• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN DIANGNOSA CA MAMAE DI RUANG BAITUSSALAM 2 RSI SULTAN AGUNG SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN DIANGNOSA CA MAMAE DI RUANG BAITUSSALAM 2 RSI SULTAN AGUNG SEMARANG"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

Alhamdulillahirobbil 'alamin, segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menulis artikel ilmiah ini dengan judul "ASURANSI KEPERAWATAN NY S DENGAN KASUS MAMAE DI RUANG BAITUSSALAM 2 RUMAH ISLAM SULTAN SEMARANG Lengkap Karya tulis Kajian ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan jenjang pendidikan Program Studi D-III Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung Semarang dan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan untuk memperoleh . Retno Setyawati, M.Kep, Sp.KMB, selaku dosen pembimbing yang selalu membimbing penulis dalam penyusunan artikel ilmiah ini. Dwi Retno S., M.Kep, Sp.Kep.M selaku Penguji I yang menyempatkan diri menguji serta memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

Erna Melastuti, M.Kep selaku Penguji II yang dengan sabar memberikan motivasi, bimbingan dan arahan dalam penyusunan karya ilmiah. Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu dan praktek disana serta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di kampus, sehingga penulis dapat mengikuti studi kasus ini untuk Penulisan Ilmiah. Penulis menyadari bahwa penulisan artikel ilmiah ini masih banyak kekurangannya dan masih jauh dari sempurna.

Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulisan karya ilmiah ini menjadi lebih baik.

Tujuan Penulisan

Tujuan penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah untuk menjelaskan asuhan keperawatan pasien Ca mamae di Ruang Baitussalam 2 Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.

Manfaat

Untuk meningkatkan pengetahuan dan mutu pelayanan serta referensi dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien Ca mamae.

Konsep Dasar Penyakit

  • Pengertian
  • Etiologi
  • Patofisiologi
  • Manifestasi Klinis
  • Pemeriksaan Diagnostik
  • Komplikasi
  • Penatalaksanaan Medis

MRI mungkin dilakukan pada klien yang berisiko tinggi terkena penyakit payudara, misalnya wanita muda yang memiliki payudara tebal dan memiliki implan payudara. Biopsi terbuka adalah pengangkatan sebagian atau seluruh tumor menggunakan pisau bedah dengan anestesi lokal atau umum. Komplikasi pada kanker payudara adalah metastasis jaringan yang meliputi sel limfe dan vena ke berbagai organ misalnya paru, metastasis tulang yang menyebabkan patah tulang, nyeri dan hiperkalsemia, metastasis paru yang menyebabkan gangguan persepsi dan sensorik serta kematian (Despitasari, 2018).

Lapisan otot pektoralis mayor tidak dihilangkan, tetapi otot pektoralis minor dapat diangkat atau tidak. Reseksi tumor dengan 12 margin jaringan payudara normal, pembedahan untuk mengangkat kulit yang ada dan lapisan otot utama payudara. Efek samping: kerusakan kulit sekitar, kelelahan, nyeri akibat radang saraf atau otot dada, sakit tenggorokan.

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

  • Pengkajian
  • Diagnosa Keperawatan dan Fokus Intervensi
  • Implementasi
  • Evaluasi

Keluhan utama, durasi keluhan, kualitas keluhan, faktor pemicu, faktor yang memberatkan, upaya yang dilakukan, diagnosis medis dan riwayat kesehatan saat ini. Tidur siang (durasi jam), tidur malam (durasi jam), kenyamanan setelah tidur, kebiasaan sebelum tidur, kesulitan, usaha yang dilakukan. Dalam pengambilan keputusan, permasalahan utama adalah yang berkaitan dengan pengobatan di rumah sakit atau penyakit yang dialami, yang biasanya terjadi ketika mengalami stres/masalah, harapan setelah menjalani pengobatan, perubahan yang dirasakan setelah sakit.

Peran dalam keluarga, sistem pendukung, kesulitan dalam keluarga, permasalahan mengenai peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan di rumah sakit, upaya untuk mengatasinya. Kegiatan keagamaan/keyakinan yang dapat dilakukan di rumah, kegiatan keagamaan/keyakinan yang tidak dapat dilakukan di rumah sakit, harapan klien terhadap pengobatan untuk menjalankan ibadahnya. Menurut Model Keperawatan Virginia Henderson, ini berfokus pada keseimbangan fisiologis yang membantu pasien sehat dan sakit mendapatkan kembali kemandirian, keterampilan dan pengetahuan tentang situasi yang mereka jalani, sehingga mereka dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.

