ASUHAN KEPERAWATAN
PADA An. A DENGAN DIAGNOSA BRONCOPNEUMONIA DIRUANG AGATE ATAS RSUD dr. SLAMET GARUT Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Anak
Disusun Oleh : MASLIKHAH 1490124021
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS GALUH TAHUN AKADEMIK 2024/2025
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
Garut, 9 Oktober 2024
Koordinator Stase ANAK,
Daniel Akbar Wibowo, S.Kep, Ners., M.M.,M.Kep.
NIK : 11.3112770279
Clinical Instruktur Agate Atas,
R
ina Martianah , S.Kep.,Ner s NIP. 197605142006042021
Mengetahui,
Ka. Prodi Ilmu Keperawatan
Daniel Akbar Wibowo, S.Kep, Ners., M.M., M.Kep.
NIK : 11.3112770279
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA An. A DENGAN DIAGNOSA BRONCOPNEUMONIA DIRUANG AGATE ATAS RSUD dr. SLAMET GARUT
I. Pengkajian A. Biodata
1. Identitas Klien
Nama/Nama panggilan : An. A Tempat tanggal lahir/Usia : 21 Mei 2020
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : -
Alamat : Kp. Bayongbong
Tanggal Masuk : 4 Oktober 2024 Tanggal pengkajian : 7 Oktober 2024 Diagnosa Medik : Broncopneumonia
2. Identitas Orang tua Ayah
Nama : Tn. M
Usia : 30 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : Bayongbong
Ibu
Nama : Ny. E
Usia : 27 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Bayongbong
3. Identitas Saudara Kandung
No Nama Usia Hubungan Status Kesehatan
1. - - - -
B. Keluhan Utama/Alasan Masuk Rumah Sakit Anak A mengalami sesak nafas dan batuk.
C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
An.A usia 4 tahun dibawa ibunya ke RSUD dr. Slamet pada tanggal 04 Oktober 2024 dengan keluhan sesak sejak tadi pagi sampai sekarang saat pasien dibawa ke IGD RSUD dr. Slamet, pasien belum pernah sesak seperti ini sebelumnya, sesak tidak timbul setelah anak melakukan aktivitas fisik dan pasien tidak ada riwayat tersedak makanan ataupun minuman, ibu juga tidak mengetahui penyebab sesak pada anak, saat dirumah ibu pasien mencoba memindahkan posisi pasien saat pasien sesak tapi tidak ada perubahan pasien tetap sesak, ibu p asien tidak mendengar pasien merintih saat sesak berlangsung, dan saat sesak berlangsung ibu pasien melihat pasien terkadang bernafas melalui mulut. dari hasil alloanamnesis kepada ibu pasien, ibu pasien mengatakan pasien demam sekitar 390C saat diukur di rumah menggunakan termometer, demam terjadi sejak 4 hari yang lalu, demam tidak disertai dengan menggigil, dan ibu pasien juga sudah memberikan obat penurun panas, selain itu ibu pasien juga mengatakan pasien batuk disertai dahak berwarna putih kekuningan dan tidak terdapat darah di dahak pasien, batuk berdahak terjadi sejak 3 hari yang lalu. Dan ibu pasien mengatakan pasien pilek sejak 3 hari yang lalu dan sekret pada hidung bisa dikeluarkan, ibu pasien menjelaskan pasien muntah sekali disertai penurunan nafsu makan tetapi berat badan. Keluhan keringat dingin, diare, bunyi merintih, nyeri dada disangkal. Pasien buang air kecil dengan volume dan warna urin normal. Ibu pasien sudah memberikan obat penurun panas dan obat batuk
berwarna putih.
2. Riwayat Kesehatan Lalu
Pasien tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya dan pasien tidak memiliki riwayat alergi
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut penuturan ibu klien, diantara anggota keluarga ada yang merokok dan tidak punya riwayat penyakit menular seperti TBC ataupun hepatitis ataupun penyakit yang berat dan menurun seperti DM, hipertensi asma dan penyakit lainnya.
