Penulisan ilmiah tentang Asuhan Keperawatan Klien Ca Rektal di Ruang Kemoterapi RSUD Dr. Judul ilmiah “Asuhan Keperawatan Klien Ca Rektal di Ruang Kemoterapi RSUD Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan Kalimantan Timur” tepat pada waktunya. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk memberikan asuhan keperawatan pada klien Ca Rektum di ruang kemoterapi RSUD Dr.
Tujuan umum penelitian adalah untuk memperoleh gambaran asuhan keperawatan pada pasien Ca rektal di ruang kemoterapi RSUD dr. Semoga hasil artikel ilmiah ini dapat menjadi pengalaman pembelajaran dalam praktek dan dapat menambah pengetahuan peneliti tentang asuhan keperawatan pasien Ca rektal di ruang kemoterapi RSUD Dr. Hasil penulisan ilmiah ini diharapkan dapat memberikan masukan atau saran dan bahan dalam perencanaan asuhan keperawatan pada klien penyebab rektum di ruang kemoterapi RSUD dr.
Hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan gambaran penerapan teori keperawatan pada pasien Ca rektal di ruang kemoterapi RSUD dr. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan kualitatif berbentuk studi kasus untuk mengetahui permasalahan asuhan keperawatan pada residen Ca rektal di RSUD dr. Berdasarkan hasil pengkajian keperawatan yang dilakukan, peneliti dapat membuat diagnosa keperawatan sebelum, selama, dan sesudah kemoterapi pada Klien 1 dan Klien 2.
Diagnosa keperawatan sebelum dilakukan kemoterapi pada klien 2 antara lain : a) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik. Hasil evaluasi keperawatan sebelum, intra dan pasca kemoterapi pada klien 1 dari 2 diagnosa yang ditampilkan. Hasil evaluasi keperawatan sebelum, intra dan pasca kemoterapi pada klien 2 dari 3 diagnosa yang ditampilkan.
Berdasarkan hasil penelitian pemanfaatan asuhan keperawatan pada klien 1 dan klien 2 pada pasien Ca Rektal di ruang Kemoterapi RSUD dr. Judul : “Tinjauan Literatur Asuhan Keperawatan Pada Klien Ca Rektal Di Ruang Kemoterapi RSUD Dr.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
- Tujuan Umum
- Tujuan Khusus
Manfaat Penelitian
- Bagi Peneliti
- Bagi Tempat Penelitian
- Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Dasar Medis
- Definisi
- Anatomi Dan Fisiologi
- Etiologi
- Patofisiologi
- Manifestasi Klinis
- Klasifikasi
- Penatalaksanaan
- Pemeriksaan Penunjang
- Komplikasi
- Konsep Kemoterapi
Kanker rektal merupakan salah satu keganasan rektal yang secara spesifik menyerang rektum dan terjadi akibat proliferasi sel epitel yang tidak terkendali (Wilkinso, Jutith, 2006). Penderita kanker rektum stadium II-III memiliki risiko tinggi terjadinya kekambuhan lokal dan sistemik. Kemoterapi, baik sendiri maupun bersamaan dengan radioterapi, yang diberikan setelah operasi, merupakan salah satu modalitas pengobatan kanker rektal.
Konsep Asuhan Keperawatan Pada Klien Ca Rektum
- Pengkajian
- Diagnosa Keperawatan
- Intervensi Keperawatan
Masalah keperawatan merupakan label diagnosa keperawatan yang menggambarkan hakikat respon klien terhadap suatu kondisi kesehatan atau proses kehidupan (PPNI, 2017). Perencanaan adalah kategori perilaku keperawatan di mana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang diharapkan ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut. Tahap perencanaan keperawatan adalah penentuan prioritas diagnosis keperawatan, penetapan kriteria evaluasi dan perumusan intervensi keperawatan (PPNI, 2017).
Tujuan yang ditetapkan harus sesuai dengan SMART yaitu: Spesifik, Terukur, Dapat Diterima, Realistis dan Waktu. Fokus pada kekuatan masa lalu berkurang i) Melihat bagian tubuh tumbuh.. k) Verbalisasi cacat bagian tubuh meningkat l) Verbalisasi bagian tubuh yang hilang meningkat m) Respon nonverbal terhadap perubahan tubuh meningkat n) Hubungan sosial meningkat. 2012) evaluasi adalah proses keberhasilan tindakan keperawatan yang membandingkan proses dengan tujuan yang telah ditetapkan, dan mengevaluasi efektivitas proses keperawatan yang dilakukan dan hasil evaluasi keperawatan digunakan untuk bahan perencanaan selanjutnya jika masalah belum teratasi. terselesaikan.
