• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA DIABETES MELITUS DENGAN MASALAH MANAJEMEN KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA DIABETES MELITUS DENGAN MASALAH MANAJEMEN KESEHATAN "

Copied!
91
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Study Kasus

Metode Penulisan

  • Metode
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Sumber Data
  • Studi Kepustakaan

Sistematika Penulisan

  • Bagian Awal
  • Bagian Inti
  • Bagian Akhir

KONSEP PENYAKIT

Konsep Diabetes Melitus

  • Definisi
  • Klasifikasi
  • Etiologi
  • Manifestasi Klinis
  • Patofisiologi
  • Komplikasi
  • Pemeriksaan Penunjang
  • Penatalaksanaan Diabetes Melitus
  • Pathway

Insulin merupakan hormon yang mengatur keseimbangan kadar gula darah sehingga mengakibatkan peningkatan konsentrasi glukosa darah atau hiperglikemia (Kementerian Kesehatan, 2014). Diabetes didefinisikan sebagai kadar gula darah di atas 126 mg/dL atau kadar gula darah sementara di atas 200 mg/dL. Periksa kembali pasien yang mempunyai gejala klasik diabetes (polidipsia, poliuria, polifagia) dengan kadar gula darah di bawah angka tersebut.

Pasien yang tidak memiliki gejala klasik diabetes memerlukan tes toleransi glukosa jika kadar gula darahnya antara 140-199 mg/dl atau kadar gula darah puasa antara 100-125 mg/dl. Pasien tanpa gejala klasik dengan kadar gula darah di bawah angka tersebut dapat langsung didiagnosis tidak menderita diabetes melitus dan tidak memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Porsi olahraga harus seimbang dengan porsi makanan dan obat-obatan, agar kadar gula darah tidak menjadi terlalu rendah.

Ubat juga digunakan atas nasihat doktor dalam situasi tertentu, seperti komplikasi akut diabetes atau dalam situasi di mana paras gula dalam darah terlalu tinggi.

Konsep Keluarga

  • Definisi
  • Tipe Atau Bentuk Keluarga
  • Struktur Keluarga
  • Fungsi Keluarga
  • Tahap-Tahap Perkembangan Keluarga
  • Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan

Sedangkan menurut Friedman, keluarga merupakan suatu kesatuan masyarakat dan lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat, kedekatan hubungan antara anggotanya dengan keluarga sangat menonjol, sehingga keluarga sebagai suatu lembaga atau unit pelayanan harus diperhatikan. Saling Menghargai: Jika anggota keluarga saling menghormati dan mengakui keberadaan dan hak masing-masing anggota keluarga serta selalu menjaga iklim positif maka fungsi afektif akan tercapai.

Keluarga merupakan tempat dimana seseorang belajar bersosialisasi, misalnya bayi yang baru lahir akan memandang ayahnya, ibunya dan orang-orang disekitarnya. Dalam perkawinan yang sah, tujuan terbentuknya suatu keluarga, selain untuk memenuhi kebutuhan biologis pasangan tersebut, juga kelangsungan keturunan. Peran keluarga adalah memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga, seperti kebutuhan pangan, sandang, dan papan.

Keluarga juga berperan dalam pelaksanaan praktik keperawatan yaitu mencegah terjadinya gangguan kesehatan atau merawat anggota keluarga yang sakit. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain menjalin hubungan intim yang memuaskan, menetapkan tujuan bersama, menjalin hubungan dengan keluarga lain, mendiskusikan rencana mempunyai anak atau keluarga berencana, mempersiapkan masa kanak-kanak. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain menyesuaikan diri dengan perubahan anggota keluarga, menjaga hubungan yang memuaskan dengan pasangan, berbagi peran dan tanggung jawab, bimbingan orang tua mengenai tumbuh kembang anak, dan konseling KB 6 minggu pasca melahirkan.

Tugas perkembangan pada tahap ini adalah menyesuaikan dengan kebutuhan anak prasekolah (sesuai tumbuh kembang, proses belajar dan kontak sosial) dan merencanakan kelahiran berikutnya. Keluarga yang memiliki anak sekolah mempunyai tugas perkembangan keluarga seperti membantu anak bersosialisasi di lingkungan luar rumah, mendorong anak mencapai perkembangan intelektual, dan membekali anak dengan aktivitas. Tugas perkembangan keluarga saat ini adalah membina remaja, memelihara komunikasi yang terbuka, mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga.

Tugas perkembangan keluarga adalah mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya, menata kembali lingkungan dan sumber daya yang ada dalam keluarga. Tugas pembinaan keluarga pada masa ini adalah mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan untuk memupuk kepentingan sosial dan waktu senggang, memulihkan hubungan antara generasi baru dan generasi lama, serta mempersiapkan masa tua.