Genogram:
Keterangan : Laki – Laki Perempuan Suami Isteri
Tinggal Serumah Garis Perkawinan Garis Keturunan Pasien
4. Riwayat Immunisasi
Usia Imunisasi
24 jam setelah lahir Hepatitis B-1
24 jam setelah lahir BCG
Saat pulang dari klinik Polio-0
2 bulan Hep B-2, polio-1, DPT-1, HiB-1, Rotavirus-1, PCV-1 3 bulan Hep B-3, Polio-2, DPT-2, HiB-2 4 bulan Hep B-4, Polio-3, DPT-3, HiB-3,
Rotavirus-2, PCV-2 6 bulan PCV-3, Rotavirus-3, Influenza-1
9 bulan Campak, MR-1, JE-1
12 bulan PCV-4, Varicella
15 bulan MMR
18 bulan Hepatitis B-5, Polio-4, DPT-4, Hib-4 24 bulan Hepatitis A-1, Tifoid-1
5. Riwayat tumbuh Kembang a. Pertumbuhan Fisik
Berat badan sebelum sakit : 3400 gram sedangkan sesudah sakit : 3400gram, tinggi Badan saat lahir 50 cm dan TB sekarang 50 cm, waktu tumbuh dan tanggal gigi tidak dikaji karena klien masih bayi.
b. Perkembangan tiap tahap Normal
1) Motorik Kasar :
a) Tangan dan kaki bergerak aktif (1 bulan)
b) Mampu mengangkat kepala ketika tengkurap (2 bulan) c) Kepala mampu tegak Ketika didudukan (3 bulan)
d) Mampu tengkurap dan mengangkat kepala sendiri (4 bulan) e) Mampu duduk tanpa berpegangan (6 bulan)
f) Mampu berdiri dengan berpegangan (8 bulan) g) Mampu berdiri tanpa berpegangan (12 bulan) h) Berjalan (15 bulan)
i) Mampu berlari dan menaiki tangga (18 bulan) j) Mampu menendang bola (24 bulan)
k) Melompat (2,5 tahun)
l) Naik sepeda roda tiga (3,5 tahun) 2) Motorik Halus :
a) Kepala mampu menoleh sedikit ke kanan dan kiri (2 bulan) b) Mampu memegang benda (4 bulan)
c) Mampu meraih benda (5 bulan)
d) Mampu memukulkan sesuatu ke kedua tangan (10 bulan) e) Mampu memasukan benda ke cangkir (12 bulan)
f) Mencoret-coret (15 bulan)
g) Mampu menumpuk benda (2 tahun) h) Menggambar garis tegak (3 tahun) i) Menggambar lingkaran (3,5 tahun)
j) Menggambar tanda tambah (sedang belajar) 3) Bahasa :
a) Mulai bersuara (2 bulan)
b) Menucapkan mamama (8 bulan)
c) Mampu mengucapkan beberapa kata (18 bulan) d) Menunjuk bagian tubuh (2,5 tahun)
e) Menyebutkan warna benda (3 tahun)
f) Bercerita singkat tentang penggunaan benda (3,5 tahun) 4) Personal Sosial :
a) Mampu tersenyum (2 bulan)
b) Mampu memasukan biscuit ke dalam mulut (6 bulan) c) Mampu melambaikan tangan dan bertepuk tangan (9-10
bulan)
d) Mampu memakai sendok (18 bulan)
e) Melepaskan dan memakai pakaian, menyikat gigi (2 tahun) f) Mencuci tangan dan mengeringkannya (2,5 tahun)
g) Menyebutkan nama teman (3 tahun) h) Memakai baju kaos (3,5 tahun)
i) Memakai baju tanpa dibantu (sedang belajar) 6. Riwayat Nutrisi
ASI : Diberikan sejak lahir hingga anak berusia 2 tahun MPASI : Diberikan sejak usia 5 bulan
7. Reaksi Hospitalisasi
a. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
Ibu pasien sangat cemas karena pasien mengalami sesak dan harus dilakukan perawatan secara terpisah dengan dirinya
