatian khusus dengan perawatan yang komprehensif dan akan mendapat solusi atas permasalahan yang dialaminya.

TINJAUAN KASUS

Perencanaan Asuhan

Mata: Tidak tampak edema pada kelopak mata, tidak pucat pada konjungtiva, tampak putih pada sklera. Mulut : Bibir tampak simetris, mukosa mulut tampak lembab, tidak ada karies pada gigi, tidak terlihat. Mulut : Bibir tampak simetris, mukosa mulut tampak lembab, tidak ada karies pada gigi, tidak terlihat stomatitis, geraham lengkap dan tidak ada getaran pada lidah.

Dada : Bentuk dada simetris, tidak tampak retraksi dinding dada, irama jantung teratur, denyut jantung 82 x/menit. Abdomen : Tampak simetris, tidak terlihat bekas operasi, terlihat linea nigra dan striae pucat, tinggi fundus uteri 33 cm. Mata : Tidak tampak edema pada kelopak mata, tidak tampak pucat pada konjungtiva, sklera tidak ikterik.

Mata : Tidak terlihat edema pada kelopak mata, tidak ada pucat pada konjungtiva, sklera tidak ikterik. Mulut: Bibir terlihat simetris, mukosa mulut lembab, tidak ada karies pada gigi, tidak terlihat stomatitis. Mulut : Bibir tampak simetris, mukosa mulut tampak lembab, tidak ada karies pada gigi, tidak terlihat stomatitis Leher : Tidak teraba pembesaran vena jugularis, kelenjar tiroid.

Leher: Tidak ada batasan gerakan yang jelas, tidak ada lipatan kulit berlebih, dan tidak ada pembengkakan yang teraba.

PEMBAHASAN

Pembahasan Proses Asuhan Kebidanan

Nyonya. Selama kehamilan, Ny. Selama ANC Ny. gejala yang menunjukkan hal tersebut.

Saat diperiksa tekanan darah Ny N selalu normal, tekanan darah pada pemeriksaan terakhir 110/80 mmHg. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Kementerian Kesehatan RI (2009) bahwa angka LILA sehat yang normal adalah 23,5-36 cm. Dalam hal ini Ny. N mengalami tanda-tanda persalinan yaitu keluarnya darah dari vagina sebanyak tiga kali dalam waktu 10 menit dengan durasi 25-30 detik.

Hal ini sesuai dengan teori bahwa persalinan dianggap normal apabila prosesnya terjadi cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa komplikasi (JNPK-KR, 2008). Hal ini sesuai dengan teori tanda persalinan yaitu nyeri pada pinggang dan menjalar ke perut bagian bawah, keluar lendir darah. N sekarang sudah bisa buang air kecil, hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa buang air kecil sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah lahir (Yuni Kusmiyanti, 2009), sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan kenyataan.

N tidak memberikan apa-apa kepada pusat bayi, pada hari ke-4 pusat bayi Puan N telah tiada.

Keterbatasan Pelaksanaan Asuhan

PENUTUP

Kesimpulan

Selama pemberian pelayanan tidak ditemukan adanya komplikasi pada saat bayi baru lahir lahir dan hasil evaluasi pelayanan didokumentasikan dalam bentuk SOAP. Pada masa nifas Ibu dan ibu berpesan agar para ibu beristirahat secara teratur dan mengurangi beban pikiran serta mengurangi makanan asin. Hasil: asuhan yang diberikan sesuai teori berhasil mengurangi keluhan dan permasalahan puting lecet dan bila dievaluasi tekanan ibu sudah tidak tinggi lagi sudah sesuai dengan rencana asuhan yang dibuat.

Tidak ada komplikasi pada periode neonatal yang teridentifikasi selama pemberian layanan, dan hasil penilaian perawatan didokumentasikan dalam format SOAP. Mampu memberikan pelayanan kontrasepsi yaitu pada tanggal 3 Mei 2017 Ny N menyatakan ingin menggunakan kondom kontrasepsi. Karena tekanannya tinggi dan ibu masih mendapat penyuluhan tentang berbagai jenis alat kontrasepsi yang meliputi pengertian, kelebihan, kekurangan, indikasi, kontraindikasi dan lain sebagainya, maka setelah penjelasan tersebut ibu tetap memilih menggunakan alat kontrasepsi kondom dan memahami penjelasan tersebut. diberikan diberikan.

Saran

Buku Panduan Pelayanan Keluarga Berencana. http://www. depkes.go.id/resources /download/pusdatin/profil -kesehatan- indonesia/profil-kesehatan-Indonesia-2015.pdf ) diakses pada 18 Maret 2017. https://afidburhanuddin.wordpress.com kumpulan-data-dan- . instrumen-penelitian/.diakses pada 11 Maret 2017. Tabel pertambahan berat badan janin dan ibu hamil tahun 2013.http://ibuhamil.com/diskusi-umum/20430-tabel-kenaikan-bb-janin bumil.html.diakses pada bulan Maret 18 2017 Yogjakarta: Fitrimaya Varney, Helen dkk, 2008, Buku Ajar Asuhan Kebidanan, EGC: Jakarta Varney, Helen dkk, 2007, Buku Ajar Asuhan Kebidanan, EGC: Jakarta.

Gambar

Tabel 2.6 APGAR SKOR
Gambar 2.1 Cara Meletakkan Bayi yang Benar
Gambar 2.2 Cara Memegang Payudara yang Benar
Gambar 2.3 Cara Merangsang Mulut Bayi yang Benar
+3

Referensi

Dokumen terkait

Metode :Metode penulisan dalam laporan kasus ini adalah secara deskriptif dengan memperhatikan pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan secara komprehensif

Adapun ruang lingkup dalam penulisan Strategi Mempertahankan Eksistensi Ditengah Maraknya Coffee Shop Di Kota Palembang Studi Kasus Pada Memory Coffee yang merupakan salah

Ruang Lingkup: Continuity of Care (COC) merupakan model asuhan kebidanan berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan sejak masa

Dalam penulisan laporan studi kasus akhir program pendidikan Profesi Ners ini penulis hanya membahas tentang Asuhan Keperawatan pada klien Demam Berdarah Dengue

1.5 Ruang Lingkup Sasaran yang akan di berikan asuhan kebidanan komprehensif continuity of care adalah ibu hamil trimester III dengan usia kehamilan 28-32 minggu dan akan dilakukan

Pembahasan Proses Asuhan Kebidanan Pada pembahasan studi kasus continuity of care ini penulis akan memaparkan kesenjangan ataupun keselarasan antara teori dengan praktik Asuhan

Berdasarkan hasil pengkajian, penulis tertarik untuk melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif melalui studi kasus continuity of care selama masa kehamilan, bersalin, bayi baru

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melaksanakan asuhan kebidanan berkesinambungan pada penyusunan laporan Continuity of Care ini mahasiswa