Berdasarkan Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (Tim Kelompok Kerja SIKI DPP PPNI, 2018) dengan kriteria hasil berdasarkan Standar Hasil Keperawatan Indonesia sebagai berikut. Dengan berfokus pada keseimbangan fisiologis, kegiatan keperawatan membantu pasien meningkatkan kualitas hidup mereka dalam keadaan sehat dan sakit. Sebelum melaksanakan tindakan yang direncanakan, perawat sebaiknya memastikan terlebih dahulu apakah rencana tindakan tersebut masih tepat dan apa yang dibutuhkan pasien sesuai dengan kondisi pasien saat ini.

Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan yang bertujuan untuk menilai hasil akhir dari seluruh tindakan keperawatan yang telah dilakukan (Bararah &jauhar, 2018).

Pathways

  • Pengkajian
    • Data umum
    • Pola Kesahatan Fungsional
    • Pemeriksaan fisik
  • Analisa Data
  • Diagnosa Keperawatan
  • Intervensi Keperawatan
  • Implementasi Keperawatan
  • Evalusi Keperawatan

Persepsi nyeri : P : pasien mengatakan nyeri bertambah saat bergerak, V : pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk, R : pasien mengatakan nyeri di dada kanan, S : skala nyeri 5, T : pasien mengatakan nyeri datang dan pergi. Hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 04 Maret 2023 pukul 11.00 WIB menunjukkan data subjektif pasien mengatakan saat ini ia merasakan nyeri pada dada kanan, nyeri bertambah bila digerakkan, nyeri seperti ditusuk-tusuk. Hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 4 Maret 2023 pukul 11.00 WIB menunjukkan data subjektif pasien mengatakan payudaranya baru saja dioperasi untuk menghilangkan benjolan di payudaranya.

Hasil asesmen yang dilakukan pada tanggal 4 Maret 2023 pukul 11.00 WIB menunjukkan bahwa data subjektif pasien mengatakan selama sakit belum dapat melakukan aktivitas mandiri secara penuh atau aktivitasnya dibantu oleh anggota keluarga. Pasien mengatakan sakit untuk digerakkan, P: pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk, R: Pasien mengatakan nyeri dada kanan, S: nyeri tingkat 5, T: datang dan pergi. Diagnosis kedua kemudian dilakukan yaitu pemantauan tanda dan gejala infeksi, data subjektif yang diperoleh pasien menyatakan terdapat bekas luka operasi pada payudara kanannya, dan data objektif diperoleh luka pasca operasi.

Pada tanggal 06 Maret 2023 pukul 09.00 WIB dilakukan diagnosa pertama yaitu mengidentifikasi lokasi, ciri-ciri dan durasi nyeri yang diperoleh dari data subjektif, pasien mengatakan nyeri pada dada kanan, P : Pasien mengatakan nyeri saat bergerak, Q Pasien mengatakan nyerinya seperti ditusuk-tusuk. R : Pasien mengatakan nyeri pada dada sebelah kanan, S : pasien mengatakan nyerinya sedikit berkurang, T : pasien mengatakan nyerinya datang dan pergi. Pada tanggal 6 Maret 2023 pukul 10.00 WIB dilakukan diagnosa ketiga yaitu pemantauan pola dan jam tidur. Data subjektif yang diperoleh dari pasien adalah pasien mengatakan waktu tidurnya masih belum menentu dan mudah terbangun, dan data objektif menunjukkan klien terlihat gelisah. Pada tanggal 7 Maret 2023 pukul 08.20 WIB yang dilakukan diagnosa kedua dan pemeriksaan tanda dan gejala infeksi, ditetapkan data subjektif pasien terdapat bekas luka operasi pada payudara kanan dan payudara kanan. Data obyektif pasien menunjukkan adanya bekas luka berwarna kemerahan. luka yang tidak dijahit.

Pada tanggal 6 Maret 2023, berdasarkan data subjektif pasien mengatakan nyerinya sedikit berkurang, P : Pasien mengatakan nyerinya bertambah jika digerakkan, Q : Pasien mengatakan nyerinya seperti ditusuk R : Pasien mengatakan nyeri di dada sebelah kanan, S : Pasien bilang skala nyerinya 1-5 turun menjadi 4, Q : Pasien bilang nyerinya datang dan pergi. Pasien mengatakan nyeri pada dada sebelah kanan, S : Pasien mengatakan skala nyeri 1-5 turun menjadi 3, T : Pasien mengatakan nyeri datang dan pergi. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan yang ditandai dengan klien berada di tempat tidur hanya dengan ADL yang dibantu oleh keluarganya.Pada tanggal 5 Maret 2023, evaluasi data subjektif yang diperoleh dari pasien menunjukkan bahwa nyeri meningkat seiring dengan gerakan atau aktivitas, dan data objektif adalah , bahwa klien tampak terbaring di tempat tidur.