b. Pemahanan anak tentang sakit dan rawat inap
Tidak terkaji karena umur anak baru pertama di rawat 8. Pemeriksaan Fisik
a. Status Generalis
1) Keadaan Umum : Tampak sesak 2) Kesadaran : Komposmentis 3) Tanda vital
Nadi : 110 x/menit Tekana Darah : 100/70 mmHg Respirasi : 34 x/menit Suhu : 38,5 o C SpO2 : 90%
b. Status Gizi Antropometri
Berat Badan : 15 Kg Tinggi Badan : 110 cm Lingkar Kepala : 50 cm BB/U : Normal TB/U : Normal
c. Status Lokalis
1) Kepala :
Normocephal,
2) Mata :
Pupil bulat, refleks pupil isokor, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+), edema periorbital (-/-) strabismus (-/-)
3) Hidung :
Bentuk normal, napas cuping hidung (+), sianosis (+) sekret (+) (putih kekuningan, kental), polip (-), benda asing (-), deviasi septum nasi (-)
4) Telinga :
Bentuk normal, simetris, sekret (-/-), nyeri (-/-), hiperemis (-/-)
5) Mulut :
mukosa bibir merah, sianosis (+), faring hiperemis (-), (T1/T1) tonsil hiperemis (-), bernafas lewat mulut (+) terkadang
6) Leher :
Pembesaran KGB (-), deviasi trachea (-), pembesaran thyroid (-), bull neck (-)
7) Thorax a) Paru
Inspeksi : Normochest, pergerakan dada simetris kanan kiri,retraksi suprasternal (+), retraksi intercostals (+), retaksi subcostal (+), fase inspirasi memanjang, merintih (-), massa/benjolan (-), sikatrik (-)
Palpasi : Pergerakan dada simetris kanan kiri, fremitus vocal sedikit menurun, krepitasi (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : Redup
Auskultasi : Suara nafas vesikuler di kedua hemitoraks, ada suara tambahan ronkhi basah halus (+/+), ronkhi basah kasar (+/+) (sedikit), wheezing (-/-), stridor (-/-)
b) Jantung
Inspeksi :
Iktus kordis tidak terlihat tampak lemah
Palpasi :
Iktus kordis teraba di ICS 4 line midclavicularis sinistra
Perkusi :
sulit dilakulan
Auskultasi :
Bunyi jantung I dan II regular, tidak ada suara tambahan Murmur (-) Gallop (-)
c) Abdomen
Inspeksi :
Permukaan datar, distensi (-)
Auskultasi : Bising usus normal
Palpasi :
Turgor kulit perut normal, nyeri tekan (-), massa intraabdomen (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)
Perkusi :
Timpani pada seluruh lapang abdomen kecuali pada hepar dan Lien, Shifting dullness (-), Undulasi (-)
Ekstremitas :
Akral hangat, CRT (capillary refill time) <2 detik, sianosis (-), clubbing finger (-), ruam (-)
d. Status Neurologis
Meningeal sign : Kaku kuduk (-), Brudzinski I (-), Brudzinski II (-), Brudzunski III (-) Brudzunski IV (-), Kernig sign (-)
9. Pemeriksaan Penunjang a. Hematologi
Darah Lengkap Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 12 g/dL 11,5 – 13,0
Hematokrit 37 % 34 - 39
Trombosit 300 103/μL 150 - 450
Leukosit 20 103/μL 5,7- 8,0
LED 30 mm/jam 0-10
b.