Evaluasi berlangsung berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perencanaan, perbandingan hasil tindakan perawatan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah ditetapkan, dan evaluasi efektivitas proses perawatan dari satu tahap ke tahap berikutnya. Masalah terselesaikan jika terjadi perubahan perilaku dan perkembangan kesehatan pasien sesuai dengan kriteria pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Permasalahan tersebut terselesaikan sebagian jika terjadi perubahan dan perkembangan kondisi kesehatan pasien, yang hanya merupakan sebagian dari kriteria pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Pendekatan/Desain Penelitian
Subyek Penelitian
Batasan Istilah (Definisi Operasional)
Kemoterapi (juga sering disebut kemo) adalah suatu bentuk terapi kanker yang menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi bekerja dengan menghentikan atau memperlambat perkembangan sel kanker yang tumbuh dan membelah dengan cepat. Namun terapi ini juga dapat merusak sel-sel sehat yang membelah dengan cepat, seperti sel-sel di mulut dan usus, atau menyebabkan gangguan pertumbuhan rambut.
Asuhan keperawatan pada klien kanker rektum merupakan suatu asuhan keperawatan yang menyeluruh dimana proses kegiatan praktek keperawatan yang diberikan langsung kepada pasien kanker rektal di suatu tatanan pelayanan kesehatan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi untuk mengatasi permasalahan pada pasien kanker rektum. kanker. .
Lokasi Dan Waktu Penelitian
Prosedur Penlitian
Metode Dan Instrumen Pengumpulan Data
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian untuk mengetahui secara dekat kegiatan yang dilakukan (Sugiyono, 2009). Hasil observasi dan pemeriksaan fisik menyangkut keadaan umum klien, respon klien terhadap asuhan keperawatan yang telah dilakukan sesuai dengan diagnosa keperawatan yang ditemukan. Pada pemeriksaan fisik dilakukan teknik inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi pada tubuh klien untuk mengetahui adanya kelainan yang dirasakan klien.
Studi dokumenter merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen-dokumen untuk memperoleh data atau informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah dengan melihat hasil pemeriksaan diagnostik dan data lain yang relevan seperti hasil laboratorium, radiologi atau pemeriksaan fisik lainnya untuk mengetahui kelainan pada klien. Alat atau instrumen pengumpul data menggunakan format asuhan keperawatan medik-bedah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur.
Keabsahan Data
Triangulasi teknis artinya peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda untuk memperoleh data dari sumber data yang sama. Selain itu, peneliti juga dapat menggunakan informan yang berbeda untuk mengetahui kebenarannya, misalnya keluarga dan perawat. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara pada pagi hari, pada saat narasumber masih segar, agar data lebih valid.
Analisa Data
Data wawancara yang dikumpulkan berupa catatan lapangan dikumpulkan dalam bentuk transkrip dan dikelompokkan menjadi data subjektif dan objektif, dianalisis berdasarkan hasil pemeriksaan diagnostik kemudian dibandingkan dengan nilai normal. Dari data yang disajikan, data tersebut kemudian dibahas dan dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya dan secara teoritis dengan perilaku kesehatan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Klien menyatakan bahwa tidak ada seorang pun di keluarganya yang mempunyai kelainan/kecacatan dan menderita penyakit berat. Klien menyatakan bahwa tidak ada seorang pun di keluarganya yang mempunyai kelainan/kecacatan dan menderita penyakit berat. Riwayat penyakit keluarga Klien 1 dan Klien 2 tidak ditemukan masalah, tidak ada satupun keluarga yang mempunyai kelainan/cacat dan menderita penyakit berat.
Pada pemeriksaan data psikososial Klien 1 dan Klien 2 tidak ditemukan adanya masalah keperawatan, pola komunikasi baik, klien mampu berinteraksi kooperatif, dan tidak terdapat gangguan konsep diri. Mata Mata lengkap dan simetris kanan dan kiri, kelopak mata tidak bengkak, sklera putih, konjungtiva anemia, kelopak mata tidak edema, kornea jernih, + reflek, pupil isokhoral. Mata lengkap dan simetris kanan dan kiri, kelopak mata tidak bengkak, sklera putih, konjungtiva merah muda, tidak edema kelopak mata, kornea jernih, refleks +, pupil isokhorik c.
