• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. S DI BPM IDA SISWIASTUTY PANGKALAN BUN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. S DI BPM IDA SISWIASTUTY PANGKALAN BUN "

Copied!
344
0
0

Teks penuh

Luluk Sulistiyono, M.Si., selaku kepala STIKes Borneo Cendekia Medika Pangkalan Bun yang telah memberikan kesempatan untuk menyusun Laporan Tugas Akhir ini. Jenny Oktarina, SST., M.Kes., selaku pimpinan Program Studi D-III Kebidanan STIKes Borneo Cendekia Medika Pangkalan Bun serta dosen pembimbing I yang telah memberikan pengarahan sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Keb., yang telah memberikan izin untuk menyusun Laporan Akhir di BPM Ida Siswiastuty Pangkalan Bun Kotawaringin Barat.

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR SINGKATAN

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penulisan .1 Tujuan Umum .1 Tujuan Umum
    • Tujuan Khusus
  • Manfaat Penulisan .1 Manfaat Teoritis .1 Manfaat Teoritis
    • Manfaat Praktis
  • Ruang Lingkup .1 Sasaran .1 Sasaran
    • Tempat
    • Waktu
    • Pengumpulan Data
  • Sistematika Penulisan

Melaksanakan asuhan kebidanan ibu hamil dengan mengumpulkan data dasar (assessment), analisis data (diagnosis), potensi masalah (potential diagnosis), tindakan segera, rencana tindakan (intervensi), pelaksanaan tindakan (implementasi) dan evaluasi serta dalam bentuk SOAP di Ny. Melaksanakan asuhan kebidanan KB dengan mengumpulkan data dasar (assessment), analisis data (diagnosis), potensi masalah (potential diagnosis), tindakan segera, perencanaan tindakan (intervensi), pelaksanaan tindakan (implementasi) dan evaluasi serta dalam bentuk SOAP di Ny. Klien mendapatkan asuhan kebidanan secara komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB.

PENDAHULUAN

Data yang diperoleh dari data subyektif dan obyektif dilakukan baik dengan metode wawancara langsung maupun dari data yang diperoleh secara praktek.

TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN KASUS

PEMBAHASAN

PENUTUP

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Teori Klinis .1 Kehamilan

  • Kehamilan Trimester III
  • Persalinan

Rekomendasi WHO, asupan protein 51 g/hari, kalsium 30 g/hari dan asam folat 4 mg/hari untuk pertumbuhan janin. a) Tes kehamilan HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) Menurut Sarwono Prawirohardjo 2016, tempat utama sintesis dan sekresi hormon HCG adalah plasenta sehingga hanya terdapat pada ibu hamil. Tabel berikut menunjukkan hasil pemeriksaan Leopold I untuk usia kehamilan menggunakan pengukuran jari dan sentimeter, hasil yang diperoleh adalah: Kehamilan normal 20-40% akan mengalami pengapuran plasenta pada usia kehamilan 37 minggu, yang dianggap sebagai efek klinis yang tidak signifikan. . . Saya.

Saat menghitung usia kehamilan menggunakan rumus McDonald's, rumus ini tidak hanya digunakan untuk menentukan taksiran berat badan janin (EBW) (lihat Tabel 2.3), tetapi juga digunakan untuk menentukan usia kehamilan. Hal ini bertujuan untuk memberikan waktu agar merasa nyaman, tenang dan mempersiapkan persalinan. h) Memberikan dukungan dan menenangkan perasaan ibu dan keluarga. i) Menghormati dan membiarkan praktik adat yang tidak berdampak negatif. j) Hindari tindakan seperti episiotomi, pencukuran dan iklim serta kateterisasi. . k) Menyarankan keluarga untuk membantu ibu jika ibu ingin aktif dan menambah asupan makanan ibu bila tidak memiliki makanan sendiri.

Gambar 2.1 Proses Terjadinya Pembuahan, Konsepsi dan Nidasi
Gambar 2.1 Proses Terjadinya Pembuahan, Konsepsi dan Nidasi

Persiapan untuk Melahirkan Bayi

Jika kabelnya terlilit erat di leher, jepit kabelnya di dua tempat dan potong kabelnya di antara kedua klem. Perlahan gerakkan kepala ke bawah dan ke distal sampai bahu anterior muncul di bawah lengkungan kemaluan, lalu gerakkan ke atas dan ke distal untuk membebaskan bahu posterior. Dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir, jepit tali pusat dengan klem 2-3 cm dari pusat bayi.