Pemeriksaan Rontghen Thorax (Posterior-anterior, Lateral) : bercak infiltrat10. Therapy Saat Ini
No. Nama Obat Dosis Cara
1 D5 ¼ Ns 20 tpm IV
2 Cefotaxime 2 x 170mg IV
4 Dexametasone 4 x 0,2 mg IV
5 Ventolin 2 x 1,25 mg Inhalasi
D. Analisa Data E.
No Data Etiologi Masalah
1 Ds :anak mengeluh sesak Do :Nafas dangkal Cepat Bayi tampak sesak nafas RR 52 x/Menit
Terlihat retraksi pada dinding dada
Terpasang O2 nasal canule (1 liter/menit)
Invasi Saluran Pernafasan
Infeksi saluran nafas bawah
DilatasI pembuluh darah
Eksudat masuk alveoli
Gangguan difusi gas
Gangguan pertukaran gas
Gangguan pertukaran gas
2 DS:
Ibu pasien mengatakan pasien batuk dan sesak nafas
DO:
Terdengar suara ronkhi RR : 52x/menit
Terdapat penggunaan otot-otot pernafasan Terdengar batuk tidak efektif
Kuman berlebih dibronkus
Proses Peradangan Akumulusi
Secret Di Bronkus
Bersihkan jalan nafas tidak efektif
Bersihkan jalan nafas t idak efektif
F. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pertukaran gas sehubungan dengan perubahan membrane alveolus 2. Bersihan jalan nafas tidak efektik sehubungan dengan adanya peradangan
G. Intervensi Keperawatan
No Diagnose Keperawatan (SDKI)
Tujuan (SLKI)
Intervensi (SIKI) 1 Gangguan pertukaran gas
sehubungan dengan perubahan membrane elveolus
Ds :
pasen mengeluh sesak Do :
Nafas dangkal Cepat tampak sesak nafas RR 52 x/Menit
Terlihat retraksi pada dinding dada
Terpasang O2 nasal canule (1 liter/menit)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam maka gangguan pertukaran gas membaik dengan kreteria hasil : 1.Dipsneu tidak ada
2.Penggunaan otot bantu pernafasan menurun
3.Frekuensi nafas membaik 4.Tingkat kesadaran meningkat 5.PCO2 normal
6.PO2 Meningkat
Pemantauan Respirasi Observasi:
1.Monitor pola nafas, monitor saturasi oksigen 2.Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya
napas
3.Monitor adanya sumbatan jalan nafas Terapeutik 4.Atur Interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
pasien Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan Informasikan hasil pemantauan, jika perlu Terapi Oksigen
Observasi:
1.Monitor kecepatan aliran oksigen 2.Monitor posisi alat terapi oksigen 3.Monitor tanda-tanda hipoventilasi
4.Monitor integritas mukosa hidung akibat pemasangan oksigen
Terapeutik:
1.Bersihkan sekret pada mulut, hidung dan trakea, jika perlu
2.Berikan oksigen jika perlu
2 Bersihan jalan nafas tidak efektif sehubungan dengan adanya peradangan
DS:
Ibu pasien mengatakan pasien batuk dan sesak nafas
DO:
Terdengar suara ronkhi RR : 52x/menit
Terdapat penggunaan otot- otot pernafasan
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam maka diharapkan bersihan jalan napas membaik dengan kriteria hasil:
1.Bersihan jalan napas 2.Batuk efektif meningkat 3.Produksi sputum menurum 4.Wheezing menurun
5.Dispnea menurun 6.Gelisah menurun
7.Frekuensi napas membaik 8.Pola napas membaik
Fisoterapi dada Observasi :
1.Identifikasi indikasi dilakukan fisioterapi dada (mis: hipersekresi, sputum, sputum kental dan tertahan, tirah baring lama)
2.Identifikasi kontra indikasi fisioterapi dada (mis:
ekserbasi PPOK akut, pneumonia tanpa produksi sputum berlebih, ca paru- paru) 3.Monitor status pernapasan (kecepatan, irama,
suara, kedalaman)