Pernapasan lubang hidung tidak ada, posisi septum hidung berada di tengah, tidak ada sekret atau sumbatan pada lubang hidung, ketajaman penciuman normal dan tidak ada kelainan d. Telinga simetris kanan dan kiri, ukuran sedang, saluran telinga kanan dan kiri bersih, tidak ada benda asing dan saluran telinga bersih. Klien mungkin mendengar suara gesekan jari. Bentuk dada simetris, frekuensi 20x/menit, ritme pernapasan teratur, pola pernapasan normal, pernapasan tidak melalui lubang hidung, tidak ada otot pendukung pernapasan.
Sistem endokrin Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, maupun pembesaran kelenjar getah bening di leher. Bentuk payudara simetris kanan dan kiri, warna areola kecoklatan, tidak ada pertumbuhan pada ketiak dan tulang selangka. Bentuk payudara simetris kanan dan kiri, warna areola hitam, tidak ada pertumbuhan di ketiak dan tulang selangka.
Pembahasan
Klien 1 dan Klien 2 tidak melakukan tes Weber, tes Rinne dan tes SWbach. Dimana peneliti untuk Klien 1 dan 2 tidak menyertakan penilaian perkusi untuk menentukan batas hati dan paru klien. Diagnosa keperawatan pra kemoterapi pada klien 1 terdapat 2 diagnosa keperawatan yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik dan defisiensi nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan (Tim Pokja DPP SDKI, 2017).
Sedangkan pada saat prekemoterapi klien 2 ditegakkan 2 diagnosa keperawatan yaitu nyeri akut berhubungan dengan zat berbahaya secara fisik dan konstipasi berhubungan dengan asupan cairan yang tidak mencukupi. Rencana tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan pada pasien nyeri akut klien 1 dan 2 dapat terselesaikan dalam waktu 1 x 8 jam. Rencana tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan pada klien dengan 2 konstipasi dapat diselesaikan dalam waktu 1 x 24 jam.
Rencana Tujuan dan Kriteria Hasil yang Diharapkan Klien 1. Defisiensi nutrisi dapat teratasi dalam waktu 1 x 8 jam. Rencana tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan pada klien 2 Resiko gangguan integritas kulit/jaringan dapat teratasi dalam waktu 1 x 24 jam. Implementasinya berlangsung sesuai dengan intervensi yang dibuat dan disesuaikan dengan permasalahan keperawatan klien.
Implementasi keperawatan yang dilakukan pada klien 1 dan klien 2 sesuai dengan intervensi yang direncanakan berdasarkan teori yang ada dan sesuai dengan kebutuhan klien kemoterapi dengan Ca Rektum.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Data tersebut berdasarkan hasil wawancara dengan klien dan keluarga, observasi, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Diagnosa keperawatan yang diperoleh dari 1 data pengkajian klien pada saat prekemoterapi menegaskan 1 diagnosa keperawatan yaitu nyeri akut. Intervensi pada klien 1 dan klien 2 dapat diatur tergantung dari diagnosis yang muncul, rencana yang disusun mempunyai gap dengan teori yang ada yaitu tidak sesuai dengan SIKI dan SLKI.
Penilaian dilakukan peneliti untuk Klien 1 selama 3 hari dan untuk Klien 2 selama 3 hari perawatan oleh peneliti dan dilakukan dalam bentuk SOAP. Respon klien terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan baik, klien cukup kooperatif dalam pelaksanaan setiap tindakan keperawatan.
Saran
Peneliti juga harus berhati-hati dalam menganalisis data, dimana data subjektif dan objektif yang digunakan untuk menegakkan diagnosis keperawatan harus didasarkan pada data yang diperoleh pada saat pengkajian awal. Pada bagian penegakan diagnosis keperawatan, diharapkan peneliti lebih teliti dalam menganalisis data penting dan kurang penting, baik data subjektif maupun data objektif, untuk memenuhi validasi diagnosis yang tertuang dalam Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI). Dalam intervensi keperawatan diharapkan kepada peneliti klien 1 dan klien 2 untuk merumuskan kriteria luaran sesuai dengan buku pedoman Standar Hasil Keperawatan Indonesia.
Pada bagian implementasi keperawatan diharapkan peneliti melakukan tindakan sesuai dengan intervensi yang telah dirumuskan peneliti sehingga diagnosa keperawatan yang muncul dapat teratasi. Pada bagian evaluasi keperawatan diharapkan peneliti lebih memahami tentang konsep evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.