Gunakan telunjuk dan jari tengah untuk mendorong isi tali pusat ke arah ibu, jepit tali pusat sekitar 2 cm dari penjepit pertama. Pegang tali pusat dijepit dengan satu tangan (melindungi perut bayi), potong tali pusat diantara 2 klem. Ikat tali pusat dengan DTT/benang steril di salah satu ujungnya, lalu ikat kembali benang tersebut dan ikat tali pusat dengan simpul tangan di ujung lainnya.

Selepas rahim mengecut, tali pusat diketatkan ke bawah manakala sebelah tangan lagi menolak rahim perlahan-lahan ke arah belakang (dorsocranial) (menghalang inversio uteri). Apabila terdapat tekanan pada bahagian bawah dinding anterior rahim ke arah dorsal, diikuti dengan anjakan tali pusat ke arah distal, teruskan menolak ke arah tengkorak sehingga plasenta dilahirkan. Ibu boleh meneran, tetapi tali pusat hanya tegang (jangan tarik kuat-kuat terutama apabila rahim tidak mengecut) mengikut paksi saluran peranakan (sejajar ke bawah dengan lantai atas).

Jika tali pusat menjadi lebih panjang, gerakkan klem sehingga kira-kira. 5-10 cm dari vulva, keluarkan plasenta.

Gambar 2.22 Teknik Pemeriksaan Lilitan Tali Pusat
Gambar 2.22 Teknik Pemeriksaan Lilitan Tali Pusat

ASUHAN PASCA PERSALINAN

  • Bayi Baru Lahir
  • Nifas
  • Keluarga Berencana

Bayi baru lahir adalah hasil konsepsi yang dikeluarkan melalui jalan lahir dan dapat hidup di luar ruangan dengan berat badan 2,5 - 4 kg dengan usia kehamilan 36 - 42 minggu, menangis spontan, bernapas spontan, teratur dan dengan nada yang baik. Menurut Kementerian Kesehatan RI, klasifikasi bayi baru lahir (neonatus) tahun 2019 dibagi menjadi 2 kategori, antara lain sebagai berikut: 1) Klasifikasi bayi baru lahir menurut usia kehamilan. Neonatus dengan berat lahir cukup: antara 2500 dan 4000 gram c) Neonatus dengan berat lahir di atas: lebih dari 4000 gram. C. Tanda-tanda bayi baru lahir normal.

Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, suhu dikendalikan dari pusat penurun panas dan pusat penambah panas di hipotalamus, area otak dekat kelenjar pituitari, sehingga bayi akan mengalami stress akibat perubahan suhu tubuh. lingkungan. Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna makanan (selain susu) masih terbatas. Hubungan antara esofagus bagian bawah dan lambung masih belum sempurna, sehingga terjadi “spit up” pada bayi baru lahir dan bayi baru lahir. Kapasitas lambung masih terbatas kurang dari 30 cc untuk bayi baru lahir cukup bulan.

Daya tahan tubuh bayi yang baru lahir masih belum matang sehingga membuat neonatus rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi. Terlihat seperti jerawat putih kecil di dahi, hidung dan pipi bayi yang baru lahir, yang disebabkan oleh penyumbatan kelenjar sebaceous (minyak) di kulit. Ikterus bayi atau neonatal jaundice merupakan kondisi yang sering terjadi pada bayi baru lahir dan umumnya tidak berbahaya.

Konjungtivitis pada bayi baru lahir sering terjadi, terutama pada bayi yang ibunya memiliki penyakit menular seksual seperti gonore dan klamidia.

Tabel 2.18 Tabel Penilaian APGAR Skor
Tabel 2.18 Tabel Penilaian APGAR Skor

Pemilihan Metode Kontrasepsi Rasional

  • Tinjauna Teori Manajemen Asuhan Kebidanan Menurut Hellen Varney 2007 dan SOAP
    • Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan
    • Tujuan Manajemen Asuhan Kebidanan

Affandi Biran, 2014) Di bawah ini adalah gambar alat kontrasepsi KB dengan metode suntik progesteron atau suntik KB 3 bulan. Konseling yang baik membuat klien puas dengan informasi yang disampaikan, membantu klien menggunakan kontrasepsi lebih lama, meningkatkan keberhasilan KB dan mempengaruhi interaksi, kepercayaan antara petugas kesehatan dan klien. Informed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh klien atau keluarganya atas dasar informasi dan penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan pada klien mengenai metode kontrasepsi yang akan digunakan oleh calon/klien KB.

