PENDAHULUAN
Latar Belakang
Faktor aktivitas yang berlebihan juga dapat memperparah dan mendukung komplikasi penyakit asam urat (Sholihah, 2014). Masyarakat masih sering menyimpulkan bahwa pegal linu di badan adalah penyakit asam urat. Asam urat biasanya ditandai dengan hiperurisemia (peningkatan kadar asam urat dalam darah), serangan pada salah satu persendian.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat
Sebagai tambahan pengetahuan bagi profesi keperawatan dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang asuhan keperawatan pada keluarga yang mempunyai anggota keluarga dengan diagnosa medis penyakit asam urat.
Metode Penulisan
- Metode
- Teknik Pengumpulan Data
- Sumber Data
- Studi Kepustakaan
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari keluarga atau orang terdekat anggota keluarga dengan diagnosa medis arthritis. Studi pustaka adalah mempelajari buku-buku sumber yang berkaitan dengan judul studi kasus dan masalah yang sedang dibahas.
Sistematika Penulisan
2 DS: Keluarga mengatakan disarankan untuk tidak makan makanan penyebab asam urat seperti kacang panjang dan sayuran hijau. S : Keluarga Pak Y mengatakan mengikuti anjuran dengan tidak mengkonsumsi makanan penyebab asam urat. Menerima data subjektif, Pak.
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Keluarga
- Definisi keluarga
- Tugas Keluarga
- Karakteristik Keluarga
- Struktur Keluarga
- Ciri-Ciri Struktur Keluarga
- Macam-Macam Tipe Keluarga
- Perkembangan Keluaga
Keluarga adalah kumpulan dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan darah, perkawinan atau pengangkatan anak, dan setiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu sama lain (Harmoko, 2012. Keluarga menunggu untuk dilahirkan, mulai dari pembuahan hingga kelahiran anak). Pertama). anak dan berlangsung sampai anak pertama berumur 30 bulan.Tahap ini dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir ketika salah satu pasangan pensiun atau meninggal dunia.
Konsep Penyakit
- Definisi
- Etiologi
- Faktor Resiko…
- Manifestasi Klinis
- Patofisiologi
- Komplikasi
- Pemeriksaan Penunjang
- Penatalaksanaan
Meskipun pasien hipertensi tidak selalu menderita hiperurisemia, mereka umumnya memiliki kadar asam urat serum yang lebih tinggi. Penyakit paling umum yang disebabkan oleh hiperurisemia terjadi akibat pengendapan kristal asam urat di tubulus ginjal. Penderita asam urat yang kelebihan berat badan sebaiknya menurunkan berat badannya dengan memperhatikan jumlah kalori yang dikonsumsi.
Konsep Asuhan Keperawatan
- Pengkajian
- Diagnosa Keperawatan
- Intervensi Keperawatan
- Evaluasi
Status sosial ekonomi suatu keluarga ditentukan oleh pendapatan kepala keluarga dan anggota keluarga lainnya. Data yang akan diteliti adalah seperti apa interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh mana anggota keluarga mempelajari disiplin, norma, budaya dan perilaku. Data ini menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan dan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit.
Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit disebabkan karena tidak mengetahui keadaan penyakitnya, misalnya komplikasi, prognosis, cara pengobatan dan sumber daya yang ada dalam keluarga. Keluarga diharapkan mengetahui keuntungan atau manfaat menjaga lingkungan sehat, dan mewujudkannya sebagai media perawatan anggota keluarga yang sakit. Data yang akan diteliti adalah berapa jumlah anak, bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga, upaya apa yang dilakukan keluarga dalam mengendalikan jumlah anggota keluarga. 5) Fungsi ekonomi.
Jika ada stressor yang muncul dalam keluarga, sedangkan coping keluarga tidak efektif maka hal ini akan menjadi stres yang berkepanjangan bagi anggota keluarga. Pemeriksaan fisik anggota keluarga dalam keperawatan keluarga dilakukan dengan pemeriksaan fisik dari ujung kepala sampai ujung kaki (head to toe) Rasional : Mengetahui respon dan tingkat keterlibatan keluarga dalam proses perawatan anggota keluarga yang mempunyai gangguan kesehatan.
Tujuan : Diharapkan keluarga dan anggota keluarga yang menderita penyakit asam urat mendapat informasi tentang perjalanan penyakit dan pengobatan yang akan dilakukan setelah dilakukannya tindakan keperawatan selama 2 x kunjungan rumah.