4.Periksa sekmen paru yang mengandung sekresi berlebih
5.Monitor jumlah dan karakter sputum
6.Monitor toleransi selama dan setelah prosedur Terapeutik :
1.Posisikan apasien sesuai dengan area paru yang mengalami penumpukan sputum
2.Gunakan bantal untuk mengatur posisi
3.Lakukan perkusi dengan posisi telapak tangan di telungkupkan 3-5 menit
H. Implementasi Keperawatan
No Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi
1 Gangguan pertukaran gas sehubungan dengan perubahan membrane elveolus
Kamis, 10 Oktober 2024 Jam 09.00 WIB
Memonitoring pola nafas Memonitoring bunyi nafas Mengobservasi TTV Memberikan O2
Menempatkan ditempat yang hangat
Mengkolaborasi pemberian obat dengan dokter
Kamis, 10 Oktober 2024 Jam 12.00 WIB S : -
S : Pasen terlihat masih sesak nafas O :
Nafas dangkal Cepat TTV :
RR 52 x/Menit Suhu : 36,6° C Nadi :148 x/menit
Terlihat retraksi pada dinding dada Terpasang O2 nasal canule (1 liter/menit) Ujung ekstrimitas teraba dingin
A : Masalah Belum Teratasi P : Lanjutkan Intervensi
2 Bersihan jalan nafas tidak efektif sehubungan dengan adanya perdangan dan secret
Kamis, 10 Oktober 2024 Jam 09.00 WIB
Memonitor pola napas (frekuensi kedalaman usaha nafas)
Memonitor bunyi nafas tambahan
Memberikan oksigen Mengatur posisi
Mengkolaborasikan pemberian obat
Kamis, 10 Oktober 2024 Jam 12.00 WIB S :
S : Ibu pasien mengatakan pasien batuk dan sesak nafas
O: Terdengar suara ronkhi RR : 52 x/menit
Terdapat penggunaan otot-otot pernafasan Pasien tampak lemah
Posisi kepala sudah semi ekstensi Sesak nafas masih terlihat
pernapasan cepat dan dangkal
Oksigen telah terpasang dengan nasal canul 1 liter/menit
A: Masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi
Evaluasi
No Diagnosa keperawatan Evaluasi Paraf
1 Gangguan pertukaran gas sehubungan dengan perubahan membrane alveolus
Jum’at, 11 Oktober 2024 Jam 10.00 WIB
S : Pasen masih sesak O :
Nafas dangkal Cepat Anak tampak sesak nafas TTV :
RR 40 x/Menit Suhu : 36,5° C Nadi :138 x/menit
Terlihat retraksi pada dinding dada
Terpasang O2 nasal canule (1 liter/menit) A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi I :
Memonitoring pola nafas
Memonitoring bunyi nafas
Mengobservasi TTV
Memberikan O2
Menempatkan ditempat yang hangat
Mengkolaborasi pemberian obat dengan dokter : memberikan therapy
cefotaxime 2 x 170 mg E :
Masalah teratasi Sebagian Sesak berkurang
O2 terpasang 1 liter/menit
Menempatkan bayi ditempat yang hangat TTV : RR : 35 x/Menit Suhu : 36,6° C Nadi :100 x/menit
R : Lanjutkan Intervensi
Maslikhah
2 Bersihan jalan nafas tidak efektif
sehubungan dengan adanya perdangan
Jumat, 11 Oktober 2024 Jam 10.00 WIB
S : Anak masih mengeluh sesak O:
Terdengar suara ronkhi
RR : 34 x/menit
Terdapat penggunaan otot-otot pernafasan
Pasien tampak lemah
Posisi kepala sudah semi ekstensi
Sesak nafas masih terlihat
pernapasan cepat dan dangkal
Oksigen telah terpasang dengan nasal canul 1 liter/menit
A: Masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi I :
Memonitor pola napas (frekuensi kedalaman usaha nafas)
Memonitor bunyi nafas tambahan
Memberikan oksigen
Mengatur posisi
Mengkolaborasikan pemberian obat dengan dokter : memberikan therapy Dexametashon 4 x 0,2 mg
Ventolin 2 x 1,25 mg E : lanjutkan intervensi
Maslikhah