Pada tahap ini bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien, baik melalui wawancara maupun pemeriksaan langsung dari ujung rambut sampai ujung kaki. Data yang dikumpulkan meliputi: 1) Data subyektif, data ini diperoleh melalui wawancara. a) Data biologis dan identitas pasien dan suami. Pada langkah ini, identifikasi diagnosis atau masalah didasarkan pada interpretasi akurat dari data yang dikumpulkan sehingga diagnosis dan masalah spesifik dapat dirumuskan.

Pada langkah ini mengidentifikasi kemungkinan masalah atau kemungkinan diagnosis berdasarkan diagnosis/masalah yang telah diidentifikasi. Pada langkah enam, rencana perawatan komprehensif seperti yang dijelaskan pada langkah lima dilakukan secara aman dan efisien. Rencana tersebut dapat dikatakan efektif jika benar-benar efektif dalam pelaksanaannya.. tahapan proses penatalaksanaan pada umumnya merupakan pengkajian yang memperjelas proses berpikir yang mempengaruhi tindakan dan berorientasi klinis, karena proses penatalaksanaan berlangsung dalam situasi klinis dan terakhir. dua langkah tergantung pada klien dan situasi klinis.

Dalam penatalaksanaan langsung perlu bagi kita untuk menjelaskan perencanaan, tujuan, hasil yang akan kita lakukan kepada pasien dan tidak lupa menilai reaksi pasien terhadap apa yang telah kita berikan.

Tabel 2.19 Kontrasepsi Berencana Alamiah
Tabel 2.19 Kontrasepsi Berencana Alamiah

TINJAUAN KASUS

Asuhan Kebidanan Hellen Varney dan SOAP Pada Kehamilan 3.5.1 Pengkajian Asuhan Kebidanan Hellen Varney Kunjungan I

  • Analisa Masalah (Diagnosa)
  • Masalah Potensial (Diagnosa potensial) -
  • Tindakan Segera -
  • Perencanaan Tindakan (Intervensi)
  • Pelaksanaan Tindakan (Implementasi) Hari / tanggal : Rabu, 27 Oktober 2019
  • Asuhan Kebidanan SOAP Kunjungan Ulang Ke Dua
  • Asuhan Kebidanan SOAP Kunjungan Ulang Ke Tiga

Di Posyand Puskesmas Madurejo Usia kehamilan : 20-21 minggu Keluhan : Tidak ada keluhan Pengobatan : Fe 30 tablet 1x1/hari. Pola makan : porsi sedang 3x/hari dan jenis makanan terdiri dari nasi, sayur, lauk pauk, buah dan tidak ada makanan dalam jumlah sedang. Makan : 3-4 x/hari porsi sedang dan jenis makanan seperti nasi, lauk pauk, sayur, buah, snack seperti biskuit dan tidak ada asupan makanan.

KEPALA : 1 x/hari konsistensi lembek dan tidak ada keluhan TUBUH : 3-4 x/hari warna kuning dan tidak ada keluhan b) Selama hamil. KEPALA : 1 x/hari konsistensi lembek dan tidak ada keluhan BANK : 5-6 x/hari warna kuning dan tidak ada keluhan. Vulva dan vagina bersih, tidak ada bau atau keputihan atau cairan ketuban dan tidak ada pembengkakan kelenjar Bartholin.

Pengurangan : Tidak ada hasil pemeriksaan b) Dilakukan pemeriksaan USG (ultrasonografi) pertama pada. pada tanggal 18 Mei 2019 dengan hasil : kondisi janin baik, janin tunggal, panjang janin 71 mm, air ketuban cukup, usia kehamilan 13-14 minggu, perkiraan persalinan 22 November 2019. Anjurkan ibu untuk lebih banyak jalan kaki pada pagi hari bila tidak ada berkabut tapi jika ada kabut bisa diganti dengan jalan-jalan sore. Anjurkan ibu untuk lebih banyak jalan pagi di sekitar WIT jika tidak ada kabut dan jika ada kabut bisa diganti sore hari di sekitar WIT. P.

Berikan KIE lebih banyak jalan pagi sekitar jam 06.00 WIB jika tidak ada kabut tapi jika ada kabut bisa diganti dengan jalan kaki sore jam 16.00 WIB.