Kerangka Masalah…
Keluarga hanya mengetahui salah satu anggota keluarga (Ibu J) menderita asam urat, dan anggota keluarga lainnya tidak mengetahui secara spesifik tentang asam urat. Pihak keluarga mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit dan membutuhkan perawatan lebih lanjut maka keluarga tersebut akan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada untuk proses perawatan/pengobatannya. 4. Agar keluarga dapat mencegah memburuknya kondisi anggota keluarga yang mempunyai gangguan kesehatan.
Tidak ditemukan kesenjangan tugas keluarga pada tahap perkembangan keluarga, yaitu dalam tinjauan literatur tugas keluarga berjalan sesuai dengan tugas masing-masing anggota keluarga (Harmoko, 2012). Sedangkan pada tinjauan kasus ditemukan bahwa pada keluarga Tn. Y Berdasarkan tinjauan pustaka, pihak keluarga hendaknya dapat mengetahui permasalahan kesehatan yang dialami anggota keluarga, yang meliputi: pengertian, penyebab, faktor risiko, tanda dan gejala. , dan cara mencegah gangguan kesehatan yang dialami anggota keluarga. (Harmoko, 2012), meskipun berdasarkan tinjauan kasus yang ditemukan penulis, keluarga Pak Y khususnya anggota keluarga tidak mengetahui secara detail penyakit radang sendi tersebut. Hal ini terlihat pada saat meninjau tanggung jawab keluarga di bidang kesehatan, anggota keluarga tidak mampu mengenali permasalahannya karena anggota keluarga kurang memiliki informasi mengenai penyakit arthritis, sehingga dari kasus diatas terdapat gap antara tinjauan literatur dan tinjauan kasus yaitu . menemukan penulisnya.
Berdasarkan tinjauan pustaka, keluarga harus dapat mengambil keputusan mengenai tindakan keperawatan yang dilakukan oleh anggotanya yang mengalami gangguan kesehatan (Harmoko, 2012) Sedangkan berdasarkan tinjauan kasus yang terdapat pada keluarga Tn. Y, keluarga dapat mengambil keputusan untuk mengatasinya. permasalahan kesehatan yang dialami anggota keluarga. Berdasarkan tinjauan literatur, keluarga harus mampu merawat anggota keluarga yang sakit (Harmoko, 2012), sedangkan berdasarkan tinjauan kasus yang ditemukan pada keluarga Pak Y, keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit. Berdasarkan tinjauan pustaka, rumah merupakan tempat berlindung dan bersosialisasi dan yang lebih penting dapat menunjang kondisi kesehatan anggota keluarga (Harmoko, 2012), sedangkan keluarga dalam tinjauan kasus ditemukan pada rumah Bapak Y. keluarga belum mampu mengubah lingkungan.
Sehingga penulis dapat menarik kesimpulan sekaligus saran yang dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan keluarga pada anggota keluarga penderita arthritis.
TINJAUAN KASUS
Pengkajian
- Data Umum Keluarga
- Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
- Lingkungan
- Sosial
- Struktur Keluarga
- Fungsi Keluarga
- Stress Dan Koping Keluarga
- Spiritual
- Riwayat Kesehatan Keluarga
- Pola Aktivitas Keluarga Sehari-Hari
- Faktor Resiko Masalah Kesehatan
- Pemeriksaan Fisik Keluarga
- Tingkat Kemandirian Keluarga
Pihak keluarga menyatakan tidak ada masalah, hanya saja mereka biasanya menderita batuk dan pilek, dan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit serius yang memerlukan rawat inap. Keluarga mengatakan, jika ada anggota keluarga yang sakit, biasanya keluarga memutuskan untuk berobat di rumah terlebih dahulu, kemudian jika penyakitnya tidak bisa lagi diobati di rumah, keluarga memutuskan untuk membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat untuk berobat. 3) Mampu peduli. Berdasarkan tinjauan pustaka, keluarga atau anggota keluarga lainnya harus dapat memanfaatkan sumber daya yang ada pada fasilitas pelayanan kesehatan dengan berkonsultasi atau mencari bantuan tenaga perawat untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami anggotanya.
Berdasarkan tinjauan pustaka, data yang diperoleh adalah pemeriksaan fisik anggota keluarga dilakukan dengan pemeriksaan fisik dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Analisa Data
Diagnosa Keperawatan…
Skoring ( Penentuan Prioritas Masalah )…
Intervensi Keperawatan…
Implementasi Dan Evaluasi
PEMBAHASAN
Pengkajian
Dalam tahap pengumpulan data, penulis tidak menemui kendala apapun karena penulis sudah melakukan pendahuluan dan menjelaskan maksud penulis yaitu melaksanakan asuhan keperawatan keluarga pada keluarga secara terbuka, pengertian dan kooperatif. Pada prinsipnya tidak banyak perbedaan antara studi literatur dan studi kasus, yaitu studi literatur menunjukkan bahwa laki-laki lebih sering menderita asam urat dibandingkan perempuan. Pada laki-laki paling banyak berusia antara 30 sampai 50 tahun dan pada perempuan setelah menopause (Mubarak, 2011), sedangkan pada tinjauan kasus kami menemukan data keluarga yang menderita asam urat yaitu perempuan berusia 40 tahun.