Pada tanggal 06 Maret 2023 dilakukan evaluasi data subjektif yang diperoleh dari pasien mengatakan waktu tidurnya masih belum menentu, data objektif yang diperoleh dari pasien adalah pasien mengatakan waktu tidurnya masih belum menentu dan mudah terbangun. Pada tanggal 7 Maret 2023, evaluasi data subjektif yang diperoleh dari pasien menyatakan tidurnya lebih nyenyak dan lebih jarang terbangun, data objektif yang diperoleh dari pasien adalah pasien tampak tenang dan nyaman.

  • Diangnosa Keperawatan
  • Rencana Asuhan Keperawatan
  • Implementasi Keperawatan
  • Evaluasi Keperawatan

Alasan penulis mengangkat diagnosa nyeri akut adalah pada saat pengkajian diperoleh data subjektif : pasien mengatakan klien mengatakan nyeri pada payudara kiri P : pasien mengatakan nyeri bila digerakkan, Q : nyeri seperti ditusuk. , R : nyeri dada kiri, S : nyeri skala 5, T : menetap. Diagnosis kedua adalah risiko infeksi dengan etiologi efek prosedur invasif, ditandai dengan luka pasca operasi di dada. Alasan penulis menetapkan diagnosis risiko infeksi adalah dibuktikan dengan data subjektif pasien yang menunjukkan bahwa payudaranya baru saja menjalani operasi pengangkatan benjolan di payudara.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan yang ditandai dengan klien hanya melakukan tirah baring dengan ADL yang dibantu oleh keluarganya. Diagnosis ketiga intoleransi aktivitas dengan etiologi kelemahan ditandai dengan klien tampak berbaring di tempat tidur hanya dengan ADL yang dibantu oleh keluarganya. Penulis menegakkan diagnosis ketiga karena menurut SDKI, intoleransi adalah kurangnya tenaga untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Alasan penulis menegakkan diagnosis intoleransi aktivitas karena diperkuat oleh data subjektif bahwa pasien menyatakan selama sakit tidak mampu melakukan aktivitas mandiri secara penuh atau aktivitasnya dibantu oleh anggota keluarga. Intervensi keperawatan yang penulis tetapkan untuk mengatasi masalah nyeri akut adalah penulis telah menyusun beberapa rencana tindakan keperawatan yang tujuannya setelah memberikan tindakan keperawatan selama 3 x 8 jam diharapkan nyeri berkurang sesuai dengan kriteria hasil. : keluhan nyeri berkurang, skala nyeri 5 dari 2, pengurangan meringis dapat mengendalikan nyeri dengan teknik non farmakologi, skala nyeri dapat diturunkan dari 1-10. Intervensi keperawatan ketiga yang penulis identifikasi untuk mengatasi masalah intoleransi aktivitas adalah penulis telah menyiapkan beberapa rencana tindakan keperawatan setelah melakukan tindakan.

Pengkajian pertama yang penulis lakukan setelah melakukan tindakan keperawatan menunjukkan bahwa rekam medis pasien menunjukkan nyeri dada kanan ringan dan skala nyeri 3 menurun dari 1-10. Berdasarkan pencapaian kriteria luaran yang telah ditentukan maka masalah nyeri teratasi karena data pasien menunjukkan nyeri dada kanan mulai berkurang, skala nyeri 2 menurun dari 1-10. Pasien ditemukan terdapat bekas luka operasi pada payudara kanan, nyeri sudah mereda sehingga permasalahan teratasi dan penulis melanjutkan intervensi, memantau tanda dan gejala risiko infeksi serta memberikan perawatan pada area yang berisiko infeksi. (mengganti pakaian).

Kesimpulan

Fasilitas yang ada di Ruang Baitus Salam 2 RS Islam Sultan Agung Semarang menunjang penulis dalam melaksanakan tindakan keperawatan pada klien. Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui apakah tindakan yang diberikan berhasil atau tidak.

Saran

Bagi masyarakat luas dapat menjadi acuan proses Penyakit Ca Mammary dan pengobatannya, serta sebagai sumber informasi pengobatan pasien atau anggota keluarga yang telah menjalani operasi, sehingga dapat diterapkan di rumah selama masa pengobatan. proses pemulihan. . Jurnal Keperawatan Muhammadi Pengaruh Guided Imagery Terhadap Skala Nyeri Pada Pasien Kanker Payudara Di Ruang Rawat Inap Bedah Wanita RSUD Dr. RSUD. Hubungan dukungan keluarga dan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan keterlambatan pemeriksaan kanker payudara pada penderita kanker payudara di Politeknik Bedah RSUP DR.

Referensi

Dokumen terkait

Pada diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen pecedera fisiologis , semua intervensi keperawatan telah dilakukan pada Klien 2 selama 2x kunjungan meliputi tindakan keperawatan

Glossary hapü sub- tribe, clan hau wind, breeze, breath, vital essence, vitality of human life hauwai damp; type of healing known as body sauna hinengaro mind, intellect hui