Tabel 3.1 Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu
Tabel 3.1 Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu
  • Analisa Masalah (Diagnosa)
  • Masalah Potensial (Diagnosa potensial) -
  • Tindakan segera -
  • Perencanaan Tindakan (Intervensi)
  • Pelaksanaan Tindakan (Implementasi) Hari/ tanggal : 7 Desember 2019
  • Evaluasi
  • Catatan Perkembangan SOAP Kala I Aktif Persalinan Hari/ tanggal : 7 Desember 2019 Pukul : 13.30 WIB
  • Evaluasi Catatan Perkembangan SOAP Kala II
  • Evaluasi Catatan Perkembangan SOAP Kala III
  • Evaluasi Catatan Perkembangan SOAP Kala IV

Makan : 3x/hari porsi sedang dan jenis makanan nasi, sayur, lauk pauk, buah, tidak ada celah makanan. Tidak ada riwayat penyakit seperti hipertensi, kanker (rahim, leher rahim, payudara), anemia atau penyakit IMS lainnya. b.Riwayat penyakit sebelumnya. Anemia saat hamil pada TM III selain tidak ada riwayat penyakit seperti hipertensi, kanker (rahim, leher rahim, payudara) atau penyakit IMS lainnya. c.Riwayat penyakit keluarga.

Tidak ada riwayat penyakit keluarga seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes dan kanker (rahim, leher rahim, payudara). Vulva dan vagina bersih, keluar lendir dan sedikit bercak darah, tidak ada edema dan tidak ada pembengkakan kelenjar Bartholin. Lakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, tanda vital dan beritahu ibu hasil pemeriksaan, hasil pemeriksaan dilampirkan, kondisi ibu dan janin baik, ibu sudah memasuki masa laten persalinan.

Melakukan anamnesis, memeriksa keadaan ibu dan janin, melakukan pemeriksaan dalam dan memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan ibu dan janin baik, ibu sudah memasuki fase I persalinan aktif . , ibu memahami informasi ini. Anjurkan keluarga, beri ibu makan dan minum bila tidak ada kontraksi, keluarga memberi makan ibu dengan makanan dan minuman. Periksa kondisi ibu dan kontraksi rahim serta pastikan tidak ada bayi lain di dalam rahim, kondisi ibu baik, ibu masih terlihat sakit, kontraksi rahim kuat, ada tidak ada janin lain.

Lakukan anamnesis, pemeriksaan TTV dan pemeriksaan kondisi ibu dan janin serta pastikan rahim berkontraksi dengan baik.

Asuhan Kebidanan Hellen Varney dan SOAP Pada Bayi Baru Lahir .1 Pengkajian Asuhan Kebidanan Hellen Varney .1 Pengkajian Asuhan Kebidanan Hellen Varney

  • Tindakan segera -
  • Perencanaan Tindakan (Intervensi)
  • Pelaksanaan Tindakan (Implementasi)
  • Evaluasi

Makanan : Diet 3x/hari dengan porsi yang cukup, kadang ngemil, makan tidak sedang, tidak ada alergi makanan apapun. Komplikasi : Tidak ada komplikasi selama persalinan j) Penatalaksanaan : Tidak dilakukan pengobatan 6) Riwayat imunisasi dan pemberian obat. Mencuci tangan sebelum pemeriksaan dan menggunakan sarung tangan Rasional : Mencegah infeksi pada bayi dan petugas kesehatan b.

Membersihkan lemak dan sisa darah serta cairan lain selama persalinan Rasional : Mencegah infeksi pada bayi. Rasional : Agar ibu memahami tujuan tindakan yang akan dilakukan pada anaknya untuk mencegah infeksi mata dan perdarahan pada bayi Tn. Rasional : Langkah selanjutnya adalah membatasi kelekatan, memberikan nutrisi pada bayi dan menghormati kepercayaan yang berhubungan dengan kegiatan sholat saat bayi lahir yaitu.

Sebelum pemeriksaan, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir menggunakan teknik 7 langkah, kemudian gunakan sarung tangan selama pemeriksaan.

Tabel 3.6 Frekuensi Pemeriksaan Antenatal
Tabel 3.6 Frekuensi Pemeriksaan Antenatal

Gambar

Gambar 2.1 Proses Terjadinya Pembuahan, Konsepsi dan Nidasi
Tabel 2.3 Ketidaknyamanan, Penyebab dan Cara Penanganannya
Gambar 2.3 Teknik Pemeriksaan Leopold
Tabel 2.5 Hasil Pemeriksaaan Tinggi Fundus Uteri Leopold I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mengetahui hasil penerapan Asuhan Kebidanan pada ibu “S” umur 26 tahun Primigravida beserta anaknya yang menerima asuhan kebidanan sesuai standar secara komprehensif dan