Jadi, berdasarkan kasus di atas, terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus yang penulis temukan. Berdasarkan tinjauan pustaka, terdapat delapan tahap perkembangan keluarga dan salah satunya adalah keluarga dengan anak remaja (Mubarak, 2011) Sedangkan berdasarkan tinjauan kasus, tahap perkembangan yang terdapat pada keluarga Bapak. Y sedang dalam tahap pengembangan. dari sebuah keluarga dengan anak-anak. Jadi, berdasarkan kasus di atas, tidak ada kesenjangan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus yang penulis temukan.
Sedangkan berdasarkan telaah kasus yang ditemukan pada Sdr. Dengan asumsi keadaan umum baik, kesadaran umum, fungsi vital dalam batas normal dan tidak ada kelainan atau gangguan pada bagian tubuh lain, maka semuanya dalam batas normal (Mubarak, 2011). Sementara berdasarkan telaah kasus, hasil pemeriksaan fisik ditemukan dalam batas normal.
Diagnosa Keperawatan…
Intervensi Keperawatan…
Dengan tujuan setelah melakukan tindakan atau berkunjung ke rumah sebanyak dua kali, keluarga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, diharapkan keluarga dapat menghindari makanan tinggi purin, rutin berolahraga dan mengikuti pedoman. rekomendasi yang disarankan oleh para profesional kesehatan.
Implementasi Keperawatan…
Pada kunjungan rumah berikutnya pada tanggal 12 Maret 2021, tindakan yang dilakukan adalah menilai tingkat pengetahuan keluarga mengenai penjelasan sebelumnya dan memantau keluarga dalam pengambilan keputusan dan partisipasi dalam mengikuti rekomendasi yang direkomendasikan.
Evaluasi Keperawatan…
Setelah penulis melakukan penelitian dan melakukan pelayanan kesehatan keluarga langsung pada keluarga dengan diagnosa medis asam urat di Desa Rangkah Kidul RT 18 RW 01 Kecamatan Sidoarjo. Dari hasil keperawatan keluarga Tn. Y dengan diagnosa medis penyakit asam urat di Desa Rangkah Kidul Kabupaten Sidoarjo, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut. 5.1,3 Pada tataran intervensi keperawatan, perawat harus memperhatikan sumber daya yang tersedia pada keluarga dan faktor-faktor yang menghambat keberhasilan tujuan, sehingga kerjasama dan dukungan keluarga sangat diperlukan dalam intervensi.
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran sebagai berikut: 5.2.1 Untuk mencapai hasil keperawatan yang diharapkan, diperlukan hubungan yang baik dan keterlibatan keluarga serta tim kesehatan. Setelah memberikan penyuluhan kesehatan selama 30 menit tentang penyakit radang sendi pada keluarga Bapak Y, diharapkan keluarga Bapak Y dapat memahami atau memahami penyakit radang sendi II. Penyampaian materi - Pengertian Asam Urat - Penyebab Asam Urat - Faktor Resiko Asam Urat - Tanda dan Gejala Asam Urat - Cara Mencegah Asam Urat.
Asam urat atau asam urat adalah salah satu jenis penyakit persendian yang terjadi akibat tingginya kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia). Namun pada kondisi tertentu, tubuh bisa memproduksi asam urat dalam jumlah berlebihan atau kesulitan membuang kelebihan urin. asam, sehingga asam urat menumpuk di dalam darah tubuh. Penggunaan obat-obatan jenis tertentu, seperti pengencer darah (Heparin, Heparin), penghambat enzim (Angiotensin-converting enzim (ACE), dan obat kemoterapi (Bendamustine, Carmustine).
Gout atau asid urik adalah sejenis penyakit sendi yang berlaku akibat tahap asid urik yang berlebihan dalam darah.
PENUTUP
Kesimpulan…
Saran…
Rasa sakit akan berkembang dengan cepat dalam beberapa jam dan disertai rasa sakit yang parah, bengkak, terbakar dan muncul warna kemerahan pada kulit sendi. Ketika gejala mereda dan pembengkakan mereda, kulit di sekitar sendi yang terkena akan menjadi bersisik, bersisik, dan gatal.