Konsep Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif

  • Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
  • Penyebab pemeliharaan kesehatan tidak efektif
  • Tanda gejala pemeliharaan kesehatan tidak efektif
  • Hasil Ukur Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif
  • Pengertian keluarga dan tipe keluarga
  • Tahap perkembangan
  • Fungsi keluarga
  • Pemeliharaan kesehatan pada diabetes mellitus
  • Penyebab dan faktor risiko diabetes mellitus
  • Tanda dan gejala diabetes mellitus
  • Komplikasi diabetes mellitus
  • Penatalaksanaan

Pemeliharaan kesehatan yang tidak efektif merupakan kondisi ketika individu/keluarga mengalami atau berisiko mengalami gangguan kesehatan akibat pola hidup tidak sehat/kurangnya pengetahuan dalam mengelola kondisi tersebut. Pemeliharaan kesehatan yang tidak efektif terlihat dari perilaku keluarga yang tidak menunjukkan perilaku adaptif terhadap perubahan lingkungan, menunjukkan kurangnya pemahaman tentang perilaku sehat, tidak mampu melakukan perilaku sehat (keluarga tidak memahami pola makan pasien atau pola makan pasien). pola makan tidak diatur, pola makan, keluarga tetap tidak memisahkan makanan pasien dengan anggota keluarga yang lain, keluarga tidak melarang pasien memakan makanan yang banyak mengandung gula, keluarga tidak melarang pasien untuk makanan siap saji - makan makanan (Suprajitno, 2012)), kurang menunjukkan minat untuk meningkatkan perilaku sehat, keluarga masih membiarkan pasien berpikir keras atau mengalami stres, tidak ada sistem pendukung (support system) (PPNI, 2017). Keluarga angka dua adalah keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri yang tinggal serumah tanpa memiliki anak.

Keluarga orang tua tunggal adalah keluarga yang terdiri dari satu orang tua dan satu anak (anak kandung atau anak angkat). Keluarga lanjut usia adalah keluarga yang terdiri dari suami istri lanjut usia. Memiliki tugas perkembangan yaitu berbagi waktu, mengatur keuangan, merencanakan kelahiran berikutnya dan berbagi tanggung jawab dengan anggota keluarga lainnya.

Tugas pembinaan keluarga antara lain memberikan kegiatan bagi anak, mengatur keuangan, bekerja sama menyelesaikan masalah, memperhatikan kepuasan anggota keluarga dan sistem komunikasi keluarga. Tugas pembinaan keluarga adalah menyediakan fasilitas bagi berbagai kebutuhan keluarga, melibatkan keluarga dalam tanggung jawab dan menjaga falsafah hidup. Keluarga harus memenuhi kebutuhan kasih sayang anggota keluarganya karena adanya respon kasih sayang dari anggota keluarga yang satu terhadap anggota keluarga yang lain.

Fungsi ekonomi keluarga adalah mencari sumber pendapatan untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga, seperti pangan, papan, sandang, dan lain sebagainya. Tugas ini merupakan upaya utama keluarga untuk mencari pertolongan yang tepat tergantung pada permasalahan kesehatan yang dihadapi keluarga. Sumber daya internal keluarga yang dianggap menentukan akan menentukan tindakan keluarga dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang dialami.

Tugas merawat anggota keluarga yang sakit seringkali harus dilakukan oleh keluarga agar dapat memberikan pelayanan lanjutan setelah mendapat pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Tidak menutup kemungkinan juga jika keluarga mempunyai kesempatan untuk melakukan tindakan pertolongan pertama, maka anggota keluarga yang sakit dapat dirawat sepenuhnya oleh keluarga itu sendiri.

Konsep Asuhan Keperawatan

  • Pengkajian
  • Diagnosa Keperawatan
  • Intervensi Keperawatan
  • Implementasi Keperawatan
  • Evaluasi Keperawatan

Tanda : takikardia, perubahan postur tekanan darah, penurunan denyut nadi, gangguan irama, pecah-pecah, kulit panas, kering dan merah, bola mata cekung. Penurunan tonus otot, penurunan kekuatan otot, ulkus tungkai, penurunan refleks tendon, tekanan/berat pada tungkai. Kulit panas, kering dan kemerahan, bola mata cekung, turgor buruk, pembesaran kelenjar tiroid, demam, diaforesis (keringat banyak), kulit rusak, lesi/borok/ulkus.

Diagnosa keperawatan merupakan penilaian klinis terhadap respon klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya, baik aktual maupun potensial. Diagnosa keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respon individu klien, keluarga dan masyarakat terhadap situasi yang berhubungan dengan kesehatan. Dalam sebuah keluarga, tujuannya adalah menciptakan, memelihara budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial setiap anggota keluarga.

Menurut Padila (2012), dalam menetapkan prioritas banyak faktor yang mempengaruhi kriteria pertama yaitu sifat permasalahan, nilai diatas 3 tidak sehat atau tidak sehat, karena kondisi ini biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga. , risiko kesehatan dengan skor 2 dan keadaan sejahtera 1. Untuk kriteria kedua yaitu kemungkinan terjadinya perubahan masalah, perawat harus memperhatikan faktor-faktor berikut. Untuk kriteria keempat yaitu beratnya masalah, perawat harus menilai persepsi atau cara keluarga memandang masalah kesehatan. Intervensi keperawatan adalah segala pengobatan yang dilakukan oleh perawat dan berdasarkan pengetahuan serta penilaian klinis untuk mencapai hasil yang diharapkan (Pokja SIKI DPP PPNI, 2018).

