Asuhan Keperawatan Hipertensi Emergensi
Laporan Pendahuluan Definisi
Hipertensi emergensi adalah peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba ≥180/120 mmHg disertai dengan kerusakan organ target akut, seperti: otak (stroke), jantung (edema paru, ACS), ginjal (gagal ginjal akut), atau mata (retinopati).
Etiologi
- Hipertensi primer tidak terkontrol
- Pemutusan obat antihipertensi secara mendadak - Preeclampsia
- Pheochromocytoma - Gangguan ginjal
- Penggunaan kokain/amfetamin
Tanda dan Gejala
- TD ≥180/120 mmHg - Nyeri kepala hebat - Gangguan penglihatan - Sesak napas, nyeri dada - Penurunan kesadaran - Oliguria
Pemeriksaan Penunjang
- EKG
- CT scan kepala (jika gejala neurologis) - Kreatinin, BUN, elektrolit
- Funduskopi - Rontgen thoraks
Penatalaksanaan Medis
- Obat IV penurun tekanan darah: Nicardipine, Labetalol, Nitroprusside - Pemantauan hemodinamik ketat
- ICU monitoring
Asuhan Keperawatan (SOAP + SDKI-SIKI) S (Subjective)
Pasien mengeluh nyeri kepala hebat, mual, pandangan kabur, sesak, dan cemas.
O (Objective)
TD: 210/120 mmHg HR: 110 x/menit RR: 24 x/menit GCS: 15
SpO : 97%₂
Pasien tampak gelisah dan memegangi kepala
A (Assessment / Diagnosa Keperawatan - SDKI)
- Risiko perfusi serebral tidak efektif - Kecemasan
- Risiko perfusi ginjal tidak efektif
P (Planning / Intervensi - SIKI)
Diagnosa: Risiko perfusi serebral tidak efektif
Tujuan: Pasien menunjukkan status neurologis membaik dan tekanan darah menurun secara bertahap dalam waktu 6 jam.
Intervensi:
- Pemantauan neurologis (observasi GCS, pupil) - Pantau TD tiap 15–30 menit
- Kolaborasi pemberian antihipertensi IV - Posisi semifowler untuk menurunkan TIK - Monitor tanda-tanda stroke
Diagnosa: Kecemasan
Tujuan: Pasien dapat mengungkapkan perasaan dan tampak lebih tenang dalam 4–6 jam.
Intervensi:
- Observasi ekspresi wajah dan komunikasi nonverbal - Berikan kesempatan pasien mengungkapkan perasaan - Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang
- Ajarkan teknik relaksasi napas dalam
- Kolaborasi pemberian anxiolytic jika diresepkan Diagnosa: Risiko perfusi ginjal tidak efektif
Tujuan: Pasien menunjukkan produksi urin normal (>0,5 ml/kgBB/jam) dan fungsi ginjal stabil.
Intervensi:
- Monitor output urin tiap 1–2 jam - Catat intake-output harian
- Kolaborasi pemeriksaan kreatinin dan BUN - Pantau TD dan perfusi perifer
- Pastikan akses IV adekuat
Evaluasi
- TD turun bertahap menjadi 170/100 mmHg - GCS tetap 15, tidak ada tanda stroke
- Pasien tampak lebih tenang, cemas berkurang - Output urin mulai meningkat 30 ml/jam - Tindakan keperawatan dilanjutkan