Hasil keperawatan merupakan aspek yang dapat diamati dan diukur, meliputi kondisi, perilaku, atau persepsi pasien, keluarga, atau masyarakat sebagai respon terhadap intervensi keperawatan. Outcome keperawatan ada dua macam, yaitu outcome positif (perlu ditingkatkan) dan outcome negatif (perlu diturunkan) (Tim Pokja PPNI SLKI, 2018) Setelah dilakukan intervensi selama 3×24 jam, family care dalam merawat anggota keluarga meningkat sesuai dengan kriteria hasil.

Implementasi keperawatan merupakan suatu fase dimana perawat melaksanakan rencana atau intervensi yang telah dilaksanakan sebelumnya. Pengkajian keperawatan merupakan fase akhir dari proses keperawatan untuk mengukur respon klien terhadap tindakan keperawatan dan kemajuan klien dalam mencapai tujuan (Potter & Perry, 2010).

Tabel 2.2 Skala Bailon Maglaya (Setiadi, 2008)
Tabel 2.2 Skala Bailon Maglaya (Setiadi, 2008)

Kerangka Masalah

Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Maret 2021 pukul 10.00 WIB di rumah keluarga Pak M dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi rekam medis. Keluarga tersebut memiliki tabungan di bank dan seluruh anggota keluarga tidak mempunyai kartu BPJS untuk keperluan pengobatan, sehingga Tn. Pak M menjalankan peran keluarganya dengan sangat baik, sebagai kepala keluarga beliau selalu membantu dan menafkahi anak dan istrinya.

S juga berpegang teguh pada norma-norma yang berlaku di masyarakat, jika ada anggota keluarga yang sedikit menyimpang maka anggota keluarga yang lain akan saling mengingatkan. Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat jika ada anggota keluarga yang sakit dengan membawanya ke rumah sakit. S menjalankan fungsi rekreasional dengan bersantai sambil menonton televisi di rumah, sedangkan kegiatan rekreasi bersama di luar rumah jarang dilakukan karena kesibukan masing-masing anggota keluarga, biasanya hanya sesekali mengunjungi kerabat di rumah.

Tn. Keluarga M mengaku sangat senang dengan kehadiran mahasiswi keperawatan di rumahnya dan sangat berharap mahasiswi keperawatan tersebut dapat membantu keluarganya dalam mencegah penyakit dan mengatasi gangguan kesehatan. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakmampuan anggota keluarga dalam mengenali masalah kesehatan pada anggota keluarga yang menderita diabetes melitus. Ketidakmampuan keluarga dalam menjaga kesehatan tidak efektif, terbukti dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat pasien 3.4 Perencanaan.

Pada saat melakukan penelitian ditemukan data yang sesuai dengan teori, dimana dalam teori muncul data bahwa gangguan mobilitas pada pasien diabetes melitus berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menjaga kesehatan yang tidak efektif dan ketidakmampuan anggota keluarga terhadap gangguan kesehatan. Berkurangnya mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakmampuan anggota keluarga dalam mengenali permasalahan kesehatan anggota keluarga yang menderita Diabetes Melitus, akibat kurangnya pemahaman anggota keluarga tentang program mobilisasi yang dianjurkan. Ketidakmampuan keluarga dalam menjaga kesehatan tidak efektif dibuktikan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat pasien seperti yang diungkapkan oleh Bapak.

S menemukan data yang sesuai dengan teori dimana secara teori data yang muncul adalah Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakmampuan anggota keluarga dalam mengenali gangguan kesehatan pada anggota keluarga yang menderita Diabetes Melitus dan ketidakmampuan keluarga dalam menjaga kesehatan tidak efektif dibuktikan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat pasien. S adalah Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakmampuan anggota keluarga dalam mengenali gangguan kesehatan pada anggota keluarga yang menderita Diabetes Melitus yang dibuktikan dengan Aterosklerosis.

STUDY KASUS

  • Pengkajian
  • Analisa data
  • Diagnosa
  • Perencanaan
  • Implementasi
  • Evaluasi

PEMBAHASAN

  • Pengkajian
  • Diagnosa keperawatan
  • Intervensi
  • Implementasi
  • Evaluasi

PENUTUP

  • Kesimpulan
  • Saran

Gambar

Tabel 2.2 Skala Bailon Maglaya (Setiadi, 2008)
Tabel 2.4.3 Intervensi Keperawatan Resiko Cedera pada Penderita Post CVA  Infark
Tabel 2.4.3 Intervensi keperawatan Gangguan Mobilitas Fisik Diabetes Melitus  Diagnosa
Gambar  Tabel  3.1  komposisi  keluarga  dengan  masalah  ketidakpatuhan  pada  penderita hipertensi
+6

Referensi

Dokumen terkait

Department of Environmental Sciences, Faculty of Fisheries and Environmental Sciences, Gorgan University of Agricultural Sciences and Natural Resources, Gorgan, Golestan, Iran..

Equal consideration on the economic, environmental and social development aspects of the mining operations ORGANIZATIONAL OUTCOMES OOs / PERFORMANCE INDICATORS PIs BASELINE 2017